SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
MAKALAH
          KAJIAN FISIKA SEKOLAH

      JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM
              PEMBELAJARAN




                  Disusun oleh :
              Dhiah Febri Wijayanti
                  09302244059
              Pendidikan Fisika/ D

           JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
        UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
                     2011
JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN


A. LATAR BELAKANG MASALAH
         Di era globalisasi seperti saat ini, semua aspek kehidupan dituntut untuk terus
  maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di
  Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang
  semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia
  pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber
  daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas.
  Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang
  tepat agar anak didik dapat menerima peserta didikan dengan baik.
         Dewasa ini, proses belajar mengajar di sekolah baik SD, SMP maupun SMA
  masih menggunakan paradigma lama, yaitu di dominasi oleh peran dan kegiatan guru,
  dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta didik
  hanya mendengarkan penjelasan yang guru berikan dan menjawab pertanyaan jika guru
  mengajukan pertanyaan. Peserta didik jarang diajak untuk mengetahui dan memahami
  sendiri peristiwa-peristiwa dan konsep fisika yang ada di alam sekitar. Hal itu
  menyebabkan konsep mengenai materi-materi fisika kurang dikuasai oleh peserta didik
  dan peserta didik pun lambat dalam memahami materi pembelajaran fisika.
         Proses pembelajaran yang seperti itu membuat peserta didik menjadi pasif dan
  kurang bergairah untuk mempeserta didiki fisika, kurangnya sikap ilmiah pada diri
  peserta didik, dan tentunya hasil pembelajaran yang didapatkan tidak sesuai dengan
  harapan. Dengan metode mengajar yang seperti itu, justru akan memberatkan guru dalam
  mengajar. Mengapa?. Karena guru akan bekerja dua kali lipat untuk memahamkan
  peserta didik mengenai konsep dan materi peserta didikan dan hal itu akan membutuhkan
  waktu yang lama. Waktu akan terbuang hanya untuk mengulang penyampaian materi.
         Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang
  saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, dan juga peserta didik
  sebagai objek pembelajaran. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan
  peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan
  berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar
dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya
  sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus
  disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga
  berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
         Makalah ini berisi permasalahan yang ada didunia pendidikan beserta penjelasan
  mengenai konsep dan pengertian pendekatan-pendekatan pembelajaran yang ada dalam
  pembelajaran fisika di sekolah. Beberapa pendekatan yang akan dibahas antara lain :
         a. Pendekatan ketrampilan proses
         b. Pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat
         c. Pendekatan fisika untuk semua ( Physics for All Approach )
         d. Pendekatan konstruktivisme
         e. Pendekatan kooperatif
         f. Pendekatan kontekstual
         g. Starter experiment approach ( SEA )
         Secara garis besar, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
  atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan
  tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalanya mewadahi,
  menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis
  tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
  (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student
  centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat
  pada guru (teacher centered approach).


B. RUMUSAN MASALAH
         Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat dilihat beberapa
  permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini, antara lain :
   1) Tak jarang peserta didik merasa kikuk saat memegang alat-alat praktikum dan
       bahkan terkadang peserta didik kebingungan menggunakan alatnya karena mereka
       tidak tahu cara menggunakannya. Seberapa besar pengaruh penggunaan pendekatan
       ketrampilan proses terhadap ketrampilan peserta didik menggunakan alat-alat
       percobaan dan terhadap pembelajaran peserta didik di sekolah?
2) Secara garis besar, pada pendekatan STM guru hanya sebagai fasilitator semata dan
        hal itu justru akan membuat peserta didik membutuhkan waktu lebih lama untuk
        memahami konsep fisika yang ada. Bagaimana caranya agar penggunaan
        pendekatan ini menghasilkan dampak negative yang minim?
   3) Apa implikasi dari penerapan pendekatan PFAA dalam pembelajaran di sekolah?
   4) Dalam pembelajaran konstruktivisme, guru hanya memberikan konsep dari sebuah
        teori dan selanjutnya peserta didik mempeserta didiki dan mencari makna mengenai
        konsep tersebut. Dalam hal ini guru diharapkan benar-benar mengetahui dan
        memahami seberapa jauh peserta didik belajar. Pada kenyataannya, tindakan seperti
        apa yang tepat dilakukan oleh guru dalam penerapan pendekatan ini?
   5) Bagaimana aplikasi nyata dari pendekatan kooperatif dalam pembelajaran fisika di
        sekolah? Bagaimana pula implikasinya pada hasil belajar peserta didik?
   6) Pada proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, peserta didik diajak
        untuk menemukan dan memahami sendiri materi-materi yang diajarkan dan
        mengkontruksikan di kehidupan sehari-hari. Kemudian hasil belajar peserta didik
        dipajang di depan kelas. Dengan ciri-ciri pembelajaran yang seperti itu, bagaimana
        implikasi pada kondisi psikologi peserta didik?
   7) Apa dan bagaimana dampak penerapan pendekatan SEA terhadap hasil belajar
        peserta didik?
C. TUJUAN PENULISAN
         Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
   a.   Mengetahui tindakan yang tepat yang harus dilakukan guru dalam menghadapi
        peserta didik yang masih kikuk dalam menggunakan alat praktikum dan mengetahui
        seberapa besar pengaruh penggunaan pendekatan ketrampilan proses terhadap hasil
        belajar peserta didik
   b.   Mengetahui cara yang tepat agar dampak negative penggunaan pendekatan STM
        dapat diminimalisir
   c.   Mengetahui apa yang harus guru lakukan dalam pembelajaran fisika sebagai bentuk
        penerapan pendekatan PFAA di sekolah
d.   Mengetahui dampak yang terjadi pada penerapan pendekatan konstruktivisme
        sehingga guru dapat menangani lebih lanjut permasalahan-permasalahan yang
        timbul akibat penerapan pendekatan ini
   e.   Mengetahui contoh real penerapan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran di
        sekolah dan mengetahui apa saja bentuk timbal balik dari guru dan peserta didik
        sebagai dampak dari penerapannya
   f.   Mengetahui dampak penerapan pendekatan kontekstual pada hasil belajar dan
        kondisi psikologi peserta didik
   g.   Mengetahui dampak yang terjadi dalam penerapan pendekatan SEA terhadap hasil
        belajar peserta didik
   h.   Dapat dijadikan sebagai literature guru dalam melakukan pembelajaran di sekolah
        khususnya pada mata peserta didikan fisika
   i.   Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kajian Fisika Sekolah sebagai salah satu
        syarat kelulusan pada mata kuliah tersebut


D. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN
          Konsep pembelajaran fisika mengutamakan keaktifan peserta didik membangun
  pengetahuanya sendiri, membandingkan informasi baru dengan pemahaman yang telah
  dimiliki, dan menggunakan semua pengetahuan atau pengalaman untuk belajar melalui
  perbedaan-perbedaan yang ada pada pengetahuan baru dan lama untuk mencapai
  pemahaman baru. Seperti yang telah dijabarkan pada latar belakang masalah di atas,
  bahwa secara garis besar pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
  sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
  terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
  menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis
  tertentu.
          Sedangkan pendekatan pengajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh
  guru atau peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran, dilihat dari sudut bagaimana
  materi itu disusun dan disajikan. Proses mengajar merupakan peristiwa yang
  menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan
  belajar. Proses belajar itu sendiri menyangkut perubahan aspek-aspek tingkah laku,
seperti pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pendekatan Ketrampilan Proses dapat
diartikan sebagai wawasan atau panutan pengembangan ketrampilan-ketrampilan
intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar
yang pada prinsipnya telah ada pada diri peserta didik.
       Beberapa alasan yang melandasi perlunya penerapan Pendekatan Ketrampilan
Proses dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari antara lain:
   1) Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak
       mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada peserta
       didik.
   2) Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami
       konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh yang
       kongkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang
       dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui
       perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar-
       benar nyata.
   3) Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak seratus persen, penemuannya
       bersifat relatif.
   4) Dalam proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak
       dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik

          Berdasarkan keempat alasan inilah perlu dicari cara belajar mengajar sebaik-
   baiknya. Beberapa kelebihan pendekatan ketrampilan proses yaitu:

   1) Pendekatan ketrampilan proses memberikan peserta didik pengertian yang tepat
       tentang hakikat ilmu pengetahuan.Mereka lebih langsung mengalami rangsangan
       ilmu pengetahuan dalam kegiatan belajarnya dan lebih mengerti fakta serta
       konsep ilmu pengetahuan.
   2) Proses pengajaran yang berlangsung memberi kesempatan kepada peserta didik
       untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, bukan sekedar mendengar cerita atau
       penjelasan guru mengenai suatu ilmu pengetahuan.
3) Pendekatan ketrampilan proses mengantarkan peserta didik untuk belajar ilmu
    pengetahuan baik sebagai proses ataupun sebagai produk ilmu pengetahuan
    sekaligus.

