SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
HUKUM BERNOULLI 
Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan oleh 
Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang 
berhubungan dengan dengan aliran air. Persamaan dasar tersebut disebut sebagai 
persamaan Bernoulli atau teorema Bernoulli, yakni suatu persamaan yang menjelaskan 
berbagai hal yang berkaitan dengan kecepatan, tinggi permukaan zat cair dan 
tekanannya.Persamaan yang telah dihasilkan oleh Bernoulli tersebut juga dapat disebut 
sebagai Hukum Bernoulli, yakni suatu hukum yang dapat digunakan untuk menjelaskan 
gejala yang berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa. Hukum 
tersebut diturunkan dari Hukum Newton dengan berpangkal tolak pada teorema kerja-tenaga 
aliran zat cair dengan beberapa persyaratan antara lain aliran yang terjadi 
merupakan aliran steady(mantap, tunak), tak berolak (laminier, garis alir streamline), tidak 
kental dan tidak termampatkan. Persamaan dinyatakan dalam Hukum Bernoulli tersebut 
melibatkan hubungan berbagai besaran fisis dalam fluida, yakni kecepatan aliran yang 
memiliki satu garis arus, tinggi permukaan air yang mengalir, dan tekanannya. Bentuk 
hubungan yang dapat dijelaskan melalui besaran tersebut adalah besaran usaha tenaga 
pada zat cair. 
Selanjutnya apabila pengkajian hukum ini berpangkal tolak pada hukum 
kekekalan massa seperti yang telah disajikan pada bab terdahulu, dengan menggunakan 
persyaratan seperti yang telah disajikan di bagian depan maka dalam aliran ini hukum 
kekekalan massa tersebut lebih mengacu pada hukum kekekalan flux massa. Oleh sebab itu 
dalam tabung aliran semua partikel zat cair yang lewat melalui pipa/tabung yang memiliki
luas penampang tertentu diandaikan memiliki kecepatan pengaliran di satu titik 
adalah sama pada garis aliran yang sama. Namun demikian pada titik-titik lainnya dapat 
memiliki kecepatan yang berbeda. 
Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli 
tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut. 
Gambar 13. Gerak sebagian fluida dalam penurunan persamaan Bernoulli 
Keterangan gambar: 
1. h1 dan h2 masing-masing adalah tinggi titik tertentu zat cair dalam tabung/pipa bagian 
kiri dan bagian kanan. 
2. v1 dan v2 adalah kecepatan aliran pada titik tertentu sari suatu zat cair kiri dan kanan. 
3. A1 dan A2 adalah luas penampang pipa bagian dalam yang dialiri zat cair sebelah kiri 
dan sebelah kanan. 
4. P1 dan P2 adalah tekanan pada zat cair tersebuut dari berturut-turut dari bagian kiri dan 
bagian kanan. 
Gambar di bagian depan merupakan aliran zat cair melalui pipa yang berbeda luas 
penampangnya dengan tekanan yang berbeda dan terletak pada ketinggian yang berbeda 
hingga kecepatan pengalirannya juga berbeda. Dalam aliran tersebut diandaikan zat cair
tidak termampatkan, alirannya mantap sehingga garis alir merupakan garis yang streamline, 
demikian pula banyaknya volume yang dapat mengalir tiap satuan waktu dari pipa sebelah 
kiri dan kanan adalah sama. 
Dari gambar, dapat dikemukakan bahwa zat cair pada semua titik akan mendapatkan 
tekanan. Hal ini berarti pada kedua permukaan yang kita tinjau (lihat gambar yang 
diarsir) akan bekerja gaya yang arahnya ke dalam. Jika bagian ini bergerak dari posisi 
pertama menuju bagian kedua, gayayang bekerja pada permukaan pertama akan 
melakukan usaha terhadap unsur yang ditinjau tadi sedangkan bagan tersebut akan 
melakukan usaha terhadap gaya yang bekerja pada permukaan sebelah kanan. Selisih 
antara kedua besaran usaha tersebut sama dengan perubahan energi gerak ditambah 
energi potensial dari bagian tersebut. Selisih kedua besaran energi tersebut disebut sebagai 
energi netto. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: 
p1 Δ1 Δ11 – p2 Δ2 Δ12 = (½ mv2 
1 – ½ mv2 
2) + (mgh2 – mgh1) 
A Δ 1 = v 
p1 v1 – p2 v2 = ½ m (v2 
1 – v2 
2) + mg (h2 – h1) 
Pada hal v = m/ρ, maka persamaan dapat diubah menjadi: 
p1 (m/ρ) – p2 (m/ρ) = ½ m (v2 
1 – v2 
2) + mg (h2 – h1) 
atau dapat diubah menjadi: 
p1 (m/ρ) + ½ m v2 
1 + mgh1 = p2 (m/ρ) + ½ m v2 
2 + mgh2 
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
p1 + ½ ρ v2 
1 + ρ gh1 = p2 + ½ ρ v2 
2 + ρ gh2 
atau ditulis secara umum menjadi: 
p + ½ ρ v2 + ρ gh = konstan 
Persamaan di atas merupakan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli yang 
menyatakan hubungan antara kecepatan aliran dengan tinggi permukaan air dan 
tekanannya. 
Dalam kehidupan sehari-hari Hukum Bernoulli memiliki penerapan yang beragam 
yang ada hubungannya dengan aliran fluida, baik aliran zat cair maupun gas. Penerapan 
