Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja di Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP. Survei lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa bekerja untuk meringankan beban ekonomi orang tua, dengan rata-rata bekerja 2-5 jam per hari. Namun, bekerja dianggap dapat mempengaruhi kesulitan d
1. i
ABSTRAK
HADI PURWANTO, 00535/2008 : Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Yang
Bekerja Dengan Tidak Bekerja Jurusan
Teknik Sipil FT-UNP.
Pembimbing : 1. Dr. NURHASANSYAH, M.Pd
2. Drs. ISKANDAR G. RANI, M.Pd
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah hasil belajar (IPK)
mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif komparatif. Populasi
penelitian ini adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Teknik Sipil FT-UNP Tahun Masuk 2008 sampai 2011 yang terdaftar pada Semester Juli-
Desember 2012, berjumlah sebanyak 277 orang. Untuk menentukan ukuran sampel
digunakan rumus Taro Yamane, sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan secara
Propotional Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket
dan dokumentasi. Sebelum digunakan untuk memperoleh data, angket di uji validitas dan
relibialitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis
varians satu jalan. Untuk menguji hipotesis digunakan Uji F dan Uji t.
Hasil penelitian ini pada tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang bekerja dengan tidak
bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP,
terlihat dari rata-rata nilai mahasiswa 3,054 > 2,951 dan hasil analisis pengujian T-test
yaitu nilai thitung = 4,607 > ttabel = 1,645 yang membuktikan bahwa H0 ditolak. Terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang bekerja dengan
mahasiswa tidak bekerja.
Untuk itu berdasarkan penelitian ini maka setiap mahasiswa harus
memperhatikan dan meningkatkan pembelajaran di perguruan tinggi yang didasari dari
ketekunan dalam belajar, ulet mengatasi kesulitan, keterampilan dalam belajar,
kemandirian dalam belajar dan lingkungan. Hal tersebut harus diperhatikan karena dapat
mempengaruhi hasil belajar setiap mahasiswa.
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Mahasiswa Yang Bekerja Dengan Tidak
Bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang”.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak
terlepas dari berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang beserta jajaran.
2. Ibu Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
3. Bapak Dr. Nurhasan Syah, M.Pd sebagai Pembimbing I.
4. Bapak Drs. Iskandar G. Rani, M.Pd sebagai pembimbing II.
5. Bapak Drs. Zulfa Eff Uli Ras, M.Pd sebagai pembimbing akademik
6. Bapak dan Ibu Tim Penguji Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Teknik Sipil FT-UNP yang telah memberikan saran perbaikan demi
kesempurnaan skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf Jurusan Teknik Sipil yang telah memberikan
bimbingan dan masukan dalam penulisan skripsi ini.
3. ii
8. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan kepada
penulis baik berupa moril maupun materil.
9. Teman-teman seperjuangan Jurusan Teknik Sipil khususnya angkatan 2008
yang telah ikut serta berpartisipasi membantu penulis dalam meyelesaikan
skripsi ini.
Segala upaya telah penulis lakukan untuk menyajikan skripsi ini sebaik
mungkin, namun tidak tertutup kemungkinan masih terdapat kekurangan-
kekurangan di dalamnya. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan di
masa yang akan datang. Atas kritik dan sarannya penulis ucapkan terima kasih.
Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan tambahan
ilmu bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Padang, Januari 2013
Penulis
4. iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................I
KATA PENGANTAR ............................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 2
A. LATAR BELAKANGMASALAH.................................................................. 2
B. IDENTIFIKASI MASALAH........................................................................... 6
C. PEMBATASAN MASALAH.......................................................................... 7
D. RUMUSAN MASALAH................................................................................ 7
E. TUJUAN PENELITIAN................................................................................. 7
F. MANFAAT PENELITIAN............................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 9
A. PENGERTIAN BELAJAR.............................................................................. 9
B. PENGERTIAN HASIL BELAJAR................................................................. 10
C. FAKTOR-FAKTOR YANGMEMPENGARUHI HASIL BELAJAR.................... 11
D. SISTEM PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG(UNP)........ 13
E. MAHASISWA YANGBEKERJA ................................................................. 14
F. PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANGBEKERJA DENGAN
TIDAK BEKERJA...................................................................................... 18
G. PENELITIAN YANGRELEVAN.................................................................. 22
H. KERANGKA KONSEPTUAL....................................................................... 23
I. HIPOTESIS............................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 25
A. JENIS PENELITIAN................................................................................... 25
B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN.................................................... 25
C. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ...................................................... 25
D. VARIABEL PENELITIAN DAN DATA......................................................... 29
E. INSTRUMEN PENELITIAN......................................................................... 31
F. UJI COBA INSTRUMEN ............................................................................ 33
G. TEKNIK ANALISIS DATA......................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................................................... 41
A. DESKRIPSI DATA .................................................................................... 41
B. HASIL PENELITIAN ................................................................................. 41
C. PRASYARAT UJI ANALISIS ...................................................................... 51
D. PEMBAHASAN......................................................................................... 53
6. 1
DAFTAR TABEL
TABEL 1 JUMLAH MAHASISWAYANGBEKERJA DANTIDAK BEKERJA MELALUI
SURVEY LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK SIPIL FT-UNP.................................. 5
TABEL 2 JUMLAH BEBAN STUDI UNTUK SATU SEMESTER......................................... 13
TABEL 3 PREDIKAT KELULUSAN ATAS DASAR IPK MAHASISWA............................... 14
TABEL 4 POPULASI PENELITIAN............................................................................... 26
TABEL 5 SAMPEL PENELITIAN ................................................................................. 29
TABEL 6 DAFTAR SKOR JAWABAN SETIAP PERNYATAAN BERDASARKAN SIFATNYA 32
TABEL 7 KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN............................................................. 32
TABEL 8 SAMPEL PENELITIAN ................................................................................. 42
TABEL 9 DISTRIBUSI FREKUENSI INDIKATOR VARIABEL X1...................................... 43
TABEL 10 DISTRIBUSI FREKUENSI INDIKATOR VARIABEL X2 ................................... 46
TABEL 11 STATISTIK DATA HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG BEKERJA................ 50
TABEL 12 STATISTIK DATA HASIL BELAJAR MAHASISWA TIDAK BEKERJA ............... 51
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1 KERANGKA KONSEPTUAL...................................................................... 24
7. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Universitas Negeri Padang sebagai salah satu lembaga pendidikan
tinggi memiliki peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk
menghasilkan lulusan yang berkualitas. Sehubungan dengan itu Universitas
Negeri Padang menganut sistem Tridharma Perguruan Tinggi dengan tujuan
menghasilkan lulusan yang berilmu dan mampu menerapkan hasil
pendidikannya sebagai wujud sumbangsih pengabdian kepada masyarakat,
bangsa dan negara baik dalam bidang pendidikan maupun non kependidikan.
Universitas Negeri Padang memiliki 7 fakultas, salah satunya
Fakultas Teknik. Fakultas ini memiliki beberapa jurusan serta program studi.
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil merupakan
salah satu bagian dari Fakultas Teknik. Dalam Pedoman Akademik
Univesitas Negeri Padang (2008), Mahasiswa program studi ini harus
menyelesaikan beban SKS yaitu minimal 144 SKS dan maksimal 160 SKS
dan masa studi dirancang selama 4 tahun (8 Semester).
Tujuan utama mahasiswa di perguruan tinggi adalah belajar dan
mengembangkan pola pikir. Untuk mencapai tujuan belajar mahasiswa harus
menjalankan semua proses pembelajaran di perguruan tinggi, agar
memperoleh indeks prestasi yang baik dan menyelesaikan studi tepat waktu.
Pada umumnya sebagian besar mahasiswa menghabiskan waktunya untuk
belajar atau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dengan tujuan mencapai
hasil belajar yang bagus.
8. 3
Keberhasilan belajar mahasiswa tentunya dipengaruhi oleh faktor
kondisi internal dan kondisi eksternal dalam proses perkuliahan. Kondisi
internal mencakup pada kondisi fisik, kondisi psikis dan kondisi sosial
sedangkan pada kondisi eksternal mencakup lingkungan yang ada pada
proses belajar mengajar. Selain itu terdapat kemungkinan faktor pengaruh
dari kekurangan biaya pendidikan, keinginan mahasiswa untuk mencari
pengalaman serta mengisi waktu luang menyebabkan sebagian mahasiswa
memilih untuk kuliah sambil bekerja. Setelah mahasiswa memutuskan untuk
bekerja dan mendapatkan uang, mereka lupa bahwa kuliah yang seharusnya
diutamakan. Hal ini terus meningkatkan dirinya ingin berkarya diluar kampus
(kerja) untuk mendapatkan penghargaan ekonomi, sehingga lupa bahwa
waktu studi yang ditentukan hampir habis.
Berbeda dengan mahasiswa tidak bekerja tentu mempunyai banyak
waktu lebih untuk belajar, sehingga pengaturan diri yang mereka lakukan
hanya untuk belajar. Terdapat faktor kemungkinan bahwa mahasiswa
berkeinginan menyelesaikan studi terlebih dahulu setelah itu bekerja karena
menganggap bekerja akan memperlama dalam menyelesaikan studinya, tidak
mendapatkan peluang pekerjaan yang sesuai di selah-selah waktu kuliah,
mengisi waktu luang dengan mengikuti kegiatan kampus (organisasi).
Keadaan tersebut membuat mahasiswa tidak bisa menjalankan aktivitas
kuliah sambil bekerja.
Pekerjaan yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah jenis
pekerjaan paruh waktu. Jadwal kerja paruh waktu lebih fleksibel daripada
9. 4
jadwal kerja penuh sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan jadwal bekerja
dengan kuliah. Mahasiswa yang bekerja tidak terlepas dari kendala yang
harus dihadapi yaitu padatnya aktifitas kuliah dan bekerja membuat
mahasiswa kesulitan dalam membagi waktu antara kuliah, belajar, bekerja
dan istirahat. Kurangnya motivasi untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa
yang bekerja untuk menyelesaikan studi bisa juga mengalami penurunan
karena mereka merasa pekerjaan yang dijalani saat ini sudah cukup untuk
bekal mereka hidup.
Selain itu terdapat kemungkinan cara belajar yang kurang disiplin dari
mahasiswa untuk belajar dan seringkali mahasiswa menunda untuk
menyelesaikan tugas-tugas kuliah sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar. Dampak tersebut kemungkinan terdapat perbedaan hasil belajar yang
ditunjukan kurang memuaskan bagi mahasiswa yang bekerja, tetapi ada juga
mahasiswa yang bekerja masih bisa menunjukan hasil belajar yang baik.
Berbeda dengan mahasiswa tidak bekerja, mereka mempunyai banyak waktu
lebih untuk belajar sehingga pengaturan diri mereka lakukan untuk belajar.
Namun demikian tidak berarti mahasiswa tidak bekerja memiliki hasil belajar
lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang bekerja.
Berdasarkan hasil survey lapangan yang dilakukan terhadap
beberapa mahasiswa Program Studi PendidikanTeknik Bangunan Jurusan
Teknik Sipil FT-UNP. Berikut adalah tabel jumlah mahasiswa yang bekerja
dengan tidak bekerja.
10. 5
Tabel 1 Jumlah Mahasiswa yang Bekerja dan Tidak Bekerja Melalui Survey
Lapangan di Jurusan Teknik Sipil FT-UNP
No
Tahun
Masuk
Mahasiswa yang
Bekerja
Mahasiswa
Tidak Bekerja
Jumlah
Sesuai Tidak
1 2008 9 16 30 55
2 2009 4 15 36 55
3 2010 11 8 65 84
4 2011 5 20 58 83
Total 88 189 277
Sumber: Administrasi Fakultas Teknik (UPT. Puskom 2012)
Setelah dilakukan pra penelitian atau survey di Jurusan Teknik Sipil.
Mahasiswa yang bekerja termotivasi karena untuk mengisi waktu luang,
mendapatkan tambahan uang belanja, meringankan beban orang tua, mencari
pengalaman. Kebanyakan mahasiswa yang bekerja termotivasi untuk
meringankan beban orang tua. Terlihat dari tabel kebanyakan mahasiswa
yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan yang mereka jalani. Hal ini
membuktikan bahwa tingginya tingkat kebutuhan ekonomi membuat
mahasiswa memutuskan untuk kuliah sambil bekerja. Lama waktu bekerja
yang dijalani mahasiswa yaitu 2 jam/hari dan 3-5 jam/hari. Walapun waktu
yang digunakan untuk bekerja tidak terlalu lama, mahasiswa merasa
terkendala dalam membagi waktu untuk belajar dan membuat tugas-tugas.
