SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
RESUME: HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM ISLAM
Nama: Nurul Safiqa
NIM: 202127019
Unit/Semester: 1/4
Jurusan: Manajemen Pendidikan Islam
A. Pengertian Peserta Didik
Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan Islam, peserta didik adalah
objek atau bahan mentah dalam proses transformasi pendidikan. Tanpa adanya peserta didik,
keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan. Karena kedua faktor antara pendidik dan
peserta didik merupakan komponen paling utama dalam suatu sistem pendidikan. Secara
bahasa peserta didik adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan
perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan
ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan
yang menyangkut fisik, perkembangan menyangkut psikis.
Abdul Mujib (2006:103) mengatakan berpijak pada paradigma “belajar sepanjang
masa”, maka istilah yang lebih tepat untuk menyebut individu yang menuntut ilmu adalah
peserta didik bukan anak didik. Lebih lanjut Abdul Mujib mengatakan peserta didik
cakupannya sangat luas, tidak hanya melibatkan anak-anak tetapi mencakup orang dewasa.
Sementara istilah anak didik hanya mengkhususkan bagi individu yang berusia kanak-kanak.
Penyebutan peserta didik mengisyaratkan tidak hanya dalam pendidikan formal seperti
sekolah, madrasah dan sebagainya tetapi penyebutan peserta didik dapat mencakup pendidikan
non formal seperti pendidikan di masyarakat, majlis taklim atau lembaga-lembaga
kemasyarakatan lainya. Abdullah Nashih Ulwan (Rahardjo, 1999:59) mengatakan peserta didik
adalah objek pendidikan. Ia merupakan pihak yang harus di didik, dibina dan dilatih untuk
mempersiapkan menjadi manusia yang kokoh iman dan Islamnya serta berakhlak mulia. Beliau
lebih lanjut mengatakan keberhasilan dalam merealisasikan tujuan pendidikan secara optimal,
faktor anak didik harus menjadi perhatian. Dalam hal ini, peserta didik perlu dipersiapkan
sedemikian rupa, agar tidak mengalami banyak hambatan dalam menerima ajaran tauhid dan
nilai-nilai kemuliaan lainnya.
Setiap manusia memiliki perkembangan termasuk peserta didik. Dalam kehidupannya
manusia mengalami beberapa tahapan perkembangan sebagai berikut:
1. Al-Janin, yaitu tingkat anak yang berada dalam kandungan. Allah swt. berfirman: “Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa
dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan daya nalar agar kamu
bersyukur.” (QS. an-Nahl:78).
2. Al-Thiflu, yaitu tingkat anak dengan memperbanyak latihan dan kebiasaan, sehingga
mengetahui baik dan buruk.
3. Al-Tamyiz, yaitu tingkat anak yang sudah dapat membedakan yang baik dengan yang
buruk, akal pikirannya sudah berkembang.
4. Al-Aqli, yaitu tingkat manusia yang telah berakal sempurna.
5. Al-Auliya dan al-Anbiya yaitu tingkat tertinggi perkembangan manusia (Al-Abrasyi,
1970:34-44).
Kadar kemampuan peserta didik sangat ditentukan oleh usia atau periode
perkembangannya, karena faktor usia dapat menentukan tingkat pengetahuan, intelektual,
emosi, bakat, minat peserta didik dalam perspektif biologis, psikologis, maupun dedaktis.
Dalam psikologi perkembangan disebutkan bahwa periodesisasi manusia pada
dasarnya dapat dibagi menjadi lima tahapan:
1. Tahap asuhan (dari usia 0 sampai 2 tahun) yang disebut dengan fase neonatus dimulai
dari kelahiran sampai kira-kira usia 2 tahun.
2. Tahapan pendidikan jasmani dan pelatihan pancaindra (dari usia 2 sampai 12 tahun),
yang lazim disebut fase kanak-kanak (al-thifl/shabi) yaitu mulai masa neonatus sampai
pada masa polusi mimpi basah (baligh).
3. Tahap pembentukan watak dan pendidikan agama (usia 12 samapi 20 tahun), fase ini
disebut dengan tamyiz, yaitu fase dimana anak-anak mulai mampu membedakan yang
baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah. Karena pada fase ini peranan akal
sangat dibutuhkan.
4. Tahap kematangan (usia 20 sampai 30 tahun) pada tahap ini, seseorang telah menjadi
dewasa. Dewasa yang berarti sebenarnya, mencakup kedewasaan biologis, sosial,
psikologis dan kedewasaan religious.
5. Tahap kebijaksanaan (usia 30 sampai meninggal), fase ini disebut dengan azm al-umr
‘lansia’ (lanjut usia) atau syuyuukh (tua). Pada tahap ini manusia telah menemukan jati
dirinya yang hakiki, sehingga tindakannya penuh dengan kebijaksanaan yang mampu
memberi naungan dan perlindungan bagi orang lain (Abdul Mujib, 1999:106-112).
B. Kepribadian Peserta Didik
Keperibadian anak didik dijelaskan oleh Abuddin Nata (2006:136) yang mengutip
pendapat Thasyi Kubra Zaedah mengatakan bahwa seorang peserta didik tidak diperbolehkan
menilai rendah atau menganggap tidak penting terhadap ilmu pengetahuan yang ia tidak kuasai
ataupun tidak ia senangi. Sebaliknya, peserta didik harus menggangap bahwa ilmu yang tidak
dikuasainya itu sama manfaatnya dengan ilmu yang ia miliki. Beliau lebih lanjut menyatakan
bahwa, peserta didik tidak diperbolehkan mengikuti teman-temannya yang kurang pintar
(ungkapan bodoh, tolol bukanlah kriteria pendidik yang baik) tetapi ia harus bisa membimbing
peserta didik lainnya mencintai semua ilmu. Selain itu juga, keperibadian peserta didik harus
