SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
BAB I
                                     PENDAHULUAN

   A. Latar Belakang

       Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai mahluk
yang paling sempurna yaitu sholat, atau terkadang tau tentang kewajiban tapi tidak mengerti
terhadap apa yang dilakukaan. Selain itu juga bagi kaum fanatis yang tidak menghargai tentang
arti khilafiyah, dan menganggap yang berbeda itu yang salah. Oleh karena itu Dalam
pembahasan saya mencoba memaparkan sholat dan macamnya.
       Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan
harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan.

Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang)
salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan
agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam).

   B. Rumusan Masalah

Pembahasan makalah ini difokuskan pada pemahaman tentang

1) Pengertian sholat

2) Tujuan sholat

3) Syarat- syarat sholat

4) cara mendirikan sholat

5) mana yang rukun, sunah, makruh dsb.

6) Macam-macam shalat
BAB II

                                            SHOLAT

   A. PENGERTIAN SHOLAT

       Sholat berasal dari bahasa Arab As-Sholah ( ), sholat menurut Bahasa (Etimologi)
berarti Do'a dan secara terminology / istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki.
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat
yang telah ditentukan

       Adapun scara hakikinya ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang
mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya”atau” mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang
kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya.

       Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan
ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan
diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat
merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon
rido-Nya.

   B. TUJUAN SHALAT

       Sholat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh
ibadat manapun juga, ia merupakan tiang agama dimana ia tak dapat tegak kecuali dengan itu.

Adapun tujuan didirikannya shalat menurut Al-Qur‟an dalam surah Al –Ankabut : 45




Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar.

Juga allah mengfirmankannya dalam surah An-Nuur: 56
Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian
semua diberi rahmat.

C.      SYARAT-SYARAT SHALAT
1. Syarat Wajib Shalat
     a. Islam
     b. Baligh
     c. Berakal “Telah diangkat pena itu dari tiga perkara, yaitu dari anak-anak sehingga ia
        dewasa (baligh), dari rang tidur sehingga ia bangun dan dari orang gila sehingga ia sehat
        kembali.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
     d. Ada pendengaran, artinya anak yang sejak lahir tuna rungu (tuli) tidak wajib
     mengerjakan sholat.
     e. Suci dari haid dan nifas.
     f. Sampai dakwah Islam kepadanya.
2. Syarat Sah Shalat
     1. Suci dari dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar.
     2. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis.
     3. Menutup aurat. Aurat laki-laki antara pusat sampai lutut dan aurat perempuan adalah
        seluruh badannya kecuali muka dan tepak telangan.
     4. Telah masuk waktu sholat, artinya tidak sah bila dikerjakan belum masuk waktu shalat
        atau telah habis waktunya.
     5. Menghadap kiblat.


D.      CARA MENGERJAKAN SHALAT
     1. Menghadap kiblat

        Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila berdiri untuk sholat fardhu atau sholat
sunnah, beliau menghadap Ka'bah. Beliau memerintahkan berbuat demikian sebagaimana
sabdanya kepada orang yang sholatnya salah:

"Bila engkau berdiri untuk sholat, sempurnakanlah wudhu'mu, kemudian menghadaplah ke
kiblat, lalu bertakbirlah." (HR. Bukhari, Muslim dan Siraj).
Tentang hal ini telah turun pula firman Allah dalam Surah Al Baqarah : 115:




(QS. Al Baqarah : 144). Setelah ayat ini turun beliau sholat menghadap Ka'bah.

   2. Berdiri

       Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan sholat fardhu atau sunnah berdiri
karena memenuhi perintah Allah dalam QS. Al Baqarah : 238.




   3. Kewajiban menghadap sutrah

       Sutrah (pembatas yang berada di depan orang sholat) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:

       "Janganlah kamu sholat tanpa menghadap sutrah dan janganlah engkau membiarkan
seseorang lewat di hadapan kamu (tanpa engkau cegah). Jika dia terus memaksa lewat di
depanmu, bunuhlah dia karena dia ditemani oleh setan." (HR. Ibnu Khuzaimah dengan sanad
yang jayyid (baik))

        Dan hendaklah sutrah itu diletakkan tidak terlalu jauh dari tempat kita berdiri sholat
sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri shalat dekat sutrah (pembatas) yang jarak antara
beliau dengan pembatas di depannya 3 hasta." (HR. Bukhari dan Ahmad).

     4. Niat

        Niat berarti menyengaja untuk sholat, menghambakan diri kepada Allah Ta'ala semata,
serta menguatkannya dalam hati.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan
niatnya."

(HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain. Baca Al Irwa', hadits no. 22).

 •   Niat tidak dilafadzkan

        Dan tidaklah disebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pula dari salah
seorang sahabatnya bahwa niat itu dilafadzkan. Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad. Dia
berkata, "Apakah orang sholat mengatakan sesuatu sebelum dia takbir?" Imam Ahmad
menjawab, "Tidak." (Masaail al Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu' al Fataawaa XXII/28).

        AsSuyuthi berkata, "Yang termasuk perbuatan bid'ah adalah was-was (selalu ragu)
sewaktu berniat sholat. Hal itu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
maupun para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat sedikitpun
selain hanya lafadz takbir."

        Asy Syafi'i berkata, "Was-was dalam niat sholat dan dalam thaharah termasuk
kebodohan terhadap syariat atau membingungkan akal." (Lihat al Amr bi al Itbaa' wa al Nahy
'an al Ibtidaa').
5. Takbiratul ihrom

       Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu memulai sholatnya (dilakukan hanya sekali
ketika hendak memulai suatu sholat) dengan takbiratul ihrom yakni mengucapkan Allahu Akbar
Beliau bersabda

"Sesungguhnya sholat seseorang tidak sempurna sebelum dia berwudhu' dan melakukan wudhu'
sesuai ketentuannya, kemudian ia mengucapkan Allahu Akbar."

(Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Thabrani dengan sanad shahih).

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Apabila engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu'mu terlebih dahulu
kemudian menghadaplah ke arah kiblat, lalu ucapkanlah takbiratul ihrom."

(Muttafaqun 'alaihi).

   6. Mengangkat kedua tangan

       Disunnahkan mengangkat kedua tangannya setentang bahu ketika bertakbir dengan
merapatkan jari-jemari tangannya, berdasarkan hadits riwayat Malik bin Al-Huwairits
radhiyyallahu anhu, ia berkata:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengangkat kedua tangannya setentang telinga
setiap kali bertakbir (didalam sholat)." (HR. Muslim).

   7. Bersedekap

Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya
(bersedekap). Beliau bersabda:

"Kami, para nabi diperintahkan untuk segera berbuka dan mengakhirkan sahur serta meletakkan
tangan kanan pada tangan kiri (bersedekap) ketika melakukan sholat."

(Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dan Adh Dhiya' dengan sanad shahih).

   8. Memandang tempat sujud
Pada saat mengerjakan sholat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menundukkan
kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke tempat sujud. Hal ini didasarkan pada hadits
yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengalihkan pandangannya dari tempat sujud (di
dalam sholat)." (HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).

   9. Membaca do'a istiftah

        Doa istiftah yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermacam-macam.
Dalam doa istiftah tersebut beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan pujian, sanjungan
dan kalimat keagungan untuk Allah.

Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang salah melakukan sholatnya dengan
sabdanya:

"Tidak sempurna sholat seseorang sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan
kalimat keagungan (doa istiftah), dan membaca ayat-ayat al Qur-an yang dihafalnya…" (HR.
Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi).

   10. Membaca ta'awwudz

        Membaca doa ta'awwudz adalah disunnahkan dalam setiap raka'at, sebagaimana firman




Allah    :                                                                               (An
Nahl:98).

   11. Membaca al fatihah

        Membaca Al-Fatihah merupakan salah satu dari sekian banyak rukun sholat, jadi kalau
dalam sholat tidak membaca Al-Fatihah maka tidak sah sholatnya berdasarkan perkataan Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya):

"Tidak dianggap sholat (tidak sah sholatnya) bagi yang tidak membaca Al-Fatihah"
(Hadits Shahih dikeluarkan oleh Al-Jama'ah: yakni Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud,
At-Tirmidzi, An-Nasa-i dan Ibnu Majah).

   12. Membaca amin

          Membaca amin disunnahkan bagi imam sholat.Dari Abu hurairah, dia berkata:

"Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika selesai membaca surat Ummul Kitab (Al-
Fatihah) mengeraskan suaranya dan membaca amin."

(Hadits dikeluarkan oleh Imam Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ad-Daraquthni dan Ibnu
Majah, oleh Al-Albani dalam Al-Silsilah Al-Shahihah dikatakan sebagai hadits yang berkualitas
shahih)

"Bila Nabi selesai membaca Al-Fatihah (dalam sholat), beliau mengucapkan amiin dengan suara
keras dan panjang." (Hadits shahih dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud)

          "Bila imam selesai membaca ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladhdhooolliin, ucapkanlah
amiin [karena malaikat juga mengucapkan amiin dan imam pun mengucapkan amiin]. Dalam
riwayat lain: "(apabila imam mengucapkan amiin, hendaklah kalian mengucapkan amiin)
barangsiapa ucapan aminnya bersamaan dengan malaikat, (dalam riwayat lain disebutkan: "bila
seseorang diantara kamu mengucapkan amin dalam sholat bersamaan dengan malaikat dilangit
mengucapkannya), dosa-dosanya masa lalu diampuni."

(Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa-i dan Ad-Darimi)

   13. Bacaan surat setelah al fatihah

          Membaca surat Al-Qur-an ini dilakukan pada dua roka'at pertama. Banyak hadits yang
menceritakan perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang itu.

Rasulullah berkata:

"Aku melakukan sholat dan aku ingin memperpanjang bacaannya akan tetapi, tiba-tiba aku
mendengar suara tangis bayi sehingga aku memperpendek sholatku karena aku tahu betapa
gelisah ibunya karena tangis bayi itu"
(Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim)

   14. Ruku'

       Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai setentang kedua
bahunya, hal itu dilakukan ketika bertakbir hendak rukuk dan ketika mengangkat kepalanya
(bangkit) dari ruku' …."

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari, Muslim dan Malik)

• Cara Ruku'

       Bila Rasulullah ruku' maka beliau meletakkan telapak tangannya pada lututnya,
demikian beliau juga memerintahkan kepada para shahabatnya.

"Bahwasanya shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika ruku') meletakkan kedua tangannya pada
kedua lututnya."

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud)

   15. I'tidal dari ruku'

       Setelah ruku' dengan sempurna dan selesai membaca do'a, maka kemudian bangkit dari
ruku' (i'tidal). Waktu bangkit tersebut membaca disertai dengan mengangkat kedua tangan
sebagaimana waktu takbiratul ihrom. Hal ini berdasarkan keterangan beberapa hadits,
diantaranya:

       Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai setentag kedua
pundaknya, hal itu dilakukan ketika bertakbir mau rukuk dan ketika mengangkat kepalanya
(bangkit ) dari ruku' sambil mengucapkan SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH…"

(Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Malik).

Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah:
"Apabila imam mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, maka ucapkanlah oleh
kalian ALLAHUMMA RABBANA WA LAKALHAMD, barangsiapa yang ucapannya tadi
bertepatan dengan ucapan para malaikat diampunkan dosa-dosanya yang telah lewat."

(Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Ztirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu
Majah dan Malik)

   16. Sujud

Sujud dilakukan setelah i'tidal thuma-ninah dan jawab tasmi' (Rabbana Lakal Hamd...dst).

Caranya

         Dengan tanpa atau kadang-kadang dengan mengangkat kedua tangan (setentang pundak
atau daun telinga) seraya bertakbir, badan turun condong kedepan menuju ke tempat sujud,
dengan meletakkan kedua lutut terlebih dahulu baru kemudian meletakkan kedua tangan pada
tempat      kepala   diletakkan    dan    kemudian     meletakkan     kepala   kepala    dengan
menyentuhkan/menekankan hidung dan jidat/kening/dahi ke lantai (tangan sejajar dengan
pundak atau daun telinga).

         Dari Wail bin Hujr, berkat, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika
hendak sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya dan apabila bangkit
mengangkat dua tangan sebelum kedua lututnya."(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu
Dawud, Tirmidzi An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ad-Daarimy)

"Terkadang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya [dan membentangkan]
serta merapatkan jari-jarinya dan menghadapkannya ke arah kiblat." (Hadits dikeluarkan oleh
Al Imam Abu Dawud, Al-Hakim, Al-Baihaqi)

"Beliau meletakkan tangannya sejajar dengan bahunya" (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam
Tirmidzi)

"Terkadang beliau meletakkan tangannya sejajar dengan daun telinganya." (Hadits dikeluarkan
oleh Al Imam An-Nasa'i)

   17. Bangun dari sujud pertama
Setelah sujud pertama -dimana dalam setiap roka'at ada dua sujud- maka kemudian
bangun untuk melakukan duduk diantara dua sujud. Dalam bangun dari sujud ini disertai
dengan takbir dan kadang mengangkat tangan (Berdasar hadits dari Ahmad dan Al-Hakim).

"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit dari sujudnya seraya bertakbir"

(Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

   18. Duduk antara dua sujud

       Duduk ini dilakukan antara sujud yang pertama dan sujud yang kedua, pada roka'at
pertama sampai terakhir. Ada dua macam tipe duduk antara dua sujud, duduk iftirasy (duduk
dengan meletakkan pantat pada telapak kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan) dan duduk iq'ak
(duduk dengan menegakkan kedua telapak kaki dan duduk diatas tumit). Hal ini berdasar hadits:

Dari 'A-isyah berkata: "Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghamparkan kaki beliau
yang kiri dan menegakkan kaki yang kanan, baliau melarang dari duduknya syaithan."

(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim)

       Dari Rifa'ah bin Rafi' -dalam haditsnya- dan berkata Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam :
"Apabila engkau sujud maka tekankanlah dalam sujudmu lalu kalau bangun duduklah di atas
pahamu yang kiri."

(Hadits dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan lafadhz Abu Dawud)

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terkadang duduk iq'ak, yakni [duduk dengan menegakkan
telapak dan tumit kedua kakinya].

(Hadits dikeluarkan oleh Muslim)

   19. Duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir

Tasyahhud awwal dan duduknya merupakan kewajiban dalam sholat

       Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat yang jumlah roka'atnya lebih dari
dua (2), pada sholat wajib dilakukan pada roka'at yang ke-2. Sedang duduk tasyahhud akhir
dilakukan pada roka'at yang terakhir. Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.
Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir

       Dari Abi Humaid As-Sa'idiy tentang sifat sholat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia
berkat, "Maka apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dalam dua roka'at (-
tasyahhud awwal) beliau duduk diatas kaki kirinya dan bila duduk dalam roka'at yang akhir (-
tasyahhud akhir) beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai dll)."

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)

       Dari Ibnu 'Umar berkata Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bila duduk didalam
shalat meletakkan dua tangannya pada dua lututnya dan mengangkat telunjuk yang kanan lalu
berdoa dengannya sedang tangannya yang kiri diatas lututnya yang kiri, beliau hamparkan
padanya."

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Nasa-i).

• Berisyarat dengan telunjuk, bisa digerakkan bisa tidak

       Selama melakukan duduk tasyahhud awwal maupun tasyahhud akhir, berisyarat dengan
telunjuk kanan, disunnahkan menggerak-gerakkannya. Kadang pada suatu sholat digerakkan
pada sholat lain boleh juga tidak digerak-gerakkan.

       "Kemudian beliau duduk, maka beliau hamparkan kakinya yang kiri dan menaruh
tangannya yang kiri atas pahanya dan lututnya yang kiri dan ujung sikunya diatas paha
kanannya, kemudian beliau menggenggam jari-jarinya dan membuat satu lingkaran kemudian
mengangkat jari beliau maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya berdo'a dengannya."
(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa-i).

"Dari Abdullah Bin Zubair bahwasanya ia menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam berisyarat dengan jarinya ketika berdoa dan tidak menggerakannya."

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud).

   20. SALAM
Salam sebagai tanda berakhirnya gerakan sholat, dilakukan dalam posisi duduk
tasyahhud akhir setelah membaca do'a minta perlindungan dari 4 fitnah atau tambahan do'a
lainnya.

"Kunci sholat adalah bersuci, pembukanya takbir dan penutupnya (yaitu sholat) adalah
mengucapkan salam." (Hadits dikeluarkan dan disahkan oleh Al Imam Al-Hakim dan Adz-
Dzahabi)

Caranya

Dengan menolehkan wajah ke kanan seraya mengucapkan do'a salam kemudian ke kiri.

       Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapaknya berkata: “Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam memberi salam ke sebelah kanan dan sebelah kirinya hingga terlihat putih pipinya.”

(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasa-i serta ibnu Majah)

       Dari 'Alqomah bin Wa-il, dari bapaknya, ia berkata: Aku sholat bersama Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau membaca salam ke sebelah kanan (menoleh ke kanan):
"As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh." Dan kesebelah kiri: "As Salamu'alaikum
Wa Rahmatullahi." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud)

   E. RUKUN SHALAT

       Rukun bisa juga disebut fardhu. Perbedaan antara syarat dan rukun adalah bahwa syarat
adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan amal ibadah sebelum perbuatan amal
ibadah itu dikerjakan, sedangkan pengertian rukun atau fardhu adalah sesuatu yang harus ada
pada suatu pekerjaan/amal ibadah dalam waktu pelaksanaan suatu pekerjaan/amal ibadah
tersebut.




Rukun Shalat ada 13 yaitu :

   1. Niat, yaitu menyengaja untuk mengerjakan sholat karena Allah SWT.
   2. Berdiri bagi yang mampu. Bagi orang yang tidak mampu maka ia boleh mengerjakan
       shalat dengan duduk, berbaring atau dengan isyarat.
3. Takbiratul Ihram.
   4. Membaca Surat Al-Fatihah.
   5. Ruku‟ dan thuma‟ninah.
   6. I‟tidal dengan thuma‟ninah.
   7. Sujud dua kali dengan thuma‟ninah
   8. Duduk di antara dua sujud dengan thuma‟ninah
   9. Duduk yang terakhir.
   10. Membaca tasyahud pada waktu duduk akhir.
   11. Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir setelah membaca
       tasyahud.
   12. Mengucapkan salam
   13. Tertib, maksudnya ialah melaksanakan ibadah sholat harus berututan dari tukun yang
       pertama sampai yang terakhir.