Mahasiswa yang bekerja merasa tidak memiliki waktu yang cukup
banyak dalam menjalankan aktifitas belajar dan bekerja secara bersamaan.
Mahasiswa menyatakan bahwa seringkali kurang berkonsentrasi di jam kuliah
karena aktifitas kuliah dengan bekerja menjadi beban pikiran. Namun ada
juga mahasiswa yang bekerja dapat mengatur waktu dalam menjalankan
aktifitas kuliah dan bekerja dengan baik.
11. 6
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pujiyanto (2005) di
Universitas Negeri Malang, menyatakan bahwa adanya pengaruh bekerja
terhadap prestasi mahasiswa. Merujuk dari penelitian tersebut penulis tertarik
untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan hasil belajar mahasiswa
yang bekerja dengan tidak bekerja. Oleh karena itu, penulis bermaksud
melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa
Yang Bekerja Dengan Tidak Bekerja Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Negeri Padang”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kenyataan yang terjadi, maka penulis
mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Padatnya aktifitas kuliah dan bekerja membuat mahasiswa kesulitan
dalam membagi waktu antara kuliah, belajar, bekerja dan istirahat yang
dapat mempengaruhi hasil belajar.
2. Kurangnya motivasi untuk menyelesaikan studi bagi mahasiswa yang
sambil bekerja.
3. Cara belajar yang kurang disiplin mahasiswa yang bekerja untuk belajar
dan seringkali mahasiswa menunda untuk menyelesaikan tugas-tugas
kuliah sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar.
4. Mahasiswa kurang berkonsentrasi di jam kuliah dikarenakan aktivitas
kuliah dengan bekerja menjadi beban pikiran, sehingga hasil belajar yang
ditunjukkan kurang memuaskan.
12. 7
C. Pembatasan Masalah
Melihat identifikasi masalah di atas, agar peneliti lebih terarah dan
berbagai keterbatasan, maka penulis membatasi permasalahan pada
perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara
mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar (IPK) mahasiswa yang bekerja Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
2. Untuk mengetahui hasil belajar (IPK) mahasiswa tidak bekerja Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang
bekerja dengan tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat untuk :
13. 8
1. Sebagai informasi kepada Jurusan Teknik Sipil FT-UNP tentang
perbedaan hasil belajar mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
2. Sebagai masukan bagi mahasiswa untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
3. Sebagai referensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang
membutuhkan informasi terkait tentang perbedaan hasil belajar antara
mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
14. 9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata
mengumpulkan atau menghapal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk
informasi atau materi pelajaran. Menurut Sadirman (2010:20) “Belajar itu
senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan
serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan,
meniru, dan lain sebagainya”. Kemudian menurut Witherington Dalam
Ngalim (2002:84) “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian”.
Menurut Oemar (2009:52) menyatakan bahwa “Belajar adalah
modifikasi atau memperkuat tingkah laku malalui pengalaman dan latihan,
dan belajar juga dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku
individu melalui interaksi lingkungannya”. Sedangkan Menurut Winkel yang
diterjemahkan oleh Muhibbin (2006:56), “Belajar adalah aktivitas mental
(psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai
sikap, perubahan itu bersifat konstan dan berbekas”.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya
adalah aktivitas mental (psikis) yang merupakan tahapan perubahan-
perubahan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang relatif menetap
sebagai hasil pengakuan dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
15. 10
proses kognitif, perubahan itu bersifat konstan dan berbekas. Belajar
merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup
segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan
penting dalam perkembangan kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan,
kepribadian dan pemahaman manusia.
B. Pengertian Hasil Belajar
Pencapaian tujuan belajar berupa hasil belajar. Hasil belajar dapat
diketahui setelah menjalani proses pembelajaran. Menurut Nana (2009:22),
“Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
(mahasiswa) setelah ia menerima pengalaman belajar”. Berdasarkan
kemampuan yang diperoleh dalam hasil belajar, Benyamin S. Bloom dkk
dalam Anas (2011:49), hasil belajar mengacu kepada tiga jenis yang melekat
pada diri peserta didik, yaitu :
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses
berpikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang tertinggi,
diantaranya Pengetahuan (Knowledge), Pemahaman
(Comprehension), penerapan (Application), analisis
(Analysis), sintesis (Synthsis), dan penilaian (Evaluation).
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai yang terdiri dari lima aspek, yakni menerima atau
memperhatikan (Receiving or Attending), menanggapi
(Responding), menilai (Valuing), mengatur atau
mengorganisasikan (Organization), karakterisasi dengan
suatu nilai atau komplek nilai (Characterization by a Value
or Value Complex).
3. Ranah Psikomotor
16. 11
Ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan (Skill) atau kemampuan bertindak setelah
menerima pengalaman belajar. Ranah psikomotor meliputi
persepsi (Perception), kesiapan melakukan pekerjaan (Set),
mekenisme (Mechanism), respon terbimbing (Guided
Respons), kemahiran (Complex Overt Respons), adaptasi
(Adaptation), dan keaslian (Originality).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan
tolak ukur atau penilaian untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar
peserta didik dalam mengetahui dan memahami pelajaran yang berupa
pengetahuan, nilai dan keterampilan setelah mengalami proses pembelajaran
ataupun berinteraksi dengan lingkungan. Tingkat keberhasilan belajar
mahasiswa dapat dilihat dari Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang diperoleh.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Untuk memperoleh hasil belajar yang baik dalam belajar banyak
sekali faktor pengaruh yang perlu diperhatikan oleh individu, karena di dalam
dunia pendidikan tidak sedikit mahasiswa yang melangalami kegagalan pada
proses pendidikan. Menurut Slameto (2010:54) diantara faktor internal dan
eksternal yang cukup mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah:
1. Faktor internal, yaitu:
a. Faktor jasmaniah, meliputi: kesehatan dan cacat tubuh.
b. Faktor psikologis, meliputi: inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.
c. Faktor kelelahan.
2. Faktor eksternal, yaitu:
a. Faktor keluarga, meliputi: cara orang tua mendidik, relasi
antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan.
b. Faktor sekolah, meliputi: metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
17. 12
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,
dan tugas-tugas.
c. Faktor masyarakat, meliputi: kegiatan dengan masyarakat
sekitar, mass media, teman bergaul, dan bentuk
kehidupan masyarakat.
Selajutnya hal yang sama yang diungkapkan oleh Alex (2003:244)
faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibagi dua bagian yaitu faktor
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor tersebut diantaranya :
1. Faktor internal
Faktor endogen atau faktor yang berada dalam diri individu
yang dapat mempengaruhi hasil belajar mahasiswa. Faktor
tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yakni faktor fisik
yang meliputi keadaan kesehatan badan dan keadaan panca
indra. Sedangkan fsikis yang meliputi inteligensi, minat, bakat,
motivasi, kematangan, kepribadian.
2. Faktor eksternal
Selain dari faktor dalam diri individu, ada hal lain faktor dari
luar individu yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang
akan diperoleh diantaranya: a. Faktor lingkungan keluarga
yang meliputi tiga aspek, yakni kondisi ekonomi keluarga,
hubungan emosional orangtua dan anak, serta cara orangtua
mendidik anak. b. Faktor sekolah yakni sarana dan prasarana,
kompetensi guru dan siswa, kurikulum dan metode mengajar.
c. Faktor lingkungan masyarakat, yakni sosial budaya dan
partisipasi terhadap pendidikan.
Berdasarkan penjelasan di atas, faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar individu, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Jadi setiap
individu mempunyai karakter keperibadian dan lingkungan yang berbeda-
beda sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar. Untuk menentukan hasil
belajar yang peserta didik peroleh tergantung keperibadian dan usaha dirinya
dalam mengatasi pengaruh-pengaruh tersebut.
18. 13
D. Sistem Pembelajaran di Universitas Negeri Padang (UNP)
Universitas Negeri Padang (UNP) adalah perguruan tinggi negeri yang
berada di padang sumatra barat, antara lain menyelenggarakan pendidikan
akadimik, profesi, dan vokasi dalam bidang kependidikan dan nonpendidikan.
Jenjang program studi terdiri dari Diploma II (D2), Diploma III (D3),
Diploma IV (D4), Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan Strata 3 (S3). Setiap
program studi tersebut mempunyai beban belajar yang dinyatakan dalam
jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) sesuai yang telah ditetapkan. Untuk
beban SKS jenjang pendidikan strata 1 yaitu, 144 SKS s/d 160 SKS.
Pada setiap semester ditawarkan sejumlah mata kuliah, untuk program
studi yang dapat dipedomani oleh mahasiswa dalam mengisi Kartu Rencana
Studi (KRS). Untuk mengisi KRS dapat ditentukan dengan jumlah beban
studi yang dapat diikuti oleh mahasiswa dalam satu semester tertentu
ditentukan oleh Indeks Prestasi (IP) mahasiswa yang bersangkutan.
Tabel 2 Jumlah Beban Studi Untuk Satu semester
Indeks Prestasi semester lalu
(D3 dan S1)
Maksimal SKS yang
diambil
0.00 - 1.00 15
1.01 - 2.00 19
2.01 - 3.00 22
3.01 - 4.00 24
Sumber : Buku peraturan akademik UNP 2009
Pelaksanaan kuliah dimulai dari pagi hingga sore, tergantung jadwal
yang telah disusun. Setiap mata kuliah dapat dilaksanakan berupa kegiatan
akademik, yaitu: tatap muka, praktikum laboratorium, kuliah lapangan,
pengalaman lapangan kependidikan, praktik lapangan industri/magang,
praktek melatih, penelitian, tutorial dan kegiatan akademik lainnya.
19. 14
Berikut ini adalah tabel predikat kelulusan yang diberikan atas dasar
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Klasifikasi predikat kelulusan
seperti pada tabel di bawah:
Tabel 3 Predikat Kelulusan Atas Dasar IPK Mahasiswa
Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK)
Predikat Kelulusan
3,51 - 4,00 Dengan Pujian
2,76 - 3,50 Sangat Memuaskan
2,00 - 2,75 Memuaskan
< 2 Kurang Memuaskan
Sumber : Buku peraturan akademik UNP 2009
E. Mahasiswa Yang Bekerja
1. Pengertian Mahasiswa Yang Bekerja
Mahasiswa adalah individu yang menuntut ilmu pada jenjang
perguruan tinggi dan berstatus aktif. Menurut Buku Pedoman Akademik
Universitas Negeri Padang (2008:24), menyatakan “Mahasiswa adalah
peserta didik yang terdaftar di UNP dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Mahasiswa termasuk kategori remaja
akhir seperti yang diungkapkan Monks dalam Pradya (2001:262),
menyatakan bahwa “Mahasiswa masuk ke dalam kategori remaja akhir
(18-21 tahun), namun sebagian pula terkategori sebagai dewasa awal pada
periode pertama (22-28 tahun)”. Menjelang remaja akhir menuju dewasa
awal banyak para remaja yang telah memikirkan tentang mencari
pekerjaan paruh waktu untuk mengembangkan kemampuan dalam masalah
personal, mengembangkan pendidikan atau masuk dalam dunia pekerjaan.
Berdasarkan jenis pekerjaan yang ada di Indonesia terbagi
beberapa sektor yang diperlukan dapat berupa bekerja pada orang lain,
20. 15
bekerja sama, bekerja berdikari. Menurut Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1979:30), Jenis tenaga yang diperlukan, yakni :
Bangunan dan jalan seperti: Arsitek dan perencana, ahli
teknik sipil, ahli analisa sistem, tukang pasang atap, tukang
plester, tukang pasang kaca, tukang aspal, pengemudi mesin
gilas. Pendidikan, kebudayaan dan agama seperti: Guru,
peneliti, seniman; film, fotografi, musik, menyanyi, tari,
sirkus, pelawak; olahragawan, pengarang, penulis,
wartawan. Perdagangan dan keuangan seperti: Ahli
ekonomi, ahli keuangan, ahli bank, manajer; keuangan,
pemasaran, produksi, administrasi, ahli akutansi, tanaga
asuransi, tenaga pembukuan, operator mesin hitung, mesin
komputer, pengawas penjual dan pembelian, agen penjualan
dan pembelian, manajer hotel, resefsionis, penyediaan
makaa, tenaga pariwisata, tenaga perjalanan, penunjuk
jalan, tenaga penjualan, dan pembelian, juru masak, pelayan
restoran dan bar. Serta banyak lagi jenis pekerjaan yang ada
di Indonesia.
