SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
1. a. Apa arti mempersembahkan tubuh sebagai ibadah yang sejati?

          Pertama, ibadah sejati adalah ibadah totalitas. Ibadah sejati bukanlah ibadah
   fenomenal, kelihatan aktif di berbagai kegiatan gereja. Ibadah sejati adalah ibadah
   totalitas, artinya menyeluruh di dalam seluruh aspek hidup kita. Hal ini diajarkan Paulus
   dengan mengatakan bahwa kita harus             mempersembahkan tubuh kita sebagai
   persembahan/kurban yang hidup. Kata "mempersembahkan" dalam bahasa Yunani bisa
   diterjemahkan "menyembahkan" (ibid., hlm. 862). Kembali, kata yang dipergunakan di
   sini menggunakan bentuk aktif. Berarti, ibadah sejati adalah ibadah yang terjadi ketika
   kita secara aktif mempersembahkan/menyembahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
   Itulah arti berserah total. Berserah adalah kita berani menyerahkan seluruh hidup kita
   dikuasai oleh Kristus sebagai Tuhan, Raja, dan Pemerintah hidup kita. Ketika kita
   menyerahkan hidup kita, dengan kata lain, kita juga harus berani menyesuaikan hidup
   kita dengan kehendak Tuhan. Di sini, saya menggabungkan konsep berserah dengan
   menyangkal diri. Ketika kita berserah, di saat yang sama kita menyangkal diri untuk
   mengatakan "tidak" kepada kehendak kita dan mengatakan "ya" kepada kehendak-Nya.
   Hal ini diteladani sendiri oleh penulis surat Roma, yaitu Paulus. Paulus adalah salah satu
   rasul Kristus yang sudah menyerahkan totalitas hidupnya kepada Kristus (Flp. 1:21), dan
   di saat yang sama, ia bisa mematikan kehendaknya yang berlawanan dengan kehendak
   Allah. Kapan Paulus berani mematikan kehendak dirinya sendiri? Ketika Paulus
   mendapatkan suatu hambatan (2Kor. 12:7-9). Para penafsir             tidak sepakat ketika
   menafsirkan arti "duri dalam daging" di dalam 2Kor. 12:7 ini. Ada yang menafsirkan
   penyakit, ada juga yang menafsirkan hambatan/halangan dalam pelayanan Paulus. Intinya
   hanya satu: tantangan/hambatan dalam pelayanan Paulus (bisa berupa penyakit, dll).
   Ketika Tuhan menguji Paulus dengan "duri dalam daging", Paulus pernah berdoa 3x
   memohon agar Tuhan mencabut duri itu, tetapi Tuhan menolaknya, dan Paulus taat (ayat
   9-10). Bahkan di dalam penderitaan, Paulus pun dengan berani tetap percaya kepada-
   Nya (2Tim. 1:12). Biarlah kita meneladani Paulus sebagai rasul Kristus yang telah
   menjalankan    apa   yang    diajarkannya    sendiri   di   bagain   ini.   Adalah   suatu
   ketidakmasuakalan jika orang yang menyanyikan "Aku Berserah", tetapi masih percaya
   kepada kehendak diri yang lebih baik daripada kehendak Tuhan.
Kedua, ibadah sejati adalah ibadah yang kudus. Bukan saja sebagai
kurban/persembahan yang hidup, Paulus juga menasihatkan jemaat Roma agar mereka
juga mempersembahkan tubuh mereka sebagai kurban yang kudus. Kudus berarti
dipisahkan (separated). Dengan kata lain, dengan mempersembahkan tubuh kita sebagai
kurban yang kudus, berarti kita memiliki keunikan yang lain dari dunia ini. Paulus bukan
hanya mempersembahkan tubuh/hidupnya sebagai kurban yang hidup, tetapi ia juga
mempersembahkan hidupnya        sebagai   kurban    yang kudus.      Dari manakah     ia
mempersembahkan kurban yang kudus itu? Dari Roh Kudus. Roh Kudus yang telah
menguduskan hidup Paulus dan umat Tuhan, Ia menuntut kita untuk mempersembahkan
tubuh yang telah dikuduskan-Nya itu untuk dipakai memuliakan Tuhan. Kepada jemaat
Korintus, Paulus mengajarkan konsep ini di dalam 1Kor. 6:19-20, "Atau tidak tahukah
kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus
yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan
tubuhmu!" Melalui dua ayat ini, kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas bahwa
tubuh kita adalah bait Roh Kudus atau dikuduskan Roh Kudus di dalam penebusan
Kristus, sehingga kita harus memuliakan Tuhan melalui tubuh kita. Kata "tubuh" baik di
dalam Roma 12:1 maupun 1Kor. 6:19-20 sama-sama menggunakan kata Yunani soma.
Karena Roh Kudus yang telah menguduskan tubuh/hidup kita, maka kita harus
mempersembahkan tubuh kita sebagai kurban yang kudus bagi-Nya yang berbeda dari
dunia.
