Tugas evaluasi ini membahas hakikat manusia menurut Alkitab dan agama-agama lain. Menurut Alkitab, manusia diciptakan sebagai gambar Allah, mandataris-Nya, dan memiliki kebebasan dalam keterbatasan. Pandangan agama lain berbeda, seperti manusia sebagai penjelmaan roh dalam agama Hindu atau hubungan raja-rakyat dengan Allah dalam agama Islam. Ada persamaan bahwa manusia diciptakan dan diberi tangg
1. TUGAS EVALUASI I
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
HAKIKAT MANUSIA
OLEH :
ABNER EDY SUTJIPTO
G1F011021
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU – ILMU KESEHATAN
JURUSAN FARMASI
PURWOKERTO
2011
2. 1. Jelaskan hakikat manusia menurut kesaksian alkitab.
Alkitab menjelaskan tentang segala sesuatu termasuk manusia. Berikut ini adalah hakikat
manusia menurut alkitab:
a. Manusia sebagai gambar dan rupa Allah (Imago Dei)
Maksud dari manusia sebagai gambar dan rupa Allah adalah karena Allah
menciptakan menurut peta dan Gambar Alla. Hal ini memiliki arti bahwa manusia
memiliki hubungan khusus dengan Allah.Hubungan Khusus itu dinyatakan juga
melalui penempatan manusia dalam taman Eden. Jika disamakan dengan kisah
Adam yang memperanakkan Set, yang segambar dan serupa dengannya, maka
dapat di tafsirkan bahwa Allah dan manusia seperti bapa dengan anaknya. Di
Alkkitab sendiri ada 3 gambaran umun pembahasan ini :
Gambar Allah pada umumnya diungkapkan pada 1 Kor 11 : 7 dan Yak 3 : 9
Orang Kristen sebagai gambar Allah diungkapkan dalam Rm 8 : 29; Kol 3 :
10; dan II Kor 3 : 18
Yesus Kristus sebagai gambar Allah diungkapkan dalam II Kor 4 : 4; Kol 1 :
5
b. Manusia Sebagai Mandataris Allah
Allah memberikan tugas dan tanggung jawab kepada manusia untuk
memperbanyak keturunan, memenuhi bumi, berkuasa atas binatang di air, udara,
dan daratan, serta mengelola bumi saat Allah menciptakan manusia. Tugas ini
menjadi kemuliaan bagi manusia karena anugerah Allah ini menjadikan manusia
sebagai mahkota ciptaan-Nya dan mandataris Allah. Karena Hal tersebut yang
membedakan manusia dari ciptaan lainnya.
Sebagai mandataris, manusia harus mampu mengambil keputusan dan
mempertanggungjawabkan keputusannya kepada Allah. Ternyata manusia belum
bisa sepenuhnya melakukan hal tersebut hingga akhirnya fungsi mandataris telah
rusak akibat dosa,tepatnya setelah Adam dan hawa melakukan dosa dan diusir
dari Taman Eden. Namun karena kasih Allah yang tiada batas, Allah menebus
dosa manusia melalui Yesus Kristus. Oleh sebab itulah setiap orang yang
beriman kepada Yesus Kristus adalah mandataris Allah.
3. c. Kebebasan dan Keterbatasan Manusia
Kebebasan adalah kemungkinan untuk menentukan apa yang akan
dilakukan dan memilih mana yang baik dan yang tidak baik di mata Tuhan.
Kebebasan yang diperoleh manusia salah satunya adalah kebebasan untuk
memenuhi bumi serta memanfaatkan semua ciptaan Allah untuk kepentingan
manusia itu sendiri sebagai mandataris Allah. Kebebasan yang diberikan sebelum
kejatuhan manusia dalam dosa adalah kebebasan formal, yaitu kebebasan yang
dalam menentukan mana yang baik dan buruk tidak dipaksa dari kekuatan luar.
Namun kebebasan formal ini tidak sesuai dengan kebebasan manusia alkitab.
Allah tidak menawarkan dua jalan kepada manusia. Hanya ada satu jalan menuju
keselamatan yaitu jalan ketaatan.
Dalam perjanjian baru kebebbasan manusia dalam arti sebenarnya
diberikan dalam Yesus Kristus dan Oleh dia sendiri. Dalam Yoh. 8:36 dikatakan
bahwa “Jadi apabila anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar
merdeka.”. Kebebasan atau kemerdekaan manusia adalh kebebasan dari dosa.
Selain kebebasan manusia juga memiliki keterbatasan. Hal ini
diungkapkan jelas saat manusia diciptakan dari debu tanah. Keterbatasan itu
merujuk pada status manusia sebagai ciptaan Allah dan dosa yang juga
menyebabkan manusia memiliki banyak keterbatasan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa manusia bebas dalam keterbatasan dan terbatas dalam
kebebasan.
d. Manusia sebagai makhluk individu dan sosial
Manusia diciptakan sebagai mahluk individu. Namun seperti Adam, manusia
tidak dapat hidup seorang diri sehingga Allah menciptakan pendamping yang sepadan
dengan Adam. Mulai dari proses penciptaan hingga penyelamatan manusia tidaklah lepas
dari peran manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Secara individual manusia
menjalin hubungan langsung dengan Allah. Namun sebagai makhluk sosial manusia tidak
bisa hidup sendiri sehingga setiap manusia saling membutuhkan satu sama lain.
