MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS XI PADA SEMESTER GENAP. SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi saya di http://aguspurnomosite.blogspot.com
5. FLOW LINE
STREAM LINE TURBULEN
Aliran fluida yang mengikuti suatu garis Karena adanya partikel-partikal yang
(lurus/lengkung) yang jelas ujung pang- berbeda arah geraknya, bahkan berla-
kalnya. wanan dengan arah gerak keseluruhan
fluida
Garis arus bercabang Garis arus berlapis
6. Air PAM dialirkan kerumah Udara dialirkan ke pompa hidrolik Air dari dalam tanah
dialirkan ke bak mandi
CERMATI ULASAN BERIKUT
7. ALIRAN FLUIDA PADA
PIPA PIPA BERLUAS PE-
NAMPANG BESAR
(A1) DENGAN LAJU
ALIRAN FLUIDA (v1)
v1 v2 v1
A1 A2 A1
PIPA BERLUAS PE-
NAMPANG KECIL
(A2) DENGAN LAJU
ALIRAN FLUIDA (v2)
Massa fluida yang masuk ke salah satu ujung pipa sama dengan
massa fluida yang keluar ari ujung lain :
8. m1 m2
V
1 1 2
V2
1
A1 x1 2
A2 x 2
1
A1 v1 t1 2
A2 v 2 t 2
A1v1 A2 v 2
Persamaan KONTINUITAS
9. Debit Fluida
t
t
v1 A2 v2
A1
x2
x1
Jumlah fluida yang mengalir melalui suatu penampang
tiap satuan waktu disebut Debit dan dirumuskan :
Q = debit (m3/s)
V = volum (m3)
t = waktu (s)
10. Dari persamaan kontinuitas dapai disimpulkan :
Kelajuan fluida yang termampatkan berbanding terbalik dengan luas
Luas penampang pipa dimana fluida mengalir
Perkalian antara luas penampang pipa (A) dengan laju aliran fluida (v)
sama dengan debit (Q) yang juga menyatakan besar volume fluida yang
mengalir persatuan waktu :
V
Q
t
Av
Dengan satuan : m3/s
PHYSIC
11. Pada pipa horizontal : pada
bagian yang kelajuannya
paling besar tekanannya
paling kecil dan pada bagian
yang kelajuannya paling
kecil tekanannya paling
besar
Daniel Bernoulli
12. Melukiskan aliran fluida pada suatu pipa yang
luas penampang (A) serta ketinggian(h) tidak
sama.
P2
Pada ujung pipa A1
bekerja tekanan P1 dan
pada ujung A2 bekerja
tekanan P2.Agar fluida
dapat bergerak dari
permukaan A1 ke
permukaan A2 diperlukan
P1 usaha total yang besarnya
sama dengan jumlah
perubahan energi kinetik
Bidang acuan dan energi potensial.
Selama fluida mengalir dapat dirumuskan :
P1 + ½ v12 + gh1 = P2 + ½ v22 + gh2
14. v2 P2 = P 1
P2 P1 + ½ v12 + gh1 = P2 + ½ v22 + gh2
v1
½ v12 + gh1 = ½ v22 + gh2 dibagi
h
h2 P1
½v12 + gh1 = ½v22 + gh2 v2 = nol
h1
½v12 + gh1 = + gh2 ½ v12 = gh2 - gh1
x
h = h2-h1
v1 = (h 2 - h 1 ).g v1 = g.h
Jarak jatuhnya fluida terhadap dinding bejana dirumuskan :
t = waktu fluida keluar dari lubang sampai ke tanah (s)
2h 1 h1= tinggi lubang dari tanah (m)
x = v1.t t=
g g = percepatan gravitasi (m/s2)
x = jarak jatuhnya fluida dilantai terhadap dinding (m)
v = kecepatan zat cair keluar dali lubang (m/s)
15. Alat untuk mengukur kecepatan aliran zat cair
dalam pipa
Kecepatan aliran zat cair dalam pipa dirumuskan :
Manometer
17. MENENTUKAN KECEPATAN ALIR PADA DINDING TABUNG
(TEOREMA TORRICELLI)
Po
v1
h
1
v
acuan h 2P
o
2
Tekanan pada permukaan fluida dan pada lubang di bawah (Po
adalah1sama : h2 = karena berada pada titik
Jika h = da )
: v
h1 n 0da vacuan
2=
v 2 gh
Maka : P gh n 0v P g 0 1 v
diabaikan 1
o
2
o
2
2 2
1 Jika luas kebocoran lubang = A, maka debit
2
Po gh Po v fluida yang keluar dari lubang :
2
2
v 2 gh
Q A 2 gh
18.
