2. wassalam. Jadi seharusnya yang menjadi panutan itu adalah Rasulullah, bukannya
ulama/kyai/ustadz/dai. Jadi marilah kita bersatu dalam sunnah Rasul.
Insya ALLAH, presentasi ini menjelaskan tata cara setiap gerakan zahir dalam
shalat sesuai sunnah yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam.
Semoga dengan shalat yang benar maka ALLAH akan membuka hijab tabir antara
kita dengan-NYA, sehingga segala doa yang terpanjat akan sampai ke hadapan
ALLAH Penguasa Langit dan Bumi, dan DIA berkenan mengabulkan doa kita
karena DIA Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi ALLAH, Tuhan semesta alam, Yang Maha Suci lagi Maha Agung.
Hanya kepada-NYA kita menyembah dan kepada-NYA pula kita memohon belas
kasihan. Salam dan shalawat senantiasa kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wassalam, Nabi kita sebaik-baik manusia sebagai pemimpin.
Berbagai macam ragam cara shalat yang diajarkan oleh para ulama, kyai, dai,
ustadz dan muallim. Namun masih saja banyak perbedaan satu dengan lainnya.
Bahkan perbedaan itu membawa perselisihan umat. Padahal sumber utama yang
mengajarkan shalat itu hanya satu orang, yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
4. 8. I’tidal
9.
10.
11.
12.
13.
Sujud ke-1
Duduk dua sujud
Sujud ke-2
Duduk istirahat sebelum bangkit berdiri
Melanjutkan ke rakaat berikutnya (dimulai dari membaca fatihah
hingga sujud ke-2)
Duduk tahiyat awwal dan membaca doa
Duduk tahiyat akhir dan membaca doa
Mengucapkan salam
14.
15.
16.
Urutan gerakan zahir dalam shalat:
1. Niat, berdiri
2. Takbiratul ihram
3. bersedekap
4. Membaca iftitah
5. Membaca taawudz dan fatihah
6. Membaca surah/ayat Quran
7. Ruku’
5. Niat cukup dalam hati saja, jangan
mengucap “ushalli” karena hal itu tidak
ada dalam sunnah Rasul. Pandangan
mata hanya diarahkan ke tempat sujud
agar dapat shalat dengan khusyu’.
1. Berniat untuk mengerjakan shalat
fardhu/sunat, kemudian berdiri tegak
menghadap kiblat.
6. Lafadz “ushalli…” tidak ada satupun dalil yang mengajarkannya, tidak pernah
Rasulullah memulai shalatnya dengan mengucap sebarang kata,
Oleh karena itu, ucapan “ushalli…” dimasukkan sebagai
selain takbir.
perkara bid’ah,
dalam perkara
karena termasuk menambah-nambah sesuatu yang baru
agama. Dan bid’ah adalah kesesatan, dan kesesatan berarti neraka.
Janganlah kita mengikutinya, cukuplah kita berniat dalam hati saja. Kita mungkin
menganggap mengucap “ushalli” itu ringan, namun kita tidak tahu kebencian
ALLAH terhadap orang yang menambah-nambah urusan agama-NYA.
Apakah sukar shalat tanpa ushalli??? Jika tidak sukar, maka tinggalkan saja.
DALIL TENTANG NIAT
Rasulullah SAW bersabda: Pekerjaan-pekerjaan itu tidak lain hanyalah dengan
niat, dan sesungguhnya setiap orang itu akan mendapatkan apa yang
diniatkannya. [Bukhari & Muslim]
An Nawawi mengatakan didalam Raudhatu ‘th Thalibin Al Maktab Al Islami, bahwa
niat adalah maksud (keinginan). Orang shalat hendaklah menghadirkan didalam
ingatannya akan shalat itu sendiri beserta kewajiban-kewajiban (rukun) dalam
shalat. Kemudian memaksudkan pengetahuan dan ingatan itu secara sengaja dan
menghubungkannya dengan awal takbir. Kemudian mereka berpendapat bahwa
niat itu sudah cukup dalam hati saja.