Dari ketiga belas rukun sholat tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :

   1. Rukun qalbi, mencakup satu rukun yaitu niat.
   2. Rukun qauli, mencakup lima rukun yaitu : takbiratul ihram, membaca al-fatihah,
       membaca tasyahud akhir, membaca sholawat dan salam.
   3. Rukun fi‟li, mencakup enam rukun, yaitu berdiri, ruku‟, i‟tidal, sujud, duduk diantara
       dua sujud, duduk tasyahud akhir.Adapun rukun yang ketiga belas, yaitu tertib,
       merupakan gabungan dari qauli dan fi‟li.
F. SUNNAH-SUNNAH SHALAT

Sunnah-sunnah shalat terbagi dua, yaitu sunnah ab‟adh dan sunnah hai-at.

   1. Sunnah ab‟adh, yaitu amalan sunnah yang apabila tertinggal/tidak dikerjakan maka
       harus diganti dengan sujud sahwi. Sunnah ab‟adh ada 6 macam :
       Duduk tasyahud awal
       Membaca tasyahud awal
       Membaca do‟a qunut pada waktu shalat shubuh dan pada akhir sholat witir setelah
       pertengahan ramadhan.
       Berdiri ketika membaca do‟a qunut.
       Membaca sholawat kepada Nabi pada tasyahud awal.
       Membaca shalawat kepada keluarga Nabi pada tasyahud akhir.
   2. Sunnah hai-at, yaitu amalan sunnah yang apabila tertinggal/tidak dikerjakan tidak
       disunnahkan diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunnah hai-at adalah sebagai
       berikut :
       Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai sejajar tinggi ujung jari
       dengan telinga atau telapak tangan sejajar dengan bahu. Kedua telapak tangan
       terbuka/terkembang dan dihadapkan ke kiblat.
       Meletakkan kedua tangan di antara dada dan pusar, telapak tangan kanan memegang
       pergelangan tangan kiri.
       Mengarahkan kedua mata ke arah tempat sujud.
       Membaca do‟a iftitah
       Diam sebentar sebelum membaca surat Al-Fatihah.
       Membaca ta‟awuz sebelum membaca surat Al-Fatihah.
       Mengeraskan bacaan surat Al-Fatihah dan surat pada sholat maghrib, isya dan shubuh.
       Diam sebentar sebelum membaca “aamiiin” setelah membaca Al-Fatihah.
       Membaca “aamiiin” setelah selesai membaca Al-Fatihah.
       Membaca surat atau beberapa ayat setelah membaca Al-Fatihah bagi imam maupun bagi
       yang sholat munfarid pada rakaat pertama dan kedua, baik shalat fardhu maupun sholat
       sunnah.
Membaca takbir intiqal (penghubung antara rukun yang satu dengan yang lain)
      Mengangkat tangan ketika akan ruku, bangun dari ruku‟.
      Meletakkan kedua telapak tangan dengan jari-kari terkembang di atas lutut ketika ruku‟.
      Membaca tasbih ketika ruku‟, yaitu “subhaana robbiyal „azhiimi”, sebagian ulama ada
      yang menambahkan dengan lafazh “wabihamdih”.
      Duduk iftirasyi (bersimpuh) pada semua duduk dalam sholat kecuali pada duduk
      tasyahud akhir. Cara duduk iftirasyi adalah duduk di atas telapak kaki kiri, dan jari-jari
      kaki kanan dipanjatkan ke lantai.
      Membaca do‟a ketka duduk di antara dua sujud.
      Meletakkan kedua telapak tangan di atas paha etika duduk iftirasyi maupun tawarruk.
      Meregangkan jari-jari tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan kecuali jari telunjuk
      pada duduk iftirasyi tasyahud awal dan duduk tawarruk.
      Duduk istirahat sebentar sesudah sujud jedua sebelum berdiri pada rakaat pertama dan
      ketiga.
      Membaca doa pada tasyahud akhir yaitu setelah membaca tasyahud dan sholawat.
      Mengucapkan salam yang kedua dan menengok ke kanan pada salam yang pertama dan
      menengok ke kiri pada salam yang kedua.
G. HAL YANG MAKRUH DALAM SHOLAT
   1. Memejamkan kedua mata
   2. Menoleh tanpa keperluan
   3. Meletakan tangan dilantai ketika sujud
   4. Banyak melakukan kegiatan yang sia-sia.
H. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHOLAT
   1. Meninggalkan salah satu rukun sholat atau memutuskan rukun sebelum sempurna
      dilakukan.
   2. Tidak memenuhi salah satu dari syarat shalat seperti berhadats, terbuka aurat.
   3. Berbicara dengan sengaja.

“Pernah kami berbicara pada waktu sholat, masing-masing dari kami berbicara dengan
temannya yang ada di sampingnya, sehingga turun ayat : Dan berdirilah untuk Allah (dalam
sholatmu) dengan khusyu‟.” (HR. Jama‟ah Ahli Hadits kecuali Ibnu Majah dari Zain bin
Arqam).

   4. Banyak bergerak dengan sengaja.
   5. Maka atau minum.
   6. Menambah rukun fi‟li, seperti sujud tiga kali.
   7. Tertawa. Adapun batuk, bersin tidaklah membatalkan sholat.
   8. Mendahului imam sebanyak 2 rukun, khusus bagi makmum.




   I. MACAM-MACAMNYA SHALAT

Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

   1. Sholat Fardhu (                )

       Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang pertama kali di
tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi menerima perintah dari Allah
tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke langit) tanpa perantara.

       Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak 50 reka'at pada malam ketika
beliau diperjalankan (isra'-mi'raj), kemudian dikurangi hingga menjadi tinggal 5 roka'at
kemudian ada yang menyerunya: Wahai Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku
namun bagimu yang 5 roka'at itu setara dengan 50 roka'at."

(Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i).

       Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh subhanahu wa ta'ala kepada hamba-hamba-Nya
sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan.
Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu:

a. Dzuhur (     ) : waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan
dua kali lipat dari panjang benda aslinya

b. 'Ashar (     ) : waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya
sampai tenggelamnya matahari.
c. Magrib (         ) : waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah
dilangit.

d. 'Isya' (      ) : waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar
shodiq.

e. Fajar (      ) atau Shubuh (        ) : waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya
matahari.

 2.Sholat Tathowwu' (              )

Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu.

Sholat Tathowwwu' ini memiliki 2 bentuk:

1) Sholat Tathowwu' Muthlaq (                 )

          sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara', dikerjakan dua
roka'at-dua roka'at, baik dikerjakan pada siang hari atau malam hari. Akan tetapi, hendaklah
sholat tathowwu' ini tidak dilakukan terus menerus seperti sunnah rowatib serta tidak mengarah
kepada bid'ah atau serupa dengan pelakunya.

2) Sholat Tathowwu' Muqoyyad (                    ).

Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'.

          -Sholat Rotibah Fajar yaitu sholat 2 rokaat sebelum sholat Fajar.
          -Sholat Rotibah Dzuhur yaitu sholat 2 atau 4 rokaat sebelum ataupun sesudah Zuhur.
          -Sholat Rotibah Ashar yaitu sholat 4 rokaat sebelum sholat Ashar.
          -Sholat Rotibah Maghrib yaitu 2 rokaat sesudah sholat Maghrib.
          -Sholat Rotibah Isya' yaitu sholat 2 rokaat sesudah sholat Isya'.

          Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari Nabi
sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah
maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat
Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan
Muslim: 729)
Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"                                                          "

"Barangsiapa yang menjaga 4 rokaat sebelum dzuhur dan 4 rokaat sesudahnya, maka Alloh
akan mengaharamkan api neraka baginya". (HR. Ibnu Majah: 1160, dishohihkan Al-Bani di
Shohih Ibnu Majah: 1/191)

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"                             "

"Alloh mengasihi seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum 'Ashar". (HR. Abu Daud: 1271,
dishohihkan Al-Bani di Shohih Abu Daud: 1/237)

"                            "

"dua rokaat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya".(HR. Muslim).

Sholat-sholat lain yang disyari'atkan dalam bagian ini, antara lain ialah:

    1. Sholat Malam/ Tahajjud/ Tarawih dibulan Romadhon dan witir:

'Aisyah rodhiallohu anha berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam sholat antara selesai
sholat 'Isya hingga fajar 11 rokaat dengan salam setiap dua rokaat dan witir 1 roka'at". (HR.
Muslim: 736)

    2. Sholat Dhuha 2 rokaat sampai dengan 12 rokaat.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"                                             "

"Tidak ada yang selalu menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang bertaubat. Itulah
Awwabin". (HR. Ibnu Khuzaimah: 2/228. lihat Al-'Ahadits Ash-Shohihah: 1994)

                  :                                                          ‫ا‬
Diriwayatkan dari Anas bin malik rodhiallohu „anhu berkata: “Rosululloh sholallohu „alaihi wa
sallam bersabda: barangsiapa sholat dhuha 12 roka‟at, Alloh bangun baginya sebuah istana dari
emas didalam jannah”. (HR. Tirmidzi: 435)

    3. Sholat Tahiyyatul Masjid.

Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:

"                                       "

"Apabila salah seorang kalian masuk masjid, mak sholatlah 2 rokaat sebelum dia duduk". (HR.
Bukhori: 444 dan Muslim: 714)

    4. Sholat Taubat.

       Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang yang melakukan
dosa, kemudian ia bengun dan bersuci kemudian sholat dan meminta ampun kepada Alloh,
kecuali Alloh akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini:

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri,
mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (QS. Ali-Imron [3]: 135) (HR. Tirmidzi: 406,
dishohihkan Al-Bani: 1/128)

    5. Sholat Tasbih (4 rokaat).

Caranya adalah:

       • Membaca Tasbih

(                                  ) 15 kali setelah membaca surat, sebelum ruku'.