bertekad untuk selalu belajar tanpa henti sampai akhir hayatnya dan bertekad untuk mencari
ilmu walaupun ia harus meninggalkan kampung halamannya. Dengan demikian, ilmu yang
diperolehnya akan semakin berkembang dan ia akan memiliki wawasan yang luas serta tidak
berpikiran sempit dengan kata lain ia tidak akan merasa benar terhadap ilmu yang dimilikinya
saja.
Kepribadian peserta didik yang paling penting menurut Athiyah al-Abrasyi yaitu;
Pertama, peserta didik hendaknya tekun dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu.
Kedua, peserta didik haruslah memiliki kepribadian saling menyayangi sesama temanya yang
pada akhirnya akan tercipta suasana persaudaraan yang kokoh. Ketiga, peserta didik giat dan
tidak pernah bosan untuk selalu mengkaji dan mengulang-ulangi materi pelajaran yang telah
diberikannya.
Selain itu juga, keperibadian peserta didik haruslah memelihara hatinya agar selalu
bertaqwa kepada Allah S wt, memohon ampunan hanya kepada Allah Swt, memiliki rasa takut
dan selalu mencari keridhaan-Nya karena hal ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari bagi peserta didik. Dengan memiliki kepribadian seperti ini, peserta didik akan menjadi
mulia, terhormat, memiliki derajat yang tinggi, disegani dan disenangi oleh semua manusia dan
menjadi panutan bagi setiap orang.
C. Etika Peserta Didik
Asma Hasan Fahmi sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata (2006:134-135)
menyebutkan empat etika untuk peserta didik dalam proses pembelajaran di antaranya adalah:
1. Seorang anak didik terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala macam jenis
penyakit jiwa sebelum menuntut ilmu, karena dalam proses menuntut ilmu kebersihan
hati akan memudahkan peserta didik menerima pelajaran.
2. Seorang anak didik harus memiliki tujuan menuntut ilmu dalam rangka menghias jiwa
dengan sifat keutamaan, mendekatkan diri kepada Tuhan dan bukan untuk meraih
kemegahan dan kedudukan.
3. Peserta didik memiliki jiwa besar dan bersabar dalam menuntut ilmu, karena untuk
mendapatkan ilmu pengetahuan memerlukan waktu dan proses panjang. Peserta didik
dianjurkan untuk menuntut ilmu walaupun harus meninggalkan kampung halamanya,
karena ini akan menambah pengetahuan dan berjiwa toleransi atas perbedaan ilmu
pengetahuan.
4. Peserta didik wajib menghormati pendidik (guru) dan berusaha untuk selalu
memperoleh kerelaan dari seorang pendidik, dengan menggunakan berbagai macam
cara untuk memuliakannya.
D. Kebutuhan Peserta Didik
Banyak kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi oleh pendidik, di antaranya:
1. Kebutuhan Fisik
Fisik peserta didik mengalami pertumbuhan fisik yang cepat terutama pada masa
puberitas. Kebutuhan biologis, yaitu berupa makan, minum dan istirahat, dimana hal
ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya.
2. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar
peserta didik dapat berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya, seperti diterima
oleh teman-temannya secara wajar.
3. Kebutuhan untuk mendapatkan status
Peserta didik pada usia remaja membutuhkan suatu yang menjadikan dirinya berguna
bagi masyarakat. Kebanggaan terhadap diri.
4. Kebutuhan Mandiri
Peserta didik pada usia remaja ingin lepas dari batasan-batasan atau aturan orangtuanya
dan mencoba untuk mengarahkan dan mendisiplinkan dirinya sendiri.
5. Kebutuhan untuk berprestasi
Kebutuhan untuk berprestasi erat kaitannya dengan kebutuhan mendapat status dan
mandiri. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan untuk memiliki status atau
penghargaan dan kebutuhan untuk hidup mandiri dapat membuat peserta didik giat
untuk mengejar prestasi.
6. Kebutuhan ingin disayangi dan dicintai
Rasa ingin disayangi dan dicintai merupakan kebutuhan yang esensial, karena dengan
terpenuhi kebutuhan ini akan mempengaruhi sikap mental peserta didik. Banyak anak-
anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, guru dan lain-lainnya
mengalami prestasi dalam hidup. Dalam agama cinta kasih yang paling tinggi
diharapkan dari Allah swt.
7. Kebutuhan untuk mencurahkan perasaan
Kebutuhan untuk curhat terutama remaja dimaksudkan suatu kebutuhan untuk
dipahami ide-ide dan permasalahan yang dihadapinya. Peserta didik mengharapkan
agar apa yang dialami, dirasakan terutama dalam masa pubertas.
8. Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup
Peserta didik pada usia remaja mulai tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan
nilai-nilai ideal. Mereka mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan
bagaimana kebahagiaan itu diperoleh. Karena itu mereka membutuhkan pengetahuan-
pengetahuan yang jelas sebagai suatu filsafat hidup yang memuaskan yang sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
mengarungi kehidupan ini.
9. Dimensi Fisik (Jasmani)
Zakiah Daradjat sebagaimana dikutip oleh Ramayulis (2006:82) membagi manusia
kepada tujuh dimensi pokok yamg masing-masingnya dapat dibagi kepada dimensi-
dimensi kecil. Ketujuh dimensi tersebut adalah: dimensi, akal, agama, akhlak,
kejiawaan, rasa kaindahan dan sosial kemasyarakatan Semua dimensi tersebut harus
tumbuh kembangkan melalui pendidikan Islam.