Berdasarkan pilihan pekerjaan dapat dibedakan dari status
pekerja. Menurut Europa Fondation For The Improvement Of Living And
Working Conditions dalam Syahlim & Wibowo di dalam Rema (2008:41)
dengan situs http://jurnal.pdii.lipi.go.id/. Diambil pada 02 September 2012,
pekerja dapat dibedakan berdasarkan statusnya, yaitu :
a. Pekerja tetap yaitu pekerja yang hanya bekerja pada
satu perusahaan.
b. Pekerja tidak tetap (Freelance) yaitu pekerja lepas yang
bisa bekerja pada lebih daripada satu perusahaan.
c. Pekerja penuh (Full Time) yaitu pekerja yang bekerja
secara penuh di suatu perusahaan.
d. Pekerja paruh waktu (Part Time) yaitu pekerja yang
bekerja secara tidak penuh pada suatu perusahaan.
Pekerja paruh waktu tidak bekerja secara full selama
waktu operasi perusahaan dan mempunyai jam kerja
lebih sedikit daripada pekerja full time.
Selanjutnya menurut Ashar (2001:51) “Setiap pekerjaan, untuk
dapat melaksanakannya dengan hasil yang baik, memerlukan pengetahuan
21. 16
tertentu, keterampilan, kecakapan, dan ciri-ciri keperibadian. Selain
mengetahui tentang tugas, tanggung jawab, dan tanggung gugat”.
Selanjutnya Menurut Prayitno (2007:122), mahasiswa yang bekerja perlu
mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga keduanya dapat berjalan
dengan sukses. Berikut yang perlu diperhatikan:
a. Waktu untuk belajar dan kuliah harus benar-benar diatur,
sehingga di antara keduanya tidak ada yang terlalu
dikorbankan.
b. Kegiatan akademik harus benar-benar direncanakan sesuai
dengan aturan yang berlaku, disinkronisasikan dengan waktu
bekerja.
c. Mahasiswa yang kuliah sambil bekerja berpotensi
menghadapi banyak tantangan. Kerja keras mengantarkan
sukses studi sambil bekerja.
Berdasarkan dari uraian di atas, Bekerja mengandung makna
melakukan kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
pekerja sendiri dan bagi orang lain. Status bekerja yang paling banyak
dilakukan mahasiswa adalah sebagai pekerja paruh waktu (Part Time).
Status sebagai pekerja paruh waktu dapat dimanfaatkan bagi kalangan
mahasiswa melakukan bekerja di samping tugas utamanya adalah kuliah.
Selain itu, mahasiswa bisa menyusun jadwal kuliah dengan jadwal bekerja
sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai yang inginkan.
Mahasiswa yang bekerja harus bisa memanfaatkan waktu kuliah dan
bekerja dengan sebaik mungkin supaya hasil yang didapatkan tidak
mengecewakan. Dalam menetukan pekerjaan bukanlah hal yang mudah
bagi setiap individu, karena bekerja juga membutuhkan pengetahuan,
22. 17
keterampilan, kecakapan dan kepribadian yang baik untuk di dunia kerja
yang dibutuhkan berdasarkan jenis-jenis pekerjaan yang ada di Indonesia.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pekerjaan
Pada umumnya dalam bekerja tentunya banyak yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk meningkatkan kerja. Menurut Herzberg
dalam Azhar (2001:331), faktor-faktor yang berkaitan dengan pekerjaan
yakni faktor interinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor tersebut diataranya :
a. Faktor intrinsik
Faktor intrinsik yakni mencakup faktor-faktor yang
berkaitan dengan isi pekerjaan, meliputi : 1) Tanggung
jawab. 2) Kemajuan. 3) Pekerjaan itu sendiri. 4)
Pencapain. 5) Pengakuan.
b. Faktor ekstrinsik
Faktor ekstrinsik yakni berkaitan dari pekerjaan, meliputi:
1) Administrasi dan kebijakan perusahaan. 2) Penyediaan.
3) Gaji. 4) Hubungan antarpribadi. 5) Kondisi kerja.
Berdasarkan uraian di atas, secara garis besar bekerja juga
dipengaruhi oleh terpenuhi kebutuhan hubungan kerja dan penampilan
kerja yang didasari motivasi dan kemampuan untuk mengembangkan
keterampilan di dalam pendidikan maupun di dunia kerja.
3. Alasan Mahasiswa Bekerja
Alasan menyangkut kepada motivasi yang menyebabkan
mahasiswa untuk melakukan serangkaian kegiatan (bekerja). Menurut
Ashar (2001:323) menyatakan bahwa “Motivasi adalah suatu proses
dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan
serangkaian kegiatan yang megarah pencapaian tujuan tertentu”. Ditinjau
dari tinggat kebutuhan menurut Maslow dalam Ashar (2001:327)
23. 18
menekankan bahwa makin tinggi tingkatan kebutuhan, makin tidak
penting ia untuk mempertahankan hidup (survival), berdasarkan tingkat
kebutuhan diantaranya adalah :
a. Kebutuhan fisiologikal.
Kebutuhan yang mendasari kondisi fisik, seperti untuk
makan dan minum, kebutuhan akan udara segar.
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi.
b. Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk dilindungi
dari bahaya dan ancaman fisik.
c. Kebutuhan sosial.
Kebutuhan ini mencakup memberi dan menerima
persahabatan, cinta kasih, rasa memiliki.
d. Kebutuhan harga diri.
1) Mencakup pada faktor internal, seperti harga diri,
kepercayaan diri, otonomi, dan kompetensi
2) Mencakup pada faktor eksternal, seperti untuk
dikenal, diakui, dan status.
e. Kebutuhan aktualisasi diri.
Kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk menjadi
kreatif, dapat merealisasikan potensinya secara penuh.
Alasan tersebut merupakan dorongan mahasiswa untuk memilih
untuk bekerja karena ingin mengisi waktu luang diselah-selah waktu
kuliah, mendapatkan tambahan uang belanja, meringankan beban
orangtua, serta mencari pengalaman untuk berhubungan langsung dengan
dunia kerja yang sesungguhnya.
F. Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa Yang Bekerja Dengan Tidak
Bekerja
Mahasiswa yang bekerja adalah individu yang menuntut ilmu pada
jenjang perguruan tinggi dan berstatus aktif sebagai peserta didik, yang juga
menjalankan usaha atau sedang berusaha mengerjakan suatu tugas berupa
24. 19
buah karya, mendatangkan upah, uang atau barang yang dapat dinikmati
oleh orang bersangkutan. Sedangkan mahasiswa tidak bekerja adalah
mahasiswa yang menuntut ilmu pada jenjang peguruan tinggi tanpa
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keterkaitan pekerjaan luar.
Setiap mahasiswa yang bekerja berasal dari keadaan ekonomi
keluarga yang berbeda. Keadaan yang dimaksud adalah keadaan ekonomi
yang kurang mampu sehingga mempengaruhi mahasiswa tersebut untuk
bekerja mencari biaya hidup sendiri. Sehingga lebih termotivasi untuk
membantu keluarga. Namun bagi mahasiswa tidak bekerja yang keadaan
ekonominya juga kurang mampu, menyelesaikan studi merupakan suatu
motivasi tersendiri untuk mengurangi beban hidup yang ditanggung oleh
orangtua. Motivasi mendorong seseorang untuk mencapai prestasi yang
diinginkan tentunya dapat dilihat dari hasil yang telah dilakukan. Menurut
Sadirman (2010:83) motivasi yang ada pada diri setiap itu memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Tekun dalam menghadapi tugas (dapat bekerja terus-
menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti
sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin.
c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d. Lebih senang bekerja sendiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.
f. Dapat mempertahankan pendapat.
g. Tidak pernah melepaskan hal yang diyakini.
h. Senag mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Sedangkan menurut Prayitno dalam Riduwan (2005:30) Motivasi
belajar siswa (mahasiswa) meliputi dimensi :
25. 20
1. Ketekunan dalam belajar.
a. Kehadiran di sekolah/kampus
b. Mengikuti PBM di kelas
c. Belajar di rumah
2. Ulet dalam menghadapi kesulitan
a. Sikap terhadap kesulitan
b. Usaha mengatasi kesulitan
3. Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar
a. Kebiasaan dalam mengikuti pembelajaran
b. Semangat dalam mengikuti PBM
4. Berprestasi dalam belajar
a. Keinginan untuk berprestasi
b. Kualifikasi hasil
5. Mandiri dalam belajar
a. Penyelesaian tugas
b. Menggunakan kesempatan di luar jam pelajaran
Bagi mahasiswa menyelesaikan studi merupakan suatu motivasi
tersendiri untuk mengurangi beban hidup yang ditanggung oleh orang tua.
Selain dari motivasi diperlukan keterampilan yang dapat mendukung
keberhasilan belajar mahasiswa. Menurut Prayitno (2007:74) keterampilan
belajar tertentu diaplikasikan, yaitu dalam :
a. Menjalankan perkulihan secara efektif (dalam kegiatan tatap
muka terjadwal secara klasikal).
b. Mengakses materi dan sumber belajar (untuk setiap mata
kuliah, penugasan dan bahan pelajaran).
c. Membaca efektif (dengan penuh pemahaman dan rekaman
intisari).
d. Bertahan dan berkonsentrasi dalam belajar (belajar dalam
waktu yang cukup lama, dengan bahan yang cukup banyak).
e. Memperkuat daya ingat (membina ingatan yang kaya dan
tahan lama).
f. Mengerjakan tugas dan memanfaatkan balikan (untuk
keberhasilan dan perbaikan yang optimal).
g. Belajar dari bersama orang lain (dalam belajar kelompok).
h. Mempersiapkan diri, mengikuti, dan menindaklanjuti hasi
ujian (untuk keberhasilan dan perbaikan yang optimal).
26. 21
Keterampilan menjadikan mahasiswa mandiri, kemandirian sebagai
individu mahasiswa dewasa untuk mengembangkan dan membina dirinya.
Menurut Prayitno (2007:91) Kemandirian dapat dicapai lima tahapan, yaitu :
a. Mengenal diri sendiri dan lingkungan secara objektif.
b. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan
dinamis.
c. Mengambil keputusan secara tepat dan konstruktif.
d. Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil.
e. Mengarahkan diri dengan mengembangkan potensi secara
optimal.
Selanjutnya untuk menyelesaikan studi dan berprestasi mahasiswa
tidak terlepas dari pengaruh lingkungan yang berada di sekitarnya. Menurut
Prayitno (2007:123) untuk sukses belajar di perguruan tinggi mahasiswa
harus memperkokoh diri sendiri seiring dengan kemantapan kondisi
lingkungannya. Lingkungan tersebut meliputi :
1. Lingkungan akademik merupakan “pusat kehidupan”
mahasiswa sepanjang masa studi. Kegiatan perkuliahan,
belajar bagian dari akademik harus dibina dan dihidupkan,
sehingga hal-hal yang akan menghambat kondisi kehidupan
dalam lingkungan akademik harus dihindarkan.
2. Lingkungan tempat tinggal secara langsung mempengaruhi
kehidupan akademik mahasiswa. Kondisi ruang belajar dan
suasana sekitar memberikan kenyaman atau sebaliknya
mengganggu ketenangan belajar.
3. Lingkungan sejawat mahasiswa; pergaulan dengan sesama
mahasiswa dapat mendorong dan membantu, peningkatan
kegiatan akademik atau sebaliknya melemahkannya.
4. Lingkungan organisasi dan masyarakat luas, tidak dapat
diabaikan. Apabila dapat dibina dan dijalani dengan tepat,
akan dapat menunjang sukses mahasiswa. Pilihan
organisasi, pengaturan waktu, dan sinkronisasi berbagai
kegiatan akan meningkatkan kemanfaatan keikutsertaan
mahasiswa dalam ekstra kurikuler untuk pengembangan
potensi mahasiswa.
27. 22
Berdasarkan uraian di atas bahwa, menjalani kuliah sambil bekerja
bukanlah hal yang mudah, karena dapat menyebabkan lelah. Mahasiswa yang
bekerja cenderung memiliki tingkat lelah yang lebih tinggi dikarenakan
padatnya aktivitas kuliah dan bekerja dibandingkan mahasiswa tidak bekerja.