       Terdapat dua jenis ketrampilan-ketrampilan proses yaitu:

1) Ketrampilan-ketrampilan dasar (basic skills) yang meliputi mengobservasi,
    mengklasifikasi,      memprediksi,        mengukur,     menyimpulkan,         dan
    mengkomunikasikan
2) Ketrampilan-ketrampilan terintegrasi yang mencakup mengidentifikasi variabel,
    membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan
    keterhubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa
    penelitian, menyusu hipotesis, mengidentifikasikan variabel secara operasional,
    merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen.

       Namun secara umum, beberapa ketrampilan proses yang penting untuk
diketahui antara lain :

1) Mengamati
    Mengamati       merupakan   ketrampilan    yang   paling      dasar   yang   harus
    dikembangkan.Kegiatan mengamati dunia sekitar mengenai berbagai objek dan
    fenomena alam baik yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif akan
    menghasilkan suatu data dan informasi yang selanjutnya dapat mendorong peserta
    didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar seperti mempertanyakan
    kembali, memikirkannya, menafsirkan, menguraikan dan meneliti lebih lanjut.
2) Mengklasifikasikan
    Ketrampilan ini merupakan memilih atau menggolongkan berbagai objek,
    peristiwa dan segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar kehidupan peserta
    didik.Hasil dari suatu pengamatan biasanya memperlihatkan adanya perbedaan-
    perbedaan atau kesamaan-kesamaan ,hubungan-hubungan, kesesuaian atas dasar
    tujuan atau menurut fungsinya,dsb.
3) Mengkomunikasikan
   Ketrampilan ini merupakan kemampuan dasar yang sangat penting untuk dimiliki
   peserta didik karena fungsinya yang vital bagi segala urusan yang kita lakukan
   dalam kehidupan ini.Peserta didik harus dilatih untuk dapat berkomunikasi secara
   efektif. Proses pengajaran amatlah terbuka bagi pelatihan ketrampilan
   mengkomunikasikan, misalnya kebiasaan untuk mau bertanya dalam kegiatan
   belajar, berani berpendapat, mengekspresikan ide atau perasaan, memahami
   pembicaraan orang lain, mendapatkan fakta atau informasi, mendemonstrasikan
   suatu temuan ilmu pengetahuan, menuliskan suatu laporan, berdiskusi, membaca
   peta, dsb.
4) Mengukur
   Ketrampilan    ini   merupakan    kemampuan      untuk   dasar   membandingkan,
   mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, memprediksi, menyimpulkan , dsb.
5) Memprediksi
   Ketrampilan ini merupakan kemampuan untuk melakukan antisipasi atau
   membuat suatu ramalan tentang berbagai hal yang terjadi dimasa yang akan
   datang. Peserta didik dituntut untuk melakukan perkiraan berdasarkan konsep-
   konsep keilmuan yang dimilikinya, kecenderungan yang terjadi disekitarnya,
   keterhubungan fungsional antar fakta yang diperolehnya,dsb.
6) Menyimpulkan
   Ketrampilan ini merupakan kemampuan untuk menyatakan hasil pertimbangan
   atau penilaian atas kondisi suatu objek atau segala peristiwa yang terjadi.
   Pertimbangan atau penilaian ini dilakukan atas dasar fakta, konsep dan prinsip-
   prinsip pengetahuan yang diketahui. Ketrampilan ini berkaitan erat dengan
   ketrampilan    mengamati,     mengumpulkan       informasi,   menganalisis    atau
   mengolahnya, dan selanjutnya ketrampilan menyimpulkannya.
7) Merancang                                                                Penelitian
   Perancangan suatu penelitian yang dilakukan secara cermat dan penuh
   kesungguhan akan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermakna bagi
   kehidupan ini. Hasil-hasil penelitian ini sangat berkaitan dengan rekonstruksi ilmu
pengetahuan yang telah ada, sekaligus menjadi dasar bagi kehidupan umat
       manusia.
  8) Bereksperimen
       Bereksperimen bagi peserta didik, berarti mereka terlibat langsung dalam
       kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah.
       Ketrampilan bereksperimen merupakan salah satu ketrampilan terintegrasi, artinya
       membutuhkan ketrampilan-ketrampilan lain dalam pelaksanaannya.

