2. Bintang Penutun
Pembelajaran
Upaya Mencapai Cita-cita
Bangsa
Menyiapkan Warga Negara
sekaligus Warga Dunia
Kesejahteraan Jiwa dan Raga
Rumusan Karakter dan
Kompetensi Abad 21
Rujukan Penyusunan
Kebijakan
Urgensi Profil Pelajar
Pancasila
Profil Lulusan
3. PROFIL PELAJAR PANCASILA
FILOSOFI KHD
•Pendidikan memberi
tuntunan terhadap segala
kekuatan kodrat yang dimiliki
anak agar ia mampu
mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai
seorang manusia maupun
sebagai anggota masyarakat
•Dalam proses menuntun, anak
perlu diberikan kebebasan
dalam belajar serta berpikir,
dengan tetap dituntun oleh
para pendidik agar anak tidak
kehilangan arah serta
membahayakan dirinya.
MERDEKA
BELAJAR
• Semangat agar
anak bisa
bebas belajar
dan berpikir,
sehingga dapat
mencapai
keselamatan
dan
kebahagiaan
• Memperkuat
tujuan
pendidikan
nasional
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
• Pelajar Pancasila
berarti pelajar
sepanjang hayat
yang kompeten
dan memiliki
karakter sesuai
nilai-nilai
Pancasila. Pelajar
yang memiliki
profil ini adalah
pelajar yang
terbangun utuh
atas enam dimensi
pembentuknya
TUJUAN
PENDIDIKAN
NASIONAL
• pendidikan
diselenggarakan
agar setiap
individu dapat
menjadi manusia
yang beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak
mulia, sehat,
berilmu, cakap,
kreatif, mandiri,
dan menjadi warga
negara yang
demokratis dan
bertanggung jawab
4. Definisi Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila adalah profil lulusan
yang bertujuan menunjukkan karakter dan
kompetensi yang diharapkan diraih dan
menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila
peserta didik dan para pemangku kepentingan.
Terdiri dari 6 dimensi
Setiap dimensi memiliki penjabaran elemen
dan menjadi lebih konkrit dalam bentuk
sub-elemen
*Dimensi adalah karakter dan kompetensi fondasi yang perlu
dikembangkan pendidik.
6. Ringkasan Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila
Beriman,
bertakwa
kepada Tuhan
YME, dan
berakhlak mulia
• Akhlak beragama
• Akhlak pribadi
• Akhlak kepada
manusia
• Akhlak kepada alam
• Akhlak bernegara
Berkebinekaan
global
• Mengenal dan
menghargai budaya
• Komunikasi dan
interaksi antar
budaya
• Refleksi dan
tanggung jawab
terhadap
pengalaman
kebinekaan
• Berkeadilan soial
Bergotong
royong
• Kolaborasi
• Kepedulian
• Berbagi
Mandiri
• Pemahaman diri
dan situasi
• Regulasi diri
Bernalar kritis
• Memperoleh dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
• Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikirannya
sendiri
Kreatif
• Menghasilkan
gagasan yang
orisinal
• Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
• Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi
permasalahan
7. Kegunaan Profil Pelajar Pancasila
Profil
Pelajar
Pancasila
Tujuan Pendidikan
Nasional dalam Undang-
Undang Republik
Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3
Ki Hadjar Dewantara telah
mengkonstruksi visi
pendidikan Indonesia
yang penting untuk
dijadikan acuan sistem
pendidikan nasional.
Pendidikan diselenggarakan agar setiap
individu dapat menjadi manusia yang
“beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
8. Kegunaan Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila
merupakan upaya
menerjemahkan tujuan dan
visi pendidikan ke dalam
format yang lebih mudah
dipahami oleh seluruh
pemangku kepentingan
pendidikan.
Rumusan Profil Pelajar
Pancasila dibuat dengan tujuan
sebagai kompas bagi pendidik
dan Pelajar Indonesia.
Segala pembelajaran,
program, dan kegiatan di
satuan pendidikan bertujuan
akhir ke Profil Pelajar
Pancasila.