7. Allah Maha Besar
dimana jari-jari tangan dirapatkan dan
telapak tangan diarahkan ke kiblat
2. Takbiratul ihram dengan cara mengangkat
kedua tangan setinggi bahu/pundak
secara bersamaan sambil membaca takbir
“ALLAHU AKBAR”
8. dilakukannya pula seperti itu, begitu pula ketika bangkit dari ruku’. T
etapi beliau
tidak melakukannya ketika mengangkat kepala dari sujud. [Muslim]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam memulai shalat dengan kata-kata “Allahu
akbar” (ALLAH Maha Besar). [Muslim & Ibnu Majah]
Rasulullah mengeraskan suaranya dengan takbir sehingga terdengar oleh
orang-orang yang berada di belakangnya. [Ahmad & Hakim, dishahihkan
olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi]
DALIL TENTANG TATA CARA TAKBIRATUL IHRAM
Dari Abdullah bin Umar, ia berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengangkat
kedua tangan hingga sejajar pundak ketika memulai salat, sebelum rukuk dan
ketika bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud.
[Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal,
Malik & Ad Darami]
Dari Salim bin Abdullah bin Umar, katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri
hendak shalat, maka diangkatnya kedua tangannya hingga setentang dengan
kedua bahunya sambil membaca takbir. Apabila beliau hendak ruku’
9. Diriwayatkan bahwa: Beliau SAW mengangkat kedua tangannya sambil
meluruskan jari-jemarinya, tidak merenggangkannya dan tidak pula
menggenggamnya. [Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah, Tamam, Al Hakim dan
disahihkan olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi]
DALIL TENTANG BACAAN TAKBIRATUL IHRAM
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya tidak lah sempurna shalat salah
seorang diantara manusia, sehingga ia berwudu dan meletakkan wudhu pada
tempatnya, lalu berkata “Allahu Akbar”. [Thabrani, dengan isnad yang shahih]
Rasulullah SAW bersabda: Kunci shalat itu adalah suci, pembukanya adalah
takbir dan penutupnya adalah salam. [Abu Dawud, Tirmizi dan dishahihkan
olehnya dan disepakati oleh Adz Dzahabi]
10. tangan kiri (sedekap).
3. Setelah bertakbiratul ihram kemudian
meletakkan tangan di dada dengan
telapak tangan kanan diatas punggung
11. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: Sesungguhnya kami sekalian
para Nabi telah diperintahkan untuk menyegerakan berbuka puasa dan
mengakhirkan makan sahur, dan untuk meletakkan tangan-tangan kanan kami di
atas tangan-tangan kiri kami pada waktu shalat. [Ibnu Hibban dan Adh Dhiya,
dengan sanad yang shahih]
Beliau melarang untuk meletakkan tangan di atas lambung (perut) di dalam
shalat. [Bukhari & Muslim]
DALIL TENTANG BERSEDEKAP
Dari Wa’il bin Hujr katanya dia melihat Nabi SAW mengangkat kedua tangan
pada permulaan shalat setentang dengan kedua telinganya sambil membaca
takbir. Kemudian dilipatkannya bajunya lalu diletakkannya tangan kanan diatas
tangan kiri. Ketika beliau hendak ruku’ dikeluarkannya kedua tangannya dari
lipatan bajunya, kemudian diangkatnya sambil membaca takbir, lalu beliau ruku’.
Ketika beliau membaca “sami’Allahu liman hamidah” diangkatnya pula kedua
tangannya. Ketika sujud, beliau sujud antara kedua telapak tangannya. [Muslim]
12. Ada banyak bacaan iftitah yang
diajarkan oleh Rasulullah, boleh memilih
salah satunya saja, atau
menggabungkannya (jika shalat
sendirian/sunat).
4. Setelah bersedekap kemudian Membaca
Doa Iftitah.
13. maha suci ALLAH sepanjang pagi dan petang”
Maka bertanya Rasulullah SAW: Siapa yang membaca kalimat itu tadi? Jawab
laki-laki itu: Saya, wahai Rasulullah! Sabda Rasulullah SAW: Aku kagum dengan
kalimat itu, karenanya dibukakan segala pintu langit.
Kata Ibnu Umar: Aku tidak pernah lupa membacanya sejak kudengar Rasulullah
SAW membacanya.
