Dokumen tersebut memberikan petunjuk cara budidaya padi menggunakan pupuk hayati Bio P 2000 Z dengan melakukan pemupukan secara berkala pada berbagai fase pertumbuhan tanaman untuk memaksimalkan hasil panen padi.
Dibutuhkan suatu pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, atau biologi yang menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang tercemar yaitu dengan memperhatikan indikator polusinya, sehingga kita dapat mengetahui apakah konsentrasi polutan sudah melebihi ambang batas (baku mutu), sehingga membahayakan bagi organisme lainnya atau masih di bawah ambang batas.
Dibutuhkan suatu pengukuran terhadap faktor fisik, kimia, atau biologi yang menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang tercemar yaitu dengan memperhatikan indikator polusinya, sehingga kita dapat mengetahui apakah konsentrasi polutan sudah melebihi ambang batas (baku mutu), sehingga membahayakan bagi organisme lainnya atau masih di bawah ambang batas.
Ribuan orang dilaporkan terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) atas sejak kabut asap menggelayut di langit. ISPA sejatinya disebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh kabut asap. Tapi polusi udara yang parah, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh bisa mengakibatkan gangguan pernafasan atau dengan kata lain mempermudah terjadinya ISPA. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. ISPA selama ini banyak menjangkiti anak-anak dan kaum lansia.
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangYahya M Aji
Pada tanggal 30 Desember 2014, kami mahasiswa jurusan Teknik Pengairan FT-UB [1 kelas] berkesempatan mengunjungi Rumah Pompa Wendit milik PDAM Kota Malang dalam rangka menambah wawasan kami terkait mata kuliah Sistem Jaringan Perpipaan. Kami diberikan materi yang komprehensif mengenai proses penyediaan air bersih mulai dari pengambilan air dari sumber, pengolahan, serta transmisi dan distribusinya. Selain itu, kami juga mengamati secara langsung pompa-pompa yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat Kota Malang, yang kapasitasnya mencapai 360 L/detik tiap pompanyaa.
pupuk cair organik adalah salah satu upaya terobosan untuk mengubah sampah dari bencana menjadi berkah. Ini presentasi untuk pelatihan pembuatan pupuk cair dosen dosen UMN untuk warga desa binaan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Sedangkan polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb)
Masuknya bahan-bahan yang bersifat toksik ke suatu ekosistem akuatik akan menimbulkan perubahan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yang ada di dalamnya. Perubahan ini juga mempengaruhi fungsi dan kegunaan air laut menjadi tidak sesuai lagi dengan peruntukan-nya. Air yang tercemar tidak lagi bisa digunakan untuk kehidupan karena tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. memenuhi syarat-syarat kesehatan dan tidak bisa menjadi habitat Biota akuatik yang aman. Bila konsentrasi polutan yang masuk terus bertambah maka akan terjadi biokonsentrasi yaitu peningkatan konsentrasi suatu polutan dalam suatu ekosistem (ANONYM, 1993). Keberadaan polutan dalam suatu lingkungan akan sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Ribuan orang dilaporkan terkena infeksi saluran pernafasan (ISPA) atas sejak kabut asap menggelayut di langit. ISPA sejatinya disebabkan oleh infeksi virus, bukan oleh kabut asap. Tapi polusi udara yang parah, ditambah dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh bisa mengakibatkan gangguan pernafasan atau dengan kata lain mempermudah terjadinya ISPA. Kemampuan paru dan saluran pernapasan mengatasi infeksi berkurang sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi. ISPA selama ini banyak menjangkiti anak-anak dan kaum lansia.
Laporan Studi Lapangan / Kunjungan PDAM Kota MalangYahya M Aji
Pada tanggal 30 Desember 2014, kami mahasiswa jurusan Teknik Pengairan FT-UB [1 kelas] berkesempatan mengunjungi Rumah Pompa Wendit milik PDAM Kota Malang dalam rangka menambah wawasan kami terkait mata kuliah Sistem Jaringan Perpipaan. Kami diberikan materi yang komprehensif mengenai proses penyediaan air bersih mulai dari pengambilan air dari sumber, pengolahan, serta transmisi dan distribusinya. Selain itu, kami juga mengamati secara langsung pompa-pompa yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat Kota Malang, yang kapasitasnya mencapai 360 L/detik tiap pompanyaa.