          Dari penjelasan teori di atas, dapat diketahui seberapa besar pengaruh
penerapan pendekatan ketrampilan proses pada pembelajaran fisika di sekolah.
Pendekatan ini berpengaruh cukup besar pada peserta didik, karena pada pendekatan ini
peserta didik diajak untuk terjun langsung dalam praktikum dan percobaan dengan
dihadapkan pada alat-alat praktikum yang ada sehingga peserta didik akan menjadi lebih
terampil dalam menggunakan alat-alat percobaan. Saat sekarang ini dengan
perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut sumber daya manusia yang ada
juga berkembang dengan teknologi yang ada. Selain itu, materi yang diberikan akan lebih
cepat dipahami oleh peserta didik karena peserta didik mempraktekkan sendiri teori dan
konsep yang telah diberikan oleh guru. Dalam penerapan pendekatan ini, guru juga dapat
melatih peserta didik untuk jujur, teliti, hati-hati, dan disiplin. Dengan diterapkannya
pendekatan ketrampilan proses dalam pembelajaran fisika di sekolah, peserta didik dapat
dengan leluasa menuangkan kreatifitasnya dalam percobaan dan penelitian yang
dilakukan, bukan sekedar mendengarkan ceramah dari guru.
       Selanjutnya, pada pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat dipandang sebagai
proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam
pendekatan ini peserta didik diajak untuk meningkatkan kreativitas, sikap ilmiah,
menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Definisi lain tentang
STM dikemukakan oleh PENN STATE(2006:1) bahwa STM merupakan an
interdisciplinary approach whichreflects the widespread realization that in order to meet
the increasingdemands of a technical society, education must integrate acrossdisciplines.
Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan STM haruslah diselenggarakan
dengan cara mengintegrasikan berbagai disiplin (ilmu) dalam rangka memahami berbagai
hubungan yang terjadi di antara sains, teknologi dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa
pemahaman kita terhadap hubungan antara sistem politik, tradisi masyarakat dan
bagaimana pengaruh sains dan teknologi terhadap hubungan-hubungan tersebut menjadi
bagian yang penting dalam pengembangan pembelajaran
       Pandangan tersebut senada dengan pendapat NC State University (2006: 1),
bahwa STM merupakan an interdisciplinery field of study that seeks to explore a
understand the many ways that scinence and technology shape culture, values, and
institution, and how such factors shape science and technology. STM dengan demikian
adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan
teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi
sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi.
       Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam
Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan
pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa.
Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan peserta didikan,
kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru
dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima peserta didik akan lebih lama
diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini
tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada
masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan
langkah–langkah.
(ilmiahhttp://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-
pembelajaran/).
       Pada jenis pendekatan pembelajaran yang ketiga, yaitu Physics For All Approach,
penulis mengambil permasalahan mengenai bagaimana seharusnya tindakan guru di
dalam kelas dengan menggunakan jenis pendekatan ini. Secara teori, Physics for All
Aproach merupakan pendekatan yang intinya memadukan semua pendekatan dalam
kegiatan pembelajaran Fisika. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip
keterkaitan antar satu unsur dengan unsur yang lain, sehingga diharapkan terjadi
peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu cara pandang. Hal ini disebabkan tidak ada
satu pun pendekatan yang paling cocok untuk satu pelajaran, terutama pada pelajaran
fisika, paling tidak ada beberapa perpaduan pendekatan dalam pembelajaran fisika untuk
mencapai hasil yang maksimal. Pembelajaran fisika dimaksudkan agar peserta didik
dapat mengerti bagian-bagian dasar dari benda-benda dan interaksi antar benda-benda,
dan gejala-gejala alam.
       Pembelajaran fisika dengan menggunakan pendekatan Physics For All Approach
akan berjalan maksimal karena penyampaian materi akan disampaikan dengan
bermacam-macam pendekatan dengan menyesuaikan materi apa yang akan diajarkan
dalam pembelajaran fisika. Guru tidak boleh memaksakan hanya menggunakan
pendekatan tertentu dalam proses pembelajaran, karena bagaimanapun juga setiap materi
atau bahasan dalam pembelajaran fisika memerlukan pendekatan yang lain, bias sama
atau berbeda macamnya. Dengan demikian peserta didik akan paham betul dengan
konsep fisika, dan paham betul bahwa fisika nantinya memang perlu, penting dan
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Guru meningkatkan keaktifan peserta didik dan
untuk memaksimalkan proses pembelajaran sangat diperlukan pendekatan-pendekatan
yang sesuai dengan materi, karena dalam pembelajaran terkadang peserta didik hanya
pasif dan hanya mendengarkan, menulis dan bertanya seperlunya saja, walaupun pada
dasarnya peserta didik kurang paham dengan materi yang diajarkan guru. Diharapkan
penggunaan Physics for All Approach dapat mengembangkan kemampuan berpikir
analitis, induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
peristiwa alam sekitar, sehingga peserta didik dapt mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap percaya diri.
       Selanjutnya,       pendekatan   konstruktivisme   pada   pembelajaran     fisika.
Konstruktivisme ini merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana
pengetahuan dibina dalam manusia. Mengikut fahaman konstruktivime, ilmu
pemgetahuan tidak boleh dipindahkan atau diturunkan daripada seorang guru kepada
seorang peserta didik. Penurunan ilmu ini malah bukanlah bersifat genetik dimana anak
seorang guru tidak semestinya mempunyai pengetahuan ibunya. Ahli psikologi
konstruktivisme percaya bahwa pembelajaran adalah hasil daripada usaha peserta didik
itu sendiri. Guru tidak boleh belajar untuk belajar. Peserta didik hanya akan mengalami
pembelajaran apabila mereka membina pemahaman sendiri. Maka pembelajaran adalah
satu proses pembinaan makna oleh individu.
       Di dalam melaksanakan pengajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme
ini, aktifitas pembelajaran yang dialami oleh peserta didik hendaklah satu aktifitas
pembelajaran yang menggalakkan peserta didik mencari makna kepada apa yang mereka
peserta didiki. Untuk mencari makna tersebut, peserta didik perlu memahami sesuatu
konsep secara keseluruhan maupun secara bagian-bagian kecil. Ini karena otak kita
berfikir secara serentak, yaitu secara keseluruhan dan secara bagian kecil. Sesuai dengan
keinginan kita untuk melihat peserta didik kita menggunakan fikiran mereka untuk
menjelaskan suatu makna, maka wajarlah bagi seorang guru untuk memberi tumpuan
kepada proses pemahaman yang dialami oleh peserta didik. Guru perlu mengetahui
bagaimana peserta didik mereka berfikir. Guru perlu mengetahui dan paham mengapa
peserta didik mereka membuat suatu anggapan. Guru perlu menyelami segala apa yang
berlaku di dalam diri peserta didik untuk mengetahui sejauh mana peserta didik itu
mengalami pembelajaran.
          Di   dalam   usaha    untuk   menggalakkan     peserta   didik   menggunakan
pemikirannya, peserta didik perlu dilibatkan dengan aktifitas-aktifitas yang mendorong
mereka untuk membuat analisa, menginterpretasi, dan membuat ramalan. Selain itu, guru
perlu menggunakan soal-soal untuk pencapaian (open-ended) di mana suatu persoalan
akan membawa kepada persoalan yang lain. Soal ini akan membangkitkan proses belajar
berfikir mencari makna suatu ungkapan. Untuk itu, seharusnya peserta didik digalakkan
untuk belajar melalui perbincangan kelompok karena dengan latar balakang peserta didik
yang berlainan dan kecenderungan peserta didik yang berbeda, sudah tentu akan memberi
lebih banyak pemikiran dan tanggapan mengenai persoalan.
          Implikasi pendekatan konstruktivisme ini terhadap peserta didik adalah diberi
peluang untuk membina makna sendiri (mandiri), maka peranan guru adalah
menyediakan situasi yang menggalakkan aktifitas yang menarik dalam pembelajaran.
Situasi di sini termasuk dengan penggunaan bahan-bahan pengajaran yang konkrit dan
tidak menutup kemungkinan bahan-bahan abstrak juga akan digunakan apabila peserta
didik sudah mempunyai tanggapan mental yang kukuh berkenaan dengan konsep. Untuk
melakukan ini, guru hendaklah menggunakan pengetahuan yang ada pada peserta didik
sebagai salah satu langkah awal untuk menyiapkan mental peserta didik bahwa apa yang
mereka miliki (ilmu dan pengetahuan) berguna dan saling terkait di antara satu sama lain.
Di samping itu juga, guru perlu menyediakan berbagai wacana untuk mewakili suatu
konsep.
          Di samping itu, guru perlu melihat perilaku peserta didik sebagai satu hasil
pemikiran. Walaupun peserta didik telah memiliki satu konsep yang pasti, namun hal itu
hanya menunjukkan hasil pemikiran mereka saja pada masa tersebut. Oleh karena itu,
guru perlu memberi peluang kepada peserta didik untuk memperbaiki makna yang telah
mereka capai dengan soal-soal atau dengan menyediakan bahan-bahan konkrit yang lebih
berguna dan bermakna dalam menyampaikan suatu konsep. Guru perlu memberi peluang
sepenuhnya agar peserta didik berdiskusi dan mempelajari konsep. Guru perlu sadar
bahwa pembelajaran yang berkesan bagi peserta didik pada konflik, kekeliruan,
kekaguman, dan interaksi yang ada. Pengajaran dalam waktu yang panjang juga akan
memberi peluang kepada peserta didik untuk menghasilkan suatu pembelajaran yang
berguna dan berkesan. Strategi-strategi ini menjurus kepada pengajaran untuk
kefahaman.
          Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap peserta didik yang ada dalam
kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan
rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif
mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan
pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut
Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur
tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan
pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta
struktur penghargaan model pembelajaran. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah
hasil belajar akademik peserta didik meningkat dan peserta didik dapat menerima
berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial.
          Aplikasi dari penerapan pendekatan kooperatif ini, biasanya dengan
menempatkan peserta didik dalam satu tim belajar yang beranggotakan 4 atau 5 orang
yang merupakan campuran sesuai dengan tingkat kinerjanya ataujenis kelaminnya. Guru
menyajikan pelajaran kemudian peserta didik bekerja dalam tim untuk memastikan
bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi. Akhirnya seluruh peserta didik
dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling
membantu. Sebagai contoh, pada mata kuliah Teori dn Teknik Pengukuran. Dalam mata
kuliah ini, mahapeserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok secara acak. Kelommpok
tersebut kemudian diberi sebuah permasalahan (materi) yang harus didiskusikan. Setelah
selesai materi, mahapeserta didik diberikan sebuah posttest untuk lebih memahamkan
konsep yang telah dimiliki.
          Adanya kerjasama dalam kelompok membuat tiap individu bias saling
menghargai satu sama lain. Dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung
pada keberhasilan individu di dalamnya, sehingga setiap anggota kelompok tidak bias
menggantungkan pada anggota lain. Selain itu, dengan bekerjasama, peserta didik dapat
saling memotivasi, dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna
mencapai prestasi yang maksimal.
          Contextual Teaching and Learning atau sering disingkat dengan CTL adalah
pendekatan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang dibelajarkan
dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik mengkontruksi pengetahuannya
sendiri kemudian menghubungkannya dengan kehidupan keseharian mereka. Proses
pembelajarannya berlangsung alamiah dlm bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan
mengalami. Komponen utama pembelajaran Contekxtual Teaching and Learning adalah:
                 Konstruktivisme
                 Bertanya
                 Menemukan atau inquiry
                 Masyarakat belajar
                 Permodelan
                 Penilaian authentic
          Ciri-ciri kelas yang menggunakan pendekatan CTL, salah satunya adalah
adanya pemajangan hasil kinerja peserta didik yang terpampang di dinding kelas. Kunci
dan strategi membelajarkan CTL adalah:
                 Relating, yaitu belajar dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata.
Experiencing, belajar ditekankan kepada penggalian, penemuan, dan
                 penciptaan.
                 Applying,     belajar   bilamana   dipresentasikan   di   dalam   konteks
                 pemanfaatannya.
                 Cooperating, belajar melalui komunikasi inter atau antar personal.
                 Transfering, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi
                 konteks baru.
          Dengan memilih konteks secara tepat, maka peserta didik dapat diarahkan
kepada pemikiranagar tidak hanya berkonsentrasi dalam pembelajaran di lingkungan
kelas saja, tetapi diajak untuk mengaitkan aspek-aspek yang benar-benar terjadi dalam
kehidupan mereka sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan masyarakat luas.
          Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu peserta didik dalam
mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi
informasi. Guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama
untuk merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas yang dapat berupa
pengetahuan, keterampilan dari hasil “menemukan sendiri” dan bukan dari “apa kata
guru. Penggunaan pembelajaran kontekstual memiliki potensi tidak hanya untuk
mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk
mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas peserta didik dalam memecahkan masalah
yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari melalui interaksi dengan sesama
teman, misalnya melalui pembelajaran kooperatif, sehingga juga mengembangkan
ketrampilan sosial (social skills) (Dirjen Dikmenum, 2002:6).
          Pendekatan kontekstual melibatkan peserta didik dalam masalah yang
sebenarnya dalam penelitian dengan menghadapkan anak didik pada bidang penelitian,
membantu mereka mengidentifikasi masalah yang konseptual atau metodologis dalam
bidang penelitian dan mengajak mereka untuk merancang cara dalam mengatasi masalah.
          Pendekatan ini merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan
untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna
(Meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan
lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi maupun kultural. Sehingga peserta didik
memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer
dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan lainnya.
           Dengan cirri khas pendekatan yang seperti telah dijelaskan di atas, membuat
siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar agar memperoleh hasil yang maksimal.
Dengan dipajangnya hasil belajar peserta didik, peserta didik saling berlomba-lomba
mendapatkan nilai yang terbaik.
           Dalam pendekatan pembelajaran Starter Experiment Approach, peserta didik
dilatih secara aktif dengan mengikuti tahapan pembelajaran. Dengan demikian, siswa
akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama proses
pembelajaran yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
(Pelendeng, 2004, Arsyad (2002)). Dengan pendekatan SEA akan memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kualitas pembelajaran khususnya academic skill peserta didik.
Academic skill mencakup kecakapan melakukan identifikasi variable dan menjelaskan
hubungan pada fenomena tertentu, merumuskan hipotesis suatu rangkaian kejadian, dan
merancang dan melaksanakan percobaan atau penelitian sederhana untuk membuktikan
gagasan atau keingintahuan. Academic skill sangat penting dan perlu monitoring sejak
dini. Pengembangan Academic skill harus disesuaikan dengan tingkat berfikir peserta
didik dan jenjang pendidikan. Peningkatan tersebut Nampak dalam proses pembelajaran,
dimana SEA lebih memusatkan atau melibatkan aktivitas dan kemampuan siswa baik
fisik maupun mental. Metode penemuan lebih baik dalam peningkatan pemahaman
konsep dibandingkan dengan pendekatan lainnya. SEA merupakan strategi yang ampuh
untuk pembelajaran IPA khususnya fisika.
           Manfaat penerapan pendekatan SEA bagi peserta didik sangat bervariasi,
antara lain:
                  Pelajaran menjadi mudah ditangkap oleh peserta didik karena mereka
                  mengalami    sendiri   dan   kejadian   alam   yang   menjadi   materi
                  pembelajaran fisika
                  Siswa menjadi tidak jenuh dengan situasi dan kondisi belajar mengajar.
                  Lebih mempermudah guru dalam menjelaskan dan memahamkan
                  langkah-langkah praktikum
                  Lebih memperlancar kegiatan praktikum
Merangsang peserta didik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam belajar
                    Membuat peserta didik lebih bersemangat untuk belajar karena kegiatan
                    belajar mengajarnya menyenangkan dengan diadakannya percobaan
                    langsung oleh peserta didik
E. KESIMPULAN
            Dari kajian teori dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam
  pembelajaran fisika di sekolah membutuhkan sebuah pendekatan pembelajaran yang
  menyenangkan agar peserta didik merasa nyaman dengan materi pelajaran. Selain itu,
  penggunaan berbagai jenis pendekatan dalam pembelajaran fisika akan lebih
  mempermudah guru untuk memahamkan konsep fisika kepada peserta didik. Hasil yang
  didapatkannya-pun akan lebih baik dan lebih maksimal.


