SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Download to read offline
Campuran media kayu gergajian atau 
bahan lain 
Kadar air 60% 
Polibag hitam atau wadah lain 
Sterilisasi 1210C 30 menit, atau 1000C 
2 jam, atau 800C 4 jam 
Didiamkan semalam 
Inokulasi dengan Bibit Jamur 
Inkubasi gelap 1 bulan sampai 
miselium jamur tumbuh merata pada 
medium 
Inkubasi terang 
Miselium nampak dari lubang 
polibag, untuk polibag tidak 
berlubang sayat polibag 5 cm 
Semprot dengan air tiap hari 3 kali 
muncul badan buah 
semprot 2 kali sehari 
Badan buah membuka penuh 
siap dipanen 
SERI BUDIDAYA JAMUR 
KONSUMSI 
BUDIDAYA JAMUR 
TIRAM DENGAN 
BERBAGAI MEDIA 
Oleh: 
Sri Sumarsih 
Laboratorium Biologi Tanah 
Jurusan Agroteknologi 
Fakultas Pertanian 
UPN “Veteran” Yogyakarta 
Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, 
Sleman, Yogyakarta 
JAMUR TIRAM 
Jamur Tiram atau Oyster Mushroom 
merupakan jamur perombak kayu. Ada 
beberapa spesies yaitu Pleurotus ostreatus 
(Tiram putih), Pleutorus flabelatus (Tiram 
merah), Pleurotus sajor-caju, P. sapidus, P. 
cornucopiae, dan P. eryngii. Jamur ini dapat 
tumbuh pada serbuk gergaji, jerami padi, 
sekam, limbah kapas, limbah daun teh, 
klobot jagung, ampas tebu, limbah kertas, 
dan bahan lignoselulosa lain. 
Jamur Tiram (Pleurotus sp) 
termasuk Basidiomycetes kelompok white 
rot fungi. Jamur ini banyak ditanam karena 
menghasilkan badan buah yang dapat 
dimakan. Setelah pertumbuhan miselium 
kurang lebih 30 hari, dengan induksi cahaya 
dan diberi aerasi serta kelembapan yang 
cukup maka akan muncul badan buah. 
Bentuk badan buah sangat tergantung pada 
tempat tumbuhnya. Apabila tumbuh di sisi 
samping substrat, badan buah sering tidak 
bertangkai, atau bertangkai pendek yang 
letaknya asimetri (seperti kerang). 
Jamur Tiram dapat ditanam pada 
bahan yang mengandung lignoselulosa tanpa 
dipersiapkan lebih dahulu seperti 
difermentasi atau tanpa dikomposkan 
terlebih dahulu. Pertumbuhan miselium 
pada bagas lebih cepat dibandingkan jerami
dan sekam padi. Untuk jamur Tiram putih 
sangat cocok ditanam pada media kayu 
gergajian dari kayu Albizia. 
Teknik Penyiapan Substrat 
Untuk menyiapkan substrat dapat 
digunakan metode Till, yaitu substrat 
dipanaskan pada suhu 121oC, 100oC atau 
800C, kemudian didinginkan dan ditanami 
bibit jamur. Metode ini dapat dikembangkan 
untuk menghasilkan substrat secara mekanis 
dan kontinyu. Dengan pemanasan, kualitas 
substrat meningkat, karena meningkatkan 
kandungan bahan terlarut air dan glukosa. 
Selain itu pemanasan akan mematikan 
organisme lain, sehingga mengurangi 
tumbuhnya jamur lain yang tidak 
diinginkan. 
Faktor- faktor Lingkungan Yang 
Berpengaruh 
Faktor lingkungan yang berpengaruh 
meliputi suhu, sinar matahari, pH, CO2, 
kelembapan, kandungan air, ukuran partikel, 
viabilitas kultur, dan kontaminan. 
Kandungan air pada media 
penanaman yang sesuai untuk pertumbuhan 
miselium adalah 60 - 70%. Ukuran partikel 
substrat untuk jerami adalah 2 - 3 cm. 
Kelembapan relatif udara minimum 75%. 
Suhu optimum untuk pertumbuhan miselium 
adalah 250C, dan pH optimumnya 5,5 - 6,5. 
Faktor viabilitas kultur sangat penting 
diperhatikan. Jamur yang telah berulang kali 
dipindahkan dari media PDA/MEA 
pertumbuhan miselianya kurang baik. Untuk 
mempertahankan viabilitas sebaiknya 
digunakan kultur dari spora tunggal. 
Persiapan Kultur jamur pada MEA 
Media MEA dibuat dari Malt extract 
5,0 g, pepton 1,0 g, KH2PO4 0,5 g, 
MgSO4.7H2O 0,5 g, FeCl3 1% 1,0 g, Yeast 
extract 0,1 g, tepung kedelai 10 g, agar 15 g 
dan air 1 liter. Semua bahan dicampur dan 
disterilkan 1210C 15 menit. Miselium jamur 
Pleurotus ostreatus ditumbuhkan pada 