         Ketiga, ibadah sejati adalah ibadah yang menyenangkan Allah. Bukan hanya
hidup dan kudus, ibadah sejati adalah ibadah yang berkenan           kepada Allah. Kata
"berkenan kepada Allah" diterjemahkan oleh Pdt. Hasan Sutanto, D.Th. dalam Perjanjian
Baru Interlinear (2003) sebagai "menyenangkan Allah" (hlm. 862). NASB, English
Standard Version (ESV), Analytical-Literal Translation (ALT), Geneva Bible, Young´s
Literal Translation (YLT), dll menerjemahkannya acceptable to God (dapat
diterima/memuaskan      bagi   Allah).    International   Standard      Version   (ISV)
menerjemahkannya pleasing to God (menyenangkan Allah). Dengan kata lain, ibadah
yang berkenan kepada Allah adalah ibadah yang menyenangkan atau memuaskan Allah.
Bagaimana ibadah bisa dikatakan menyenangkan Allah? Ibadah bisa menyenangkan
Allah ketika ibadah dilakukan (baik di gereja ataupun kehidupan sehari-hari) bukan
memuliakan diri, tetapi memuliakan Tuhan (God-centered worship). Ibadah yang
memuliakan diri adalah ibadah yang menggunakan segala cara untuk menyenangkan diri
sebagai objek dan subjek ibadah. Ini dilakukan oleh orang-orang kafir di dalam Alkitab.
Mereka beribadah untuk mencari keuntungan. Tetapi ibadah yang berpusat pada Allah
yang menyenangkan-Nya adalah ibadah yang memuliakan Dia saja (Soli Deo Gloria).
Bukan hanya ibadah, pelayanan kita kepada Tuhan pun juga demikian. Di dalam
pelayanan, pelayanan yang menyenangkan Allah adalah pelayanan yang berpusat dari
Allah, oleh Allah, dan bagi Allah saja (Rm. 11:36). Sehingga pelayanan yang berpusat
pada Allah adalah pelayanan yang tidak mencari keuntungan sendiri. Di dalam 2Kor.
2:17, Paulus menyatarkan konsep pelayanan palsu vs sejati, "Sebab kami tidak sama
dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam
Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas
perintah Allah dan di hadapan-Nya." Di dalam ayat ini, Paulus memaparkan pelayanan
yang palsu adalah pelayanan yang mau cari untung sendiri, sedangkan pelayanan yang
menyenangkan Allah adalah pelayanan yang memuliakan-Nya dengan memberitakan
firman Tuhan dengan murni dan jujur sesuai apa yang difirmankan-Nya. Di dalam
pelayanan firman, jangan pernah mengkompromikan kebenaran firman Tuhan. Ketika
firman Tuhan berbicara keras kepada jemaat, sebagai hamba-Nya yang memberitakan
firman-Nya, kita harus tegas dan keras berbicara dengan murni sesuai apa yang
difirmankan-Nya di dalam Alkitab. Jangan pernah membuatnya lunak atau bahkan
menghapuskannya. Teladanilah Paulus yang tidak segan-segan menuding kemunafikan
Petrus (Gal. 2:11-14). Semua itu dilakukan Paulus karena ia mau melayani dengan
kemurnian hati dan ia tidak suka melihat kemunafikan. Ingatlah, kalau Paulus membenci
kemunafikan, apalagi Tuhan, Ia lebih membenci hamba-Nya yang munafik yang
memperhalus berita firman Tuhan yang keras, tetapi Ia memuji hamba-Nya yang setia,
taat dan jujur menyampaikan berita firman Tuhan yang keras. Itu yang Tuhan melalui
Paulus ajarkan di dalam 2Kor. 2:17 ini. Ingatlah, jangan pernah mengukur konsep
pelayanan dari kuantitas, tetapi kualitas apakah pelayanan itu God-centered atau man-
centered. Biarlah kit menyelidiki motivasi sedalam-dalamnya hati kita tentang konsep
pelayanan kita yang kita jalani.
b. Bandingkan dengan saudara-saudara muslim yang memahami menolong orang lain
   sebagai ibadah!
          Bandingkan dengan saudara- saudara kita yang muslim, yang menganggap
   menolong orang lain sebagai ibadah, benar adanya bahwa kita sebgai umat manusia yang
   memiliki rasa sosial harus membantu sesama kita yang membutuhkan. Dengan
   membantu berarti kita telah melakukan apa yang dikhendaki oleh Tuhan. Tidak hanya
   dimuslim, disemua agama di dunia ini, tentu mengajarkan hal yang sama untuk
   membantu        sesama.   Tapi   tidak   lantas   itu   disebut   sebagai   ibadah,   harus
   mempertimbangkan apa motivasi mereka membantu, karena tidak selamanya orang yang
   membantu sesamanya itu memiliki niat yang baik, bias juga mereka menyimpan hal lain,
   atau mengharapkan hal lain. Oleh karena itu, bantulah sesamamu dengan rasa ikhlas dan
   tanpa mengharapkan atau memiliki maksud apapun, itulah ibadah yang sejati yang tubuh
   kita lakukan.


