SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
BIODATA
ANDI AMAL HAYAT MAKMUR
BONE, 13 SEPTEMBER 1981
CALON WIDYAISWARA
KOMP. BBPP BATANGKALUKU

HP : 081343857713
E-mail : andicaritilaif@yahoo.co.id
PENGENDALIAN
OPT UTAMA
KAKAO
SEBUTKAN GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT
SEBUTKAN GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT
AGENDA PEMBELAJARAN
Hama Utama
Hama
Pengendalian
Penyakit Utama

OPT

Penyakit
Pengendalian
Gulma Utama
Gulma
Pengendalian
SOAL
1. Sebutkan 3 jenis OPT
2. Jelaskan pengertian OPT
3. Sebutkan OPT utama pada tanaman
kakao
4. Jelaskan gejala serangan PBK
5. Pestisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas
lahan 0,8 Ha. Volume semprot 400 liter /
Ha. Berapa konsentrasi pestisida yang
diperlukan ?
semua organisme di alam yang kehadirannya
semua organisme yang mengganggu
tidak diinginkan karena dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan dan
merusak tanaman sehingga merugikan petani
tanaman dari hilangnya sebagian
sebagai akibat

tanaman atau terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan tanaman karena sakit atau
dimakan atau dirusak oleh organisme tersebut
hewan atau binatang yang merusak tanaman melalui
aktivitas makan seperti serangga, mamalia

Perubahan fisiologis pada tanaman akibat adanya
aktivitas mikroorganisme (virus, cendawan, bakteri)

Tumbuhan yang mengganggu tanaman budidaya
Hama

OPT
UTAMA
KAKAO

•
•
•
•
•

Penyakit

Gulma

PBK

Helopelthis sp.
Penggerek Batang
Tikus
Adoretus sp.
•
•
•
•
•

Busuk Buah
Antraknosa
Kanker Batang
Jamur Upas
VSD

• Rumput
• Teki
• Daun Lebar
• Telur diletakkan satu persatu di
permukaan buah, berwarna jingga
 3 – 7 hari
• Larva putih kekuningan atau hijau
muda  14 – 18 hari

• Pupa berwarna putih, biasa terdapat
pada permukaan daun, buah, serasah
• Ngengat aktif malam hari, siang
berlindung pada tempat lembab

• Buah masak sebelum waktunya, buah
sulit dibelah, biji melekat keras,
terdapat bekas lubang gerekan
• Pemangkasan tepat waktu dan cara benar
• Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan
tempat
• Panen sering
• Sanitasi

• Sarungisasi
• Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan
Rangrang (Oecophyla smaragdina)

• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa
sipermetrin
• Telur diletakkan pada tangkai buah,
tangkai daun, jaringan kulit buah atau
ranting  6 - 7 hari.
• Nimfa Helopeltis sp. bentuknya seperti
serangga dewasa tetapi tidak
bersayap  10 – 11 hari.
• Imago menusuk dan megisap cairan
sel buah  5 – 8 hari
• Bercak cekung warna coklat
kehitaman. Pada buah muda dapat
mati atau tetap bertumbuh tapi
permukaan buah menjadi retak.
• Pemangkasan tepat waktu dan cara benar
• Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan
tempat
• Panen Sering dan Sanitasi
• Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan
Rangrang (Oecophyla smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa
sipermetrin

• Penyemprotan yang paling efektif yaitu jam 18.00 22.00 karena pada saat itu gerakan Helopeltis sp telah
lamban atau diam sama sekali
• Telur hama ini berwarna kuning
kemerahan  9 - 10 hari.
• Larva berwarna cerah seperti ungu
sawo matang  171 - 180 hari.
• Pupa terbentuk di dalam liang gerekan,
warna coklat tua pada kepala dan pada
bagian ekor coklat muda
• Imago dengan sayap depan berbintik
tebal hitam dengan dasar putih tembus
pandang.
• Menggerek batang/cabang sampai
xylem, terdapat campuran kotoran
• Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
digerek, jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal
yang diukur dari lubang gerekan.
• Menggunakan detergen untuk memancing keluar,
kemudian ulat dimatikan
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan
Beauveria bassiana dan nematoda Steinernema