Keberhasilan belajar diperlukan keterampilan untuk mendukung kegiatan
yang dikerjakan. Keterampilan akan menciptakan mahasiswa menjadi
mandiri, kemandirian belajar. mahasiswa berasal dari lingkungan yang
berbeda-beda. Lingkungan merupakan bagian yang penting yang dapat
mempengaruhi setiap mahasiswa dalam meraih hasil belajar.
G. Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang relavan untuk mendukung teori pada
penelitian ini diantaranya :
1. Penelitian Nidya Dudija (2011) dengan judul “Perbedaan Motivasi
Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa Yang Bekerja Dengan Tidak
Bekerja”. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan adanya
perbedaan motivasi menyelesaikan skripsi antara mahasiswa yang
bekerja dengan tidak bekerja. Mahasiswa yang bekerja mempunyai
motivasi menyelesaikan skripsi lebih tinggi dibandingkan dengan yang
tidak bekerja.
2. Penelitian Pujiyanto (2005) dengan judul “Pengaruh Bekerja Terhadap
Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Malang”. Hasil penelitian
menyatakan bahwa terdapat pengaruh bekerja terhadap prestasi
28. 23
mahasiswa karena mahasiswa mengutamakan pekerjaan luar. Hal ini
terbukti adanya penurunan Indeks Prestasi tiap semester.
H. Kerangka Konseptual
Berdasarkan landasan teori di atas, hasil belajar merupakan tolak ukur
untuk menentukan tingkat keberhasilan belajar mahasiswa dalam mengetahui
dan memahami pelajaran yang berupa pengetahuan, nilai dan keterampilan
setelah mengalami proses pembelajaran. Keberhasilan belajar mahasiswa
dipengaruhi oleh faktor kondisi internal dan kondisi eksternal dalam proses
perkuliahan. Kondisi internal mencakup pada kondisi fisik, kondisi psikis dan
kondisi sosial sedangkan pada kondisi eksternal mencakup lingkungan yang
ada pada proses belajar mengajar.
Dalam teori menyatakan bahwa mahasiswa yang bekerja dengan
tidak bekerja berbeda. Mahasiswa yang bekerja adalah individu yang
menuntut ilmu pada jenjang perguruan tinggi dan berstatus aktif sebagai
peserta didik, yang juga menjalankan usaha atau sedang berusaha
mengerjakan suatu tugas berupa buah karya, mendatangkan upah, uang atau
barang yang dapat dinikmati oleh orang bersangkutan. Sedangkan Mahasiswa
tidak bekerja adalah mahasiswa yang menuntut ilmu pada jenjang perguruan
tinggi tanpa melakukan kegiatan yang berhubungan dengan keterkaitan pada
pekerjaan luar.
Hasil belajar mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa tidak
bekerja mempunyai perbedaan ditinjau dari ketekunan dalam belajar, ulet
menghadapi kesulitan, keterampilan belajar, kemandirian dalam belajar,
29. 24
lingkungan. Aktivitas mahasiswa yang bekerja lebih padat dibandingkan
dengan mahasiswa tidak bekerja. Untuk membuktikan apakah hasil belajar
mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja berbeda atau tidak. Kerangka
konseptual dapat digambarkan sebagai berikut :
I. Hipotesis
1. Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat yaitu :
Ha: Hasil belajar mahasiswa yang bekerja lebih rendah dari pada
mahasiswa tidak bekerja.
Ho: Hasil belajar mahasiswa yang bekerja lebih tinggi dari pada
mahasiswa tidak bekerja.
2. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik yaitu :
Ha : µ1 < µ2
Ho : µ1 ≥ µ2
Kuliah Sambil
Bekerja (X1)
Perbedaan
Kuliah Tidak
Bekerja (X2)
Hasil Belajar
(Y)
Hasil Belajar
(Y)
Gambar 1 Kerangka Konseptual
30. 25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif jenis deskriptif komparatif.
Menurut Sugiyono (1998:6) “Penelitian komparatif adalah suatu penelitian
yang bersifat membandingkan”. Menurut Riduwan (2005:25) “Komparatif
adalah permasalahan yang menggambarkan karakteristik dari dua variabel
atau lebih”. Penelitian komparatif berarti membandingkan, sehingga
penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang berjenis deskriptif
komparatif yaitu untuk mendeskripsikan perbedaan hasil belajar antara
mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan pada Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
Responden atau subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja
dan tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Teknik Sipil FT-UNP Tahun 2012.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Suharsimi (2006:103) “Populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian”. Selanjutnya Menurut Riduwan (2005:54) “Populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penellitian”.
31. 26
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa yang bekerja dengan tidak
bekerja pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik
Sipil FT-UNP yang terdiri dari mahasiswa angkatan 2008 sampai 2011.
Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4 Populasi Penelitian
No
Tahun
Masuk
Mahasiswa yang
Bekerja
Mahasiswa
Tidak Bekerja
Jumlah
Sesuai Tidak
1 2008 9 16 30 55
2 2009 6 13 36 55
3 2010 11 8 65 84
4 2011 5 20 58 83
Total 88 189 277
Sumber: Administrasi Fakultas Teknik (UPT. Puskom 2012)
2. Sampel
Menurut Suharsimi (2006:131) menyatakan bahwa “Sampel adalah
sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”. Agar pengambilan
sampel lebih bersifat refresentatif atau mewakili populasi, maka peneliti
memilih sampel yang akan dilakukan dengan teknik seperti menurut
Akhirmen (2005:26) “Pengambilan banyaknya unsur tiap strata sebanding
dengan ukuran-ukuran tiap strata dan pengambilan secara random,
dinamakan Proportional Random Sampling”. Penelitian secara sengaja
memilih sampel-sampel tertentu dapat mengabaikan sampel-sampel
lainnya, karena pengambilan sampel yang dipandang sudah dapat
mewakili keseluruhan, antara mahsiswa yang bekerja dan tidak bekerja
dari pengambilan sampel setiap angkatan.
Langkah-langkah pengambilan sampel agar dapat mewakili atau
menggambarkan ciri-ciri dari populasi adalah sebagai berikut :
32. 27
a. Mengumpulkan data nilai hasil belajar (IPK) mahasiswa Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP
tahun 2012.
b. Menentukan sampel dengan kriteria tertentu yaitu mahasiswa yang
telah mengalami/menjalani kuliah sambil bekerja dan tidak bekerja
pada Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik
Sipil FT-UNP.
Penelitian ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu mahasiswa yang
bekerja dan tidak bekerja. Dimana jumlah keseluruhan sampel terdapat
277 orang yang terdiri dari 88 orang mahsiswa yang bekerja dan 189
orang mahasiswa tidak bekerja. Untuk mencari jumlah sampel digunakan
rumus Taro Yamane dalam Riduwan (2005:64) :
n =
N
N . d2 + 1
dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
d = presisi yang ditetapkan (5%)
Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian
ini adalah :
n =
277
277 . 0,052+1
= 163 Orang
Sampel yang diperoleh dari rumus adalah 163 orang responden
secara keseluruhan. Selanjutnya mencari setiap kelompok sampel
jumlah mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja secara keseluruhan
berdasarkan persentase :
33. 28
Mahasiswa yang bekerja = 32,13 % x 163 Orang
= 52 Orang
Mahasiswa tidak bekerja = 67,87 % x 163 Orang
= 111 Orang
Jumlah sampel keseruluhan sebanyak 163 orang yang terdiri
dari 52 mahasiswa yang bekerja dan 111 mahasiswa tidak bekerja.
Setelah itu dicari sampel setiap tingkat tahun masuk pada masing-
masing kelompok menggunakan rumus Sugiyono dalam Riduwan
(2005:66) :
ni =
Ni
N
x n atau ni = (Ni : N) . n
Dimana :
ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah populasi menurut stratum
N = jumlah sampel seluruhnya
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dilakukan perhitungan
pengambilan jumlah sampel per angkatan dalam kelompok mahasiswa
yang bekerja dengan mahasiswa yang tidak bekerja sebagai berikut :
Untuk kelompok mahasiswa yang bekerja, N = 88 dan n = 52 :
A08 = (25 : 88) x 52 = 15 Orang
A09 = (19 : 88) x 52 = 11 Orang
A10 = (19 : 88) x 52 = 11 Orang
A11 = (25 : 88) x 52 = 15 Orang
Untuk kelompok mahasiswa tidak bekerja, N = 189 dan n = 111 :
B08 = (30 : 189) x 111 = 18 Orang
34. 29
B09 = (36 : 189) x 111 = 21 Orang
B10 = (65 : 189) x 111 = 38 Orang
B11 = (57 : 189) x 111 = 34 Orang
Keterangan :
A08 – A11 : jumlah sampel menurut stratum yang bekerja
B08 – B11 : jumlah sampel menurut stratum tidak bekerja
Jadi untuk lebih rincinya jumlah sampel dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Sampel Penelitian
No
Tahun
Masuk
Kuliah Sambil
Bekerja (A)
Kuliah Tidak
Bekerja (B)
Jumlah
1 2008 15 Orang 18 Orang 33 Orang
2 2009 11 Orang 21 Orang 32 Orang
3 2010 11 Orang 38 Orang 49 Orang
4 2011 15 Orang 34 Orang 49 Orang
Total 52 Orang 111 Orang 163 Orang
Berdasarkan tabel di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian
yang akan digunakan sebanyak 163 orang responden. Jadi responden
yang akan digunakan terdiri dari 52 responden bagi mahasiswa yang
bekerja dan 111 responden bagi mahasiswa tidak bekerja.
D. Variabel Penelitian dan Data
1. Variabel
Menurut Suharsimi (2006:118) “Variabel adalah objek penelitian
atau apa yang dijadikan titik perhatian suatu penelitian”. Variabel dapat
dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
35. 30
a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktifitas kuliah sambil
bekerja (X1) mahasiswa yang telah mengalami/menjalani kuliah
sambil bekerja dan (X2) mahasiswa tidak bekerja.
b. Variabel terikat adalah hasil belajar mahasiswa (Y) berdasarkan nilai
IPK mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan
Teknik Sipil FT-UNP.
2. Data
a. Jenis Data
Menurut Suharsimi (2006:118) menyatakan bahwa “Data
adalah hasil pencatatan penelitian, baik berupa fakta maupun angka”.
Data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis yaitu : data
primer dan data sekunder.
1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari
penyebaran angket (kuesioner) mengenai mahasiswa yang
bekerja dengan tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dari hasil belajar
mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
b. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Universitas Negeri
Padang dan mahasiswa kuliah sambil bekerja pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
36. 31
c. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini ada beberapa cara
yaitu:
1) Penyebaran Angket (Kuesioner)
Penyebaran angket (Kuesioner) kepada mahasiswa yang
bekerja dan tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik
Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
2) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data informasi yang
berbentuk literatur atau arsip-arsip yang ada berupa jumlah
mahasiswa dan hasil belajar mahasiswa pada Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
A. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan salah satu alat ukur yang digunakan
untuk mengambil data dalam penelitian ini terdapat dua jenis yaitu data
diperoleh dari angket (kuesioner) yang berikan kepada mahasiswa yang
menjadi sampel penelitian. Angket ini berisi pernyataan tertulis mengenai
mahasiswa yang bekerja dan tidak bekerja, selajutnya data yang diperoleh
dari format dokumentasi berupa hasil belajar mahasiswa Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP.
Penyusunan angket berpedoman pada skala Likert yang berguna untuk
menyatakan besarnya persetujuan responden terhadap pernyataan-pernyataan
yang diberikan. Skala dalam kontinum yang terdiri dari 4 kategori dan
37. 32
pernyataan angket yang bersifat positif dan negatif, seperti yang terlihat pada
tabel berikut:
Tabel 6 Daftar Skor Jawaban Setiap Pernyataan Berdasarkan Sifatnya
Pernyataan Sikap
Sifat Pernyataan
Positif Negatif
Selalu (SL) 4 1
Sering (SR) 3 2
Jarang (JR) 2 3
Tidak Pernah (TP) 1 4
Penyusunan instrumen berdasarkan indikator mahasiswa yang bekerja
dengan tidak bekerja yang ada pada kajian teori, kemudian dirumuskan dalam
bentuk kisi-kisi instrumen seperti tabel dibawah ini :
Tabel 7 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Sub Indikator No Item
Mahasiswa
yang bekerja
(X1)
1.Ketekunan dalam
belajar
2.Ulet menghadapi
kesulitan.
