SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Disusun oleh TIM 2 Kelas A4:
NAMA NIM
USMAN ARIEF BUKHORI
MISTANIO FIRMANSHA
DOLLY SAMSURI
AHMAD NAJIB
SLAMET
YASIR
TORI
SITI AISYAH
IIS NURASIYAH
LILIK ZUNAYATI
TILAWATI SAUFI
MUZAINA A.MA.PD
ULFA RHOMAISA BASAR
2281130194
2281130175
2281130191
2281130155
2281130166
2281130197
2281130153
2281130193
2281130156
2281130154
2281130180
2281130162
2281130172
PESERTA
DIDIK
DALAM
PENDIDIKAN
ISLAM
Pengertian Peserta Didik
Dalam paradigma Pendidikan Islam, peserta didik
merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki
sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu
dikembangkan. Disini, peserta didik merupakan makhluk
Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang
belum mencapai taraf kematangan baik bentuk, ukuran,
maupun perimbangan pada bagian-bagian lainnya. Dari
segi ruhaniah, ia memiliki bakat, memiliki kehendak,
perasaan, dan pikiran yang dinamis dan perlu
dikembangkan.
Pengertian Peserta Didik dari Sudut
Pandang Pendidikan Islam
Muta'allim
Muta'allim adalah orang
yang sedang diajar atau
orang yang Sedang
belajar. Muta'allim erat
kaitannya dengan
mu'allim
karena mu'allim adalah
orang yang mengajar,
sedangkan muta'allim
adalah orang yang diajar
kewajiban menuntut
ilmu atau belajar sesuai
dengan dengan firman
Allah swt.
Mutarabbi
Mutarabbi adalah orang
yang dididik dan orang
yang diasuh dan orang
yang dipelihara.
Defenisi Mutarabbi
adalah lawan dari
defenisi murabbi yaitu
pendidik, pengasuh.
Sedangkan mutarabbi
adalah yang dididik dan
diasuh.
 Muta'addib
Muta'addib adalah
orang yang yang diberi
tata cara sopan santun
atau orang yang dididik
untuk menjadi orang
yang baik dan berbudi.
Muta'addib juga berasal
dari muaddib yang
artinya mendidik dalam
hal tingkah laku peserta
didik. Jadi, mutaaddib
adalah orang yang
diberi pendidikan
tentang tingkah laku.
Tugas Dan Tangung Jawab Peserta Didik
Athiyah al-Abrasyis mengemukakan bahwa kewajiban-kewajiban yang harus senantiasa dilakukan peserta didik
adalah:
1. Sebelum memulai aktivitas pembelajaran, peserta didik harus terlebih dahulu membersihkan hatinya dari sifat
yang buruk, karena belajar-mengajar itu merupakan ibadah dan ibadah harus dilakukan dengan hati yang
bersih.
2. Peserta didik belajar harus dengan maksud mengisi jiwanya dengan berbagai keutamaan untuk mendekatkan
diri kepada Allah.
3. Bersedia mencari ilmu keberbagai tempat yang jauh sekalipun, meskipun harus meninggalkan keluarga dan
tanah air.
4. Tidak terlalu sering menukar guru, dan hendaklah berpikir panjang sebelum menukar guru
5. Hendaklah menghormati guru, memuliakan, dan mengagung- kannya karena Allah serta berupaya
menyenangkan hatinya dengan cara yang baik
6. Jangan merepotkan guru, jangan berjalan di hadapannya, jangan duduk di tempat duduknya, dan jangan mulai
bicara sebelum diizinkan guru.
7. Jangan membukakan rahasia kepada guru atau meminta guru membukakan rahasia, dan jangan pula
menipunya.
8. Bersungguh-sungguh dan tekun dalam belajar.
9. Saling bersaudara dan mencintai antara sesame peserta didik
10. Peserta didik harus terlebih dahulu memberi salam kepada guru dan mengurangi percakapan di hadapan
gurunya.
11. Peserta didik hendaknya senantiasa mengulangi pelajaran, baik di waktu senja dan menjelang subuh atau di
antara waktu Isya' dan makan sahur.
12. Bertekad untuk belajar seumur hidup.
Etika Peserta Didik Dalam Islam
Etika peserta didik adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan. Dalam etika
peserta didik, peserta didik memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan oleh peserta didik.
Dalam buku yang ditulis oleh Rama yulis , menurut Al-Ghozali ada sebelas kewajiban peserta
didik yaitu :
1. Belajar dengan niat ibadah dengan rangka taqorru bkepada Allah Swt, sehinga dalam
kehidupan sehari-hari anak didik dituntut untuk mensucikan jiwanya dari akhlak yang
rendah dan watak yang tercelah.