  DAFTAR PUSTAKA
      http://sulanam.sunan-ampel.ac.id/?p=106
      http://moshimoshi.netne.net/materi/psikologi_pendidikan/bab_13.htm
      196506753761.pdf
      167-212-1-PB.pdf
      (http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-
      pembelajaran/)
      SNA11Muntaminah.pdf
      PENGEMBANGAN_PEMAHAMAN_KONSEP.pdf
      http://massofa.wordpress.com/2008/01/30/pendekatan-discovery-inquiry-dan-sts-dalam-
      pembelajaran-fisika/
      http://massofa.wordpress.com/2011/08/16/pendekatan-ketrampilan-proses-dalam-belajar-
      mengajar/

More Related Content

What's hot

Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranLilis indah Kurniawati
 
Pengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajarPengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajararyasetya123
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranInovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranJujun Muhamad Jubaerudin
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTSumirosidah5
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolahkomisariatimmbpp
 
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan GelombangMateri PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan GelombangWidada Winata Atmaja
 
UNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGUNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGM RIYADH
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdShinta Nz
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanlinda_rosalina
 
Ppt kebutuhan instruksional
Ppt kebutuhan instruksionalPpt kebutuhan instruksional
Ppt kebutuhan instruksionalCha-cha Taulanys
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.Grace Ginting
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianNarto Wastyowadi
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterSherly Anggraini
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI WidiaFungkisari
 
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3Ismail Fizh
 

What's hot (20)

MODUL 2 KB 4
MODUL 2 KB 4MODUL 2 KB 4
MODUL 2 KB 4
 
Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013Format RPP Kurikulum 2013
Format RPP Kurikulum 2013
 
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaranKelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
Kelebihan dan kekurangan metode pembelajaran
 
Pengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajarPengembangan media dan sumber belajar
Pengembangan media dan sumber belajar
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan PembelajaranInovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
Inovasi Kurikulum dan Pembelajaran | Kurikulum dan Pembelajaran
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTS
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah8. program bimbingan dan konseling di sekolah
8. program bimbingan dan konseling di sekolah
 
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan GelombangMateri PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
Materi PPG Kompetensi Profesional Materi, Energi dan Gelombang
 
UNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENGUNSUR UNSUR DONGENG
UNSUR UNSUR DONGENG
 
Perkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sdPerkembangan sosial anak usia sd
Perkembangan sosial anak usia sd
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Ppt kebutuhan instruksional
Ppt kebutuhan instruksionalPpt kebutuhan instruksional
Ppt kebutuhan instruksional
 
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
PENDEKATAN dalam PENGEMBANGAN KURIKULUM.
 
