(i) Pembuatan ekstrak daun viteks sebagai bahan pemikat lalat buah dengan merendam daun yang sudah diblender ke dalam air suling selama 1-2 hari.
(ii) Membuat perangkap dari botol bekas dengan memotong mulut botol.
(iii) Mengaplikasikan ekstrak daun viteks ke dalam perangkap yang sudah dipasang pada tanaman cabai.
1. MATRIKS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
NAMA : MELDI AMIJAYA
STAMBUK : E28110112
USULAN JUDUL
TEKNIK PENGENDALIAN LALAT BUAH Bactrocera dorsalis Hend. DENGAN
PENGGUNAAN ATRAKTAN ALAMI TUMBUHAN VITEKS (Viteks negundo L).
UNTUK MENGURANGI POPULASI DI HAMPARAN PERTANAMAN CABAI DI
KECAMATAN SIGI BIROMARU
PERUMUSAN MASALAH
Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru merupakan salah satu daerah sentra produksi cabai
di Kabupaten Sigi dengan intensitas penanaman yang tergolong cukup tinggi karena lahan-
lahan pertanian yang ada hampir tidak pernah diberokan. Keadaan tersebut menyebabkan
tersedianya sumber makanan bagi hama lalat buah secara terus menerus sehingga kepadatan
populasinya juga selalu meningkat.
Cara pengendalian lalat buah yang dilakukan oleh petani cabai di desa tersebut adalah
dengan menyemprotkan insektisida pada pertanaman cabai yang telah berbuah, dan biasanya
dilakukan oleh orang per orang sehingga aplikasi insektisida tersebut menjadi tidak efektif
karena selain larva lalat buah terlindung di dalam daging buah, penyemprotan insektisida yang
dilakukan oleh orang per orang juga tidak dapat mengurangi populasi di hamparan pertanaman
karena lalat buah dapat terbang dan berpindah dari pertanaman cabai yang disemprot ke
pertanaman cabai yang tidak dilakukan penyemprotan.
Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan insektisida pada pengendalian hama
lalat buah adalah dengan penggunaan bahan pemikat dari bahan-bahan alami tumbuhan yang
mengandung eugenol melalui pemasangan perangkap kemudian dilakukan pemasangan bahan
pemikat tersebut secara bersama-sama oleh seluruh petani cabai di lahan kebunnya masing-
2. masing, minimal pada hamparan yang sama. Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang
mengandung eugenol seperti minyak cengkeh, ekstrak , dan tumbuhan viteks. Penggunaan
bahan pemikat tersebut telah banyak dilaporkan efektif dalam menarik lalat buah sehingga
dapat digunakan secara meluas sebagai salah satu komponen dalam mengembangkan konsep
pengendalian hama terpadu pada komoditas tanaman cabai.
Masalah yang dihadapi petani dalam rangka pengendalian hama lalat buah dengan
penggunaan bahan pemikat tersebut adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang
berkaitan dengan penggunaan bahan alami tumbuhan tersebut sebagai bahan pemikat lalat buah,
sedang disisi lain bahan dasar bahan pemikat lalat buah tersebut cukup banyak dijumpai dan
bahkan untuk tanaman selasih dan viteks banyak tumbuh liar di dataran kota Palu, agar biaya
pengendalian yang dikeluarkan petani dapat dikurangi, sehingga pendapatannya meningkat.
TUJUAN DAN KEGUNAAN
TUJUAN
1. Petani sadar dan mengetahui bahwa terdapat teknik pengendalian lalat buah selain penggunaan
insektisida, yang dapat mengurangi dampak negatif penggunaan insektisida tersebut, dan
mengurangi biaya pengendalian sehingga pendapatannya dapat ditingkatkan.
2. Petani dapat membuat ekstrak tumbuhan viteks secara sederhana tetapi memiliki efektivitas
tinggi dalam memikat lalat buah.