media MEA sampai umur 2 minggu. Untuk 
pemula yang belum trampil membuat kultur 
jamur maupun bibit jamur, dapat langsung 
menanam jamur dari bibit yang sudah jadi. 
Persiapan Inokulum Jamur 
Kayu gergajian atau bubuk ampas 
tebu atau jerami atau sekam kemudian 
dicampur dengan bekatul, kapur, gips, dan 
TSP, dan dilembabi dengan air, kemudian 
dimasukkan ke dalam kantong-kantong 
plastik. Selanjutnya disterilkan selama 30 
menit pada suhu 1210C tekanan 2 atm 
menggunakan alat otoklaf. Setelah itu 
dibiarkan semalam dan paginya diinokulasi 
dengan miselium jamur yang ditumbuhkan 
pada MEA. Diinkubasi selama 1 bulan 
dalam keadaan gelap pada suhu kamar. 
Setelah miselium jamur tumbuh merata, siap 
digunakan sebagai inokulum atau bibit 
jamur. 
Persiapan Substrat (media 
tanam) 
Sebelum membuat media tanam 
perlu tahu dahulu contoh komposisi bahan 
media sebagai berikut: 
Kayu gergajian 100 kg 
Bekatul 10 kg 
Kapur gamping 1,5 kg 
Gips 0,5 kg 
TSP 0,5 kg 
Pada komposisi ini kayu gergajian dapat 
diganti dengan ampas tebu (bagas), jerami, 
sekam atau bahan lain yang mengandung 
lignoselulosa. 
Cara membuat media tanam adalah 
dengan mencampur semua bahan, kemudian 
ditambah air hingga kandungan airnya 60% 
dan dimasukkan ke dalam polibag. Saat 
memasukkan campuran media ke dalam 
polibag sambil dilakukan pemadatan media. 
Selanjutnya disterilkan pada suhu 1210C,
menggunakan uap panas bertekanan 2 atm 
atau 15 psi selama 30 menit. Apabila tidak 
memungkinkan maka bisa dengan aliran uap 
panas suhu 1000C selama 2 jam, atau suhu 
800C selama 4 jam. Setelah disterilkan 
dibiarkan selama semalam. 
Inokulasi Jamur 
Bahan diinokulasi (diberi bibit 
jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur 
yang telah disiapkan. Bibit yang 
dimasukkan ke dalam media tanam adalah 
sebanyak 2%. Untuk memasukkan bibit 
sebaiknya dilakukan dengan cepat di tempat 
khusus yang bersih dari jamur lain. 
Biasanya tempat dan alat disterilkan dulu 
dengan disemprot alkohol. Untuk 
mengambil bibit digunakan pinset yang 
sudah disterilkan dengan dipanaskan di atas 
lampu spiritus kemudian dicelup ke dalam 
alkohol. Inokulasi sangat menentukan 
keberhasilan penanaman jamur, sehingga 
perlu ketrampilan cara inokulasi yang benar. 
Setelah diinokulasi, kemudian 
diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. 
Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang 
terang (penerangan kurang lebih 10 jam per 
hari). Setelah satu bulan, miselium jamur 
yang berwarna putih sudah tumbuh 
memenuhi media. 
Pembentukan Badan Buah 
Untuk merangsang tumbuhnya badan 
buah jamur (bagian jamur yang dipanen 
untuk konsumsi), maka di bagian samping 
polibag dirobek dengan silet sepanjang 5 
cm. Apabila menggunakan polibag yang 
telah berlubang, tinggal menyemprot halus 
dengan air 3 kali sehari (pagi, siang, dan 
sore hari). Cara ini dilakukan sampai 
terbentuk primordia (calon) badan buah. 
Setelah terbentuk badan buah semprotan 
dikurangi menjadi 2 kali sehari. 
Kelembaban udara sangat menentukan 
terbentuknya badan buah yang sempurna. 
Setelah pileus (tudung jamur) dari badan 
buah membuka penuh menjadi berbentuk 
seperti kerang, maka badan buah siap 
dipanen. 
Panen dilakukan dengan mencabut 
badan buah jamur berikut tangkai jamurnya. 
Panen yang terlambat menghasilkan jamur 
yang semakin liat sehingga tidak disukai 
konsumen. 
Setelah dipanen, jamur dapat 
dipasarkan dalam bentuk segar maupun 
dalam bentuk kering. Untuk menyimpan 
jamur segar dapat diletakkan di dalam 
almari pendingin, walaupun tidak bisa tahan 
lama. 
Informasi lebih lanjut 
Hubungi: 
Sri Sumarsih 
E-mail: Sumarsih_03@yahoo.com 
Atau lihat 
Blog: Sumarsih07.wordpress.com 
Selamat mencoba