[HR. Muslim]
DALIL TENTANG BACAAN IFTITAH
Dari Ibnu Umar bin Khattab katanya: Ketika kami sedang shalat bersama-sama
Rasulullah SAW, tiba-tiba ada seorang laki-laki dalam jamaah membaca:
“ALLAH maha besar sebesar-besarnya, pujian yang tak terhenti bagi ALLAH,
15. Dawud, Ibnu Majah, dan Baihaqi]
------
Dari Ubadah bin Shamit ra: Bahwa Nabi SAW bersabda: “Tidak sah
shalatnya orang yang tidak membaca surat Al Fatihah.” [Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed & Ad Darami]
DALIL TENTANG KEWAJIBAN MEMBACAAL FATIHAH
Sebelum memulai bacaan dalam shalat, Nabi SAW mengucapkan:
“Aku berlindung kepada ALLAH dari setan yang terkutuk, dari
kesombongannya dan sihirnya serta godaannya.” [Tirmidzi, Nasa’i, Abu
16. Surah dari Al Qur’an
6. Setelah membaca Surah Al Fatihah
kemudian Membaca salah satu Ayat atau
17. Dari Atha’ katanya Abu Hurairah berujar: “Dalam setiap shalat Rasulullah
SAW selalu membaca bacaan (ayat). Karena itu bacaan yang
dinyaringkannya kepada kami, kami nyaringkan pula, dan bacaan yang
perlahan-lahan dibacanya kami perlahankan pula kepadamu.”
Lalu seorang laki-laki bertanya, “Bagaimana kalau tidak kutambah lagi
bacaanku selain membaca Al Fatihah?”
Jawabnya (Abu Hurairah), “Jika anda tambah lebih baik, jika tidak maka Al
Fatihah sudah cukup.
[HR. Muslim]
DALIL TENTANG MEMBACAAYAT
Dari Abu Hurairah katanya Rasulullah SAW bersabda : “Tidak sempurna
shalat, melainkan dengan membaca bacaan (ayat).” kata Abu Hurairah,
“Karena itu apa yang dibacanya (Nabi SAW) nyaring, kami baca pula nyaring
kepadamu. Dan apa yang dibacanya perlahan, kami baca pula perlahan
kepadamu.”
[HR. Muslim]
18. dengan membaca kalimat takbir “ALLAHU
AKBAR”
7. Setelah selesai membaca ayat kemudian
bertakbir sambil mengangkat kedua
tangan seperti ketika bertakbiratul ihram
19. [HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad
Darami]
DALIL TENTANG TAKBIR RUKU
Hadis tentang takbir ruku adalah hadis shahih muttafaq ‘alaih, sehingga seluruh
Mazhab mengganggapnya termasuk rukun shalat, jika terlupa membacanya,
maka membatalkan shalatnya, dan ia harus mengulang shalatnya.
Dari Abu Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia shalat, ia
bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia mengangkat
kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia mengangkat kedua
tangannya. Ia (Malik) bercerita bahwa Rasulullah SAW dahulu berbuat seperti
itu.
20. tasbih RUKUK sebanyak 3 kali.
Maha Suci Tuhan yang MahaAgung
8. Setelah selesai membaca takbir,
kemudian RUKUK dengan cara
membungkukkan badan dengan
posisi tangan diletakkan di atas
lutut, dan punggung rata atau
lurus, kemudian membaca
21. atau seperti binatang buas duduk. Dan beliau menyudahi shalat dengan
membaca salam.” [Muslim]
Mush’ab bin Saad berkata: Aku shalat di samping ayahku (yaitu Saad bin Abu
Waqash). Aku biarkan tanganku (terlepas) di depan lututku. Lalu ayah berkata:
T
empelkan kedua telapak tanganmu di kedua lututmu. Kemudian aku melakukan
hal itu sekali lagi. Ayah memukul tanganku seraya berkata: Kita dilarang
melakukan itu (melepas tangan saat ruku'). Kita diperintah untuk menempelkan
tangan kita pada lutut saat ruku'. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud,
Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal & Ad Darami]
TATA CARA RUKUK
Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai salat beliau dengan takbir.
Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak
mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala
beliau kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau
tidak sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau
mengangkat kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum
duduknya antara dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap
selesai dua rakaat, beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri
dan menegakkan kaki kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk
22. ------
Rasulullah SAW bersabda: Apabila salah seorang dari kamu mengucapkan
“Subhaana rabbiyal'aziim” tiga kali,
Abu Dawud, Nasai & Ibnu Majah]
maka telah sempurna ruku'nya. [Tirmizi,
DALIL TENTANG BACAAN TASBIH RUKU
Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW rukuk dengan
mengucapkan:
“Maha Suci Tuhan yang Maha Agung.” Tiga kali.