       • • Membaca Tasbih 10 kali diwaktu ruku'.
       • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu I'tidal.
       • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud.
       • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk diantara dua sujud.
• • Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud kedua.
       • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk istirahat.
    6. Sholat Istihoroh.

       Jabir bin Abdulloh rodhiallohu anhuma berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam
mengajarkan kami istikhoroh dalam segala perkara, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat
Al-Qur'an. Beliau sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang kalian bercita-
cita dalam satu masalah, maka sholatlah 2 rokaat selain fardhu, kemudian berdo'alah:

"                                                                                            .
                                                            (     :                )
                                          "

Lalu sebutlah hajatnya". (HR. Bukhori: 1162)
BAB III

                                         PENUTUP

                                      A. Kesimpulan

       Sholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama,
dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat mempunyai dua unsur
yaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasar
pada gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat batiniyah adalah sifatnya
tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya.

       Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah di
tentukan waktunya.

       Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang biasa karena rujukan dan
pengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur‟an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebut
menjadi hikmah keberagaman umat islam.




B. Saran

       Sebaiknya sebagai umat islam yang baik kita senantiasa mendirikan solat , dan
menghidupkan sunah rosul dan dilakukan sesuai yang dicontohkan rosul.
Daftar Pustaka




Anonim , 2004. Alquran Digital version 2.1 : Hak cipta Milik Alloh SWT

El-Sutha, Saiful Hadi. 2012. Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunnah) .: Wahyu
    Media

Rifai, Muh . cetakan 2011. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang : PT. Karya Toga
    Putra

Suhari, Fajri.   2011.    Shalat   Cara   dan Macamnya.      Diunduh dari   http://fajri-
    makalahsholat.blogspot.com/ pada tanggal 20 Desember 2012.
SHALAT
            CARA DAN MACAMNYA

 Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam

        Dosen Pengampu : Imam Suyanto, M.Pd




                      Disusun oleh :

                    Kelompok 22 / 1C

                Winahyu Arif Wicaksono

                        K7112269




PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
           UNIVERSITAS SEBELAS MARET
                      SURAKARTA
                        2012

More Related Content

What's hot

Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahasni furoida
 
Haid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahHaid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahsutanhasbullah
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhuayusisca
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ahMythaChan
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointLontongSayoer
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihwidya adhy
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATMutiara permatasari
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaAlvie Mencarie Cahaya
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharahjannahere
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)Khusnul Kotimah
 

What's hot (20)

PPT Sholat Sunnah
PPT Sholat SunnahPPT Sholat Sunnah
PPT Sholat Sunnah
 
Sholat Wajib
Sholat Wajib Sholat Wajib
Sholat Wajib
 
FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap FIQIH THAHARAH - lengkap
FIQIH THAHARAH - lengkap
 
Ppt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamahPpt fiqih adzan iqamah
Ppt fiqih adzan iqamah
 
PPT Salat rawatib
PPT Salat rawatibPPT Salat rawatib
PPT Salat rawatib
 
Haid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhahHaid, nifas dan istihadhah
Haid, nifas dan istihadhah
 
PPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan UmrahPPT Haji dan Umrah
PPT Haji dan Umrah
 
Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
Power point wudhu
Power point wudhuPower point wudhu
Power point wudhu
 
Qiraat sab'ah
Qiraat sab'ahQiraat sab'ah
Qiraat sab'ah
 
Tugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power pointTugas al quran hadist power point
Tugas al quran hadist power point
 
Materi Al Qur'an
Materi Al Qur'anMateri Al Qur'an
Materi Al Qur'an
 
Ilmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabihIlmu muhkam dan mutasyabih
Ilmu muhkam dan mutasyabih
 
Bacaan dan Gerakan shalat
Bacaan dan Gerakan shalatBacaan dan Gerakan shalat
Bacaan dan Gerakan shalat
 
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAWPeradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
Peradaban islam pada masa Nabi Muhammad SAW
 
PowerPoint Haji
PowerPoint HajiPowerPoint Haji
PowerPoint Haji
 
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'ATHUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
HUBUNGAN TASAUF DENGAN TAREKAT DAN HUBUNGAN TASAWUF DENGAN SYARI'AT
 
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di IndonesiaMacam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
Macam-macam Tarekat dan pemahamannya di Indonesia
 
Presentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point ThaharahPresentasi Power Point Thaharah
Presentasi Power Point Thaharah
 
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
PPT Tafsir, Ta’wil dan Tarjamah (Ulumul Qur'an 1)
 

Viewers also liked

Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaJae Aya
 
Makalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyukMakalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyukAjeng Putri
 
Bulughul Maram Ibnu Hajar
Bulughul Maram Ibnu HajarBulughul Maram Ibnu Hajar
Bulughul Maram Ibnu HajarOctaviana Adn
 
Hakikat dan Keutamaan Shalat
Hakikat dan Keutamaan ShalatHakikat dan Keutamaan Shalat
Hakikat dan Keutamaan ShalatAkhmad Junaidi
 
001. daftar isi bulughul maram
001. daftar isi bulughul maram001. daftar isi bulughul maram
001. daftar isi bulughul maramMISMAN SAFI
 
Model pengembangan dan organisasi kurikulum
Model pengembangan dan organisasi kurikulumModel pengembangan dan organisasi kurikulum
Model pengembangan dan organisasi kurikulumOpie Noviyanti
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabMarhamah Saleh
 
20 perilaku durhaka istri terhadap suami
20 perilaku durhaka istri terhadap suami20 perilaku durhaka istri terhadap suami
20 perilaku durhaka istri terhadap suamiFardian Tja
 
makalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatanmakalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatanMJM Networks
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaGiffari Muslih
 

Viewers also liked (20)

Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustakaSholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
Sholat pendahuluan, isi, penutup, daftar pustaka
 
Makalah sholat
Makalah sholatMakalah sholat
Makalah sholat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah shalat
Makalah shalatMakalah shalat
Makalah shalat
 
Makalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyukMakalah shalat khusyuk
Makalah shalat khusyuk
 
Bulughul Maram Ibnu Hajar
Bulughul Maram Ibnu HajarBulughul Maram Ibnu Hajar
Bulughul Maram Ibnu Hajar
 
Sifat sholat nabi
Sifat sholat nabiSifat sholat nabi
Sifat sholat nabi
 
Makalah shalat 2
Makalah shalat 2Makalah shalat 2
Makalah shalat 2
 
Hakikat dan Keutamaan Shalat
Hakikat dan Keutamaan ShalatHakikat dan Keutamaan Shalat
Hakikat dan Keutamaan Shalat
 
001. daftar isi bulughul maram
001. daftar isi bulughul maram001. daftar isi bulughul maram
001. daftar isi bulughul maram
 
Makalah AIK I
Makalah AIK IMakalah AIK I
Makalah AIK I
 
Model pengembangan dan organisasi kurikulum
Model pengembangan dan organisasi kurikulumModel pengembangan dan organisasi kurikulum
Model pengembangan dan organisasi kurikulum
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Pengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhabPengantar perbandingan mazhab
Pengantar perbandingan mazhab
 
20 perilaku durhaka istri terhadap suami
20 perilaku durhaka istri terhadap suami20 perilaku durhaka istri terhadap suami
20 perilaku durhaka istri terhadap suami
 
Wanita muslimah
Wanita muslimahWanita muslimah
Wanita muslimah
 
Hadhanah
HadhanahHadhanah
Hadhanah
 
makalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatanmakalah Komunikasi dalam keperawatan
makalah Komunikasi dalam keperawatan
 
4.4 shifatur rasul
4.4 shifatur rasul4.4 shifatur rasul
4.4 shifatur rasul
 
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang TuaAdab Berbakti Kepada Orang Tua
Adab Berbakti Kepada Orang Tua
 

Similar to makalah Shalat

Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihHelmon Chan
 
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8YISC Al-Azhar
 
TugAS modul bu ambar senin
TugAS modul bu ambar seninTugAS modul bu ambar senin
TugAS modul bu ambar seninsarfinjaya
 
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki PerempuanTata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuanyayak
 
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxSholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxssuser7ecb39
 
Salat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih Ibadah
Salat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih IbadahSalat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih Ibadah
Salat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih Ibadahannisa berliana
 
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxMedia ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxAsrulWahid1
 
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptxFIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptxPvuBetrix
 
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxMedia ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxAsrulWahid1
 
presentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalatpresentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalatFakhruddinArrozi1
 

Similar to makalah Shalat (20)

