Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Gambaran umum manajemen modal kerja
1. Nama Anggota Kelompok 2:
1. Adilla Shafa N. M. (01031281924027)
2. Aulya Shafa D. (01031181924003)
3. Arinda Mulani S. (01031281924090)
4. Asmaul Husna (01031181924196)
5. Azkia Kurnia R. (01031181924017)
Gambaran Umum Manajemen
Modal Kerja
2. Modal Kerja
Bruto
Manajemen
Modal Kerja
Modal Kerja
Neto
Aset Lancar – Liabilitas
jangka pendek
Investasi perusahaan
dalam asset lancar
seperti kas dan sekuritas
yang dapat
diperjualbelikan, piutang
dan persediaan
Adminitrasi asset lancer
perusahaan dan
pendanaan yang
dibutuhkan untuk
mendukung asset lancer.
Konsep Modal Kerja
3. Manjemen modal kerja sangat penting karena komposisi asset lancar perusahaan manufaktur biasa lebih dari
separuh total asetnya. Tigkat asset lancar yang berlebih dapat dengan mudah membuat perusahaan
merealisasikan imbal hasil atas investasi ( ROI ) yang rendah. Sedangkan perusahaan yang memiliki asset
lancar rendah dapat mengalami kesulitan dalam mempertahankan operasi lancar.
Liabilitas jangka pendek bagi perusahaan kecil adalah sumber utama dari pendanaan eksternal. Tanggung
jawab langsung mananjer keuangan adalah manajemen kas, sekuritas yang dapat diperjualbelikan, piutang
usaha, utang usaha, dan cara lain pendanaan jangka pendek.
Jadi manajemen modal kerja adalah hal yang penting dalam pengaruh keputusan modal kerja atas risiko,
pengembalian, dan harga saham perusahaan.
Peran Penting Manajemen Modal Kerja
4. Profitabilitas dan Resiko
Manajemen modal kerja yang baik didasarkan pada isu keputusan penentuan:
Keputusan tsb dipengaruhi oleh penilaian keuntungan dan kerugian yang harus dibuat antara profitabilitas dan
risiko.
Semakin besar proporsi utang jangka pendek jika dibandingkan dengan total utangnya,
semakin tinggi profitabilitas perusahaan.
Tingkat investasi asset
lancar optimal
Bauran yang tepat atas pendanaan jangka pendek dan jangka Panjang
yang digunakan untuk mendukung investasi dalam asset lancar ini.
5. Mempertahankan asset lancar pada tingkat rendah, dan
sebaliknya proporsi liabilitas jangka pendek yang tinggi
terhadap total liabilitas akan menghasilkan modal kerja neto
yang rendah atau berpotensi negative. Peningkatan resiko
yang dihadapi perusahaan adalah adalah terhapusnya
profitabilitas dari strategi ini
Resiko ini membahayakan perusahaan karena tidak
mempertahankan cukup asset lancar untuk :
1. Memenuhi liabilitas kas Ketika jath tempo
2. Mendukung penjualan pada tingkat yang tepat.
Gambar 1
6. BERBAGAI ISU MODAL KERJA
Jumlah (atau Tingkat ) Optimal Aset Lancar
Pada gambar 1 menunjukkan hubungan antara tingkat output dan aset lancar. Semakin besar tingkat aset lancar,
semakin besar likuiditas perusahaan. Peringkat berbagai kebijakan modal kerja sesuai dengan likuiditas, sebagai
berikut :
Untuk melihat alternatif kebijakan diperingkat jika perhatian digeser pada perkiraan profitabilitas, maka mari
mengingat persamaan ROI
TINGGI RENDAH
Kebijakan A Kebijakan B Kebijakan C
Likuiditas
ROI =
Laba Neto Laba Neto
Total Asset (Kas+Piutang+Persediaan)+Asset Tetap
+
7. ● Pergeseran Kebijakan A ke kebijakan C akan meningkatkan potensi profitabilitas
perusahaan
● Pergeseran Kebijakan A ke kebijakan C akan mengakibatkan pengaruh lainnya selain
peningkatan profitabilitas
● Kebijakan C adalah kebjakan modal kerja paling berisiko
Persamaan di atas menunjukkan;
Generalisasi yang dibuat berdasarkan kebijakan yang menekan profitabilitas di atas likuiditas
TINGGI RENDAH
Kebijakan A Kebijakan B Kebijakan C
Kebijakan A Kebijakan B Kebijakan C
Kebijakan A Kebijakan B Kebijakan C
Likuiditas
Profitabilitas
Risiko
8. Profitabilitas berbanding terbalik dengan likuiditas Profitabilitas bergerak dalam garis lurus dengan resiko
Pembahasan mengenai kebijakan modal kerja telah menggambarkan dua prinsip dasar utama dalam keuangan :
Perputaran : Klasifikasi Modal Kerja
Modal kerja diklasifikasikan menjadi
1. Komponen (kas, sekuritas yang dapat diperjulbelikan, piutang, dan persediaan
2. Waktu, permanen ata sementara
Modal Kerja Permanen ( Modal kerja tulang punggung ) adalah jumlah aset lancar yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan minimum jangka panjang
Terdiri atas: tingkat investasi permanen dalam aset lancar yang setiap bagiannya konstan berputar
9. Modal kerja permanen hamper sama dengan asset
tetap perusahaan dalam dua hal :
1. Investasi nilai uang bersifat jangka panjang
2. Tingkat kerja modal permanen yang dibutuhkan
akan meningkat seiiring waktu dalam cara yang
sama dengan asset tetap perusahaan perlu
ditingkatkan sepanjang waktu
Modal Sementara adalah investasi dalam asset
lancer yang berubah ubah sejalan dengan kebutuhan
musiman
Terdiri atas : asset lancar yang secara konstan
berubah – ubah bentuknya.
