SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
Download to read offline
pertama sekolah,
kok nangis?
pertama sekolah,
kok nangis?
words: tari sandjojo
Wajar jika anak menangis
saat pertama masuk sekolah.
Kita juga deg-degan saat akan masuk ke
lingkungan baru.
Namanya juga pertama kali,
pasti anak butuh disiapkan.
Sekalipun sudah disiapkan,
tetap perlu waktu untuk adaptasi.
Apalagi jika selama ini anak hanya
di rumah bersama orangtua dan nanny.
Begitu masuk kelas yang ramai,
pasti deg-degan.
Lamanya adaptasi beragam bagi setiap anak,
tergantung kesiapan, karakter,
dan kerja sama orangtua dengan sekolah.
Sekolah menjadi tantangan bagi anak
karena situasinya dinamis.
Sementara, situasi di rumah cenderung stabil.
Orangtua punya kontrol penuh,
kebutuhan anak hampir selalu terpenuhi,
tidak ada konflik.
Di dalam kelas, anak berinteraksi dengan belasan
anak lain seusianya dengan kebutuhan sama.
Bicara pun masih belajar,
apalagi mengatasi konflik dengan teman baru.
Belum lagi mengatasi
perpisahan dengan orangtua.
Terbayang kan tantangannya untuk anak?
Ada juga situasi unik.
Awalnya tidak ada masalah adaptasi,
lalu sebulan kemudian baru menangis.
Mungkin anak baru menemui konfliknya di kelas.
Biasanya, sebelum usia 2 tahun,
anak masih butuh pendampingan.
Ini tergantung usia anak, kesiapannya,
dan kesepakatan dengan guru.
Setelah usia 2 tahun, anak lebih siap dan mandiri.
Namun, untuk bisa berada di kelas
tanpa pendampingan, perlu tahapan.
Setelah lancar melalui tahapan ‘perpisahan’,
jika anak kemudian menangis,
orangtua boleh lebih tega dan
mempercayakan kepada guru.
Rasa percaya pada sekolah atau guru ini penting.
Jika orangtua percaya,
orangtua akan lebih tenang dan tentu anak akan santai.
Perhatikan bagaimana proses persiapannya.
Setiap anak itu unik,
jadi pasti memerlukan penanganan yang unik juga.
Bagaimana jika anak ‘mogok’ sekolah?
Biasanya kita tergoda untuk memaksa.
Toh selama ini tidak ada masalah.
Jika anak ‘mogok’,
pertama-tama orangtua harus berdiskusi dengan guru.
Yang harus dibahas dengan guru:
Apa yang terjadi di dalam kelas sebelumnya?
Atau, bagaimana anak saat menjalani kegiatan kelas.
Mungkin guru perlu home visit.
Tanyakan saja pada anak,
kenapa dia tidak mau sekolah.
Kadang jawaban pertamanya
adalah isu sebenarnya.
Lebih baik membiarkan anak bolos
daripada kita bohongi supaya mau sekolah.
Anak akan kehilangan kepercayaan.
Pada akhirnya, kita mau anak menikmati masa sekolah, kan?
Paling baik jika anak sudah tahu
sekolahnya yang mana, kelasnya seperti apa,
gurunya yang mana.
Sekolah yang mementingkan kesiapan muridnya,
pasti akan memberi kesempatan interaksi
sebelum sekolah dimulai.
Kesempatan ini bisa berupa class visit,
bahkan home visit atau playdate dengan guru
agar anak bisa menyesuaikan diri secara bertahap.
Orangtua juga sebaiknya proaktif
mengajak anak orientasi ke sekolah untuk bermain dulu,
sebelum bersekolah.
Orientasi ini penting,
karena anak menjadi tahu ke mana
jika ingin menelepon orangtua atau mencari nanny.
Tapi, lebih penting lagi, dengarkan kebutuhan anak.
Jika ia minta ditemani dulu, sebaiknya kita penuhi.
Sekali lagi,
sekolah yang mementingkan kesiapan muridnya,
pasti memperbolehkan orangtua menemani anak
di hari atau bahkan di minggu pertama.
Periode ‘menemani’ ini cukup penting.
Sering kita tergoda untuk mengambil langkah cepat,
misal, buru-buru atau tidak pamit saat meninggalkan anak,
padahal sudah berjanji untuk menemani.
Atau langsung mengambil alih anak dari gurunya
saat dia menangis,
atau membohonginya saat anak menolak sekolah.
Hasilnya anak menjadi tidak percaya
dan makin tidak suka sekolah.
Ikuti saja dan jalani kesepakatan dengan anak.
Jika anak sudah percaya dan nyaman,
barulah pelan-pelan ditinggal.
Ini akan membantu kesiapan anak.
Jika murid siap, guru juga jadi lebih bisa
menjalankan perannya dengan baik.
Selalu ingat bahwa tujuan akhirnya
adalah agar anak senang sekolah.
Jadi, keputusan yang diambil harus dipertimbangkan
efek jangka panjangnya
Ingat bahwa semua orang
perlu adaptasi dalam situasi baru.
Jadi, tarik napas panjang dan bersabar.
Pada akhirnya, anak pasti akan bisa mengatasi emosinya dan
beradaptasi dengan baik.