Makalah 1
Makalah 1Makalah 1
Makalah 1
 
Shalat
ShalatShalat
Shalat
 
AENA PPT
AENA PPTAENA PPT
AENA PPT
 
PPT ELOK dengan VIdeo
PPT ELOK dengan VIdeoPPT ELOK dengan VIdeo
PPT ELOK dengan VIdeo
 
SHOLAT
SHOLATSHOLAT
SHOLAT
 
Shalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbihShalat sunnah tasbih
Shalat sunnah tasbih
 
FIQIH_SHOLAT_ppt.pdf
FIQIH_SHOLAT_ppt.pdfFIQIH_SHOLAT_ppt.pdf
FIQIH_SHOLAT_ppt.pdf
 
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
Tatacarashalatrasulutklelakiperempuan 1219158319928446-8
 
Tumakninah
TumakninahTumakninah
Tumakninah
 
TugAS modul bu ambar senin
TugAS modul bu ambar seninTugAS modul bu ambar senin
TugAS modul bu ambar senin
 
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki PerempuanTata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
Tata Cara Shalat Rasul Utk Lelaki Perempuan
 
Sholat
SholatSholat
Sholat
 
Mahfud
MahfudMahfud
Mahfud
 
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptxSholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
Sholluu kamaa roaitumuunii ushollii.pptx
 
Salat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih Ibadah
Salat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih IbadahSalat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih Ibadah
Salat-salat Sunnah, Mata kuliah Fiqih Ibadah
 
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxMedia ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
 
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptxFIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
FIQIH_SHOLAT_ppt.pptx
 
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptxMedia ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
Media ajar Asrul MAteri KD.3 Fiqh _ppt.pptx
 
presentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalatpresentasi power point bab ibadah shalat
presentasi power point bab ibadah shalat
 
Tata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptxTata cara shalat.pptx
Tata cara shalat.pptx
 

More from Arif Winahyu

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfArif Winahyu
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batikArif Winahyu
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifArif Winahyu
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarahArif Winahyu
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasiArif Winahyu
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenArif Winahyu
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datarArif Winahyu
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuranArif Winahyu
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralArif Winahyu
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarArif Winahyu
 

More from Arif Winahyu (20)

LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices.pdf
 
Proses pembuatan batik
Proses pembuatan batikProses pembuatan batik
Proses pembuatan batik
 
Reog Ponorogo
Reog PonorogoReog Ponorogo
Reog Ponorogo
 
Penelitian Kuantitatif
Penelitian KuantitatifPenelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif
 
Policy research
Policy researchPolicy research
Policy research
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Penelitian sejarah
Penelitian sejarahPenelitian sejarah
Penelitian sejarah
 
Etnografi presentasi
Etnografi presentasiEtnografi presentasi
Etnografi presentasi
 
R&d
R&dR&d
R&d
 
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD KebumenSilabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
Silabus pendidikan ips sd 2 2015 PGSD Kebumen
 
Macam macam bangun datar
Macam macam bangun datarMacam macam bangun datar
Macam macam bangun datar
 
Hakikat membaca
Hakikat membacaHakikat membaca
Hakikat membaca
 
Ukuran penyebaran
Ukuran penyebaranUkuran penyebaran
Ukuran penyebaran
 
Tes dan pengukuran
Tes dan pengukuranTes dan pengukuran
Tes dan pengukuran
 
Ukuran letak
Ukuran letakUkuran letak
Ukuran letak
 
Ukuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentralUkuran tendensi sentral
Ukuran tendensi sentral
 
Taksonomi bloom
Taksonomi bloomTaksonomi bloom
Taksonomi bloom
 
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajarTes sebagai alat ukur hasil belajar
Tes sebagai alat ukur hasil belajar
 
Taraf kesukaran
Taraf kesukaranTaraf kesukaran
Taraf kesukaran
 
Prinsip evaluasi
Prinsip evaluasiPrinsip evaluasi
Prinsip evaluasi
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 

