Tiga kesalahan umum orangtua saat anak-anaknya bertengkar adalah merasa bersalah atas konflik, kasihan pada anak yang dianggap lebih lemah, dan berusaha menghilangkan sumber konflik. Padahal, konflik kecil antarsaudara adalah hal normal dan berkonflik di depan orangtua menunjukkan kepercayaan anak. Orangtua sebaiknya memberi respon yang tepat agar masalah tidak berlanjut kemudian hari

1. 3 Kesalahan Orangtua
Saat Anak Bertengkar

2. 3 Kesalahan Orangtua
Saat Anak Bertengkar

3. 1
Jika anak saya bertengkar,
maka saya adalah orangtua yang buruk.

4. Tidak ada hubungan antarsaudara
yang mulus 100%.

5. Berbahagialah saat menyaksikan konflik
antaranak di masa kecil.
Jika anak berkonflik di depan kita,
ia nyaman dalam hubungannya dengan orangtua.

6. Artinya, mereka percaya bahwa:
Kita akan bereaksi tepat dan tidak memihak.
Kita menerima dan mencintai mereka apa adanya, saat
mereka “baik” ataupun “bermasalah” .

7. Kesempatan melihat konflik antaranak
dan bereaksi secara tepat
adalah salah satu kesempatan
dan tanggung jawab terpenting sebagai orangtua.

8. Respon tepat pada konflik antaranak di masa kecil adalah
kunci utama untuk memastikan
masalah ini tidak terjadi saat kita sudah tidak bisa
mendampingi mereka lagi.

9. 2
Merasa kasihan kepada adik,
atau siapa pun yang dipandang lebih ‘lemah’.

10. Ikut dalam konflik anak dengan alasan
melindungi adik, atau yang lebih ‘lemah’,
seringkali berakibat negatif.

11. Lebih ‘lemah’ di sini bisa berarti:
anak berkebutuhan khusus,
anak yang lebih kurus,
anak perempuan,
dan lain-lain.

12. Yang ‘kuat’ selalu merasa tidak pernah dibela
atau percaya bahwa dirinya kurang disayang.

13. Si ‘lemah’ akan kehilangan kesempatan berlatih untuk
membela diri dan menyelesaikan konflik.

14. Apa yang akan dilakukan “si lemah”
saat tidak ada orangtua yang membela
atau kakak yang mengalah di luar sana?

15. 3
Hanya orangtua yang bisa menghilangkan
sumber masalah.

16. Kita bisa menyembunyikan benda yang diperebutkan atau
mematikan TV yang diganti-ganti channelnya.

17. Siapa yang bisa menjamin bahwa
anak tidak akan berebut lagi minggu depan?

18. Bagaimana jika mereka berebut TV di rumah mertua,
yang tidak bisa seenaknya mematikan TV?
Apakah sebaiknya tidak usah membeli boneka lagi
seumur hidup anak kita?

19. Menyelesaikan masalah dengan “menghilangkan”
sumber masalah, sebenarnya bukan solusi.
Ini justru sering memunculkan masalah baru
di kemudian hari.