More Related Content

What's hot

Komunikasi dengan si Remaja
Komunikasi dengan si RemajaKomunikasi dengan si Remaja
Komunikasi dengan si Remaja24hourparenting
 
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan BaruBantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru24hourparenting
 
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak24hourparenting
 
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa SeksualMembantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual24hourparenting
 
Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)
Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)
Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)24hourparenting
 
10 Hal Saat Seleksi Nanny
10 Hal Saat Seleksi Nanny10 Hal Saat Seleksi Nanny
10 Hal Saat Seleksi Nanny24hourparenting
 
Komunikasi dengan Sekolah Anak
Komunikasi dengan Sekolah AnakKomunikasi dengan Sekolah Anak
Komunikasi dengan Sekolah Anak24hourparenting
 
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif? Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif? 24hourparenting
 
Sibling Rivalry VS Sibling Love
Sibling Rivalry VS Sibling LoveSibling Rivalry VS Sibling Love
Sibling Rivalry VS Sibling Love24hourparenting
 
Sex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to DoSex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to Do24hourparenting
 
Si Mbak Diajak Nggak, Ya?
Si Mbak Diajak Nggak, Ya? Si Mbak Diajak Nggak, Ya?
Si Mbak Diajak Nggak, Ya? 24hourparenting
 
20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak
20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak 20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak
20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak 24hourparenting
 
Menjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak IbuMenjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak Ibu24hourparenting
 

What's hot (20)

Sibling Rivalry
Sibling RivalrySibling Rivalry
Sibling Rivalry
 
Komunikasi dengan si Remaja
Komunikasi dengan si RemajaKomunikasi dengan si Remaja
Komunikasi dengan si Remaja
 
25 Tips PR Anak
25 Tips PR Anak 25 Tips PR Anak
25 Tips PR Anak
 
Aku Asalnya Dari Mana?
Aku Asalnya Dari Mana? Aku Asalnya Dari Mana?
Aku Asalnya Dari Mana?
 
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan BaruBantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
 
Anakku Puber, Nih!
Anakku Puber, Nih! Anakku Puber, Nih!
Anakku Puber, Nih!
 
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
10 Sikap Ortu yang Mendukung Disiplin Anak
 
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa SeksualMembantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
Membantu Anak Mencegah Kekerasa Seksual
 
Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)
Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)
Ibu Bekerja: Manajemen Waktu (dan Perasaan)
 
Kapan Bilingual?
Kapan Bilingual?Kapan Bilingual?
Kapan Bilingual?
 
10 Hal Saat Seleksi Nanny
10 Hal Saat Seleksi Nanny10 Hal Saat Seleksi Nanny
10 Hal Saat Seleksi Nanny
 
Komunikasi dengan Sekolah Anak
Komunikasi dengan Sekolah AnakKomunikasi dengan Sekolah Anak
Komunikasi dengan Sekolah Anak
 
Kita VS Eyang
Kita VS EyangKita VS Eyang
Kita VS Eyang
 
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif? Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
 
Sibling Rivalry VS Sibling Love
Sibling Rivalry VS Sibling LoveSibling Rivalry VS Sibling Love
Sibling Rivalry VS Sibling Love
 
Sex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to DoSex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to Do
 
Latihan Berkompetisi
Latihan BerkompetisiLatihan Berkompetisi
Latihan Berkompetisi
 
Si Mbak Diajak Nggak, Ya?
Si Mbak Diajak Nggak, Ya? Si Mbak Diajak Nggak, Ya?
Si Mbak Diajak Nggak, Ya?
 