pupuk cair organik adalah salah satu upaya terobosan untuk mengubah sampah dari bencana menjadi berkah. Ini presentasi untuk pelatihan pembuatan pupuk cair dosen dosen UMN untuk warga desa binaan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Sedangkan polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb)
Masuknya bahan-bahan yang bersifat toksik ke suatu ekosistem akuatik akan menimbulkan perubahan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yang ada di dalamnya. Perubahan ini juga mempengaruhi fungsi dan kegunaan air laut menjadi tidak sesuai lagi dengan peruntukan-nya. Air yang tercemar tidak lagi bisa digunakan untuk kehidupan karena tidak memenuhi syarat-syarat kesehatan. memenuhi syarat-syarat kesehatan dan tidak bisa menjadi habitat Biota akuatik yang aman. Bila konsentrasi polutan yang masuk terus bertambah maka akan terjadi biokonsentrasi yaitu peningkatan konsentrasi suatu polutan dalam suatu ekosistem (ANONYM, 1993). Keberadaan polutan dalam suatu lingkungan akan sangat mempengaruhi kehidupan makhluk hidup di dalamnya.
Presentasi teknologi untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah dari limbah agroindustri.
Materi disampaikan dalam workshop pupuk organik di Pusat Penelitian Bioteknologid an Bioindustri Indonesia, Bogor.
http://isroi.com
Sampah selalu menjadi masalah di kota-kota besar di Indonesia. Perilaku masyarakat Indonesia yang tidak bisa membuang sampah pada tempatnya, kemahnya penegakkan hukum, aparatpemerintahan yang tidak amanah menjadi penyebabnya.
Sampah menjadi masalah, karena cara pandang masyarakat tentang sampah yang salah. Kunci penyelesaian masalah sampah adalah merubah paradigma masyarakat tentang sampah. Ini point penting yang sering dilupakan oleh banyak orang.
Gunung sampah bisa menjadi gunung duit jika diperlakukan dengan benar. Sampah bisa menghasilkan, bahkan bisa menjadi sahabat manusia. Sampah bisa menjadi begitu berarti, kalau kita memberi perhatian pada sampah.
Silahkan share presentasi ini. Jadikan Indonesia bersih dari sampah.
http://isroi.com
DEVELOPING A BALANCED PROJECT PORTFOLIO FOR A SOCIAL ENTERPRISE - THE CASE OF...Mariusz Andreasik
In the UK, Social enterprises are organisations whose existence is predicated on a social
model where both commercial and charitable sources of income are used to achieve social aims
such as education, the improvement of local communities and the relief of poverty. Such social
enterprises are in essence project based organisations which select, develop and operate projects in
accordance with their internal motivation to achieve social aims and goals. Social Enterprises tend
to be small and are often lacking in managerial skills such as project management, consequently
they often select projects based solely on social need or other arbitarially determined factors and
ignore other important criteria. This approach increases the likelihood of project overload and
unbalanced project portfolio development and may lead, over the longer-term, to strategic failure.
This research uses an expert survey to identify factors used by social enterprise managers to
determine project selection in order to develop the framework for an Analytic Hierarchical Process
approach to help structure decision making. These factors are then utilised to guide a small group of
social enterprise managers from the SIFE social enterprise organisation to score and rank three
specimen projects. These managers proved adept at using this approach and could analyse the
specimen projects effectively, however, they proved less able to select a suitable portfolio of
projects. This research, although small in scale, suggests that social enterprise managers can
improve their selection of suitable projects through clarification of the decision criteria to be used,
but find it considerably more difficult to develop a balanced portfolio of projects.
Cairan Hayati Bioboost Solusi Dunia Pertanian 085769500805Dedet Naswira
Tanah Indonesia yang sudah sakit dari pupuk kimia, harus disehatkan kembali dengan cairan hayati Bioboost dengan kandungan 5 mikroorganisme yang dibutuhkan tanah, tanaman, hewan dan lingkungan
KAEDAH PERTANIAN SECARA 'NATURAL FARMING'Ayda.N Mazlan
Satu kaedah pertanian yang menggunakan sumber sedia ada dipersekitaran yang terdiri dari micro organisma tempatan (IMO), tumbuhan, haiwan dan faktor persekitaran.