carpocapsae
• Gunakan Semut Merah dan Rangrang (Oecophyla
smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
• Telur biasanya diletakkan satu per satu
di celah-celah kulit kayu.
• Larva berwarna kuning kemerahan
dengan kepala hitam, jatuh ke tanah
• Pupa terbentuk di dalam lubang
gerekan  menjulur di dekat lubang
• Imago berwarna putih, nocturnal dan
muncul di permukaan tanah
• Pada lubang gerekan terdapat
kumpulan kotoran sisa gerekan dan
kotoran larva di mulut lubang gerekan
larva jatuh ke permukaan tanah
• Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah
pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva
dimatikan.
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria
bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
• Telur diletakkan satu persatu di kulit
pohon  7 - 9 hari
• Larva membuat terowongan tidak teratur
di dalam batang  69 – 81 hari
• Pupa terbentuk di dalam lubang gerekan
 19 – 21 hari
• Imago akan memakan kulit pucuk dan
kulit muda
• Pangkal batang banyak lubang dan
tergerek. Jika berlangsung lama,
tanaman akan mati
• Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah
pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva
dimatikan.
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria
bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
• Telur diletakkan pada buah dan lekukan
buah  5 - 6 hari
• Larva kecil berkelompok dan menyebar
dengan angin ke daun lain  15 - 20 hari
• Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar
pangkal batang  6 – 8 hari
• Imago terbentuk di dalam tanah dan aktif
pada malam hari  8 - 12 hari
• Merusak daun, pucuk daun, bunga dan
pentil kakao. Daun yang terserang
nampak berlubang dan pucuk tanaman
gundul, sehingga tinggal tulang daun saja
• Sanitasi kebun
• Secara mekanis yaitu ulat dan kepompong
dimusnahkan.
• Pemangkasan pohon pelindung (jika pohon pelindung
lamtoro) dengan memangkas ranting-ranting lamtoro
pada waktu ulat masih kecil, kemudian dimusnahkan
• Pestisida Nabati (ekstrak daun mimba)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
lamda sihalotrin dan sipermetrin
• Telur diletakkan di bawah serasah atau
permukaan tanah  5 - 6 hari
• Larva masuk ke dalam tanah dan
merusak akar tanaman  67 - 77 hari
• Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar
pangkal batang
• Kumbang berwarna coklat dan memakan
daun muda dimulai dari tepian daun
• Daun tidak mampu melakukan
fotosintesis secara sempurna sehingga
tanaman menjadi layu dan mati.
• Serangan tinggi pada kondisi lembab
• Sanitasi kebun
• Perlindungan dengan pelepah kelapa sawit yang
ditancapkan di sekeliling coklat muda juga terbukti
dapat menurunkan tingkat serangan
• Penggunaan Musuh alami seperti Tiphia
(Hymenoptera) yang sudah dikembangkan di Malaysia.
• Secara kimiawi penyemprotan sebaiknya dilakukan
pada malam hari, saat Adoretus sp. Aktif

• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
lamda sihalotrin dan sipermetrin
• Terjadinya pembusukan disertai bercak
coklat kehitaman dengan batas yang
tegas. Serangan biasanya dimulai dari
ujung atau pangkal buah
• Menyebar dari satu buah ke buah yang
lain melalui percikan air hujan,
hubungan langsung antara buah dan
melalui perantara binatang
• Pada kondisi lembab pada permukaan
buah akan muncul serbuk berwarna
putih
• Jika buah muda, tidak bisa dipanen
INTENSITAS
SERANGAN

CARA
PENGENDALIAN

RINGAN ( < 5 % )

SANITASI P

SEDANG ( 5 – 10 % )

SANITASI K + FUNGISIDA

BERAT ( > 20 % )

SANITASI K + FUNGISIDA +
LINGKUNGAN
• Tampak adanya warna gelap agak
berlekuk pada kulit batang yang sering
ditemukan cairan kemerahan yang
lama kelamaan menjadi seperti lapisan
karat.
• Jika kulit batang yang terserang
dikupas akan terlihat lapisan
membusuk dan berwarna merah
anggur
• Berkembang dari busuk buah
• Jaringan kayu rusak, batang menjadi
busuk dan berlendir
 Mengupas kulit batang atau kulit cabang yang

membusuk sampai batas yang sehat (jaringan
berwarna putih).
 Pada kulit batang atau cabang yang dikupas diolesi

dengan bahan penutup luka seperti kunyit atau
fungisida tembaga.
 Apabila kerusakannya sampai mengelilingi batang dan

menunjukkan gejala layu daun sebaiknya tanaman
tersebut dipotong atau dibongkar
• Bintik nekrosis warna coklat pada daun
• Daun muda yang serangannya cukup
berat mudah rontok yang bermuara
pada matinya ranting
• Buah muda layu dengan bintik coklat
yang berkembang menjadi antraknosa.
Akhirnya buah mongering menjadi
mumi (buah yang mengeras, mengecil,
kecil dan kering)
• Buah dewasa yang terinfeksi tidak
menjadi layu, hanya mengalami
antraknose dan mengerut pada bagian
ujungnya
INTENSITAS
SERANGAN

