3. Kebutuhan finansial
Kebuthan operasional
Kebutuhan operasional merupakan kebutuhan terhadap barang-barang modal yang dipergunakan untuk
menjalankan kegiatan operasional sehari-hari. Kebutuhan tersebut seperti modal untuk bekerja atau modal
untuk usaha. Selain itu dalam melaksanakan operasi perusahaan dibutuhkan pula kekayaan yang tidak kasat
mata yang sering disebut goodwill. Goodwill dapat berupa lokasi yang strategis dari sebuah tempat usaha,
nama baik yang diperoleh oleh perusahaan dari para konsumen atau msyarakat banyak dan sebagainya.
Kebuthan sumber dana
Kebutuhan alat-alat operasional yang telah dibicarakan di muka perlu dianalisa lebih lanjut mengenai dari
mana dana yang dipergunakan untuk membelanjai atau memenuhi kebutuhan alat-alat operasional tersebut
diperoleh.
Kebutuhan finansial dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
4. Likuiditas
Pengertian likuiditas adalah suatu perushaan untuk membayar kewajiban- kewajiban finalisnya yang
segera harus di penuhinuya( yang bersikap jangka pendek).Alat likuidnya tentu saja yang paling likuid
adalah uang kas. Dengan uang kasnya itulah perusahhaan akan dapat menbayar seluruh kewajiban
finansialnya itu.
Current Ration
Tinggi rendahnya likuaditas itu akan ditentukan oleh perbandinganya atau “Ratio” antara alat- alat
likuidnya dengan dengan utang- utangnyayang segera di bayarnya itu. Ratio inilah yang di sebut ratio
likuiditas adalah ration antara alat likuid yang berupa aktiva lancar dengan utang-utang lancarnya.
Alat likuid tersebut adalah berupa aktiva lancar (Current Assets), sedangkan kewajiban financial berupa
utang jangka pendek (Current Liabilities). Oleh karena itu ratio macam ini disebut ratio likuiditas atau
“CURRENT RATIO”.
5. Rumus RATIO LIKIUDITAS :
CR = CA
CL
Dimana:
CR = Current Ratio (Ratio Likuiditas)
CA = Current Assets (Aktiva Lancar)
CL = Current Liability (Uang Lancar)
6. Rentabilitas
Rentabilitas Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan dari
seluruh modal yang dimilikinya.Ratio sering disebut rentabilitas ekonomis yagn di singkat RE. dengan
demikian maka ratio rentabilitas ekonomis ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
RE= Laba = Laba
Total Kekayaan Total Modal
Disamping rentabilitas ekonomi kita juga mengenal Rentabilitas Modal sendiri yang sering di singkat
MRS, ini merupakan kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan laba.
Jadi RMS dapat dinyatakan sebagai berikut:
RSM = Laba dari Modal Sendiri = EAT
Modal Sendiri Modal Sendiri
7. Solvabilitas merupakan perbandingan antara kekayaan dengan total utang
yang dimiliki oleh perusahaan. Solvabilitas merupakan likuiditas dalam
jangka panjang atau kemapuan perusahan untuk membayarkembali seluruh
hutangnya apabila perusahaan itu dilikuidasikan. Untuk mengukur besar
kecilnya solvabilitas dapat di ukur dari ratio antar Total Aktiva dengan total
utang :
Solvabilitas = Total Aktiva
Total utang
solvabilitas
8. Leverage
Leverage sebenarnya cukup luas yaitu merupakan usaha untuk menggunakan sesuatu yang
akan membawa konsekuensi beban teta. Misalnya saja apabila kita menggunakan mesin-
mesin maka kita akan harus menanggung beban tetap yang berupa biaya penyusutan mesin-
mesin (depresiasi) sebesar presentase tertentu dari nilai mesin itu.
Dari uraian itu dapat kita tangkap bahwa akan terdapat dua macam leverage yaitu :
1. Operating Leverage
2. Financial leverage
Operatung leverage adalah penggunaan sesuatu kekayaan atau aktiva tertentu yang akan
mengakibatkan beban tetap bagi perusahaan seperti mesin-mesin, gedung, dan
sebagainya.Sedang kan finansial Leverage adalah penggunaan sumber dana tertentu yang
akan mengakibatka beban tetap yang berupa bunga, sumber dana ini dapat berupa utang
Obligasi, kredit dari bank dan sebagainya
9. KESEHATAN FINANSIAL
Apabila perusahaan tersebut tidak mampu untuk meraih hasil yang
cukup untuk memenuhi kepentingan Stakeholder ataupun stockholder
maka perusahaan itu akan berada dalam keadaan tidak sehat atau
sakit, kesehatan perusahaan itu dapat di ukur dari beberapa ukuran
seperti ratio-ratio likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, serta aktifitasnya.
