5. Kita berterima kasih pada orang
yang menolong atau memberikan sesuatu.
Allah telah memberikan kita banyak hal.
Salat adalah cara kita bersyukur kepada Allah.
6. Ciptakan kesan pada anak
bahwa salat adalah aktivitas yang menyenangkan.
Hindari cara yang tidak disukai anak, seperti memaksa.
Hadirkan pula suasana yang nyaman.
7. Anak perlu tahu bahwa salat
adalah aktivitas penting
yang tidak dapat dilepaskan dari keseharian kita.
8. Bahkan sebelum anak bisa salat,
kita bisa menanamkan pemahaman tersebut
dengan mendekatkannya saat kita salat.
Pastikan bahwa si kecil dalam keadaan aman.
Misalnya, di dalam boks bayi.
9. Untuk mengajarkan bacaan salat yang tidak sedikit,
kita bisa melakukannya secara bertahap.
Pilihlah bacaan pendek atau yang familiar bagi anak,
seperti Al Fatihah.
10. Bisa juga dengan menonton VCD tata cara salat,
menempelkan bacaan-bacaan, gambar gerakan salat
akan membantu anak menghafal bacaan
dan gerakan salat.
11. Kita juga bisa membacakannya
untuk mereka ketika mereka melakukan salat.
Dengan mendengarnya berulang-ulang,
insyaa Allah si kecil akan lebih mudah mengingatnya.
12. Keteladanan, adalah sebuah keniscayaan.
Bila kita ingin mengajarkan salat pada anak
dan menanamkan nilai-nilai yang ada di dalamnya,
maka anak perlu melihat contohnya pada diri kita.
13. Semua
hal
tadi
perlu
kita
lakukan
secara
konsisten.
Asah
terus
kesabaran,
terus
belajar,
dan
mo8vasi
diri.
Ini
tanggung
jawab
kita
terhadap
amanah
yang
telah
Allah
berikan.
14. Last but not least, berdo’a.
Kuasa Allah di atas segalanya.
Maka selalu bermohonlah kepada Allah
agar kita dan keluarga tergolong hamba-hamba-Nya yang
konsisten mendirikan salat.
15. Seperti do’a yang diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS,
“Robbij ‘alnii muqiimas sholaati wa min dzurriyyatii, robbanaa
wa taqabbal du’aa”
Tuhan Pemeliharaku, jadikanlah aku dan dari keturunanku
orang-orang yang (tetap) melaksanakan salat
(secara benar, baik dan berkesinambungan);
Tuhan Pemelihara kami, perkenankanlah doaku.