SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
Anak Super Sibuk! | 1
*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat
2 | © HR Excellency
www.hrexcellency.com
Anak Super Sibuk! | 3
Dalam iklan-iklan dengan anak-anak sebagai modelnya, kita melihat gambaran
kehidupan anak yang sempurna. Mereka bermain di taman, berlari, berkejaran,
mengamati kupu dan tanaman. Pokoknya sempurna!
Tetapi, realita anak sekarang tidaklah demikian. Kebanyakan anak sekarang
dijejali dengan berbagai kursus dan aktivitas. Perhatikan aktivitas anak
seorang rekan saya, “Anak saya pulang sekolahnya sekitar jam 3. Masih les matematika, ada les
bahasa Inggris di waktu lain. Ada les private. Sabtunya ada les piano dan Mandarin”. Wow,
kelihatannya gambaran anak yang sukses saat ini tengah bergeser. Anak yang sukses
adalah anak yang hebat dalam berbagai prestasinya, sehingga orang
tua merasa perlu membekali anak-anaknya dengan berbagai aktivitas.
Tapi apa hasilnya? Salah satunya, Jerry yang berusia 9 tahun
mulai mengeluh kecapekan. Ia tidak bisa tidur lelap dan
konsentrasi belajarnya pun mulai bermasalah. Di sekolah,
gurunya memergoki Jerry seringkali mengantuk. Akhirnya,
Jerrypundibawakepsikologanak.Setelahmemeriksajadwal
Jerry yang super padat, si psikolog anak menasihati
ibunya untuk mencabut beberapa aktivitas Jerry yang tidak penting.
Namun, si ibunya berkelit, “Tapi Jerry senang kok dengan aktivitasnya dan dia kelihatannya
enjoy. Selama ini, saya yang menemaninya tahu bahwa Jerry kelihatan senang kok”. Wawancara
*Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat
4 | © HR Excellency
dengan Jerry sendirian, tidaklah begitu hasilnya. Jerry, dengan polosnya berkata, “Mama
memaksa saya ikut ini itu dan daripada dimarahi, saya pun ikut aja. Mama tidak suka
dibantah”
Gejala Stres Anak Super Sibuk!
Ada beberapa gejala pada anak super sibuk, yakni stress
dengan berbagai simtom-simtomnya yang mulai
harus Anda waspadai. Agar stress ini tidak mencapai level
yang mengganggu kesehatan dan prestasi akademik si
anak, diskusikan dengan si anak atau pun libatkan
ahlinya, misalkan konselor anak atau pun psikolog.
Berbagai gejala stress anak super sibuk yang perlu Anda waspadai yakni:
(1) Gejala fisik yang berulang kali terjadi misalkan: sakit kepala, sakit perut (diare) dengan 	
penyebab yang tidak jelas.
(2) Kebiasaan yang tidak lumrah dilakukan anak anda misalnya: menjadi lekas marah, 	
menangis akibat hal-hal yang sepele, mengisap jempol, sering berdebat
(3) Kehilangan gairah aktivitas misalkan: seringkali mengeluh capek, tidak tertarik pada 	
aktivitas yang dulu ia gemari atau pun tidak tertarik pada apapun, sering bengong dan
sulit konsentrasi
(4) Hasil prestasi yang justru semakin buruk: nilai merosot, banyaknya kesalahan dan 	
kecerobohan hasil kerja.
Stress Baik, Stress Buruk
Memang selalu dikatakan bahwa pada level tertentu, stress
sebenarnya berguna bagi setiap orang. Anak-anak pun begitu.
Ketika tanpa tekanan dan tidak ada tantangan sama sekali. Anak bisa
tumbuh menjadi orang yang pasif serta tidak siap dengan berbagai
tantangan di kemudian hari. Tetapi, hati-hati pula. Ketika stress
dan berbagai tuntutan menjadi terlalu berlebihan,
Anak Super Sibuk! | 5
kondisi anak pun menjadi rentan. Rentan dengan berbagai kondisi fisik dan
psikologis yang bisa menganggu dirinya. Alih-alih membuat anak kita makin berprestasi
dan makin maju, justru anak kita mengalami kemunduran.
Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari hal ini. Yang jauh lebih buruknya, ketika
anak prestasinya mulai menurun karena stress yang berlebihan, si anak bukannya dikasih
kesempatan untuk istirahat. Justru yang dilakukan oleh orang tua adalah sebaliknya. Anak-
anaknya dipaksa untuk les dan mengambil kursus yang lebih banyak lagi!
Kasih Waktu Anak untuk Berkembang
Sebenarnya, pada usia anak-anak, sebaiknya lebih
banyak waktu diberikan kepadanya untuk berpikir, ber­
kreasi, merancang, bermimpi, mengobservasi atau pun
mengembangkan dirinya. Ketika anak-anak mulai dipaksa
mengikutikursusinidanituyangterlaluberlebihan,waktu-
waktu dan kesempatan seperti inilah yang dikorbankan.
Ujung-ujungnya,bukannya kita melihat seorang anak yang
berkembang kemampuannya, tetapi justru anak dipaksa
mengikuti disiplin belajar dan disiplin kegiatan tertentu, yang ujung-ujungnya membuat
anak menjadi pasif dan mati kreativitasnya.
Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua?
Pertama-tama,
bedakan mana yang penting dengan mana
yang bagus. Semua kursus dan kegiatan pastilah bagus.
Tetapi, tidak semuanya penting bagi kondisi anak kita
saat ini. Putuskanlah yang sungguh-sungguh penting
bagi kondisinya saat ini. Misalkan jika akademiknya yang
bermasalah, fokuskan pada peningkatan akademiknya dan
untuk sementara, lupakan soal les piano, les balet atau pun
bernyanyi. Kelak, ketika kondisi akademisnya lebih baik,
barulah diberikan les tambahan.
6 | © HR Excellency
Kedua,
ingatlah untuk bicarakan dengan anak
Anda. Ada baiknya pula sebelum Anda
memutuskan untuk menghentikan kegiatan
mereka, diskusikanlah dengan mereka.
Tetapi ingat, hargai pendapatnya. Dan
betul-betul kasih kesempatan untuk memilih.
Dan kalaupun ia memutuskan untuk tetap
dengan aktivitasnya sekarang, doronglah dia untuk bertanggung jawab dan
motivasilah ia agar tetap bisa mengelola waktunya. Jangan mengancam
tetapi tanyakan jika ia betul-betul nyaman dengan jadwalnya yang padat saat ini. Hargai
pendapatnya.
Ketiga,
tetap biarkan waktu yang terbuka untuk anak-
anak Anda. Jangan lagi tergoda untuk mengisinya
dengan berbagai aktivitas ini dan itu. Masalahnya,
kecenderungan para orang tua adalah suka melihat
anaknya sibuk. Seringkali, kesibukan anak inipun hasil
obsesi orang tua yang bermasalah!
Saatnya Menyalahkan Orang Tua!
Mengapa anak jadi super sibuk? Salah
satu kesalahannya sebenarnya bisa
ditimpakan pada orang tua. Alasan
pertama, seringkali karena obsesi orang
tuanya yang tidak tercapai. Biasanya kita
mendengar orang tua yang mengatakan,
“Dulu saya ingin les piano tidak dikasih ijin
dan tidak punya uang. Sekarang saya kasih
les untuk anak saya”.  Alasan kedua adalah
karena orang tuanya sendiri sibuk dan tak
Anak Super Sibuk! | 7
punya waktu, akibatnya, untuk memastikan anaknya juga sibuk maka sang anakpun dikasih
les ini dan itu. Alasan ketiga adalah karena tidak mampu menciptakan acara yang positif
bagi si anak.
Salah satu komentar yang muncul, “Daripada anak saya hanya nonton TV dan main PS, saya
kasih les saja”. Sebenarnya, kalau dikatakan, anak tersebut tidak akan nonton TV kalau orang
tua punya banyak alternatif kegiatan bersama dengan mereka. Jadi, anak super sibuk inipun
hasil kesalahan orangtuanya.
*Anthony Dio Martin, ahli psikologi, motivator dan penulis buku-
buku bestseller. Hubungi  via facebooknya di www.anthonydiomartin.
com/go/facebook

