4. Menjadi seorang ibu berarti
menyesuaikan peran kita agar sesuai
dengan tahap perkembangan anak,
termasuk saat anak kita menjadi seorang ibu.
5. Bagi anak yang menjadi seorang ibu,
pengalaman bagaimana dia dibesarkan
akan sangat memengaruhi bagaimana dia
menjalankan perannya sebagai orangtua.
19. Sebagaimana semua konflik,
yang terpenting adalah asertif mengungkapkan
perasaan dan pemikiran kita
tanpa menyakiti yang lain.
20. Sumber konflik seringkali bukan karena pesan
yang tersurat atau eksplisit, tapi karena pesan tersirat,
yang disimpulkan dan diinterpretasi
dengan sudut pandang sendiri.
21. Biasakan sejak awal untuk menghindari sinisme,
sarkasme, atau membicarakan masalah pada pihak lain.
Banyak masalah yang menjadi lebih besar
karena hal-hal di atas.
Biasakan sejak awal untuk menghindari sinisme,
sarkasme, atau membicarakan masalah pada pihak lain.
Banyak masalah yang menjadi lebih besar
karena hal-hal di atas.
22. Berhati-hati dengan bahasa dan kontak tubuh kita.
Sentuhan, seperti mencium tangan orangtua,
memeluk, dan mencium adalah bagian dari upaya
membangun kedekatan fisik yang mendorong empati.
23. Pastikan di luar situasi yang sulit,
kita menghabiskan cukup banyak waktu berdua nenek
secara berkualitas dalam situasi menyenangkan.
Misalnya, memasak bersama, mengobrol, ke salon, dll.
24. Hubungan nenek dengan ibu yang baik
patut diusahakan dan diperjuangkan
karena akan menjadi contoh menentukan
bagaimana anak kita berinteraksi dengan kita
di masa depan.