Bahan-bahan input yang digunakan terdiri dari produk fermentasi dan ekstrak dari tumbuhan dan haiwan.
Tidak menggunakan input kimia sintetik (baja, racun perosak, hormon sintetik) .
Dipelopori oleh Mr Cho Han Kyu dari Korea
Cara pemupukan jagung manis, Cara pemupukan jagung bisi 18, Cara pemupukan jagung manis talenta, Cara pemupukan jagung bisi 2, Cara pemupukan jagung bisi 228, Cara pemupukan jagung hibrida, Cara pemupukan jagung yang benar, Cara pemupukan jagung yg benar, Cara pemupukan jagung ayam, Cara pemupukan jagung bonanza f1,
CARA PENGGUNAAN AGRODYKE PADA JAGUNG
Perendaman Benih
1. Benih direndam didalam baskom/ember
2. Air perendaman dicampur Pupuk Agrodyke 5 sendok makan
(100 gram) dari Agrodyke per 1 liter air.
3. Lalu benih direndam sesuai kebiasaan.
Sterisasi Tanah
1. Sterilisasi tanah dilakukan satu minggu (7 hari) sebelum
tanam.
2. Penyemprotan Agrodyke dengan dosis 5 sendok makan (100
gram) per 15 Liter Air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke
sebanyak 2 kg per hektar
3. Sterilisasi berfungsi untuk menggemburkan tanah yang rusak
akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan .
Pelaksanaan penanaman
1. Jarak penanaman harus 20 x 40 cm atau sesuai kebiasaan.
2. Maksimum 2 bibit jagung per lubang.
Penaburan
1. Pemupukan Dasar I pada umur 7-10 hari setelah tanam;
Campurkan secara merata 3 Kg Agrodyke + 100 Kg Urea /
NPK per Ha
2. Pemupukan susulan pada umur 40 hari setelah tanam;
Campurkan secara merata 2 Kg Pupuk Agrodyke dengan 50
Kg Urea / NPK per Ha
Penyemprotan
1. Pada umur 15 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke, dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
Liter Air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke sebanyak 1 kg
per hektar .
2. Pada umur 45 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke, dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
Liter Air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke sebanyak 1 Kg
per hektar .
Jika anda membutuhkan Pupuk Agrodyke dan ingin konsultasi seputar Pupuk AGRODYKE, Hubungi Kami di 0821 2259 5083
Dosis dan cara pemupukan padi sawah, Jenis dan cara pemupukan padi, Cara pemupukan padi yang efektif, Cara pemupukan padi hibrida, Cara pemupukan padi jarwo, Cara pemupukan padi ketan, Cara pemupukan padi kalina, Cara pemupukan padi kabir, Cara pemupukan padi kalimasada, Cara pemupukan padi ladang,
CARA PENGGUNAAN AGRODYKE PADA PADI
Perendaman Benih
1. Benih direndam didalam baskom/ember
2. Air perendaman dicampur pupuk agrodyke dengan dosis 1
sendok makan per 3 liter air
3. Benih di rendam sesuai dengan kebiasaan.
4. Lalu benih diperam/disimpan sesuai kebiasaan agar
berkecambah atau keluar akar
Persemaian
1. Sterilisasi lahan: 1-3 hari sebelum hambur benih di lahan
persemaian.
2. Lahan persemaian disemprot dengan pupuk agrodyke
dengan dosis 5 sendok makan per tangka (15 liter air).
3. Bibit pada umur 10 hari, disemprot agrodyke dengan dosis 4
sendok per tangki
4. Sebaiknya pada umur 15 - 18 hari, bibit sudah
dipindahkan/dicabut untuk ditanam
Sterisasi Tanah
1. Sterilisasi tanah dilakukan 1 minggu sebelum tanam/tandur
2. Penyemprotan Agrodyke dengan dosis 5 sendok makan (100
gram) per 15 liter air. Total penggunaan pupuk Agrodyke
sebanyak 2 KG per hektar.
3. Total Agrodyke untuk sterilisasi lahan adalah 2 Kg per 1
hectare
Sterisasi berfungsi untuk menggemburkan tanah yang rusak akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan
Pelaksanaan penanaman
1. Bibit dicabut di persemaian setelah berumur 15 - 18 hari agar
bertumbuh anakan maksimal.
