2. ABSTRAK
• Keberadaan lembaga pendidikan Islam yang terdiri dari pondok
pesantren, Madrasah dan sekolah Islam lainnya ditentukan oleh
manajemen.
• Manajemen adalah salah satu komponen importir dalam organisasi
atau lembaga pendidikan Islam mana saja yang diharapkan dapat
mengarahkan semangat kegiatan pendidikan menjadi efektif dan
efisien, sehingga untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
• Analisis prinsip SWOT sebagai metode pengembangan organisasi
adalah semangat organisasi sehingga prinsip syarat mutlak
dikembangkan dalam organisasi (Islamic Educational Institutions).
• Analisis SWOT pada MA Annajah adalah untuk (1) menjelaskan
faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman dalam meningkatkan kualitas di MA Annajah; (2)
pengembangan strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas MA Annajah berdasarkan analisis SWOT.
3. INTRODUCTION
• Sejarah Yayasan Annajah dimulai sejak tanggal 10 Syawal tahun 1948. Dimana
pada masa itu didirikan suatu lembaga pendidikan bernama Lembaga
Pendidikan Raudhatul Athfal yang diprakasai dan didirikan oleh KH. Abdillah
Amin. Lembaga ini sendiri merupakan cikal bakal Darunnajah Petukangan.
• Pada tahun 1985, atau tepatnya 12 April 1985, Yayasan Annajah yang
memfokuskan pada unit usaha di bidang pendidikan, ekonomidan sosial ini
dikukuhkan secara hukum oleh KH. Abdillah Amindan H. Diedy Faried
Wadjdy dengan akte notaris No. 21 yang dibuat dihadapan R. Soerojo
Wongsowidjojo, SH. di Jakarta. Lembaga Pendidikan ini kemudian diberi
nama Balai Pendidikan Darunnajah Petukangan Jakarta yang berarti
Tempat Keberhasilan/ Tempat Kesuksesan.
• Perkembagan selanjutnya, pada tahun 2006 atau bertepatan dengan tgl 1
Muharrom 1427 H, semua lembaga pendidikan Darunnajah Petukangan dari
tingkat TK, SD, MTs & MA menyesuaikan diri dengan nama yayasan
pengelolanya yakni Annajah yang berarti “Keberhasilan / Kesuksesan”.
• Yayasan Annajah yang berdiri dari Raudhatul Athfal/TK, Madrasah
Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Islam, Madrasah Tsanawiyah/SMP, & Madrasah
Aliyah/SMA berkembang pesat dan telah memiliki ribuan alumnus yang
tersebar di pelosok tanah air.
SEJARAH
4. VISI
Visi MA ANNAJAH :
“CERDAS, INOVATIF, MANDIRI, KREATIF,
BERWAWASAN GLOBAL DAN DISERTAI
LANDASAN IMAN DAN TAQWA”.
5. MISI
Misi MA ANNAJAH :
• Menyempurnakan sarana dan prasarana dalam rangka
mencapai standar pendidikan nasional untuk
meningkatkan kualitas akademik
• Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik dan
kependidikan melalui kerjasama dengan lembaga dan
kegiatan mandiri
• Mengadakan kegiatan penelitian untuk mencari
gagasan baru yang bermanfaat
• Menumbuhkan semangat belajar menuju persaingan
dalam era globalisasi
• Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan daya guna
• Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai keimanan
dan ketaqwaan di lingkungan MA ANNAJAH.