20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak
20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak 20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak
20 Langkah Mengenalkan Uang Saku pada Anak
 
Menjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak IbuMenjadi Ibu dari Anak Ibu
Menjadi Ibu dari Anak Ibu
 

Viewers also liked

Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Imron Mahmudi
 
10 Basic Things in Sex Education
10 Basic Things in Sex Education10 Basic Things in Sex Education
10 Basic Things in Sex Education24hourparenting
 
Adab Bersaudara karena Allah SWT
Adab Bersaudara karena Allah SWTAdab Bersaudara karena Allah SWT
Adab Bersaudara karena Allah SWTWizdan Zacky Fauzan
 
Buku sebagai Alat Terapi Emosi Sosial
Buku sebagai Alat Terapi Emosi SosialBuku sebagai Alat Terapi Emosi Sosial
Buku sebagai Alat Terapi Emosi Sosial24hourparenting
 
Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah?
Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah? Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah?
Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah? 24hourparenting
 

Viewers also liked (8)

Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
 
10 Basic Things in Sex Education
10 Basic Things in Sex Education10 Basic Things in Sex Education
10 Basic Things in Sex Education
 
Adab Bersaudara karena Allah SWT
Adab Bersaudara karena Allah SWTAdab Bersaudara karena Allah SWT
Adab Bersaudara karena Allah SWT
 
24hourparenting
24hourparenting24hourparenting
24hourparenting
 
Buku sebagai Alat Terapi Emosi Sosial
Buku sebagai Alat Terapi Emosi SosialBuku sebagai Alat Terapi Emosi Sosial
Buku sebagai Alat Terapi Emosi Sosial
 
Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah?
Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah? Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah?
Anakku Nggak Suka Membaca. Benarkah?
 
Mimpi Basah
Mimpi Basah Mimpi Basah
Mimpi Basah
 
Manata baqa anak
Manata baqa anakManata baqa anak
Manata baqa anak
 

Similar to Mengapa Anak Menangis Pertama Kali Sekolah

Nangis Ditinggal di Sekolah
Nangis Ditinggal di SekolahNangis Ditinggal di Sekolah
Nangis Ditinggal di Sekolah24hourparenting
 
Permasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangisPermasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangiszahracom
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBoyolali
 
(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...
(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...
(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...ekho109
 
Menumbuhkan semangat belajar
Menumbuhkan semangat belajarMenumbuhkan semangat belajar
Menumbuhkan semangat belajarNina Safitri
 
Pendidikan Inklusi
Pendidikan InklusiPendidikan Inklusi
Pendidikan InklusiMOH. SHOFI'I
 
Artikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukArtikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukP Wijayanto
 
I D E N T I F I K A S I
I D E N T I F I K A S II D E N T I F I K A S I
I D E N T I F I K A S Iguest6a138b7
 
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptxKarakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptxPrabawatiNurhabibah2
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxDaniel Saroengoe
 
Bahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptx
Bahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptxBahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptx
Bahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptxshafahaulah4
 
TOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.pptTOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.pptUmegaXGam
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Ruslan Mauliady
 
25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah
25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah
25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah24hourparenting
 

Similar to Mengapa Anak Menangis Pertama Kali Sekolah (20)

Nangis Ditinggal di Sekolah
Nangis Ditinggal di SekolahNangis Ditinggal di Sekolah
Nangis Ditinggal di Sekolah
 
Permasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangisPermasalahan emosi menangis
Permasalahan emosi menangis
 
Penyebab anak malas belajar
Penyebab anak malas belajarPenyebab anak malas belajar
Penyebab anak malas belajar
 
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiriBimbing si kecil untuk belajar mandiri
Bimbing si kecil untuk belajar mandiri
 
(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...
(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...
(Sindonews.com) Opini sosial budaya Koran SINDO 24 agustus 2014-26 September ...
 
Bk
BkBk
Bk
 
Menumbuhkan semangat belajar
Menumbuhkan semangat belajarMenumbuhkan semangat belajar
Menumbuhkan semangat belajar
 
Guru yang baik
Guru yang baikGuru yang baik
Guru yang baik
 
Pendidikan Inklusi
Pendidikan InklusiPendidikan Inklusi
Pendidikan Inklusi
 
Menjadi guru les privat merupakan
Menjadi guru les privat merupakanMenjadi guru les privat merupakan
Menjadi guru les privat merupakan
 
Artikel anak super sibuk
Artikel anak super sibukArtikel anak super sibuk
Artikel anak super sibuk
 
I D E N T I F I K A S I
I D E N T I F I K A S II D E N T I F I K A S I
I D E N T I F I K A S I
 
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptxKarakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
Karakteristik Peserta Didik_Materi 1 PLP 1.pptx
 