Sekalipun makhluk sosial terkadang manusia egois dan memikirkan dirinya sendiri
4. bahkan mengabaikan Allah sendiri. Seharusnya sebagai makhluk sosial yang beriman
pada Kristus kita berani membela kebenaran dan menegakkan keadilan demi kepentingan
bersama. Selain itu manusia harus mampu untuk saling menghormati harkat dan martabat
manusia.
e. Hati Nurani dan Kesadaran Etik Manusia
Manusia diciptakan memiliki hati nurani dan kesadaran etik. Hati nurani
digunakan untuk membedakan yang baik dan buruk sedangkan kesadaran etik digunakan
dalam memilih mana yang baik dan buruk dalam pengambilan keputusan. Pengetahuan
tentang yang baik dan buruk dapat diketahui jika kita mencari Allah terlebih dahulu
karena Allah adalah sumber kebaikan dan kebenaran. Sejahat apapun orang, pasti masih
memilikisedikit kebaikan di dalam orang tersebut.
2. Jelaskan hakikat manusia menurut agama lain.
a. Menurut agama Islam
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang berasal dari saripati tanah, lalu
menjadi nutfah hingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki
berbagai kemampuan. Dalam diri manusia terdapat dua kemampuan yang sangat
potensial untuk membentuk struktur kerohaniahan yaitu nafsu dan akal. Akal dapat
membukakan pengetahuan atau rahasia yang tidak diketahui makhluk lain, sedangkan
nafsu sebagai dorongan dalam memperoleh segala sesuatu. Manusia juga diwajibkan
mengabdi kepada Allah seperti hubungan raja dengan rakyat.
b. Menurut Agama Hindu
Menurut agama hindu manusia merupakan penjelmaan dari atma (roh)
Brahmana. Sada Siwa,yaitu Tuhan yang beraktivitas, terdiri dari dua unsur
kemahakuasaan: Purusa dan Prakrti. Purusa adalah unsur kemahakuasaan dalam kejiwaan
dan Prakrti adalah unsur kemahakuasaan dalam kebendaan. Purusa dan Prakrti lah yang
kemudian membentuk manusia secara utuh dengan tubuh dan roh.
c. Menurut Agama Budha
Manusia terdiri dari namarupa. Nama adalah roh sedangkan rupa adalah tubuh.
Mereka mempercayai bahwa namarupa yang disebut manusia itu tidak mempunyai
kepribadian dan jiwa. Manusia bukanlah suatu kenyataan yang tetap.
d. Menurut Pandangan Kebatinan
5. Menurut pandangan ini manusia terdiri dari badan kasar, badan halus dan jiwa.
Badan kasar adalah jasmani yang tampak, badan halus adalah pikiran, perasaan dan lain-
lain, sedangkan jiwa adalah sesuatu yang immateril berasal dari Tuhan yang biasa disebut
sebagai roh atau roh suci. Manusia hanyalah serpihan dari kesatuan asli sejati dan bukan
kesatuan sendiri yang nantinya akan kembali ke zat induk asalnya.
e. Menurut Ajaran Komunis
Menurut ajaran komunis manusia adalah makhluk biologis ekonomis, yaitu
makhluk yang tidak takut kepada apapun termasuk maut dan Tuhan serta hanya
memanfaatkan semua yang ada dibumi ini untuk kepentingannya semata sebagai makhluk
ekonomis.
3. Tunjukan perbedaan pandangan alkitab dengan ajaran agama-agama lain tentang hakikat
manusia.
Menurut pandangan Alkitab manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah
sedangkan menurut pandangan agama Hindu manusia merupakan penjelmaan dari roh Brahmana.
Menurut pandangan Kristiani hubungan manusia dengan Allah seperti hubungan bapak dengan
anaknya, sedangkan menurut pandangan agama Islam hubungan manusia dengan Allah
diibaratkan seperti hubungan raja dengan rakyatnya. Selain itu secara jelas di Alkitab tertulis
bahwa hakikat manusia bukan hanya saat penciptaan tetapi juga penyelamatan dan pembaharuan
hidup dalam Kristus.
4. Adakah kesamaan pandangan antara ajaran agama-agama lain dengan agama Kristen tentang
manusia? Jelaskan!
Ada. Terdapat persamaan pandangan agama Kristen dengan agama Islam yaitu mengenai
mandataris Allah. Di agama Kristen dan Islam keduanya meyakini kalau manusia adalah
mandataris Allah yang diberi kewenangan untuk berkembangbiak memenuhi bumi serta berkuasa
atas semua ciptaan Allah dan berhak mengolahnya demi kepentingan manusia itu sendiri. Jika
ditinjau semua ajaran agama lain juga memandang kalau manusia itu diciptakan dan bukan
muncul dengan sendirinya.