2. a. Apa Pendapatmu jika ada orang yang mempersembahkan sesuatu yang haram di
   gereja? Analisakan dengan Firman Tuhan!
          Pendapat saya tidak setuju jika ada orang yang mempersembahkan sesuatu yang
   tidak halal di dalam Gereja, karena Tuhan mengkehendaki persembahan yang benar, Ia
   membenci orang yang mempermainkan persembahan. Seperti dalam cerita Kain dan
   Habel saat mempersembahkan korban bakaran.

   b. Apa arti materialisme dan mamonisme!

          Arti materialisme, berawal dari kata material yang berarti semua yang terasa dan
   terlihat oleh panca indra,isme sendiri dapat diartikan sebagai pemikian ,jadi meterialisme
   dapat diartikan sebagai suatu aliran yang mempunyai pemikiran tentang segala sesuatu
   yang Nampak yang masih terlihat dan terasa oleh mata adalah relitas sesungguhnya,diluar
   suatu yang terlihat itu masih di tiadakan. Merterialisme diambil dari bahasa inggris yang
   berarti materialism,ajaran ini menekankan keunggulan factor – factor material atas yang
   spiritual dalam metafisika,teori nilai,fisiologi,epistemology atau penjelasan historis.
   Materialism dianggap sebagai teori dan metode adalah salah satu aplikatif dari
   materialisme itu sendiri, materialisme sebagai teori menyangkal adanya kenyataan
roh.sedangkan materialism sebagai metode mateialisme sebagai pembuat sementara
abstraksi dari yang immaterial.lalu ia mencoba untuk menjelaskan yang immaterial
berdasarkan kondisi – kondisi materialnya yang dmaksud dengan materi disini bukan
materi yang menyangkut materi ruang dan waktu melainkan juga apa yang lebih rendah
dibandingkan dengan apa yang lebih tinggi. Lantas yang jadi pertayaan sekarang ini apa
interaksinya antara materialis dengan ilmu-ilmu materialis lainnya? Dalam proses
interaksi antara materialis dengan ilmu – ilmu khusus , materialism dan bentuknya
mengalami perubahan teori –teori mateialisme munculbersam dengan timbulnya filsafat
karena majunya ilmu pengetahuan dalam astronoomi ,matematika, dan bidang idang ilmu
lainnya. Segi umum materialis kuno adalah pengakuan adanya materialitas dunia dan
eksisitensialis dunia yang tidak tergantung pada kesadaran manusia.dan ini dapat di
temukan dalam Lao tse, Yang chuwan Chung, aliran lokayata, heraklitos, Anaxagoras,
Empedokles, Epikkuros.

       Arti mamonisme Janganlah kita menjadi keliru dan menggunakan bagian Alkitab
ini jadi alas an untuk mensahkan diet, melainkan menjaga diri dari kenajisan terhadap
makanan yang dari meja raja. Kenajisan, bukanlah sekedar soal jenis atau pengolahannya
tetapi bagaimana makanan itu diperlakukan. Bagian pertama dari makanan meja raja pasti
dipersembahkan kepada berhala. Raja makan sisanya. Daniel serta kawan-kawan tidak
mau ikut makan, sebab akan menajiskan diri mereka. Pemahaman spiritual kita tentang
makanan dan minuman sering hanya sampai pada "doa sebelum makan dan sesudah
makan." Padahal ada bahaya pemberhalaan dalam apa yang kita konsumsikan. Pikiran
bahwa dalam dunia modern ini makanan kita tidak ada urusannya dengan berhala, adalah
kekeliruan. Sebab pemberhalaan terjadi dalam bentuk yang lebih canggih. Masyarakat
kita tanpa sadar diperbudak oleh berhala yang dalam Alkitab disebut Mamon.
Mamonisme membuat orang menempuh jalan apa saja untuk mendapat keuntungan diri.
Mencuri, korupsi, merampok, menipu adalah wajah-wajah Mamon. Memiliki harta benda
dengan cara-cara ini, berarti menjadi budak Mamon. Menghidupi diri dan rumahtangga
dengan cara-cara ini, sama dengan menggadaikan orang-orang yang kita kasihi kepada
Mamon. Celakanya, Mamon tidak pernah mau rugi. Saat dia datang menagih, hidup kita
dihancurkan tanpa kompromi. Yang mau rugi hanya satu. Tuhan Yesus Kristus. Dia
memberi diri disengsarakan dan bersedia mati untuk kita. Maka sudah sangat aman kalau
   kita mulai hari ini dengan membaca dan merenungkan firman. Kesibukan dan kesulitan
   bahkan pergumulan boleh saja dating melanda. Tapi roh anak-anak Tuhan yang memulai
   setiap hari dengan firman akan gemuk dan segar karenanya.

   c. Bolehkah orang Kristen menganut paham materialisme dan mamonisme! Jelaskan!
           Orang Kristen tidak boleh menganut paham materialisme dan mamonisme, karena
   kedua hal ini dibenci oleh Tuhan. Karena “Siapa yang mencintai uang tidak akan puas
   dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.
   Inipun sia-sia”. (Pkh 5 : 9). Ukuran keberhasilan pekerjaan manusia bukanlah semata –
   mata dengan kekayaannya, bukan dengan uang, tapi Allah mau meminta kita untuk
   menggali dari apa yang kita miliki, seberapa besar maknanya bagi masyrakat dan bagi
   kemuliaan Tuhan.
3. a. Profesi apa saja yang menurut anda menjadi berkat untuk orang lain?
   b. Bagaimanakah dengan anda sendiri? Profesi apakah yang akan anda pilih dalam hidup
   anda?
4. a. Berapa jamkah bekerja yang normal mnenurut Undang-undang Tenaga Kerja?

   Undang – Undang Ketenagakerjaan Pasal 100

   1) Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja bagi pekerja yang
   dipekerjakan.

   (2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :

           a. waktu kerja siang hari :

           a.1. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu   untuk
           6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau

           a.2. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk
           5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

           b. waktu kerja malam hari :

           b.1. 6 (enam) jam 1 (satu) hari dan 35 (tiga puluh lima) jam 1 (satu) minggu untuk
           6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b.2. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 35 (tiga puluh lima) jam 1 (satu) minggu untuk
       5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

(3) Dalam hal pengusaha mempekerjakan pekerja melebihi waktu kerja sebagaimana
diamksud pada ayat (2), pengusaha wajib membayar upah waktu kerja lembur kepada
pekerjanya.