CARA
PENGENDALIAN

SANGAT RINGAN ( < 5 % )

MONITORING

RINGAN ( 5 – 15 % )

PUPUK + SANITASI

SEDANG ( 15 - 35 % )

PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA

BERAT ( > 35 - 75 % )

PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA

SANGAT BERAT ( > 75 % )

ERADIKASI

 penyemprotan fungisida preventif awal musim hujan pada saat
pembentukan daun baru telah mencapai 10 % dengan daun

pertama kira-kira berumur 1 minggu (± 5 cm).
 Fungisida yang digunakan adalah yang berbahan akitif prokloras
atau karbendasim
• Daun menguning dengan bercak hijau
biasanya terletak pada seri daun kedua
atau ketiga dari titik tumbuh
• Bekas duduk daun terlihat 3 buah
noktah coklat kehitaman. Bila ranting
dibelah terlihat garis coklat pada xylem
• Jika dari bekas potongan daun, bekas
duduk daun, atau bekas potongan
ranting yang dicurigai muncul benangbenang berwarna putih
• Daun yang terserang akhirnya gugur
sehingga tampak gejala ranting ompong
 Pada daerah basah dilakukan pemangkasan dan
sanitasi dua minggu sekali dan di daerah kering
dengan pemangkasan 1 – 3 bulan sekali ternyata

efektif.
 Pemangkasan sanitasi dilakukan dengan cara
memotong ranting sakit sampai batas garis coklat
pada xylem ditambah 30 cm
• Gejala terlihat pada percabangan yang
sudah berkayu.
• jamur tampak mengkilap seperti perak,
sangat mirip dengan sarang laba-laba 
jamur membentuk kerak yang berwarna
merah jambu
• Kelembaban tinggi mempercepat
perkembangannya

• Matinya ranting  matinya seluruh
batang tanaman
 Pemangkasan cabang kakao dan pengaturan tanaman
pelindung pada musim hujan
 Pemangkasan percabangan tanaman yang terserang
jamur ditambah 20 cm di bawahnya. Bila perlu olesi
fungisida terlebih dulu .
 Apabila gejala masih dalam tingkat sarang laba-laba
bersihkan miselium yang menempel kemudian olesi
kunyit atau fungisida yang berbahan aktif tridemorf dan
tembaga
 Sanitasi jamur pada tanaman lain di sekitarnya
• Akar Merah  akar yang terinfeksi
menjadi busuk basah, lunak dan berair.
• Akar Putih  terdapat benang-benang
putih yang bercabang-cabang, melekat
erat pada permukaan akar
• Akar Coklat  akar tanaman diliputi oleh
benang-benang jamur berlendir yang
mengikat erat butir-butir tanah

• Jamur menyerang akar tunggang dan
selanjutnya menyerang ke akar-akar
yang besar
 Membongkar tanaman yang terserang parah
kemudian dibakar dan dilanjutkan dengan penaburan
belerang sebanyak 600 gram.

 Lahan yang baru dibongkar didayung selama 1 tahun
 Membuat parit isolasi sedalam sekitar 80 cm pada
daerah satu baris di luar tanaman mati

 Akar yang terserang ringan dibersihkan dengan sikat
kemudian akar dioles dengan fungisida
• Laba-laba merupakan pemangsa
yang hebat  menunggu di
sarangnya, memburu, melompat
dan memangsa, menyamar
• Menusukkan racun dalam tubuh
mangsa dan mengisap cairannya
• Memangsa Helopelthis sp., kutu,
kepik dan larva
GULMA
UTAMA
KAKAO
MUDA
Unsur
Hara

KOMPETISI
LANGSUNG

Air

Sinar
Matahari

•
•
•
•
•

Nitrogen = 2
Posfor = 1,5
Kalium = 3,5
Magnesium = 5
Kalsium = 7

• Helianthus annus

• Fotosintesis
KOMPETISI TIDAK LANGSUNG
 Pengotoran kualitas produksi pertanian,
misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma
 Allelopathy
 Perantara atau sumber penyakit atau hama
pada tanaman, misalnya Lersia hexandra dan