makalah Shalat

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai mahluk yang paling sempurna yaitu sholat, atau terkadang tau tentang kewajiban tapi tidak mengerti terhadap apa yang dilakukaan. Selain itu juga bagi kaum fanatis yang tidak menghargai tentang arti khilafiyah, dan menganggap yang berbeda itu yang salah. Oleh karena itu Dalam pembahasan saya mencoba memaparkan sholat dan macamnya. Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah mukallaf dan harus dikerjakan baik bagi mukimin maupun dalam perjalanan. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi (tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa mendirikan shalat ,maka ia mendirikan agama (Islam), dan barang siapa meninggalkan shalat,maka ia meruntuhkan agama (Islam). B. Rumusan Masalah Pembahasan makalah ini difokuskan pada pemahaman tentang 1) Pengertian sholat 2) Tujuan sholat 3) Syarat- syarat sholat 4) cara mendirikan sholat 5) mana yang rukun, sunah, makruh dsb. 6) Macam-macam shalat
  • 2. BAB II SHOLAT A. PENGERTIAN SHOLAT Sholat berasal dari bahasa Arab As-Sholah ( ), sholat menurut Bahasa (Etimologi) berarti Do'a dan secara terminology / istilah, para ahli fiqih mengartikan secara lahir dan hakiki. Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat – syarat yang telah ditentukan Adapun scara hakikinya ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan kesempurnaan kekuasaan-Nya”atau” mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat adalah merupakan ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah ditentukan syara”. Juga shalat merupakan penyerahan diri (lahir dan bathin) kepada Allah dalam rangka ibadah dan memohon rido-Nya. B. TUJUAN SHALAT Sholat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi oleh ibadat manapun juga, ia merupakan tiang agama dimana ia tak dapat tegak kecuali dengan itu. Adapun tujuan didirikannya shalat menurut Al-Qur‟an dalam surah Al –Ankabut : 45 Artinya: Kerjakanlah shalat sesungguhnya shalat itu bisa mencegah perbuatan keji dan munkar. Juga allah mengfirmankannya dalam surah An-Nuur: 56
  • 3. Artinya : Dan kerjakanlah shalat, berikanlah zakat, dan taat kepada Rasul, agar supaya kalian semua diberi rahmat. C. SYARAT-SYARAT SHALAT 1. Syarat Wajib Shalat a. Islam b. Baligh c. Berakal “Telah diangkat pena itu dari tiga perkara, yaitu dari anak-anak sehingga ia dewasa (baligh), dari rang tidur sehingga ia bangun dan dari orang gila sehingga ia sehat kembali.” (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah). d. Ada pendengaran, artinya anak yang sejak lahir tuna rungu (tuli) tidak wajib mengerjakan sholat. e. Suci dari haid dan nifas. f. Sampai dakwah Islam kepadanya. 2. Syarat Sah Shalat 1. Suci dari dari hadats, baik hadats kecil maupun hadats besar. 2. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis. 3. Menutup aurat. Aurat laki-laki antara pusat sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badannya kecuali muka dan tepak telangan. 4. Telah masuk waktu sholat, artinya tidak sah bila dikerjakan belum masuk waktu shalat atau telah habis waktunya. 5. Menghadap kiblat. D. CARA MENGERJAKAN SHALAT 1. Menghadap kiblat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bila berdiri untuk sholat fardhu atau sholat sunnah, beliau menghadap Ka'bah. Beliau memerintahkan berbuat demikian sebagaimana sabdanya kepada orang yang sholatnya salah: "Bila engkau berdiri untuk sholat, sempurnakanlah wudhu'mu, kemudian menghadaplah ke kiblat, lalu bertakbirlah." (HR. Bukhari, Muslim dan Siraj).
  • 4. Tentang hal ini telah turun pula firman Allah dalam Surah Al Baqarah : 115: (QS. Al Baqarah : 144). Setelah ayat ini turun beliau sholat menghadap Ka'bah. 2. Berdiri Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan sholat fardhu atau sunnah berdiri karena memenuhi perintah Allah dalam QS. Al Baqarah : 238. 3. Kewajiban menghadap sutrah Sutrah (pembatas yang berada di depan orang sholat) Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kamu sholat tanpa menghadap sutrah dan janganlah engkau membiarkan seseorang lewat di hadapan kamu (tanpa engkau cegah). Jika dia terus memaksa lewat di
  • 5. depanmu, bunuhlah dia karena dia ditemani oleh setan." (HR. Ibnu Khuzaimah dengan sanad yang jayyid (baik)) Dan hendaklah sutrah itu diletakkan tidak terlalu jauh dari tempat kita berdiri sholat sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berdiri shalat dekat sutrah (pembatas) yang jarak antara beliau dengan pembatas di depannya 3 hasta." (HR. Bukhari dan Ahmad). 4. Niat Niat berarti menyengaja untuk sholat, menghambakan diri kepada Allah Ta'ala semata, serta menguatkannya dalam hati. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Semua amal tergantung pada niatnya dan setiap orang akan mendapat (balasan) sesuai dengan niatnya." (HR. Bukhari, Muslim dan lain-lain. Baca Al Irwa', hadits no. 22). • Niat tidak dilafadzkan Dan tidaklah disebutkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan tidak pula dari salah seorang sahabatnya bahwa niat itu dilafadzkan. Abu Dawud bertanya kepada Imam Ahmad. Dia berkata, "Apakah orang sholat mengatakan sesuatu sebelum dia takbir?" Imam Ahmad menjawab, "Tidak." (Masaail al Imam Ahmad hal 31 dan Majmuu' al Fataawaa XXII/28). AsSuyuthi berkata, "Yang termasuk perbuatan bid'ah adalah was-was (selalu ragu) sewaktu berniat sholat. Hal itu tidak pernah diperbuat oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam maupun para shahabat beliau. Mereka dulu tidak pernah melafadzkan niat sholat sedikitpun selain hanya lafadz takbir." Asy Syafi'i berkata, "Was-was dalam niat sholat dan dalam thaharah termasuk kebodohan terhadap syariat atau membingungkan akal." (Lihat al Amr bi al Itbaa' wa al Nahy 'an al Ibtidaa').
  • 6. 5. Takbiratul ihrom Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu memulai sholatnya (dilakukan hanya sekali ketika hendak memulai suatu sholat) dengan takbiratul ihrom yakni mengucapkan Allahu Akbar Beliau bersabda "Sesungguhnya sholat seseorang tidak sempurna sebelum dia berwudhu' dan melakukan wudhu' sesuai ketentuannya, kemudian ia mengucapkan Allahu Akbar." (Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Thabrani dengan sanad shahih). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila engkau hendak mengerjakan sholat, maka sempurnakanlah wudhu'mu terlebih dahulu kemudian menghadaplah ke arah kiblat, lalu ucapkanlah takbiratul ihrom." (Muttafaqun 'alaihi). 6. Mengangkat kedua tangan Disunnahkan mengangkat kedua tangannya setentang bahu ketika bertakbir dengan merapatkan jari-jemari tangannya, berdasarkan hadits riwayat Malik bin Al-Huwairits radhiyyallahu anhu, ia berkata: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengangkat kedua tangannya setentang telinga setiap kali bertakbir (didalam sholat)." (HR. Muslim). 7. Bersedekap Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya (bersedekap). Beliau bersabda: "Kami, para nabi diperintahkan untuk segera berbuka dan mengakhirkan sahur serta meletakkan tangan kanan pada tangan kiri (bersedekap) ketika melakukan sholat." (Hadits diriwayatkan oleh Al Imam Ibnu Hibban dan Adh Dhiya' dengan sanad shahih). 8. Memandang tempat sujud
  • 7. Pada saat mengerjakan sholat, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menundukkan kepalanya dan mengarahkan pandangannya ke tempat sujud. Hal ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin 'Aisyah radhiyallahu 'anha: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak mengalihkan pandangannya dari tempat sujud (di dalam sholat)." (HR. Baihaqi dan dishahihkan oleh Syaikh Al Albani). 9. Membaca do'a istiftah Doa istiftah yang dibaca oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bermacam-macam. Dalam doa istiftah tersebut beliau shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan pujian, sanjungan dan kalimat keagungan untuk Allah. Beliau pernah memerintahkan hal ini kepada orang yang salah melakukan sholatnya dengan sabdanya: "Tidak sempurna sholat seseorang sebelum ia bertakbir, mengucapkan pujian, mengucapkan kalimat keagungan (doa istiftah), dan membaca ayat-ayat al Qur-an yang dihafalnya…" (HR. Abu Dawud dan Hakim, disahkan oleh Hakim, disetujui oleh Dzahabi). 10. Membaca ta'awwudz Membaca doa ta'awwudz adalah disunnahkan dalam setiap raka'at, sebagaimana firman Allah : (An Nahl:98). 11. Membaca al fatihah Membaca Al-Fatihah merupakan salah satu dari sekian banyak rukun sholat, jadi kalau dalam sholat tidak membaca Al-Fatihah maka tidak sah sholatnya berdasarkan perkataan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam (yang artinya): "Tidak dianggap sholat (tidak sah sholatnya) bagi yang tidak membaca Al-Fatihah"
  • 8. (Hadits Shahih dikeluarkan oleh Al-Jama'ah: yakni Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i dan Ibnu Majah). 12. Membaca amin Membaca amin disunnahkan bagi imam sholat.Dari Abu hurairah, dia berkata: "Dulu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika selesai membaca surat Ummul Kitab (Al- Fatihah) mengeraskan suaranya dan membaca amin." (Hadits dikeluarkan oleh Imam Ibnu Hibban, Al-Hakim, Al-Baihaqi, Ad-Daraquthni dan Ibnu Majah, oleh Al-Albani dalam Al-Silsilah Al-Shahihah dikatakan sebagai hadits yang berkualitas shahih) "Bila Nabi selesai membaca Al-Fatihah (dalam sholat), beliau mengucapkan amiin dengan suara keras dan panjang." (Hadits shahih dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud) "Bila imam selesai membaca ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladhdhooolliin, ucapkanlah amiin [karena malaikat juga mengucapkan amiin dan imam pun mengucapkan amiin]. Dalam riwayat lain: "(apabila imam mengucapkan amiin, hendaklah kalian mengucapkan amiin) barangsiapa ucapan aminnya bersamaan dengan malaikat, (dalam riwayat lain disebutkan: "bila seseorang diantara kamu mengucapkan amin dalam sholat bersamaan dengan malaikat dilangit mengucapkannya), dosa-dosanya masa lalu diampuni." (Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari, Muslim, An-Nasa-i dan Ad-Darimi) 13. Bacaan surat setelah al fatihah Membaca surat Al-Qur-an ini dilakukan pada dua roka'at pertama. Banyak hadits yang menceritakan perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang itu. Rasulullah berkata: "Aku melakukan sholat dan aku ingin memperpanjang bacaannya akan tetapi, tiba-tiba aku mendengar suara tangis bayi sehingga aku memperpendek sholatku karena aku tahu betapa gelisah ibunya karena tangis bayi itu"