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaianContoh instrumen dan rubrik penilaian
Contoh instrumen dan rubrik penilaian
 
Powerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaranPowerpoint strategi pembelajaran
Powerpoint strategi pembelajaran
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI  ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
ASPEK, TUJUAN, FUNGSI, DAN FAKTOR MANAJEMEN KELAS OLEH SITI WIDA FUNGKISARI
 
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3Ketrampilan dasar  dalam pembelajaran terpadu bab 3
Ketrampilan dasar dalam pembelajaran terpadu bab 3
 

Viewers also liked

Makalah pendekatan dan penerapan keterampilan proses
Makalah pendekatan dan penerapan keterampilan prosesMakalah pendekatan dan penerapan keterampilan proses
Makalah pendekatan dan penerapan keterampilan prosesRfebiola
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranNuruddin Nzankie
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipaOperator Warnet Vast Raha
 
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanIlmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanMuhammad Pratama
 
Cover Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Cover Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji DurianCover Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Cover Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Duriandwinitatanisia
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualRomi Afrizal
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuirierwin moh riyanda
 
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaHubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaIslamuddin Syam
 
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran BiologiLingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran BiologiLinda Listiana
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliIca Diennissa
 
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingMODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingInarotul Faiza
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranAsri Maulida Ramadhani
 

Viewers also liked (20)

Makalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbmMakalah pendekatan sbm
Makalah pendekatan sbm
 
Makalah pendekatan dan penerapan keterampilan proses
Makalah pendekatan dan penerapan keterampilan prosesMakalah pendekatan dan penerapan keterampilan proses
Makalah pendekatan dan penerapan keterampilan proses
 
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaranPendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dan model pembelajaran
 
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
54776593 pendekatan-dan-metode-pembelajaran-mipa
 
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulanIlmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
Ilmu pengetahuan dan pendekatan ilmiah, kesimpulan
 
Cover Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Cover Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji DurianCover Karya  Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
Cover Karya Tulis Ilmiah Es Krim Biji Durian
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Cover
CoverCover
Cover
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisikaHubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
Hubungan antara Kreativitas dengan hasil belajar fisika
 
pendekatan analitik
pendekatan analitikpendekatan analitik
pendekatan analitik
 
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran BiologiLingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran Biologi
 
Daftar pustaka
Daftar pustakaDaftar pustaka
Daftar pustaka
 
Presentasi modul 5 ips kb 2
Presentasi modul 5 ips kb 2Presentasi modul 5 ips kb 2
Presentasi modul 5 ips kb 2
 
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para AhliAsas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
Asas asas Hukum Pidana & Pengertian Perbuatan Pidana menurut Para Ahli
 
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPolingMODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
MODUL KONSEP DASAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUPoling
 
Penegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di IndonesiaPenegakan Hukum di Indonesia
Penegakan Hukum di Indonesia
 
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaranPendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
Pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran
 

Similar to JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN FISIKA

Skripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkSkripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkmasyasinpunya
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beliMelly PMI
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar BiologiProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologiguestf6b63af
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoSojunghan Dilectus
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungRose Lind
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarRizal M Suhardi
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingOperator Warnet Vast Raha
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfandriansuhaimi
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikelike ikram
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN FISIKA (20)

Skripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran thinkSkripsi penerapan pembelajaran think
Skripsi penerapan pembelajaran think
 
Ptk jual-beli
Ptk jual-beliPtk jual-beli
Ptk jual-beli
 
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar BiologiProblem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Biologi
 
A
AA
A
 
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusnoBab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
Bab i s d bab iv, lampiran - pkp rino kusno
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
Bab i ii ptk
Bab i ii ptkBab i ii ptk
Bab i ii ptk
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran LangsungModel Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
 
Strategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar MengajarStrategi Belajar Mengajar
Strategi Belajar Mengajar
 
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teachingMeningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
Meningkatkan prestasi belajar melalui pembelajaran quantum teaching
 
Best Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdfBest Practice_Andrian.pdf
Best Practice_Andrian.pdf
 
Isi
IsiIsi
Isi
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
Ptk ipa
Ptk ipaPtk ipa
Ptk ipa
 
Sogol tugas ptk
Sogol tugas ptkSogol tugas ptk
Sogol tugas ptk
 
Lesson study artikel
Lesson study artikelLesson study artikel
Lesson study artikel
 
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa  materi hubungan a...
Peningkatan keaktifan belajar anak pada mata pelajaran ipa materi hubungan a...
 

More from Dhiah Febri

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahDhiah Febri
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didikDhiah Febri
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiDhiah Febri
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahDhiah Febri
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanDhiah Febri
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatDhiah Febri
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraDhiah Febri
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumiDhiah Febri
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangDhiah Febri
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiDhiah Febri
 

More from Dhiah Febri (10)

sistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlahsistem digital-Rangkaian penjumlah
sistem digital-Rangkaian penjumlah
 
Manajemn peserta didik
Manajemn peserta didikManajemn peserta didik
Manajemn peserta didik
 
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayiMakalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
Makalah perkembangan masa prenatal hingga bayi
 
Makalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolahMakalah kajian fisika sekolah
Makalah kajian fisika sekolah
 
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatanPengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
Pengaruh jenis fluida sebagai medium perambatan
 
Peta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padatPeta konsep fis.zat padat
Peta konsep fis.zat padat
 
Presentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udaraPresentation kelembaban udara
Presentation kelembaban udara
 
Presentation gempa bumi
Presentation gempa bumiPresentation gempa bumi
Presentation gempa bumi
 
Presentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintangPresentasi evolusi bintang
Presentasi evolusi bintang
 
Pergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumiPergerakan lempeng di kerak bumi
Pergerakan lempeng di kerak bumi
 