3.Keterampilan
belajar.
a. Kehadiran di
sekolah/kampus.
b. Mengikuti PBM di kelas.
c. Belajar di rumah.
a. Sikap mengatasi kesulitan.
b.Usaha mengatasi kesulitan.
a. Menjalani perkuliahan
secara efektif.
b. Mengakses materi dan
sumber belajar.
c. Membaca efektif
d. Berkosentrasi dalam
1, 2
3, 4, 5
6, 7
8, 9, 10, 11
12, 13, 14
15, 16, 17
18, 19
20, 21, 22
23, 24
25, 26
38. 33
Mahasiswa
tidak bekerja
(X2)
4.Kemandirian
dalam belajar.
5.Lingkungan.
belajar.
e. Memperkuat daya ingat.
f. Mengerjakan tugas.
g. Belajar kelompok.
h. Mempersiapkan diri.
a. Mengenal diri sendiri dan
lingkungan.
b. Menerima diri sendiri dan
lingkungan.
c. Mengambil Keputusan.
d. Mengarahkan Diri.
e. Mewujudkan Diri.
a. Lingkungan akademik.
b.Lingkungan tempat tinggal.
c. Lingkungan sejawat
mahasiswa.
d.Lingkungan organisasi dan
masyarakat.
27, 28, 29
30, 31
32, 33, 34
35, 36
37, 38
39, 40, 41
42, 43
44, 45
46, 47,48
49, 50, 51
52, 53, 54
55, 56, 57
Sumber: Prayitno.
B. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen digunakan untuk mendapatkan data penelitian
dengan tingkat ketercukupan data sesuai dengan fokus penelitian. Instrumen
penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan uji
coba akan diperoleh instrumen sesungguhnya untuk dijadikan alat ukur dalam
pengumpulan data. Mahasiswa yang akan dijadikan uji coba instrumen ini
masih berada dalam populasi tetapi diluar sampel penelitian. Pengujian
validitas uji coba instrumen menggunakan program SPSS Versi 16.0. untuk
mengetahui instrumen yang valid dilakukan dengan cara membandingkan
nilai rhitung dengan rtabel, pengujian menggunakan uji 2 sisi dengan taraf
signifikan 5%.
39. 34
1. Uji Validitas Instrumen
Suatu instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut mampu
mengukur apa yang akan diukur. Menurut Suharsimi (1990:219)
”Validitas adalah keadaan yang mengambarkan tingkat instrumen yang
bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur”. Selanjutnya
Menurut Sugiyono dalam Riduwan (2005:97) “Instrumen dikatakan valid
berarti menunjukan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur”. Untuk pengujian validitas
instrumen dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment (Usman,
2009:166) yaitu :
rhitung =
𝑛(𝛴𝑋𝑌)− (𝛴𝑋).(𝛴𝑌)
√{𝑛.𝛴𝑋2− (𝛴𝑋)2}.{𝑛.𝛴𝑌2− (𝛴𝑌)2}
Dimana :
rhitung = koefisien korelasi
ΣX = jumlah skor item
ΣY = jumlah skor total (seluruh item)
n = jumlah responden
Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan rumus :
thitung =
𝑟 √𝑛−2
√1− 𝑟2
Dimana :
t = nilai thitung
r = koefisien korelasi hasil rhitung
n = jumlah responden
Distribusi (tabel t) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2 ).
Kaidah keputusan : jika thitung ≥ ttabel berarti valid sebaliknya
thitung < ttabel berati tidak valid
40. 35
Pengujian validitas angket menggunakan program SPSS Versi
16.0. untuk mengetahui pernyataan yang valid maka dilakukan dengan
cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, pengujian menggunakan uji
2 sisi dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan hasil pengolahan data uji
coba dari 40 orang responden terhadap angket yang disebarkan Uji
validitas dilakukan terhadap 40 responden, dan karena n = 40, maka
pernyataan dikatakan valid jika perolehan nilai rhitung lebih besar dari rtabel
yakni, sebesar 0,320 dan positif. Hasil dari pengujian validitas pada
putaran pertama, ada 20 pernyataan yang invalid (gugur) diantaranya pada
no item yaitu, 3(-0,110), 4(0,097), 6(0,293), 13(0,290), 18(0,272),
19(-0,030), 24(0,032), 27(-0,353), 29(-0,94), 31(0,510), 37(0,264),
39(-0,264), 41(0,131), 42(-0,151), 46(-0,177), 47(0,261), 49(0,135),
51(0,192), 55(-0,041), 57(0,192), ternyata ada sub indikator yang hilang
yaitu mengakses materi dan sumber belajar dari indikator keterampilan
belajar dan 37 pernyataan valid dari 57 pernyataan yang ada.
Selanjutnya peneliti melakukan kembali untuk pengujian validitas
pada putaran kedua dengan 37 item pernyataan. Hasil dari pengujian 37
pernyataan valid, semua variabel yang telah di uji bernilai lebih besar dari
0,320. Jadi 37 item pernyataan bisa digunakan untuk angket penelitian.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat
keandalan instrumen setelah di uji coba. Menurut Suharsimi (2006:178)
“Reliabilitas menunjukan pada satu pengertian suatu instrumen dapat
41. 36
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik”. Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan
rumus alpha dalam Ridwan (2005:115) sebagai berikut :
𝑟11 = (
𝑘
𝑘−1
). (1 −
Σ𝑆𝑖
𝑆𝑡
)
Dimana :
r11 : nilai reliabilitas
ΣSi : jumlah varians skor tiap-tiap item
St : varians total
K : jumlah item
Pengujian reliabilitas angket menggunakan program SPSS Versi
16.0. untuk mengetahui reliabilitas angket dilakukan dengan cara
membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, pengujian menggunakan uji 2
sisi dengan taraf signifikan 5%. Dari hasil pengujian nilai rhitung = 0,924 >
nilai Cronbach’s Alpha variabel yaitu 0,60. Ini menunjukkan bahwa
instrumen yang digunakan reliabel.
C. Teknik Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis varians satu jalan. Menurut Suharsimi (1990:532)
“Yang dimaksud dengan analisis varians satu jalan adalah analisis varians
yang digunakan untuk mengolah data yang hanya mengenal satu variabel
pembanding”. Analisis varians satu jalan ini untuk mengetahui perbedaan
hasil belajar antara mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja.
Model analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis tersebut
adalah independent sample t-test yang merupakan suatu teknik statistik yang
berfungsi untuk menguji signifikansi perbedaan rerata antara pasangan
42. 37
kelompok atau perbedaan rerata pasangan amatan ulang. Data yang diperoleh
terlebih duhulu dilakukan proses kegiatan analisis data dengan melakukan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Dalam
hal ini yang digunakan adalah tehnik analasis persentase (%) dengan
rumus, (Sudjana,1996:131) sebagai berikut :
P = f/N x 100 %
Dimana :
P = Persentase jawaban
F = Frekuensi jawaban responden
N = Total frekuensi
Nilai P dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
76 – 100% = Baik
56 – 75% = Cukup Baik
< 56% = Kurang Baik
2. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas
menggunakan uji liliefors dengan langkah sebagai berikut:
1) Data X1, X2, ………., Xn yang diperoleh dari data yang terkecil
hingga yang terbesar.
2) Data X1, X2,………., Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, Z3, Zn
43. 38
Zi =
Xi− X
̅
S
(X
̅= Skor rata-rata dan S = simpangan baku sampel).
3) Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian
dihitung peluang F ( Zi ) = P (Z ≤ Zi ).
4) Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3 ,…, Zn yang lebih kecil atau
sama dengan ( Zi ) maka,
5) Menghitung selisih yang kemudian ditentukan harga mutlak.
6) Diambil harga yang paling besar diantara harga mutlak selisih tersebut
yang disebut Lo.
Membandingkan Lo dengan nilai kritis A yang terdapat pada taraf
nyata α = 0,05 kriteria diterima yaitu hipotesis tersebut normal jika Lo
lebih kecil dari A, lain itu ditolak (Sudjana, 1996: 466).
3. Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians ini bertujuan untuk melihat apakah skor
hasil belajar mahasiswa pada kedua kelompok sample mempunyai varians
yang homogen atau tidak. Untuk mengujinya dilakukan uji F dengan
varians masing-masing data kemudian dihitung harga F (Sudjana, 1996:
249) dengan rumus:
F =
Varian terbesar
Varian terkecil
Jika harga F sudah dapat maka dibandingkan harga F tersebut
dengan harga yang terdapat pada daftar distribusi F dengan taraf nyata 5%
44. 39
dengan (dk pembilang = n – 1) yaitu untuk varians terbesar dan
(dk penyebut = n - 1) untuk varian terkecil. Apabila Fhitung ≥ Ftabel berarti
kedua kelompok data mempunyai varians yang tidak homogen, sebaliknya
Fhitung < Ftabel varians homogen.
4. Pengujian Hipotesis
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif, dimana
dilakukan perbandingan antara dua kelompok sampel, yakni kelompok
sampel mahasiswa yang bekerja dengan kelompok sampel mahasiswa
tidak bekerja, maka pada penelitian ini digunakan pengujian hipotesis uji-t
(t-tes). Uji-t (t-tes) adalah pengujian hipotesis yang bertujuan untuk
melihat perbedaan antara kedua kelompok sampel. Uji-t (t-tes) terdiri dari
dua formula,(Sugiyono, 2012: 197) yakni:
a. Rumus t-tes Separated Varians.
t =
𝑥1 − 𝑥2
√
𝑆1
2
𝑛1
+
𝑆2
2
𝑛2
b. Rumus t-tes Polled Varians.
𝑡 =
𝑥1 − 𝑥2
√
(𝑛1 − 1)𝑆1
2
+ (𝑛2 − 1)𝑆2
2
𝑛1 + 𝑛2 − 2
(
1
𝑛1
+
1
𝑛2
)
keterangan:
𝑥1 = Mean hasil belajar mahasiswa yang bekerja.
𝑥2 = Mean hasil belajar mahasiswa tidak bekerja.
𝑆1
2
= Varians hasil belajar mahasiswa yang bekerja.
𝑆2
2
= Varians hasil belajar mahasiswa tidak bekerja.
𝑛1 = Jumlah mahasiswa yang bekerja.
45. 40
𝑛 2 = Jumlah mahasiswa tidak bekerja.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah, Jika
thitung < ttabel, maka Hipotesis H0 diterima. Jika thitung > ttabel, maka Hipotesis
H0 ditolak. H0 ditolak dan Ha diterima maka terdapat perbedaan hasil
belajar antara mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa tidak bekerja.
ttabel dilihat pada tabel t dengan dk = n1 + n2 - 2 dan α = 5%.
46. 41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP Tahun 2012. untuk
mengungkap apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok,
maka dilakukan penelitian yang telah disesuaikan dengan metodologi yang
telah digunakan.
Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Yang
Bekerja (X1) dan Mahasiswa Tidak Bekerja (X2). Sedangkan variabel
terikatnya adalah Hasil Belajar (Y).
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengolahan data, maka diperoleh deskripsi data
mengenai perbedaan hasil belajar antara kelompok data dari mahasiswa yang
bekerja dengan mahasiswa tidak bekerja, sebagai berikut :
1. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah mahasiswa
Progam Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP
Tahun Masuk 2008 sampai 2011 yang terdaftar pada Tahun 2012.
Responden mencakup 163 mahasiswa, dimana karakteristik responden
dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:
47. 42
Tabel 8 Sampel Penelitian
No
Tahun
Masuk
Mahasiswa
Yang Bekerja
Mahasiswa
Tidak Bekerja
Jumlah
1 2008 15 18 33
2 2009 11 21 32
3 2010 11 38 49
4 2011 15 34 49
Total 52 111 163
Berdasarkan dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah
responden angkatan 2008 adalah sebanyak 33 orang dimana terbagi atas
(15 mahasiswa yang bekerja dan 18 mahasiswa tidak bekerja), responden
angkatan 2009 adalah sebanyak 32 orang dimana terbagi atas
(11 mahasiswa yang bekerja dan 21 mahasiswa tidak bekerja), responden
angkatan 2010 adalah sebanyak 49 orang dimana terbagi atas
(11 mahasiswa yang bekerja dan 38 mahasiswa tidak bekerja) dan
responden tahun masuk 2011 adalah sebanyak 49 orang dimana terbagi
atas (15 mahasiswa yang bekerja dan 34 mahasiswa tidak bekerja). Untuk
jumlah seluruh mahasiswa yang bekerja adalah sebanyak 52 orang dan
mahasiswa tidak bekerja sebanyak 111 orang. Jadi responden dalam
penelitian ini berjumlah 163 orang.