2. Jarak tanam 27 x 27 cm atau sesuai kebiasaan.
Maksimum 2 bibit per lubang.
Penaburan
1. Pemupukan Dasar I pada umur 7-10 hari sesudah tanam.
Campurkan 2 Kg pupuk Agrodyke dengan 100 Kg Urea /
NPK per hektar.
2. Pemupukan Susulan pada umur 35-40 hari setelah tanam.
Campurkan 1 Kg Agrodyke dengan 50 Kg Urea / NPK per
hektar
Penyemprotan
1. Pada umur 15 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke ,5 sendok makan (100 gram) per 15 Liter
air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke 1 kg per hektar.
2. Pada umur 30 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan agrodyke, dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
Liter. Total penggunaan Pupuk Agrodyke sebanyak 1 kg per
hektar.
3. Pada umur 45 hari setelah tanam, lakukan penyemprotan
dengan Agrodyke , dosis 5 sendok makan (100 gram) per 15
liter air. Total penggunaan Pupuk Agrodyke sebanyak 1 Kg
per hektar.
Jika anda membutuhkan Pupuk Agrodyke dan ingin konsultasi seputar Pupuk AGRODYKE, Hubungi Kami di 0821 2259 5083
ANALISIS PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) DARI YAKULT DAN AIR BERASnursyifatiara
Indonesia dikenal sebagai negara agraris terbesar di dunia, dikarenakan banyaknya masyarakat yang bekerja di bidang pertanian. Seiringnya perkembangan zaman, Indonesia mengalami kemunduran terkait kesuburan dan kerusakan tanah yang diakibatkan ketidakseimbangan unsur di dalam tanah seperti pencemaran tanah dan air yang dipengaruhi aktivitas alam dan manusia. Untuk dapat mendukung kembali sektor pertanian, perlu adanya nutrisi untuk tanah yaitu pupuk agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Metode yang digunakan dalam dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, menunjukkan kandungan di dalam minuman Yakult (Lactobacillus casei shirota strain) yang dikombinasi dengan larutan air cucian beras menghasilkan pupuk cair organic yang baik dan bagus untuk menutrisi tanah maupun tanaman.
power point ini menjelaskan tentang pertumbuhan tanaman kacang tanah mulai dari tahap pengumbulan bahan-bahan untuk membuat pupuk bokashi, pencampuran pupuk dengan media tanah, pengisian media tanam ke dalam pollybag, dan penanaman tanaman kacang tanah sampai perawatan atau penelitian mulai dari pemberian pupuk hingga mengukur tinggi tanaman dan juga menghitung jumlah daun disetiap perlakuan, dimana setiap perlakuan ada pengulangan dan setiap pengulangan itu ada 3 tanaman.
1. BUDIDAYA KEDELE, PADI, JAGUNG dan HORTIKULTURA dengan PUPUK BIO P 2000 Z Pupuk AJAIB Pupuk GAIB Tetapi Bukan
2.
3.
4.
5.
6.
7. Kinerja : Mem”bio-perforasikan atau meramu/mengolah” secara alami zat anorganik, organik, dan biotik hara di sekitar tanaman sehingga hasilnya dapat memacu, mengendalikan dan meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman. Fungsi : menjadikan Tanah & Tanaman Sebagai Bioreaktor “Pabrik Pupuk terkendali di Alam” Dampak : - Produksi tanaman Optimal dan aman (sehat) - Tanah terpelihara, unsur hara terjaga (Seperti keasaman, racun) terkendalikan. Dengan demikian Kinerja dan Fungsi Bio P 2000 Z
8. BIOREAKTOR MIKROBA DI TANAMAN DAN DI DALAM TANAH MEMANIPULASI FOSIOLOGIS TANAMAN Bunga dan Buah Produktif Kesehatan dan Ketahanan Daun Subur & Lebat PERTUMBUHAN CEPAT Maksimasi Potensi Genetik dan Transgenetik Akar Sehat dan Aktif HASIL PANEN (Berlipat ganda) Memicu proses fotosintesis secara efisien Pacu Pertum- Buhan Vegetatif Dan Genertif Malai panjang Butir penuh Efisiensi dan efektifitas pemupukan Akar Banyak dan Panjang
