2. Gastroesophageal reflux disease
(GERD) adalah penyakit kronik pada
sistem pencernaan. GERD terjadi
ketika asam lambung naik kembali ke
esofagus (kerongkongan).
Hal ini dapat menyebabkan terjadinya
iritasi pada esofagus tersebut
GERD
3. ETIOLOGIGERD
Mekanisme patofisiologis meliputi relaksasi transien dan tonus
Lower Esophageal Sphincter (LES) yang menurun, gangguan
clearance esofagus, resistensi mukosa yang menurun dan jenis
reluksat dari lambung dan duodenum, baik asam lambung
maupun bahan-bahan agresif lain seperti pepsin, tripsin, dan
cairan empedu serta faktor-faktor pengosongan lambung. Asam
lambung merupakan salah satu faktor utama etiologi penyakit
refluks esofageal, kontak asam lambung yang lama dapat
mengakibatkan kematian sel, nekrosis, dan kerusakan mukosa
pada pasien GERD
4. 4 Faktor Penting Penyebab Gerd oleh
(Rafsanjani et al., 2021):
01
Mekanisme
pembersihan
esofagus
04
Isilambung dan
pengosongannya
02
Rintangan
Anti- refluks
(Anti Refluks Barrier)
03
Daya perusak
bahan refluks
5. Beberapa faktor risiko terjadinya refluks gastroesofageal antara lain:
Obesitas
Usia lebih dari 40 tahun
Wanita
Hiatal Hernia
Kehamilan
Merokok
Diabetes
Asma
Riwayat Penyakit Keluarga GERD
Skleroderma
6. PATOFISIOLOGIGERD
GERD terjadi akibat adanya ketidakseimbangan
antara faktor ofensif dan defensif dari sistem pertahanan
esofagus dan bahan refluksat lambung. Yang termasuk
faktor defensif sistem pertahanan esofagus adalah LES,
mekanisme bersihan esofagus, dan epitel esofagus.
Pada GERD, fungsi LES terganggu dan menyebabkan
terjadinya aliran retrograde dari lambung ke esofagus.
Terganggunya fungsi LES pada GERD disebabkan oleh
turunnya tekanan LES akibat penggunaan obat-obatan,
makanan, faktor hormonal,atau kelainan struktural
7. PATOFISIOLOGIGERD
Mekanisme bersihan esofagus merupakan kemampuan
esofagus membersihkan dirinya dari bahan refluksat
lambung, termasuk faktor gravitasi, gaya peristaltik
esofagus, bersihan saliva, dan bikarbonat dalamsaliva.
Pada GERD, mekanisme bersihan esofagus terganggu
sehingga bahan refluksat lambung akan kontak ke dalam
esophagus, makin lama kontak antara bahan refluksat
lambung dan esofagus, maka risiko esofagitis akan
makin tinggi. Selain itu, refluks malam hari pun akan
meningkatkan risiko esofagitis lebih besar. Hal ini
karena tidak adanya gaya gravitasi saat berbaring.
8. Tanda dan Gejala
• Nyeri dibagian dada (Heart Burn)
• Merasa begah atau kambuh setelah makan
• Rasa tidak nyaman di kerongkongan dan
mulut
• Sulit menelan
• Sendawa mual dan cegukan
• Nafas bau
• Batuk Kering
• Suara Serak
KLASIFIKASI
1. Sindrom
esophageal
2. Sindrom
ekstraesophageal
9. Seorang pasien laki laki bernama Tn.Y berusia 50 tahun
datang ke RS USU pada tanggal 19 Februari jam 11.00
WIB karena pasien mengeluh nyeri di perut kuadran atas.
TN.Y tinggal di Gg. Susuk VI-A, Medan Selayang.
Hasil pengkajian TD : 130/70 mmHg Suhu badan : 36,9 °C,
RR :25 x/menit, HR : 90x/menit, BB: 60 Kg, TB : 170 cm.
Pasien mengatakan nyeri seperti tertimpah beban berat.
Nyeri semakin bertambah saat bergerak dan berkurang
ketika tidur. Klien mengatakan nyeri di rasakan di area
perut atas dan menjalar ke area punggung. Nyeri terasa
terus menerus dan skala nyeri yang dirasakan pada skala
6 (0- 10). Klien mengatakan tidak nafsu makan, mual
muntah dan porsi makan klien tidak habis. Klien tampak
meringis dan lemah. Klien mengatakan pernah dirawat
dengan maag satu bulan yang lalu.
KASUS
10. ASUHAN KEPERAWATAN
A. PEGKAJIAN
1. BiodataPasien
Nama: Tn.y
Umur: 50 tahun
Jenis kelamin : laki laki
Pendidikan: SMP
Agama: Kristen
Alamat : Gg. Susuk VI-A, Medan selayang
Suku bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal masuk : 19 Februari 202,jam 11.00WIB
Tanggal pengkajian : 20 Februari 2023, jam 11.00WIB
11. ASUHAN KEPERAWATAN
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Pasien mengatakan nyeri di perut kuadran atas
b. Riwayat kesehatan sekarang :
• Klien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak dan berkurang
ketika tidur
• Klien mengatakan nyeri seperti tertimpah beban berat
• Klien mengatakan nyeri di rasakan di area perut atas dan menjalar
ke area punggung
• Klien mengatakan skala nyeri yang dirasakan pada skala 6(0-10)
12. ASUHAN KEPERAWATAN
c. Riwayat penyakit masa yang lalu :
• Nyeri terasa terus menerus
• Klien mengatakan pernah dirawat dengan maag satu bulan yang lalu
d. Riwayat alergi : Klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi baik
makanan maupun obat-obatan.
e. Riwayat kesehatan keluarga :
Klien mengatakan tidak ada keluarga yang menderita penyakit yang
sama seperti klien.