6. TUJUAN
Tujuan MA ANNAJAH :
• Menciptakan lingkungan dan budaya sekolah islami
• Tenaga Pendidik memenuhi standar Nasional berijazah S1 dan S2
• Terlaksananya kegiatan ibadah sehari-hari secara rutin
• Terwujudnya warga MA ANNAJAH yang berakhlak mulia
• Membudayakan siswa taat dan patuh terhadap orang tua dan guru
• Terwujudnya warga MA ANNAJAH yang patuh terhadap tata tertib
• Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi
• Membentuk dan ikut serta dalam kegiatan Kajian Ilmiah Remaja (KIR)
• Terciptanya lingkungan tertib, bersih, indah, nyaman, dan kondusif
• Pencapaian tingkat kelulusan 100%
• Unggul dalam perolehan Nilai Ujian Nasional
• Meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN dan PT Islam Negeri
• Meningkatnya jumlah perolehan Kejuaraan Akademik tingkat
Kotamadya/Provinsi
• Meningkatnya jumlah perolehan Kejuaraan Non Akademik tingkat Nasional
• Mampu bersaing dalam Ollimpiade Matematika, Ilmu Pengrtahuan Alam (IPA),
dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
• Mampu berkomunikasi secara aktif dalam bahasa asing ( Bahasa Inggris, Bahasa
Arab, dan Bahasa Jepang)
7. LITERATUR REVIEW
• Analisis SWOT adalah metode perencanaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan ancaman (threats)
dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.
• Analisis SWOT sudah menjadi alat yang umum
digunakan dalam perencanaan strategis
pendidikan, dan merupakan alat yang efektif
dalam menempatkan potensi institusi.
8. • Lingkungan organisasi pendidikan selalu berubah
dari tahun ke tahun.
• Proses penggunaan manajemen analisis SWOT
menghendaki adanya suatu survei internal tentang
Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (klemahan)
program, serta survei eksternal atas Opportunities
(ancaman) dan Thterats (peluang/kesempatan)
.Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur
adalah sesuatu yang unik dalam dunia
perencanaan dan pengembangan kurikulum
lembaga pendidikan.
9. Faktor-Faktor Analisis SWOT
• Strengths (kekuatan) merupakan kondisi internal
positif yang memberikan keuntungan. Kekuatan
dalam lembaga sekolah/madrasah dapat berupa
kemampuan-kemampuan khusus/spesifik, SDM
yang memadai, image organisasi, kepemimpinan
yang cakap dan lain-lain.
• Weakness (kelemahan) merupakan kondisi
internal negative yang dapat merendahkan
penilaian terhadap sekolah/madrasah kelemahan
dapat berupa rendahnya SDM yang dimiliki,
produk yang tidak berkualitas, image yang tidak
kuat, kepemimpinan yang buruk dan lain-lain.
10. Faktor-Faktor Analisis SWOT
• Opportunity (peluang) adalah kondisi sekarang
atau masa depan yang menguntungkan
sekolah/madrasah. Opportunity merupakan
kondisi eksternal yang dapat memberikan peluang-
peluang untuk kemajuan lembaga seperti adanya
perubahan hukum, menurunnya pesaing
meningkatnya jumlah siswa baru.
• Threats (tantangan) adalah kondisi eksternal
sekolah/madrasah, sekarang dan yang akan datang
yang tidak menguntungkan. Tantangan ini dapat
berupa munculnya pesaing-pesaing baru,
penurunan jumlah siswa dan lain-lain.
11. METODE
• SURVEI
• OBSERVASI
• FGD
No. Data Sumber Data Metode Pengumpulan
Data
1 Rencana Strategis Sekolah Dokumen Kepala Sekolah, Guru Staff dan
Komite Sekolah
Studi Dokumen dan
Wawancara
2 Kekuatan, Kelemahan, Peluang,
Ancaman
Dokumen Kepala Sekolah, Guru Staff dan
Komite Sekolah
FGD
3 Fasilitas Sekolah, Kegiatan Sekolah Bukti Fisik Observasi
13. STRENGTHS
Strengths (kekuatan) merupakan
kondisi internal positif yang
memberikan keuntungan. Kekuatan
dalam lembaga sekolah/madrasah dapat
berupa kemampuan-kemampuan
khusus/spesifik, SDM yang memadai,
image organisasi, kepemimpinan yang
cakap dan lain-lain.
Terakreditasi A dengan nilai 92,6 pada tahun 2014
Kelengkapan Fasilitas laboratorium dan perpustakaan.
