1. OBSTETRI
Modul
Lingkup Kebidanan dan Komplikasi
Kehamilan
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
LIA ARTIKA SARI
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 3
2. 2
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
i
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kata
Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan MODUL SATU dari EMPAT MODUL dalam Mata
Kuliah Obstetri yang berjudul Lingkup Kebidanan dan Komplikasi
Kehamilan.
Modul Obstetri ini disusun dalam rangka membantu proses
pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan sistem
pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan
latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk
ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan.
Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada
segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya
modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
a. Menteri Kesehatan Republik Indonesia
b. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
c. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
e. Tim editor modul
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat
kami harapkan.
Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang
menggunakan system jarak jauh.
Jakarta, Juli 2013
PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
Daftar Istilah
ISTILAH KETERANGAN
Ekskresi proses pembuangan sisa metabolisme
Hipervaskularisasi pembuluh darah meningkat
Hiperplasia
kondisi dimana ukuran sel tetap akan tetapi jumlah sel
yang bertambah
Hiperpigmentasi
gangguan pigmentasi kulit dimana warna kulit berubah
menjadi lebih gelap (kecoklatan, keabuan, kebiruan, atau
kehitaman)
Hipertropi
peningkatan volume organ atau jaringan akibat pem-
besaran komponen sel
Hipoksia kondisi kekurangan oksigen pada jaringan tubuh
3. 3
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Setelah mempelajari kegiatan belajar I Anda bisa menjelaskan lingkup kebidanan.
Lingkup kegiatan belajar ini meliputi: fisiologi kehamilan, fisiologi persalinan, adaptasi
fisiologi bayi baru lahir dan fisiologis nifas.
• Fisiologi kehamilan: pengertian kehamilan, perubahan anatomi fisiologi kehamilan,
tanda dan gejala kehamilan.
• Fisiologi persalinan: pengertian persalinan, sebab terjadinya proses persalinan,
faktor-faktor dalam persalinan, pembagian fase/kala persalinan
• Fisiologi nifas: pengertian nifas, perubahan fisiologis pada masa nifas
• Adaptasi fisiologi bayi baru lahir: pengertian bayi baru lahir, adaptasi fisiologis
bayi baru lahir.
LINGKUP KEBIDANAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Pokok - Pokok Materi
Kegiatan
Belajar 1
Pendahuluan
Rekan mahsiswa, selamat berjumpa pada kuliah Obstetri Modul yang Anda pelajari ini
adalahmodulpertamadariempatmodulyangharusdiselesaikan.Setelahmenyelesaikan
modul ini diharapkan Anda dapat (1) menjelaskan ruang lingkup kebidanan dari
kehamilan, persalinan dan nifas, 2) mengetahui dan menganalisis komplikasi-komplikasi
apa saja yang terjadi pada saat kehamilan. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat
dibutuhkan bagi anda sebagai seorang bidan, dimana Anda dapat mempelajari fisiologi
dari kehamilan, persalinan dan nifas serta dapat menganalisis suatu keadaan fisiologis
dapat berubah menjadi suatu hal yang patologis, sehingga bidan dituntut untuk dapat
menganalisa sedini mungkin hal-hal yang memungkinkan ke arah patologis agar dapat
segera diberi penanganan.
Modul ini dikemas dalam tiga kegiatan belajar dan seluruhnya diberi alokasi waktu
sedikitnya tiga jam. Tiga kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai
berikut:
Kegiatan Belajar 1: Lingkup Kebidanan
Kegiatan Belajar 2: Komplikasi Kehamilan
Kegiatan Belajar 3: Penyakit dan kelainan yang mempengaruhi dan dipengaruhi
kehamilan.
Untuk mempelajari modul ini dengan baik, Anda harus mengikuti langkah-langkah
belajar sebagai berikut:
1. Pahami dulu berbagai kegiatan penting dari mulai tahap awal sampai akhir.
2. Lakukan kajian terhadap lingkup kebidanan serta komplikasi-komplikasi kehamilan
yang pernah Anda alami di lapangan.
3. Pelajari terlebih dahulu Kegiatan Belajar 1 dan lakukan latihan dengan mengambil
contoh suatu kasus.
4. Keberhasilan proses pembelajaran Anda sangat tergantung kepada kesungguhan
Anda dalam mengerjakan latihan. Untuk itu berlatihlah secara mandiri atau
berkelompok dengan teman sejawat.
5. Kunci jawaban setiap tugas ada dibagian belakang, tapi cobalah untuk
menyelesaikan terlebih dahulu baru mencocokan dengan kunci jawaban.
6. Bila mengalami kesulitan, silahkan Anda hubungin insturktur/pembimbing yang
mengajar mata diklat ini.
Baiklah saudara selamat belajar, semoga Anda sukses dalam mempelajari Modul ini,
dan Anda bisa segera maju ke modul berikutnya.
4. 2
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Terjadi perubahan juga pada anatomi dan fisiologi organ-organ sistem reproduksi
dan organ-organ sistem tubuh lainnya, yang dipengaruhi terutama oleh perubahan
keseimbangan hormonal tersebut.
a) Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron berperan
untuk elastisitas/kelenturan uterus. Taksiran kasar perbesaran uterus pada
perabaan tinggi fundus: :
- Tidak hamil/normal: sebesar telur ayam (+ 30 g)
- Kehamilan 8 minggu: telur bebek
- Kehamilan 12 minggu: telur angsa
- Kehamilan 16 minggu: pertengahan simfisis-pusat
- Kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat.
- Kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat.
- Kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
- Kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
- 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
b) Vagina /vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron, warna
merah kebiruan (tanda Chadwick).
c) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan estrogen. Selama kehamilan ovarium tenang/
beristirahat. Tidak terjadi pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
d) Payudara
Akibatpengaruhestrogenterjadihiperplasiasistemduktusdanjaringaninterstisial
Payudara. Hormon laktogenik plasenta (diantaranya somatomammotropin)
menyebabkan hipertrofi dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak,
kolostrum. Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta
hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla akibat
pengaruh melanofor. Puting susu membesar dan menonjol.
e) Peningkatan berat badan selama hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari pertumbuhan isi
konsepsi dan volume berbagai organ/cairan intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg,
berat plasenta + 0.5 kg, cairan amnion + 1 kg, berat uterus + 1 kg, penambahan
volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae + 1 kg, penumpukan
cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1-1.5 kg.
f) Sistem respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma juga terdorong
ke cranial sehingga terjadi hiperventilasi dangkal (20-24x/menit) akibat kompliansi
Uraian
Materi
Saya yakin Anda tentu pernah melihat/memeriksa ibu hamil bukan?
Coba jelaskan apa itu pengertian kehamilan didalam kotak dibawah ini
Coba cocokan jawaban Anda dengan pernyataan dibawah ini.
I. KEHAMILAN
1) Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses dimana sebuah sel mani membuahi telur menjadi
satu sel di sepertiga bagian distal saluran telur, kemudian membelah menjadi
beberapa sel disebut morula dan selanjutnya sebagai blastokist melakukan
implantasi pada dinding rahim dimulai dengan perkembangan dan pertumbuhan
mudigah sampai janin cukup bulan yang berlangsung selama 9 bulan (±40 minggu).
Kehamilan adalah pertemuan sel telur (ovum) dan sel sperma yang diikuti dengan
nidasi dan implantasi.
2) Fisiologi Kehamilan
Prinsip terjadinya kehamilan :
1. Pembuahan/fertilisasi : bertemunya sel telur/ovum wanita dengan sel benih/
spermatozoa pria.
2. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuahan tersebut.
3. Nidasi/implantasi zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada keadaan
normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding kavum uteri).
4. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal individu
baru.
Kehamilan dipengaruhi berbagai hormon: estrogen, progesteron, human chorionic
gonadotropin, human somatomammotropin, prolaktin. Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) adalah hormon aktif khusus yang berperan selama awal masa
kehamilan, berfluktuasi kadarnya selama kehamilan.
3) Perubahan Anatomi Fisiologi Kehamilan
Tuliskan apa yang anda ketahui
5. 4
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari
(menyusui). Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan
janin. Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300 g/100ml. Kebutuhan
kalsium, fosfor, magnesium, cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan sampai
kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.
Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan normal, terjadi kadar
glukosa plasma ibu yang lebih rendah secara bermakna karena:
• Ambilan glukosa sirkulasi plasenta meningkat,
• Produksi glukosa dari hati menurun
• Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis) menurun
• Aktifitas ekskresi ginjal meningkat
• Efek hormon-hormon gestasional (human placental lactogen, hormon plasenta
lainnya, hormon ovarium, hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
• Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan asam amino. Terjadi
juga peningkatan aktifitas enzim-enzim metabolisme pada umumnya.
j) Traktus urinarius
Ureter membesar, tonus otot-otot saluran kemih menurun akibat pengaruh
estrogen dan progesteron. Kencing lebih sering (poliuria), laju filtrasi meningkat
sampai 60%-150%. Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh pembesaran
uterus, menyebabkan hidroureter dan mungkin hidronefrosis sementara. Kadar
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
dianggap normal.
k) Kulit
Peningkatan aktifitas hormon kortikosteroid plasenta menyebabkan perubahan
berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloasma gravidarum), payudara, linea alba,
striae lividae pada perut, dsb.
l) Perubahan Psikis
Sikap/penerimaan ibu terhadap keadaan hamilnya, sangat mempengaruhi
juga kesehatan /keadaan umum ibu serta keadaan janin dalam kehamilannya.
Umumnya kehamilan yang diinginkan akan disambut dengan sikap gembira,
diiringi dengan pola makan, perawatan tubuh dan upaya memeriksakan diri
secara teratur dengan baik. Tetapi kehamilan yang tidak diinginkan, kemungkinan
akan disambut dengan sikap yang tidak mendukung, napsu makan menurun,
tidak mau memeriksakan diri secara teratur, bahkan kadang juga ibu sampai
melakukan usaha-usaha untuk menggugurkan kandungannya.
4) Diagnosis Kehamilan
Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan
klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan.
Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda Mungkin Hamil
• Amenorhea, wanita tidak datang menstruasi 2 bulan berturut-turut.
• Nausea (mual) dan emesis (muntah), umumnya terjadi pada wanita hamil muda
umur 6-8 minggu. Mual-mual pada pagi hari disebut morning sickness. Akibat
dada (chest compliance) menurun. Volume tidal meningkat. Volume residu paru
(functional residual capacity) menurun. Kapasitas vital menurun.
g) Sistem gastrointestinal
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-muntah,
selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/perasaan ingin makan terus, juga akibat peningkatan
asam lambung. Pada keadaan patologik tertentu dapat terjadi muntah-muntah
banyak sampai lebih dari 10 kali per hari (hiperemesis gravidarum).
h) Sistem sirkulasi/kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal, yang terutama adalah perubahan
hemodinamik maternal, meliputi :
• Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
• Anemia relative.
• Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
• Tekanan darah arterial menurun
• Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I, menetap sampai
akhir kehamilan
• Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
• Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan, kemudian
bertambah secara perlahan sampai akhir kehamilan.
Pada trimester pertama, terjadi :
• Penambahan curah jantung, volume plasma dan volume cairan ekstraselular,
disertai peningkatan aliran plasma ginjal dan laju filtrasi glomerulus
• Penambahan/retensi air dan natrium yang dapat ditukar di dalam tubuh,
peningkatan TBW/total body water.
• Terjadi aktifasi sistem renin-angiotensin dan penurunan ambang osmotik
untuk pelepasan mediator vasopresin.
• Terjadi penurunan konsentrasi natrium dalam plasma dan penurunan
osmolalitas plasma, sehingga terjadi edema pada 80% wanita yang hamil.