23. Maha MendengarALLAH kepada yang memujinya
Setelah itu diam sekejap sambil
meluruskan kedua tangan kemudian
membaca tasbih IKTIDAL
Ya Tuhan, bagi-Mu segala puji
9. Setelah membungkuk ruku,
kemudian bangkit berdiri tegak
sambil mengangkat kedua tangan
sambil membaca takbir IKTIDAL
24. Dalam hadis muttafaq alaihi ini terdapat
Rabbana… itu kita ambil dari hadis Bukhari
tambahan Allahumma.
Sedangkan
dan Muslim lainnya.
Jika kita artikan maka Allahumma rabbana berarti “Ya ALLAH, ya
Tuhan
kami”.
DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR DAN TASBIH IKTIDAL
Dari Abu Hurairah ra: Bahwa Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya imam
itu untuk diikuti. Karena itu, maka janganlah kalian menyalahinya. Apabila ia
bertakbir, maka bertakbirlah kalian. Bila ia rukuk, maka rukuklah kalian. Bila ia
membaca “sami’allahu liman hamidah”, maka bacalah “Allahumma rabbanaa
lakal hamdu”. Bila ia sujud, maka sujudlah kalian. Dan bila ia shalat sambil
duduk, maka shalatlah kalian sambil duduk.
[HR. Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah]
25. sebanyak 3 kali.
Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi
10. Setelah membaca tasbih
tuma’ninah kemudian ber-SUJUD
dengan cara membungkuk
meletakkan wajah ke sajadah,
kemudian membaca tasbih SUJUD
26. ------
Rasulullah SAW mengajarkan: Apabila salah seorang dari kamu bersujud,
hendaklah ia mengucapkan “Subhaana rabbiyal a’laa” tiga kali, dan itulah yang
palingsedikit. [Tirmizi, Abu Dawud, Nasa’i & Ibnu Majah]
DALIL TENTANG BACAAN TASBIH SUJUD
Dari Hudzaifah katanya ia melihat Rasulullah SAW sujud dengan mengucapkan:
“Maha Suci Tuhan yang Maha Tinggi.” [Muslim]
27. Dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Nabi SAW diperintahkan untuk sujud dengan
tujuh anggota badan dan dilarang menutup dahinya dengan rambut dan pakaian.
[Bukhari, Muslim, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal & Ad
Darami]
HR. Muslim dari Ibnu Abbas mengatakan bahwa Tujuh anggota badan itu ialah:
(1) wajah yaitu dahi dan hidung ; (2-3) kedua belah telapak tangan ; (4-5) kedua
ujung lutut ; (6-7) kedua ujung kaki.
TATA CARA SUJUD
Dari Al Barra’ katanya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila engkau sujud,
letakkan telapak tanganmu dan tinggikan kedua sikumu.” [Muslim]
Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya: “Apabila Rasulullah SAW sujud
direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak
beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal,
beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.” [Muslim]
28. sempurna kemudian membaca zikir DOA
DUDUK ANTARA DUA SUJUD
Ya Tuhan, ampunilah aku ; 2 (dua) kali
11. Setelah bersujud kemudian bangkit duduk
dengan cara bangkit dari sujud sambil
membaca takbir “Allahu Akbar”
tetapi membaca takbir ini tidak dengan
mengangkat kedua tangan.
Kemudian duduk dengan menekukkan
ujung kaki kanan dan setelah duduk tegak
29. Ya Tuhan, ampuni aku, ya Tuhan ampuni aku.
[HR. Tirmizi, Abu Dawud, Nasai & Baihaqi]
DALIL TENTANG BACAAN DUDUK ANTARA DUA SUJUD
Perlu diketahui, tidak ditemukan dalil-dalil dari kitab sahih dari Bukhari dan Muslim
yang menerangkan tentang bacaan duduk antara dua sujud. Sehingga seluruh
mazhab sepakat berpegang pada kitab hadis dibawahnya yaitu dari kitab-kitab
Sunan.