9. BIOREAKTOR MIKROBA SEBAGAI PENGENDALI KESETIMBANGAN MIKRO-NUTRIENT Humus (B.O) Seny. Organik sederhana. Asam Amino Bio-aktif Hormon/ EnzimVitamin, N2 Fixasi (In Cels) Mineral Ionik sdh. BAHAN ORGANIK Pupuk/ Fertilizer MIKROBA MIKROBA MIKROBA MIKROBA Kompos Hamparan NITROGEN Udara HARA Dalam Minerl Tanah SENYAWA RACUN Al+, Fe2+, Mn2+, H2S (Dalam Keadaan Berlebih) AIR DAN LAR. NUTRITION ADD GELOMBANG CAHAYA PRODUKSI TANAMAN MIKROBA INDOGENUS Phospat Potasium Calsium Magnesium Sulfur Natrium, dll Karbohidrat Protein Lemak, Mineral/Vit. Zat Penunjang BIO P 2000 Z BIO P 2000 Z
10. PERAN MIKROBA DALAM MENINGKATKAN MUTU TANAH MELALUI PENYEDIAAN NUTRISI YANG SEIMBANG dan BERKELANJUTAN TEKNIK BUDIDAYA TEKNIK MIKROBA ( BIO P 2000 Z ) PRODUKSI TANAMAN MAKSIMAL HARA TERSEDIA TANAH/BATUAN Soil activated and Regulator P tersedia, dari batuan, sel, ATP, dll. Ca dan Mg dari mineral N dari udara, fosil protein dan bahan organik Mikro nutrien dari bahan organik Enzim Bio aktif (enzim/hormon/vitamin) Intermediete : Asam organik, alkohol, amino Z P T (dari sekresi aktif )
11. PETUNJUK CARA PEMBUATAN DAN PEMAKAIAN BIO P 2000 Z Dapat : +PESTISIDA +PPC Semprot ke daun, batang Setelah di aduk rata DIFERMENTASI/ DIPERAM 2 Hari (48 Jam) dalam JERIGEN/DRUM Cara I: Dengan Fermentasi D I T A N A H Lembab/basah G U L A 1 Kg 2 U R E A 1 Kg 1 Diaduk Rata 4 TUTUP RAPAT 48 Jam(2-3 hari) 7 11 EMBER + 20 Liter A I R TANAMAN 6 BIO P 2000 Z 1 Liter AIR 20 lt 3 5 Adukan Urea+Gula+Air telah siap 8 Setelah 48 jam bahan pupuk telah siap pakai TANGKI SPRAYER 9z 2 liter fermentasi AIR 13 lt 10 Seprot atau Siram ke Tanah 12
12. Dapat : +PESTISIDA +PPC Semprot ke daun, batang Dicampur dengan air 180 liter Cara II: Dengan Suplemen atau Probio D I T A N A H Lembab/basah SU PLE MEN 1 Liter 2 5 TANAMAN 1 BIO P 2000 Z 1 Liter 3 Diaduk, dan larutan siap digunakan TANGKI SPRAYER Masukkan tangki 4 Seprot atau Siram ke Tanah 6
13.
14.
15. MAMPU MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI DOSIS ANJURAN 4 liter s/d 6 liter per ha
16.
17.
18. RINGKASAN BUDIDAYA PADI MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z Pengendalian hama tergantung dari kondisi penyerangan Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan macak Macak Tergenang air 3 s/d 7 cm Macak Tergenang air 7 s/d 10 cm Macak Pengairan Meningkatkan kerja mikrobia - - 0,75 liter/ ha (ke daun batang dan tanah) 33 HST Mengurangi kehilangan pupuk - Urea, SP36, KCL - 31 HST Mengendalikan gulma Penyiangan - - 30 HST Meningkatkan jumlah anakan - - 19 - 29 HST Mikrobia tumbuh/ pupuk terserap mikrobia Urea, SP36, KCL 0,75 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 15 – 16 HST Memperkuat pertanaman - - 4 – 14 HST Tanaman tumbuh di tanah - - 0-4 HST Tujuan Pemeliharaan Aplikasi Pupuk An Organik Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z Umur
19. Lanjutan Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Pengendalian hama tergantung dari kondisi penyerangan Panen kering Tergenang 7 s/d 10 cm Tergenang 7 s/d 10 cm Macak Macak macak Tergenang 7 s/d 10 cm Tergenang 7 s/d 10 cm Pengairan Pengeringan biji - - - 10 hari sebelum panen Meningkatkan pengisian biji - - 1.25 liter/ha (ke daun, batang) 66 HST Meningkatkan pembungaan - - - 57 -65 HST Pupuk terserap mikrobia - 1.25 liter/ha (ke daun, batang dan tanah 54 HST Penambahan unsur hara - Urea, KCL, SP36 - 51 HST Pengendalian gulma Penyiangan II - - 50 HST Mengoptimalkan pertumbuhan - 1 liter / ha (ke daun dan batang) 45 HST Meningkatkan tertumbuhan - - - 35 – 50 HST Tujuan Pemeliharaan Aplikasi Pupuk An Organik Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z Umur
20.