More Related Content

What's hot (20)

Pedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya JahePedoman Teknis Budidaya Jahe
Pedoman Teknis Budidaya Jahe
 
Teknis budidaya terong
Teknis budidaya terongTeknis budidaya terong
Teknis budidaya terong
 
Teknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentangTeknis budidaya kentang
Teknis budidaya kentang
 
Teknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanahTeknis budidaya kacang tanah
Teknis budidaya kacang tanah
 
Budidaya jahe ku
Budidaya jahe kuBudidaya jahe ku
Budidaya jahe ku
 
155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah155 budi daya kacang tanah
155 budi daya kacang tanah
 
Teknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebuTeknik persilangan tanaman tebu
Teknik persilangan tanaman tebu
 
Step by step budidaya jamur merang
Step by step budidaya jamur merangStep by step budidaya jamur merang
Step by step budidaya jamur merang
 
Vii. pembiakan jamur
Vii. pembiakan jamurVii. pembiakan jamur
Vii. pembiakan jamur
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
jamur Trichoderma 2
jamur Trichoderma 2jamur Trichoderma 2
jamur Trichoderma 2
 
Jamur Merang
Jamur MerangJamur Merang
Jamur Merang
 
Teknis budidaya melon
Teknis budidaya melonTeknis budidaya melon
Teknis budidaya melon
 
Cara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organikCara budidaya buncis organik
Cara budidaya buncis organik
 
Budidaya tomat ptt
Budidaya tomat pttBudidaya tomat ptt
Budidaya tomat ptt
 
Bertanam jamur merang
Bertanam jamur merangBertanam jamur merang
Bertanam jamur merang
 
Teknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginsengTeknis budidaya ginseng
Teknis budidaya ginseng
 
Hidroponik sederhana
Hidroponik sederhanaHidroponik sederhana
Hidroponik sederhana
 
Kedelai
KedelaiKedelai
Kedelai
 
Budidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jaheBudidaya tanaman jahe
Budidaya tanaman jahe
 

Similar to JAMUR TIRAM

Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramradikalzen
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxMirwanSetiadi1
 
Teknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur TiramTeknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur TiramNur Haida
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)Syayida Anna
 
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptxpraktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptxWAHIDALAMIN1
 
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHANSEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHANcendawankoe10
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramGoogle
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxTerserah8
 
Laporan praktikum mikrob tm 9
Laporan praktikum mikrob tm 9Laporan praktikum mikrob tm 9
Laporan praktikum mikrob tm 9Raden Saputra
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuIkha Linzaykarisma
 

Similar to JAMUR TIRAM (20)

Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Budidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiramBudidaya jamurtiram
Budidaya jamurtiram
 
Ppt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptxPpt_budidaya_jamur.pptx
Ppt_budidaya_jamur.pptx
 
Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiramBudidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram
 
Budidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiramBudidaya jamur tiram
Budidaya jamur tiram
 
Blast daun
Blast daunBlast daun
Blast daun
 
Presentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yaniPresentation terung filsafat yani
Presentation terung filsafat yani
 
Teknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur TiramTeknik Budidaya Jamur Tiram
Teknik Budidaya Jamur Tiram
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)Budidaya jamur tiram (e)
Budidaya jamur tiram (e)
 
Kunyit
KunyitKunyit
Kunyit
 
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptxpraktikum ipa klmpk 5-1.pptx
praktikum ipa klmpk 5-1.pptx
 
Budidaya jamur
Budidaya jamurBudidaya jamur
Budidaya jamur
 
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHANSEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
SEPUTAR JAMUR MERANG - BAHAN BAKU, BUDIDAYA & PELATIHAN
 