Recently uploaded

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 

Recently uploaded (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 

JENIS PENDEKATAN PEMBELAJARAN FISIKA

  • 1. MAKALAH KAJIAN FISIKA SEKOLAH JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN Disusun oleh : Dhiah Febri Wijayanti 09302244059 Pendidikan Fisika/ D JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011
  • 2. JENIS-JENIS PENDEKATAN DALAM PEMBELAJARAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi seperti saat ini, semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima peserta didikan dengan baik. Dewasa ini, proses belajar mengajar di sekolah baik SD, SMP maupun SMA masih menggunakan paradigma lama, yaitu di dominasi oleh peran dan kegiatan guru, dimana guru yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta didik hanya mendengarkan penjelasan yang guru berikan dan menjawab pertanyaan jika guru mengajukan pertanyaan. Peserta didik jarang diajak untuk mengetahui dan memahami sendiri peristiwa-peristiwa dan konsep fisika yang ada di alam sekitar. Hal itu menyebabkan konsep mengenai materi-materi fisika kurang dikuasai oleh peserta didik dan peserta didik pun lambat dalam memahami materi pembelajaran fisika. Proses pembelajaran yang seperti itu membuat peserta didik menjadi pasif dan kurang bergairah untuk mempeserta didiki fisika, kurangnya sikap ilmiah pada diri peserta didik, dan tentunya hasil pembelajaran yang didapatkan tidak sesuai dengan harapan. Dengan metode mengajar yang seperti itu, justru akan memberatkan guru dalam mengajar. Mengapa?. Karena guru akan bekerja dua kali lipat untuk memahamkan peserta didik mengenai konsep dan materi peserta didikan dan hal itu akan membutuhkan waktu yang lama. Waktu akan terbuang hanya untuk mengulang penyampaian materi. Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, dan juga peserta didik sebagai objek pembelajaran. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar
  • 3. dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik. Makalah ini berisi permasalahan yang ada didunia pendidikan beserta penjelasan mengenai konsep dan pengertian pendekatan-pendekatan pembelajaran yang ada dalam pembelajaran fisika di sekolah. Beberapa pendekatan yang akan dibahas antara lain : a. Pendekatan ketrampilan proses b. Pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat c. Pendekatan fisika untuk semua ( Physics for All Approach ) d. Pendekatan konstruktivisme e. Pendekatan kooperatif f. Pendekatan kontekstual g. Starter experiment approach ( SEA ) Secara garis besar, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalanya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang masalah yang telah dijabarkan di atas, dapat dilihat beberapa permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini, antara lain : 1) Tak jarang peserta didik merasa kikuk saat memegang alat-alat praktikum dan bahkan terkadang peserta didik kebingungan menggunakan alatnya karena mereka tidak tahu cara menggunakannya. Seberapa besar pengaruh penggunaan pendekatan ketrampilan proses terhadap ketrampilan peserta didik menggunakan alat-alat percobaan dan terhadap pembelajaran peserta didik di sekolah?
  • 4. 2) Secara garis besar, pada pendekatan STM guru hanya sebagai fasilitator semata dan hal itu justru akan membuat peserta didik membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami konsep fisika yang ada. Bagaimana caranya agar penggunaan pendekatan ini menghasilkan dampak negative yang minim? 3) Apa implikasi dari penerapan pendekatan PFAA dalam pembelajaran di sekolah? 4) Dalam pembelajaran konstruktivisme, guru hanya memberikan konsep dari sebuah teori dan selanjutnya peserta didik mempeserta didiki dan mencari makna mengenai konsep tersebut. Dalam hal ini guru diharapkan benar-benar mengetahui dan memahami seberapa jauh peserta didik belajar. Pada kenyataannya, tindakan seperti apa yang tepat dilakukan oleh guru dalam penerapan pendekatan ini? 5) Bagaimana aplikasi nyata dari pendekatan kooperatif dalam pembelajaran fisika di sekolah? Bagaimana pula implikasinya pada hasil belajar peserta didik? 6) Pada proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual, peserta didik diajak untuk menemukan dan memahami sendiri materi-materi yang diajarkan dan mengkontruksikan di kehidupan sehari-hari. Kemudian hasil belajar peserta didik dipajang di depan kelas. Dengan ciri-ciri pembelajaran yang seperti itu, bagaimana implikasi pada kondisi psikologi peserta didik? 7) Apa dan bagaimana dampak penerapan pendekatan SEA terhadap hasil belajar peserta didik? C. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui tindakan yang tepat yang harus dilakukan guru dalam menghadapi peserta didik yang masih kikuk dalam menggunakan alat praktikum dan mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan pendekatan ketrampilan proses terhadap hasil belajar peserta didik b. Mengetahui cara yang tepat agar dampak negative penggunaan pendekatan STM dapat diminimalisir c. Mengetahui apa yang harus guru lakukan dalam pembelajaran fisika sebagai bentuk penerapan pendekatan PFAA di sekolah
  • 5. d. Mengetahui dampak yang terjadi pada penerapan pendekatan konstruktivisme sehingga guru dapat menangani lebih lanjut permasalahan-permasalahan yang timbul akibat penerapan pendekatan ini e. Mengetahui contoh real penerapan pendekatan kooperatif dalam pembelajaran di sekolah dan mengetahui apa saja bentuk timbal balik dari guru dan peserta didik sebagai dampak dari penerapannya f. Mengetahui dampak penerapan pendekatan kontekstual pada hasil belajar dan kondisi psikologi peserta didik g. Mengetahui dampak yang terjadi dalam penerapan pendekatan SEA terhadap hasil belajar peserta didik h. Dapat dijadikan sebagai literature guru dalam melakukan pembelajaran di sekolah khususnya pada mata peserta didikan fisika i. Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kajian Fisika Sekolah sebagai salah satu syarat kelulusan pada mata kuliah tersebut D. KAJIAN TEORI DAN PEMBAHASAN Konsep pembelajaran fisika mengutamakan keaktifan peserta didik membangun pengetahuanya sendiri, membandingkan informasi baru dengan pemahaman yang telah dimiliki, dan menggunakan semua pengetahuan atau pengalaman untuk belajar melalui perbedaan-perbedaan yang ada pada pengetahuan baru dan lama untuk mencapai pemahaman baru. Seperti yang telah dijabarkan pada latar belakang masalah di atas, bahwa secara garis besar pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Sedangkan pendekatan pengajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau peserta didik dalam mencapai tujuan pengajaran, dilihat dari sudut bagaimana materi itu disusun dan disajikan. Proses mengajar merupakan peristiwa yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar. Proses belajar itu sendiri menyangkut perubahan aspek-aspek tingkah laku,
  • 6. seperti pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pendekatan Ketrampilan Proses dapat diartikan sebagai wawasan atau panutan pengembangan ketrampilan-ketrampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada pada diri peserta didik. Beberapa alasan yang melandasi perlunya penerapan Pendekatan Ketrampilan Proses dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari antara lain: 1) Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada peserta didik. 2) Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh yang kongkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, dengan mempraktekkan sendiri upaya penemuan konsep melalui perlakuan terhadap kenyataan fisik, melalui penanganan benda-benda yang benar- benar nyata. 3) Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak seratus persen, penemuannya bersifat relatif. 4) Dalam proses belajar mengajar seyogyanya pengembangan konsep tidak dilepaskan dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik Berdasarkan keempat alasan inilah perlu dicari cara belajar mengajar sebaik- baiknya. Beberapa kelebihan pendekatan ketrampilan proses yaitu: 1) Pendekatan ketrampilan proses memberikan peserta didik pengertian yang tepat tentang hakikat ilmu pengetahuan.Mereka lebih langsung mengalami rangsangan ilmu pengetahuan dalam kegiatan belajarnya dan lebih mengerti fakta serta konsep ilmu pengetahuan. 2) Proses pengajaran yang berlangsung memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, bukan sekedar mendengar cerita atau penjelasan guru mengenai suatu ilmu pengetahuan.
  • 7. 3) Pendekatan ketrampilan proses mengantarkan peserta didik untuk belajar ilmu pengetahuan baik sebagai proses ataupun sebagai produk ilmu pengetahuan sekaligus. Terdapat dua jenis ketrampilan-ketrampilan proses yaitu: 1) Ketrampilan-ketrampilan dasar (basic skills) yang meliputi mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan 2) Ketrampilan-ketrampilan terintegrasi yang mencakup mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data, menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan keterhubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisa penelitian, menyusu hipotesis, mengidentifikasikan variabel secara operasional, merancang penelitian, dan melaksanakan eksperimen. Namun secara umum, beberapa ketrampilan proses yang penting untuk diketahui antara lain : 1) Mengamati Mengamati merupakan ketrampilan yang paling dasar yang harus dikembangkan.Kegiatan mengamati dunia sekitar mengenai berbagai objek dan fenomena alam baik yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif akan menghasilkan suatu data dan informasi yang selanjutnya dapat mendorong peserta didik untuk melakukan kegiatan-kegiatan belajar seperti mempertanyakan kembali, memikirkannya, menafsirkan, menguraikan dan meneliti lebih lanjut. 2) Mengklasifikasikan Ketrampilan ini merupakan memilih atau menggolongkan berbagai objek, peristiwa dan segala sesuatu hal yang terjadi di sekitar kehidupan peserta didik.Hasil dari suatu pengamatan biasanya memperlihatkan adanya perbedaan- perbedaan atau kesamaan-kesamaan ,hubungan-hubungan, kesesuaian atas dasar tujuan atau menurut fungsinya,dsb.