Menurut para sunan, diriwayatkan dari Hudzaifah bahwa Rasulullah SAW
mengucapkan diantara dua sujud:
30. SUJUD 3 kali.
Maha Suci (Allah) Tuhan yang Maha Tinggi
12. Setelah membaca doa zikir duduk
antara dua sujud kemudian
kembali membaca takbir sambil
membungkuk untuk ber-SUJUD
dan kembali membaca tasbih
31. Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah shalat mengimami
para sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata:
“Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan
shalatnya Rasulullah SAW.” [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu
Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
DALIL TENTANG SUJUD YANG KEDUA
Dari Barra bin Azib, ia berkata: Aku mengamati shalat Muhammad SAW. Aku
perhatikan berdirinya, rukuknya, iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara
dua sujud, sujud kedua, duduk antara salam dan selesai shalat, (aku perhatikan)
satu dengan lainnya saling sama. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud,
Ahmed bin Hanbal & Ad Darami]
32. takbir,
setelah berdiri dengan sempurna
kemudian memulai rakaat
selanjutnya dengan kembali
membaca Fatihah.
13. Setelah bangkit dari sujud yang
kedua, hendaknya duduk
tuma’ninah sekejap dua atau 5
detik kemudian kembali berdiri
untuk mengerjakan rakaat
selanjutnya sambil membaca
33. kepala beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat beliau bertakbir. Selesai
shalat Imran memegang tanganku dan berkata: Sesungguhnya Ali telah
mengingatkan aku dengan shalat Muhammad SAW. [Bukhari, Muslim, Tirmidzi,
Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal, Malik & Ad Darami]
DALIL TENTANG BACAAN TAKBIR BANGKIT DARI SUJUD
Dari Abu Hurairah katanya: Apabila Rasulullah SAW berdiri untuk raka’at
kedua, beliau langsung membaca Fatihah, tanpa diam sebentar terlebih
dahulu. [Muslim]
Dari Mutharrif bin Abdullah, ia berkata : Aku dan Imran bin Hushein shalat di
belakang Ali Bin Abi Thalib. Ketika sujud beliau bertakbir. Saat mengangkat
34. Hadis riwayat Abu Hurairah ra :
Bahwa Rasulullah SAW masuk mesjid. Lalu seorang laki-laki masuk dan melakukan shalat. Setelah selesai ia
datang dan memberi salam kepada Rasulullah SAW
. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda : Ulangilah
shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat. Lelaki itu kembali shalat seperti shalat sebelumnya.
Setelah shalatnya yang kedua ia mendatangi Nabi SAW dan memberi salam. Rasulullah SAW menjawab :
Wa’alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi : Ulangi shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum
shalat. Sehingga orang itu mengulangi shalatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata : Demi Zat yang
mengutus anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini
semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda : Bila engkau melakukan shalat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al
Quran yang engkau hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga
berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang
dalam dudukmu. Kerjakan semua itu dalam seluruh shalatmu.
[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
Perintah dari Nabi Muhammad SAW untuk ber-tuma’ninah dalam shalat
36. “attahiyatullillahi…”.
Sesudah sampai pada membaca
syahadat, kemudian bangkit
berdiri sambil bertakbir untuk
melanjutkan rakaat selanjutnya.
14. Duduk tahiyat awal adalah
duduk sesudah sujud kedua pada
setiap dua rakaat, dengan cara
meluruskan ujung kaki kiri dan
menegakkan ujung kaki kanan,
kemudian membaca
37. kepala dari sujud (pertama), beliau tidak sujud (kedua) sebelum duduknya antara
dua sujud itu tepat benar (sempurna) lebih dahulu. Tiap-tiap selesai dua rakaat,
beliau membaca tahiyat sambil duduk menghimpit kaki kiri dan menegakkan kaki
kanan. Beliau melarang duduk seperti cara setan duduk atau seperti binatang
buas duduk. Dan beliau menyudahi shalat dengan membaca salam.” [Muslim]
Dari Amir bin Abdullah bin Zubair dari bapaknya, katanya : “Apabila Rasulullah
SAW duduk mendoa (tasyahud dalam shalat) diletakkannya tangan kanan diatas
paha kanan, tangan kiri diatas paha kiri. Beliau menunjuk dengan telunjuk,
meletakkan ibu jari di jari tengah serta meletakkan telapak tangan kiri di atas
lutut.” [Muslim]
TATA CARA DUDUK TAHIYAT
Dari Maimunah isteri Nabi SAW katanya : “Apabila Rasulullah SAW sujud
direnggangkannya kedua sikunya dari rusuk, sehingga kelihatan putih ketiak
beliau. Dan apabila beliau duduk antara dua sujud dan pada tasyahud awal,
beliau duduk tenang di atas pahanya yang kiri.” [Muslim]
Dari ‘Aisyah katanya : “Rasulullah SAW memulai shalat beliau dengan takbir.