2. Mengurangi kecenderungan pada duniawi dari pada masalah ukhrowi.
3. Bersikap tawadhu’ dengan cara meninggalkan kepetingan pribadi untuk kepentingan
pendidikannya.
4. Menjaga pikiran dan pertantangan yang timbul dari berbagai aliran
5. Belajar dengan cara bertahap dengan cara memulai pelajaran yang mudah menuju
pelajaran yang sukar.
6. Belajar ilmu sampai tuntas sampai pada kemudian hari beralih pada ilmu yang lainnya,
sehinga anak didik memiliki spesifikasi ilmu pengetahuan secara mendalam.
7. Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari.
8. Memperioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi
9. Mengenal nilai-nilai prakmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu ilmu yang dapat
bermanfaat dalam kehidupan dunia akhirat.
10. Anak didik harus tunduk pada nasihat pendidik.
11. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik untuk ukhrowi maupun untuk duniawi.
Paradigma Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Beberapa hal yang perlu dipahami mengenai karakteristik peserta didik adalah :
1. Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri, sehingga metode belajar mengajar
tidak boleh disamakan dengan orang dewasa.
2. Peserta didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk pemenuhan kebutuhan itu semaksimal mungkin.
Kebutuhan indi Abraham Maslow, terdapat lima hierarki yang dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu:
(1) kebutuhan taraf dasar (basic needs) yang meliputi kebutuhan fisik rasa aman dan terjamin, cinta dan ikut
memiliki (sosial), dan harga diri; dan
(2) meta kebutuhan-meta kebutuhan (meta needs), meliputi apasaja yang terkandung dalam aktualisasi diri,
seperti keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan, dan lain sebagainya.
3. Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain, baik perbedaan yang disebabkan
dari faktor endogen (fitrah) maupun eksogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani, inteligensi, sosial, bakat,
minat, dan lingkungan yang mempengaruhinya.
Dalam teori psikologi, terdapat tiga bagian tentang individu: (1) seperti semua orang lain, yang karenanya perlu
per lakuan pendidikan yang sama satu dengan sejumlah orang lain, yang karenanya perlu perlakuan pendidikan
yang berbeda antara anak yang umum (kecerdasannya rata-rata dengan yang khusus (sangat cerdas/bodoh) ,
(2) seperti tidak seorang lain pun, yang karenanya perlu perlakuan pendidikan yang berbeda antara individu
satu dengan yang lain.
4. Peserta didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia. Sesuai dengan hakikat manusia, peserta didik
sebagai makhluk monopluralis, maka pribadi peserta didik walaupun terdiri dari banyak segi, merupakan satu
kesatuan jiwa raga (cipta, rasa dan karsa.
5. Peserta didik merupakan subjek dan objek sekaligus dalam pendidikan yang dimungkinkan dapat aktif, kreatif,
serta produktif.
6. Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan mempunyai pola perkembangan serta
tempo dan iramanya.
Aspek-Aspek Peserta Didik
Ada beberapa aspek peserta didik yang harus diperhatikan dalam pendidikan Islam,
diantaranya:
1. Potensi peserta didik yang harus diaktualisasikan, yaitu:
a. Hidayah Wujdaniyah yaitu potensi yang berwujud insting atau naluri yang
melekat dan langsung berfungsi pada saat manusia dilahirkan di muka bumi ini.
b. Hidayah Hissiyah yaitu potensi berupa kemampuan indrawi sebagai
penyempurnaan hidayah pertama.
c. Hidayah Aqliyah yaitu potensi akal sebagai penyempurnaan dari kedua hidayah
di atas, sehingga memiliki kemampuan berfikir dan berkreasi menemukan ilmu
pengetahuan.
d. Hidayah Diniyah yaitu petunjuk agama berupa keterangan tentang hal-hal yang
menyangkut keyakinan dan aturan perbuatan yang tertulis dalam al-Quran and
Sunnah.
e. Hidayah Taufi yaitu hidayah khusus yang diharapkan diberikan Allah petunjuk
yang lurus berupa hidayah dan taufiq agar manusia selalu berada dalam keridoan
Allah.