9. Contoh Penerapan
Pembiasaan Profil Pelajar Pancasila
SIKAP SISWA SIKAP GURU
A. Waktu kehadiran ( ….. )
1. Mengucapkan salam sambil bersalaman
dengan semua Bpk/Ibu guru. Siswa putra
dengan guru putra dan putri dengan guru
putri
2. Mengucapkan salam dan bersalaman
dengan teman-temannya
3. Melepas sepatu, menyimpan di rak dan
ditata rapi
4. Mengucapkan salam sebelum masuk kelas
5. Menyimpan tas di bangkunya masing-
masing.
6. Menyelesaikan sarapan soal.
1. Guru Piket menyambut kedatangan siswa di dekat
pintu gerbang dimulai pukul 06.30 wib sambil
menyapa wali murid
2. Saat bersalaman guru sambil mengusap kepala
(untuk murid putri) dan mengelus pundak (untuk
murid putra)
3. Semua guru bersikap senyum, salam, sapa,
sopan, dan simpatik (5 S) kepada wali dan siswa
4. Guru yang tidak piket apabila sampe di sekolah
menyapa anak-anak sambil mengucapkan salam
jika memungkinkan mengajak anak bersalaman.
5. Guru piket menanyakan kondisi fisik dan
kesehatan pada orang tua
6. Guru piket mencatat nama murid yang terlambat
masuk sekolah di buku yang disediakan
10. Bagaimana implementasi projek profil pelajar
Pancasila?
1. Harian yaitu pembiasaan
adab dari mulai datang
sampai pulang
2. Mingguan terintegarasi
dalam kegiatan
pembelajaran
3. Semesteran
4. Isidental dalam Kegiatan
Program Penunjang
11. 1. Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang menghayati keberadaan
Tuhan dan selalu berupaya mentaati perintah
serta menjauhi larangan sesuai dengan ajaran
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa diwujudkan
ke dalam 5 elemen kunci utama:
akhlak yang mulia:
1. Akhlak baik dalam beragama
2. Kepada diri sendiri
3. Kepada sesama manusia
4. Kepada alam
5. Dan kepada negara indonesia.
12. Contoh alur perkembangan dimensi
Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Sub elemen Akhlak baik dalam beragama
13. 1. BERIMAN DAN BERTAQWA
KEPADA TUHAN YANG MAHA
ESA DAN BERAKHLAK MULIA
1. Pembiasaan 5 S
2. Shalat dhuha setiap pagi
3. Mengaji dan hafalan Al-Qur`an
4. Shalat zuhur dan zikir berjamaah
5. Pembiasaan infak
6. Program pendukung lain seperti mabit,
manasik haji, dll
14. 2. Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia yang berkebinekaan global memiliki
identitas diri yang matang, mampu menunjukan dirinya
sebagai representasi budaya luhur bangsanya,
sekaligus memiliki wawasan serta keterbukaan
tentang eksistensi ragam budaya daerah, nasional
dan global.
Pelajar Indonesia memiliki sikap menghormati
keberagaman dan toleransi terhadap perbedaan.
Untuk mencapai Berkebinekaan Global, pelajar Indonesia
harus menguasai 4 elemen kunci:
1. dapat mengenal dan menghargai budaya
2. dapat berkomunikasi dan berinteraksi antar
budaya
3. berefleksi dan bertanggung jawab terhadap
pengalaman kebhinekaan
4. serta berkeadilan sosial.
16. 3. Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan untuk melakukan
kolaborasi dengan sukarela agar kegiatan yang
dikerjakan dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan
untuk kebaikan bersama.
Pelajar Indonesia selalu berusaha melihat kekuatan-
kekuatan yang dimiliki setiap orang di sekitarnya, yang
dapat memberi manfaat bersama. Mencegah terjadinya
konflik dan tidak memaksakan kehendak pada orang lain.
