Dokumen tersebut membahas mengenai masalah stunting di Kota Cimahi. Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Prevalensi stunting di Indonesia dan Jawa Barat masih tinggi, begitu pula di Kota Cimahi. Langkah pencegahan dan penanganan stunting meliputi pemberian gizi yang baik sejak kehamilan, ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan MPASI
2. Stunting
Istilah stunting di masyarakat
2
67.1%
32.9%
Ibu pernah
mendengar/membaca/tahu
mengenai istilah “pendek”
(bukan istilah “stunting”)
Tidak Ya
Istilah “stunting” tidak
dikenal oleh masyarakat.
Masyarakat lebih mengenal
istilah lain seperti: pendek,
cebol, kerdil, atau capul.
3. STUNTING
KONDISI GAGAL TUMBUH PADA ANAK BALITA
(BAYI DI BAWAH LIMA TAHUN) akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya.
Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam
kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir
akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah
bayi berusia 2 tahun
5. BESARAN MASALAH KEKURANGAN GIZI
DI INDONESIA
10.2%
Bayi di Indonesia
lahir dengan berat
badan rendah (<
2.500 gr)
19.6%
Balita di Indonesia
memiliki berat badan
yang tidak sesuai
dengan usianya (gizi
kurang)
37.2%
Balita di Indonesia
memiliki tinggi
badan yang tidak
sesuai dengan
usianya (pendek)
Riskesdas, 2013
6. BESARAN MASALAH KEKURANGAN GIZI
DI JAWA BARAT
10.8%
Bayi di Jawa Barat
lahir dengan berat
badan rendah (<
2.500 gram)
15.7%
Balita di Jawa Barat
memiliki berat badan
yang tidak sesuai
dengan usianya (gizi
kurang)
35.3%
Balita di Jawa Barat
memiliki tinggi badan
yang tidak sesuai
dengan usianya
(pendek)
Riskesdas, 2013
7. Kondisi lapangan tentang makanan pendamping asi (MPASI)
hasil verifikasi stunting
Jajanan Warung 75%
Konsumsi zat
tambahan makanan
berlebih (Kuah+
penyedap)
Tidak ASI (Sufor)
100% Makanan
kurang beragam
100% Makanan
instan
10. PERSENTASE BALITA BBLR MENURUT KELURAHAN
DI KOTA CIMAHI TAHUN 2018
Sumber : Laporan Bulanan Kab/ Kota
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Pasirkaliki
Utama
Melong Tengah
Cimahi
Baros
Cigugur
Cibeureum
Citeureup
2
5
5
6
7
9
11
17
18
24
25
26
26
37
39
43
TOTAL KOTA CIMAHI : 299
11. 0
1
2
3
4
5
6
3
1
6
2
0
1
2 2 2 2
0
1
0
2
5
2
Jumlah Gizi Buruk di wilayah Puskesmas
Kota Cimahi Tahun 2018
KOTA CIMAHI = 31 KASUS
12. Mengapa stunting merupakan masalah penting
Gizi ibu yang tidak memadai dan sanitasi yang tidak memadai
meningkatkan risiko BBLR dan pertumbuhan awal goyah
Anak-anak yang terhambat memiliki risiko lebih tinggi morbiditas
dan kemudian gangguan pertumbuhan
Kemampuan kognitif anak-anak terhambat dan pencapaian
sekolah dipengaruhi secara negative
Pengerdilan dan mengakibatkan prestasi sekolah yang buruk
secara langsung mempengaruhi upah dan produktivitas dewasa
(1 tahun sekolah = upah 7-11% lebih tinggi)
13. Korelasi antara stunting dan hygiene/sanitasi
• Cakupan intervensi sanitasi dan higiene sebesar 99%
akan menurunkan insidens diare sebesar 30% dan
menurunkan prevalensi stunting sebesar 2.4%.
• Hipotesa terbaru: penyebab under nutrition adalah
tropical enteropathy (rusaknya mukosa usus oleh
feacal bacteria sehingga terjadi gangguan absorbsi zat
gizi)
16. Kegiatan pencegahan & penanggulangan stunting di Kota Cimahi
SEBELUM KEHAMILAN
Pemberian tablet tambah darah pada remaja putri
dan calon pengantin
Konseling pada calon pengantin
SELAMA KEHAMILAN
Pemberian Tablet
Tambah Darah pada
IBU HAMIL
Pemeriksaan
Kehamilan sesuai
standar ( 10 T)
Memberikan makanan
tambahan (PMT) pada
ibu hamil KEK
Penanggulangan
kecacingan pada ibu
hamil
Pendampingan
1000 HPK
Ibu menyusui Bayi 0-6 bulan
Inisiasi Menyusu dini/IMD terutama
melalui pemberian ASI
jolong/colostrum
Pemberian ASI Eksklusif
Pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan.