21. ANAK TRANS LAHAN GAMBUT UPT RAMBUTAN MENATAP MASA DEPANNYA DI DAERAH TRANS.
22. PANEN PERDANA PADI DI DAERAH TRANS RAMBUTAN MAMPU MENGHASILKAN PRODUKTIVITAS 7,9 Ton/Ha
23.
24.
25. TEKNOLOGI BIO P2000 Z ADALAH IMPLEMENTASI “PTT PLUS” DAPAT BERSINERGI DAN MENYEMPURNAKAN TEKNOLOGI SEBELUMNYA SEPERTI CARA BUDIDAYA TOT
26. MAMPU MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KEDELAI DOSIS ANJURAN 4 liter s/d 6 liter per ha
27.
28. Pemupukan fase Generatif. Pemberian 3) : waktu: 35 HST (Hari Setelah Tanam) Dosis pemupukan: 1,25 liter pupuk Bio P 2000 Z Cara : difermentasikan dengan 25 liter + 1,25 kg gula pasir + 1,25 kg urea. Setiap 2 liter fermentasi dicampur 13 liter air dan disemprotkan ke daun, batang dan tanah disekitarnya. Pemberian 4) : waktu: 50 HST (Hari Setelah Tanam) Dosis pemupukan: 1,50 liter pupuk Bio P 2000 Z + 1,5 kg gula pasir + 1,5 kg urea + 30 liter air, cara sama di atas dengan perbandingan dosis. Pemupukan fase Vegetatif. Pemberian 1) : waktu: 15 HST (Hari Setelah Tanam) Dosis pemupukan: 0,50 liter pupuk Bio P 2000 Z Cara : difermentasikan dengan 10 liter + 0,5kg gula pasir + 0,5 kg urea. Setiap 2 liter fermentasi dicampur 13 liter air dan disemprotkan ke daun, batang dan tanah disekitarnya. Pemberian 2) : waktu: 25 HST (Hari Setelah Tanam) Dosis pemupukan: 0,75 liter pupuk Bio P 2000 Z + 0,75 kg gula pasir + 0,75 kg urea + 15 liter air, cara sama di atas dengan perbandingan dosis.
29. RINGKASAN BUDIDAYA KEDELAI MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z DENGAN 4 LITER / HEKTAR Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Pengairan Optimalisasi Isi polong - - 1 liter/ ha (ke daun batang dan tanah) 50 - 51 HST Peningkatan isi polong - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,75 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 35-36 HST Mengendalian gulma Penyiangan - - 30-31 HST Persiapan bunga - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,75 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 25 – 26 HST Efektivitas pemupukan mikrobia - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,50 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 15 – 16 HST Pengendalian gulma Penyiangan - - 13 HST Menyiapkan mikrobia - - 1 liter / ha (ke tanah) 4 SBT (4 hari sblm tanam) Tujuan Pemeliharaan Aplikasi Pupuk An Organik Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z Umur
30. RINGKASAN BUDIDAYA KEDELAI MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z DENGAN 5 LITER/ HEKTAR. Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Pengairan Optimalisasi Isi polong - - 1,50 liter/ ha (ke daun batang dan tanah) 50 - 51 HST Peningkatan isi polong - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 1,25 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 35-36 HST Mengendalian gulma Penyiangan - - 30-31 HST Persiapan bunga - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,75 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 25 – 26 HST Efektivitas pemupukan mikrobia - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,50 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 15 – 16 HST Pengendalian gulma Penyiangan - - 13 HST Menyiapkan mikrobia - - 1 liter / ha (ke tanah) 4 SBT (4 hari sblm tanam) Tujuan Pemeliharaan Aplikasi Pupuk An Organik Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z Umur