  • 9. (Hadits dikeluarkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dan Muslim) 14. Ruku' Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai setentang kedua bahunya, hal itu dilakukan ketika bertakbir hendak rukuk dan ketika mengangkat kepalanya (bangkit) dari ruku' …." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari, Muslim dan Malik) • Cara Ruku' Bila Rasulullah ruku' maka beliau meletakkan telapak tangannya pada lututnya, demikian beliau juga memerintahkan kepada para shahabatnya. "Bahwasanya shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika ruku') meletakkan kedua tangannya pada kedua lututnya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Al-Bukhari dan Abu Dawud) 15. I'tidal dari ruku' Setelah ruku' dengan sempurna dan selesai membaca do'a, maka kemudian bangkit dari ruku' (i'tidal). Waktu bangkit tersebut membaca disertai dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu takbiratul ihrom. Hal ini berdasarkan keterangan beberapa hadits, diantaranya: Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam apabila berdiri dalam sholat mengangkat kedua tangannya sampai setentag kedua pundaknya, hal itu dilakukan ketika bertakbir mau rukuk dan ketika mengangkat kepalanya (bangkit ) dari ruku' sambil mengucapkan SAMI'ALLAAHU LIMAN HAMIDAH…" (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim dan Malik). Dalilnya adalah hadits dari Abu Hurairah:
  • 10. "Apabila imam mengucapkan SAMI'ALLAHU LIMAN HAMIDAH, maka ucapkanlah oleh kalian ALLAHUMMA RABBANA WA LAKALHAMD, barangsiapa yang ucapannya tadi bertepatan dengan ucapan para malaikat diampunkan dosa-dosanya yang telah lewat." (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Ztirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan Malik) 16. Sujud Sujud dilakukan setelah i'tidal thuma-ninah dan jawab tasmi' (Rabbana Lakal Hamd...dst). Caranya Dengan tanpa atau kadang-kadang dengan mengangkat kedua tangan (setentang pundak atau daun telinga) seraya bertakbir, badan turun condong kedepan menuju ke tempat sujud, dengan meletakkan kedua lutut terlebih dahulu baru kemudian meletakkan kedua tangan pada tempat kepala diletakkan dan kemudian meletakkan kepala kepala dengan menyentuhkan/menekankan hidung dan jidat/kening/dahi ke lantai (tangan sejajar dengan pundak atau daun telinga). Dari Wail bin Hujr, berkat, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika hendak sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya dan apabila bangkit mengangkat dua tangan sebelum kedua lututnya."(Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud, Tirmidzi An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ad-Daarimy) "Terkadang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meletakkan tangannya [dan membentangkan] serta merapatkan jari-jarinya dan menghadapkannya ke arah kiblat." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud, Al-Hakim, Al-Baihaqi) "Beliau meletakkan tangannya sejajar dengan bahunya" (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Tirmidzi) "Terkadang beliau meletakkan tangannya sejajar dengan daun telinganya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam An-Nasa'i) 17. Bangun dari sujud pertama
  • 11. Setelah sujud pertama -dimana dalam setiap roka'at ada dua sujud- maka kemudian bangun untuk melakukan duduk diantara dua sujud. Dalam bangun dari sujud ini disertai dengan takbir dan kadang mengangkat tangan (Berdasar hadits dari Ahmad dan Al-Hakim). "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit dari sujudnya seraya bertakbir" (Hadits dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim) 18. Duduk antara dua sujud Duduk ini dilakukan antara sujud yang pertama dan sujud yang kedua, pada roka'at pertama sampai terakhir. Ada dua macam tipe duduk antara dua sujud, duduk iftirasy (duduk dengan meletakkan pantat pada telapak kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan) dan duduk iq'ak (duduk dengan menegakkan kedua telapak kaki dan duduk diatas tumit). Hal ini berdasar hadits: Dari 'A-isyah berkata: "Dan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghamparkan kaki beliau yang kiri dan menegakkan kaki yang kanan, baliau melarang dari duduknya syaithan." (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Muslim) Dari Rifa'ah bin Rafi' -dalam haditsnya- dan berkata Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam : "Apabila engkau sujud maka tekankanlah dalam sujudmu lalu kalau bangun duduklah di atas pahamu yang kiri." (Hadits dikeluarkan oleh Ahmad dan Abu Dawud dengan lafadhz Abu Dawud) Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terkadang duduk iq'ak, yakni [duduk dengan menegakkan telapak dan tumit kedua kakinya]. (Hadits dikeluarkan oleh Muslim) 19. Duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir Tasyahhud awwal dan duduknya merupakan kewajiban dalam sholat Duduk tasyahhud awwal terdapat hanya pada sholat yang jumlah roka'atnya lebih dari dua (2), pada sholat wajib dilakukan pada roka'at yang ke-2. Sedang duduk tasyahhud akhir dilakukan pada roka'at yang terakhir. Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.
  • 12. Cara duduk tasyahhud awwal dan tasyahhud akhir Dari Abi Humaid As-Sa'idiy tentang sifat sholat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dia berkat, "Maka apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk dalam dua roka'at (- tasyahhud awwal) beliau duduk diatas kaki kirinya dan bila duduk dalam roka'at yang akhir (- tasyahhud akhir) beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai dll)." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud) Dari Ibnu 'Umar berkata Rasulullahi shallallahu 'alaihi wa sallam bila duduk didalam shalat meletakkan dua tangannya pada dua lututnya dan mengangkat telunjuk yang kanan lalu berdoa dengannya sedang tangannya yang kiri diatas lututnya yang kiri, beliau hamparkan padanya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Muslim dan Nasa-i). • Berisyarat dengan telunjuk, bisa digerakkan bisa tidak Selama melakukan duduk tasyahhud awwal maupun tasyahhud akhir, berisyarat dengan telunjuk kanan, disunnahkan menggerak-gerakkannya. Kadang pada suatu sholat digerakkan pada sholat lain boleh juga tidak digerak-gerakkan. "Kemudian beliau duduk, maka beliau hamparkan kakinya yang kiri dan menaruh tangannya yang kiri atas pahanya dan lututnya yang kiri dan ujung sikunya diatas paha kanannya, kemudian beliau menggenggam jari-jarinya dan membuat satu lingkaran kemudian mengangkat jari beliau maka aku lihat beliau menggerak-gerakkannya berdo'a dengannya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa-i). "Dari Abdullah Bin Zubair bahwasanya ia menyebutkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berisyarat dengan jarinya ketika berdoa dan tidak menggerakannya." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud). 20. SALAM
  • 13. Salam sebagai tanda berakhirnya gerakan sholat, dilakukan dalam posisi duduk tasyahhud akhir setelah membaca do'a minta perlindungan dari 4 fitnah atau tambahan do'a lainnya. "Kunci sholat adalah bersuci, pembukanya takbir dan penutupnya (yaitu sholat) adalah mengucapkan salam." (Hadits dikeluarkan dan disahkan oleh Al Imam Al-Hakim dan Adz- Dzahabi) Caranya Dengan menolehkan wajah ke kanan seraya mengucapkan do'a salam kemudian ke kiri. Dari 'Amir bin Sa'ad, dari bapaknya berkata: “Saya melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi salam ke sebelah kanan dan sebelah kirinya hingga terlihat putih pipinya.” (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Ahmad, Muslim dan An-Nasa-i serta ibnu Majah) Dari 'Alqomah bin Wa-il, dari bapaknya, ia berkata: Aku sholat bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau membaca salam ke sebelah kanan (menoleh ke kanan): "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh." Dan kesebelah kiri: "As Salamu'alaikum Wa Rahmatullahi." (Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud) E. RUKUN SHALAT Rukun bisa juga disebut fardhu. Perbedaan antara syarat dan rukun adalah bahwa syarat adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan amal ibadah sebelum perbuatan amal ibadah itu dikerjakan, sedangkan pengertian rukun atau fardhu adalah sesuatu yang harus ada pada suatu pekerjaan/amal ibadah dalam waktu pelaksanaan suatu pekerjaan/amal ibadah tersebut. Rukun Shalat ada 13 yaitu : 1. Niat, yaitu menyengaja untuk mengerjakan sholat karena Allah SWT. 2. Berdiri bagi yang mampu. Bagi orang yang tidak mampu maka ia boleh mengerjakan shalat dengan duduk, berbaring atau dengan isyarat.
  • 14. 3. Takbiratul Ihram. 4. Membaca Surat Al-Fatihah. 5. Ruku‟ dan thuma‟ninah. 6. I‟tidal dengan thuma‟ninah. 7. Sujud dua kali dengan thuma‟ninah 8. Duduk di antara dua sujud dengan thuma‟ninah 9. Duduk yang terakhir. 10. Membaca tasyahud pada waktu duduk akhir. 11. Membaca sholawat atas Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir setelah membaca tasyahud. 12. Mengucapkan salam 13. Tertib, maksudnya ialah melaksanakan ibadah sholat harus berututan dari tukun yang pertama sampai yang terakhir. Dari ketiga belas rukun sholat tersebut, dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu : 1. Rukun qalbi, mencakup satu rukun yaitu niat. 2. Rukun qauli, mencakup lima rukun yaitu : takbiratul ihram, membaca al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca sholawat dan salam. 3. Rukun fi‟li, mencakup enam rukun, yaitu berdiri, ruku‟, i‟tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, duduk tasyahud akhir.Adapun rukun yang ketiga belas, yaitu tertib, merupakan gabungan dari qauli dan fi‟li.