2. Kebutuhan peserta didik baik kebutuhan jasmani (primer) seperti makanan,
minum, seks, dan sebagainya. Kebutuhan rohani (sekunder) yang meliputi
kebutuhan kasih sayang, akan rasa aman, akan rasa harga diri, rasa bebas, sukses
dan kebutuhan akan sesuatu kekuatan pembimbingan atau pengendalian diri
manusia.
Sifat-sifat Ideal Peserta Didik
Imam al-Ghazali, sebagaimana dikutip Fatahiya hasan Sulaiman, merumuskan sifat-sifat
yang patut dan harus dimiliki peserta didik kepada 10 macam sifat, yaitu:
a. Belajar dengan niat ibadah dalam ran tagarrubila Allah .
b. Mengurangi kecederungan pada kehidupan duniawi hidup dibanding ukhrawi atau
sebaliknya.
c. Bersikap tawadhu (rendah hati).
d. Menjaga pikiran dari berbagai pertentangan yang timbul dari berbagai aliran.
e. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik ilmu umum maupun agama.
f. Belajar secara bertahap atau berjenjang dengan memulai dari ide pelajaran yang
mudah (konkrit) menuju pelajaran yang sulit (abstrak); atau dari ilmu yang fardhu ain
menuju ilmu yang fardhukifayah (Q.S. Al Fathl48:19).
g. Mempelajari suatu ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu yang
lainnya.
h. Memahami nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari rrubiali.
i. Memprioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi.
j. Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, watak yaitu ilmu
pengetahuan yang dapat bermanfaat, membahagiakan, mensejahterakan, serta
memberi keselamatan hidup dunia dan akhirat, baik untuk dirinya maupun atas
manusia pada umumnya.
Etika Personal Peserta Didik
Pertama, Imam al-Nawawi berpendapat bahwa seorang peserta
didik harus mensucikan hatinya dari berbagai macam penyakit hati
agar dengan mudah menerima ilmu dan menghafalnya untuk
selanjutnya mengamalkannya.
Kedua, seorang peserta didik harus menghilangkan segala hal yang
dapat merintangi usahanya untuk menyempurnakan ijtihadnya
dalam mendapat ilmu dan selalu ridha dalam menerima
kekurangan dalam hal pangan dan bersabar atas kesulitan hidup.
Ketiga, Imam al-Nawawi berpendapat bahwa seorang peserta didik
harus bersifat tawaduk kepada guru dan ilmu yang akan
diterimanya, tunduk patuh kepada gurunya dan ilmu yang
diterimanya, tunduk patuh kepada gurunya dan mendiskusikan
segala persoalan dan meminta pendapatnya sebagaimana seorang
pasien itu mematuhi segala nasihat dokternya..
Unsur-unsur Peserta Didik
Siswa dipandang sebagai anak yang aktif, bukan pasif yang hanya menanti guru untuk
memenuhi otaknya dengan berbagai informasi. Siswa adalah anak yang dinamis yang
secara alami ingin belajar, dan akan belajar apabila mereka tidak merasa putus asa dalam
pelajarannya yang diterima dari orang yang berwenang ataudewasa yang melaksanakan
kehendak dan tujuannya kepada mereka. Dalam hal ini, Dewey menyebutkanbahwa anak
itu sudah memiliki potensi aktif. Membicarakan pendidikan berarti membicarakan
aktifitasnya, dan pemberian pembimbingan padanya.Seimbang dengan kewajiban
pendidikan untuk menyampaikan ajaran Islam, peserta didik harus menuntut ilmu,
membaca dengan nama Allah Swt. Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan
ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt, sedangkan orang yang tidak memanfaatkan karuia
dari Allah SWT berupa panca indra dan kalbu atau otak untuk berfikir, ibarat binatang
ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Peserta didik dalam pandangan islam diarahkan pada sifat aktif, bukan pasif. Islam
menganjurkan peserta didik untuk belajar agama, ilmu jiwa dan ilmu alam dan tentang
manusia serta alam. Semua itu sebagai bukti bahwa peserta didik dalam konsep islami
haruslah aktif dan dinamis dalam berfikir, belajar, menerangkan, meneliti, mencoba,
menemukan, mengamalkan, dan menyebarluaskan aktivitasnya.
Dan sebagai sarana formal dari tiga komponen atau unsur dalam sistem pendidikan islam
tersebut dalam melibatkan unsur sekolah.
Terima
Kasih