Hal-hal yang harus dilakukan pelajar Indonesia untuk
mewujudkan gotong royong melalui 2 elemen kunci, yaitu:
1. melakukan kolaborasi
2. memiliki kepedulian yang tinggi
3. dan berbagi dengan sesama.
17.
18. 4. Mandiri
Pelajar Indonesia memiliki prakarsa atas
pengembangan dirinya yang tercermin
dalam kemampuan untuk bertanggung
jawab, memiliki rencana strategis,
melakukan tindakan dan merefleksikan
proses dan hasil pengalamannya.
Untuk itu, pelajar Indonesia perlu menguasai
2 elemen kunci:
1. memiliki kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi
2. serta memiliki regulasi diri.
19.
20. 5. Bernalar Kritis
Pelajar Indonesia yang bernalar kritis berpikir
secara objektif, sistematik dan saintifik dengan
mempertimbangkan berbagai aspek
berdasarkan data dan fakta yang mendukung,
sehingga dapat membuat keputusan yang tepat
dan berkontribusi memecahkan masalah dalam
kehidupan, serta terbuka dengan penemuan baru.
Untuk bernalar kritis, pelajar Indonesia perlu
menguasai 3 elemen kunci:
1. memperoleh dan memproses informasi
serta gagasan dengan baik
2. lalu menganalisa dan mengevaluasinya,
3. kemudian merefleksikan pemikiran dan
proses berpikirnya.
21.
22. 6. Kreatif
Pelajar Indonesia mampu memodifikasi dan
menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak,
dalam bentuk gagasan, tindakan, dan karya
nyata secara proaktif dan independen
untuk menemukan cara-cara lain dan
berbeda untuk bisa berinovasi.
Pelajar Indonesia yang kreatif dengan
menguasai 3 elemen kunci yaitu pelajar yang
bisa:
1. menghasilkan gagasan yang orisinil,
2. karya dan tindakan yang orisinil
3. memiliki keluwesan berpikir dalam
mencari alternatif solusi permasalahan.
23.
24. Bagaimana Profil Pelajar Pancasila
diterapkan dalam pembelajaran dengan
kurikulum Sekolah Penggerak?
25. Apa itu projek penguatan
profil pelajar Pancasila?
Projek penguatan profil pelajar
Pancasila adalah sebuah
pendekatan pembelajaran
melalui projek dengan sasaran
utama mencapai dimensi profil
pelajar Pancasila. Peserta didik
akan belajar menelaah tema-
tema tertentu yang menjadi
prioritas setiap tahunnya
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan
Yang Maha Esa,
berakhlak mulia
Berkebinek
aan global
Bergoto
ng
royong
Kreatif
Bernalar
kritis
Mandiri
Pelajar
Pancasila
26. Apa fungsi profil pelajar Pancasila?
Profil pelajar Pancasila berguna sebagai kompas bagi pendidik
dan pelajar Indonesia. Profil pelajar Pancasila menjabarkan
tujuan pendidikan nasional secara lebih rinci terkait cita-cita,
visi misi, dan tujuan pendidikan ke peserta didik dan seluruh
komponen satuan pendidikan. Profil pelajar Pancasila
memberikan gambaran yang ingin dituju mengenai karakter
dan kemampuan pelajar Indonesia.
27. Budaya Sekolah
Iklim sekolah, kebijakan,
pola interaksi dan
komunikasi, serta norma
yang berlaku di sekolah
Intrakurikuler
Muatan Pelajaran
Kegiatan/ pengalaman
belajar
Projek (ko-kurikuler)
Pembelajaran berbasis
projek yang kontekstual
dan interaksi dengan
lingkungan sekitar
Ekstrakurikuler
Kegiatan untuk
mengembangkan minat
dan bakat
Pelajar
Indonesia
Penerapan Profil Pelajar
Pancasila di sekolah
Profil Pelajar Pancasila adalah
karakter dan kemampuan yang
dibangun dalam keseharian dan
dihidupkan dalam diri setiap
individu pelajar melalui budaya
sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler
29. Latar Belakang
• Penting bagi siswa belajar lintas mata pelajaran
berbasis projek. Namun demikian, pembelajaran
berbasis projek saat ini belum menjadi kebiasaan
di kebanyakan sekolah di Indonesia, sehingga
perlu dukungan kebijakan pusat.
• Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah
terjemahan dari pengurangan beban belajar
di kelas (intrakurikuler) agar siswa memiliki
lebih banyak kesempatan untuk belajar di
setting yang berbeda (less formal, less
structured, more interactive, engaged in
community)
• Beban kerja guru perlu dipertahankan (tidak
dikurangi) sehingga alokasi waktu 1 mata
pelajaran “terbagi” 2, intrakurikuler dan
kokurikuler (projek penguatan PPP)
30. Semua mapel wajib di SD dan SMP serta mapel fondasi
di SMA terdiri dari dua kegiatan utama
Kegiatan
pembelajaran
regular
(intrakurikuler)
Projek Profil
Pelajar
Pancasila
(ko-kurikuler)
Mata
Pelajaran
*Meskipun jam pelajaran projek dimasukkan dalam penghitungan jam pelajaran setiap mapel, namun implementasinya dilakukan secara lintas mata
pelajaran.
**Sasaran utama projek adalah Profil Pelajar Pancasila, sehingga semua mata pelajaran bisa terintegrasi.
31. Projek Profil Pelajar Pancasila adalah unit
pembelajaran terintegrasi, bukan tematik (webbed)*
Unit Pembelajaran Integrasi (seperti jus)
Pengetahuan dan keterampilan
(kompetensi) yang dipelajari dari setiap
mata pelajaran berpadu dan melebur,
tidak dipisahkan lagi mana yang
merupakan bagian dari mapel Agama,
PPKn, Bahasa Indonesia, dsb.
*Webbed atau unit pembelajaran tematik (seperti gado-gado): Mata pelajaran dirangkai atau dipadu dengan menggunakan satu tema.
Pengetahuan dan keterampilan dari masing-masing mata pelajaran dapat diuraikan.
32. Apa saja yang perlu disiapkan untuk dapat menerapkan
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila?
• Pengelolaan jam pelajaran dan kolaborasi guru
• Pengaturan agar alokasi jam mengajar guru tetap
sama
Guru
• Menyiapkan sistem dari perencanaan hingga penilaian
• Sistem pendokumentasian projek untuk dapat digunakan sebagai
portofolio
• Kolaborasi dengan narasumber pengaya projek: masyarakat,
komunitas, universitas, praktisi
Pengelolaan
Waktu dan
Kegiatan
33. Kemendikbud
• Menentukan tema* untuk setiap projek
yang diimplementasi di satuan pendidikan
Pemerintah
Daerah
dan
Satuan
Pendidikan
• Merancang muatan lokal berupa projek
berdasarkan tema yang ditetapkan
• Mengembangkan menjadi topik yang
lebih spesifik dan kontekstual di satuan
pendidikan
*tema dapat berubah setiap tahun
34. Tujuh Tema untuk Dipilih Satuan
Pendidikan
Gaya hidup
Berkelanjutan
Kearifan Lokal Bhinneka Tunggal
Ika
Bangunlah Jiwa
dan Raganya
Suara Demokrasi
Berekayasa dan
Berteknologi
untuk
Membangun NKRI
Kewirausahaan
*TK dan SD wajib memilih min. 2 tema per tahun
**SMP, SMA, dan SMK wajib memilih min. 3 tema per tahun
***Sekolah menentukan tema dan mengembangkannya untuk setiap kelas/angkatan
35. Contoh Pengembangan Tema
PAUD SD SMP SMA
Contoh Projek Mengelola
sampah
Kampanye
sederhana untuk
memecahkan isu
lingkungan
misalnya banjir
Membuat
purwarupa sistem
pengelolaan
sampah di sekolah
Pengelolaan dan
pemanfaatan
sampah
Elemen Profil
Pelajar Pancasila
yang disasar
• Akhlak
terhadap alam
• Menganalisis
dan
mengevaluasi
penalaran
• Akhlak
terhadap alam
• Memperoleh
dan
memproses
informasi dan
gagasan
• Akhlak
terhadap alam
• Menghasilkan
karya dan
tindakan yang
orisinal
