MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Tugas budi
1.
2. B. MENGITUNG KERUSAKAN AKIBAT GANGGUAN GULMA
Kerusakan Akibat Gangguan Gulma
Beberapa kerusakan Akibat gangguan Gulma
a) Menurunnya Hasil Panen
Adanya Gulma di lahan Pertanian mempunyai pengaruh persaingan / kompetisi
Yang tinggi sehingga dapat menurunkan hasil panen . Kompetisi/Persaingan
ini dapat berupa kompetisi akan ruang ,air ,unsur hara maupun sinar matahari.
b) Meningkatnya keberadaan penyakit di tanaman budidaya.
sebagai rumah inang sementara dari gulma dan patogen penyebab penyakit
tanaman budidaya . Bnyak Gulma dan patogen penyebab penyakit pada tanaman
budidaya yang tidak hanya hidup pada tanaman yang di budidayakan tetapi juga
pada gulma khususnya yang secara ekonomi erat kaitanya dengan tanaman
tersebut.
3. c) Menurunnya mutu hasil panen tanaman budidaya
beberapa bagian dari gulma yang ikut terpanen akan memberikan pengaruh negatif
terhadap hasil panenan. Misalnya dapat meracuni ,mengotori , menurukan kemurnian
ataupun memberikan rasa dan bau yang tidak asli pada hasil panen tanaman budidaya
d) Aktivitas Pertanian Terhambat Kelancarannya
adanya Gulma dalam Jumlah populasi yang tinggi akan menyebabkan kesulitan dalam
melakukan kegiatan pertanian misalnya pemupukan pemanenan,pengairan,dan
lain-lain
e) Mengeluarkan senyawa alelopati yang dapat mengganggu pertumbuhan Tanaman
f) Mengganggu Tata Guna Air
Menghitung Besarnya Kerusakan Akibat Gulma
Alat Dan bahan
lahan tanaman Perkebunan Gulma
kotak Segi Empat yang tebuat dari kayu dengan Ukuran 1 x 1 meter
Kalkulator
Keselamatan kerja
Kenakan Pakaian Peraktek dan
sepatu Boot
4. Langkah Kerja
siapkan alat dan bahan
lakukan pencarian Gulma ke areal pertanian
Lemparkan kota segi empat 1 x 1 m pada areal bergulma , lakukan pelemparan tersebut
dengan cara acak sebanyak tiga kali
cata persentase luasnya Gulma yang terdapat dalam setiap lemparan kotak tersebut.
misal : 20 % , 25 % , 15 %
hitung rata – rata luasnya gulma yang terdapat pada luasan 1 m tersebut . Misal 20%
hitung Luas kerusakan akibat Gulma di lahan tersebut berdasarkan persentase luasan
gulma yang di ketemukan berbanding luas perkebunan seluruhnya.
misal : 20 % x 90 Ha = 18 Ha
5. C. MENGINDENTIFIKASI METODE PENGENDALIAN GULMA
Berbagai Metode / Cara Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma dapat di lakukan dengan banyak cara tetapi pada umumnya
Di bedakan menjadi dua yaitu :
a. Teknik pengendalian gulma secara Mekanis / fisik
teknik pengendalian gulma secara mekanik/ fisik dapat di lakukan dengan
berbagai cara , antara lain :
1. Pengendalian gulma dengan cara di cabut
pengendalian gulma dengan cara ini dapat di lakukan pada jenis gulma semusim
setahun dan dua tahunan sebelum gulma tersebut menghasilkan biji. Hal ini
dapat di lakukan untuk menghindari terjadinya pemecahan biji gulma ke
tempat yang lain dan mengurangi gulma tumbuh di lahan dari biji gulma yang
kemungkinan tertinggi di lahan .
2. Pengendalian dengan cara dikored
pengendalian gulma dengan cara Diklored menggunaka alat berupa kored dan
sangat peraktis di lakukan pada tempat yang tidak terjangkau oleh alat berat maupun
herbisida terutama di antara barisan tanaman atau pada bedengan .
6. 3. Pengendalian gulma dengan cara di potong sabit atau dengan mesin pemotong
rumput.
pengendalian gulma dengan cara ini hanya bersifat untuk merapikan tumbuhan gulma
terutama pada taman atau halaman.
pengendalian ini harus dilakukan secara berulang – ulang dengan interval waktu
minimal satu bulan sekali terutama pada musim penghujan.apabila pengendalian ini di
lakukan pada lahan pertanian kurang efektif dan dapat mengakiatkan tanaman
budidaya ikut terpotong bersama gulmanya.