2. Distribusi Variabel
Sebagaimana dikemukakan pada bagian sebelumnya variabel
penelitian terdiri dari dua variabel bebas (independent variable) dan satu
variabel terikat (dependent variable). Sebagai variabel bebas adalah
mahasiswa yang bekerja dan mahasiswa tidak bekerja, sedangkan sebagai
variabel terikat adalah hasil belajar. Untuk variabel mahasiswa yang
bekerja dan tidak bekerja terdiri dari 37 item pernyataan.Untuk seluruh
48. 43
variabel dicerminkan dengan menggunakan skala likert (4 alternatif
jawaban).
Untuk mengukur nilai secara keseluruhan masing-masing variabel
berdasarkan hasil dari pengujian validitas dan reliabilitas 37 pernyataan
valid, semua variabel yang telah di uji bernilai lebih besar dari 0,320. Jadi
37 item pernyataan bisa digunakan untuk angket penelitian. Data
penelitian akan dikelompokkan ke dalam tiga kelas berdasarkan nilai
terendah 1 dan tertinggi 100. Kategori kelompok tersebut dapat diuraikan
sebagai berikut:
Kelas pertama berkisar 76% - 100% = Baik
Kelas kedua berkisar 56% - 75,99% = Cukup
Kelas ketiga berkisar 0% - 55,99% = Kurang Baik
Dari hasil pengolahan data akan didapatkan nilai rata-rata variabel
dan selanjutnya berdasarkan kelas yang telah ditentukan di atas dapat
diketahui kategori dari nilai rata-rata variabel. Deskripsi dan distribusi
jawaban responden dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Distribusi Variabel Mahasiswa Yang Bekerja (X1)
Untuk melihat dengan lebih terperinci pendistribusian data variabel
mahasiswa yang bekerja (X1), untuk distribusi frekuensi indikator
pada variabel mahasiswa yang bekerja dalam tabel berikut ini :
Tabel 9 Distribusi Frekuensi Indikator Variabel X1
No
Ind
Indikator
No
Item
SL SR JR TP
Rerata %
Kriteri
a
Fi % Fi % Fi % Fi %
1 Ketekunan
Dalam Belajar
1 26 50,00 22 42,31 3 5,77 1 1,92 3,40 85,10 Baik
2 34 65,38 15 28,85 3 5,77 0 0 3,60 89,90 Baik
3 31 59,62 17 32,69 4 7,69 0 0 3,52 87,98 Baik
4 11 21,15 34 65,38 7 13,46 0 0,00 3,08 76,92 Baik
49. 44
Rerata 25,50 49,04 22,00 42,31 4,25 8,17 0,25 0,48 3,40 84,98 Baik
2 Ulet
Menghadapi
Kesulitan
5 13 25 32 61,54 7 13,46 0 0 3,12 77,88 Baik
6 2 3,85 27 51,92 19 36,54 4 7,69 2,52 62,98
Cukup
Baik
7 0 0,00 28 53,85 18 34,62 6 11,54 2,42 60,58
Cukup
Baik
8 14 26,92 27 51,92 10 19,23 1 1,92 3,04 75,96
Cukup
Baik
9 23 44,23 23 44,23 6 11,54 0 0 3,33 83,17 Baik
10 10 19,23 25 48,08 15 28,85 2 3,85 2,83 70,67
Cukup
Baik
Rerata 10,33 19,87 27,00 51,92 12,50 24,04 2,17 4,17 2,88 71,88
Cukup
Baik
3 Keterampilan
Belajar
11 26 50,00 15 28,85 11 21,15 0 0 3,29 82,21 Baik
12 5 9,62 18 34,62 27 51,92 2 3,84 2,50 62,50
Cukup
Baik
13 21 40,38 28 53,85 3 5,769 0 0,00 3,35 83,65 Baik
14 5 9,62 19 36,54 27 51,92 1 1,92 2,54 63,46
Cukup
Baik
15 1 1,923 21 40,38 26 50,00 4 7,69 2,37 59,13
Cukup
Baik
16 1 1,923 23 44,23 22 42,31 6 11,54 2,37 59,13
Cukup
Baik
17 4 7,69 34 65,38 13 25 1 1,92 2,79 69,71
Cukup
Baik
18 7 13,46 26 50 16 30,77 3 5,77 2,71 67,79
Cukup
Baik
19 2 3,85 20 38,46 28 53,85 2 3,84 2,42 60,58
Cukup
Baik
20 0 0,00 22 42,31 19 36,54 11 21,15 2,21 55,29
Kurang
Baik
21 3 5,77 29 55,77 19 36,54 1 1,923 2,65 66,35
Cukup
Baik
22 7 13,46 22 42,31 15 28,85 8 15,38 2,54 63,46
Cukup
Baik
23 2 3,85 15 28,85 26 50,00 9 17,31 2,19 54,81
Kurang
Baik
24 2 3,85 8 15,38 26 50,00 16 30,77 1,92 48,08
Kurang
Baik
Rerata 6,14 11,81 21,43 41,21 19,86 38,19 4,57 8,79 2,56 64,01
Cukup
Baik
4 Kemandirian
Dalam Belajar
25 13 25,00 36 69,23 2 3,846 1 1,92 3,17 79,33 Baik
26 14 26,92 27 51,92 11 21,15 0 0 3,06 76,44 Baik
27 24 46,15 17 32,69 11 21,15 0 0 3,25 81,25 Baik
28 13 25,00 30 57,69 9 17,31 0 0 3,08 76,92 Baik
29 7 13,46 28 53,85 17 32,69 0 0 2,81 70,19
Cukup
Baik
30 23 44,23 26 50 2 3,85 1 1,92 3,37 84,13 Baik
31 26 50,00 24 46,15 2 3,85 0 0 3,46 86,54 Baik
Rerata 17,14 32,97 26,86 51,65 7,71 14,84 0,29 0,549 3,17 79,26 Baik
5 Lingkungan
32 4 7,69 16 30,77 26 50,00 6 11,54 2,35 58,65
Cukup
Baik
33 47 90,38 3 5,77 2 3,85 0 0 3,87 96,63 Baik
34 21 40,38 24 46,15 7 13,46 0 0 3,27 81,73 Baik
35 9 17,31 17 32,69 24 46,15 2 3,85 2,63 65,87
Cukup
Baik
36 3 5,77 23 44,23 24 46,15 2 3,85 2,52 62,98
Cukup
Baik
37 3 5,77 18 34,62 27 51,92 4 7,69 2,38 59,62
Cukup
Baik
Rerata 14,50 27,88 16,83 32,37 18,33 35,26 2,33 4,49 2,93 73,37
Cukup
Baik
Rerata Variabel 14,72 28,32 22,82 43,89 12,53 24,10 1,92 3,70 2,99 74,70
Cukup
Baik
50. 45
Berdasarkan dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa secara
keseluruhan rata-rata skor untuk variabel mahasiswa yang bekerja
adalah sebesar 2,99 dengan rata-rata pencapaian responden 74,70%
dan angka ini berada pada kriteria cukup baik yang artinya Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP
perlu memperhatikan seberapa sering Mahasiswa dalam mencapai
hasil belajar baik.
Terlihat hasil jawaban mahasiswa yang bekerja dari indikator
ketekunan dalam belajar sebanyak 49,04% responden menyatakan
selalu, 42,31% responden menyatakan sering, 8,17% responden
menyatakan jarang, 0,48% responden menyatakan tidak pernah. Rata-
rata jawaban 3,40 (84,98%) dengan kriteria baik.
Untuk indikator ulet mengatasi kesulitan sebanyak 19,87%
responden menyatakan selalu, 51,92% responden menyatakan sering,
24,04% responden menyatakan jarang, dan 4,17% tidak ada responden
menyatakan tidak pernah. Rata-rata jawaban 2,88 (71,88%) dengan
kriteria cukup baik.
Untuk indikator keterampilan dalam belajar sebanyak 11,81%
responden menyatakan selalu, 41,21% responden menyatakan sering,
38,19% responden menyatakan jarang, dan 8,79% responden
menyatakan tidak pernah. Rata-rata jawaban 2,56 (64,01%) dengan
kriteria cukup baik.
51. 46
Untuk indikator kemandirian dalam belajar sebanyak 32,97%
responden menyatakan selalu, 51,65% responden menyatakan sering,
14,84% responden menyatakan jarang, dan 0,55% responden
menyatakan tidak pernah. Rata-rata jawaban 3,17 (79,26%) dengan
kriteria baik.
Indikator lingkungan sebanyak 27,88% responden menyatakan
selalu, 32,37% responden menyatakan sering, 35,26% responden
menyatakan jarang, 4,49% responden menyatakan tidak pernah. Rata-
rata jawaban 2,93 (73,37%) dengan kriteria cukup baik.
b. Mahasiswa tidak bekerja (X2)
Untuk melihat dengan lebih terperinci pendistribusian data variabel
mahasiswa tidak bekerja (X2), untuk distribusi frekuensi indikator
pada variabel mahasiswa yang bekerja dalam tabel berikut ini :
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Indikator Variabel X2
No
Ind
Indikator
No
Item
SL SR JR TP
Rerata % Kriteria
Fi % Fi % Fi % Fi %
1 Ketekunan
dalam belajar
1 39 35,14 61 54,95 9 8,11 2 1,80 3,23 80,86 Baik
2 59 53,15 43 38,74 8 7,21 1 0,90 3,44 86,04 Baik
3
67 60,36 36 32,43 7 6,31 1 0,90 3,52 88,06
Baik
4
18 16,22 58 52,25 35 31,53 0 0,00 2,85 71,17
Cukup
Baik
Rerata 45,75 41,22 49,50 44,59 14,75 13,29 1,00 0,90 3,26 81,53 Baik
2 Ulet
menghadapi
kesulitan
5 37 33,33 56 50,45 18 16,22 0 0 3,17 79,28 Baik
6
7 6,31 41 36,94 53 47,75 10 9,01 2,41 60,14
Cukup
Baik
7
2 1,80 51 45,95 37 33,33 21 18,92 2,31 57,66
Cukup
Baik
8
32 28,83 45 40,54 26 23,42 8 7,21 2,91 72,75
Cukup
Baik
9 29 26,13 67 60,36 12 10,81 3 2,70 3,10 77,48 Baik
10 40 36,04 41 36,94 30 27,03 0 0,00 3,09 77,25 Baik
Rerata 24,50 22,07 50,17 45,20 29,33 26,43 7,00 6,31 2,83 70,76
Cukup
Baik
3 Keterampilan
belajar 11
25 22,52 55 49,55 31 27,93 0 0 2,95 73,65
Cukup
Baik
12
9 8,11 31 27,93 67 60,36 4 3,60 2,41 60,14
Cukup
Baik
13 38 34,23 62 55,86 11 9,91 0 0,00 3,24 81,08 Baik
52. 47
14 67 60,36 36 32,43 4 3,604 4 3,60 3,50 87,39 Baik
15
10 9,01 36 32,43 59 53,15 6 5,40 2,45 61,26
Cukup
Baik
16
4 3,60 34 30,63 57 51,35 16 14,41 2,23 55,86
Kurang
Baik
17
10 9,01 55 49,55 43 38,74 3 2,70 2,65 66,22
Cukup
Baik
18
17 15,32 48 43,24 39 35,14 7 6,31 2,68 66,89
Cukup
Baik
19
2 1,80 42 37,84 58 52,25 9 8,11 2,33 58,33
Cukup
Baik
20
2 1,80 25 22,52 54 48,65 30 27,03 1,99 49,77
Kurang
Baik
21
7 6,31 58 52,25 39 35,14 7 6,31 2,59 64,64
Cukup
Baik
22
17 15,32 32 28,83 44 39,64 18 16,22 2,43 60,81
Cukup
Baik
23
6 5,41 28 25,23 56 50,45 21 18,92 2,17 54,28
Kurang
Baik
24
9 8,11 26 23,42 58 52,25 18 16,22 2,23 55,86
Kurang
Baik
Rerata 15,93 14,35 40,57 36,55 44,29 39,90 10,21 9,20 2,56 64,01
Cukup
Baik
4 Kemandirian
dalam belajar 25
32 28,83 43 38,74 35 31,53 1 0,90 2,95 73,87
Cukup
Baik
26
19 17,12 58 52,25 32 28,83 2 1,80 2,85 71,17
Cukup
Baik
27 62 55,86 39 35,14 10 9,01 0 0 3,47 86,71 Baik
28
27 24,32 57 51,35 27 24,32 0 0 3,00 75,00
Cukup
Baik
29
15 13,51 46 41,44 49 44,14 1 0,90 2,68 66,89
Cukup
Baik
30 47 42,34 51 45,95 13 11,71 0 0 3,31 82,66 Baik
31 43 38,74 50 45,05 18 16,22 0 0 3,23 80,63 Baik
Rerata 35,00 31,53 49,14 44,27 26,29 23,68 0,57 0,52 3,07 76,71 Baik
5 Lingkungan
32
10 9,01 36 32,43 43 38,74 22 19,82 2,31 57,66
Cukup
Baik
33 98 88,29 11 9,91 2 1,80 0 0 3,86 96,62 Baik
34 52 46,85 49 44,14 9 8,11 1 0,90 3,37 84,23 Baik
35
22 19,82 36 32,43 47 42,34 6 5,41 2,67 66,67
Cukup
Baik
36
4 3,60 23 20,72 61 54,95 23 20,72 2,07 51,80
Kurang
Baik
37
11 9,91 40 36,04 46 41,44 14 12,61 2,43 60,81
Cukup
Baik
Rerata 37,40 33,69 31,80 28,65 33,00 29,73 8,80 7,93 2,88 72,03
Cukup
Baik
Rerata variabel 31,72 28,57 44,24 39,85 29,53 26,60 5,52 4,97 2,92 73,01
Cukup
Baik
Berdasarkan dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa secara
keseluruhan rata-rata skor untuk variabel mahasiswa tidak bekerja
adalah sebesar 2,92 dengan rata-rata pencapaian responden 73,01%
53. 48
dan angka ini berada pada kriteria cukup baik yang artinya Program
Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP
perlu memperhatikan seberapa sering Mahasiswanya dalam mencapai
hasil belajar baik.