tersebut sebagian besar dimanfaatkan dalam bidang teknik dan ilmu pengetahuan yang 
berkaitan dengan aliran fluida.Misalnya dalam teknologi pesawat terbang Hukum Bernoulli 
tersebut dimanfaatkan untuk merancang desain sayap pesawat terbang. Dalam bidang 
yang lain misalnya desain bentuk mobil yang hemat bahan baker, kapal laut dan sebagian 
alat ukur yang dapat digunakan dalam suatu peralatan pengendali kecepatan dan 
sebagainya. 
Dengan mengusahakan bentuk sayap pesawat terbang seperti yang tergambar di 
bawah ini, maka bagian depan dari sayap tersebut memiliki permukaan yang tidak kaku 
sehingga dapat memberikan kemudahan dalam aliran udara. Lihat gambar!
Gambar 14. Penampang sayap pesawat terbang. 
Bentuk sayap yang demikian sengaja dirancang agar aliran yang mengenai bagian 
depan dari sayap akan membentuk aliran laminier. Dari gambar di samping ini dapat 
dijelaskan bahwa apabila pesawat terbang digerakkan dengan ke depan kecepatan udara di 
bagian atas pesawat dan kecepatan udara yang lewat bagian bawah pesawat 
terbang akan menjadi tidak sama. Kecepatan aliran udara pada bagian atas akan cenderung 
lebih besar daripada kecepatan aliran udara bagian bawah pesawat terbang. Hal ini 
mengakibatkan munculnya gaya pengangkatan yang bekerja pada pesawat terbang 
sehingga pesawat terbang dapat naik ke udara. 
Persamaan hidrostatika merupakan kejadian khusus dari penerapan Hukum Bernoulli 
bila fluida dalam keadaan diam, yakni bahwa fluida tersebut. Fluida dalam keadaan statis 
maka kecepatan alirannya di mana-mana akan sama dengan nol. Selanjutnya perubahan 
tekanan akibat letaknya titik dalam fluida yang tidak termampatkan dapat diterangkan 
dengan gambar sebagai berikut:
Gambar 15. Manometer. 
Dari gambar dalam keadaan statis: v1 = v2 = 0 
p1= po dan h1 = h2 dan h2 = 0 
Berdasarkan Hukum Bernoulli p + ½ v2 = gh = konstan, dapat dituliskan menjadi 
po + 0 + ρ gh = p2 + 0 + 0 
p2 = po + ρ gh 
Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya 
lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk 
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat 
diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki 
penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih 
besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih 
besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit, dengan 
demikian maka akan terjadi perubahan kecepatan. Apabila kecepatan aliran yang melalui 
penampang lebih besar adalah v1 dan kecepatan aliran yang melalui pipa sempit adalah v2, 
maka kecepatan yang lewat pipa sempit akan memiliki laju yang lebih besar (v1 < v2). 
Dengan cara demikian tekanan yang ada pada bagian pipa lebih sempit akan menjadi lebih
kecil daripada tekanan pada bagian pipa yang berpenampang lebih besar. Lihat gambar di 
bawah ini. 
Gambar 16. Venturimeter 
Dalam aliran seperti yang digambarkan di atas akan berlaku Hukum Bernoulli sebagai 
berikut: 
p1 + ρ gh1 + ½ ρ v2 
1 = p2 + ρ gh2 + ½ ρ v2 
2 
pipa dalam keadaan mendatar h1 = h2 
ρ gh1 + ρ gh2 
sehingga: p1 + ½ ρ v2 
1 = p2 + ½ ρ v2 
2 
di sini v1 > v2 maka p2 < p1 
akibatnya p1 – p2 = ½ ρ (v2 
2 - v2 
1) 
padahal : p1 = pB + ρ gha 
p2 = pB = ρ ghb 
selanjutnya didapat: 
p1 – p2 = ρ g (ha - hb)
Apabila ha - hb = h yakni selisih tinggi antara permukaan zat cair bagian kiri dan kanan, 
maka akan didapat: 
p1 – p2 = ρ gh 
Dengan mengetahui selisih tinggi permukaan zat cair pada pipa pengendalli akan dapat 
diketahui perubahan tekanannya yang selanjutnya perubahan kecepatan dapat juga 
diketahui. Oleh sebab itu pipa venturi ini akan sangat berguna untuk pengaturan aliran 
bensin dalam sistem pengapian pada kendaraan bermotor. 
Tabung Pitot atau sering disebut pipa Pitot ini merupakan suatu peralatan yang dapat 
dikembangkan sebagai pengukur kecepatan gerak pesawat terbang. Melalui tabung ini 
umumnya dapat diketahui adalah kecepatan gerak pesawat terbang terhadap udara. Hal ini 
berarti apa yang terukur bukanlah kecepatan gerak terhadap kedudukan bumi. Oleh sebab 
itu untuk dapat mengukur kecepatan gerak pesawat terbang terhadap bumi, maka 
kecepatan udara harus dapat diketahui. Prinsip kerjanya tabung Pitot ini perhatikan gambar 
di bawah ini: 
Gambar 17. Tabung/pipa Pitot 
Adapun cara kerjanya dapat dikemukakan sebagai berikut: apabila alat ini digerakkan 
dengan cepat sekali (diletakkan dalam badan pesawat terbang) ke arah kiri sehingga udara
akan bergerak dalam arah yang sebaliknya yakni menuju arah kanan. Mula-mula 
udara akan masuk melalui lubang pertama, selanjutnya mengisi ruang tersebut sampai 
penuh. Setelah udara dapat mengisi ruang tersebut melalui lubang pertama dengan penuh 