4. Pengendalian gulma dengan cara di cangkul
Pegendalian gulma dengan cara di cangkul atau di bajak merupakan pengendalian
yang cukup praktis pada jenis gulma semusim / setahun ,dua tahunan.
b. . teknik pengendalian gulma secara kimia dengan menggunakan herbisisda .
pengendalian gulma secara kimia adalah menggunakan herbisida , cara ini
mempunyai kelebihan , diantaranya ;
Lebih menghemat waktu pelaksana pengendalian
Biaya yang di keluarkan
Tidak memerlukan banyak tenaga kerja
Pengendalian gulma dengan menggunakan bahan kimia merupakan
pengendalian untuk menekan pertumbuhan bahkan dapat mematikan
pertumbuhan gulma bahan kimia untuk pengendalian gulma di sebut
herbisida.
7. Berdasaran waktu aplikasinya herbisida yang di pergunakan dalam pengendalian
gulma pada lahan pertanian dapat di bedakan menjadi :
1. Herbisida pra pengolahan tanah
Herbisida pra pengolahan tanah merupakan jenis herbisida yang dapat di
aplikasikan pada tanah yang belum di olah yang banyak di tumbuhi oleh gulma ,
dengan tujan untuk membersihkan lahan sebelum di lakukan pengolahan tanah,
contohnya herbisida berbahan aktif paraquat.
2. Herbisida pra tanam
Herbisida pra tanam merupakan salah satu jenis herbisida yang dapat di
aplikasikan terhadap pengendalian ini bertujuan untuk mencegah biji maupun
organ perbanyakan vegetatif gulma yang terbawa dalam proses pembalikan tanah,
contoh herbisida jenis ini adalah yang berbahan aktif triazin dan EPTC
3. Herbisida pra Tumbuh
Herbisida pra tumbuh adalah jenis herbisida yang di aplikasikan untuk
pengendalian gulma setelah tanaman di tanam , tetapi tanaman tersebut belum
tumbuh sedangkan gulma sudah nampak tumbuh , pengendalian ini di
maksudkan untuk menekan pertumbuhan gulma yang muncul bersamaan dengan
tumbuhnya tanaman yang di budidayakan , salah satu contoh herbisida berbahan
akif nitralin.
8. 4. Herbisida pasca tumbuh
Herbisida pasca tumbuh merupakan salah satu jenis herbisida yang dapat
mengendalikan bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma yang tumbuh
setelah tanaman budidaya tersebut tumbuh , agar pertumbuhan tanaman
budidaya tidak tersaingi oleh adanya gulma .
Contoh herbisida untuk jenis ini adalah yang berbahan aktif glyphosat dan dalapan
sering di gunakan pada tanaman karet.
Berda4rkan cara kerjanya , herbisisida yang di gunakan untuk pengendalian gulma
lahan pertanian di bedakan menjadi :
a. Herbisida Kontak
Herbisida kontak merupakan herbisida yang mematikan gulma dengan cara
kontak dengan gulma tersebut melauli absorbsi leawat akar merusak bagian
bulma yang terkena langsung oleh herbisida dan tidak di tranlokasikan ke
organ bagian bulma yang lain.
b. Herbisida sistemik
Herbisida sistemik yaitu herbisida yang dapat mematikan gulma dengan cara di
translokasikan ke seluruh bagian tubuh gulma , sehingga dapat menghambat
fotosintesis .
9. Berdasarkan selektifitas untuk di gunakan sebagai bahan pengendali gulma
herbisida dapat di bedakan menjadi:
a. Herbisida selektif
Herbisida selektif merupakan herbisida yang di aplikasikan pada beberapa
jenis tumbuhan dan akan mematikan species tertentu tanpa mengganggu
tanaman yang di budidayakan misalnya herbisida yang bertambah aktif 2,4 D
yang mematikan gulma daun lebar dan relatif tidak terganggu tanaman serlia.
b. Herbisida non selektif
Herbisida non selektif merupakan herbisida yang di aplikasikan pada beberapa
jenis tumbuhan gulma melalui tanah atau daun dan dapat mematikan hampir
semua jenis tumbuhan termasuk tanaman pokok, contoh herbisida yang
berbahan aktif arsenikal,klorat, dan karbon disulfida.