Untuk indikator ketekunan dalam belajar sebanyak 41,22%
responden menyatakan selalu, 44,59% responden menyatakan sering,
13,29% responden menyatakan jarang, 0,90% responden menyatakan
tidak pernah. Dengan rata-rata 3,26 (81,53%) kriteria baik.
Hasil dari jawaban Untuk indikator ulet mengatasi kesulitan
sebanyak 22,07% responden menyatakan selalu, 45,20% responden
menyatakan sering, 26,43% responden menyatakan jarang, dan 6,31%
tidak ada responden menyatakan tidak pernah. Dengan rata-rata 2,83
(70,76%) kriteria cukup baik.
Hasil dari jawaban Untuk indikator keterampilan dalam belajar
sebanyak 14,35% responden menyatakan selalu, 36,55% responden
menyatakan sering, 39,90% responden menyatakan jarang, dan 9,20%
responden menyatakan tidak pernah. Dengan rata-rata 2,56 (64,01%)
kriteria cukup baik.
Hasil dari jawaban Untuk indikator kemandirian dalam belajar
sebanyak 31,53% responden menyatakan selalu, 44,27% responden
menyatakan sering, 23,68% responden menyatakan jarang, dan 0,52%
responden menyatakan tidak pernah. Dengan rata-rata 3,07 (76,71%)
kriteria baik.
54. 49
Untuk indikator lingkungan sebanyak 33,69% responden
menyatakan selalu, 28,65% responden menyatakan sering, 29,73%
responden menyatakan jarang, 7,93% responden menyatakan tidak
pernah. Dengan rata-rata 2,88 (72,03%) kriteria cukup baik.
3. Pengujian Korelasi Product-Moment dan Signifikan Variabel
a. Korelasi variabel mahasiswa yang bekerja dengan hasil belajar.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada lampiran 9. Dimana
nilai perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa nilai dari
rhitung= 0,548 > rtabel= 0,297. H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan
antara mahasiswa yang bekerja dengan hasil belajar. Dan nilai
thitung= 4,532 > ttabel= 2,01. H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan
yang signifikan antara mahasiswa yang bekerja dengan hasil belajar.
b. Korelasi variabel mahasiswa tidak bekerja dengan hasil belajar.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada lampiran 9. Dimana
nilai perhitungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa nilai dari
rhitung= 0,266 > rtabel= 0,188. H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan
antara mahasiswa tidak bekerja dengan hasil belajar. Dan nilai
thitung= 2,88 > ttabel=1,66. H0 ditolak yang berarti terdapat hubungan
signifikan antara mahasiswa yang bekerja dengan hasil belajar.
4. Statistik Data Hasil Belajar Mahasiswa.
Pengolahan data hasil belajar (IPK) mahasiswa yang bekerja dan
mahasiswa tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
55. 50
Jurusan Teknik Sipil FT-UNP tahun masuk 2008-2011 pada lampiran 10.
Dari hasil pengolahan data dapat diketahui dari nilai statistik deskriptif
dari masing-masing kelompok data hasil belajar. Nilai statistik deskriptif
hasil belajar mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa tidak bekerja
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Hasil belajar mahasiswa yang bekerja.
Berdasarkan dari hasil pengolahan data nilai IPK mahasiswa yang
berkerja pada lampiran 10. Maka nilai statistik deskriptif data hasil
belajar yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 11 Statistik Data Hasil Belajar Mahasiswa Yang Bekerja
Statistik Nilai
Jumlah (∑) 52
Mean 3,054
Median 3,09
Mode 3,457
Standar Deviasi 0,372
Variance 0,138
Minimal 2,00
Maksimal 3,80
Berdasarkan dari tabel di atas dari hasil pengolahan data
statistik, nilai terendah 2,00, nilai tertinggi 3,80, mean 3,054, median
3,09, mode 3,457, standar deviasi 0,372, variance 0,138, nilai minimal
2,00, nilai maksimal 3,80.
b. Hasil Belajar Mahasiswa Tidak Bekerja.
Berdasarkan pengolahan data nilai IPK mahasiswa tidak
berkerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik
56. 51
Sipil FT-UNP tahun masuk 2008-2011 pada lampiran 10. Maka nilai
statistik deskriptif data hasil belajar yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel 12 Statistik Data Hasil Belajar Mahasiswa Tidak Bekerja
Statistik Nilai
Jumlah 111
Mean 2,951
Median 2,896
Mode 2,875
Standar Deviasi 0,363
Variance 0,132
Minimal 2,000
Maksimal 3,848
Berdasarkan dari tabel di atas dari hasil pengolahan data
statistik, nilai terendah 2,00, nilai tertinggi 3,848, mean 2,951, median
2,896, mode 3,875, standar deviasi 0,363, variance 0,132, nilai
minimal 2,00, nilai maksimal 3,848.
Dari hasil analisis statistik data hasil belajar mahasiswa Tahun
Masuk 2008-2011, maka dapat disimpulkan rata-rata nilai hasil belajar
mahasiswa yang bekerja 3,054 lebih tinggi dari pada rata-rata nilai
hasil belajar mahasiswa tidak bekerja 2,951.
C. Prasyarat Uji Analisis
a. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data yang dilakukan pada kelompok data
nilai IPK mahasiswa yang bekerja dengan tidak bekerja Program Studi
Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP tahun masuk
57. 52
2008 sampai 2011. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
data dari masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak.
i. Mahasiswa yang bekerja
Dari hasil perhitungan uji normalitas data mahasiswa yang
bekerja dengan metoda liliefors dapat dilihat pada lampiran 11
didapat Nilai [F(zi) - S(zi)] angka terbesar dari pengujian normalitas
data yaitu : 0,517, Nilai kuartil pengujian lilifors, α = 0,05 (5%) ; N
= 52 ; adalah 0,886. Jadi Lhitung < Ltabel = 0,517 < 0,886, berarti H0
diterima. Sehingga dapat dikatakan data IPK mahasiswa yang
bekerja Berdistribusi Normal.
ii. Mahasiswa tidak bekerja
Dari hasil perhitungan uji normalitas data mahasiswa tidak
bekerja dengan metoda liliefors dapat dilihat pada lampiran 11
didapat nilai [F(zi) - S(zi)] angka terbesar dari pengujian normalitas
data yaitu : 0,5538, nilai kuartil pengujian lilifors, α = 0,05 ; N = 111
; adalah 0,886. Jadi Lhitung < Ltabel = 0,5538 < 0,886, berarti H0
diterima. Sehingga dapat dikatakan data IPK mahasiswa tidak
bekerja Berdistribusi Normal.
b. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas varians ini bertujuan untuk melihat apakah skor
hasil belajar mahasiswa pada kedua kelompok sample mempunyai
varians yang homogen atau tidak. Dari hasil perhitungan uji homogenitas
yang dilakukan pada lampiran 12, diamana Varians mahasiswa yang
58. 53
bekerja = 0,132 ; N = 52 sebagai varians terkecil. Varians mahasiswa
tidak bekerja = 0,138 ; N = 111 sebagai varians terbesar. Nilai yang
diperoleh uji F = 0,953 dapat disimpulkan yakni, Fhitung < Ftabel = 0,953 <
2,115, berarti dari kedua sampel data menpunyai varians yang
Homogen.
c. Pengujian Hipotesis Data
Pada penelitian ini digunakan pengujian hipotesis uji-t (t-tes).
Uji-t adalah pengujian hipotesis yang bertujuan untuk melihat perbedaan
antara kedua kelompok sampel yakni, kelompok sampel mahasiswa yang
bekerja dengan kelompok sampel mahasiswa tidak bekerja.
Dari hasil perhitungan uji t-tes, dapat dilihat pada lampiran 13.
Dimana nilai yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa harga thitung adalah
4,607 dan harga ttabel dengan peluang 0,95 dan dk = 161 adalah 1,645,
sehingga thitung > ttabel = 4,607 > 1,6450. Karena thitung > ttabel, maka
hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti Terdapat perbedaan
hasil belajar antara mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa tidak
bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik
Sipil FT-UNP tahun masuk 2008-2011.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian deskripsi jawaban
keseluruhan responden dengan nilai rata-rata untuk variabel mahasiswa yang
bekerja kriteria cukup baik. Sedangkan nilai rata-rata variabel mahasiswa
tidak bekerja kriteria cukup baik. Mahasiswa yang bekerja mempunyai nilai
59. 54
rata-rata hasil belajar lebih tinggi daripada mahasiswa tidak bekerja
mempunyai yang baik dengan nilai rata-rata hasil belajar. Selanjutnya data
dilakukan pengujian normalitas, dari pengujian normalitas data hasil belajar
mahasiswa berdistribusi normal, dari hasil pengujian homogenitas kedua
sampel data mempunyai varians yang homogen.
Sedangkan dari hasil penguji hipotesis (Uji t-test) yang telah
dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang
signifikan antara mahasiswa yang bekerja dengan mahasiswa tidak bekerja
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP
tahun masuk 2008-2011.
Tinggi dan rendahnya hasil belajar yang diperoleh mahasiswa, juga
tergantung dari individu mereka masing-masing. Selain dari beberapa
penyebab yang telah dikemukakan diatas, yang menjadi faktor dari
keberhasilan belajar mahasiswa adalah kondisi sosial, ekonomi, budaya dan
perkembangan individu itu sendiri yang memungkinkan akan menjadi
masalah dalam mencapai tujuan yaitu hasil belajar yang baik dan
menyelesaikan studi tepat waktu.
60. 55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Deskripsi jawaban keseluruhan responden dengan nilai rata-rata untuk
variabel mahasiswa yang bekerja 2,99 (74,70%) dengan kriteria cukup
baik. Sedangkan nilai rata-rata variabel mahasiswa tidak bekerja adalah
sebesar 2,92 (73,01%) dengan kriteria cukup baik.
2. Mahasiswa yang bekerja mempunyai nilai rata-rata hasil belajar 3,054.
Lebih Tinggi daripada Mahasiswa tidak bekerja mempunyai yang baik
dengan nilai rata-rata hasil belajar 2,951.
3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang
bekerja dengan mahasiswa tidak bekerja Program Studi Pendidikan
Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP Tahun Masuk 2008-
2011. Perbedaan tersebut terlihat dari pengujian hipotesis pada hasil
penelitian yaitu nilai thitung adalah 4,607 dan harga ttabel dengan peluang
0,95 dan dk = 161 adalah 1,645, sehingga thitung > ttabel = 4,607 > 1,645,
Karena thitung > ttabel, maka hipotesis H0 diterima.