maka udara tersebut akan dalam keadaan diam. Udara yang lewat lubang kedua akan selalu 
mengalir dan kecepatan udara yang mengalir melalui lubang pertama jauh lebih kecil 
daripada kecepatan pengaliran udaran yang melalui lubang kedua. Oleh sebab itu dapat 
dianggap v1 = 0 dan perbedaan tekanan diketahui dari perbedaan tinggi permukaan air 
raksa dalam pipa U. Untuk memudahkan perhitungan dalam keadaan mendatar maka tidak 
terdapat selisih tinggi hingga akan berlaku h1 = h2 dan Hukum Bernoulli dapat ditulis 
menjadi: 
p1 + ½ ρ v2 
1 = p2 + ½ ρ v2 
2 
v1 = 0, maka 
p1 = p2 + ½ ρ v2 
2 untuk v2 = v 
maka p1 - p2 = ½ ρ v2 
2 (p1 - p2) 
atau v = 
ρ 
Selisih tekanan dapat diketahui dengan mengukur perbedaan tinggi air raksa dalam pipa U 
tersebut maka kecepatan gerak pesawat terbang terhadap udara dapat diketahui dan 
dihitung dengan persamaan tersbeut. 
Untuk menurunkan tekanan dalam suatu ruangan tertentu dapat dipergunakan 
pompa penghisap udara yang bekerja berdasarkan Hukum Bernoulli. Prinsip kerjanya dapat 
dilukiskan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 18. Prinsip kerja pipa penghisap udara. 
Andaikan udara dalam ruangan R akan dikurangi atau dihisap melalui pompa 
penghisap yang bekerja berdasarkan Hukum Bernoulli maka dapat dilakukan dengan 
mengalirkan udara melalui pipa sempit A udara disemprotkan dengan kecepatan sangat 
besar (v) selanjutnya akibat aliran udara yang keluar dari pipa A tersebut maka tekanan 
udara yang berada pada tabung B akan menjadi semakin kecil. Hal ini mengakibatkan 
terjadinya perbedaan tekanan. Udara tersebut pada akhirnya akan keluar melalui lubang C 
secara terus-menerus. Selanjutnya dengan menyemprotkan yang berulang dan diperbesar 
kecepatan alirannya maka udara pada tabung R akan dapat berkurang terus-menerus sesuai 
dengan yang dikehendaki. Prinsip inilah yang merupakan prinsip kerja dari pompa 
penghisap. 
Untuk dapat memahami kegiatan belajar 3 ini, jawablah pertanyaan berikut ini 
dengan sebaik-baiknya. 
1. Dua buah bola pingpong yang digantungkan dengan seutas benang dan diletakkan 
berdekatan satu sama lain, selanjutnya hembuskan udara yang berada di antara dua 
bola pingpong tersebut. Apa yang terjadi? Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi! 
2. Dengan penalaran yang sama seperti soal nomor 1, tetapi gejalanya terjadi pada zat 
cair, yakni bahwa kapal yang sedang berlayar akan dapat berbenturan apabila kecepatan
aliran air di antara kedua kapal tersebut sangat besar. Mengapa terjadi gejala yang 
demikian ini? 
3. Rancanglah suatu percobaan untuk memperagakan terjadinya gejala yang menunjukkan 
Hukum Bernoulli. Jelaskan cara kerja yang dapat dilakukan! 
4. Buktikan bahwa pada aliran dari lubang melalui sebuah lubang yang digambarkan di 
bawah ini besarnya debit air dapat dinyatakan dengan persamaan. 
Gambar 19. 
5. Jelaskan prinsip kerja penyemprot hama tanaman yang digambarkan seperti gambar 
berikut ini dengan Hukum Bernoulli! 
Gambar 20. 
Kunci Jawaban latihan 3 
1. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar 21. 
Dengan ditiupnya udara di antara dua bola pingpong tersebut kedua bola 
pingpong akan bergerak saling mendekati dan pada akhirnya keduanya dapat 
berbenturan satu sama lain. Terjadinya benturan antara kedua bola ini disebabkan oleh 
hembusan terhadap udara di antara kedua bola tersebut. 
Dengan hembusan yang diberikan maka akan terdapat aliran udara di antara dua bola 
tersebut, akibatnya tekanan untuk daerah tersebut menjadi berkurang dan menjadi lebih 
kecil daripada tekanan di sekelilingnya sehingga bola pingpong terdorong untuk 
bergerak pada daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Selanjutnya kedua bola 
tersebut bergerak dalam arah yang berlawanan dan akhirnya dapat berbenturan 
satu sama lain. 
2. Perhatikan gambar di bawah ini. 
Gambar 22. 
Gambar berikut merupakan dua kapal yang sedang bergerak. Terjadinya benturan 
antara kedua kapal tersbeut akibat aliran air yang berada di antara keuda kapal tersebut 
memiliki kecepatan aliran yang jauh lebih besar daripada aliran air di 
sekitarnya. Akibatnya tekanan air di antara dua kapal tersebut mengalami penurunan
yang cukup besar yang mengakibatkan kapal bergeser dalam arah ayang berlawanan 
yang akibatnya dapat berbenturannya dua kapal tersebut. 
3. Lihat gambar di bawah ini. 
Gambar 23. 
Keterangan gambar: 
1) Pipa dengan diameter bagian tengah lebih sempit daripada bagian tepinya 
2) Pipa pengontrol permukaan air berwarna/tinta 
3) Tabung gelas yang berisi air berwarna/tinta 
Dari gambar yang telah disajikan di bagian depan apabila pipa kaca yang memiliki 