Gambar 2
10. º Dikurangi jumlah yang didanai secara spontan oleh
utang dan pembayaran
ºº Termasuk pendanaan spontan
PENDANAAN ASET LANCAR : BAURAN JANGKA PENDEK DAN
JANGKA PANJANG
Pendanaan spontan
Kredit dagang dan utang usaha serta pembayaran lainnya
yang timbul dalam operasi harian perusahaan
Gambar 3
Kebutuhan pendanaan dan asset sepanjang waktu : Kebijakan
pendanaan lindung nilai ( penyesuaian waktu jautuh tempo )
11. Pendekatan Lindung Nilai
Penyesuaian waktu jatuh tempo metode pendanaan yang menyeimbangkan semua asset dengan instrument
pendanaan yang waktu jatuh temponya mendekati. Jika utang jangka Panjang digunakan untuk mendanai kebutuhan
jangka pendek , perusahaan akan masih membayar bunga untuk penggunaan dana tsb selama masa pendanaan tidak
dibutuhkan. Pendanaan dpat diterapkan dalam berbagai periode musiman yaitu Ketika tdak dibutuhkan. Jadwal
peminjaman dan pembayaran untuk jangka pendek akan diatur agar sesuai dengan perkiraan perubahan dalam asset
lancer dikurangi pendanaan spontan.
Pendekatan lindung nilai dalam pendanaan menunjukkan bahwa diluar cicilan untuk utang jangka Panjang,
perusahaan akan menunjukkan tidak adanya pinjaman jangka pendek pada kondisi musiman. Pinjaman yang
diperuntukkan bagi kebutuhan musiman akan mengikuti prinsip likuidasi otomatis. Artinya pinjaman diperuntukkan bagi
tujuan yang akan menghasilkan dana yang dibutuhkan untuk membayar Kembali dalam siklus operasi normal dan secara
inheren terlikuidasi secara otomatis disebut sebagai STISL ( short- term, inheren self liquidating )
12. Pendanaan Jangka Pendek versus Jangka Panjang
• Resiko Relatif yang Dilibatkan
Semakin pendek jadwal jatuh tempo liabilitas utang perusahaan, semakin besar resiko perusahaan
tidak mampu memenuhi pembayaran principal dan bunga
Gambar 4
Kebijakan
pendanaan
konservatif
Ketidakpastian yang berhubungan dengan dengan biaya bunga
mewakili risiko bagi pihak peminjam. Tingkat bunga jangka pendek
berfluktuasi jauh lebih banyak daripada tingkat bunga jangka panjang.
Oleh karena itu, tidak mengetahui biaya peminjaman jangka pendek
untuk masa mendatang merupakan risiko bagi perusahaan.
13. ● Keuntungan dan Kerugian Risiko Versus Biaya
Semakin lama jadwal jatuh tempo perusahaan , semakin mahal pendanaannya. Perusahaan dapat berakhir karena
piaya peminjaman jangka Panjang lebih tinggi serta membayar bunga utang sepanjang periode yang tidak
membutuhkan dana tsb. Akibatnya, ada keuntungan dan kerugian antara resiko dan profitabilitas.
Gambar 5
Kebijakan pendanaan agresif
Pada gambar 5 dapat
dilihat bahwa terdapat
margin keamanan
negative perusahaan
telah mendanai
sebagian dari asset
lancar permanennya
dengan utang jangka
pendek
Gambar 6
Pendanaan Jangka Pendek versus jangka panjang
14. Semakin besar bagian asset permanen yang perlu didanai dengan utang jangka pendek, semakin agresif
pendanaannya. Oleh karena itu, perkiraan margin keamanan yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan mengenai
bauran pendanaan jangka pendek dan Panjang dapat menjadi positif, atau negative, atau nol. Perusahan dapat
mengurangi resiko ketidakcukupan kas, baik dengan cara meningkatkan jadwal jatuh tempo utangnya atau dengan
memperbesar jumlah asset berjangka waktu pendek.
MENGGABUNGKAN STRUKTUR LIABILITAS DAN KEPUTUSAN
ASET LANCAR
Ketidakpastian dan Margin Keamanan
Jika perusahaan tahu dengan pasti permintaan penjualannya di masa datang, hasil dari tagihan piutangnya, dan jadwal
produknya, perusahaan akan dapat mengatur jadwal jatuh tempo utangnya agar sesuai dengan arus kas neto di masa
datang.
15. Jika perusahaan tidak dapat meminjam dengan cepat untuk memenuhi kebutuhan kasnnya yang mendadak.
Akibatnya perusahaan dapat memenuhi margin keamanan hanya dengan
1. Meningkatkan tingkat asset lancer
2. Memperpanjang jadwal jatuh tempo pendanaan.
Keputusan mengenai margin keamanan yang sesuai akan diatur berdasarkan pertimbangan risiko dan profitabilitas
dan oleh sikap manajemen terhadap risiko tersebut. Semakin besar kemampuan perusahaan untuk berutang dalam
waktu singkat, semakin kecil kebutuhannya untuk menyediakan margin keamanan. Adanya batasan jumlah yang
diutang perusahaan dengan segera mengakibatkan perusahaan harus menyediakan margin keamanan berdasarkan
pertimbangan dalam bab ini.
Risiko dan Profitabilitas