Sesudah itu beliau baca surat Al Fatihah. Apabila beliau Ruku’ kepalanya tidak
mendongak dan tidak pula menunduk, tetapi pertengahan (sehingga kepala beliau
kelihatan rata dengan punggung). Apabila beliau bangkit dari Ruku’ beliau tidak
sujud sebelum beliau berdiri lurus terlebih dahulu. Apabila beliau mengangkat
38. “Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat
Allah dan berkah-Nya dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada
kami dan kepada para hambaAllah yang saleh.”
Apabila dia telah membacanya, maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang
saleh baik yang di langit maupun yang di bumi. “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
aku bersaksi bahwa Muhammad hamba-NYA dan Rasul-NYA”, kemudian berdoalah sesukanya.
[HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i,Abu Dawud, Ibnu Majah,Ahmed bin Hanbal]
DALIL TENTANG BACAAN TASYAHUD AWAL
Dari Abdullah bin Mas’ud ra dia berkata: Ketika kami bermakmum di belakang Rasulullah SAW kami
membaca : “Keselamatan tetap kepada Allah, keselamatan tetap kepada si fulan.” Suatu hari Rasulullah
SAW bersabda kepada kami : Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi apabila salah
seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud) hendaknya membaca :
39. “attahiyatullillahi…”.
15. Duduk tahiyat akhir adalah
duduk pada rakaat terakhir,
dengan cara meluruskan ujung
kaki kiri dan menegakkan ujung
kaki kanan, kemudian membaca
40. pula merapatkannya, dan menghadapkan jari-jarinya ke kiblat. Apabila duduk
pada dua rakaat, beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki
kanannya. Apabila duduk pada rakaat
yang
terakhir beliau memajukan kaki
kirinya dan menegakkan kaki satunya, seraya duduk dengan
pantatnya. [Bukhari]
DALIL TENTANG TATA CARA DUDUK TASYAHUD AKHIR
Dari Muhammad bin Amr bin Atha’, bahwasanya ia duduk dengan sekelompok
sahabat Nabi SAW. Lalu kami menyebutkan tentang shalat Nabi SAW, maka Abu
Humaid As Sa’idi berkata: “Aku adalah orang yang paling hafal di antara kalian
tentang shalat Rasulullah SAW, aku melihat beliau bertakbir seraya
menempatkan kedua tangannya sejajar dengan kedua pundaknya. Apabila ruku’
beliau menempatkan kedua tangannya pada kedua lututnya, kemudian beliau
meratakan belakangnya (punggungnya). Apabila mengangkat kepalanya, beliau
tegak hingga setiap ruas tulang belakang kembali pada tempatnya. Apabila
sujud, beliau meletakkan kedua tangannya tanpa menelungkupkan dan tidak
41. “Ya Allah, limpahkan kesejahteraan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
maha terpuji lagi maha mulia.”
[Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed bin Hanbal]
DALIL TENTANG SALAWAT NABI
Dari Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan berkata:
Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah SAW pernah menemui kami, lalu
kami berkata: “Kami telah mengetahui cara membaca salam untuk baginda, lalu
bagaimana kami membaca selawat untuk anda?” Beliau SAW bersabda: Bacalah,
42. 16. Sesudah selesai membaca tahiyat akhir,
kemudian mengakhiri shalat dengan
mengucapkan SALAM sambil
menolehkan wajah ke sebelah kanan,
kemudian menoleh ke sebelah kiri
seraya membaca SALAM.