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptxPERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
PERILAKU ORANGTUA YANG DITIRU ANAK 2.pptx
 
Bahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptx
Bahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptxBahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptx
Bahasa Ibu - Bahasa cinta orang tua dan pendidik. .pptx
 
TOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.pptTOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.ppt
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
 
Artikel ilmiah populer pr membebani siswa
Artikel ilmiah populer pr membebani siswaArtikel ilmiah populer pr membebani siswa
Artikel ilmiah populer pr membebani siswa
 
25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah
25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah
25 Cara Mengatasi Mogok Sekolah
 
Tips menghadapi siswa
Tips menghadapi siswaTips menghadapi siswa
Tips menghadapi siswa
 

More from 24hourparenting

20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong24hourparenting
 
Belajar Berhitung Sesuai Usia Anak
Belajar Berhitung Sesuai Usia AnakBelajar Berhitung Sesuai Usia Anak
Belajar Berhitung Sesuai Usia Anak24hourparenting
 
10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua
10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua 10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua
10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua 24hourparenting
 
Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana?
Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana? Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana?
Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana? 24hourparenting
 
25 Hal tentang Uang & Anak
25 Hal tentang Uang & Anak 25 Hal tentang Uang & Anak
25 Hal tentang Uang & Anak 24hourparenting
 
Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk]
Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk] Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk]
Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk] 24hourparenting
 
Temanku Berkebutuhan Khusus
Temanku Berkebutuhan KhususTemanku Berkebutuhan Khusus
Temanku Berkebutuhan Khusus24hourparenting
 
5 Cara Mengenalkan Allah
5 Cara Mengenalkan Allah5 Cara Mengenalkan Allah
5 Cara Mengenalkan Allah24hourparenting
 

More from 24hourparenting (14)

20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
20 Cara Mengatasi Anak Berbohong
 
Belajar Berhitung Sesuai Usia Anak
Belajar Berhitung Sesuai Usia AnakBelajar Berhitung Sesuai Usia Anak
Belajar Berhitung Sesuai Usia Anak
 
10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua
10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua 10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua
10 Hal tentang Kita dan Menjadi Orangtua
 
Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana?
Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana? Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana?
Mau Ganti Nama, Nih. Caranya Gimana?
 
25 Hal tentang Uang & Anak
25 Hal tentang Uang & Anak 25 Hal tentang Uang & Anak
25 Hal tentang Uang & Anak
 
Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk]
Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk] Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk]
Seri Mengenal Allah: Al Mushowwir [Yang Membuat Bentuk]
 
Bila Ortu Bercerai
Bila Ortu BerceraiBila Ortu Bercerai
Bila Ortu Bercerai
 
Bila Orangtua Meninggal
Bila Orangtua MeninggalBila Orangtua Meninggal
Bila Orangtua Meninggal
 
Bau Tangan
Bau TanganBau Tangan
Bau Tangan
 
Speech Delay
Speech DelaySpeech Delay
Speech Delay
 
Depresi pada Anak
Depresi pada AnakDepresi pada Anak
Depresi pada Anak
 
Temanku Berkebutuhan Khusus
Temanku Berkebutuhan KhususTemanku Berkebutuhan Khusus
Temanku Berkebutuhan Khusus
 