More Related Content

What's hot

Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif? Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif? 24hourparenting
 
Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?24 Hour Parenting
 
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak? Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak? 24hourparenting
 
Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Baik
Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang BaikMenumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Baik
Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Baik24hourparenting
 
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak? Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak? 24hourparenting
 
Manajemen stress untuk anak
Manajemen stress untuk anakManajemen stress untuk anak
Manajemen stress untuk anakOrissa Rinjani
 
Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?
Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?
Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?24hourparenting
 
Membangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan BelajarMembangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan Belajar24hourparenting
 
Anakku Mukul. Kenapa, Ya?
Anakku Mukul. Kenapa, Ya?Anakku Mukul. Kenapa, Ya?
Anakku Mukul. Kenapa, Ya?24hourparenting
 
25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak
25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak
25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak24hourparenting
 
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak? Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak? 24hourparenting
 
Sex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to DoSex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to Do24hourparenting
 
Pertama Sekolah, Kok Nangis?
Pertama Sekolah, Kok Nangis? Pertama Sekolah, Kok Nangis?
Pertama Sekolah, Kok Nangis? 24hourparenting
 
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Imron Mahmudi
 
Efektivitas Sensor untuk Anak
Efektivitas Sensor untuk AnakEfektivitas Sensor untuk Anak
Efektivitas Sensor untuk Anak24hourparenting
 
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan BaruBantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru24hourparenting
 

What's hot (20)

Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif? Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
Nggak Mau Diam, Anakku Hiperaktif?
 
Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan Orangtua untuk Anak?
 
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak? Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
 
Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Baik
Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang BaikMenumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Baik
Menumbuhkan Kebiasaan Tidur yang Baik
 
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak? Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
Berapa Waktu yang Harus Diberikan untuk Anak?
 
Manajemen stress untuk anak
Manajemen stress untuk anakManajemen stress untuk anak
Manajemen stress untuk anak
 
Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?
Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?
Anakku Kok Belum Juga Bisa Baca?
 
Membangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan BelajarMembangun Kebiasaan Belajar
Membangun Kebiasaan Belajar
 
Kuiz KIBC Siri 1
Kuiz KIBC Siri 1Kuiz KIBC Siri 1
Kuiz KIBC Siri 1
 
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2  infant-toddler education. pwtPertemuan ke 2  infant-toddler education. pwt
Pertemuan ke 2 infant-toddler education. pwt
 
Anakku Mukul. Kenapa, Ya?
Anakku Mukul. Kenapa, Ya?Anakku Mukul. Kenapa, Ya?
Anakku Mukul. Kenapa, Ya?
 
25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak
25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak
25 Cara Mengatur Waktu Belajar Anak
 
Aku Asalnya Dari Mana?
Aku Asalnya Dari Mana? Aku Asalnya Dari Mana?
Aku Asalnya Dari Mana?
 
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak? Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
Kenapa Reward-Punishment Nggak Efektif untuk Anak?
 
Sex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to DoSex Education: What to Say, What to Do
Sex Education: What to Say, What to Do
 
Pertama Sekolah, Kok Nangis?
Pertama Sekolah, Kok Nangis? Pertama Sekolah, Kok Nangis?
Pertama Sekolah, Kok Nangis?
 
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
Pengasuhan Positif (Positif Parenting)
 
Efektivitas Sensor untuk Anak
Efektivitas Sensor untuk AnakEfektivitas Sensor untuk Anak
Efektivitas Sensor untuk Anak
 
Mempersiapkan SDM sejak Kanak-kanak
Mempersiapkan SDM sejak Kanak-kanakMempersiapkan SDM sejak Kanak-kanak
Mempersiapkan SDM sejak Kanak-kanak
 
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan BaruBantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
Bantu Anak Adaptasi dengan Lingkungan Baru
 

Similar to Artikel anak super sibuk

Similar to Artikel anak super sibuk (20)

TOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.pptTOILET_TRAINING.ppt
TOILET_TRAINING.ppt
 
Asah Asuh si Pengasuh
Asah Asuh si PengasuhAsah Asuh si Pengasuh
Asah Asuh si Pengasuh
 
Perkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksiPerkembangan reproduksi
Perkembangan reproduksi
 
Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2Perkembangan reproduksi 2
Perkembangan reproduksi 2
 
Makalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasnaMakalah permasalahan anak rasna
Makalah permasalahan anak rasna
 
Slide syifaku aot
Slide syifaku aotSlide syifaku aot
Slide syifaku aot
 
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptxPERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
PERAN ORANGTUA-PERAN ORANGTUA-WPS Office.pptx
 
Dukungan psikologis.pptx
Dukungan psikologis.pptxDukungan psikologis.pptx
Dukungan psikologis.pptx
 
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna seseMakalah permasalahan anak siti zalna sese
Makalah permasalahan anak siti zalna sese
 
dpa di aud.pptx
dpa di aud.pptxdpa di aud.pptx
dpa di aud.pptx
 
dpa di aud.pptx
dpa di aud.pptxdpa di aud.pptx
dpa di aud.pptx
 
Anak hiperaktif
Anak hiperaktifAnak hiperaktif
Anak hiperaktif
 
Pembentangan Temperamen
Pembentangan TemperamenPembentangan Temperamen
Pembentangan Temperamen
 
Menumbuhkan semangat belajar
Menumbuhkan semangat belajarMenumbuhkan semangat belajar
Menumbuhkan semangat belajar
 
Kb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembangKb3 konsep tumbuh kembang
Kb3 konsep tumbuh kembang
 
Kanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khasKanak2 berkeperluan khas
Kanak2 berkeperluan khas
 
Permata Hati
Permata HatiPermata Hati
Permata Hati
 
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
Makalah bimbingan konseling (menurunnya prestasi anak)
 
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seksPeranan ibu bapa dalam pendidikan seks
Peranan ibu bapa dalam pendidikan seks
 
Makalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukiaMakalah permasalahan anak rukia
Makalah permasalahan anak rukia
 

More from P Wijayanto

Ebook modelling jokowi's leadership style by adm
Ebook modelling jokowi's leadership style by admEbook modelling jokowi's leadership style by adm
Ebook modelling jokowi's leadership style by admP Wijayanto
 
Ebook catatan peristiwa 2014 by adm
Ebook catatan peristiwa 2014 by admEbook catatan peristiwa 2014 by adm
Ebook catatan peristiwa 2014 by admP Wijayanto
 
Ebook personal inspiration notes by anthony dio martin
Ebook personal inspiration notes by anthony dio martinEbook personal inspiration notes by anthony dio martin
Ebook personal inspiration notes by anthony dio martinP Wijayanto
 
E book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakuler
E book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakulerE book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakuler
E book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakulerP Wijayanto
 
E book dont let anything stop you by anthony dio martin
E book dont let anything stop you by anthony dio martinE book dont let anything stop you by anthony dio martin
E book dont let anything stop you by anthony dio martinP Wijayanto
 
ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"
ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"
ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"P Wijayanto
 
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinEbook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinP Wijayanto
 
Resensi buku dan cd produk hre
Resensi buku dan cd produk hreResensi buku dan cd produk hre
Resensi buku dan cd produk hreP Wijayanto
 

More from P Wijayanto (8)

Ebook modelling jokowi's leadership style by adm
Ebook modelling jokowi's leadership style by admEbook modelling jokowi's leadership style by adm
Ebook modelling jokowi's leadership style by adm
 
Ebook catatan peristiwa 2014 by adm
Ebook catatan peristiwa 2014 by admEbook catatan peristiwa 2014 by adm
Ebook catatan peristiwa 2014 by adm
 
Ebook personal inspiration notes by anthony dio martin
Ebook personal inspiration notes by anthony dio martinEbook personal inspiration notes by anthony dio martin
Ebook personal inspiration notes by anthony dio martin
 
E book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakuler
E book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakulerE book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakuler
E book program kecerdasan emosional hr excellency yang spektakuler
 
E book dont let anything stop you by anthony dio martin
E book dont let anything stop you by anthony dio martinE book dont let anything stop you by anthony dio martin
E book dont let anything stop you by anthony dio martin
 
ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"
ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"
ebook " apa yang kamu lakukan sebelum sarapan"
 
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martinEbook amazing thoughts by anthony dio martin
Ebook amazing thoughts by anthony dio martin
 