61. 56
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa
Terdapat perbedaan hasil belajar antara mahasiswa yang bekerja dengan
mahasiswa tidak bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Jurusan Teknik Sipil FT-UNP tahun masuk 2008 - 2011, maka disarankan:
1. Terlihat dari hasil pengolahan data distribusi frekuensi variabel
mahasiswa yang bekerja mencapai 74,70% dengan kriteria cukup baik.
Sedangkan variabel mahasiswa tidak bekerja mancapai 73,01% dengan
kriteria cukup baik. Maka disarankan kepada mahasiswa untuk
memperhatikan dan meningkatkan aktifitas dalam belajar untuk
mencapai hasil belajar yang baik, memuaskan serta dapat menyelesaikan
studi tepat waktu.
2. Terlihat dari analisis data hasil belajar rata-rata mahasiswa yang bekerja
memdapatkan nilai yang baik, maka disarankan kepada mahasiswa lebih
meningkatkan cara pembelajaran serta mengatur waktu secara baik untuk
aktifitas kuliah dan bekerja.
3. Terlihat dari analisis data hasil belajar rata-rata mahasiswa tidak bekerja
mendapatkan nilai cukup baik, disarankan kepada mahasiswa tidak
bekerja untuk lebih meningkatkan hasil belajar serta cara pembelajaran
supaya hasil belajarnya lebih baik lagi dan dapat menyelesaikan studi
tepat waktu.
62. 57
DAFTAR PUSTAKA
Akhirmen. 2005. Statistika 1. Padang: Universitas Negeri Padang
Alex Sobur. 2003. Psikologi Umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Anas Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
. 1995. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Ashar Sunyoto Munandar. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1978. Kemana Setelah SMA. Bandung:
Intergrafika offset.
Muhibbin Syah. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Ngalim Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nindya Dudija. 2011. “Perbedaan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Antara Mahasiswa
Yang Bekerja Dengan Mahasiswa Tidak Bekerja”.
http://journal.uad.ac.id/index.php/HUMANITAS/article/download/241/89.
Diambil pada tanggal 02 September 2012.
Oemar Hamalik. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Pradnya patriana. 2007. “Hubungan Antara Kemandirian Dengan Motivasi Bekerja
Sebagai Pengajar Les Privat”. Semarang: Universitas Diponogoro.
Prayitno. 2007. Pengembangan Potensi Mahasiswa. Padang: UNP Press.
Pujiyanto. 2005. “Pengaruh Bekerja Terhadap Prestasi Belajar”. Malang: Penelitian
Dosen Universitas Negeri Malang.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/33105148164.pdf. Diambil pada tanggal
26 Juni 2012.
Rema Rahma Suci. 2008. “Perbedaan Self-Regulation Pada Mahasiswa Yang Bekerja
Dengan Mahasiswa Tidak Bekerja”.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/51083448.pdf. Diambil pada tanggal 02
September 2012.
63. 58
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sardiman. 2010. Interaksi Motivasi dan Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Silvina Zuliwarni. 2010. “Pengaruh Kemandirian Dan Informasi Dunia Kerja Terhadap
Kesiapan Mahasiswa Memasuki Dunia Kerja”. Program Studi Pendidikan
Ekonomi FE UNP. Skripsi Tidak Diterbitkan.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-FaktorYang Mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito.
Sugiyono. 1998. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 1990. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Universitas NegeriPadang. 2008. Buku Pedoman Akademik. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Universitas NegeriPadang. 2011. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi. Padang:
Universitas Negeri Padang.
Universitas Negeri Padang. 2009. Peraturan Akademik. Padang: Universitas Negeri
Padang.
Usman Rianse. 2009. Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi).
Bandung: CV. Alfabeta.
65. 60
Lampiran 1
ANGKET UJI COBA
PERBEDAAN HASIL BELAJAR MAHASISWA YANG BEKERJA DENGAN TIDAK BEKERJA
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Assalamu’alaikumWr.Wb.
Terlebihdahulupenulismendo’akan semoga Saudara/i dalam keadaan sehat
wal’afiat dan selalu sukses dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Pada kesempatan
kali ini penulismohonbantuanSaudara/i untukmengisi angket ini. Pengisian angket ini
tidak akan mempengaruhi nilai/pribadi Saudara/i dalam hal apapun, kiranya Saudara/i
mau memberikan informasi jawaban dalam angket ini dengan keadaan yang
sebenarnya. Kerahasiaan jawaban anda menjadi kode etik penelitian ini. Atas segala
informasi danwaktuyangtelahdiberikanSaudara/i penulis mengucapkan terima kasih.
PetunjukPengisian
Berikut ini kami sajikan beberapa pernyataan yang berhubungan dengan
aktifitas belajar di Jurusan Teknik Sipil FT-UNP. Bacalah pernyataan dalam angket ini
denganbaik,sesuiakandenganapayangdirasakandandilakukanselamaini.Selanjutnya
pilih salah satu jawaban yang paling cocok menurut Anda dengan memberikan tanda
check list (√ ) pada kolomyangAndapilih. Setelahmenjawab semua item, silahkan Sdr.
periksa kembali jawaban Sdr. agar tidak ada yang terlewat.
Kisi – Kisi Instrumen
Variabel Indikator Sub Indikator No Item
66. 61
Mahasiswa
yang bekerja
(X1)
6. Ketekunan dalam
belajar
7. Ulet menghadapi
kesulitan.
8. Keterampilan belajar.
9. Kemandirian dalam
belajar.
10. Lingkungan.
d. Kehadiran di
sekolah/kampus.
e. Mengikuti PBM di kelas.
f. Belajar di rumah.
c. Sikap mengatasi kesulitan.
d. Usaha mengatasi kesulitan.
i. Menjalani perkuliahan secara
efektif.
j. Mengakses materi dan sumber
belajar.
k. Membaca efektif
l. Berkosentrasi dalambelajar.
m. Memperkuat daya ingat.
n. Mengerjakan tugas.
o. Belajar kelompok.
p. Mempersiapkan diri.
f. Mengenal diri sendiri dan
lingkungan.
g. Menerima diri sendiri dan
lingkungan.
h. Mengambil Keputusan.
i. Mengarahkan Diri.
j. Mewujudkan Diri.
e. Lingkungan akademik.
f. Lingkungan tempat tinggal.
g. Lingkungan sejawatmahasiswa.
h. Lingkungan organisasi dan
masyarakat.
1, 2
3, 4, 5
6, 7
8, 9, 10, 11
12, 13, 14
15, 16, 17
18, 19
20, 21, 22
23, 24
25, 26
27, 28, 29
30, 31
32, 33, 34
35, 36
37, 38
39, 40, 41
42, 43
44, 45
46, 47,48
49, 50, 51
52, 53, 54
55, 56, 57
Mahasiswa
tidak bekerja
(X2)
Sumber : Prayitno.
Keterangan :
Untuk masing-masingpernyataandilengkapidengan4pilihanjawabanyaitu:
SL = Selalu
SR = Sering
JR = Jarang
67. 62
TP = Tidakpernah
Contohpengisian:
1. Jikahal ini sesuai dengan keadaan Sdr., maka berilah tanda check list (√ ) pada
salah satu kotak jawaban Sdr. sesuai nomor soal.
No. Pernyataan
Alternatif Jawaban
SL SR JR TP
1. Saya bersemangatdalammengikuti perkuliahan.
√
2. Bila ada kesalahan dalam pemberian jawaban, Sdr., dapat meralatnya dengan
memberikan sebuah garis pada jawaban Sdr. dan memberikan jawaban yang
Sdr. Anggap paling sesuai.
No. Pernyataan
Alternatif Jawaban
SL SR JR TP
1. Saya bersemangatdalammengikuti perkuliahan.
√ √
68. 63
IdentitasResponden
Nama :
Nim/Bp:
No. Pernyataan
Alternatif Jawaban
SL SR JR TP
1 Saya datang tepat waktu untuk mengikuti perkuliahan.
2 Saya mengikuti semua pembelajaran sesuai dengan jadwal
akademik yang telah disusun.
3 Saya duduk di baris depan untuk memperhatikan dosen
menyampaikan materi.
4 Saya keluar masuk saatjampembelajaran berlangsung.
5 Saya berpakaian rapi setiap mengikuti pembelajaran.
6 Setelah kuliah saya menyempatkan untuk belajar di rumah.
7 Saya mengerjakan semua tugas-tugas kuliah di rumah.
8 Saya bersikap optimis dalammengerjakan soal ujian.
9 Saya mengalami kesulitan membagi waktu belajar dengan
kegiatan lain.
10 Saya merasa bingung saatmenjawab soal ujian
11 Saya menerima setiap nilai yangdiberikan oleh dosen.
12 Saya tidak mudah menyerah dengan hasil yangsaya
dapatkan belum memuaskan.
13 Saya membuat jadwal belajar dan kegiatan lain untuk
mencapai hasil belajar yangdiinginkan.
14 Saya mendapatkan masukan dari teman saatmengalami
kesulitan dalambelajar.
15 Saya memperhatikan dosen menerangkan materi
pembelajaran.
16 Saya banyak bertanya mengenai materi yang tidak
dimengerti.
17 Saya mendapatkan ilmu pengetahuan dalambelajar di
bangku kuliah.
18 Saya mencari semua bahan referensi belajar untuk tugas
kuliah dari internet.
19 Saya mencari semua bahan referensi belajar untuk tugas
kuliah dari perpustakaan.
20 Saya membaca buku-buku yangberkaitan dengan materi
pembelajaran.
21 Saya memahami dengan cermat tentang isi buku yang saya
pelajari.
22 Saya merasa cepat bosan saatmembaca buku-buku
pembelajaran.
23 Saya mengikuti perkuliahan dengan fokus dari mulai
sampai selesai kuliah.
69. 64
24 Saya merasa terganggu saatteman menyalin catatan saya.
25 Saya memeriksa kembali setelah menyelesaikan tugas
yang saya kerjakan.
26 Saya membaca-baca materi kuliah yangtelah diajarkan.
27 Saya mengerjakan tugas untuk mendapatkan nilai semata.
28 Saya mengerjakan tugas menjelang batas waktu terakhir.
29 Saya mengerjakan tugas hingga larutmalam.
30 Saya mendiskusikan tugas yangsaya kerjakan bersama
teman.
31 Saya mengerjakan tugas bersama teman-teman.
32 Saya mempersiapkan peralatan belajar malamhari
sebelum kuliah.
33 Saya belajar jauh-jauh hari untuk mempersiapkan ujian.
34 Ketika mendapatkan tugas,saya langsungmenyediakan
waktu untuk menyelesaikannya
35 Saya mengetahui kemampuan yang saya miliki dalam
belajar.
36 Saya menyadari kemampuan yangsaya miliki bisa untuk
menyelesaikan studi tepat waktu.
37 Saya merasa puas dengan hasil belajar yangtelah
diperoleh sekarang.
38 Saya merasa senangdengan jurusan yangsaya tempati,
karena memiliki banyak peluangkerja.
39 Saya kesulitan mengambil keputusan tentang jenis
pekerjaan setelah selesai kuliah.
40 Saya mengambil setiap keputusan secara logika.
41 Saya meyakini jurusan yangdimasuki ini mempunyai masa
depan yang cerah.
42 Saya berdiskusi dengan oranglain setiap mengambil
keputusan yang akan saya hadapi.
43 Saya berusaha aktif memberikan pendapat/ masukan saya.
44 Saya berusaha mengembangkan diri agar lebih baik.
45 Saya bertanggung jawab dalamsetiap keputusan yangsaya
ambil.
46 Mahasiswa yangdekat hubungannya dengan dosen akan
mendapatkan nilai yangtinggi.
47 nilai yangdiberikan oleh dosen sesuai kemampuan yang
saya dimiliki.
48 Saya mengikuti seminar untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan.
49 Saya merasa nyaman untuk belajar di lingkungan tempat
tinggal.
50 keluarga memberikan dukungan untuk keberhasilan
belajar saya.
51 Saya merasakan tenang dalambelajar dengan kondisi
ruangan yangada.
52 Saya mendapatkan motivasi dari teman-teman untuk rajin
70. 65
belajar.
53 Saya merasa terganggu untuk belajar saatteman asyik
bercerita di dekat saya.
54 Saya merasa tidak nyaman setiap belajar,karena tidak ada
teman yang dikenal.
55 Saya mendapatkan inspirasi untuk belajar dari orangdi
sekitar saya.
56 Saya aktif mengikuti kegiatan di kampus dan di masyarakat
untuk menambah ilmu pengetahuan.
57 Saya mampu menyesuaikan diri di kalangan masyarakat
umum.