More Related Content

Similar to Hakikat Peserta Didik dalam Islam

Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikHakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Arif Al Swei
 

Similar to Hakikat Peserta Didik dalam Islam (20)

paper filsafat.pdf
paper filsafat.pdfpaper filsafat.pdf
paper filsafat.pdf
 
LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM.pptxLANDASAN PENDIDIKAN ISLAM.pptx
LANDASAN PENDIDIKAN ISLAM.pptx
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docxFILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 4.docx
 
Ilmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islamIlmu pendidikan islam
Ilmu pendidikan islam
 
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel 4
 
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
FILSAFAT PENDIDIKAN Kel.4
 
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docxFILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
FILSAFAT PENDIDIKAN KL 6.docx
 
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan IslamPeserta Didik Dalam Pendidikan Islam
Peserta Didik Dalam Pendidikan Islam
 
Peserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw PointPeserta Didik Pw Point
Peserta Didik Pw Point
 
RESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdf
RESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdfRESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdf
RESUME_MAKALAH_FILSAFAT_KEL._4.pdf
 
HAKIKAT PESERTA DIDIK.pptx
HAKIKAT PESERTA DIDIK.pptxHAKIKAT PESERTA DIDIK.pptx
HAKIKAT PESERTA DIDIK.pptx
 
Bab 1 3
Bab 1 3Bab 1 3
Bab 1 3
 
resume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docx
resume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docxresume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docx
resume 4 hakikat peserta didik dalam Islam.docx
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
Psikologi jadi
Psikologi jadiPsikologi jadi
Psikologi jadi
 
Bab i ip
Bab i ipBab i ip
Bab i ip
 
.Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,, .Mka lah psikoper zachura,,
.Mka lah psikoper zachura,,
 
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didikHakekat Pendidik dan Perserta didik
Hakekat Pendidik dan Perserta didik
 
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYAPPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
PPT TENTANG FUNGSI FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM SEKALIGUS METODE NYA
 
Resume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docxResume kel 4 dst.docx
Resume kel 4 dst.docx
 

More from Nurul Safiqa

More from Nurul Safiqa (7)

Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...
Biografi dan Pandangan Pendidikan Islam Imam Syafi'i serta Implikasinya Terha...
 