(4) Waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat dilakukan
paling banyak :

       a. 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu)
       minggu;

       b. 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari waktu kerja siang hari untuk melakukan
       pekerjaan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan;
       atau

       c. 7 (tujuh) jam dalam 1 (satu) hari waktu kerja malam hari untuk melakukan
       pekerjaan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan.



b. Berapakah UMR International, National, Provinsi, Kabupaten dan kota? Kaitkan
dengan demo guru!

More Related Content

What's hot

Makalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IVMakalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IVyaniussoop
 
Pengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBIPengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBIKirenius Wadu
 
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)Yunus Oktavianus Pandia
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)aldimbuik
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Daniel Saroengoe
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivhelmutmudes
 
Makalah Teologi perjanjian baru, allah
Makalah Teologi perjanjian baru, allahMakalah Teologi perjanjian baru, allah
Makalah Teologi perjanjian baru, allahYakub Unsula
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivtomisibarani
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaYakub Unsula
 
Saksi yehovah politeisme_terselubung
Saksi yehovah politeisme_terselubungSaksi yehovah politeisme_terselubung
Saksi yehovah politeisme_terselubungalkitabiah
 
Ppt kelompok 4 teologi pb
Ppt kelompok 4 teologi pbPpt kelompok 4 teologi pb
Ppt kelompok 4 teologi pbistondoluanak
 
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus  Dalam PenginjilanPentingnya Roh Kudus  Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus Dalam PenginjilanAlfred Tupu
 
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohNilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohTita Rosita
 
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...Alfred Tupu
 
Mengenal kitab suci
Mengenal kitab suciMengenal kitab suci
Mengenal kitab suciakira6384
 
Bahan ajar pak dewasa (eksell)
Bahan ajar pak dewasa (eksell)Bahan ajar pak dewasa (eksell)
Bahan ajar pak dewasa (eksell)eksellay
 

What's hot (20)

Makalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IVMakalah Dogmatika IV
Makalah Dogmatika IV
 
Pengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBIPengajaran Dasar GBI
Pengajaran Dasar GBI
 
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
Paper Teologi PB (Roh Kudus Menurut Surat Pastoral)
 
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
Aldi mbuik (makalah tentang yesus dalam surat paulus dalam penjara)
 
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
Pemikiran dan pandangan Teologi Paulus
 
Paper dog
Paper dogPaper dog
Paper dog
 
Eskatologi 1
Eskatologi  1Eskatologi  1
Eskatologi 1
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Etika kristen
Etika kristen Etika kristen
Etika kristen
 
Makalah Teologi perjanjian baru, allah
Makalah Teologi perjanjian baru, allahMakalah Teologi perjanjian baru, allah
Makalah Teologi perjanjian baru, allah
 
Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV Makalah dogmatika IV
Makalah dogmatika IV
 
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gerejaMakalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
Makalah dogmatika peran diakonia dalam gereja
 
Saksi yehovah politeisme_terselubung
Saksi yehovah politeisme_terselubungSaksi yehovah politeisme_terselubung
Saksi yehovah politeisme_terselubung
 
Ppt kelompok 4 teologi pb
Ppt kelompok 4 teologi pbPpt kelompok 4 teologi pb
Ppt kelompok 4 teologi pb
 
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus  Dalam PenginjilanPentingnya Roh Kudus  Dalam Penginjilan
Pentingnya Roh Kudus Dalam Penginjilan
 
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohNilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah Roh
 
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis  (Roma, I, II Kori...
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...
 
Mengenal kitab suci
Mengenal kitab suciMengenal kitab suci
Mengenal kitab suci
 
Bahan ajar pak dewasa (eksell)
Bahan ajar pak dewasa (eksell)Bahan ajar pak dewasa (eksell)
Bahan ajar pak dewasa (eksell)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (19)

Evaluasi ii
Evaluasi iiEvaluasi ii
Evaluasi ii
 
Wawancara ii
Wawancara iiWawancara ii
Wawancara ii
 
Wawancara i
Wawancara iWawancara i
Wawancara i
 
8. digesti
8. digesti8. digesti
8. digesti
 
3.lipida
3.lipida3.lipida
3.lipida
 
Wawancara v
Wawancara vWawancara v
Wawancara v
 
Intermediate metabolism
Intermediate metabolismIntermediate metabolism
Intermediate metabolism
 
Wawancara vii
Wawancara viiWawancara vii
Wawancara vii
 
5. mekanisme peran hb sebagai buffer
5. mekanisme peran hb sebagai buffer5. mekanisme peran hb sebagai buffer
5. mekanisme peran hb sebagai buffer
 
Katabolisme asam nukleat
Katabolisme asam nukleatKatabolisme asam nukleat
Katabolisme asam nukleat
 
Wawancara iv
Wawancara ivWawancara iv
Wawancara iv
 
Hexose monophosphat shunt
Hexose monophosphat shuntHexose monophosphat shunt
Hexose monophosphat shunt
 
6. enzim
6. enzim6. enzim
6. enzim
 
Glycogenolysis
GlycogenolysisGlycogenolysis
Glycogenolysis
 
Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10Tugas pendidikan agama kristen 10
Tugas pendidikan agama kristen 10
 
Tugas evaluasi i
Tugas evaluasi iTugas evaluasi i
Tugas evaluasi i
 
Biosintesis asam lemak
Biosintesis asam lemakBiosintesis asam lemak
Biosintesis asam lemak
 