Resensi buku dan cd produk hre
Resensi buku dan cd produk hreResensi buku dan cd produk hre
Resensi buku dan cd produk hre
 

Artikel anak super sibuk

  • 1. Anak Super Sibuk! | 1 *Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat
  • 2. 2 | © HR Excellency www.hrexcellency.com
  • 3. Anak Super Sibuk! | 3 Dalam iklan-iklan dengan anak-anak sebagai modelnya, kita melihat gambaran kehidupan anak yang sempurna. Mereka bermain di taman, berlari, berkejaran, mengamati kupu dan tanaman. Pokoknya sempurna! Tetapi, realita anak sekarang tidaklah demikian. Kebanyakan anak sekarang dijejali dengan berbagai kursus dan aktivitas. Perhatikan aktivitas anak seorang rekan saya, “Anak saya pulang sekolahnya sekitar jam 3. Masih les matematika, ada les bahasa Inggris di waktu lain. Ada les private. Sabtunya ada les piano dan Mandarin”. Wow, kelihatannya gambaran anak yang sukses saat ini tengah bergeser. Anak yang sukses adalah anak yang hebat dalam berbagai prestasinya, sehingga orang tua merasa perlu membekali anak-anaknya dengan berbagai aktivitas. Tapi apa hasilnya? Salah satunya, Jerry yang berusia 9 tahun mulai mengeluh kecapekan. Ia tidak bisa tidur lelap dan konsentrasi belajarnya pun mulai bermasalah. Di sekolah, gurunya memergoki Jerry seringkali mengantuk. Akhirnya, Jerrypundibawakepsikologanak.Setelahmemeriksajadwal Jerry yang super padat, si psikolog anak menasihati ibunya untuk mencabut beberapa aktivitas Jerry yang tidak penting. Namun, si ibunya berkelit, “Tapi Jerry senang kok dengan aktivitasnya dan dia kelihatannya enjoy. Selama ini, saya yang menemaninya tahu bahwa Jerry kelihatan senang kok”. Wawancara *Artikel ini dimuat juga di Tabloid Gaya Hidup Sehat
  • 4. 4 | © HR Excellency dengan Jerry sendirian, tidaklah begitu hasilnya. Jerry, dengan polosnya berkata, “Mama memaksa saya ikut ini itu dan daripada dimarahi, saya pun ikut aja. Mama tidak suka dibantah” Gejala Stres Anak Super Sibuk! Ada beberapa gejala pada anak super sibuk, yakni stress dengan berbagai simtom-simtomnya yang mulai harus Anda waspadai. Agar stress ini tidak mencapai level yang mengganggu kesehatan dan prestasi akademik si anak, diskusikan dengan si anak atau pun libatkan ahlinya, misalkan konselor anak atau pun psikolog. Berbagai gejala stress anak super sibuk yang perlu Anda waspadai yakni: (1) Gejala fisik yang berulang kali terjadi misalkan: sakit kepala, sakit perut (diare) dengan penyebab yang tidak jelas. (2) Kebiasaan yang tidak lumrah dilakukan anak anda misalnya: menjadi lekas marah, menangis akibat hal-hal yang sepele, mengisap jempol, sering berdebat (3) Kehilangan gairah aktivitas misalkan: seringkali mengeluh capek, tidak tertarik pada aktivitas yang dulu ia gemari atau pun tidak tertarik pada apapun, sering bengong dan sulit konsentrasi (4) Hasil prestasi yang justru semakin buruk: nilai merosot, banyaknya kesalahan dan kecerobohan hasil kerja. Stress Baik, Stress Buruk Memang selalu dikatakan bahwa pada level tertentu, stress sebenarnya berguna bagi setiap orang. Anak-anak pun begitu. Ketika tanpa tekanan dan tidak ada tantangan sama sekali. Anak bisa tumbuh menjadi orang yang pasif serta tidak siap dengan berbagai tantangan di kemudian hari. Tetapi, hati-hati pula. Ketika stress dan berbagai tuntutan menjadi terlalu berlebihan,