19. VENTURIMETER
Alat untuk mengukur kelajuan zat cair
TANPA MANOMETER DENGAN MANOMETER
20. VENTURIMETER TANPA MANOMETER
h
P v P v2 A
A
1 1 2 2
1 1
Fluida yang diukur tidak memiliki perbedaan ketinggian : P1 P2
2
v2
2
v1
A1 2
Berdasarkan persamaan kontinuitas : v2 v1
A2
Maka
2 2
: 1 A1 2
1 2 A1
P1 P2 v1 v 1
v1 1
2 A2 2 A2
Perbedaan tinggi zat cair pada tabung vertikal : h Sehingga P1 P2 gh
2
Jadi : 1 2 A1 :
gh v1 1
2 A2
21. Maka kelajuan fluida pada bagian pipa berpenampang A1
adalah : 2
1 2 A1
gh v1 1
2 A2
2
2
A
2 gh v1 1
A2
2 gh
v1 2
A1
1
A2
Sehingga debit fluida pada pipa senturi tanpa manometer adalah :
2 gh
Q A1 2
A1
1
A2
22. VENTURIMETERDENGAN MANOMETER
v1
v
P A
P 2
A1
1
y 2 2
N h M
Perbedaan tekanan : P1 P2 P '
dapat diukur dengan manometer
dimana tekanan di kaki kiri PN = tekanan di kaki kanan PM
2 ' gh
PN PM v1 2
P1 gy P2 g y h ' gh A1
1
P1 P2 gy gy gh ' gh A2
P ' gh gh
Dengan mensubtitusikan persamaan di atas ke
persamaan : 2
1 A1 = Massa jenis fluida dlm venturi
2
P v1 1 ' = Massa jenis fluida dlm manometer
2 A2
Maka akan didapat :
23.
24.
25. TABUNG PITOT
Untuk mengukur kelajuan gas
v Kelajuan gas di a = va = v
a Aliran b
Tekanan di kiri kaki manometer =
gas tekanan aliran gas (Pa)
h Lubang kanan manometer tegak lurus
terhadap aliran gas, sehingga laju gas di b
' Air raksa = vb = 0
Tekanan di kaki kanan manometer = tekanan di b, sedangkan a dan b sama tinggi, sehingga :
1 2 1 2
Pa va Pb vb
2 2
1 2 1 2
Pa va Pb Pb Pa v
2 2
Beda tekanan di a dan b = tekanan hidrostatis air raksa setinggi h = Pb Pa ' gh
Sehingga :
v = kelajuan gas
1 2
v ' gh 2 ' gh ' = massa jenis raksa dlm manometer
2 v
2 ' gh = massa jenis gas
2
v
h = perbedaan tinggi raksa dlm manometer
26.
27. GAYA ANGKAT
(Pengaruh bentuk pesawat)
GAYA GERAK GAYA HAMBAT
(Oleh mesin pesawat) (Gesekan antara badan
pesawat dengan udara)
GAYA BERAT
(Pengaruh gravitasi bumi)
28. v1 = kelajuan udara bagian bawah
v2 = kelajuan udara bagian atas
V2 Menurut azas Bernoulli :
v2>v1 P2<P
V1
Dengan persamaan : 1
1 2 1 2
P1 gh 1 v
1
P2 gh 2 v2
2 2
Dengan ketinggian kedua permukaan sayap sama tinggi :
1 2 1 2
P1 v1 P2 v2
2 2 1 2 2
F1 F2 A v2 v1 Gaya angkat
2
1 2 2
Pesawat
P1 P2 v2 v1
2
F1-F2 = gaya angkat pesawat
F1 F2 1 2 2 = massa jenis udara
v2 v1
A A 2
29. Syarat pesawat bisa mengudara :
-Gaya angkat pesawat > berat
pesawat
-Laju pesawat harus semakin besar
untuk
-Ukuran pesawat harus besarpesawat
memeperbesar gaya angkat
sehingga
gaya angkat semakin besar