4.vitamin
4.vitamin4.vitamin
4.vitamin
 
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
Infra red-ir-spektroscopy-bagian-2
 

Similar to Wawancara xv

Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivyerywadu
 
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptxPAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptxFilipi Butar-Butar
 
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanPeran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanYogesMahendra
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahHengky Tjia
 
Peran roh kudus dalam gereja (paper)
Peran roh kudus dalam gereja (paper)Peran roh kudus dalam gereja (paper)
Peran roh kudus dalam gereja (paper)NdreeLee
 
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam PertobatanPeran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam Pertobatanbarnababasbilly
 
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gerejaPaper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gerejaApriantoJLesaApri
 
Dogmatika IV paper
Dogmatika IV paperDogmatika IV paper
Dogmatika IV paperFerdySeo
 
Roh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah RohRoh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah RohAndySeubelan
 
Paper Kasih Karunia
Paper Kasih KaruniaPaper Kasih Karunia
Paper Kasih KaruniaJeremmyJayy
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwutomalvinoliwuto
 
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)franciskussalabbaet
 
Makalah Peran Roh Kudus
Makalah   Peran Roh KudusMakalah   Peran Roh Kudus
Makalah Peran Roh Kudussalmonkabak
 
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang AllahPandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allahsalmonkabak
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanantitasamisai
 
Spiritual Check up 2.pptx
Spiritual Check up 2.pptxSpiritual Check up 2.pptx
Spiritual Check up 2.pptxDonniTriyono1
 

Similar to Wawancara xv (20)

Makalah dogmatika iv
Makalah dogmatika ivMakalah dogmatika iv
Makalah dogmatika iv
 
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptxPAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
PAK Kelas 8 Pelajaran 6-Wujud Beriman.pptx
 
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan imanPeran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
Peran roh kudus dalam gereja mengenai pertobatan dan pertumbuhan iman
 
Bersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan AllahBersepakat dengan Allah
Bersepakat dengan Allah
 
Peran roh kudus dalam gereja (paper)
Peran roh kudus dalam gereja (paper)Peran roh kudus dalam gereja (paper)
Peran roh kudus dalam gereja (paper)
 
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam PertobatanPeran Roh Kudus dalam Pertobatan
Peran Roh Kudus dalam Pertobatan
 
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gerejaPaper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
Paper peran roh kudus dalam pertumbuhan gereja
 
Dogmatika IV paper
Dogmatika IV paperDogmatika IV paper
Dogmatika IV paper
 
Roh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah RohRoh Kudus dan Buah Roh
Roh Kudus dan Buah Roh
 
Makalah Tentang Roh Kudus
Makalah Tentang Roh KudusMakalah Tentang Roh Kudus
Makalah Tentang Roh Kudus
 
Paper Kasih Karunia
Paper Kasih KaruniaPaper Kasih Karunia
Paper Kasih Karunia
 
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwutoPaper tafsir  PB (1 tim 4) malvin liwuto
Paper tafsir PB (1 tim 4) malvin liwuto
 
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
Makalah penyembahan yang benar (dogama i v)
 
Paper filipi
Paper filipiPaper filipi
Paper filipi
 
Paper filipi
Paper filipiPaper filipi
Paper filipi
 
Makalah Peran Roh Kudus
Makalah   Peran Roh KudusMakalah   Peran Roh Kudus
Makalah Peran Roh Kudus
 
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang AllahPandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
Pandangan Surat Dogmatis Tentang Allah
 
Syafaat
SyafaatSyafaat
Syafaat
 
Roh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayananRoh kudus dan karunia pelayanan
Roh kudus dan karunia pelayanan
 
Spiritual Check up 2.pptx
Spiritual Check up 2.pptxSpiritual Check up 2.pptx
Spiritual Check up 2.pptx
 

More from Abner D Nero

More from Abner D Nero (20)

Wawancara xiv
Wawancara xivWawancara xiv
Wawancara xiv
 
Wawancara xiii
Wawancara xiiiWawancara xiii
Wawancara xiii
 
Wawancara xi
Wawancara xiWawancara xi
Wawancara xi
 
Wawancara x
Wawancara xWawancara x
Wawancara x
 
Wawancara vi
Wawancara viWawancara vi
Wawancara vi
 
Wawancara ix
Wawancara ixWawancara ix
Wawancara ix
 
Wawancara iii
Wawancara iiiWawancara iii
Wawancara iii
 
Wawancara viii
Wawancara viiiWawancara viii
Wawancara viii
 
Wawancara xvi
Wawancara xviWawancara xvi
Wawancara xvi
 
Evaluasi xiv
Evaluasi xivEvaluasi xiv
Evaluasi xiv
 
Evaluasi xi
Evaluasi xiEvaluasi xi
Evaluasi xi
 
Evaluasi viii
Evaluasi viiiEvaluasi viii
Evaluasi viii
 
Evaluasi vii
Evaluasi viiEvaluasi vii
Evaluasi vii
 
Evaluasi iii
Evaluasi iiiEvaluasi iii
Evaluasi iii
 
E valuasi 1
E valuasi 1E valuasi 1
E valuasi 1
 
Evaluasi ix
Evaluasi ixEvaluasi ix
Evaluasi ix
 
Tugas pendidikan agama kristen 12
Tugas pendidikan agama kristen 12Tugas pendidikan agama kristen 12
Tugas pendidikan agama kristen 12
 