  • 15. F. SUNNAH-SUNNAH SHALAT Sunnah-sunnah shalat terbagi dua, yaitu sunnah ab‟adh dan sunnah hai-at. 1. Sunnah ab‟adh, yaitu amalan sunnah yang apabila tertinggal/tidak dikerjakan maka harus diganti dengan sujud sahwi. Sunnah ab‟adh ada 6 macam : Duduk tasyahud awal Membaca tasyahud awal Membaca do‟a qunut pada waktu shalat shubuh dan pada akhir sholat witir setelah pertengahan ramadhan. Berdiri ketika membaca do‟a qunut. Membaca sholawat kepada Nabi pada tasyahud awal. Membaca shalawat kepada keluarga Nabi pada tasyahud akhir. 2. Sunnah hai-at, yaitu amalan sunnah yang apabila tertinggal/tidak dikerjakan tidak disunnahkan diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunnah hai-at adalah sebagai berikut : Mengangkat kedua tangan ketika takbiratul ihram sampai sejajar tinggi ujung jari dengan telinga atau telapak tangan sejajar dengan bahu. Kedua telapak tangan terbuka/terkembang dan dihadapkan ke kiblat. Meletakkan kedua tangan di antara dada dan pusar, telapak tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri. Mengarahkan kedua mata ke arah tempat sujud. Membaca do‟a iftitah Diam sebentar sebelum membaca surat Al-Fatihah. Membaca ta‟awuz sebelum membaca surat Al-Fatihah. Mengeraskan bacaan surat Al-Fatihah dan surat pada sholat maghrib, isya dan shubuh. Diam sebentar sebelum membaca “aamiiin” setelah membaca Al-Fatihah. Membaca “aamiiin” setelah selesai membaca Al-Fatihah. Membaca surat atau beberapa ayat setelah membaca Al-Fatihah bagi imam maupun bagi yang sholat munfarid pada rakaat pertama dan kedua, baik shalat fardhu maupun sholat sunnah.
  • 16. Membaca takbir intiqal (penghubung antara rukun yang satu dengan yang lain) Mengangkat tangan ketika akan ruku, bangun dari ruku‟. Meletakkan kedua telapak tangan dengan jari-kari terkembang di atas lutut ketika ruku‟. Membaca tasbih ketika ruku‟, yaitu “subhaana robbiyal „azhiimi”, sebagian ulama ada yang menambahkan dengan lafazh “wabihamdih”. Duduk iftirasyi (bersimpuh) pada semua duduk dalam sholat kecuali pada duduk tasyahud akhir. Cara duduk iftirasyi adalah duduk di atas telapak kaki kiri, dan jari-jari kaki kanan dipanjatkan ke lantai. Membaca do‟a ketka duduk di antara dua sujud. Meletakkan kedua telapak tangan di atas paha etika duduk iftirasyi maupun tawarruk. Meregangkan jari-jari tangan kiri dan mengepalkan tangan kanan kecuali jari telunjuk pada duduk iftirasyi tasyahud awal dan duduk tawarruk. Duduk istirahat sebentar sesudah sujud jedua sebelum berdiri pada rakaat pertama dan ketiga. Membaca doa pada tasyahud akhir yaitu setelah membaca tasyahud dan sholawat. Mengucapkan salam yang kedua dan menengok ke kanan pada salam yang pertama dan menengok ke kiri pada salam yang kedua. G. HAL YANG MAKRUH DALAM SHOLAT 1. Memejamkan kedua mata 2. Menoleh tanpa keperluan 3. Meletakan tangan dilantai ketika sujud 4. Banyak melakukan kegiatan yang sia-sia. H. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SHOLAT 1. Meninggalkan salah satu rukun sholat atau memutuskan rukun sebelum sempurna dilakukan. 2. Tidak memenuhi salah satu dari syarat shalat seperti berhadats, terbuka aurat. 3. Berbicara dengan sengaja. “Pernah kami berbicara pada waktu sholat, masing-masing dari kami berbicara dengan temannya yang ada di sampingnya, sehingga turun ayat : Dan berdirilah untuk Allah (dalam
  • 17. sholatmu) dengan khusyu‟.” (HR. Jama‟ah Ahli Hadits kecuali Ibnu Majah dari Zain bin Arqam). 4. Banyak bergerak dengan sengaja. 5. Maka atau minum. 6. Menambah rukun fi‟li, seperti sujud tiga kali. 7. Tertawa. Adapun batuk, bersin tidaklah membatalkan sholat. 8. Mendahului imam sebanyak 2 rukun, khusus bagi makmum. I. MACAM-MACAMNYA SHALAT Sholat terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Sholat Fardhu ( ) Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang pertama kali di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi menerima perintah dari Allah tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke langit) tanpa perantara. Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak 50 reka'at pada malam ketika beliau diperjalankan (isra'-mi'raj), kemudian dikurangi hingga menjadi tinggal 5 roka'at kemudian ada yang menyerunya: Wahai Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku namun bagimu yang 5 roka'at itu setara dengan 50 roka'at." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, At-Tirmidzi dan An-Nasa'i). Yaitu sholat yang diwajibkan Alloh subhanahu wa ta'ala kepada hamba-hamba-Nya sesuai batasan-batasan yang telah dijelaskan-Nya, baik melalui perintah maupun larangan. Dalam hal ini adalah sholat 5 waktu dalam sehari semalam, yaitu: a. Dzuhur ( ) : waktunya dari tergelincirnya matahari kearah barat sampai panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya b. 'Ashar ( ) : waktunya dari panjang bayangan dua kali lipat dari panjang benda aslinya sampai tenggelamnya matahari.
  • 18. c. Magrib ( ) : waktunya dari tenggelamnya matahari sampai hilangnya mendung merah dilangit. d. 'Isya' ( ) : waktunya dari hilangnya mendung merah dilangit sampai munculnya fajar shodiq. e. Fajar ( ) atau Shubuh ( ) : waktunya dari menculnya fajar shodiq sampai terbitnya matahari. 2.Sholat Tathowwu' ( ) Yaitu sholat sunnah atau tambahan dari sholat-sholat fardhu 5 waktu. Sholat Tathowwwu' ini memiliki 2 bentuk: 1) Sholat Tathowwu' Muthlaq ( ) sholat sunnah yang batas dan ketentuannya tidak ditentukan oleh syara', dikerjakan dua roka'at-dua roka'at, baik dikerjakan pada siang hari atau malam hari. Akan tetapi, hendaklah sholat tathowwu' ini tidak dilakukan terus menerus seperti sunnah rowatib serta tidak mengarah kepada bid'ah atau serupa dengan pelakunya. 2) Sholat Tathowwu' Muqoyyad ( ). Yaitu sholat yang batas dan ketentuannya telah ditentukan oleh syara'. -Sholat Rotibah Fajar yaitu sholat 2 rokaat sebelum sholat Fajar. -Sholat Rotibah Dzuhur yaitu sholat 2 atau 4 rokaat sebelum ataupun sesudah Zuhur. -Sholat Rotibah Ashar yaitu sholat 4 rokaat sebelum sholat Ashar. -Sholat Rotibah Maghrib yaitu 2 rokaat sesudah sholat Maghrib. -Sholat Rotibah Isya' yaitu sholat 2 rokaat sesudah sholat Isya'. Ibnu Umar rodhiallohu anhuma berkata: "Aku mengahafal 10 rokaat (sholat) dari Nabi sholallohu alaihi wa sallam. 2 rokaat sebelum Dzuhur dan 2 rokaat sesudahnya, 2 rokaat setelah maghrib dirumahnya, 2 rokaat setelah isya' dirumahnya, dan 2 rokaat sebelum shubuh disaat Nabi sholallohu alaihi wa sallam tidak boleh dimasuki orang lain". (HR. Bukhori: 118, dan Muslim: 729)
  • 19. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: " " "Barangsiapa yang menjaga 4 rokaat sebelum dzuhur dan 4 rokaat sesudahnya, maka Alloh akan mengaharamkan api neraka baginya". (HR. Ibnu Majah: 1160, dishohihkan Al-Bani di Shohih Ibnu Majah: 1/191) Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: " " "Alloh mengasihi seseorang yang sholat 4 rokaat sebelum 'Ashar". (HR. Abu Daud: 1271, dishohihkan Al-Bani di Shohih Abu Daud: 1/237) " " "dua rokaat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya".(HR. Muslim). Sholat-sholat lain yang disyari'atkan dalam bagian ini, antara lain ialah: 1. Sholat Malam/ Tahajjud/ Tarawih dibulan Romadhon dan witir: 'Aisyah rodhiallohu anha berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam sholat antara selesai sholat 'Isya hingga fajar 11 rokaat dengan salam setiap dua rokaat dan witir 1 roka'at". (HR. Muslim: 736) 2. Sholat Dhuha 2 rokaat sampai dengan 12 rokaat. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: " " "Tidak ada yang selalu menjaga sholat dhuha kecuali orang-orang yang bertaubat. Itulah Awwabin". (HR. Ibnu Khuzaimah: 2/228. lihat Al-'Ahadits Ash-Shohihah: 1994) : ‫ا‬
  • 20. Diriwayatkan dari Anas bin malik rodhiallohu „anhu berkata: “Rosululloh sholallohu „alaihi wa sallam bersabda: barangsiapa sholat dhuha 12 roka‟at, Alloh bangun baginya sebuah istana dari emas didalam jannah”. (HR. Tirmidzi: 435) 3. Sholat Tahiyyatul Masjid. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: " " "Apabila salah seorang kalian masuk masjid, mak sholatlah 2 rokaat sebelum dia duduk". (HR. Bukhori: 444 dan Muslim: 714) 4. Sholat Taubat. Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Tidak ada seorang yang melakukan dosa, kemudian ia bengun dan bersuci kemudian sholat dan meminta ampun kepada Alloh, kecuali Alloh akan mengampuninya. Kemudian beliau membaca ayat ini: "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Alloh, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Alloh? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui". (QS. Ali-Imron [3]: 135) (HR. Tirmidzi: 406, dishohihkan Al-Bani: 1/128) 5. Sholat Tasbih (4 rokaat). Caranya adalah: • Membaca Tasbih ( ) 15 kali setelah membaca surat, sebelum ruku'. • • Membaca Tasbih 10 kali diwaktu ruku'. • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu I'tidal. • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud. • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk diantara dua sujud.
  • 21. • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu sujud kedua. • • Membaca Tasbih 10 kali di waktu duduk istirahat. 6. Sholat Istihoroh. Jabir bin Abdulloh rodhiallohu anhuma berkata: "Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam mengajarkan kami istikhoroh dalam segala perkara, sebagaimana beliau mengajarkan kami surat Al-Qur'an. Beliau sholallohu alaihi wa sallam bersabda: "Apabila salah seorang kalian bercita- cita dalam satu masalah, maka sholatlah 2 rokaat selain fardhu, kemudian berdo'alah: " . ( : ) " Lalu sebutlah hajatnya". (HR. Bukhori: 1162)
  • 22. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sholat merupakan inti (kunci) dari segala ibadah juga merupakan tiang agama, dengannya agama bisa tegak dengannya pula agama bisa runtuh. Sholat mempunyai dua unsur yaitu dzohiriyah dan batiniyah. Unsur dzohiriyah adalah yang menyangkut perilaku berdasar pada gerakan sholat itu sendiri, sedangkan unsur yang bersifat batiniyah adalah sifatnya tersembunyi dalam hati karena hanya Allah-lah yang dapat menilainya. Shalat banyak macamnya ada shalat sunnah, ada juga sholat fardhu yang telah di tentukan waktunya. Khilafiyyah kaum muslimin tentang shalat adalah hal yang biasa karena rujukan dan pengkajiannya semuanya bersumber dari Al-Qur‟an dan hadis, hendaknya perbedaan tersebut menjadi hikmah keberagaman umat islam. B. Saran Sebaiknya sebagai umat islam yang baik kita senantiasa mendirikan solat , dan menghidupkan sunah rosul dan dilakukan sesuai yang dicontohkan rosul.
  • 23. Daftar Pustaka Anonim , 2004. Alquran Digital version 2.1 : Hak cipta Milik Alloh SWT El-Sutha, Saiful Hadi. 2012. Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunnah) .: Wahyu Media Rifai, Muh . cetakan 2011. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang : PT. Karya Toga Putra Suhari, Fajri. 2011. Shalat Cara dan Macamnya. Diunduh dari http://fajri- makalahsholat.blogspot.com/ pada tanggal 20 Desember 2012.
  • 24. SHALAT CARA DAN MACAMNYA Disusun untuk memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam Dosen Pengampu : Imam Suyanto, M.Pd Disusun oleh : Kelompok 22 / 1C Winahyu Arif Wicaksono K7112269 PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012