Laboratorium terdiri dari :
Lab. Bahasa, Biologi, Kimia, Fisika, dan Komputer
Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang berkompeten
(Tenaga Pendidik S-1 dan S-2)
Mengimplementasikan Kurikulum 2013
Menerapkan Pembelajaran Bahasa Inggris dengan Native Speaker
Adanya program tahfizh
Adanya program Riset
Penggunaan SPP Online dan Penggunaan SIMAK (Sistem Informasi
Manajamen Akademik) Online untuk kegiatan sekolah dan penilaian
Ruang Kelas dilengkapi APE
Memiliki jaringan internet yang memadai
Ujian berbasis Komputer (CBT)
14. WEAKNESS
Weakness (kelemahan) merupakan
kondisi internal negative yang dapat
merendahkan penilaian terhadap
sekolah/madrasah kelemahan dapat
berupa rendahnya SDM yang dimiliki,
produk yang tidak berkualitas, image
yang tidak kuat, kepemimpinan yang
buruk dan lain-lain.
Kurangnya respon siswa terhadap aturan dan tata
tertib dan kondisi kebersihan lingkungan sekolah
Kurang baiknya sikap siswa terhadap guru
Tingkat perekonomian peserta didik
Ukuran Kantin yang belum mampu menampung
jumlah siswa
Lahan parkir yang terbatas
Tidak adanya kompensasi untuk jam lembur (over
time)
Belum semua guru menguasai IT dan Bahasa Inggris
15. OPPORTUNITIES
Opportunity (peluang) adalah kondisi
sekarang atau masa depan yang
menguntungkan sekolah/madrasah.
Opportunity merupakan kondisi
eksternal yang dapat memberikan
peluang-peluang untuk kemajuan
lembaga seperti adanya perubahan
hukum, menurunnya pesaing
meningkatnya jumlah siswa baru.
Tingginya minat orang tua dan masyarakat
untuk menyekolahkan anaknya
Dukungan pemerintah daerah dan pusat dalam
melengkapi sarana dan prasarana
Kerja sama dan kemitraan sekolah (SMP /
MTs)
Suasana yang asri dan agamis
Adanya dukungan dari komite
Adanya program Beasiswa
Adanya bantuan pemerintah
16. THREATS
Threats (tantangan) adalah kondisi
eksternal sekolah/madrasah, sekarang
dan yang akan datang yang tidak
menguntungkan. Tantangan ini dapat
berupa munculnya pesaing-pesaing
baru, penurunan jumlah siswa dan lain-
lain.
Kompetitor Sejenis
Program sekolah gratis
Akses menuju sekolah
Kualitas lulusan yang diterima PTN
Adanya budaya luar yang negatif
18. SO Strategi
(Kekuatan-
Peluang)
• Meningkatkan perolehan nilai rata-
rata pada ujian nasional sebesar 0,5
• Meningkatkan jumlah lulusan yang
dapat diterima di perguruan tinggi
negeri baik melalui jalur bebas tes
masuk perguruan tinggi maupun
lewat jalur tes (UMPTN)
• Mempertahankan hasil kelulusan
UN yang 100 %
• Mempertahankan nilai akreditasi
sekolah A
• Meningkatkan keterampilan dan
kemampuan siswa berkomunikasi
dengan bahasa inggris
• Mempertahankan citra positif
sekolah
• Mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang ada
• Memberikan dukungan terhadap
prestasi yang diperoleh siswa
19. WO Strategi
(Kelemahan
Peluang)
WO Strategi (Kelemahan Peluang)
• Mengkondusifkan iklim organisasi
sekolah dgn peraturan yang lebih
partisipasif
• Meningkatkan kemampuan Guru di
bidang penguasaan IT dan Bahasa
Inggris
• Mengajukan usulan ke pemerintah
(Kemenag) untuk Pengadaan dan
Pengembangan Fasilitas
• Peningkatan kedisiplinan siswa dan
guru dengan menerapkan sistem
point untuk setiap pelanggaran
• Peningkatan kualitas input siswa
melalui seleksi yang lebih bermutu
• Meningkatkan kompensasi sebagai
reward untuk guru dan karyawan.