More Related Content

Similar to PPT TIM 2 Peserta Pendidikan Islam.pptx

Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
hafizshima
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
mutia123
 
Konsep guru islam, timur dan barat 1
Konsep guru  islam, timur dan barat 1Konsep guru  islam, timur dan barat 1
Konsep guru islam, timur dan barat 1
firo HAR
 

Similar to PPT TIM 2 Peserta Pendidikan Islam.pptx (20)

Bab i ip
Bab i ipBab i ip
Bab i ip
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
Pendidik dan hakikat pendidik
Pendidik dan hakikat pendidikPendidik dan hakikat pendidik
Pendidik dan hakikat pendidik
 
paper filsafat.pdf
paper filsafat.pdfpaper filsafat.pdf
paper filsafat.pdf
 
paper filsafat.pdf
paper filsafat.pdfpaper filsafat.pdf
paper filsafat.pdf
 
paper filsafat.pdf
paper filsafat.pdfpaper filsafat.pdf
paper filsafat.pdf
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
 
Resume Hakikat Peserta Didik Dalam Islam.docx
Resume Hakikat Peserta Didik Dalam Islam.docxResume Hakikat Peserta Didik Dalam Islam.docx
Resume Hakikat Peserta Didik Dalam Islam.docx
 
Resume Hakikat Peserta didik dalam islam
Resume Hakikat Peserta didik dalam islamResume Hakikat Peserta didik dalam islam
Resume Hakikat Peserta didik dalam islam
 
02 Materi Presentasi Profil Pelajar Pancasila Senin 21 Maret 2022.pptx
02 Materi Presentasi Profil Pelajar Pancasila Senin 21 Maret 2022.pptx02 Materi Presentasi Profil Pelajar Pancasila Senin 21 Maret 2022.pptx
02 Materi Presentasi Profil Pelajar Pancasila Senin 21 Maret 2022.pptx
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
Konsep guru islam, timur dan barat
Konsep guru  islam, timur dan baratKonsep guru  islam, timur dan barat
Konsep guru islam, timur dan barat
 
Pengantar_Filsafat_Pendidikan_Islam.pptx
Pengantar_Filsafat_Pendidikan_Islam.pptxPengantar_Filsafat_Pendidikan_Islam.pptx
Pengantar_Filsafat_Pendidikan_Islam.pptx
 
Pengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slidePengantar pendd-slide
Pengantar pendd-slide
 
Konsep guru islam, timur dan barat 1
Konsep guru  islam, timur dan barat 1Konsep guru  islam, timur dan barat 1
Konsep guru islam, timur dan barat 1
 
Resume.docx
Resume.docxResume.docx
Resume.docx
 
RESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdf
RESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdfRESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdf
RESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdf
 
Bab i proposal
Bab i  proposalBab i  proposal
Bab i proposal
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 

Recently uploaded (20)

PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidananASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
ASPEK KIMIA TUBUH dalam ilmu kesehatan dan kebidanan
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