penampang berbeda dan pipa pengendali tersbeut dicelupkan dalam air berwarna maka 
setting percobaan dapat disajikan dalam gambar tersebut. 
Adapun langkah percobaan yang dapat dilakukan adalah: 
a. Pipa pengendali dicelupkan dalam air berwarna dan tabung belum dihembuskan 
udara, maka permukaan air berwarna di bagian dalam dan bagian luar akan sama 
tinggi karena tekanan di sekelilingnya akan sama. 
b. Selanjutnya pipa bagian kanan dihembus kuat-kuat, sehingga pada pipa akan terjadi 
aliran udara. Akibatnya berdasarkan Hukum Bernoulli tekanan pada bagian dalam 
tabung akan berkurang sehingga ada sebagian air berwarna dapat naik dalam pipa
pengendali tersebut, yang menyebabkan perbedaan tekanan di dalam pipa dan di 
luar pipa. Dengan mengukur perbedaan tinggi air berwarna dan 
mengetahui massa jenis air berwarna maka perbedaam tekanan dapat diketahui. 
4. Lihat gambar di bawah ini. 
Gambar 24. 
Gambar berikut memperlihatkan suatu bejana yang pada bagian bawah diberikan lubang 
yang sempit untuk pengeluaran air (peluahan air). Jarak lubang tersebut pada awal 
percobaan adalah h cm dari permukaan air yang diisikan ke dalam bejana 
tersebut. Apabila tekanan mula-mula dari udara di sekeliling pipa adalah PB dan lubang 
peluahan air disebut lubang R, serta tinggi permukaan air mula-mula adalah p, maka 
setelah lubang sempit tersebut dibiarkan terbuka maka air yang meluah melalui lubang 
R tersebut akan memancar keluar. Oleh karena lubang R tersebut relatif kecil bila 
dibandingkan dengan diameter bejana, maka gerak permukaan air dalam bejana (P) 
tersebut amat lambat, berarti vp sangat kecil atau dapat disamakan dengan nol. 
Selanjutnya berdasarkan Hukum Bernoulli, akan dapat dituliskan sebagai berikut: 
p1 + ρ gh1 + ½ ρ v2 
1 = p2 + ρ gh2 + ½ ρ v2 
2 
Apabila lubang R sebagai lubang referensi maka dapat dikemukakan bahwa 
v1 = 0, h2 = 0 dan p1 = p2 dan v2 = v 
maka Hukum Bernoulli dapat dituliskan menjadi
pB + ρ gh + pB + ½ ρ v2 
atau 
½ ρ v2 = ρ gh 
V = √2 gh 
Apabila luas penampang lubang diberikan notasi A maka besarnya debit 
(Q) = A √2 gh 
5. Perhatikan gambar di bawah ini. 
Gambar 25. 
Keterangan gambar: 
1) Lubang kecil berada di ujung penyemprot 
2) Penghisap yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan 
3) Tabung penyemprot yang diisi dengan cairan obat hama 
Prinsip bekerjanya alat tersebut dapat didasarkan pada Hukum Bernoulli yang dapat 
dinyatakan sebagai berikut: 
p + ρ gh + ½ ρ v2 = konstan 
Penghisap ditekan dalam keadaan mendatar berartiakan berlaku 
ρ gh1 = ρ gh2, sehingga persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi 
p1 + ½ ρ v2 
1 = p2 + ½ ρ v2 
2 
p1 - p2 = ½ ρ (v2 
2 - v2 
1)
Jika p1 < p2 maka v1 > v2, jadi pada tempat yang tekanannya kecil maka kecepatan 
pengalirannya akan besar. 
Rangkuman 
Hukum Bernoulli merupakan salah satu dasar yang perlu dipahami dalam 
menjelaskan aliran fluida terutama fluida tanpa kekentalan. Hal ini memberikan gambaran 
bahwa Hukum Bernoulli dapat menerangkan gejala lairan fluida yang laminier atau bahkan 
fluida ideal. Banyak penerapan yang berkaitan dengan Hukum Bernoulli tersebut terutama 
berkaitan dengan desain peralatan yang hemat energi seperti diungkapkan di bagian depan. 
Bagaimana Pesawat mengukur 
Kecepatan nya? 
Posted on July 16, 2009 by alonberhia 
JIKA kendaraan yang bergerak di darat mengukur 
kecepatan dengan menggunakan speedometer, 
lalu bagaimanakah dengan pesawat terbang? 
Seperti kamu ketahui, speedometer bergerak 
berdasarkan perputaran roda yang menyentuh 
daratan. Nah bagaimana dengan pesawat yang 
melayang di udara? 
Dalam dunia penerbangan ada dua 
kecepatan yang diukur, yaitu kecepatan 
darat (ground speed) dan kecepatan angin 
(air speed). Kecepatan darat diukur dengan 
menghitung jarak dua buah titik (berangkat
dan tujuan) dan kemudian dibagi dengan waktu tempuhnya. 
Alat ukur itu mendapat masukan dari PITOT, 
yaitu semacam lubang kecil berbentuk pipa 
yang terhubung langsung dengan udara 
bebas, yang diletakkan biasanya di muka 
pesawat. Selanjutnya dari pitot tersebut 
dapat diukur tiga parameter, yaitu kecepatan udara (airspeed), 
altimeter, dan Variometer (alat ukur kecepatan vertikal) 
Pitot sendiri adalah alat yang memang 
digunakan untuk mengetahui perbedaan 
tekanan yang disebabkan oleh aliran fluida 
(cairan, maupun udara) 
Nah jadi kalo sepeda kamu menggunakan 
putaran roda untuk menggerakkan alat 
speedomernya, maka pesawat terbang menggunakan pitot untuk 
mengukur sekaligus tiga parameter. 
Nah, ada yang tahu bagaimana kapal laut mengukur 
kecepatannya? ***