Laporan ttg artikel
Laporan ttg artikelLaporan ttg artikel
Laporan ttg artikel
 
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur TiramLaporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
Laporan Praktikum Budidaya Jamur Tiram
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Laporan praktikum mikrob tm 9
Laporan praktikum mikrob tm 9Laporan praktikum mikrob tm 9
Laporan praktikum mikrob tm 9
 
Tugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebuTugas pengantar bioteknologi tebu
Tugas pengantar bioteknologi tebu
 
budidaya cabai
budidaya cabaibudidaya cabai
budidaya cabai
 

JAMUR TIRAM

  • 1. Campuran media kayu gergajian atau bahan lain Kadar air 60% Polibag hitam atau wadah lain Sterilisasi 1210C 30 menit, atau 1000C 2 jam, atau 800C 4 jam Didiamkan semalam Inokulasi dengan Bibit Jamur Inkubasi gelap 1 bulan sampai miselium jamur tumbuh merata pada medium Inkubasi terang Miselium nampak dari lubang polibag, untuk polibag tidak berlubang sayat polibag 5 cm Semprot dengan air tiap hari 3 kali muncul badan buah semprot 2 kali sehari Badan buah membuka penuh siap dipanen SERI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI BUDIDAYA JAMUR TIRAM DENGAN BERBAGAI MEDIA Oleh: Sri Sumarsih Laboratorium Biologi Tanah Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condong Catur, Sleman, Yogyakarta JAMUR TIRAM Jamur Tiram atau Oyster Mushroom merupakan jamur perombak kayu. Ada beberapa spesies yaitu Pleurotus ostreatus (Tiram putih), Pleutorus flabelatus (Tiram merah), Pleurotus sajor-caju, P. sapidus, P. cornucopiae, dan P. eryngii. Jamur ini dapat tumbuh pada serbuk gergaji, jerami padi, sekam, limbah kapas, limbah daun teh, klobot jagung, ampas tebu, limbah kertas, dan bahan lignoselulosa lain. Jamur Tiram (Pleurotus sp) termasuk Basidiomycetes kelompok white rot fungi. Jamur ini banyak ditanam karena menghasilkan badan buah yang dapat dimakan. Setelah pertumbuhan miselium kurang lebih 30 hari, dengan induksi cahaya dan diberi aerasi serta kelembapan yang cukup maka akan muncul badan buah. Bentuk badan buah sangat tergantung pada tempat tumbuhnya. Apabila tumbuh di sisi samping substrat, badan buah sering tidak bertangkai, atau bertangkai pendek yang letaknya asimetri (seperti kerang). Jamur Tiram dapat ditanam pada bahan yang mengandung lignoselulosa tanpa dipersiapkan lebih dahulu seperti difermentasi atau tanpa dikomposkan terlebih dahulu. Pertumbuhan miselium pada bagas lebih cepat dibandingkan jerami
  • 2. dan sekam padi. Untuk jamur Tiram putih sangat cocok ditanam pada media kayu gergajian dari kayu Albizia. Teknik Penyiapan Substrat Untuk menyiapkan substrat dapat digunakan metode Till, yaitu substrat dipanaskan pada suhu 121oC, 100oC atau 800C, kemudian didinginkan dan ditanami bibit jamur. Metode ini dapat dikembangkan untuk menghasilkan substrat secara mekanis dan kontinyu. Dengan pemanasan, kualitas substrat meningkat, karena meningkatkan kandungan bahan terlarut air dan glukosa. Selain itu pemanasan akan mematikan organisme lain, sehingga mengurangi tumbuhnya jamur lain yang tidak diinginkan. Faktor- faktor Lingkungan Yang Berpengaruh Faktor lingkungan yang berpengaruh meliputi suhu, sinar matahari, pH, CO2, kelembapan, kandungan air, ukuran partikel, viabilitas kultur, dan kontaminan. Kandungan air pada media penanaman yang sesuai untuk pertumbuhan miselium adalah 60 - 70%. Ukuran partikel substrat untuk jerami adalah 2 - 3 cm. Kelembapan relatif udara minimum 75%. Suhu optimum untuk pertumbuhan miselium adalah 250C, dan pH optimumnya 5,5 - 6,5. Faktor viabilitas kultur sangat penting diperhatikan. Jamur yang telah berulang kali dipindahkan dari media PDA/MEA pertumbuhan miselianya kurang baik. Untuk mempertahankan viabilitas sebaiknya digunakan kultur dari spora tunggal. Persiapan Kultur jamur pada MEA Media MEA dibuat dari Malt