Evaluasi agama pertemuan 15
Evaluasi agama pertemuan 15Evaluasi agama pertemuan 15
Evaluasi agama pertemuan 15
 
Evaluasi agama pertemuan 12
Evaluasi agama pertemuan 12Evaluasi agama pertemuan 12
Evaluasi agama pertemuan 12
 
Tugas pendidikan agama kristen 16
Tugas pendidikan agama kristen 16Tugas pendidikan agama kristen 16
Tugas pendidikan agama kristen 16
 

Wawancara xv

  • 1. 1. a. Apa arti mempersembahkan tubuh sebagai ibadah yang sejati? Pertama, ibadah sejati adalah ibadah totalitas. Ibadah sejati bukanlah ibadah fenomenal, kelihatan aktif di berbagai kegiatan gereja. Ibadah sejati adalah ibadah totalitas, artinya menyeluruh di dalam seluruh aspek hidup kita. Hal ini diajarkan Paulus dengan mengatakan bahwa kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan/kurban yang hidup. Kata "mempersembahkan" dalam bahasa Yunani bisa diterjemahkan "menyembahkan" (ibid., hlm. 862). Kembali, kata yang dipergunakan di sini menggunakan bentuk aktif. Berarti, ibadah sejati adalah ibadah yang terjadi ketika kita secara aktif mempersembahkan/menyembahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan. Itulah arti berserah total. Berserah adalah kita berani menyerahkan seluruh hidup kita dikuasai oleh Kristus sebagai Tuhan, Raja, dan Pemerintah hidup kita. Ketika kita menyerahkan hidup kita, dengan kata lain, kita juga harus berani menyesuaikan hidup kita dengan kehendak Tuhan. Di sini, saya menggabungkan konsep berserah dengan menyangkal diri. Ketika kita berserah, di saat yang sama kita menyangkal diri untuk mengatakan "tidak" kepada kehendak kita dan mengatakan "ya" kepada kehendak-Nya. Hal ini diteladani sendiri oleh penulis surat Roma, yaitu Paulus. Paulus adalah salah satu rasul Kristus yang sudah menyerahkan totalitas hidupnya kepada Kristus (Flp. 1:21), dan di saat yang sama, ia bisa mematikan kehendaknya yang berlawanan dengan kehendak Allah. Kapan Paulus berani mematikan kehendak dirinya sendiri? Ketika Paulus mendapatkan suatu hambatan (2Kor. 12:7-9). Para penafsir tidak sepakat ketika menafsirkan arti "duri dalam daging" di dalam 2Kor. 12:7 ini. Ada yang menafsirkan penyakit, ada juga yang menafsirkan hambatan/halangan dalam pelayanan Paulus. Intinya hanya satu: tantangan/hambatan dalam pelayanan Paulus (bisa berupa penyakit, dll). Ketika Tuhan menguji Paulus dengan "duri dalam daging", Paulus pernah berdoa 3x memohon agar Tuhan mencabut duri itu, tetapi Tuhan menolaknya, dan Paulus taat (ayat 9-10). Bahkan di dalam penderitaan, Paulus pun dengan berani tetap percaya kepada- Nya (2Tim. 1:12). Biarlah kita meneladani Paulus sebagai rasul Kristus yang telah menjalankan apa yang diajarkannya sendiri di bagain ini. Adalah suatu ketidakmasuakalan jika orang yang menyanyikan "Aku Berserah", tetapi masih percaya kepada kehendak diri yang lebih baik daripada kehendak Tuhan.
  • 2. Kedua, ibadah sejati adalah ibadah yang kudus. Bukan saja sebagai kurban/persembahan yang hidup, Paulus juga menasihatkan jemaat Roma agar mereka juga mempersembahkan tubuh mereka sebagai kurban yang kudus. Kudus berarti dipisahkan (separated). Dengan kata lain, dengan mempersembahkan tubuh kita sebagai kurban yang kudus, berarti kita memiliki keunikan yang lain dari dunia ini. Paulus bukan hanya mempersembahkan tubuh/hidupnya sebagai kurban yang hidup, tetapi ia juga mempersembahkan hidupnya sebagai kurban yang kudus. Dari manakah ia mempersembahkan kurban yang kudus itu? Dari Roh Kudus. Roh Kudus yang telah menguduskan hidup Paulus dan umat Tuhan, Ia menuntut kita untuk mempersembahkan tubuh yang telah dikuduskan-Nya itu untuk dipakai memuliakan Tuhan. Kepada jemaat Korintus, Paulus mengajarkan konsep ini di dalam 1Kor. 6:19-20, "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Melalui dua ayat ini, kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus atau dikuduskan Roh Kudus di dalam penebusan Kristus, sehingga kita harus memuliakan Tuhan melalui tubuh kita. Kata "tubuh" baik di dalam Roma 12:1 maupun 1Kor. 6:19-20 sama-sama menggunakan kata Yunani soma. Karena Roh Kudus yang telah menguduskan tubuh/hidup kita, maka kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai kurban yang kudus bagi-Nya yang berbeda dari dunia. Ketiga, ibadah sejati adalah ibadah yang menyenangkan Allah. Bukan hanya hidup dan kudus, ibadah sejati adalah ibadah yang berkenan kepada Allah. Kata "berkenan kepada Allah" diterjemahkan oleh Pdt. Hasan Sutanto, D.Th. dalam Perjanjian Baru Interlinear (2003) sebagai "menyenangkan Allah" (hlm. 862). NASB, English Standard Version (ESV), Analytical-Literal Translation (ALT), Geneva Bible, Young´s Literal Translation (YLT), dll menerjemahkannya acceptable to God (dapat diterima/memuaskan bagi Allah). International Standard Version (ISV) menerjemahkannya pleasing to God (menyenangkan Allah). Dengan kata lain, ibadah yang berkenan kepada Allah adalah ibadah yang menyenangkan atau memuaskan Allah. Bagaimana ibadah bisa dikatakan menyenangkan Allah? Ibadah bisa menyenangkan