Cynodon dactylon
 Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian
 Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi
misalnya eceng gondok
 Menghambat / mengganggu aktivitas bertani
Preventif
Membersihkan pakaian dari partikel tanaman lain
Sanitasi lingkungan sekitar lahan
Membersihkan alat-alat pertanian
Tidak menggunakan pupuk kompos yang belum
matang
Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan
rumput-rumput makanan ternak

Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran
pengairan
Pengendalian Mekanis
Tanpa
Alat

Tangan
dan
Kaki

Menggunakan Alat

Arit /
Cangkul

Power
Weeder

Landak
Pengendalian Gulma secara Mekanis
Pengendalian Gulma secara Kimiawi

FAKTOR UTAMA DALAM
APLIKASI HERBISIDA

Jenis
Herbisida

Waktu
Aplikasi

Dosis
Herbisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas lahan 1
Hektar. Volume semprot 250 liter / Ha. Berapa
konsentrasi herbisida yang diperlukan ?
Jawab :
Konsentrasi =

Konsentrasi =

Dosis
Volume Semprot

2 liter / ha
250 liter / ha

Konsentrasi = 8 ml / liter
Petani A memiliki lahan 8.000 m2 untuk mengendalikan
Liriomyza sp. dibutuhkan 8 kali aplikasi insektisida
dengan konsentrasi 2,5 ml/liter. Volume semprot 500
liter/ha. Harga insektisida Rp. 25.000,- per liter. Berapa
biaya yang dikeluarkan ?
Jawab :

Konsentrasi =

Volume Semprot =

2,5 ml / liter =

0,8 ha
1 ha

Dosis
400 liter / ha

Dosis
Volume Semprot
X 500 liter = 400 liter / ha

= 1000 ml / ha = 1 liter/ha

Biaya = 1 liter x 8 kali aplikasi x Rp. 25.000,- = Rp. 200.000,-
KESIMPULAN
Pengendalian OPT diarahkan pada PHT dengan
memanfaatkan beberapa teknik pengendalian
dengan kimiawi sebagai alternatif terakhir
Pengendalian secara kimiawi membutuhkan
perhitungan matang dalam aplikasinya (dosis,
konsentrasi dan volume semprot)
TERIMA KASIH
There are no secrets to success..
It is the result of preparation, hard works,
learning from failure..
Colin Powell

SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

What's hot

Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanIv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanHario Sadewo
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaAnkardiansyah Pandu Pradana
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganJoel mabes
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Paditani57
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Ilham Johari
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGAJosua Sitorus
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptSRI MANWAN
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Yos F. da-Lopes
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihTidar University
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karethome
 

What's hot (20)

Hama dan penyakit cabai
Hama dan penyakit cabaiHama dan penyakit cabai
Hama dan penyakit cabai
 
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman DaslintanIv. bioekologi hama tanaman Daslintan
Iv. bioekologi hama tanaman Daslintan
 
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kakao dan Teknik Pengendaliannya
 
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Talas
TalasTalas
Talas
 
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Tembakau dan Teknik Pengendaliannya
 
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkunganDDA Tanaman dan faktor lingkungan
DDA Tanaman dan faktor lingkungan
 
Laporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARETLaporan Budidaya KARET
Laporan Budidaya KARET
 
Budidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman PadiBudidaya Tanaman Padi
Budidaya Tanaman Padi
 
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)Tanaman Penutup Tanah (sawit)
Tanaman Penutup Tanah (sawit)
 
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGARESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
RESISTENSI PERTAHANAN TANAMAN TERHADAP SERANGGA
 
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.pptOPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
OPT CABAI DAN PENGENDALIANNYA-2.ppt
 
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimunMakalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
Makalah_70 pengolahan benih terung dan mentimun
 
Hama pada tanaman tembakau
Hama pada tanaman tembakauHama pada tanaman tembakau
Hama pada tanaman tembakau
 
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
Manajemen Panen dan Pasca Panen Tanaman Kakao Di Pusat Pembelajaran Kakao (Cl...
 
Budidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusimBudidaya tanaman semusim
Budidaya tanaman semusim
 
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benihLaporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
Laporan praktikum pengujian daya tumbuh benih
 
Budidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkehBudidaya tanaman cengkeh
Budidaya tanaman cengkeh
 
Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.
Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.
Makalah_64 Tugas akhir semester 2 klasifikasi gulma.
 