extract 5,0 g, pepton 1,0 g, KH2PO4 0,5 g, MgSO4.7H2O 0,5 g, FeCl3 1% 1,0 g, Yeast extract 0,1 g, tepung kedelai 10 g, agar 15 g dan air 1 liter. Semua bahan dicampur dan disterilkan 1210C 15 menit. Miselium jamur Pleurotus ostreatus ditumbuhkan pada media MEA sampai umur 2 minggu. Untuk pemula yang belum trampil membuat kultur jamur maupun bibit jamur, dapat langsung menanam jamur dari bibit yang sudah jadi. Persiapan Inokulum Jamur Kayu gergajian atau bubuk ampas tebu atau jerami atau sekam kemudian dicampur dengan bekatul, kapur, gips, dan TSP, dan dilembabi dengan air, kemudian dimasukkan ke dalam kantong-kantong plastik. Selanjutnya disterilkan selama 30 menit pada suhu 1210C tekanan 2 atm menggunakan alat otoklaf. Setelah itu dibiarkan semalam dan paginya diinokulasi dengan miselium jamur yang ditumbuhkan pada MEA. Diinkubasi selama 1 bulan dalam keadaan gelap pada suhu kamar. Setelah miselium jamur tumbuh merata, siap digunakan sebagai inokulum atau bibit jamur. Persiapan Substrat (media tanam) Sebelum membuat media tanam perlu tahu dahulu contoh komposisi bahan media sebagai berikut: Kayu gergajian 100 kg Bekatul 10 kg Kapur gamping 1,5 kg Gips 0,5 kg TSP 0,5 kg Pada komposisi ini kayu gergajian dapat diganti dengan ampas tebu (bagas), jerami, sekam atau bahan lain yang mengandung lignoselulosa. Cara membuat media tanam adalah dengan mencampur semua bahan, kemudian ditambah air hingga kandungan airnya 60% dan dimasukkan ke dalam polibag. Saat memasukkan campuran media ke dalam polibag sambil dilakukan pemadatan media. Selanjutnya disterilkan pada suhu 1210C,
  • 3. menggunakan uap panas bertekanan 2 atm atau 15 psi selama 30 menit. Apabila tidak memungkinkan maka bisa dengan aliran uap panas suhu 1000C selama 2 jam, atau suhu 800C selama 4 jam. Setelah disterilkan dibiarkan selama semalam. Inokulasi Jamur Bahan diinokulasi (diberi bibit jamur) menggunakan inokulum (bibit) jamur yang telah disiapkan. Bibit yang dimasukkan ke dalam media tanam adalah sebanyak 2%. Untuk memasukkan bibit sebaiknya dilakukan dengan cepat di tempat khusus yang bersih dari jamur lain. Biasanya tempat dan alat disterilkan dulu dengan disemprot alkohol. Untuk mengambil bibit digunakan pinset yang sudah disterilkan dengan dipanaskan di atas lampu spiritus kemudian dicelup ke dalam alkohol. Inokulasi sangat menentukan keberhasilan penanaman jamur, sehingga perlu ketrampilan cara inokulasi yang benar. Setelah diinokulasi, kemudian diinkubasi di tempat gelap selama 1 bulan. Di akhir bulan dipindahkan ke tempat yang terang (penerangan kurang lebih 10 jam per hari). Setelah satu bulan, miselium jamur yang berwarna putih sudah tumbuh memenuhi media. Pembentukan Badan Buah Untuk merangsang tumbuhnya badan buah jamur (bagian jamur yang dipanen untuk konsumsi), maka di bagian samping polibag dirobek dengan silet sepanjang 5 cm. Apabila menggunakan polibag yang telah berlubang, tinggal menyemprot halus dengan air 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore hari). Cara ini dilakukan sampai terbentuk primordia (calon) badan buah. Setelah terbentuk badan buah semprotan dikurangi menjadi 2 kali sehari. Kelembaban udara sangat menentukan terbentuknya badan buah yang sempurna. Setelah pileus (tudung jamur) dari badan buah membuka penuh menjadi berbentuk seperti kerang, maka badan buah siap dipanen. Panen dilakukan dengan mencabut badan buah jamur berikut tangkai jamurnya. Panen yang terlambat menghasilkan jamur yang semakin liat sehingga tidak disukai konsumen. Setelah dipanen, jamur dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun dalam bentuk kering. Untuk menyimpan jamur segar dapat diletakkan di dalam almari pendingin, walaupun tidak bisa tahan lama. Informasi lebih lanjut Hubungi: Sri Sumarsih E-mail: Sumarsih_03@yahoo.com Atau lihat Blog: Sumarsih07.wordpress.com Selamat mencoba