More Related Content

What's hot (20)

Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fisika - Fluida Dinamis
Fisika - Fluida DinamisFisika - Fluida Dinamis
Fisika - Fluida Dinamis
 
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjutDinamika fluida pertemuan 3 lanjut
Dinamika fluida pertemuan 3 lanjut
 
Fluida statis
Fluida statisFluida statis
Fluida statis
 
fluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMAfluida dinamis kelas XI SMA
fluida dinamis kelas XI SMA
 
Miftahurrahmi dan derma yulita fluida dinamis
Miftahurrahmi dan derma yulita fluida dinamisMiftahurrahmi dan derma yulita fluida dinamis
Miftahurrahmi dan derma yulita fluida dinamis
 
Hidrostatika
HidrostatikaHidrostatika
Hidrostatika
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
Mekanika fluida 1 pertemuan 06,07,08
 
Ulangan fisika
Ulangan fisikaUlangan fisika
Ulangan fisika
 
2 rumus-bernoulli
2 rumus-bernoulli2 rumus-bernoulli
2 rumus-bernoulli
 
Pressure measurement
Pressure measurementPressure measurement
Pressure measurement
 
Fluida
FluidaFluida
Fluida
 
Bab 7 fisika
Bab 7 fisikaBab 7 fisika
Bab 7 fisika
 
Ppt nor aida agustina xii ipa 2
Ppt nor aida agustina xii ipa 2Ppt nor aida agustina xii ipa 2
Ppt nor aida agustina xii ipa 2
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 okMekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
Mekanika fluida 1 pertemuan 03 ok
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida dinamis
Fluida dinamis Fluida dinamis
Fluida dinamis
 
Dinamika fluida
Dinamika fluidaDinamika fluida
Dinamika fluida
 

Similar to Hukum bernoulli (20)

Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Tugas remidi fisika
Tugas remidi fisikaTugas remidi fisika
Tugas remidi fisika
 
Lb penerapan hk. bernoulli
Lb penerapan hk. bernoulliLb penerapan hk. bernoulli
Lb penerapan hk. bernoulli
 
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluidaITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
ITP UNS SEMESTER 1 Dinamika fluida
 
Fluida dinamis
Fluida dinamisFluida dinamis
Fluida dinamis
 
Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)Fluida bergerak(1)
Fluida bergerak(1)
 
FLUIDA BERGERAK
FLUIDA BERGERAKFLUIDA BERGERAK
FLUIDA BERGERAK
 
Fluida bergerak
Fluida bergerakFluida bergerak
Fluida bergerak
 
Modul 6-pipa-u 4
Modul 6-pipa-u 4Modul 6-pipa-u 4
Modul 6-pipa-u 4
 
Dinamika Fluida.pdf
Dinamika Fluida.pdfDinamika Fluida.pdf
Dinamika Fluida.pdf
 
Fluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XIFluida - Fisika XI
Fluida - Fisika XI
 
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
Laporan lengkap percobaan; pipa venturi.
 
8. fluida2-fan
8. fluida2-fan8. fluida2-fan
8. fluida2-fan
 
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu kerenKelompok 5 fluida dinamik varu keren
Kelompok 5 fluida dinamik varu keren
 
metode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembungmetode tekanan maksimum gelembung
metode tekanan maksimum gelembung
 
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESINPRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
PRATIKUM FENOMENA & PENGUKURAN DASAR MESIN
 
Pertemuan f l u i d a
Pertemuan f l u i d aPertemuan f l u i d a
Pertemuan f l u i d a
 