Peer Pressure
Peer PressurePeer Pressure
Peer Pressure
 
5 Cara Mengenalkan Allah
5 Cara Mengenalkan Allah5 Cara Mengenalkan Allah
5 Cara Mengenalkan Allah
 

Mengapa Anak Menangis Pertama Kali Sekolah

  • 3. Wajar jika anak menangis saat pertama masuk sekolah. Kita juga deg-degan saat akan masuk ke lingkungan baru.
  • 4. Namanya juga pertama kali, pasti anak butuh disiapkan. Sekalipun sudah disiapkan, tetap perlu waktu untuk adaptasi.
  • 5. Apalagi jika selama ini anak hanya di rumah bersama orangtua dan nanny. Begitu masuk kelas yang ramai, pasti deg-degan.
  • 6. Lamanya adaptasi beragam bagi setiap anak, tergantung kesiapan, karakter, dan kerja sama orangtua dengan sekolah.
  • 7. Sekolah menjadi tantangan bagi anak karena situasinya dinamis.
  • 8. Sementara, situasi di rumah cenderung stabil. Orangtua punya kontrol penuh, kebutuhan anak hampir selalu terpenuhi, tidak ada konflik.
  • 9. Di dalam kelas, anak berinteraksi dengan belasan anak lain seusianya dengan kebutuhan sama. Bicara pun masih belajar, apalagi mengatasi konflik dengan teman baru.
  • 10. Belum lagi mengatasi perpisahan dengan orangtua. Terbayang kan tantangannya untuk anak?
  • 11. Ada juga situasi unik. Awalnya tidak ada masalah adaptasi, lalu sebulan kemudian baru menangis. Mungkin anak baru menemui konfliknya di kelas.
  • 12. Biasanya, sebelum usia 2 tahun, anak masih butuh pendampingan. Ini tergantung usia anak, kesiapannya, dan kesepakatan dengan guru.
  • 13. Setelah usia 2 tahun, anak lebih siap dan mandiri. Namun, untuk bisa berada di kelas tanpa pendampingan, perlu tahapan.
  • 14. Setelah lancar melalui tahapan ‘perpisahan’, jika anak kemudian menangis, orangtua boleh lebih tega dan mempercayakan kepada guru.
  • 15. Rasa percaya pada sekolah atau guru ini penting. Jika orangtua percaya, orangtua akan lebih tenang dan tentu anak akan santai. Perhatikan bagaimana proses persiapannya.
  • 16. Setiap anak itu unik, jadi pasti memerlukan penanganan yang unik juga.
  • 17. Bagaimana jika anak ‘mogok’ sekolah? Biasanya kita tergoda untuk memaksa. Toh selama ini tidak ada masalah.
  • 18. Jika anak ‘mogok’, pertama-tama orangtua harus berdiskusi dengan guru. Yang harus dibahas dengan guru: Apa yang terjadi di dalam kelas sebelumnya?
  • 19. Atau, bagaimana anak saat menjalani kegiatan kelas. Mungkin guru perlu home visit.
  • 20. Tanyakan saja pada anak, kenapa dia tidak mau sekolah. Kadang jawaban pertamanya adalah isu sebenarnya.
  • 21. Lebih baik membiarkan anak bolos daripada kita bohongi supaya mau sekolah. Anak akan kehilangan kepercayaan. Pada akhirnya, kita mau anak menikmati masa sekolah, kan?
  • 22. Paling baik jika anak sudah tahu sekolahnya yang mana, kelasnya seperti apa, gurunya yang mana.
  • 23. Sekolah yang mementingkan kesiapan muridnya, pasti akan memberi kesempatan interaksi sebelum sekolah dimulai.
  • 24. Kesempatan ini bisa berupa class visit, bahkan home visit atau playdate dengan guru agar anak bisa menyesuaikan diri secara bertahap.
  • 25. Orangtua juga sebaiknya proaktif mengajak anak orientasi ke sekolah untuk bermain dulu, sebelum bersekolah.
  • 26. Orientasi ini penting, karena anak menjadi tahu ke mana jika ingin menelepon orangtua atau mencari nanny.
  • 27. Tapi, lebih penting lagi, dengarkan kebutuhan anak. Jika ia minta ditemani dulu, sebaiknya kita penuhi.
  • 28. Sekali lagi, sekolah yang mementingkan kesiapan muridnya, pasti memperbolehkan orangtua menemani anak di hari atau bahkan di minggu pertama.
  • 29. Periode ‘menemani’ ini cukup penting. Sering kita tergoda untuk mengambil langkah cepat, misal, buru-buru atau tidak pamit saat meninggalkan anak, padahal sudah berjanji untuk menemani.
  • 30. Atau langsung mengambil alih anak dari gurunya saat dia menangis, atau membohonginya saat anak menolak sekolah.
  • 31. Hasilnya anak menjadi tidak percaya dan makin tidak suka sekolah. Ikuti saja dan jalani kesepakatan dengan anak.
  • 32. Jika anak sudah percaya dan nyaman, barulah pelan-pelan ditinggal. Ini akan membantu kesiapan anak.
  • 33. Jika murid siap, guru juga jadi lebih bisa menjalankan perannya dengan baik.
  • 34. Selalu ingat bahwa tujuan akhirnya adalah agar anak senang sekolah. Jadi, keputusan yang diambil harus dipertimbangkan efek jangka panjangnya
  • 35. Ingat bahwa semua orang perlu adaptasi dalam situasi baru.
  • 36. Jadi, tarik napas panjang dan bersabar. Pada akhirnya, anak pasti akan bisa mengatasi emosinya dan beradaptasi dengan baik.