  • 3. Allah ketika ibadah dilakukan (baik di gereja ataupun kehidupan sehari-hari) bukan memuliakan diri, tetapi memuliakan Tuhan (God-centered worship). Ibadah yang memuliakan diri adalah ibadah yang menggunakan segala cara untuk menyenangkan diri sebagai objek dan subjek ibadah. Ini dilakukan oleh orang-orang kafir di dalam Alkitab. Mereka beribadah untuk mencari keuntungan. Tetapi ibadah yang berpusat pada Allah yang menyenangkan-Nya adalah ibadah yang memuliakan Dia saja (Soli Deo Gloria). Bukan hanya ibadah, pelayanan kita kepada Tuhan pun juga demikian. Di dalam pelayanan, pelayanan yang menyenangkan Allah adalah pelayanan yang berpusat dari Allah, oleh Allah, dan bagi Allah saja (Rm. 11:36). Sehingga pelayanan yang berpusat pada Allah adalah pelayanan yang tidak mencari keuntungan sendiri. Di dalam 2Kor. 2:17, Paulus menyatarkan konsep pelayanan palsu vs sejati, "Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya." Di dalam ayat ini, Paulus memaparkan pelayanan yang palsu adalah pelayanan yang mau cari untung sendiri, sedangkan pelayanan yang menyenangkan Allah adalah pelayanan yang memuliakan-Nya dengan memberitakan firman Tuhan dengan murni dan jujur sesuai apa yang difirmankan-Nya. Di dalam pelayanan firman, jangan pernah mengkompromikan kebenaran firman Tuhan. Ketika firman Tuhan berbicara keras kepada jemaat, sebagai hamba-Nya yang memberitakan firman-Nya, kita harus tegas dan keras berbicara dengan murni sesuai apa yang difirmankan-Nya di dalam Alkitab. Jangan pernah membuatnya lunak atau bahkan menghapuskannya. Teladanilah Paulus yang tidak segan-segan menuding kemunafikan Petrus (Gal. 2:11-14). Semua itu dilakukan Paulus karena ia mau melayani dengan kemurnian hati dan ia tidak suka melihat kemunafikan. Ingatlah, kalau Paulus membenci kemunafikan, apalagi Tuhan, Ia lebih membenci hamba-Nya yang munafik yang memperhalus berita firman Tuhan yang keras, tetapi Ia memuji hamba-Nya yang setia, taat dan jujur menyampaikan berita firman Tuhan yang keras. Itu yang Tuhan melalui Paulus ajarkan di dalam 2Kor. 2:17 ini. Ingatlah, jangan pernah mengukur konsep pelayanan dari kuantitas, tetapi kualitas apakah pelayanan itu God-centered atau man- centered. Biarlah kit menyelidiki motivasi sedalam-dalamnya hati kita tentang konsep pelayanan kita yang kita jalani.
  • 4. b. Bandingkan dengan saudara-saudara muslim yang memahami menolong orang lain sebagai ibadah! Bandingkan dengan saudara- saudara kita yang muslim, yang menganggap menolong orang lain sebagai ibadah, benar adanya bahwa kita sebgai umat manusia yang memiliki rasa sosial harus membantu sesama kita yang membutuhkan. Dengan membantu berarti kita telah melakukan apa yang dikhendaki oleh Tuhan. Tidak hanya dimuslim, disemua agama di dunia ini, tentu mengajarkan hal yang sama untuk membantu sesama. Tapi tidak lantas itu disebut sebagai ibadah, harus mempertimbangkan apa motivasi mereka membantu, karena tidak selamanya orang yang membantu sesamanya itu memiliki niat yang baik, bias juga mereka menyimpan hal lain, atau mengharapkan hal lain. Oleh karena itu, bantulah sesamamu dengan rasa ikhlas dan tanpa mengharapkan atau memiliki maksud apapun, itulah ibadah yang sejati yang tubuh kita lakukan. 2. a. Apa Pendapatmu jika ada orang yang mempersembahkan sesuatu yang haram di gereja? Analisakan dengan Firman Tuhan! Pendapat saya tidak setuju jika ada orang yang mempersembahkan sesuatu yang tidak halal di dalam Gereja, karena Tuhan mengkehendaki persembahan yang benar, Ia membenci orang yang mempermainkan persembahan. Seperti dalam cerita Kain dan Habel saat mempersembahkan korban bakaran. b. Apa arti materialisme dan mamonisme! Arti materialisme, berawal dari kata material yang berarti semua yang terasa dan terlihat oleh panca indra,isme sendiri dapat diartikan sebagai pemikian ,jadi meterialisme dapat diartikan sebagai suatu aliran yang mempunyai pemikiran tentang segala sesuatu yang Nampak yang masih terlihat dan terasa oleh mata adalah relitas sesungguhnya,diluar suatu yang terlihat itu masih di tiadakan. Merterialisme diambil dari bahasa inggris yang berarti materialism,ajaran ini menekankan keunggulan factor – factor material atas yang spiritual dalam metafisika,teori nilai,fisiologi,epistemology atau penjelasan historis. Materialism dianggap sebagai teori dan metode adalah salah satu aplikatif dari materialisme itu sendiri, materialisme sebagai teori menyangkal adanya kenyataan