31. RINGKASAN BUDIDAYA KEDELAI MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z DENGAN 6 LITER / HEKTAR Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Pemasakan isi polong Tanah lembab/ basah - - 1 liter / ha (ke daun batang 60 =60 HST Optimalisasi Isi polong Tanah lembab/ basah - - 1,50 liter/ ha (ke daun batang dan tanah) 50 - 51 HST Peningkatan isi polong Tanah lembab/ basah - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 1,25 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 35-36 HST Mengendalian gulma Tanah lembab/ basah Penyiangan - - 30-31 HST Persiapan bunga Tanah lembab/ basah - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,75 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 25 – 26 HST Efektivitas pemupukan mikrobia Tanah lembab/ basah - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,50 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 15 – 16 HST Pengendalian gulma Tanah lembab/ basah Penyiangan - - 13 HST Menyiapkan mikrobia Tanah lembab/ basah - - 1 liter / ha (ke tanah) 4 SBT (4 hari sblm tanam) Tujuan Pengairan Pemeliharaan Aplikasi Pupuk An Organik Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z Umur
38. 30 30 30 40 30 30 30 40 X X X X X X X X 25 X X X X X X X X 25 X X X X X X X X ANTAR BEDENG PERBEDENG 4 BARIS JARAK BEDENG 40 CM JARAK TANAM 25 CM X 30 CM ANTAR BEDENG
39. Kedelai milik Marhani di lahan pekarangan yang menerapkan pupuk Bio P 2000 Z dengan baik
44. PENERAPAN PUPUK BIO P 2000 Z PADA LAHAN SAWAH DENGAN PENGATURAN PENGAIRAN YANG BAIK PENERAPAN PUPUK BIO P 2000 Z PADA KEDELAI DI LAHAN YANG BELUM TERGARAP PERHUTANI
49. Pemupukan fase Generatif. Pemberian 3) : waktu: 35 Hari Setelah Tanam (HST) Dosis pemupukan: 1,25 liter pupuk Bio P 2000 Z + 25 liter air + 1,25 kg gula pasir + 1,25 kg urea, cara sama dengan di atas Pemberian 4) : waktu: 50 hari setelah tanam (HST) Dosis pemupukan: 1,50 liter pupuk bio P 2000 Z Cara : difermentasikan dengan 20 liter air + 1 kg gula pasir + 1 kg gula urea. Setiap 2 liter fermentasi dicampur 13 liter air lalu disemprotkan ke daun, batang dan tanah disekitarnya. Pemupukan fase Vegetatif. Pemberian 1) : waktu: 15 Hari setelah Tanam (HST) Dosis pemupukan: 0,5 liter pupuk Bio P 2000 Z Cara : difermentasikan dengan 10 liter + 0,5 kg gula pasir + 1 kg urea. Setiap 2 liter fermentasi dicampur 13 liter air lalu disemprotkan ke daun, batang dan tanah disekitarnya. Pemberian 2) : waktu: 25 Hari Setalah Tanam (HST) Dosis pemupukan: 0,75 liter pupuk Bio P 2000 Z + 15 liter air + 0,75 kg gula pasir + 0,75 urea, Cara sama dengan di atas
50. RINGKASAN BUDIDAYA JAGUNG MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z. Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Pengendalian hama Tergantung dari kondisi penyerangan Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Tanah lembab/ basah Pengairan Optimalisasi Isi polong - - 1,50 liter/ ha (ke daun batang dan tanah) 50 - 51 HST Peningkatan isi polong - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 1,25 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 35-36 HST Mengendalian gulma Penyiangan - - 30-31 HST Persiapan bunga - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,75 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 25 – 26 HST Efektivitas pemupukan mikrobia - Urea,SP36,KCL (80 % rekomd) 0,50 liter/ ha (ke daun, batang dan tanah 15 – 16 HST Pengendalian gulma Penyiangan - - 13 HST Menyiapkan mikrobia - - 1 liter / ha (ke tanah) 4 SBT (4 hari sblm tanam) Tujuan Pemeliharaan Aplikasi Pupuk An Organik Aplikasi Pupuk Bio P 2000 Z Umur