PPT TIM 2 Peserta Pendidikan Islam.pptx

  • 1. Disusun oleh TIM 2 Kelas A4: NAMA NIM USMAN ARIEF BUKHORI MISTANIO FIRMANSHA DOLLY SAMSURI AHMAD NAJIB SLAMET YASIR TORI SITI AISYAH IIS NURASIYAH LILIK ZUNAYATI TILAWATI SAUFI MUZAINA A.MA.PD ULFA RHOMAISA BASAR 2281130194 2281130175 2281130191 2281130155 2281130166 2281130197 2281130153 2281130193 2281130156 2281130154 2281130180 2281130162 2281130172
  • 3. Pengertian Peserta Didik Dalam paradigma Pendidikan Islam, peserta didik merupakan orang yang belum dewasa dan memiliki sejumlah potensi (kemampuan) dasar yang masih perlu dikembangkan. Disini, peserta didik merupakan makhluk Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang belum mencapai taraf kematangan baik bentuk, ukuran, maupun perimbangan pada bagian-bagian lainnya. Dari segi ruhaniah, ia memiliki bakat, memiliki kehendak, perasaan, dan pikiran yang dinamis dan perlu dikembangkan.
  • 4. Pengertian Peserta Didik dari Sudut Pandang Pendidikan Islam Muta'allim Muta'allim adalah orang yang sedang diajar atau orang yang Sedang belajar. Muta'allim erat kaitannya dengan mu'allim karena mu'allim adalah orang yang mengajar, sedangkan muta'allim adalah orang yang diajar kewajiban menuntut ilmu atau belajar sesuai dengan dengan firman Allah swt. Mutarabbi Mutarabbi adalah orang yang dididik dan orang yang diasuh dan orang yang dipelihara. Defenisi Mutarabbi adalah lawan dari defenisi murabbi yaitu pendidik, pengasuh. Sedangkan mutarabbi adalah yang dididik dan diasuh.  Muta'addib Muta'addib adalah orang yang yang diberi tata cara sopan santun atau orang yang dididik untuk menjadi orang yang baik dan berbudi. Muta'addib juga berasal dari muaddib yang artinya mendidik dalam hal tingkah laku peserta didik. Jadi, mutaaddib adalah orang yang diberi pendidikan tentang tingkah laku.
  • 5. Tugas Dan Tangung Jawab Peserta Didik Athiyah al-Abrasyis mengemukakan bahwa kewajiban-kewajiban yang harus senantiasa dilakukan peserta didik adalah: 1. Sebelum memulai aktivitas pembelajaran, peserta didik harus terlebih dahulu membersihkan hatinya dari sifat yang buruk, karena belajar-mengajar itu merupakan ibadah dan ibadah harus dilakukan dengan hati yang bersih. 2. Peserta didik belajar harus dengan maksud mengisi jiwanya dengan berbagai keutamaan untuk mendekatkan diri kepada Allah. 3. Bersedia mencari ilmu keberbagai tempat yang jauh sekalipun, meskipun harus meninggalkan keluarga dan tanah air. 4. Tidak terlalu sering menukar guru, dan hendaklah berpikir panjang sebelum menukar guru 5. Hendaklah menghormati guru, memuliakan, dan mengagung- kannya karena Allah serta berupaya menyenangkan hatinya dengan cara yang baik 6. Jangan merepotkan guru, jangan berjalan di hadapannya, jangan duduk di tempat duduknya, dan jangan mulai bicara sebelum diizinkan guru. 7. Jangan membukakan rahasia kepada guru atau meminta guru membukakan rahasia, dan jangan pula menipunya. 8. Bersungguh-sungguh dan tekun dalam belajar. 9. Saling bersaudara dan mencintai antara sesame peserta didik 10. Peserta didik harus terlebih dahulu memberi salam kepada guru dan mengurangi percakapan di hadapan gurunya. 11. Peserta didik hendaknya senantiasa mengulangi pelajaran, baik di waktu senja dan menjelang subuh atau di antara waktu Isya' dan makan sahur. 12. Bertekad untuk belajar seumur hidup.