• Terjadi peningkatan volume plasma sampai 25-45%, dengan jumlah eritrosit
meningkat hanya sedikit (kadar hemoglobin menurun akibat anemia relatif).
• Cardiac output meningkat sampai 20-40%. Resistensi perifer juga menurun,
sering tampak sebagai varisces tungkai.
• Leukosit meningkat sampai 15.000/mm3, akibat reaksi antigen-antiibodi
fisiologik yang terjadi pada kehamilan. Infeksi dicurigai bila leukosit melebihi
15.000/mm3.
• Trombosit meningkat sampai 300.000-600.000/mm3, tromboplastin penting
untuk hemostasis yang baik pada kehamilan dan persalinan.
• Fibrinogen juga meningkat 350-750 mg/dl (normal 250-350 mg/dl). Laju
endap darah meningkat. Protein total meningkat, namun rasio albumin-
globulin menururn karena terjadi penurunan albumin alfa-1, alfa-2 dan beta
diikuti peningkatan globulin alfa-1, alfa-2 dan beta. Faktor-faktor pembekuan
meningkat.
i) Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi tiroid.
6. 6
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
c. Tanda Pasti Hamil
• Adanya gerakan janin yang dapat dilihat, dirasakan dan diraba serta ditemukan
bagian-bagian janin.
• Terdengar denyut jantung janin secara auskultasi, dapat didengar dengan
stetoscop monoculer laenec, doppler, alat kardiotograf dan dilihat pada USG.
• Terlihat tulang-tulang janin pada foto rontgen (pemeriksaan rongten sudah
tidak disarankan).
d. Differential Diagnosa Kehamilan
• Pseudosiesis: terdapat amenorea, perut membesar, uterus sebesar biasa,
tanda kehamilan negatif.
• Miomauteri:perutmembesar,rahimmembesarterabapadatkadangberbenjol-
benjol, tanda kehamilan negatif, perdarahan banyak saat menstruasi.
• Kistoma ovarii: mungkin ada menopause, perut membesar tapi pada periksa
dalam uterus sebesar biasa, tanda kehamilan negatif, lamanya pembesaran
perut dapat melampaui umur kehamilan.
• Retensio urine: uterus sebesar biasa, tanda kehamilan dan reaksi kehamilan
negatif.
• Menopause: terdapat amenorea, umur wanita kira-kira diatas 43 tahun, uterus
sebesar biasa, tanda dan reaksi kehamilan negatif.
• Hematometra: terdapat amenorea yang dapat melampaui umur kehamilan,
perut terasa sakit setiap bulan, terjadi penumpukan darah dalam rahim, reaksi
kehamilan negatif. Hal ini disebabkan oleh himen imperforata.
Tabel Perbandingan Antara Primipara Dan Multipara
Bagian Primipara Multipara
Perut Tegang Longgar, terdapat striae
Pusat Menonjol Dapat datar
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Menggantung, agak lunak, terdapat striae
Labia Bersatu Agak terbuka
Himen Koyak beberapa tempat Karankula himenalis
Vagina Sempit dengan rugae Lebar, rugae berkurang
Serviks Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, teraba bekas robekan persalinan
Mendatar lalu membuka Membuka dan mendatar
Perineum Masih utuh Kadang terdapat bekas luka episiotomi
dari pengaruh hormon progesteron dan estrogen sehingga pengeluaran asam
lambung berlebihan.
• Mastodynia, payudara terasa nyeri dan kencang disebabkan payudara
membesar karena pengaruh hormon estrogen pada ductus mammae dan
progesteron pada alveoli.
• Quickening, perasaan gerakan janin pada minggu ke 18 atau minggu 20
(primigravida) dan umur 14 atau 16 minggu pada multi gravida. Gerakan janin
pertama kali dapat digunakan untuk menentukan umur kehamilan.
• Miksi, wanita hamil trimester I dan III sering merasakan sering kencing karena
uterus mendesak vesica urinaria.
• Konstipasi, kesulitan buang air besar karena pengaruh hormon progesteron
yang menghambat peristaltik usus dan karena perubahan pola makan.
• Weight gain, pertambahan berat badan ibu tidak selalu berbanding lurus
dengan pertambahan berat janin. Pertambahan berat badan ibu ada artinya
setelah umur 20 minggu. Umumnya pertambahan berat badan normal selama
kehamilan adalah 8-14 kg.
• Fatigue, perasaan lelah pada ibu hamil sulit diterangkan, namun kerja jantung
dirasakan lebih berat pada umur 32 minggu.
• Nail sign, umumnya umur 6 minggu wanita hamil mengeluh ujung kuku lunak
dan lebih tipis.
• Mengidam, ingin makanan atau minuman tertentu. Hal ini terjadi pada bulan-
bulan pertama.
• Pigmentasi kulit, pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, sering dijumpai
pada muka (chloasma gravidarum), dinding perut (striae gravidarum,
suatu perubahan warna seperti jaringan parut), leher dan sekitar payudara
(hiperpigmentasi areola mamae, puting susu menonjol, kelenjar montgomery
menonjol, pembuluh darah menifes).
• Epulis, hipertropi papilla ginggivae (gusi berdarah).
• Varises, pemekaran vena-vena, dapat terjadi pada kaki, betis dan vulva.
Biasanya dijumpai pada triwulan akhir.
b. Tanda Tidak Pasti Hamil
• Perut membesar
• Uterus membesar, sesuai dengan umur kehamilan.
• TandaChadwicks,mukosavaginaberwarnakebiruankarenahipervaskularisasi
hormon estrogen.
• Discharge, lebih banyak dirasakan wanita hamil. Ini pengaruh hormon estrogen
dan progesteron.
• Tanda Goodell, portio teraba melunak.
• Tanda Hegar, isthmus uteri teraba lebih panjang dan lunak.
• Tanda Piscaseck, pembesaran dan pelunakan pada tempat implantasi.
Biasannya ditemukan saat umur 10 minggu.