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karetPengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman karet
 

Similar to Hama penyakit kakao 25 mei 2012

Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terongsujononasa
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruksujononasa
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurYusuf Arie
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfAsikin3
 
Bertanam jamur merang
Bertanam jamur merangBertanam jamur merang
Bertanam jamur merangakmalkojah
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terongMuto Sn
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukCaraKerja
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxnisachairunnisa2
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya ladasujononasa
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaNike Triwahyuningsih
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxgoliaputra1
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangsupriyadispd21
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkasujononasa
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISAyda.N Mazlan
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongRere Vezhiama
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheCaraKerja
 
hamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptx
hamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptxhamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptx
hamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptxAriffatchurFauzi3
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggursujononasa
 

Similar to Hama penyakit kakao 25 mei 2012 (20)

Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terong
 
Teknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jerukTeknis budidaya jeruk
Teknis budidaya jeruk
 
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamurBrosur-Teknik- budidaya-jamur
Brosur-Teknik- budidaya-jamur
 
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdfHama dan Penyakit Alpukat.pdf
Hama dan Penyakit Alpukat.pdf
 
Bertanam jamur merang
Bertanam jamur merangBertanam jamur merang
Bertanam jamur merang
 
jamur Trichoderma 2
jamur Trichoderma 2jamur Trichoderma 2
jamur Trichoderma 2
 
Budidaya terong
Budidaya terongBudidaya terong
Budidaya terong
 
Budidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jerukBudidaya tanaman jeruk
Budidaya tanaman jeruk
 
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptxNUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
NUR RAHMA CHAIRUNNISA 184110168 TUGAS 4.pptx
 
Teknis budidaya lada
Teknis budidaya ladaTeknis budidaya lada
Teknis budidaya lada
 
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan BiopestisidaMateri Bimtek Pembuatan Biopestisida
Materi Bimtek Pembuatan Biopestisida
 
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptxHama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
Hama & Penyakit Tanaman Kelapa Sawit.pptx
 
Cara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentangCara budidaya tanaman kentang
Cara budidaya tanaman kentang
 
Teknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangkaTeknis budidaya semangka
Teknis budidaya semangka
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
 
Budidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terongBudidaya tanaman terong
Budidaya tanaman terong
 
OPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptxOPT DURIAN.pptx
OPT DURIAN.pptx
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 
hamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptx
hamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptxhamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptx
hamapenyakittanamanpadi-161204123330.pptx
 
Teknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggurTeknis budidaya anggur
Teknis budidaya anggur
 