  • 5. Anak Super Sibuk! | 5 kondisi anak pun menjadi rentan. Rentan dengan berbagai kondisi fisik dan psikologis yang bisa menganggu dirinya. Alih-alih membuat anak kita makin berprestasi dan makin maju, justru anak kita mengalami kemunduran. Sayangnya, banyak orang tua tidak menyadari hal ini. Yang jauh lebih buruknya, ketika anak prestasinya mulai menurun karena stress yang berlebihan, si anak bukannya dikasih kesempatan untuk istirahat. Justru yang dilakukan oleh orang tua adalah sebaliknya. Anak- anaknya dipaksa untuk les dan mengambil kursus yang lebih banyak lagi! Kasih Waktu Anak untuk Berkembang Sebenarnya, pada usia anak-anak, sebaiknya lebih banyak waktu diberikan kepadanya untuk berpikir, ber­ kreasi, merancang, bermimpi, mengobservasi atau pun mengembangkan dirinya. Ketika anak-anak mulai dipaksa mengikutikursusinidanituyangterlaluberlebihan,waktu- waktu dan kesempatan seperti inilah yang dikorbankan. Ujung-ujungnya,bukannya kita melihat seorang anak yang berkembang kemampuannya, tetapi justru anak dipaksa mengikuti disiplin belajar dan disiplin kegiatan tertentu, yang ujung-ujungnya membuat anak menjadi pasif dan mati kreativitasnya. Apa yang Sebaiknya Dilakukan Orang Tua? Pertama-tama, bedakan mana yang penting dengan mana yang bagus. Semua kursus dan kegiatan pastilah bagus. Tetapi, tidak semuanya penting bagi kondisi anak kita saat ini. Putuskanlah yang sungguh-sungguh penting bagi kondisinya saat ini. Misalkan jika akademiknya yang bermasalah, fokuskan pada peningkatan akademiknya dan untuk sementara, lupakan soal les piano, les balet atau pun bernyanyi. Kelak, ketika kondisi akademisnya lebih baik, barulah diberikan les tambahan.
  • 6. 6 | © HR Excellency Kedua, ingatlah untuk bicarakan dengan anak Anda. Ada baiknya pula sebelum Anda memutuskan untuk menghentikan kegiatan mereka, diskusikanlah dengan mereka. Tetapi ingat, hargai pendapatnya. Dan betul-betul kasih kesempatan untuk memilih. Dan kalaupun ia memutuskan untuk tetap dengan aktivitasnya sekarang, doronglah dia untuk bertanggung jawab dan motivasilah ia agar tetap bisa mengelola waktunya. Jangan mengancam tetapi tanyakan jika ia betul-betul nyaman dengan jadwalnya yang padat saat ini. Hargai pendapatnya. Ketiga, tetap biarkan waktu yang terbuka untuk anak- anak Anda. Jangan lagi tergoda untuk mengisinya dengan berbagai aktivitas ini dan itu. Masalahnya, kecenderungan para orang tua adalah suka melihat anaknya sibuk. Seringkali, kesibukan anak inipun hasil obsesi orang tua yang bermasalah! Saatnya Menyalahkan Orang Tua! Mengapa anak jadi super sibuk? Salah satu kesalahannya sebenarnya bisa ditimpakan pada orang tua. Alasan pertama, seringkali karena obsesi orang tuanya yang tidak tercapai. Biasanya kita mendengar orang tua yang mengatakan, “Dulu saya ingin les piano tidak dikasih ijin dan tidak punya uang. Sekarang saya kasih les untuk anak saya”.  Alasan kedua adalah karena orang tuanya sendiri sibuk dan tak
  • 7. Anak Super Sibuk! | 7 punya waktu, akibatnya, untuk memastikan anaknya juga sibuk maka sang anakpun dikasih les ini dan itu. Alasan ketiga adalah karena tidak mampu menciptakan acara yang positif bagi si anak. Salah satu komentar yang muncul, “Daripada anak saya hanya nonton TV dan main PS, saya kasih les saja”. Sebenarnya, kalau dikatakan, anak tersebut tidak akan nonton TV kalau orang tua punya banyak alternatif kegiatan bersama dengan mereka. Jadi, anak super sibuk inipun hasil kesalahan orangtuanya. *Anthony Dio Martin, ahli psikologi, motivator dan penulis buku- buku bestseller. Hubungi  via facebooknya di www.anthonydiomartin. com/go/facebook