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Hakikat Metode Pendidikan dalam IslamHakikat Metode Pendidikan dalam Islam
Hakikat Metode Pendidikan dalam Islam
 
Hakikat Kurikulum Pendidikan dalam Islam
Hakikat Kurikulum Pendidikan dalam IslamHakikat Kurikulum Pendidikan dalam Islam
Hakikat Kurikulum Pendidikan dalam Islam
 
Hakikat Tujuan Pendidikan dalam Islam
Hakikat Tujuan Pendidikan dalam IslamHakikat Tujuan Pendidikan dalam Islam
Hakikat Tujuan Pendidikan dalam Islam
 
Hakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam IslamHakikat Pendidik dalam Islam
Hakikat Pendidik dalam Islam
 
Terminologi Pendidikan dalam Islam
Terminologi Pendidikan dalam IslamTerminologi Pendidikan dalam Islam
Terminologi Pendidikan dalam Islam
 
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAMFILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
 

Recently uploaded

Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 

Hakikat Peserta Didik dalam Islam

  • 1. RESUME: HAKIKAT PESERTA DIDIK DALAM ISLAM Nama: Nurul Safiqa NIM: 202127019 Unit/Semester: 1/4 Jurusan: Manajemen Pendidikan Islam A. Pengertian Peserta Didik Peserta didik merupakan bagian dalam sistem pendidikan Islam, peserta didik adalah objek atau bahan mentah dalam proses transformasi pendidikan. Tanpa adanya peserta didik, keberadaan sistem pendidikan tidak akan berjalan. Karena kedua faktor antara pendidik dan peserta didik merupakan komponen paling utama dalam suatu sistem pendidikan. Secara bahasa peserta didik adalah orang yang sedang berada pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis, pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang perlu bimbingan dari seorang pendidik. Pertumbuhan yang menyangkut fisik, perkembangan menyangkut psikis. Abdul Mujib (2006:103) mengatakan berpijak pada paradigma “belajar sepanjang masa”, maka istilah yang lebih tepat untuk menyebut individu yang menuntut ilmu adalah peserta didik bukan anak didik. Lebih lanjut Abdul Mujib mengatakan peserta didik cakupannya sangat luas, tidak hanya melibatkan anak-anak tetapi mencakup orang dewasa. Sementara istilah anak didik hanya mengkhususkan bagi individu yang berusia kanak-kanak. Penyebutan peserta didik mengisyaratkan tidak hanya dalam pendidikan formal seperti sekolah, madrasah dan sebagainya tetapi penyebutan peserta didik dapat mencakup pendidikan non formal seperti pendidikan di masyarakat, majlis taklim atau lembaga-lembaga kemasyarakatan lainya. Abdullah Nashih Ulwan (Rahardjo, 1999:59) mengatakan peserta didik adalah objek pendidikan. Ia merupakan pihak yang harus di didik, dibina dan dilatih untuk mempersiapkan menjadi manusia yang kokoh iman dan Islamnya serta berakhlak mulia. Beliau lebih lanjut mengatakan keberhasilan dalam merealisasikan tujuan pendidikan secara optimal, faktor anak didik harus menjadi perhatian. Dalam hal ini, peserta didik perlu dipersiapkan sedemikian rupa, agar tidak mengalami banyak hambatan dalam menerima ajaran tauhid dan nilai-nilai kemuliaan lainnya. Setiap manusia memiliki perkembangan termasuk peserta didik. Dalam kehidupannya manusia mengalami beberapa tahapan perkembangan sebagai berikut:
  • 2. 1. Al-Janin, yaitu tingkat anak yang berada dalam kandungan. Allah swt. berfirman: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa-apa dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan daya nalar agar kamu bersyukur.” (QS. an-Nahl:78). 2. Al-Thiflu, yaitu tingkat anak dengan memperbanyak latihan dan kebiasaan, sehingga mengetahui baik dan buruk. 3. Al-Tamyiz, yaitu tingkat anak yang sudah dapat membedakan yang baik dengan yang buruk, akal pikirannya sudah berkembang. 4. Al-Aqli, yaitu tingkat manusia yang telah berakal sempurna. 5. Al-Auliya dan al-Anbiya yaitu tingkat tertinggi perkembangan manusia (Al-Abrasyi, 1970:34-44). Kadar kemampuan peserta didik sangat ditentukan oleh usia atau periode perkembangannya, karena faktor usia dapat menentukan tingkat pengetahuan, intelektual, emosi, bakat, minat peserta didik dalam perspektif biologis, psikologis, maupun dedaktis. Dalam psikologi perkembangan disebutkan bahwa periodesisasi manusia pada dasarnya dapat dibagi menjadi lima tahapan: 1. Tahap asuhan (dari usia 0 sampai 2 tahun) yang disebut dengan fase neonatus dimulai dari kelahiran sampai kira-kira usia 2 tahun. 2. Tahapan pendidikan jasmani dan pelatihan pancaindra (dari usia 2 sampai 12 tahun), yang lazim disebut fase kanak-kanak (al-thifl/shabi) yaitu mulai masa neonatus sampai pada masa polusi mimpi basah (baligh). 3. Tahap pembentukan watak dan pendidikan agama (usia 12 samapi 20 tahun), fase ini disebut dengan tamyiz, yaitu fase dimana anak-anak mulai mampu membedakan yang baik dan yang buruk, yang benar dan yang salah. Karena pada fase ini peranan akal sangat dibutuhkan. 4. Tahap kematangan (usia 20 sampai 30 tahun) pada tahap ini, seseorang telah menjadi dewasa. Dewasa yang berarti sebenarnya, mencakup kedewasaan biologis, sosial, psikologis dan kedewasaan religious. 5. Tahap kebijaksanaan (usia 30 sampai meninggal), fase ini disebut dengan azm al-umr ‘lansia’ (lanjut usia) atau syuyuukh (tua). Pada tahap ini manusia telah menemukan jati dirinya yang hakiki, sehingga tindakannya penuh dengan kebijaksanaan yang mampu memberi naungan dan perlindungan bagi orang lain (Abdul Mujib, 1999:106-112). B. Kepribadian Peserta Didik
  • 3. Keperibadian anak didik dijelaskan oleh Abuddin Nata (2006:136) yang mengutip pendapat Thasyi Kubra Zaedah mengatakan bahwa seorang peserta didik tidak diperbolehkan menilai rendah atau menganggap tidak penting terhadap ilmu pengetahuan yang ia tidak kuasai ataupun tidak ia senangi. Sebaliknya, peserta didik harus menggangap bahwa ilmu yang tidak dikuasainya itu sama manfaatnya dengan ilmu yang ia miliki. Beliau lebih lanjut menyatakan bahwa, peserta didik tidak diperbolehkan mengikuti teman-temannya yang kurang pintar (ungkapan bodoh, tolol bukanlah kriteria pendidik yang baik) tetapi ia harus bisa membimbing peserta didik lainnya mencintai semua ilmu. Selain itu juga, keperibadian peserta didik harus bertekad untuk selalu belajar tanpa henti sampai akhir hayatnya dan bertekad untuk mencari ilmu walaupun ia harus meninggalkan kampung halamannya. Dengan demikian, ilmu yang diperolehnya akan semakin berkembang dan ia akan memiliki wawasan yang luas serta tidak berpikiran sempit dengan kata lain ia tidak akan merasa benar terhadap ilmu yang dimilikinya saja. Kepribadian peserta didik yang paling penting menurut Athiyah al-Abrasyi yaitu; Pertama, peserta didik hendaknya tekun dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu. Kedua, peserta didik haruslah memiliki kepribadian saling menyayangi sesama temanya yang pada akhirnya akan tercipta suasana persaudaraan yang kokoh. Ketiga, peserta didik giat dan tidak pernah bosan untuk selalu mengkaji dan mengulang-ulangi materi pelajaran yang telah diberikannya. Selain itu juga, keperibadian peserta didik haruslah memelihara hatinya agar selalu bertaqwa kepada Allah S wt, memohon ampunan hanya kepada Allah Swt, memiliki rasa takut dan selalu mencari keridhaan-Nya karena hal ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari bagi peserta didik. Dengan memiliki kepribadian seperti ini, peserta didik akan menjadi mulia, terhormat, memiliki derajat yang tinggi, disegani dan disenangi oleh semua manusia dan menjadi panutan bagi setiap orang. C. Etika Peserta Didik Asma Hasan Fahmi sebagaimana dikutip oleh Abudin Nata (2006:134-135) menyebutkan empat etika untuk peserta didik dalam proses pembelajaran di antaranya adalah: 1. Seorang anak didik terlebih dahulu membersihkan hatinya dari segala macam jenis penyakit jiwa sebelum menuntut ilmu, karena dalam proses menuntut ilmu kebersihan hati akan memudahkan peserta didik menerima pelajaran.