43. DALIL TENTANG SALAM
Dari Abu Ma’mar ra. Katanya : “Seorang Amir (pemimpin) dari Makkah
menyudahi shalat dengan dua kali salam. Maka bertanya Abdullah, “Dari mana
anda peroleh cara begitu?” Kata Al Hakam didalam hadisnya, “Sesungguhnya
Rasulullah SAW melakukan seperti itu.” [Muslim]
Dari Amir bin Sa’ad dari bapaknya (Sa’ad bin Abi Waqash ra), katanya : “Aku
melihat Rasulullah SAW memberi salam ke kanan dan ke kiri sehingga terlihat
olehku putih pipi beliau.” [Muslim]
45. Dari Abdullah bin Buhainah, ia berkata: Rasulullah SAW shalat dua rakaat
bersama kami, kemudian beliau bangkit dan tidak duduk. Para sahabat yang
lainpun ikut bangkit bersama beliau. Ketika beliau hendak menyelesaikan
shalatnya dan kami menunggu salamnya, beliau malah membaca takbir lalu
melakukan sujud dua kali sedang beliau masih dalam keadaan duduk sebelum
salam. Kemudian beliau salam. [Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud,
Ibnu Majah, Ahmed, Malik & Ad Darami]
DALIL TENTANG SUJUD SAHWI
Ketahuilah bahwa sujud sahwi adalah kesepakatan semua aliran tanpa
terkecuali. Banyak hadis sahih yang menerangkannya. Diantaranya adalah hadis
sahih muttafaq alaih:
Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah SAW bersabda: Apabila kamu shalat,
datanglah setan mengganggumu sehingga kamu lupa telah berapa raka’at kamu
shalat. Apabila kamu mengalami hal yang demikian itu, maka sujudlah dua kali
ketika duduk (tasyahud akhir). [Muslim]
46. maka ingatkanlah aku. Apabila salah seorang kamu merasa ragu-ragu dalam
shalatnya, maka berusahalah mencari dan meyakini yang benar, lalu
sempurnakan. Selanjutnya hendaknya ia melakukan sujud dua kali.
[Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasai, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmed, Malik & Ad
Darami]
DALIL TENTANG SUJUD SAHWI
Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata: Rasulullah SAW shalat (menurut perawi
Ibrahim, beliau SAW terlebih atau kurang jumlah rakaat). Ketika selesai salam,
ada yang berkata: Ya Rasulullah, apakah telah terjadi sesuatu ketika baginda
shalat. Rasulullah SAW bertanya: Apa itu? Mereka menjawab: Baginda
melakukan shalat begini, begini. Seketika itu juga Rasulullah SAW melipatkan
kedua kakinya dan menghadap kiblat, melakukan sujud dua kali dan salam.
Kemudian beliau berpaling kepada kami seraya bersabda: Seandainya terjadi
sesuatu dalam shalat, maka aku akan menerangkannya kepadamu. T
etapi aku
adalah manusia biasa yang dapat lupa seperti halnya engkau. Apabila aku lupa,
47. sebelum salam, hal ini berpegang dari banyaknya hadis sahih Bukhari, Muslim yang
menerangkannya. Sedangkan dalam hal apa yang dibaca ketika melakukan sujud
sahwi, maka kita kemukakan pendapat Imam Nawawi rahimahullah:
Bacaan sujud sahwi adalah sama dengan bacaan sujud yaitu “subhana rabbi al
a’la” , karena dalam hadis-hadis tidak disebutkan bacaannya yang tertentu. Dalam
hadis-hadis sahih Bukhari, Muslim dan kelompok Sunan, Rasulullah SAW hanya
menyebutnya sebagai sujud karena terlupa.
Dan bacaan duduk antara dua sujud sahwi adalah sama dengan bacaan duduk
antara dua sujud yaitu “rabbigh fir li, rabbigh fir li” atau yang panjang lagi dari hadis
kelompok Sunan.
BACAAN SUJUD SAHWI
Ada perbedaan di antara para ulama tentang saat membaca Sujud sahwi, ada yang
berpendapat dilakukan sebelum mengucapkan salam dan ada yang berpendapat
sesudah salam.
Pendapat yang mengatakan sujud sahwi adalah sesudah salam, sesuai hadis
sahih:
Dari Abdullah katanya: Nabi SAW sujud dua kali karena lupa, yaitu sesudah salam
dan bercakap-cakap. [Muslim]
Namun pendapat Imam yang kita pilih mengatakan bahwa sujud sahwi dilakukan