• Teraba ballotement (tanda ada benda mengapung/melayang dalam cairan),
pada umur 16-20 minggu.
• Kontraksi Braxton Hicks, kontraksi uterus (perut terasa kencang) tetapi tidak
disertai rasa nyeri.
• Reaksi kehamilan positif
7. 8
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
a) Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul).
b) Bagian lunak panggul.
2) Anatomi jalan lahir
a) Jalan lahir keras: pelvis/panggul
Terdiri dari tulang, yaitu :
(1) Os.coxae, terdiri dari : os. Illium, os. Ischium, os.pubis
(2) Os.sacrum : promontorium
(3) Os.coccygis.
Tulang panggul di pisahkan oleh pintu atas panggul menjadi 2 bagian :
• Pelvis major: bagian di atas pintu atas panggul dan tidak berkaitan dengan
persalinan.
• Pelvis minor: menyerupai suatu saluran yang menyerupai sumbu melengkung
ke depan.
• Jalan lahir lunak: segmen bawah rahim, serviks, vagina, introitus vagina, dan
vagina, muskulus dan ligamentum yang menyelubungi dinding dalam dan
bawah panggul.
3) Bidang-bidang Hodge
Adalah bidang semu sebagai pedoman untuk menentukan kemajuan persalinan,
yaitu seberapa jauh penurunan kepala melalui pemeriksaan dalam.
Bidang hodge :
- Hodge I : promontorium pinggir atas simfisis
- Hodge II : hodge I sejajar pinggir bawah simfisis
- Hodge III : hodge I sejajar ischiadika
- Hodge IV : hodge I sejajar ujung coccygeus
b. Passenger (janin dan plasenta)
1) Janin
Persalinan normal terjadi bila kondisi janin adalah letak bujur, presentasi
belakang kepala, sikap fleksi dan tafsiran berat janin <4000 gram.
2) Plasenta
Plasenta berada di segmen atas rahim (tidak menghalangi jalan rahim). Dengan
tuanya plasenta pada kehamilan yang bertambah tua maka menyebabkan
turunya kadar estrogen dan progesteron sehinga menyebabkan kekejangan
pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi.
c. Powe’r (kekuatan)
Yaitu faktor kekuatan ibu yang mendorong janin keluar dalam persalinan terdiri
dari :
1) His (kontraksi otot rahim)
His yang normal mempunyai sifat :
• Kontraksi dimulai dari salah satu tanduk rahim.
• Fundal dominan, menjalar ke seluruh otot rahim.
• Kekuatannya seperti memeras isi rahim dan otot rahim yang berkontraksi
tidak kembali ke panjang semula sehinnga terjadi refleksi dan pembentukan
segmen bawah rahim.
2) Kontraksi otot dinding perut.
3) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4) Ketegangan dan kontraksi ligamentum.
II. PERSALINAN
Rekan-rekan Mahasiswa sekalian, teori tentang kehamilan sudah Anda pelajari,
sekarang Anda bisa lanjutkan mempelajari teori persalinan. Saya yakin Anda pernah
melihat ibu melahirkan atau jangan-jangan Anda pun sudah merasakan persalinan itu
sendiri. Coba Anda jelaskan kira-kira apa itu persalinan, tulislah didalam kotak dibawah
ini.
Coba Anda cocokan apa yang Anda buat dengan uraian materi dibawah ini.
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang
normal dimana terjadi proses pengeluaran janin pada kehamilan cukup bulan (37-
42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawirohardjo,
2006).
2. Sebab Terjadinya Proses Persalinan
• Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron terjadi kira-kira 1–2 minggu
sebelum proses persalinan dimulai. Progesteron bekerja sebagai penenang bagi
otot–otot uterus dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga
timbul his bila kadar progesteron turun.
• Teori plasenta menjadi tua: Villi korialis mengalami perubahan–perubahan,
sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun yang menyebabkan
kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
• Teori berkurangnya nutrisi pada janin: jika nutrisi pada janin berkurang maka
hasil konsepsi akan segera di keluarkan.
• Teori distensi rahim: keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi
tegang mengakibatkan iskemia otot–otot uterus. Hal ini mungkin merupakan
faktor yang dapat menggangu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta menjadi
degenerasi.
3. Faktor Persalinan
a. Jalan lahir (passage)
1) Jalan lahir di bagi atas:
Tuliskan apa yang anda ketahui
8. 10
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
• Kelahiran plasenta: lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta
pengeluaran plasenta dari kavum uteri.
• Lepasnya plasenta dari insersinya: mungkin dari sentral (Schultze) ditandai
dengan perdarahan baru, atau dari tepi/marginal (Matthews-Duncan) jika tidak
disertai perdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal.
• Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah
bersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.
• Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar/
di atas pusat.
Kala 4 Persalinan:
Dimulai pada saat plasenta telah lahir lengkap, sampai dengan 2 jam setelahnya.
Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala 4 persalinan :
1. Kontraksi uterus harus baik
2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
4. Kandung kencing harus kosong
5. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
6. Resume keadaan umum ibu dan bayi.
III. NIFAS
1. Pengertian
Masa nifas (puerperium) atau masa post partum adalah masa setelah keluarnya
placenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal
masa nifas berlangsung sampai enam minggu atau 40 hari.
Tahapan masa nifas dibagi menjadi 3 tahap:
a. Puerperium dini
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan.
b. Puerperium intermedial
Kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8minggu
c. Remot puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama
hamil atau waktu persalinan mempunyaikomplikasi. Waktu untuk sehat sempurna
bisa berminggu-minggu, bulanan, tahunan.
2. Perubahan fisiologi masa nifas
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Pengerutan rahim (involusi)
Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum
hamil. Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi
untuk meraba dimana TFU-nya (tinggi fundus uteri).
2) Autolysis
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di dalam
otot uteri. Enzim proteolitik akan memendekkan jaringan otot yang telah
sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan lima kali
lebarnya dari sebelum hamil.