Hama penyakit kakao 25 mei 2012

  • 1. BIODATA ANDI AMAL HAYAT MAKMUR BONE, 13 SEPTEMBER 1981 CALON WIDYAISWARA KOMP. BBPP BATANGKALUKU HP : 081343857713 E-mail : andicaritilaif@yahoo.co.id
  • 3.
  • 4. SEBUTKAN GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT
  • 5. SEBUTKAN GAMBAR APA YANG ANDA LIHAT
  • 6. AGENDA PEMBELAJARAN Hama Utama Hama Pengendalian Penyakit Utama OPT Penyakit Pengendalian Gulma Utama Gulma Pengendalian
  • 7. SOAL 1. Sebutkan 3 jenis OPT 2. Jelaskan pengertian OPT 3. Sebutkan OPT utama pada tanaman kakao 4. Jelaskan gejala serangan PBK 5. Pestisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas lahan 0,8 Ha. Volume semprot 400 liter / Ha. Berapa konsentrasi pestisida yang diperlukan ?
  • 8. semua organisme di alam yang kehadirannya semua organisme yang mengganggu tidak diinginkan karena dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan dan merusak tanaman sehingga merugikan petani tanaman dari hilangnya sebagian sebagai akibat tanaman atau terganggunya pertumbuhan dan perkembangan tanaman karena sakit atau dimakan atau dirusak oleh organisme tersebut
  • 9.
  • 10. hewan atau binatang yang merusak tanaman melalui aktivitas makan seperti serangga, mamalia Perubahan fisiologis pada tanaman akibat adanya aktivitas mikroorganisme (virus, cendawan, bakteri) Tumbuhan yang mengganggu tanaman budidaya
  • 11. Hama OPT UTAMA KAKAO • • • • • Penyakit Gulma PBK Helopelthis sp. Penggerek Batang Tikus Adoretus sp. • • • • • Busuk Buah Antraknosa Kanker Batang Jamur Upas VSD • Rumput • Teki • Daun Lebar
  • 12. • Telur diletakkan satu persatu di permukaan buah, berwarna jingga  3 – 7 hari • Larva putih kekuningan atau hijau muda  14 – 18 hari • Pupa berwarna putih, biasa terdapat pada permukaan daun, buah, serasah • Ngengat aktif malam hari, siang berlindung pada tempat lembab • Buah masak sebelum waktunya, buah sulit dibelah, biji melekat keras, terdapat bekas lubang gerekan
  • 13. • Pemangkasan tepat waktu dan cara benar • Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan tempat • Panen sering • Sanitasi • Sarungisasi • Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan Rangrang (Oecophyla smaragdina) • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
  • 14. • Telur diletakkan pada tangkai buah, tangkai daun, jaringan kulit buah atau ranting  6 - 7 hari. • Nimfa Helopeltis sp. bentuknya seperti serangga dewasa tetapi tidak bersayap  10 – 11 hari. • Imago menusuk dan megisap cairan sel buah  5 – 8 hari • Bercak cekung warna coklat kehitaman. Pada buah muda dapat mati atau tetap bertumbuh tapi permukaan buah menjadi retak.
  • 15. • Pemangkasan tepat waktu dan cara benar • Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan tempat • Panen Sering dan Sanitasi • Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan Rangrang (Oecophyla smaragdina) • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin • Penyemprotan yang paling efektif yaitu jam 18.00 22.00 karena pada saat itu gerakan Helopeltis sp telah lamban atau diam sama sekali
  • 16. • Telur hama ini berwarna kuning kemerahan  9 - 10 hari. • Larva berwarna cerah seperti ungu sawo matang  171 - 180 hari. • Pupa terbentuk di dalam liang gerekan, warna coklat tua pada kepala dan pada bagian ekor coklat muda • Imago dengan sayap depan berbintik tebal hitam dengan dasar putih tembus pandang. • Menggerek batang/cabang sampai xylem, terdapat campuran kotoran
  • 17. • Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang digerek, jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal yang diukur dari lubang gerekan. • Menggunakan detergen untuk memancing keluar, kemudian ulat dimatikan • Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beauveria bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae • Gunakan Semut Merah dan Rangrang (Oecophyla smaragdina) • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
  • 18. • Telur biasanya diletakkan satu per satu di celah-celah kulit kayu. • Larva berwarna kuning kemerahan dengan kepala hitam, jatuh ke tanah • Pupa terbentuk di dalam lubang gerekan  menjulur di dekat lubang • Imago berwarna putih, nocturnal dan muncul di permukaan tanah • Pada lubang gerekan terdapat kumpulan kotoran sisa gerekan dan kotoran larva di mulut lubang gerekan larva jatuh ke permukaan tanah
  • 19. • Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva dimatikan. • Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