2 12
2 122 12
2 12
 
Mekanika Fluida
Mekanika FluidaMekanika Fluida
Mekanika Fluida
 
Hidrodinamika
HidrodinamikaHidrodinamika
Hidrodinamika
 

Hukum bernoulli

  • 1. HUKUM BERNOULLI Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan dirumuskan oleh Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan dengan aliran air. Persamaan dasar tersebut disebut sebagai persamaan Bernoulli atau teorema Bernoulli, yakni suatu persamaan yang menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan kecepatan, tinggi permukaan zat cair dan tekanannya.Persamaan yang telah dihasilkan oleh Bernoulli tersebut juga dapat disebut sebagai Hukum Bernoulli, yakni suatu hukum yang dapat digunakan untuk menjelaskan gejala yang berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa. Hukum tersebut diturunkan dari Hukum Newton dengan berpangkal tolak pada teorema kerja-tenaga aliran zat cair dengan beberapa persyaratan antara lain aliran yang terjadi merupakan aliran steady(mantap, tunak), tak berolak (laminier, garis alir streamline), tidak kental dan tidak termampatkan. Persamaan dinyatakan dalam Hukum Bernoulli tersebut melibatkan hubungan berbagai besaran fisis dalam fluida, yakni kecepatan aliran yang memiliki satu garis arus, tinggi permukaan air yang mengalir, dan tekanannya. Bentuk hubungan yang dapat dijelaskan melalui besaran tersebut adalah besaran usaha tenaga pada zat cair. Selanjutnya apabila pengkajian hukum ini berpangkal tolak pada hukum kekekalan massa seperti yang telah disajikan pada bab terdahulu, dengan menggunakan persyaratan seperti yang telah disajikan di bagian depan maka dalam aliran ini hukum kekekalan massa tersebut lebih mengacu pada hukum kekekalan flux massa. Oleh sebab itu dalam tabung aliran semua partikel zat cair yang lewat melalui pipa/tabung yang memiliki
  • 2. luas penampang tertentu diandaikan memiliki kecepatan pengaliran di satu titik adalah sama pada garis aliran yang sama. Namun demikian pada titik-titik lainnya dapat memiliki kecepatan yang berbeda. Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut. Gambar 13. Gerak sebagian fluida dalam penurunan persamaan Bernoulli Keterangan gambar: 1. h1 dan h2 masing-masing adalah tinggi titik tertentu zat cair dalam tabung/pipa bagian kiri dan bagian kanan. 2. v1 dan v2 adalah kecepatan aliran pada titik tertentu sari suatu zat cair kiri dan kanan. 3. A1 dan A2 adalah luas penampang pipa bagian dalam yang dialiri zat cair sebelah kiri dan sebelah kanan. 4. P1 dan P2 adalah tekanan pada zat cair tersebuut dari berturut-turut dari bagian kiri dan bagian kanan. Gambar di bagian depan merupakan aliran zat cair melalui pipa yang berbeda luas penampangnya dengan tekanan yang berbeda dan terletak pada ketinggian yang berbeda hingga kecepatan pengalirannya juga berbeda. Dalam aliran tersebut diandaikan zat cair
  • 3. tidak termampatkan, alirannya mantap sehingga garis alir merupakan garis yang streamline, demikian pula banyaknya volume yang dapat mengalir tiap satuan waktu dari pipa sebelah kiri dan kanan adalah sama. Dari gambar, dapat dikemukakan bahwa zat cair pada semua titik akan mendapatkan tekanan. Hal ini berarti pada kedua permukaan yang kita tinjau (lihat gambar yang diarsir) akan bekerja gaya yang arahnya ke dalam. Jika bagian ini bergerak dari posisi pertama menuju bagian kedua, gayayang bekerja pada permukaan pertama akan melakukan usaha terhadap unsur yang ditinjau tadi sedangkan bagan tersebut akan melakukan usaha terhadap gaya yang bekerja pada permukaan sebelah kanan. Selisih antara kedua besaran usaha tersebut sama dengan perubahan energi gerak ditambah energi potensial dari bagian tersebut. Selisih kedua besaran energi tersebut disebut sebagai energi netto. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut: p1 Δ1 Δ11 – p2 Δ2 Δ12 = (½ mv2 1 – ½ mv2 2) + (mgh2 – mgh1) A Δ 1 = v p1 v1 – p2 v2 = ½ m (v2 1 – v2 2) + mg (h2 – h1) Pada hal v = m/ρ, maka persamaan dapat diubah menjadi: p1 (m/ρ) – p2 (m/ρ) = ½ m (v2 1 – v2 2) + mg (h2 – h1) atau dapat diubah menjadi: p1 (m/ρ) + ½ m v2 1 + mgh1 = p2 (m/ρ) + ½ m v2 2 + mgh2 Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
  • 4. p1 + ½ ρ v2 1 + ρ gh1 = p2 + ½ ρ v2 2 + ρ gh2 atau ditulis secara umum menjadi: p + ½ ρ v2 + ρ gh = konstan Persamaan di atas merupakan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli yang menyatakan hubungan antara kecepatan aliran dengan tinggi permukaan air dan tekanannya. Dalam kehidupan sehari-hari Hukum Bernoulli memiliki penerapan yang beragam yang ada hubungannya dengan aliran fluida, baik aliran zat cair maupun gas. Penerapan tersebut sebagian besar dimanfaatkan dalam bidang teknik dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aliran fluida.Misalnya dalam teknologi pesawat terbang Hukum Bernoulli tersebut dimanfaatkan untuk merancang desain sayap pesawat terbang. Dalam bidang yang lain misalnya desain bentuk mobil yang hemat bahan baker, kapal laut dan sebagian alat ukur yang dapat digunakan dalam suatu peralatan pengendali kecepatan dan sebagainya. Dengan mengusahakan bentuk sayap pesawat terbang seperti yang tergambar di bawah ini, maka bagian depan dari sayap tersebut memiliki permukaan yang tidak kaku sehingga dapat memberikan kemudahan dalam aliran udara. Lihat gambar!
  • 5. Gambar 14. Penampang sayap pesawat terbang. Bentuk sayap yang demikian sengaja dirancang agar aliran yang mengenai bagian depan dari sayap akan membentuk aliran laminier. Dari gambar di samping ini dapat dijelaskan bahwa apabila pesawat terbang digerakkan dengan ke depan kecepatan udara di bagian atas pesawat dan kecepatan udara yang lewat bagian bawah pesawat terbang akan menjadi tidak sama. Kecepatan aliran udara pada bagian atas akan cenderung lebih besar daripada kecepatan aliran udara bagian bawah pesawat terbang. Hal ini mengakibatkan munculnya gaya pengangkatan yang bekerja pada pesawat terbang sehingga pesawat terbang dapat naik ke udara. Persamaan hidrostatika merupakan kejadian khusus dari penerapan Hukum Bernoulli bila fluida dalam keadaan diam, yakni bahwa fluida tersebut. Fluida dalam keadaan statis maka kecepatan alirannya di mana-mana akan sama dengan nol. Selanjutnya perubahan tekanan akibat letaknya titik dalam fluida yang tidak termampatkan dapat diterangkan dengan gambar sebagai berikut:
  • 6. Gambar 15. Manometer. Dari gambar dalam keadaan statis: v1 = v2 = 0 p1= po dan h1 = h2 dan h2 = 0 Berdasarkan Hukum Bernoulli p + ½ v2 = gh = konstan, dapat dituliskan menjadi po + 0 + ρ gh = p2 + 0 + 0 p2 = po + ρ gh Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir melalui pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit, dengan demikian maka akan terjadi perubahan kecepatan. Apabila kecepatan aliran yang melalui penampang lebih besar adalah v1 dan kecepatan aliran yang melalui pipa sempit adalah v2, maka kecepatan yang lewat pipa sempit akan memiliki laju yang lebih besar (v1 < v2). Dengan cara demikian tekanan yang ada pada bagian pipa lebih sempit akan menjadi lebih
  • 7. kecil daripada tekanan pada bagian pipa yang berpenampang lebih besar. Lihat gambar di bawah ini. Gambar 16. Venturimeter Dalam aliran seperti yang digambarkan di atas akan berlaku Hukum Bernoulli sebagai berikut: p1 + ρ gh1 + ½ ρ v2 1 = p2 + ρ gh2 + ½ ρ v2 2 pipa dalam keadaan mendatar h1 = h2 ρ gh1 + ρ gh2 sehingga: p1 + ½ ρ v2 1 = p2 + ½ ρ v2 2 di sini v1 > v2 maka p2 < p1 akibatnya p1 – p2 = ½ ρ (v2 2 - v2 1) padahal : p1 = pB + ρ gha p2 = pB = ρ ghb selanjutnya didapat: p1 – p2 = ρ g (ha - hb)
  • 8. Apabila ha - hb = h yakni selisih tinggi antara permukaan zat cair bagian kiri dan kanan, maka akan didapat: p1 – p2 = ρ gh Dengan mengetahui selisih tinggi permukaan zat cair pada pipa pengendalli akan dapat diketahui perubahan tekanannya yang selanjutnya perubahan kecepatan dapat juga diketahui. Oleh sebab itu pipa venturi ini akan sangat berguna untuk pengaturan aliran bensin dalam sistem pengapian pada kendaraan bermotor. Tabung Pitot atau sering disebut pipa Pitot ini merupakan suatu peralatan yang dapat dikembangkan sebagai pengukur kecepatan gerak pesawat terbang. Melalui tabung ini umumnya dapat diketahui adalah kecepatan gerak pesawat terbang terhadap udara. Hal ini berarti apa yang terukur bukanlah kecepatan gerak terhadap kedudukan bumi. Oleh sebab itu untuk dapat mengukur kecepatan gerak pesawat terbang terhadap bumi, maka kecepatan udara harus dapat diketahui. Prinsip kerjanya tabung Pitot ini perhatikan gambar di bawah ini: Gambar 17. Tabung/pipa Pitot Adapun cara kerjanya dapat dikemukakan sebagai berikut: apabila alat ini digerakkan dengan cepat sekali (diletakkan dalam badan pesawat terbang) ke arah kiri sehingga udara
  • 9. akan bergerak dalam arah yang sebaliknya yakni menuju arah kanan. Mula-mula udara akan masuk melalui lubang pertama, selanjutnya mengisi ruang tersebut sampai penuh. Setelah udara dapat mengisi ruang tersebut melalui lubang pertama dengan penuh maka udara tersebut akan dalam keadaan diam. Udara yang lewat lubang kedua akan selalu mengalir dan kecepatan udara yang mengalir melalui lubang pertama jauh lebih kecil daripada kecepatan pengaliran udaran yang melalui lubang kedua. Oleh sebab itu dapat dianggap v1 = 0 dan perbedaan tekanan diketahui dari perbedaan tinggi permukaan air raksa dalam pipa U. Untuk memudahkan perhitungan dalam keadaan mendatar maka tidak terdapat selisih tinggi hingga akan berlaku h1 = h2 dan Hukum Bernoulli dapat ditulis menjadi: p1 + ½ ρ v2 1 = p2 + ½ ρ v2 2 v1 = 0, maka p1 = p2 + ½ ρ v2 2 untuk v2 = v maka p1 - p2 = ½ ρ v2 2 (p1 - p2) atau v = ρ Selisih tekanan dapat diketahui dengan mengukur perbedaan tinggi air raksa dalam pipa U tersebut maka kecepatan gerak pesawat terbang terhadap udara dapat diketahui dan dihitung dengan persamaan tersbeut. Untuk menurunkan tekanan dalam suatu ruangan tertentu dapat dipergunakan pompa penghisap udara yang bekerja berdasarkan Hukum Bernoulli. Prinsip kerjanya dapat dilukiskan dalam gambar sebagai berikut:
  • 10. Gambar 18. Prinsip kerja pipa penghisap udara. Andaikan udara dalam ruangan R akan dikurangi atau dihisap melalui pompa penghisap yang bekerja berdasarkan Hukum Bernoulli maka dapat dilakukan dengan mengalirkan udara melalui pipa sempit A udara disemprotkan dengan kecepatan sangat besar (v) selanjutnya akibat aliran udara yang keluar dari pipa A tersebut maka tekanan udara yang berada pada tabung B akan menjadi semakin kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan tekanan. Udara tersebut pada akhirnya akan keluar melalui lubang C secara terus-menerus. Selanjutnya dengan menyemprotkan yang berulang dan diperbesar kecepatan alirannya maka udara pada tabung R akan dapat berkurang terus-menerus sesuai dengan yang dikehendaki. Prinsip inilah yang merupakan prinsip kerja dari pompa penghisap. Untuk dapat memahami kegiatan belajar 3 ini, jawablah pertanyaan berikut ini dengan sebaik-baiknya. 1. Dua buah bola pingpong yang digantungkan dengan seutas benang dan diletakkan berdekatan satu sama lain, selanjutnya hembuskan udara yang berada di antara dua bola pingpong tersebut. Apa yang terjadi? Jelaskan mengapa hal tersebut dapat terjadi! 2. Dengan penalaran yang sama seperti soal nomor 1, tetapi gejalanya terjadi pada zat cair, yakni bahwa kapal yang sedang berlayar akan dapat berbenturan apabila kecepatan
  • 11. aliran air di antara kedua kapal tersebut sangat besar. Mengapa terjadi gejala yang demikian ini? 3. Rancanglah suatu percobaan untuk memperagakan terjadinya gejala yang menunjukkan Hukum Bernoulli. Jelaskan cara kerja yang dapat dilakukan! 4. Buktikan bahwa pada aliran dari lubang melalui sebuah lubang yang digambarkan di bawah ini besarnya debit air dapat dinyatakan dengan persamaan. Gambar 19. 5. Jelaskan prinsip kerja penyemprot hama tanaman yang digambarkan seperti gambar berikut ini dengan Hukum Bernoulli! Gambar 20. Kunci Jawaban latihan 3 1. Lihat gambar di bawah ini.