4. Kala Persalinan
Kala 1 Persalinan:
• Kala 1 disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaan
serviks sampai lengkap
• Dimulai pada waktu serviks membuka karena his: kontraksi uterus yang teratur,
makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran
darah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid.
• Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir
porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan
pada saat akhir kala I.
Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :
1. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 4 cm, berlangsung sekitar 8 jam.
2. Fase aktif : pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (10 cm), berlangsung sekitar 6
jam.
Fase aktif terbagi atas :
• Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
• Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
• Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (10 cm).
Peristiwa penting Kala 1 :
1. Keluar lendir/darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous
plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya
vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan
dinding dalam uterus.
2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan
mendatar.
3. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban
pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
Kala 2 Persalinan:
• Kala 2 : disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayi
• Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi
telah lahir lengkap.
• Pada Kala 2 ini his menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput
ketuban mungkin juga sudah pecah/baru pecah spontan pada awal kala 2 ini.
Rata-rata waktu untuk keseluruhan proses kala 2 pada primigravida ± 1,5 jam,
dan multipara ± 0,5 jam.
Peristiwa penting pada Kala 2 :
1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal: kepala) turun sampai dasar
panggul.
2. Ibu timbul perasaan/refleks ingin mengedan yang semakin kuat.
3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologis)
4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis
sebagai sumbu putar/ hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota
badan.
Kala 3 Persalinan :
• Kala 3 : disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta
• Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta.
9. 12
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan berlebih pada waktu
persalinan, kurangnya cairan dan makanan.
c. Perubahan Sistem Perkemihan
Setelah proses persalinan berlangsung, biasanya ibu akan sulit untuk buang air
kecil dalam 24 pertama. Kemungkinan penyebab dari keadaan ini adalah terdapat
spasme spinkter dan edema leher kandung kemih sesudah bagian ini mengalami
tekanan antara kepala janin dan tulang pubis selama persalinan.
d. Perubahan Sistem Muskuloskeletal
Otot-otot uterus berkontraksi segera setelah partus. Pembuluh darah yang berada
di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan setelah plasenta dilahirkan.
e. Perubahan Sistem Endokrin
Hormon plasenta menurun dengan cepat setelah persalinan. Hormon pituitary
akan meningkat dengan cepat, pada wanita tidak menyusui prolaktin menurun
dalam waktu 2 minggu. Lamanya seorang wanita mendapat menstruasi juga
dipengaruhi oleh faktor menyusui.
f. Perubahan Tanda Vital
Disini suhu badan ibu akan naik sedikit akibat kerja keras sewaktu melahirkan,
kehilangan cairan dan kelelahan. Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya
akan lebih cepat. Tekanan darah biasanya tidak berubah, kemungkinan tekanan
darah akan lebih rendah setelah ibu melahirkan akibat perdarahan. Keadaan
pernapasan selalu berhubungan dengan suhu dan denyut nadi. Bila suhu dan
nadi tidak normal maka pernapasan juga akan mengikutinya.
3. Proses adaptasi psikologi ibu masa nifas
a. Periode Taking in
Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada umumnya pasif dan
tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya. Ia mungkin
akan mengulang-ulang menceritakan pengalamannya waktu melahirkan.
b. Periode Taking Hold
Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum. Ibu menjadi perhatian
pada kemampuannya menjadi orang tua yang sukses. Pada masa ini ibu biasanya
agak sensitif dan merasa tidak mahir dalam melakukan hal-hal tersebut.
c. Periode Letting Go
Periode ini biasanya terjadi setelah ibu pulang kerumah. Periode ini pun sangat
berpengaruh terhadap waktu dan perhatian yang diberikan oleh keluarga. Depresi
post partum biasanya terjadi pada periode ini.
IV. BAYI BARU LAHIR
1. Pengertian bayi baru lahir
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42
3) Atrofi jaringan
Jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam junlah besar,
kemudian mengalami atrofi sebagai reaksi terhadap penghentian produksi
estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
4) Efek oksitosin (kontraksi)
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah
bayi lahir. Hal tersebut diduga terjadi sebagai respon terhadap penurunan
volume intra uterin yang sangat besar. Kontraksi dan retraksi otot uteri akan
mengurangi suplai darah ke uterus. Proses ini akan membantu mengurangi
bekas luka tempat implantasi plasenta dan mengurangi perdarahan.
5) Lokhea
Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea mengandung
darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lokhea
mempunyai reaksi basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang
lebih cepat daripada kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lokhea
dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya:
• Lokhea rubra/merah. Keluar pada hari pertama sampai hari ke 4 masa
post partum.
• Lokhea sanguilenta. Berwarna merah kecoklatan dan berlendir.
Berlangsung dari hari ke 4 sampai hari ke 7 post partum.
• Lokhea serosa. Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena
mengandung serum, leukosit, dan robekan jalan lahir. Keluar pada hari
ke 7 sampai hari ke 14.
• Lokhea alba/putih. Lokhea ini mengandung leukosit,sel desidua, sel
epitel. Dapat berlangsung selama 2-6 minggu post partum.
6) Perubahan pada serviks
Perubahan pada serviks ialah bentuk serviks agak menganga seperti corong
segera setelah bayi lahir. Bentuk ini disebabkan oleh corpus uteri yang dapat
mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-
olah pada perbatasan antara korpus dan serviks berbentuk semacam cincin.
7) Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, ke dua organ ini tetap dalam keadaan kendur. Setelah 3 minggu vulva
dan vagina kembali pada keadaan tidak hamil.
8) Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya
teregang oleh tekanan bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari ke 5,
perineum sudah mendapatkan kembali sebagian tonusnya.
b. Perubahan Sistem Pencernaan
Biasanya ibu akan mengalami konstpasi setelah persalinan. Hal ini disebabkan
karena pada waktu persalinan alat pencernaan mengalami tekanan yang
10. 14
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
alveolus dan menghilangkan cairan paru-paru. Peningkatan aliran darah ke paru-
paru akan mendorong terjadinya peningkatan sirkulasi limfe dan membantu
menghilangkan cairan paru-paru dan merangsang perubahan sirkulasi janin
menjadi sirkulasi luar rahim.
b. Perubahan Sistem Termoregulasi
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuh mereka, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan-perubahan lingkungan. Pada saat
bayi meninggalkan lingkungan rahim ibu yang hangat, bayi tersebut kemudian
masuk ke dalam lingkungan ruang bersalin yang jauh lebih dingin. Suhu dingin
ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan darah
bayi.
Pada lingkungan yang dingin, pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil
merupakan usaha utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan
kembali panas tubuhnya. Pembentukan suhu tanpa menggigil ini merupakan
hasil penggunaan lemak coklat terdapat di seluruh tubuh, dan mereka mampu
meningkatkan panas tubuh sampai 100%. Untuk membakar lemak coklat,
seorang bayi harus menggunakan glukosa guna mendapatkan energi yang akan
mengubah lemak menjadi panas. Lemak coklat tidak dapat diproduksi ulang oleh
bayi baru lahir dan cadangan lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat
dengan adanya stress dingin. Semakin lama usia kehamilan, semakin banyak
persediaan lemak coklat bayi.
Jika seorang bayi kedinginan, dia akan mulai mengalami hipoglikemia, hipoksia
dan asidosis. Oleh karena itu, upaya pencegahan kehilangan panas merupakan
prioritas utama dan bidan berkewajiban untuk meminimalkan kehilangan panas
pada bayi baru lahir. Disebut sebagai hipotermia bila suhu tubuh turun dibawah
360 C. Suhu normal pada neonatus adalah 36 5 – 370 C.
Bayi baru lahir mudah sekali terkena hipotermia yang disebabkan oleh:
1. Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna
2. Permukaan tubuh bayi relative lebih luas
3. Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas
4. Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak
kedinginan.
Hipotermia dapat terjadi setiap saat apabila suhu disekeliling bayi rendah dan
upaya mempertahankan suhu tubuh tidak diterapkan secara tepat, terutama
pada masa stabilisasi yaitu 6-12 jam pertama setelah lahir. Misal: bayi baru lahir
dibiarkan basah dan telanjang selama menunggu plasenta lahir atau meskipun
lingkungan disekitar bayi cukup hangat namun bayi dibiarkan telanjang atau
segera dimandikan.
Gejala hipotermia:
1. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh, bayi menjadi kurang aktif, letargis,
hipotonus, tidak kuat menghisap ASI dan menangis lemah.
2. Pernapasan megap-megap dan lambat, denyut jantung menurun.
3. Timbul sklerema : kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian
punggung, tungkai dan lengan.
minggu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
Ciri-ciri bayi baru lahir normal dan sehat:
• Berat badan 2500 – 4000 gram
• Panjang badan 48 – 52 cm
• Lingkar dada 30 – 38 cm
• Lingkar kepala 33 – 35 cm
• Frekuensi jantung 120 – 160 kali/menit
• Pernafasan ± 60 - 40 kali/menit
• Genitalia, pada bayi perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora
sedangkan pada bayi laki-laki testis sudah turun dan skrotum sudah ada
• Memiliki 3 gerak reflek bayi yaitu : reflek hisap dan menelan, reflek morrow atau
gerak memeluk bila dikagetkan dan reflek graps atau menggenggam.
2. Perubahan Fisiologi Bayi Baru Lahir
Transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupan luar kandungan
merupakan perubahan drastis, dan menuntut perubahan fisiologis yang bermakna
dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan bertahan hidup. Adaptasi bayi
terhadap kehidupan diluar kandungan meliputi:
a. Perubahan Sistem Pernafasan (Perkembangan paru-paru)
Pada saat lahir bayi berpindah tempat dari suasana hangat dilingkungan rahim
ke dunia luar tempat dilakukannya peran eksistensi mandiri. Bayi harus dapat
melakukan transisi hebat ini dengan tangkas. Untuk mencapai hal ini serangkaian
fungsi adaptif dikembangkan untuk mengakomodasi perubahan drastis dari
lingkungan di dalam kandungan ke lingkungan diluar kandungan
Dua faktor yang berperan pada rangsangan napas pertama bayi.
1. Hipoksia pada akhir persalinan dan rangsangan fisik lingkungan luar rahim
yang merangsang pusat pernapasan di otak.
2. Tekanan terhadap rongga dada, yang terjadi karena kompresi paru-paru
selama persalinan, yang merangsang masuknya udara kedalam paru-paru
secara mekanis.
Interaksi antara sistem pernapasan, kardiovaskuler dan susunan saraf pusat
menimbulkan pernapasan yang teratur dan berkesinambungan serta denyut yang
diperlukan untuk kehidupan. Jadi sistem-sistem harus berfungsi secara normal.
Upaya pernapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk :
1) Mengeluarkan cairan dalam paru-paru
2) Mengembangkan jaringan alveolus paru-paru untuk pertama kali
Fungsisistempernapasandalamkaitanyadenganfungsikardiovaskuler.Oksigenasi
yang memadai merupakan faktor yang sangat penting dalam mempertahankan
kecukupan pertukaran udara. Jika terdapat hipoksia, pembuluh darah paru-
paru akan mengalami vasokonstriksi. Pengerutan pembuluh ini berarti tidak ada
pembuluh darah yang terbuka guna menerima oksigen yang berada dalam alveoli,
sehingga menyebabkan penurunan oksigenasi jaringan, yang akan memperburuk
hipoksia.
Peningkatan aliran darah paru-paru akan memperlancar pertukaran gas dalam
11. 16
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4. Muka bayi berwarna merah terang
5. Hipotermia menyebabkan terjadinya perubahan metabolisme tubuh yang akan
berakhir dengan kegagalan fungsi jantung, perdarahan terutama pada paru-
paru, ikterus dan kematian.