  • 20. • Telur diletakkan satu persatu di kulit pohon  7 - 9 hari • Larva membuat terowongan tidak teratur di dalam batang  69 – 81 hari • Pupa terbentuk di dalam lubang gerekan  19 – 21 hari • Imago akan memakan kulit pucuk dan kulit muda • Pangkal batang banyak lubang dan tergerek. Jika berlangsung lama, tanaman akan mati
  • 21. • Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva dimatikan. • Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
  • 22. • Telur diletakkan pada buah dan lekukan buah  5 - 6 hari • Larva kecil berkelompok dan menyebar dengan angin ke daun lain  15 - 20 hari • Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar pangkal batang  6 – 8 hari • Imago terbentuk di dalam tanah dan aktif pada malam hari  8 - 12 hari • Merusak daun, pucuk daun, bunga dan pentil kakao. Daun yang terserang nampak berlubang dan pucuk tanaman gundul, sehingga tinggal tulang daun saja
  • 23. • Sanitasi kebun • Secara mekanis yaitu ulat dan kepompong dimusnahkan. • Pemangkasan pohon pelindung (jika pohon pelindung lamtoro) dengan memangkas ranting-ranting lamtoro pada waktu ulat masih kecil, kemudian dimusnahkan • Pestisida Nabati (ekstrak daun mimba) • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, lamda sihalotrin dan sipermetrin
  • 24. • Telur diletakkan di bawah serasah atau permukaan tanah  5 - 6 hari • Larva masuk ke dalam tanah dan merusak akar tanaman  67 - 77 hari • Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar pangkal batang • Kumbang berwarna coklat dan memakan daun muda dimulai dari tepian daun • Daun tidak mampu melakukan fotosintesis secara sempurna sehingga tanaman menjadi layu dan mati. • Serangan tinggi pada kondisi lembab
  • 25. • Sanitasi kebun • Perlindungan dengan pelepah kelapa sawit yang ditancapkan di sekeliling coklat muda juga terbukti dapat menurunkan tingkat serangan • Penggunaan Musuh alami seperti Tiphia (Hymenoptera) yang sudah dikembangkan di Malaysia. • Secara kimiawi penyemprotan sebaiknya dilakukan pada malam hari, saat Adoretus sp. Aktif • Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin, lamda sihalotrin dan sipermetrin
  • 26. • Terjadinya pembusukan disertai bercak coklat kehitaman dengan batas yang tegas. Serangan biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah • Menyebar dari satu buah ke buah yang lain melalui percikan air hujan, hubungan langsung antara buah dan melalui perantara binatang • Pada kondisi lembab pada permukaan buah akan muncul serbuk berwarna putih • Jika buah muda, tidak bisa dipanen
  • 27. INTENSITAS SERANGAN CARA PENGENDALIAN RINGAN ( < 5 % ) SANITASI P SEDANG ( 5 – 10 % ) SANITASI K + FUNGISIDA BERAT ( > 20 % ) SANITASI K + FUNGISIDA + LINGKUNGAN
  • 28. • Tampak adanya warna gelap agak berlekuk pada kulit batang yang sering ditemukan cairan kemerahan yang lama kelamaan menjadi seperti lapisan karat. • Jika kulit batang yang terserang dikupas akan terlihat lapisan membusuk dan berwarna merah anggur • Berkembang dari busuk buah • Jaringan kayu rusak, batang menjadi busuk dan berlendir
  • 29.  Mengupas kulit batang atau kulit cabang yang membusuk sampai batas yang sehat (jaringan berwarna putih).  Pada kulit batang atau cabang yang dikupas diolesi dengan bahan penutup luka seperti kunyit atau fungisida tembaga.  Apabila kerusakannya sampai mengelilingi batang dan menunjukkan gejala layu daun sebaiknya tanaman tersebut dipotong atau dibongkar
  • 30. • Bintik nekrosis warna coklat pada daun • Daun muda yang serangannya cukup berat mudah rontok yang bermuara pada matinya ranting • Buah muda layu dengan bintik coklat yang berkembang menjadi antraknosa. Akhirnya buah mongering menjadi mumi (buah yang mengeras, mengecil, kecil dan kering) • Buah dewasa yang terinfeksi tidak menjadi layu, hanya mengalami antraknose dan mengerut pada bagian ujungnya
  • 31. INTENSITAS SERANGAN CARA PENGENDALIAN SANGAT RINGAN ( < 5 % ) MONITORING RINGAN ( 5 – 15 % ) PUPUK + SANITASI SEDANG ( 15 - 35 % ) PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA BERAT ( > 35 - 75 % ) PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA SANGAT BERAT ( > 75 % ) ERADIKASI  penyemprotan fungisida preventif awal musim hujan pada saat pembentukan daun baru telah mencapai 10 % dengan daun pertama kira-kira berumur 1 minggu (± 5 cm).  Fungisida yang digunakan adalah yang berbahan akitif prokloras atau karbendasim