20. WT Strategi
(Kelemahan –
Tantangan )
• Peningkatan peran humas,
serta mengoptimalkan
kelebihan-kelebihan
sekolah
• Mengoptimalkan seleksi
Peserta didik secara
maksimal
• Meningkatkan kerjasama
komite secara masif
• Mengusahakan
peningkatan partisipasi
dari pemerintah
• Mengupayakan bantuan
alokasi anggaran dari
Pemerintah
21. ST Strategi (
Kekuatan-
Tantangan )
• Mengadakan kerjasama dengan
lembaga-lembaga bantuan pemberi bea
siswa baik pemerintah maupun non
pemerintah
• Meningkatkan peran humas dalam
pemberian layanan kepada masyarakat,
dengan mengadakan acara-acara yang
menarik minat orang tua dan
masyarakat.
• Mengagakan kerja sama dengan
lembaga yang menangani pembinaan
generasi muda
• Mengoptimalkan program unggulan
yang dimiliki sekolah, agar memiliki
kelebihan dengan sekolah yang sudah
lama berdiri, misalnya dengan
meningkatkan pelayanan.
• Meningkatkan kemampuan guru dan
tenaga kependidikan dalam bidang IT
• Membangun kerja sama dan hubungan
baik dengan SMP/MTs.
22. conclution
Rencana strategis yang dibuat untuk meningkatkan mutu dari aspek input adalah:
• Mengembangkan lingkungan sekolah menjadi komunitas belajar yang ideal
• Lebih selektif dalam penerimaan siswa baru
• Menjalankan semua program yang telah direncanakan dan ditetapkan
Rencana strategis yang dibuat untuk meningkatkan mutu aspek proses adalah:
• Meningkatkan kompetensi guru dan karyawan.
• Mengoptimalkan sarana atau fasilitas yang telah ada
• Pengawasan dalam menjalankan program dan kegiatan sekolah
• Menggali potensi minat dan bakat peserta didik
Rencana strategis yang dibuat untuk meningkatkan mutu aspek output adalah:
• Meningkatkan prestasi baik akademik dan non akademik
• Memfasilitasi peserta didik yang ingin melanjutkan ke universitas
• Membiasakan kegiatan-kegiatan pembiasaan seperti sholat dhuha, sholat
sunnah, tadarus dan lain sebagainya agar terciptanya lulusan yang berkarakter
• Membagun jaringan alumni sebagai komunitas untuk mencari kerja, kuliah, dan
berkontribusi pada almamater.
23. recomendation
Bagi Kepala Sekolah
• Kepala sekolah sebagai manajemen puncak seharusnya bertanggung
jawab penuh terhadap pengelolaan dan pemanfaatan semua potensi dan
sumber daya sekolah untuk mewujudkan visi misi sekolah, tujuan sekolah
dan memenangkan persaingan positif yang ada. Selain itu kepala sekolah
sebaiknya lebih mengoptimalkan supervisi, monitoring serta membentuk
tim evaluasi untuk memastikan program-progam yang dijalankan dapat
berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan untuk mengevaluasi kinerja
guru.
• Selain itu kepala sekolah merangkul dan melibatkan semua stakeholder
sekolah dalam menyusun rencana strategis agar output atau hasil dari
renstra nyata-nyata potret sekolah. Jika hal tersebut dapat terwujud maka
renstra sekolah akan mampu menjawab persoalan-persoalan yang
muncul.
Bagi Guru dan Staff/Karyawan
• untuk berperan secara aktif dalam mengoptimalkan pelaksanaan rencana
strategis yang sudah disepakati dan disusun bersama dengan tujuan agar
sekolah mampu meningkatkan mutu pendidikan. Salah satunya adalah
mutu lulusan.