Ibu Menyusui dan bayi Usia 7-23 bulan.
Mendorong
penerusan
pemberian ASI
hingga
anak/bayi
berusia 23bulan
Setelah bayi
berusia diatas
6 bulan
didampingi
oleh
pemberian
MP-ASI
Menyediakan
obat cacing
Menyediakan
suplementasi
zink
Memberikan
imunisasi
lengkap
Melakukan
pencegahan
dan
pengobatan
diare
Pemantauan
pertumbuhan
dan
perkembangan
PMT
pemulihan
pada gizi
buruk
PMT
bumil
KEK
PMT
pada
baduta
gizi
kurang
17. Masa penting bagi pencegahan stunting
(masa 1,000 hari)
• Masalah stunting dimulai pada saat kehamilan bila ibu
mengalami defisiensi gizi yang disebabkan oleh intake
gizi maternal yang buruk, ANC yang inadekuat dan
kondisi sanitasi di bawah standar.
• Sesudah usia 2 tahun, efek stunting bersifat
irreversible dan berdampak seumur hidup terhadap
kemampuan kognitif dan produktivitas individu.
18. KEGIATAN PENANGGULANGAN STUNTING
1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN
PENCEGAHAN INTERVENSI
REMAJA
IBU HAMIL
INOVASI
IBU HAMIL
IBU MENYUSUI
BAYI-
ANAK
DUA TAHUN
PELIBATAN
PIMPINAN DAERAH
LINTAS SEKTOR
‘SPM’
19. 270 hari selama
kehamilan
730 hari kehidupan
pertama bayi
setelah dilahirkan
20
Periode kritis dalam pembentukan masa emas (golden period) bagi pertumbuhan dan
perkembangan tubuh dan organ tubuh anak yang sehat daan cerdas
terjadi malnutrition pada periode ini akibatnya berjangka panjang
Perubahan yang terjadi pada 1000 HPK bersifat permanen
21. FAKTOR PENYEBAB STUNTING
PENYEBAB LANGSUNG
KURANGNYA ASUPAN GIZI PENYAKIT TERUTAMA PENYAKIT INFEKSI
PENYEBAB TIDAK LANGSUNG
Praktek pengasuhan yang
kurang baik
Masih terbatasnya layanan kesehatan
termasuk layanan ANC-Ante Natal Care ,post
natal care dn pembelajaran usia dini (paud)
Masih kurangnya akses rumah
tangga/keluarga ke makanan bergizI
PENYEBAB MENDASAR
KEMISKINAN
TINGKAT PENDIDIKAN
YANG RENDAH
KESEHATAN LINGKUNGAN
KURANG BAIK
22. PEMBERDAYAAN KELUARGA
DENGAN BALITA STUNTING
Memanfaatkan kegiatan Pos
Gizi (belajar dari ibu yg
memiliki bayi dan balita
sehat dari keluarga yang
tidak mampu)
Refreshing Kader tentang
kegiatan Pemberian Makanan
Bayi dan Anak
Konseling tentang Pemberian
makanan bersumber pada
makanan bernilai gizi tinggi
(protein hewani untuk
perkembangan otak)
Ibu balita berpartisipasi hadir
di posyandu untuk mengikuti
pemeriksaan SDIDTK oleh
petugas untuk memantau
tumbuh kembang
Keluarga menerapkan
kebersihan perseorangan,
keluarga dan lingkungan
Keluarga memanfaatkan
sumber air yang memenuhi
syarat dan jamban sehat
Kegiatan penanggulangan stunting dilakukan pada remaja dan ibu hamil sebagai upaya pencegahan, sedangkan kegiatan intervensi difokuskan pada ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi dan baduta. Kedua kegiatan tersebut didukung oleh pelibatan pimpinan daerah dan lintas sektor dalam mengembangkan inovasi.
Agar sumberdaya yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien, maka upaya-upaya tersebut diselenggarakan secara terintegrasi, sasarannya di fokuskan pada 1000 hari pertama kehidupan melalui pendekatan keluarga.
Pada 270 hari selama kehamilan dan 730 hari kehidupan pertama bayi setelah dilahirkan
Seribu hari pertama kehidupan seorang anak adalah masa kritis yang menentukan masa depannya, dan pada periode itu anak Indonesia menghadapi gangguan pertumbuhan yang serius. Dampak buruk kekurangan gizi pada periode ini akan mengganggu tumbuh kembang dan menjadi underlying factors gangguan metabolisme tubuh serta penyakit tidak menular yang tidak mudah untuk diobati bukan hanya pada masa kini namun pada masa yang akan datang setelah anak dewasa.