  • 32. • Daun menguning dengan bercak hijau biasanya terletak pada seri daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh • Bekas duduk daun terlihat 3 buah noktah coklat kehitaman. Bila ranting dibelah terlihat garis coklat pada xylem • Jika dari bekas potongan daun, bekas duduk daun, atau bekas potongan ranting yang dicurigai muncul benangbenang berwarna putih • Daun yang terserang akhirnya gugur sehingga tampak gejala ranting ompong
  • 33.  Pada daerah basah dilakukan pemangkasan dan sanitasi dua minggu sekali dan di daerah kering dengan pemangkasan 1 – 3 bulan sekali ternyata efektif.  Pemangkasan sanitasi dilakukan dengan cara memotong ranting sakit sampai batas garis coklat pada xylem ditambah 30 cm
  • 34. • Gejala terlihat pada percabangan yang sudah berkayu. • jamur tampak mengkilap seperti perak, sangat mirip dengan sarang laba-laba  jamur membentuk kerak yang berwarna merah jambu • Kelembaban tinggi mempercepat perkembangannya • Matinya ranting  matinya seluruh batang tanaman
  • 35.  Pemangkasan cabang kakao dan pengaturan tanaman pelindung pada musim hujan  Pemangkasan percabangan tanaman yang terserang jamur ditambah 20 cm di bawahnya. Bila perlu olesi fungisida terlebih dulu .  Apabila gejala masih dalam tingkat sarang laba-laba bersihkan miselium yang menempel kemudian olesi kunyit atau fungisida yang berbahan aktif tridemorf dan tembaga  Sanitasi jamur pada tanaman lain di sekitarnya
  • 36. • Akar Merah  akar yang terinfeksi menjadi busuk basah, lunak dan berair. • Akar Putih  terdapat benang-benang putih yang bercabang-cabang, melekat erat pada permukaan akar • Akar Coklat  akar tanaman diliputi oleh benang-benang jamur berlendir yang mengikat erat butir-butir tanah • Jamur menyerang akar tunggang dan selanjutnya menyerang ke akar-akar yang besar
  • 37.  Membongkar tanaman yang terserang parah kemudian dibakar dan dilanjutkan dengan penaburan belerang sebanyak 600 gram.  Lahan yang baru dibongkar didayung selama 1 tahun  Membuat parit isolasi sedalam sekitar 80 cm pada daerah satu baris di luar tanaman mati  Akar yang terserang ringan dibersihkan dengan sikat kemudian akar dioles dengan fungisida
  • 38. • Laba-laba merupakan pemangsa yang hebat  menunggu di sarangnya, memburu, melompat dan memangsa, menyamar • Menusukkan racun dalam tubuh mangsa dan mengisap cairannya • Memangsa Helopelthis sp., kutu, kepik dan larva
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48. Unsur Hara KOMPETISI LANGSUNG Air Sinar Matahari • • • • • Nitrogen = 2 Posfor = 1,5 Kalium = 3,5 Magnesium = 5 Kalsium = 7 • Helianthus annus • Fotosintesis
  • 49. KOMPETISI TIDAK LANGSUNG  Pengotoran kualitas produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma  Allelopathy  Perantara atau sumber penyakit atau hama pada tanaman, misalnya Lersia hexandra dan Cynodon dactylon  Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian  Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi misalnya eceng gondok  Menghambat / mengganggu aktivitas bertani
  • 50.
  • 51. Preventif Membersihkan pakaian dari partikel tanaman lain Sanitasi lingkungan sekitar lahan Membersihkan alat-alat pertanian Tidak menggunakan pupuk kompos yang belum matang Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran pengairan
  • 54. Pengendalian Gulma secara Kimiawi FAKTOR UTAMA DALAM APLIKASI HERBISIDA Jenis Herbisida Waktu Aplikasi Dosis
  • 55. Herbisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas lahan 1 Hektar. Volume semprot 250 liter / Ha. Berapa konsentrasi herbisida yang diperlukan ? Jawab : Konsentrasi = Konsentrasi = Dosis Volume Semprot 2 liter / ha 250 liter / ha Konsentrasi = 8 ml / liter
  • 56. Petani A memiliki lahan 8.000 m2 untuk mengendalikan Liriomyza sp. dibutuhkan 8 kali aplikasi insektisida dengan konsentrasi 2,5 ml/liter. Volume semprot 500 liter/ha. Harga insektisida Rp. 25.000,- per liter. Berapa biaya yang dikeluarkan ? Jawab : Konsentrasi = Volume Semprot = 2,5 ml / liter = 0,8 ha 1 ha Dosis 400 liter / ha Dosis Volume Semprot X 500 liter = 400 liter / ha = 1000 ml / ha = 1 liter/ha Biaya = 1 liter x 8 kali aplikasi x Rp. 25.000,- = Rp. 200.000,-
  • 57. KESIMPULAN Pengendalian OPT diarahkan pada PHT dengan memanfaatkan beberapa teknik pengendalian dengan kimiawi sebagai alternatif terakhir Pengendalian secara kimiawi membutuhkan perhitungan matang dalam aplikasinya (dosis, konsentrasi dan volume semprot)
  • 58. TERIMA KASIH There are no secrets to success.. It is the result of preparation, hard works, learning from failure.. Colin Powell SEMOGA BERMANFAAT