Berdaskan atas kriteria atau ukuran-ukuran kesehatan finansial yang
ditentukan oleh pemerintah bagi Badan-Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang ada di Indonesia kita dapat mengetahui sehat tidaknya
suatu perusahaan tertentu.
10. Adapun ukuran kesehatan financial yang di tentukan pemerintah
sebagaimana tertera pada SK Menteri Keuangan RI Nomor 740/1989
yang isinya terlihat pada table di bawah ini.
Tabel Kriteria Penilaian Kesehatan BUMN
11. Kredit Modal Kerja
Dalam pembelanjaan modal kerja kita sering mendengar istilah KMKP yaitu
singkatan dari kredit modal kerja permanen. Kebutuhan modal kerja itu dapat di bedakan
menjadi dua macam yaitu modal kerja Variabel dan Nodal kerja tetap atau permanen,
kredit baik kredit jangka pendek (KJD) maupun kredit jangka panjang (KJP).
Dalam tinjauan atas beban financial terhadap cara pembelanjaanya ini kita akan
berhubungan dengan beberapa konsep seprti:
1. Modal Optimum dan Optimum Modal
2. Jangka Waktu Kritis
12. Kriteria Investasi
Kriteria investasi Adalah alat bantu manajemen perusahaan untuk menilai proyek investasi yang
dipergunakan dalam pengambilan keputusan investasi. kriteria penilaian investasi dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
1. kriteria investasi yang mendasarkan pada konsep keuntungan/income adalh Average Rate of
Return atau sering juga disebut Accounting Rate of Return.
2. kriteria inventasi yang mendasarkan pada konsep Cash Folw, dapat dirinci:
Konsep Cash Folw yang tidak memperhatikan nilai waktu terhadap uang atau faktor yang tidak
didiskontokan (Undiscounted cash folw) yaitu metode payback periode.
Konsep Cash Folw yang memperhatikan waktu terhadap uang atu faktor diskonto (discounted
cash folw) antara lain adalah: Net Present Value (NPV), Profitability Index (PI), Internal Rate of
Return (IRR).
13. Metode Payback Periode
Payback periode adalah suatu periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali pengeluaran
investas dengan menggunakan “proceed” atau aliran kas neto (Net Cash Folow). Hal ini dapat di
rumuskan sebagai berikut:
Capital Outlay
Payback periode =…………………x 1 tahun
Proceed
Metode payback periode ini memiliki beberapa kelemahan seperti:
1. mengabaian time value of money
2. lebih mementingkan pada pengembalian iventasi daripada aspek laba dalam waktu umur
investasi sehingga cash flow sesudah umur payback periode tidak memperhatikan.
Adapun keunggulan dari metode ini adalah merode ini sangat sederhana sehinga mudah dalam
memperhitungkannya.
14. Metode Net Present Value
Memperhatikan nilai waktu dari uang, maka proceed atau cash folw maupun investasi
harus didiskontokan atas dasar faktor diskonto yang berlaku pada saat itu. Faktor bunga
akan mempengaruhi nilai uang ini karena uang tersebut dapat didepositokan di bank
sehingga uang tersebut pada saat ini akan menjadi lebih besar di kemudian hari karena
akan bertambah dengan besarnya bunga deposito tersebut. Faktor lain adalah faktor risik,
yaitu bahwa uang yang sudah diterima pada saat ini akan memiliki risiko yang lebih kecil
atau boleh di katakan tidak mengandung risiko.
Maka cara mencari NPV adalah sebagai berikut:
x1 x2 xn
NPV = Xo+ ………+……….+………. ------
(1+i) (1+ i) (1+i)n
dimana:
X = Proceedesi
i = tingkat diskonton
n = tahun umur iventasi
15. Metode Internal Rate of Return
Internal Rate of Return itu dapat di artikan sebagi bunga yang akan
menjadikan nilai sekarang dari proceeds yang di harapkan akan
diterima (PV of future proceeds) atau nilai investasinya. Kalu dalam
NPV kita menghitung PV proceed dan PV investasi dengan tingkat
diskonto yang sudah di tentukan, maka disini kita justru harus mencari
tingkat diskontonya yang akan menyamakan PV dari proceeds tadi
dengan PV dari inventasinya.
Jadi : IRR = I
Dimana : PV proceeds = PV investasinya.