Hipotermia pada bayi baru lahir timbul karena penurunan suhu tubuh yang dapat
terjadi melalui:
1. Radiasi: yaitu panas tubuh bayi memancar ke lingkungan sekitar bayi yang
lebih dingin, misal : BBL diletakkan ditempat yang dingin.
2. Evaporasi: yaitu cairan/air ketuban yang membasahi kulit bayi, misal: BBL tidak
langsung dikeringkan dari air ketuban.
3. Konduksi: yaitu pindahnya panas tubuh bayi karena kulit bayi langsung
kontak dengan permukaan yang lebih dingin, misal: popok/celana basah tidak
langsung diganti.
4. Konveksi: yaitu hilangnya panas tubuh bayi karena aliran udara sekeliling bayi,
misal: BBL diletakkan dekat pintu/jendela terbuka.
c. Perubahan Sistem Metabolisme
Untuk memfungsikan otak memerlukan glukosa dalam jumlah tertentu. Dengan
tindakan penjepitan tali pusat dengan klem pada saat lahir seorang bayi harus
mulai mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap baru lahir,
glukosa darah akan turun dalam waktu cepat (1 sampai 2 jam).
Pencegahan penurunan gula darah dapat dilakukan dengan 3 cara :
1. Melalui penggunaan ASI (bayi baru lahir sehat harus didorong untuk menyusu
ASI secepat mungkin setelah lahir).
2. Melalui penggunaan cadangan glikogen (glikogenesis)
3. Melaluipembuatanglukosadarisumberlainterutamalemak(glukoneogenesis).
d. Perubahan Sistem Gastrointestinal
Sebelum lahir, janin cukup bulan akan mulai menghisap dan menelan. Refleks
gumoh dan refleks batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat
lahir. Kemampuan bayi baru lahir cukup bulan untuk menelan dan mencerna
makanan (selain susu) masih terbatas. Hubungan antara esophagus bawah dan
lambung masih belum sempurna yang mengakibatkan “gumoh” pada bayi baru
lahir dan neonatus. Kapasitas lambung sendiri sangat terbatas, kurang dari 30 cc
untuk seorang bayi baru lahir cukup bulan. Kapasitas lambung ini akan bertambah
secara lambat bersamaan dengan tumbuhnya bayi baru lahir. Pengaturan makan
yang sering oleh bayi sendiri penting contohnya memberi ASI on demand.
Usus bayi masih belum matang sehingga tidak mampu melindungi dirinya
sendiri dari zat-zat berbahaya kolon. Pada bayi baru lahir kurang efisien dalam
mempertahankan air dibanding orang dewasa, sehingga menyebabkan diare
yang lebih serius pada neonatus.
e. Perubahan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem imunitas bayi baru lahir masih belum matang, sehingga menyebabkan
neonatus rentan terhadap berbagai infeksi dan alergi. Sistem imunitas yang
matang akan memberikan kekebalan alami maupun yang didapat. Kekebalan
alami terdiri dari struktur pertahanan tubuh yang mencegah atau meminimalkan
infeksi. Berikut beberapa contoh kekebalan alami meliputi:
1) Perlindungan oleh kulit membran mukosa.
2) Fungsi saringan saluran napas.
3) Pembentukan koloni mikroba oleh kulit dan usus
4) Perlindungan kimia oleh lingkungan asam lambung.
Kekebalan alami juga disediakan pada tingkat sel oleh sel darah yang membantu
bayi baru lahir membunuh mikroorganisme asing. Tetapi pada bayi baru lahir
sel-sel darah ini masih belum matang, artinya bayi baru lahir tersebut belum
mampu melokalisasi dan memerangi infeksi secara efisien.
Kekebalan yang didapat akan muncul kemudian. Bayi baru lahir yang lahir dengan
kekebalan pasif mengandung banyak virus dalam tubuh ibunya. Reaksi antibody
keseluruhan terhadap antigen asing masih belum bisa dilakukan sampai awal
kehidupan anak. Salah satu tuges utama selama masa bayi dan balita adalah
pembentukan system kekebalan tubuh.
Karena adanya defisiensi kekebalan alami dan didapat ini, bayi baru lahir sangat
rentan terhadap infeksi. Reaksi bayi baru lahir terhadap infeksi masih lemah dan
tidak memadai. Oleh karena itu, pencegahan terhadap mikroba (seperti pada
praktek persalinan yang aman dan menyusui ASI dini terutama kolostrum) dan
detekdi dini serta pengobatan dini infeksi menjadi sangat penting.
Gambar sistem Kekebalan tubuh
12. 18
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Rangkuman Evaluasi
Formatif
Untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi yang baru saja
Anda pelajari, sekarang jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memi-
lih salah satu alternatif jawaban yang paling Anda anggap benar.
1. Seorang ibu hamil mengalami mual muntah dikarenakan peningkatan hormon
estrogen dan HCG, keadaan tersebut disebabkan karena ada perubahan pada…..
a. Sistem kardiovaskular.
b. Sistem gastrointestinal
c. Sistem respirasi
d. Metabolisme
e. Sistem reproduksi
2. Seorang ibu mengalami perubahan berupa hiperpigmentasi pada wajah (kloas-
ma gravidarum), linea alba, striae lividae pada perut, hal tersebut dikarenakan
adanya peningkatan hormon.…..
a. Hormon progesteron
b. Hormon kortikosteroid plasenta
c. Hormon somatomammotropin
d. Human Chorionic Gonadotropin
e. Hormon estrogen
3. Seorang bidan memeriksa ibu hamil dirasakan dan diraba bagian-bagian janin,
keadaan tersebut merupakan tanda dan gejala kehamilan……
a. Tanda mungkin hamil
b. Tanda tidak pasti hamil
c. Tanda pasti hamil
d. Tanda hegar
e. Tanda piskacek
4. Seorang ibu bersalin mengeluh nyeri perut, dilakukan pemeriksaan oleh bidan,
ternyata ibu sudah mulai mengalami kontraksi uterus, frekuensi 2x dalam 10
menit, dengan lamanya 25 detik, dilakukan pemeriksaan dalam, pembukaan ser-
vik 2 cm. ibu tersebut memasuki fase persalinan dalam kala I fase……
a. Fase aktif akselerasi
b. Fase aktif deselerasi
c. Fase aktif kemajuan maksimal
d. Fase aktif
e. Fase laten
Kehamilan adalah pertemuan sel telur (ovum) dan sel sperma yang diikuti dengan
nidasi dan bbimplantasi. Prinsip terjadinya kehamilan terdiri dari pembuahan/
fertilisasi, pembelahan sel (zigot), nidasi/implantasi, pertumbuhan dan perkem-
bangan zigot menjadi embrio menjadi janin.