  • 5. roh.sedangkan materialism sebagai metode mateialisme sebagai pembuat sementara abstraksi dari yang immaterial.lalu ia mencoba untuk menjelaskan yang immaterial berdasarkan kondisi – kondisi materialnya yang dmaksud dengan materi disini bukan materi yang menyangkut materi ruang dan waktu melainkan juga apa yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang lebih tinggi. Lantas yang jadi pertayaan sekarang ini apa interaksinya antara materialis dengan ilmu-ilmu materialis lainnya? Dalam proses interaksi antara materialis dengan ilmu – ilmu khusus , materialism dan bentuknya mengalami perubahan teori –teori mateialisme munculbersam dengan timbulnya filsafat karena majunya ilmu pengetahuan dalam astronoomi ,matematika, dan bidang idang ilmu lainnya. Segi umum materialis kuno adalah pengakuan adanya materialitas dunia dan eksisitensialis dunia yang tidak tergantung pada kesadaran manusia.dan ini dapat di temukan dalam Lao tse, Yang chuwan Chung, aliran lokayata, heraklitos, Anaxagoras, Empedokles, Epikkuros. Arti mamonisme Janganlah kita menjadi keliru dan menggunakan bagian Alkitab ini jadi alas an untuk mensahkan diet, melainkan menjaga diri dari kenajisan terhadap makanan yang dari meja raja. Kenajisan, bukanlah sekedar soal jenis atau pengolahannya tetapi bagaimana makanan itu diperlakukan. Bagian pertama dari makanan meja raja pasti dipersembahkan kepada berhala. Raja makan sisanya. Daniel serta kawan-kawan tidak mau ikut makan, sebab akan menajiskan diri mereka. Pemahaman spiritual kita tentang makanan dan minuman sering hanya sampai pada "doa sebelum makan dan sesudah makan." Padahal ada bahaya pemberhalaan dalam apa yang kita konsumsikan. Pikiran bahwa dalam dunia modern ini makanan kita tidak ada urusannya dengan berhala, adalah kekeliruan. Sebab pemberhalaan terjadi dalam bentuk yang lebih canggih. Masyarakat kita tanpa sadar diperbudak oleh berhala yang dalam Alkitab disebut Mamon. Mamonisme membuat orang menempuh jalan apa saja untuk mendapat keuntungan diri. Mencuri, korupsi, merampok, menipu adalah wajah-wajah Mamon. Memiliki harta benda dengan cara-cara ini, berarti menjadi budak Mamon. Menghidupi diri dan rumahtangga dengan cara-cara ini, sama dengan menggadaikan orang-orang yang kita kasihi kepada Mamon. Celakanya, Mamon tidak pernah mau rugi. Saat dia datang menagih, hidup kita dihancurkan tanpa kompromi. Yang mau rugi hanya satu. Tuhan Yesus Kristus. Dia
  • 6. memberi diri disengsarakan dan bersedia mati untuk kita. Maka sudah sangat aman kalau kita mulai hari ini dengan membaca dan merenungkan firman. Kesibukan dan kesulitan bahkan pergumulan boleh saja dating melanda. Tapi roh anak-anak Tuhan yang memulai setiap hari dengan firman akan gemuk dan segar karenanya. c. Bolehkah orang Kristen menganut paham materialisme dan mamonisme! Jelaskan! Orang Kristen tidak boleh menganut paham materialisme dan mamonisme, karena kedua hal ini dibenci oleh Tuhan. Karena “Siapa yang mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia”. (Pkh 5 : 9). Ukuran keberhasilan pekerjaan manusia bukanlah semata – mata dengan kekayaannya, bukan dengan uang, tapi Allah mau meminta kita untuk menggali dari apa yang kita miliki, seberapa besar maknanya bagi masyrakat dan bagi kemuliaan Tuhan. 3. a. Profesi apa saja yang menurut anda menjadi berkat untuk orang lain? b. Bagaimanakah dengan anda sendiri? Profesi apakah yang akan anda pilih dalam hidup anda? 4. a. Berapa jamkah bekerja yang normal mnenurut Undang-undang Tenaga Kerja? Undang – Undang Ketenagakerjaan Pasal 100 1) Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja bagi pekerja yang dipekerjakan. (2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. waktu kerja siang hari : a.1. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau a.2. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. b. waktu kerja malam hari : b.1. 6 (enam) jam 1 (satu) hari dan 35 (tiga puluh lima) jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
  • 7. b.2. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 35 (tiga puluh lima) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu. (3) Dalam hal pengusaha mempekerjakan pekerja melebihi waktu kerja sebagaimana diamksud pada ayat (2), pengusaha wajib membayar upah waktu kerja lembur kepada pekerjanya. (4) Waktu kerja lembur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat dilakukan paling banyak : a. 3 (tiga) jam dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu; b. 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari waktu kerja siang hari untuk melakukan pekerjaan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan; atau c. 7 (tujuh) jam dalam 1 (satu) hari waktu kerja malam hari untuk melakukan pekerjaan pada waktu istirahat mingguan atau hari libur resmi yang ditetapkan. b. Berapakah UMR International, National, Provinsi, Kabupaten dan kota? Kaitkan dengan demo guru!