  • 6. Etika Peserta Didik Dalam Islam Etika peserta didik adalah sesuatu yang harus dipenuhi dalam proses pendidikan. Dalam etika peserta didik, peserta didik memiliki kewajiban yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Dalam buku yang ditulis oleh Rama yulis , menurut Al-Ghozali ada sebelas kewajiban peserta didik yaitu : 1. Belajar dengan niat ibadah dengan rangka taqorru bkepada Allah Swt, sehinga dalam kehidupan sehari-hari anak didik dituntut untuk mensucikan jiwanya dari akhlak yang rendah dan watak yang tercelah. 2. Mengurangi kecenderungan pada duniawi dari pada masalah ukhrowi. 3. Bersikap tawadhu’ dengan cara meninggalkan kepetingan pribadi untuk kepentingan pendidikannya. 4. Menjaga pikiran dan pertantangan yang timbul dari berbagai aliran 5. Belajar dengan cara bertahap dengan cara memulai pelajaran yang mudah menuju pelajaran yang sukar. 6. Belajar ilmu sampai tuntas sampai pada kemudian hari beralih pada ilmu yang lainnya, sehinga anak didik memiliki spesifikasi ilmu pengetahuan secara mendalam. 7. Mengenal nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari. 8. Memperioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi 9. Mengenal nilai-nilai prakmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, yaitu ilmu yang dapat bermanfaat dalam kehidupan dunia akhirat. 10. Anak didik harus tunduk pada nasihat pendidik. 11. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik untuk ukhrowi maupun untuk duniawi.
  • 7. Paradigma Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam Beberapa hal yang perlu dipahami mengenai karakteristik peserta didik adalah : 1. Peserta didik bukan miniatur orang dewasa, ia mempunyai dunia sendiri, sehingga metode belajar mengajar tidak boleh disamakan dengan orang dewasa. 2. Peserta didik memiliki kebutuhan dan menuntut untuk pemenuhan kebutuhan itu semaksimal mungkin. Kebutuhan indi Abraham Maslow, terdapat lima hierarki yang dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu: (1) kebutuhan taraf dasar (basic needs) yang meliputi kebutuhan fisik rasa aman dan terjamin, cinta dan ikut memiliki (sosial), dan harga diri; dan (2) meta kebutuhan-meta kebutuhan (meta needs), meliputi apasaja yang terkandung dalam aktualisasi diri, seperti keadilan, kebaikan, keindahan, keteraturan, kesatuan, dan lain sebagainya. 3. Peserta didik memiliki perbedaan antara individu dengan individu yang lain, baik perbedaan yang disebabkan dari faktor endogen (fitrah) maupun eksogen (lingkungan) yang meliputi segi jasmani, inteligensi, sosial, bakat, minat, dan lingkungan yang mempengaruhinya. Dalam teori psikologi, terdapat tiga bagian tentang individu: (1) seperti semua orang lain, yang karenanya perlu per lakuan pendidikan yang sama satu dengan sejumlah orang lain, yang karenanya perlu perlakuan pendidikan yang berbeda antara anak yang umum (kecerdasannya rata-rata dengan yang khusus (sangat cerdas/bodoh) , (2) seperti tidak seorang lain pun, yang karenanya perlu perlakuan pendidikan yang berbeda antara individu satu dengan yang lain. 4. Peserta didik dipandang sebagai kesatuan sistem manusia. Sesuai dengan hakikat manusia, peserta didik sebagai makhluk monopluralis, maka pribadi peserta didik walaupun terdiri dari banyak segi, merupakan satu kesatuan jiwa raga (cipta, rasa dan karsa. 5. Peserta didik merupakan subjek dan objek sekaligus dalam pendidikan yang dimungkinkan dapat aktif, kreatif, serta produktif. 6. Peserta didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu dan mempunyai pola perkembangan serta tempo dan iramanya.
  • 8. Aspek-Aspek Peserta Didik Ada beberapa aspek peserta didik yang harus diperhatikan dalam pendidikan Islam, diantaranya: 1. Potensi peserta didik yang harus diaktualisasikan, yaitu: a. Hidayah Wujdaniyah yaitu potensi yang berwujud insting atau naluri yang melekat dan langsung berfungsi pada saat manusia dilahirkan di muka bumi ini. b. Hidayah Hissiyah yaitu potensi berupa kemampuan indrawi sebagai penyempurnaan hidayah pertama. c. Hidayah Aqliyah yaitu potensi akal sebagai penyempurnaan dari kedua hidayah di atas, sehingga memiliki kemampuan berfikir dan berkreasi menemukan ilmu pengetahuan. d. Hidayah Diniyah yaitu petunjuk agama berupa keterangan tentang hal-hal yang menyangkut keyakinan dan aturan perbuatan yang tertulis dalam al-Quran and Sunnah. e. Hidayah Taufi yaitu hidayah khusus yang diharapkan diberikan Allah petunjuk yang lurus berupa hidayah dan taufiq agar manusia selalu berada dalam keridoan Allah. 2. Kebutuhan peserta didik baik kebutuhan jasmani (primer) seperti makanan, minum, seks, dan sebagainya. Kebutuhan rohani (sekunder) yang meliputi kebutuhan kasih sayang, akan rasa aman, akan rasa harga diri, rasa bebas, sukses dan kebutuhan akan sesuatu kekuatan pembimbingan atau pengendalian diri manusia.