  • 8. 3) Mengkomunikasikan Ketrampilan ini merupakan kemampuan dasar yang sangat penting untuk dimiliki peserta didik karena fungsinya yang vital bagi segala urusan yang kita lakukan dalam kehidupan ini.Peserta didik harus dilatih untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Proses pengajaran amatlah terbuka bagi pelatihan ketrampilan mengkomunikasikan, misalnya kebiasaan untuk mau bertanya dalam kegiatan belajar, berani berpendapat, mengekspresikan ide atau perasaan, memahami pembicaraan orang lain, mendapatkan fakta atau informasi, mendemonstrasikan suatu temuan ilmu pengetahuan, menuliskan suatu laporan, berdiskusi, membaca peta, dsb. 4) Mengukur Ketrampilan ini merupakan kemampuan untuk dasar membandingkan, mengklasifikasikan, mengkomunikasikan, memprediksi, menyimpulkan , dsb. 5) Memprediksi Ketrampilan ini merupakan kemampuan untuk melakukan antisipasi atau membuat suatu ramalan tentang berbagai hal yang terjadi dimasa yang akan datang. Peserta didik dituntut untuk melakukan perkiraan berdasarkan konsep- konsep keilmuan yang dimilikinya, kecenderungan yang terjadi disekitarnya, keterhubungan fungsional antar fakta yang diperolehnya,dsb. 6) Menyimpulkan Ketrampilan ini merupakan kemampuan untuk menyatakan hasil pertimbangan atau penilaian atas kondisi suatu objek atau segala peristiwa yang terjadi. Pertimbangan atau penilaian ini dilakukan atas dasar fakta, konsep dan prinsip- prinsip pengetahuan yang diketahui. Ketrampilan ini berkaitan erat dengan ketrampilan mengamati, mengumpulkan informasi, menganalisis atau mengolahnya, dan selanjutnya ketrampilan menyimpulkannya. 7) Merancang Penelitian Perancangan suatu penelitian yang dilakukan secara cermat dan penuh kesungguhan akan menghasilkan sesuatu yang berguna dan bermakna bagi kehidupan ini. Hasil-hasil penelitian ini sangat berkaitan dengan rekonstruksi ilmu
  • 9. pengetahuan yang telah ada, sekaligus menjadi dasar bagi kehidupan umat manusia. 8) Bereksperimen Bereksperimen bagi peserta didik, berarti mereka terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat ilmiah dan kegiatan-kegiatan pemecahan masalah. Ketrampilan bereksperimen merupakan salah satu ketrampilan terintegrasi, artinya membutuhkan ketrampilan-ketrampilan lain dalam pelaksanaannya. Dari penjelasan teori di atas, dapat diketahui seberapa besar pengaruh penerapan pendekatan ketrampilan proses pada pembelajaran fisika di sekolah. Pendekatan ini berpengaruh cukup besar pada peserta didik, karena pada pendekatan ini peserta didik diajak untuk terjun langsung dalam praktikum dan percobaan dengan dihadapkan pada alat-alat praktikum yang ada sehingga peserta didik akan menjadi lebih terampil dalam menggunakan alat-alat percobaan. Saat sekarang ini dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, menuntut sumber daya manusia yang ada juga berkembang dengan teknologi yang ada. Selain itu, materi yang diberikan akan lebih cepat dipahami oleh peserta didik karena peserta didik mempraktekkan sendiri teori dan konsep yang telah diberikan oleh guru. Dalam penerapan pendekatan ini, guru juga dapat melatih peserta didik untuk jujur, teliti, hati-hati, dan disiplin. Dengan diterapkannya pendekatan ketrampilan proses dalam pembelajaran fisika di sekolah, peserta didik dapat dengan leluasa menuangkan kreatifitasnya dalam percobaan dan penelitian yang dilakukan, bukan sekedar mendengarkan ceramah dari guru. Selanjutnya, pada pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini peserta didik diajak untuk meningkatkan kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari. Definisi lain tentang STM dikemukakan oleh PENN STATE(2006:1) bahwa STM merupakan an interdisciplinary approach whichreflects the widespread realization that in order to meet the increasingdemands of a technical society, education must integrate acrossdisciplines. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan STM haruslah diselenggarakan dengan cara mengintegrasikan berbagai disiplin (ilmu) dalam rangka memahami berbagai
  • 10. hubungan yang terjadi di antara sains, teknologi dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa pemahaman kita terhadap hubungan antara sistem politik, tradisi masyarakat dan bagaimana pengaruh sains dan teknologi terhadap hubungan-hubungan tersebut menjadi bagian yang penting dalam pengembangan pembelajaran Pandangan tersebut senada dengan pendapat NC State University (2006: 1), bahwa STM merupakan an interdisciplinery field of study that seeks to explore a understand the many ways that scinence and technology shape culture, values, and institution, and how such factors shape science and technology. STM dengan demikian adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi. Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan peserta didikan, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima peserta didik akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah–langkah. (ilmiahhttp://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode- pembelajaran/). Pada jenis pendekatan pembelajaran yang ketiga, yaitu Physics For All Approach, penulis mengambil permasalahan mengenai bagaimana seharusnya tindakan guru di dalam kelas dengan menggunakan jenis pendekatan ini. Secara teori, Physics for All Aproach merupakan pendekatan yang intinya memadukan semua pendekatan dalam kegiatan pembelajaran Fisika. Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur yang lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu cara pandang. Hal ini disebabkan tidak ada
  • 11. satu pun pendekatan yang paling cocok untuk satu pelajaran, terutama pada pelajaran fisika, paling tidak ada beberapa perpaduan pendekatan dalam pembelajaran fisika untuk mencapai hasil yang maksimal. Pembelajaran fisika dimaksudkan agar peserta didik dapat mengerti bagian-bagian dasar dari benda-benda dan interaksi antar benda-benda, dan gejala-gejala alam. Pembelajaran fisika dengan menggunakan pendekatan Physics For All Approach akan berjalan maksimal karena penyampaian materi akan disampaikan dengan bermacam-macam pendekatan dengan menyesuaikan materi apa yang akan diajarkan dalam pembelajaran fisika. Guru tidak boleh memaksakan hanya menggunakan pendekatan tertentu dalam proses pembelajaran, karena bagaimanapun juga setiap materi atau bahasan dalam pembelajaran fisika memerlukan pendekatan yang lain, bias sama atau berbeda macamnya. Dengan demikian peserta didik akan paham betul dengan konsep fisika, dan paham betul bahwa fisika nantinya memang perlu, penting dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Guru meningkatkan keaktifan peserta didik dan untuk memaksimalkan proses pembelajaran sangat diperlukan pendekatan-pendekatan yang sesuai dengan materi, karena dalam pembelajaran terkadang peserta didik hanya pasif dan hanya mendengarkan, menulis dan bertanya seperlunya saja, walaupun pada dasarnya peserta didik kurang paham dengan materi yang diajarkan guru. Diharapkan penggunaan Physics for All Approach dapat mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif dan deduktif dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, sehingga peserta didik dapt mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap percaya diri. Selanjutnya, pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran fisika. Konstruktivisme ini merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan dibina dalam manusia. Mengikut fahaman konstruktivime, ilmu pemgetahuan tidak boleh dipindahkan atau diturunkan daripada seorang guru kepada seorang peserta didik. Penurunan ilmu ini malah bukanlah bersifat genetik dimana anak seorang guru tidak semestinya mempunyai pengetahuan ibunya. Ahli psikologi konstruktivisme percaya bahwa pembelajaran adalah hasil daripada usaha peserta didik itu sendiri. Guru tidak boleh belajar untuk belajar. Peserta didik hanya akan mengalami
  • 12. pembelajaran apabila mereka membina pemahaman sendiri. Maka pembelajaran adalah satu proses pembinaan makna oleh individu. Di dalam melaksanakan pengajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme ini, aktifitas pembelajaran yang dialami oleh peserta didik hendaklah satu aktifitas pembelajaran yang menggalakkan peserta didik mencari makna kepada apa yang mereka peserta didiki. Untuk mencari makna tersebut, peserta didik perlu memahami sesuatu konsep secara keseluruhan maupun secara bagian-bagian kecil. Ini karena otak kita berfikir secara serentak, yaitu secara keseluruhan dan secara bagian kecil. Sesuai dengan keinginan kita untuk melihat peserta didik kita menggunakan fikiran mereka untuk menjelaskan suatu makna, maka wajarlah bagi seorang guru untuk memberi tumpuan kepada proses pemahaman yang dialami oleh peserta didik. Guru perlu mengetahui bagaimana peserta didik mereka berfikir. Guru perlu mengetahui dan paham mengapa peserta didik mereka membuat suatu anggapan. Guru perlu menyelami segala apa yang berlaku di dalam diri peserta didik untuk mengetahui sejauh mana peserta didik itu mengalami pembelajaran. Di dalam usaha untuk menggalakkan peserta didik menggunakan pemikirannya, peserta didik perlu dilibatkan dengan aktifitas-aktifitas yang mendorong mereka untuk membuat analisa, menginterpretasi, dan membuat ramalan. Selain itu, guru perlu menggunakan soal-soal untuk pencapaian (open-ended) di mana suatu persoalan akan membawa kepada persoalan yang lain. Soal ini akan membangkitkan proses belajar berfikir mencari makna suatu ungkapan. Untuk itu, seharusnya peserta didik digalakkan untuk belajar melalui perbincangan kelompok karena dengan latar balakang peserta didik yang berlainan dan kecenderungan peserta didik yang berbeda, sudah tentu akan memberi lebih banyak pemikiran dan tanggapan mengenai persoalan. Implikasi pendekatan konstruktivisme ini terhadap peserta didik adalah diberi peluang untuk membina makna sendiri (mandiri), maka peranan guru adalah menyediakan situasi yang menggalakkan aktifitas yang menarik dalam pembelajaran. Situasi di sini termasuk dengan penggunaan bahan-bahan pengajaran yang konkrit dan tidak menutup kemungkinan bahan-bahan abstrak juga akan digunakan apabila peserta didik sudah mempunyai tanggapan mental yang kukuh berkenaan dengan konsep. Untuk melakukan ini, guru hendaklah menggunakan pengetahuan yang ada pada peserta didik
