3. 03
Syarat Pendekatan Eklektik
Dua syarat yang perlu dikuasai oleh guru dalam
menerapkan pendekatan eklektik yaitu:
1) Menguasai pendekatan-pendekatan manajemen kelas
yang potensial, seperti pendekatan pengubahan perilaku,
penciptaan iklim sosio-emosional, proses kelompok.
2) Dapat memilih pendekatan yang tepat dan
melaksanakan prosedur yang sesuai dengan baik dalam
masalah manajemen kelas (M. Entang dan T. Raka Joni,
1983:43).
4. 04
Pendekatan Eklektik
Bentuk pengajaran yang menggunakan pendekatan eklektik ini adalah
menggabungkan elemen-elemen daripada kedua-dua pendekatan iaitu induktif atau
deduktif. Rasional amalan pendekatan induktif dan deduktif dalam sesi pengjaran dan
pembelajaran ialah kerana pelajar-pelajar terdiri daripada pelbagai aras dan
kebolehan. Ada pelajar yang senang atau mudah memahami isi pelajaran jika diberi
contoh dahulu dan ada pula pelajar yang mudah faham jika dibuat generalisasi terlebih
dahulu dan diakhiri pengajaran pada hari itu dengan mengemukakan contoh-contoh
bagi menjelaskan maksud atau konsep sesuatu perkara.
5. 05
Pendekatan Eklektik
Jika seseorang guru memilih pendekatan deduktif, langkah-
langkah pengajaran berikut boleh digunakan:
1. Guru menerangkan generalisasi/hukum-hukum atau peraturan
2. Guru menggunakan contoh untuk menerangkan generalisasi
tersebut
3. Guru mengaitkan contoh dan menjelaskan generaalisasi
tersebut.
6. 06
Kelebihan Pendekatan Eklektik
01
Progress Complete (90%)
Guru dapat membuat
pengajaran lebih bervariasi
dan lebih menarik
02
Progress Complete (40%)
Masalah perbedaan individu,
materi lingkungan belajar
yang kurang menarik dapat
dipecahkan.
03
Progress Complete (50%)
Guru dapat lebih percaya diri
dan meyakinkan dalam
mengajarkan keterampilan
berbahasa.
04
Progress Complete (80%)
Dapat digalakkan keaktifan
siswa belajar dengan sistem
CBSA.
7. 07
Kelebihan Pendekatan Eklektik
05
Progress Complete (90%)
Guru dapat menyampaikan
materi pelajaran secara lebih
cepat.
06
Progress Complete (40%)
Guru dapat menghidupkan
suasana belajar mengajar di
kelas.
07
Progress Complete (50%)
Siswa akan bersemangat
dalam belajar/tidak cepat
jenuh
08
Progress Complete (80%)
Dapat lebih membuat siswa
berkonsentrasi pada
pelajaran.
8. 08
Kekurangan Pendekatan Eklektik
Penggunaan pendekatan ini dalam suatu situasi mungkin dipergunakan salah satu dan
dalam situasi lain mungkin harus mengkombinasikan dan atau ketiga pendekatan
tersebut (potensialitas, kreatifitas, dabn inisiatif).
Simpulannya adalah bahwa kemampuan guru memilih strategis manajemen kelas yang
tepat sangat tergantung pada kemampuannya menganalisis masalah manajemen kelas
yang dihadapinya. Pendekatan Perubahan Tingkah Laku dipilih, misalnya bila tujuan
tindakan manajemen kelas yang akan dilakukan adalah menguatkan tingkah laku
peserta didik yang baik dan/atau menghilangkan perilaku peserta didik yang kurang
baik; pendekatan Penciptaan Iklim Sosio-emosional dipergunakan apabila sasaran
tindakan manajemen kelas adalah peningkatan hubungan antar pribadi guru dan
peserta didik; sementara itu pendekatan Proses Kelompok dianut bila seorang guru
ingin kelompoknya melakukan kegiatan secara produktif.
9. Menurut Aminuddin (2004:44) Pendekatan analitis merupakan pendekatan
yang berupaya membantu pembaca memahami gagasan, cara pengarang menampilkan
gagasan, sikap pengarang, unsur instrinsik dan hubungan antara elemen itu sehingga dapat
membentuk keselarasan dan kesatuan dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan
maknanya.
Berbeda dengan pendekatan eklektik, pendekatan analitik pluralistik memberi
kesempatan kepada guru memilih strategi manajemen kelas atau gabungan beberapa strategi
dari berbagai pendekatan manajemen yang dianggap mempunyai potensi terbesar berhasil
menanggulangi masalah manajemen kelas dalam situasi yang telah dianalisis. Guru yang
bijaksana menghargai pendekatan dan strategi manajemen kelas yang mempunyai konsep
yang baik. Dengan demikian, pendekatan analitik pluralistik memperluas jangkauan
pendekatan. Pendekatan analitik pluralistik berupa pemilihan di antara berbagai strategi
manajemen kelas suatu atau beberapa strategi yang mempunyai kemungkinan menciptakan
dan menampung kondisi-kondisi yang memberi kemudahan kepada pembelajaran yang efektif
dan efisien.
Pendekatan analitik pluralistik tidak mengikat guru pada serangkaian strategi manajerial
tertentu saja. Guru bebas mempertimbangkan semua strategi yang mungkin efektif.
Maksud Pendekatan Analitik Pluralistik
09
Pendekatan Analitik-Pluralistik
10. 10
Yang harus dilakukan untuk membuat pendekatan Analitik
Syarat Pendekatan Analitik
a. Guru tidak memandang kelas
semata-mata hanya sebagai reaksi atas
masalah yang timbul.
b. Guru akan memiliki seperangkat
tujuan yang mengarahkan upayanya dan
yang menjadi tolak ukur penilaian atas hasil
upayanya.
Menentukan Kondisi Kelas
Setelah menentukan kondisi kelas yang
diinginkan, guru selanjutnya menganalisis
keadaan yang ada, yakni membandingkan
keadaan yang nyata dengan keadaan yang
diharapkan
Menganalisis Kondisi Yang
Nyata
Guru yang efektif adalah guru yang menguasai berbagai
strategi manajerial yang terkandung di dalam berbagai
pendekatan manajemen kelas, dan mampu memilih serta
menggunakan strategi yang paling sesuai dalam situasi
tertentu yang telah dianalisis sebelumnya
Memilih dan menggunakan strategi
pengelolaan
Dalam tahap ini guru menilai efektivitas dalam
pengelolaannya. Artinya dari waktu ke waktu guru harus
menilai sejauh mana keberhasilan menciptakan dan
memelihara kondisi yang sesuai. Proses penilaian ini
memusatkan perhatian kepada dua perangkat perilaku
Menilai efektivitas pengelolaan
11. Guru dapat memilih dan menggabungkan secara bebas
pendekatan- pendekatan sesuai dengan kemampuan
selama maksud dan penggunaannnya untuk
pengelolaan kelas sehingga proses belajar mengajar
berjalan secara efektif dan efisien.
Kelebihan yang dimiliki pendekatan Analitik - Pluralistik
11
Kelebihan Pendekatan Analitik-Pluralistik
12. Kelemahanya mendominasi tergantung berdasarkan
jenis pendekatan apa yang akan dipakai guru dalam
mengatasi masalah yang dihadapinya.
Kelemahan yang dimiliki pendekatan Analitik - Pluralistik
12
Kelemahan Pendekatan Analitik-Pluralistik