  • 9. Sifat-sifat Ideal Peserta Didik Imam al-Ghazali, sebagaimana dikutip Fatahiya hasan Sulaiman, merumuskan sifat-sifat yang patut dan harus dimiliki peserta didik kepada 10 macam sifat, yaitu: a. Belajar dengan niat ibadah dalam ran tagarrubila Allah . b. Mengurangi kecederungan pada kehidupan duniawi hidup dibanding ukhrawi atau sebaliknya. c. Bersikap tawadhu (rendah hati). d. Menjaga pikiran dari berbagai pertentangan yang timbul dari berbagai aliran. e. Mempelajari ilmu-ilmu yang terpuji, baik ilmu umum maupun agama. f. Belajar secara bertahap atau berjenjang dengan memulai dari ide pelajaran yang mudah (konkrit) menuju pelajaran yang sulit (abstrak); atau dari ilmu yang fardhu ain menuju ilmu yang fardhukifayah (Q.S. Al Fathl48:19). g. Mempelajari suatu ilmu sampai tuntas untuk kemudian beralih pada ilmu yang lainnya. h. Memahami nilai-nilai ilmiah atas ilmu pengetahuan yang dipelajari rrubiali. i. Memprioritaskan ilmu diniyah sebelum memasuki ilmu duniawi. j. Mengenal nilai-nilai pragmatis bagi suatu ilmu pengetahuan, watak yaitu ilmu pengetahuan yang dapat bermanfaat, membahagiakan, mensejahterakan, serta memberi keselamatan hidup dunia dan akhirat, baik untuk dirinya maupun atas manusia pada umumnya.
  • 10. Etika Personal Peserta Didik Pertama, Imam al-Nawawi berpendapat bahwa seorang peserta didik harus mensucikan hatinya dari berbagai macam penyakit hati agar dengan mudah menerima ilmu dan menghafalnya untuk selanjutnya mengamalkannya. Kedua, seorang peserta didik harus menghilangkan segala hal yang dapat merintangi usahanya untuk menyempurnakan ijtihadnya dalam mendapat ilmu dan selalu ridha dalam menerima kekurangan dalam hal pangan dan bersabar atas kesulitan hidup. Ketiga, Imam al-Nawawi berpendapat bahwa seorang peserta didik harus bersifat tawaduk kepada guru dan ilmu yang akan diterimanya, tunduk patuh kepada gurunya dan ilmu yang diterimanya, tunduk patuh kepada gurunya dan mendiskusikan segala persoalan dan meminta pendapatnya sebagaimana seorang pasien itu mematuhi segala nasihat dokternya..
  • 11. Unsur-unsur Peserta Didik Siswa dipandang sebagai anak yang aktif, bukan pasif yang hanya menanti guru untuk memenuhi otaknya dengan berbagai informasi. Siswa adalah anak yang dinamis yang secara alami ingin belajar, dan akan belajar apabila mereka tidak merasa putus asa dalam pelajarannya yang diterima dari orang yang berwenang ataudewasa yang melaksanakan kehendak dan tujuannya kepada mereka. Dalam hal ini, Dewey menyebutkanbahwa anak itu sudah memiliki potensi aktif. Membicarakan pendidikan berarti membicarakan aktifitasnya, dan pemberian pembimbingan padanya.Seimbang dengan kewajiban pendidikan untuk menyampaikan ajaran Islam, peserta didik harus menuntut ilmu, membaca dengan nama Allah Swt. Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Swt, sedangkan orang yang tidak memanfaatkan karuia dari Allah SWT berupa panca indra dan kalbu atau otak untuk berfikir, ibarat binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Peserta didik dalam pandangan islam diarahkan pada sifat aktif, bukan pasif. Islam menganjurkan peserta didik untuk belajar agama, ilmu jiwa dan ilmu alam dan tentang manusia serta alam. Semua itu sebagai bukti bahwa peserta didik dalam konsep islami haruslah aktif dan dinamis dalam berfikir, belajar, menerangkan, meneliti, mencoba, menemukan, mengamalkan, dan menyebarluaskan aktivitasnya. Dan sebagai sarana formal dari tiga komponen atau unsur dalam sistem pendidikan islam tersebut dalam melibatkan unsur sekolah.