Tidak ada riwayat penyakit menular atau turunan seperti asma, TBC,
hipertensi, stroke, diabetes melitus atau kanker.
13. ASUHAN KEPERAWATAN
3. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Tampak lemah
b. Tingkat kesadaran: composmentis
c.Tanda-tanda vital : TD; 130/70 mmHg, Suhu; 36,9 °C, RR ; 25
x/menit, Nadi; 90x/menit, BB; 60 Kg, TB; 170 cm
14. ASUHAN KEPERAWATAN
Hasil pemeriksaanfisik
Rambut : Berwarna hitam, tidak ada kerontokan, tidak ada ketombe,
tidak ada lesi dan tidak ada nyeri saat ditekan.
Mata : Konjungtiva anemis, sklera berwarna putih, pupil berwarna
hitam, dapat mengedip, refleks terhadap cahaya yaitu pupil mengecil
saat terkena cahaya dan tidak ada nyeri tekan.
Telinga : Bentuk telinga simetris kanan dan kiri, warna telinga sama
dengan warna kulit wajah, tidak ada kotoran, tidak ada lesi dan tidak
ada nyeri tekan
Hidung : Bentuk simetris, tidak ada sekret dan tidak ada nyeri tekan
15. Asuhan Keperawatan
a. Mulut : Mukosa bibir pucat, tidak ada sianosis dan tidak ada lesi.
Gigi berwarna kekuningan dan terdapat gigi yang ompong. Lidah
berwarna pucat. Gusi berwarna merah dan tidak ada perdarahan
b. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid,tidak nyeri saat menelan
c. Dada :
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ditemukan massa
Perkusi : Suara resonan pada permukaan paru
Auskultasi : tidak ada wheezing, terdengar suara lup dup
16. d. Abdomen :
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris dan tidak ada lesi
Palpasi : terdapat nyeri saat ditekan
Perkusi : belum terkaji karena pasien mengeluh nyeri
Auskultasi: terdengar suara bising usus 14x/menit
e. Ekstremitas :
Ekskremitas atas: tangan hangat,CRT kembali kurang
dari 3 detik,jari lengkap, tidak ada sianosis dan tidak
ada lesi
Ekskremitas bawah : pergerakan sesuai arahan, tidak
ada bekas luka,suhu hangat,jari lengkap,CRT kembali
kurang dari 3 detik, tidak ada lesi.
ASUHAN KEPERAWATAN
17. 4. Data Psikososial
a.Emosi klien stabil, tetapi klien merasa cemas saat
merasakan nyeri.
b. Klien sering mengeluh tentang penyakitnya
c. Komunikasi lancar dan mau diajak berbicara
d.Klien tidak mampu melakukan aktivitas saat
merasakan nyeri, harus memerlukan bantuan.
e. Pola koping: Klien menganggap sakitnya sekarang
adalah ujian dari Tuhan, tapi klien tetap berusaha
untuk melakukan pengobatan
ASUHAN KEPERAWATAN
18. ASUHAN KEPERAWATAN
5. Data Spiritual
Klien yakin dan percaya akan agama yang dianutnya
dan selalu berdoa kepada Tuhan agar penyakit nya
cepat sembuh
28. ASUHAN KEPERAWATAN
EVALUASI
S: - Klien mengatakan merasakan nyeridi perutkuadran atas,
nyeri bertambah saat melakukan pergerakan, dan merasakan nyeri seperti tertimpa
beban berat, nyeri dirasakan di area perut atas dan menjalar ke area punggung, nyeri yang
terasa terus menerus, dan nyeri dirasakan padaskala 6 (0-10).
- Klien merasakan tidak nafsu makan,dan mengalami mualmuntah.
O:- Mengalami mualmuntah
- Tidak menghabiskan makanan -TTV: Td; 130/70mmHg, RR; 25x/menit, P; 90x/menit, Suhu; 36,9
A:- Nyeri akutberhubungan dengan adanya penekanan pada esophagus
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan,
mual dan muntah.
P: - Kolaborasi dengan pemberian analgasik ketorolac 30mg
- Mengkaji frekuensi muntah, durasi, tingkat keparahan,
- Memberikan informasi yang tepat terhadap klien tentang kebutuhan nutrisi yang tepat dan
sesuai
- Berkolaborasi dengan tim medis
- Ondansentron 4mg - Pemerian obat antimual
29. KESIMPULAN
Gastroesophageal reflux disease (GERD) terjadi ketika asam lambung berulang kali
mengalir kembali ke saluran yang menghubungkan mulut dan lambung (kerongkongan).
Pencucian balik ini (acid reflux) dapat mengiritasi lapisan kerongkongan. Secara umum,
gejala GERD meliputi:
Nyeri perut bagian atas atau dada
Kesulitan menelan
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Tersedak
Berikut beberapaperawatan untuk penderita GERD:
Mengubah gaya hidup.Perubahan pola makan atau gaya hidup
Hindari makanan yang mengandung acid reflux. Kafein berlebihan, coklat, alkohol,
peppermint, dan makanan berlemak dapat menyebabkan acid reflux yang mengganggu.
Berhenti merokok.Merokok juga menurunkan tekanan di bagian bawah sfingter
esofagus danmemicubatuk, sering menyebabkan episodeacid reflux di kerongkongan.