7. SOAL
1. Sebutkan 3 jenis OPT
2. Jelaskan pengertian OPT
3. Sebutkan OPT utama pada tanaman
kakao
4. Jelaskan gejala serangan PBK
5. Pestisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas
lahan 0,8 Ha. Volume semprot 400 liter /
Ha. Berapa konsentrasi pestisida yang
diperlukan ?
8. semua organisme di alam yang kehadirannya
semua organisme yang mengganggu
tidak diinginkan karena dapat menghambat
pertumbuhan dan perkembangan dan
merusak tanaman sehingga merugikan petani
tanaman dari hilangnya sebagian
sebagai akibat
tanaman atau terganggunya pertumbuhan dan
perkembangan tanaman karena sakit atau
dimakan atau dirusak oleh organisme tersebut
9.
10. hewan atau binatang yang merusak tanaman melalui
aktivitas makan seperti serangga, mamalia
Perubahan fisiologis pada tanaman akibat adanya
aktivitas mikroorganisme (virus, cendawan, bakteri)
Tumbuhan yang mengganggu tanaman budidaya
12. • Telur diletakkan satu persatu di
permukaan buah, berwarna jingga
3 – 7 hari
• Larva putih kekuningan atau hijau
muda 14 – 18 hari
• Pupa berwarna putih, biasa terdapat
pada permukaan daun, buah, serasah
• Ngengat aktif malam hari, siang
berlindung pada tempat lembab
• Buah masak sebelum waktunya, buah
sulit dibelah, biji melekat keras,
terdapat bekas lubang gerekan
13. • Pemangkasan tepat waktu dan cara benar
• Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan
tempat
• Panen sering
• Sanitasi
• Sarungisasi
• Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan
Rangrang (Oecophyla smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa
sipermetrin
14. • Telur diletakkan pada tangkai buah,
tangkai daun, jaringan kulit buah atau
ranting 6 - 7 hari.
• Nimfa Helopeltis sp. bentuknya seperti
serangga dewasa tetapi tidak
bersayap 10 – 11 hari.
• Imago menusuk dan megisap cairan
sel buah 5 – 8 hari
• Bercak cekung warna coklat
kehitaman. Pada buah muda dapat
mati atau tetap bertumbuh tapi
permukaan buah menjadi retak.
15. • Pemangkasan tepat waktu dan cara benar
• Pemupukan dengan tepat dosis, jenis, waktu, cara dan
tempat
• Panen Sering dan Sanitasi
• Gunakan Semut Hitam (Dolichoderus thoracicus) dan
Rangrang (Oecophyla smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa
sipermetrin
• Penyemprotan yang paling efektif yaitu jam 18.00 22.00 karena pada saat itu gerakan Helopeltis sp telah
lamban atau diam sama sekali
16. • Telur hama ini berwarna kuning
kemerahan 9 - 10 hari.
• Larva berwarna cerah seperti ungu
sawo matang 171 - 180 hari.
• Pupa terbentuk di dalam liang gerekan,
warna coklat tua pada kepala dan pada
bagian ekor coklat muda
• Imago dengan sayap depan berbintik
tebal hitam dengan dasar putih tembus
pandang.
• Menggerek batang/cabang sampai
xylem, terdapat campuran kotoran
17. • Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
digerek, jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah pangkal
yang diukur dari lubang gerekan.
• Menggunakan detergen untuk memancing keluar,
kemudian ulat dimatikan
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan
Beauveria bassiana dan nematoda Steinernema
carpocapsae
• Gunakan Semut Merah dan Rangrang (Oecophyla
smaragdina)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
18. • Telur biasanya diletakkan satu per satu
di celah-celah kulit kayu.
• Larva berwarna kuning kemerahan
dengan kepala hitam, jatuh ke tanah
• Pupa terbentuk di dalam lubang
gerekan menjulur di dekat lubang
• Imago berwarna putih, nocturnal dan
muncul di permukaan tanah
• Pada lubang gerekan terdapat
kumpulan kotoran sisa gerekan dan
kotoran larva di mulut lubang gerekan
larva jatuh ke permukaan tanah
19. • Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah
pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva
dimatikan.
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria
bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
20. • Telur diletakkan satu persatu di kulit
pohon 7 - 9 hari
• Larva membuat terowongan tidak teratur
di dalam batang 69 – 81 hari
• Pupa terbentuk di dalam lubang gerekan
19 – 21 hari
• Imago akan memakan kulit pucuk dan
kulit muda
• Pangkal batang banyak lubang dan
tergerek. Jika berlangsung lama,
tanaman akan mati
21. • Secara mekanik, yaitu dengan memotong cabang yang
tergerek dengan jarak pemotongan sekitar 10 cm ke arah
pangkal yang diukur dari lubang gerekan, kemudian larva
dimatikan.