3. Timbulnya usaha kecil menengah (UKM) di daerah sasaran program praktek kerja lapangan
berupa pembuatan bahan pemikat lalat buah dari bahan alami tumbuhan dengan harga yang
lebih murah sehingga dapat dijangkau oleh petani.
KEGUNAAN
Kegunaan yang dapat diperoleh petani setelah kegiatan program PKL ini selesai
adalah :
1. Terjadinya adopsi teknologi dalam pengendalian lalat buah karena bertambahnya
pengetahuan dan keterampilan petani
2. Petani lebih mudah mendapatkan bahan pemikat lalat buah, karena dapat meramu bahan-
bahan tersebut dari bahan utama ekstrak dari tumbuhan viteks secara sederhana.
3. Mengurangi penggunaan dan ketergantungan insektisida dalam pengendalian lalat buah,
3. sehingga dampak negatif akibat penggunaan insektisida dapat dikurangi.
RINGKASAN METODOLOGI
(i). Pembuatan bahan pemikat lalat buah
Pembuatanbahanpemikatlalatbuah yang berupatumbuhanviteks, dilakukandengancara:
1. dauntumbuhandicucidandipotong-potongkecilsupayalebihmudahuntuk di blender,
2. daun yangsudahdipotong-potongkecilkemudiandiblender, danperbandiganya 5kg
daunviteksdengan 1liter air, Masing-masingdauntumbuhan yang telahdiblender di
masukkankedalamwadahbaskomplastikkemudiandtambahkan / direndam air suling (air
aquades) sebanyak 1 liter. Waktudirendamandilakukanselama 1 x 24 jam, atau 2 x 24 jam.
3. Selanjutnyadilakukanpenyulingansecarasederhana, yaitu menggunakanbotoluntukmenampung
hasilsulingan, sedangkanpadabagianmulutbotoldipasangkertassaring. Larutanekstrak yang
telahdirendamkemudiandimasukkankedalambotolsaringmelaluimulutbotol yang
telahdipasangkertassaring.
Hasilsaringantersebutkemudiandisimpanuntukdijadikansebagaibahanpemikat
(ii). Pembuatan bahan perangkap dari bekas botol minuman air mineral (aqua)
Bahan perangkap berupa botol bekas minuman air mineral dibuat dengan cara:
memotong mulut botol tersebut, kemudian mulut botol dimasukkan menghadap ke
dalam. Agar potongan tersebut tidak goyang maka sebelum dimasukkan terlebih dahulu
dioleskan lem perekat sehingga pada saat dimasukkan dapat merekat pada potongan botol
liannya. Selanjutnya diberi kawat sebagai tempat untuk menggantungkan pada tanaman yang
akan diaplikaskan
Gambar 1. Model perangkap tipe steiner trap yang dimodifikasi yang terbuat dari botol bekas
minuman air mineral
(iii). Cara mengaplikasikan ketanaman cabai
Cara mengaplikasikan daun viteks ketanaman cabai yaitu:
Didalam 1 hektar tanaman cabai kita memasang 25 perangkap tipe steiner,setelah itu kita
memgambil kapas yang berukuran kecil ,kemudian dicelup kedalam atraktan daun viteks yang
sudah siap untuk di aplikasikan ketanaman.setelah itu kita masukkan kapas kedalam perangkap
yang sudah tersedia, setelah semua terpasang kita tinggal menunggu lalat buah datang dan
terperangkap kedalam perangkap yang sudah tersedia.kerena atraktan daun viteks ini
mengandung bahan aktif metil eugenol yang mampu menarik datangya lalat buah.
4. LOKASI PKL
DESA JONO OGE ,KECAMATAN SIGI BIROMARU DAN LABORATORIUM HAMA
PENYAKIT.
KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING
NamaDosen : Kesediaan : TandaTangan :
Bersedia/Tidakbersedia
Palu, 2011
Disetujui:
Ketua Program Studi Yang Bersangkutan
………………………………… ………………………………