  • 13. sebagai salah satu langkah awal untuk menyiapkan mental peserta didik bahwa apa yang mereka miliki (ilmu dan pengetahuan) berguna dan saling terkait di antara satu sama lain. Di samping itu juga, guru perlu menyediakan berbagai wacana untuk mewakili suatu konsep. Di samping itu, guru perlu melihat perilaku peserta didik sebagai satu hasil pemikiran. Walaupun peserta didik telah memiliki satu konsep yang pasti, namun hal itu hanya menunjukkan hasil pemikiran mereka saja pada masa tersebut. Oleh karena itu, guru perlu memberi peluang kepada peserta didik untuk memperbaiki makna yang telah mereka capai dengan soal-soal atau dengan menyediakan bahan-bahan konkrit yang lebih berguna dan bermakna dalam menyampaikan suatu konsep. Guru perlu memberi peluang sepenuhnya agar peserta didik berdiskusi dan mempelajari konsep. Guru perlu sadar bahwa pembelajaran yang berkesan bagi peserta didik pada konflik, kekeliruan, kekaguman, dan interaksi yang ada. Pengajaran dalam waktu yang panjang juga akan memberi peluang kepada peserta didik untuk menghasilkan suatu pembelajaran yang berguna dan berkesan. Strategi-strategi ini menjurus kepada pengajaran untuk kefahaman. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.Setiap peserta didik yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang dan rendah) dan jika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Nur (2000), semua model pembelajaran ditandai dengan adanya struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan. Struktur tugas, struktur tujuan dan struktur penghargaan pada model pembelajaran kooperatif berbeda dengan struktur tugas, struktur tujuan serta struktur penghargaan model pembelajaran. Tujuan model pembelajaran kooperatif adalah hasil belajar akademik peserta didik meningkat dan peserta didik dapat menerima berbagai keragaman dari temannya, serta pengembangan keterampilan sosial. Aplikasi dari penerapan pendekatan kooperatif ini, biasanya dengan menempatkan peserta didik dalam satu tim belajar yang beranggotakan 4 atau 5 orang
  • 14. yang merupakan campuran sesuai dengan tingkat kinerjanya ataujenis kelaminnya. Guru menyajikan pelajaran kemudian peserta didik bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai materi. Akhirnya seluruh peserta didik dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Sebagai contoh, pada mata kuliah Teori dn Teknik Pengukuran. Dalam mata kuliah ini, mahapeserta didik dibagi dalam kelompok-kelompok secara acak. Kelommpok tersebut kemudian diberi sebuah permasalahan (materi) yang harus didiskusikan. Setelah selesai materi, mahapeserta didik diberikan sebuah posttest untuk lebih memahamkan konsep yang telah dimiliki. Adanya kerjasama dalam kelompok membuat tiap individu bias saling menghargai satu sama lain. Dan dalam menentukan keberhasilan kelompok tergantung pada keberhasilan individu di dalamnya, sehingga setiap anggota kelompok tidak bias menggantungkan pada anggota lain. Selain itu, dengan bekerjasama, peserta didik dapat saling memotivasi, dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Contextual Teaching and Learning atau sering disingkat dengan CTL adalah pendekatan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan materi yang dibelajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong peserta didik mengkontruksi pengetahuannya sendiri kemudian menghubungkannya dengan kehidupan keseharian mereka. Proses pembelajarannya berlangsung alamiah dlm bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami. Komponen utama pembelajaran Contekxtual Teaching and Learning adalah: Konstruktivisme Bertanya Menemukan atau inquiry Masyarakat belajar Permodelan Penilaian authentic Ciri-ciri kelas yang menggunakan pendekatan CTL, salah satunya adalah adanya pemajangan hasil kinerja peserta didik yang terpampang di dinding kelas. Kunci dan strategi membelajarkan CTL adalah: Relating, yaitu belajar dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata.
  • 15. Experiencing, belajar ditekankan kepada penggalian, penemuan, dan penciptaan. Applying, belajar bilamana dipresentasikan di dalam konteks pemanfaatannya. Cooperating, belajar melalui komunikasi inter atau antar personal. Transfering, belajar melalui pemanfaatan pengetahuan di dalam situasi konteks baru. Dengan memilih konteks secara tepat, maka peserta didik dapat diarahkan kepada pemikiranagar tidak hanya berkonsentrasi dalam pembelajaran di lingkungan kelas saja, tetapi diajak untuk mengaitkan aspek-aspek yang benar-benar terjadi dalam kehidupan mereka sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan masyarakat luas. Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan dari hasil “menemukan sendiri” dan bukan dari “apa kata guru. Penggunaan pembelajaran kontekstual memiliki potensi tidak hanya untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas peserta didik dalam memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari melalui interaksi dengan sesama teman, misalnya melalui pembelajaran kooperatif, sehingga juga mengembangkan ketrampilan sosial (social skills) (Dirjen Dikmenum, 2002:6). Pendekatan kontekstual melibatkan peserta didik dalam masalah yang sebenarnya dalam penelitian dengan menghadapkan anak didik pada bidang penelitian, membantu mereka mengidentifikasi masalah yang konseptual atau metodologis dalam bidang penelitian dan mengajak mereka untuk merancang cara dalam mengatasi masalah. Pendekatan ini merupakan suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk membelajarkan peserta didik dalam memahami bahan ajar secara bermakna (Meaningfull) yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi maupun kultural. Sehingga peserta didik
  • 16. memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat diaplikasikan dan ditransfer dari satu konteks permasalahan yang satu ke permasalahan lainnya. Dengan cirri khas pendekatan yang seperti telah dijelaskan di atas, membuat siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar agar memperoleh hasil yang maksimal. Dengan dipajangnya hasil belajar peserta didik, peserta didik saling berlomba-lomba mendapatkan nilai yang terbaik. Dalam pendekatan pembelajaran Starter Experiment Approach, peserta didik dilatih secara aktif dengan mengikuti tahapan pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran (Pelendeng, 2004, Arsyad (2002)). Dengan pendekatan SEA akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan kualitas pembelajaran khususnya academic skill peserta didik. Academic skill mencakup kecakapan melakukan identifikasi variable dan menjelaskan hubungan pada fenomena tertentu, merumuskan hipotesis suatu rangkaian kejadian, dan merancang dan melaksanakan percobaan atau penelitian sederhana untuk membuktikan gagasan atau keingintahuan. Academic skill sangat penting dan perlu monitoring sejak dini. Pengembangan Academic skill harus disesuaikan dengan tingkat berfikir peserta didik dan jenjang pendidikan. Peningkatan tersebut Nampak dalam proses pembelajaran, dimana SEA lebih memusatkan atau melibatkan aktivitas dan kemampuan siswa baik fisik maupun mental. Metode penemuan lebih baik dalam peningkatan pemahaman konsep dibandingkan dengan pendekatan lainnya. SEA merupakan strategi yang ampuh untuk pembelajaran IPA khususnya fisika. Manfaat penerapan pendekatan SEA bagi peserta didik sangat bervariasi, antara lain: Pelajaran menjadi mudah ditangkap oleh peserta didik karena mereka mengalami sendiri dan kejadian alam yang menjadi materi pembelajaran fisika Siswa menjadi tidak jenuh dengan situasi dan kondisi belajar mengajar. Lebih mempermudah guru dalam menjelaskan dan memahamkan langkah-langkah praktikum Lebih memperlancar kegiatan praktikum
  • 17. Merangsang peserta didik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam belajar Membuat peserta didik lebih bersemangat untuk belajar karena kegiatan belajar mengajarnya menyenangkan dengan diadakannya percobaan langsung oleh peserta didik E. KESIMPULAN Dari kajian teori dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran fisika di sekolah membutuhkan sebuah pendekatan pembelajaran yang menyenangkan agar peserta didik merasa nyaman dengan materi pelajaran. Selain itu, penggunaan berbagai jenis pendekatan dalam pembelajaran fisika akan lebih mempermudah guru untuk memahamkan konsep fisika kepada peserta didik. Hasil yang didapatkannya-pun akan lebih baik dan lebih maksimal. DAFTAR PUSTAKA http://sulanam.sunan-ampel.ac.id/?p=106 http://moshimoshi.netne.net/materi/psikologi_pendidikan/bab_13.htm 196506753761.pdf 167-212-1-PB.pdf (http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode- pembelajaran/) SNA11Muntaminah.pdf PENGEMBANGAN_PEMAHAMAN_KONSEP.pdf http://massofa.wordpress.com/2008/01/30/pendekatan-discovery-inquiry-dan-sts-dalam- pembelajaran-fisika/ http://massofa.wordpress.com/2011/08/16/pendekatan-ketrampilan-proses-dalam-belajar- mengajar/