• Secara biologis, dengan menggunakan cendawan Beuveria
bassiana dan nematoda Steinernema carpocapsae
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
fipronil, lamda sihalotrin, betasiflutrin dan alfa sipermetrin
22. • Telur diletakkan pada buah dan lekukan
buah 5 - 6 hari
• Larva kecil berkelompok dan menyebar
dengan angin ke daun lain 15 - 20 hari
• Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar
pangkal batang 6 – 8 hari
• Imago terbentuk di dalam tanah dan aktif
pada malam hari 8 - 12 hari
• Merusak daun, pucuk daun, bunga dan
pentil kakao. Daun yang terserang
nampak berlubang dan pucuk tanaman
gundul, sehingga tinggal tulang daun saja
23. • Sanitasi kebun
• Secara mekanis yaitu ulat dan kepompong
dimusnahkan.
• Pemangkasan pohon pelindung (jika pohon pelindung
lamtoro) dengan memangkas ranting-ranting lamtoro
pada waktu ulat masih kecil, kemudian dimusnahkan
• Pestisida Nabati (ekstrak daun mimba)
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
lamda sihalotrin dan sipermetrin
24. • Telur diletakkan di bawah serasah atau
permukaan tanah 5 - 6 hari
• Larva masuk ke dalam tanah dan
merusak akar tanaman 67 - 77 hari
• Pupa terbentuk di dalam tanah di sekitar
pangkal batang
• Kumbang berwarna coklat dan memakan
daun muda dimulai dari tepian daun
• Daun tidak mampu melakukan
fotosintesis secara sempurna sehingga
tanaman menjadi layu dan mati.
• Serangan tinggi pada kondisi lembab
25. • Sanitasi kebun
• Perlindungan dengan pelepah kelapa sawit yang
ditancapkan di sekeliling coklat muda juga terbukti
dapat menurunkan tingkat serangan
• Penggunaan Musuh alami seperti Tiphia
(Hymenoptera) yang sudah dikembangkan di Malaysia.
• Secara kimiawi penyemprotan sebaiknya dilakukan
pada malam hari, saat Adoretus sp. Aktif
• Gunakan insektisida dengan bahan aktif deltametrin,
lamda sihalotrin dan sipermetrin
26. • Terjadinya pembusukan disertai bercak
coklat kehitaman dengan batas yang
tegas. Serangan biasanya dimulai dari
ujung atau pangkal buah
• Menyebar dari satu buah ke buah yang
lain melalui percikan air hujan,
hubungan langsung antara buah dan
melalui perantara binatang
• Pada kondisi lembab pada permukaan
buah akan muncul serbuk berwarna
putih
• Jika buah muda, tidak bisa dipanen
28. • Tampak adanya warna gelap agak
berlekuk pada kulit batang yang sering
ditemukan cairan kemerahan yang
lama kelamaan menjadi seperti lapisan
karat.
• Jika kulit batang yang terserang
dikupas akan terlihat lapisan
membusuk dan berwarna merah
anggur
• Berkembang dari busuk buah
• Jaringan kayu rusak, batang menjadi
busuk dan berlendir
29. Mengupas kulit batang atau kulit cabang yang
membusuk sampai batas yang sehat (jaringan
berwarna putih).
Pada kulit batang atau cabang yang dikupas diolesi
dengan bahan penutup luka seperti kunyit atau
fungisida tembaga.
Apabila kerusakannya sampai mengelilingi batang dan
menunjukkan gejala layu daun sebaiknya tanaman
tersebut dipotong atau dibongkar
30. • Bintik nekrosis warna coklat pada daun
• Daun muda yang serangannya cukup
berat mudah rontok yang bermuara
pada matinya ranting
• Buah muda layu dengan bintik coklat
yang berkembang menjadi antraknosa.
Akhirnya buah mongering menjadi
mumi (buah yang mengeras, mengecil,
kecil dan kering)
• Buah dewasa yang terinfeksi tidak
menjadi layu, hanya mengalami
antraknose dan mengerut pada bagian
ujungnya
31. INTENSITAS
SERANGAN
CARA
PENGENDALIAN
SANGAT RINGAN ( < 5 % )
MONITORING
RINGAN ( 5 – 15 % )
PUPUK + SANITASI
SEDANG ( 15 - 35 % )
PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA
BERAT ( > 35 - 75 % )
PUPUK + SANITASI +FUNGISIDA
SANGAT BERAT ( > 75 % )
ERADIKASI
penyemprotan fungisida preventif awal musim hujan pada saat
pembentukan daun baru telah mencapai 10 % dengan daun
pertama kira-kira berumur 1 minggu (± 5 cm).
Fungisida yang digunakan adalah yang berbahan akitif prokloras
atau karbendasim
32. • Daun menguning dengan bercak hijau
biasanya terletak pada seri daun kedua
atau ketiga dari titik tumbuh
• Bekas duduk daun terlihat 3 buah
noktah coklat kehitaman. Bila ranting
dibelah terlihat garis coklat pada xylem
• Jika dari bekas potongan daun, bekas
duduk daun, atau bekas potongan
ranting yang dicurigai muncul benangbenang berwarna putih
• Daun yang terserang akhirnya gugur
sehingga tampak gejala ranting ompong
33. Pada daerah basah dilakukan pemangkasan dan
sanitasi dua minggu sekali dan di daerah kering
dengan pemangkasan 1 – 3 bulan sekali ternyata
efektif.