• Akhlak
terhadap alam
• Menganalisis
dan
mengevaluasi
penalaran
Tema: Perubahan Iklim Global
36. Pemilihan tema umum
Sekolah memilih beberapa pilihan tema yang akan dijalankan
dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di
lingkungan murid
Pemilihan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
yang akan menjadi fokus pengembangan pada peserta didik di
setiap projek
Penentuan alokasi waktu
Mengatur waktu dan durasi pelaksanaan dari setiap tema projek
yang dipilih
Menentukan alur projek dan asesmen
Tim guru membuat alur projek dan bentuk-bentuk asesmen
performa melalui kegiatan-kegiatan projek
Membentuk tim fasilitasi projek
Sekolah menentukan guru-guru yang akan mengelola dan
mendampingi murid dalam melakukan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Eksplorasi dan pengembangan
Tim guru mengeksplorasi isu dan menentukan alur projek. Di
tahap ini, tim guru juga dapat mengidentifikasi mitra (narasumber
atau organisasi yang dapat diajak bekerja sama)
Memastikan faktor pendukung projek sesuai dengan
perencanaan
Mengonfirmasi narasumber atau organisasi mitra, memastikan
waktu dan tempat kunjungan
2
3
4
5
6
7
8
Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi
9
Identifikasi tingkat kesiapan sekolah
Sekolah dapat menilai tahap pelaksanaan projek
berdasarkan tingkat kesiapan sekolah
Penentuan tema-tema spesifik
Dari tema besar, sekolah menentukan ruang lingkup isu yang
spesifik sebagai projek
1 PERENCANAAN PROJEK
37. Tahapan Kesiapan Sekolah
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
• Sekolah belum pernah
melaksanakan Pembelajaran
Berbasis Proyek.
• Konsep pembelajaran berbasis
projek baru diketahui guru.
• Sekolah fokus menjalankan
projek secara internal (tidak
melibatkan pihak luar).
• Sekolah sudah pernah
menjalankan pembelajaran berbasis
projek.
• Konsep pembelajaran berbasis
projek sudah dipahami
sebagian guru.
• Sekolah mulai melibatkan pihak di
luar sekolah untuk membantu salah
satu aktivitas projek.
• Pembelajaran berbasis projek
sudah menjadi kebiasaan sekolah.
• Konsep pembelajaran berbasis
projek sudah dipahami
semua guru.
• Sekolah sudah menjalin kerjasama
dengan pihak mitra di luar sekolah
agar dampak projek dapat
diperluas dan direplikasi secara
berkelanjutan.
38. Waktu dan
Durasi
Pelaksanaan
Tema Projek
• Menentukan durasi pelaksanaan untuk setiap tema projek yang dipilih dapat
disesuaikan dengan pembahasan tema.
• Durasi dapat dipilih antara dua minggu sampai 3 bulan, tergantung tujuan
dan kedalaman eksplorasi tema. Jika sekolah bertujuan untuk memberikan
dampak sampai pada lingkungan di luar sekolah maka bisa jadi durasi
pelaksanaan projek membutuhkan waktu yang lebih lama.
• Sekolah diharapkan dapat mengatur jadwal belajar yang membuka ruang
untuk kolaborasi mengajar antar guru dari mata pelajaran yang berbeda.
TAHAP AWAL TAHAP BERKEMBANG TAHAP LANJUTAN
Setiap tema dilakukan dengan
jadwal belajar yang seragam untuk
semua kelas
Setiap tema dilakukan dengan jadwal
belajar yang seragam per 2-3 kelas
Setiap kelas dapat memilih waktu
pelaksanaan projek yang berbeda
(Waktu pelaksanaan dapat ditentukan
sendiri oleh masing-masing kelas)