  • 4. 2. Seorang anak didik harus memiliki tujuan menuntut ilmu dalam rangka menghias jiwa dengan sifat keutamaan, mendekatkan diri kepada Tuhan dan bukan untuk meraih kemegahan dan kedudukan. 3. Peserta didik memiliki jiwa besar dan bersabar dalam menuntut ilmu, karena untuk mendapatkan ilmu pengetahuan memerlukan waktu dan proses panjang. Peserta didik dianjurkan untuk menuntut ilmu walaupun harus meninggalkan kampung halamanya, karena ini akan menambah pengetahuan dan berjiwa toleransi atas perbedaan ilmu pengetahuan. 4. Peserta didik wajib menghormati pendidik (guru) dan berusaha untuk selalu memperoleh kerelaan dari seorang pendidik, dengan menggunakan berbagai macam cara untuk memuliakannya. D. Kebutuhan Peserta Didik Banyak kebutuhan peserta didik yang harus dipenuhi oleh pendidik, di antaranya: 1. Kebutuhan Fisik Fisik peserta didik mengalami pertumbuhan fisik yang cepat terutama pada masa puberitas. Kebutuhan biologis, yaitu berupa makan, minum dan istirahat, dimana hal ini menuntut peserta didik untuk memenuhinya. 2. Kebutuhan Sosial Kebutuhan sosial yaitu kebutuhan yang berhubungan langsung dengan masyarakat agar peserta didik dapat berinteraksi dengan masyarakat lingkungannya, seperti diterima oleh teman-temannya secara wajar. 3. Kebutuhan untuk mendapatkan status Peserta didik pada usia remaja membutuhkan suatu yang menjadikan dirinya berguna bagi masyarakat. Kebanggaan terhadap diri. 4. Kebutuhan Mandiri Peserta didik pada usia remaja ingin lepas dari batasan-batasan atau aturan orangtuanya dan mencoba untuk mengarahkan dan mendisiplinkan dirinya sendiri. 5. Kebutuhan untuk berprestasi Kebutuhan untuk berprestasi erat kaitannya dengan kebutuhan mendapat status dan mandiri. Artinya dengan terpenuhinya kebutuhan untuk memiliki status atau penghargaan dan kebutuhan untuk hidup mandiri dapat membuat peserta didik giat untuk mengejar prestasi. 6. Kebutuhan ingin disayangi dan dicintai
  • 5. Rasa ingin disayangi dan dicintai merupakan kebutuhan yang esensial, karena dengan terpenuhi kebutuhan ini akan mempengaruhi sikap mental peserta didik. Banyak anak- anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua, guru dan lain-lainnya mengalami prestasi dalam hidup. Dalam agama cinta kasih yang paling tinggi diharapkan dari Allah swt. 7. Kebutuhan untuk mencurahkan perasaan Kebutuhan untuk curhat terutama remaja dimaksudkan suatu kebutuhan untuk dipahami ide-ide dan permasalahan yang dihadapinya. Peserta didik mengharapkan agar apa yang dialami, dirasakan terutama dalam masa pubertas. 8. Kebutuhan untuk memiliki filsafat hidup Peserta didik pada usia remaja mulai tertarik untuk mengetahui tentang kebenaran dan nilai-nilai ideal. Mereka mempunyai keinginan untuk mengenal apa tujuan hidup dan bagaimana kebahagiaan itu diperoleh. Karena itu mereka membutuhkan pengetahuan- pengetahuan yang jelas sebagai suatu filsafat hidup yang memuaskan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengarungi kehidupan ini. 9. Dimensi Fisik (Jasmani) Zakiah Daradjat sebagaimana dikutip oleh Ramayulis (2006:82) membagi manusia kepada tujuh dimensi pokok yamg masing-masingnya dapat dibagi kepada dimensi- dimensi kecil. Ketujuh dimensi tersebut adalah: dimensi, akal, agama, akhlak, kejiawaan, rasa kaindahan dan sosial kemasyarakatan Semua dimensi tersebut harus tumbuh kembangkan melalui pendidikan Islam.