  • 12. Gambar 21. Dengan ditiupnya udara di antara dua bola pingpong tersebut kedua bola pingpong akan bergerak saling mendekati dan pada akhirnya keduanya dapat berbenturan satu sama lain. Terjadinya benturan antara kedua bola ini disebabkan oleh hembusan terhadap udara di antara kedua bola tersebut. Dengan hembusan yang diberikan maka akan terdapat aliran udara di antara dua bola tersebut, akibatnya tekanan untuk daerah tersebut menjadi berkurang dan menjadi lebih kecil daripada tekanan di sekelilingnya sehingga bola pingpong terdorong untuk bergerak pada daerah yang memiliki tekanan yang lebih rendah. Selanjutnya kedua bola tersebut bergerak dalam arah yang berlawanan dan akhirnya dapat berbenturan satu sama lain. 2. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 22. Gambar berikut merupakan dua kapal yang sedang bergerak. Terjadinya benturan antara kedua kapal tersbeut akibat aliran air yang berada di antara keuda kapal tersebut memiliki kecepatan aliran yang jauh lebih besar daripada aliran air di sekitarnya. Akibatnya tekanan air di antara dua kapal tersebut mengalami penurunan
  • 13. yang cukup besar yang mengakibatkan kapal bergeser dalam arah ayang berlawanan yang akibatnya dapat berbenturannya dua kapal tersebut. 3. Lihat gambar di bawah ini. Gambar 23. Keterangan gambar: 1) Pipa dengan diameter bagian tengah lebih sempit daripada bagian tepinya 2) Pipa pengontrol permukaan air berwarna/tinta 3) Tabung gelas yang berisi air berwarna/tinta Dari gambar yang telah disajikan di bagian depan apabila pipa kaca yang memiliki penampang berbeda dan pipa pengendali tersbeut dicelupkan dalam air berwarna maka setting percobaan dapat disajikan dalam gambar tersebut. Adapun langkah percobaan yang dapat dilakukan adalah: a. Pipa pengendali dicelupkan dalam air berwarna dan tabung belum dihembuskan udara, maka permukaan air berwarna di bagian dalam dan bagian luar akan sama tinggi karena tekanan di sekelilingnya akan sama. b. Selanjutnya pipa bagian kanan dihembus kuat-kuat, sehingga pada pipa akan terjadi aliran udara. Akibatnya berdasarkan Hukum Bernoulli tekanan pada bagian dalam tabung akan berkurang sehingga ada sebagian air berwarna dapat naik dalam pipa
  • 14. pengendali tersebut, yang menyebabkan perbedaan tekanan di dalam pipa dan di luar pipa. Dengan mengukur perbedaan tinggi air berwarna dan mengetahui massa jenis air berwarna maka perbedaam tekanan dapat diketahui. 4. Lihat gambar di bawah ini. Gambar 24. Gambar berikut memperlihatkan suatu bejana yang pada bagian bawah diberikan lubang yang sempit untuk pengeluaran air (peluahan air). Jarak lubang tersebut pada awal percobaan adalah h cm dari permukaan air yang diisikan ke dalam bejana tersebut. Apabila tekanan mula-mula dari udara di sekeliling pipa adalah PB dan lubang peluahan air disebut lubang R, serta tinggi permukaan air mula-mula adalah p, maka setelah lubang sempit tersebut dibiarkan terbuka maka air yang meluah melalui lubang R tersebut akan memancar keluar. Oleh karena lubang R tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan diameter bejana, maka gerak permukaan air dalam bejana (P) tersebut amat lambat, berarti vp sangat kecil atau dapat disamakan dengan nol. Selanjutnya berdasarkan Hukum Bernoulli, akan dapat dituliskan sebagai berikut: p1 + ρ gh1 + ½ ρ v2 1 = p2 + ρ gh2 + ½ ρ v2 2 Apabila lubang R sebagai lubang referensi maka dapat dikemukakan bahwa v1 = 0, h2 = 0 dan p1 = p2 dan v2 = v maka Hukum Bernoulli dapat dituliskan menjadi
  • 15. pB + ρ gh + pB + ½ ρ v2 atau ½ ρ v2 = ρ gh V = √2 gh Apabila luas penampang lubang diberikan notasi A maka besarnya debit (Q) = A √2 gh 5. Perhatikan gambar di bawah ini. Gambar 25. Keterangan gambar: 1) Lubang kecil berada di ujung penyemprot 2) Penghisap yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan 3) Tabung penyemprot yang diisi dengan cairan obat hama Prinsip bekerjanya alat tersebut dapat didasarkan pada Hukum Bernoulli yang dapat dinyatakan sebagai berikut: p + ρ gh + ½ ρ v2 = konstan Penghisap ditekan dalam keadaan mendatar berartiakan berlaku ρ gh1 = ρ gh2, sehingga persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi p1 + ½ ρ v2 1 = p2 + ½ ρ v2 2 p1 - p2 = ½ ρ (v2 2 - v2 1)
  • 16. Jika p1 < p2 maka v1 > v2, jadi pada tempat yang tekanannya kecil maka kecepatan pengalirannya akan besar. Rangkuman Hukum Bernoulli merupakan salah satu dasar yang perlu dipahami dalam menjelaskan aliran fluida terutama fluida tanpa kekentalan. Hal ini memberikan gambaran bahwa Hukum Bernoulli dapat menerangkan gejala lairan fluida yang laminier atau bahkan fluida ideal. Banyak penerapan yang berkaitan dengan Hukum Bernoulli tersebut terutama berkaitan dengan desain peralatan yang hemat energi seperti diungkapkan di bagian depan. Bagaimana Pesawat mengukur Kecepatan nya? Posted on July 16, 2009 by alonberhia JIKA kendaraan yang bergerak di darat mengukur kecepatan dengan menggunakan speedometer, lalu bagaimanakah dengan pesawat terbang? Seperti kamu ketahui, speedometer bergerak berdasarkan perputaran roda yang menyentuh daratan. Nah bagaimana dengan pesawat yang melayang di udara? Dalam dunia penerbangan ada dua kecepatan yang diukur, yaitu kecepatan darat (ground speed) dan kecepatan angin (air speed). Kecepatan darat diukur dengan menghitung jarak dua buah titik (berangkat
  • 17. dan tujuan) dan kemudian dibagi dengan waktu tempuhnya. Alat ukur itu mendapat masukan dari PITOT, yaitu semacam lubang kecil berbentuk pipa yang terhubung langsung dengan udara bebas, yang diletakkan biasanya di muka pesawat. Selanjutnya dari pitot tersebut dapat diukur tiga parameter, yaitu kecepatan udara (airspeed), altimeter, dan Variometer (alat ukur kecepatan vertikal) Pitot sendiri adalah alat yang memang digunakan untuk mengetahui perbedaan tekanan yang disebabkan oleh aliran fluida (cairan, maupun udara) Nah jadi kalo sepeda kamu menggunakan putaran roda untuk menggerakkan alat speedomernya, maka pesawat terbang menggunakan pitot untuk mengukur sekaligus tiga parameter. Nah, ada yang tahu bagaimana kapal laut mengukur kecepatannya? ***