Pemangkasan sanitasi dilakukan dengan cara
memotong ranting sakit sampai batas garis coklat
pada xylem ditambah 30 cm
34. • Gejala terlihat pada percabangan yang
sudah berkayu.
• jamur tampak mengkilap seperti perak,
sangat mirip dengan sarang laba-laba
jamur membentuk kerak yang berwarna
merah jambu
• Kelembaban tinggi mempercepat
perkembangannya
• Matinya ranting matinya seluruh
batang tanaman
35. Pemangkasan cabang kakao dan pengaturan tanaman
pelindung pada musim hujan
Pemangkasan percabangan tanaman yang terserang
jamur ditambah 20 cm di bawahnya. Bila perlu olesi
fungisida terlebih dulu .
Apabila gejala masih dalam tingkat sarang laba-laba
bersihkan miselium yang menempel kemudian olesi
kunyit atau fungisida yang berbahan aktif tridemorf dan
tembaga
Sanitasi jamur pada tanaman lain di sekitarnya
36. • Akar Merah akar yang terinfeksi
menjadi busuk basah, lunak dan berair.
• Akar Putih terdapat benang-benang
putih yang bercabang-cabang, melekat
erat pada permukaan akar
• Akar Coklat akar tanaman diliputi oleh
benang-benang jamur berlendir yang
mengikat erat butir-butir tanah
• Jamur menyerang akar tunggang dan
selanjutnya menyerang ke akar-akar
yang besar
37. Membongkar tanaman yang terserang parah
kemudian dibakar dan dilanjutkan dengan penaburan
belerang sebanyak 600 gram.
Lahan yang baru dibongkar didayung selama 1 tahun
Membuat parit isolasi sedalam sekitar 80 cm pada
daerah satu baris di luar tanaman mati
Akar yang terserang ringan dibersihkan dengan sikat
kemudian akar dioles dengan fungisida
38. • Laba-laba merupakan pemangsa
yang hebat menunggu di
sarangnya, memburu, melompat
dan memangsa, menyamar
• Menusukkan racun dalam tubuh
mangsa dan mengisap cairannya
• Memangsa Helopelthis sp., kutu,
kepik dan larva
49. KOMPETISI TIDAK LANGSUNG
Pengotoran kualitas produksi pertanian,
misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma
Allelopathy
Perantara atau sumber penyakit atau hama
pada tanaman, misalnya Lersia hexandra dan
Cynodon dactylon
Kenaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian
Gulma air mengurangi efisiensi sistem irigasi
misalnya eceng gondok
Menghambat / mengganggu aktivitas bertani
50.
51. Preventif
Membersihkan pakaian dari partikel tanaman lain
Sanitasi lingkungan sekitar lahan
Membersihkan alat-alat pertanian
Tidak menggunakan pupuk kompos yang belum
matang
Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan
rumput-rumput makanan ternak
Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran
pengairan
54. Pengendalian Gulma secara Kimiawi
FAKTOR UTAMA DALAM
APLIKASI HERBISIDA
Jenis
Herbisida
Waktu
Aplikasi
Dosis
55. Herbisida dengan dosis 2 liter / Ha. Luas lahan 1
Hektar. Volume semprot 250 liter / Ha. Berapa
konsentrasi herbisida yang diperlukan ?
Jawab :
Konsentrasi =
Konsentrasi =
Dosis
Volume Semprot
2 liter / ha
250 liter / ha
Konsentrasi = 8 ml / liter
56. Petani A memiliki lahan 8.000 m2 untuk mengendalikan
Liriomyza sp. dibutuhkan 8 kali aplikasi insektisida
dengan konsentrasi 2,5 ml/liter. Volume semprot 500
liter/ha. Harga insektisida Rp. 25.000,- per liter. Berapa
biaya yang dikeluarkan ?
Jawab :
Konsentrasi =
Volume Semprot =
2,5 ml / liter =
0,8 ha
1 ha
Dosis
400 liter / ha
Dosis
Volume Semprot
X 500 liter = 400 liter / ha
= 1000 ml / ha = 1 liter/ha
Biaya = 1 liter x 8 kali aplikasi x Rp. 25.000,- = Rp. 200.000,-
57. KESIMPULAN
Pengendalian OPT diarahkan pada PHT dengan
memanfaatkan beberapa teknik pengendalian
dengan kimiawi sebagai alternatif terakhir
Pengendalian secara kimiawi membutuhkan
perhitungan matang dalam aplikasinya (dosis,
konsentrasi dan volume semprot)
58. TERIMA KASIH
There are no secrets to success..
It is the result of preparation, hard works,
learning from failure..
Colin Powell
SEMOGA BERMANFAAT