Pada saat kehamilan terjadi perubahan pada anatomi dan fisiologi organ-organ
sistem reproduksi dan organ-organ sistem tubuh lainnya, organ yang mengalami
perubahan antara lain uterus, vagina/vulva, ovarium, payudara, terjadi peningka-
tan berat badan, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem sirkulasi/kardi-
vaskuler, metabolism, traktus urinarius, kulit
Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemerik-
saan klinis berdasarkan tanda dan gejala kehamilan. Tanda dan gejala kehamilan
terdiri dari, tanda mungkin hamil, tanda tidak pasti hamil, dan tanda pasti hamil.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun
kedalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bu-
lan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang ber-
langsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.
Sebab-sebab terjadinya proses persalinan, penurunan kadar hormon estrogen
dan progesteron yang terjadi kira-kira 1–2 minggu sebelum partus dimulai, teori
plasenta menjadi tua, berkurangnya nutrisi pada janin, distensi rahim.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan, jalan lahir (passage), janin dan
plasenta (passanger), kekuatan (power). Persalinan terdiri dari 4 kala, kala 1 Per-
salinan disebut juga dengan kala pembukaan, kala 2 disebut juga kala pengelu-
aran, kala 3 disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta, kala 4 Persalinan
dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 2 jam setelahnya.
Masa nifas (puerperium) atau masa post partum adalah masa setelah keluarnya
placenta sampai alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara nor-
mal masa nifas berlangsung sampai enam minggu atau 40 hari. Tahapan masa
nifas dibagi menjadi 3 tahap, puerperium dini, puerperium intermedial dan remot
puerperium. Perubahan sistem reproduksi pada masa nifas, terjadinya pengeru-
tan rahim (involusi), autolysis, atrofi jaringan, efek oksitosin, lokhea, perubahan
pada serviks, vulva dan vagina, perineum. Proses adaptasi psikologi ibu masa ni-
fas terdiri dari periode Taking in, periode Taking Hold, Periode Letting Go.
13. 20
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
5. Lokhea yang keluar pada hari ke 4 sampai hari ke 7 post partum, disebut….
a. Lokhea sanguilenta
b. Lokhea rubra
c. Lokhea serosa
d. Lokhea alba
6. Ibu menjadi perhatian dalam kemampuannya menjadi orang tua. Pada masa
ini ibu biasanya agak sensitif dan merasa tidak mahir dalam melakukan hal-hal
tersebut. Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum. Pada proses
adaptasi ini ibu mengalami periode……
a. Periode Letting Go
b. Periode Taking In
c. Periode Letting On
d. Periode Taking Hold
e. Periode Taking Go
7. Seorang ibu hamil sedang mengalami perubahan uterus, jika kehamilan ibu terse-
but berusia 12 minggu, seberapa besar ukuran uterus ibu itu sekarang……
a. Ukuran uterus sebesar telur ayam
b. Ukuran uterus sebesar telur bebek
c. Ukuran uterus sebesar telur angsa
d. Ukuran uterus sudah mencapai pinggir bawah pusat
e. Ukuran uterus sudah mencapai pinggir atas pusat
8. Seorang ibu hamil pada pemeriksaan vagina/vulva mengalami perubahan men-
jadi merah kebiru-biruan yang disebabkan oleh hipervaskularisasi hormone, hal
tersebut disebut juga sebagai tanda…….
a. Ballotement
b. Chadwick
c. Braxton Hicks
d. Goodell
e. Hegar
9. Seorang wanita tidak mengalami menstruasi 2 bulan berturut-turut, pada diagno-
sis yang ditegakan ibu tersebut mengalami tanda dan gejala kehamilan yaitu…….
a. Tanda pasti hamil
b. Tanda tidak pasti hamil
c. Tanda mungkin hamil
d. Tanda amenorhoe
e. Tanda quickening
10. Pada saat dimulainya proses persalinan, kadar hormon progesteron akan
menurun yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his,
keadaan tersebut terjadi pada minggu……
a. 1–2 minggu sebelum proses persalinan dimulai
b. 2-3 minggu sebelum proses persalinan dimulai
c. 3-4 minggu sebelum proses persalinan dimulai
d. 4-5 minggu sebelum proses persalinan dimulai
e. 5-6 minggu sebelum proses persalinan dimulai
TUGAS
MANDIRI
Setelah mempelajari materi Kegiatan Belajar 1 saya ajak Anda untuk berlatih,
menghubungkan konsep teori yang telah Anda pelajari tersebut dengan situasi
nyata di lapangan.
Lakukanlah tugas berikut dengan sebaik-baiknya:
TUGAS:
Ada seorang ibu datang ke Anda dengan keluhan tidak menstruasi selama 2 bu-
lan, mual-muntah di pagi hari, payudara terasa nyeri dan sering buang air kecil,
penjelasan apa yang akan Anda berikan sebagai seorang Bidan dengan keluhan
ibu seperti itu.
Jawaban:
Tuliskan apa yang anda ketahui
14. 22
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health System Strengthening (AIPHSS)
2015
Kunci Jawaban Tes Formatif
Kegiatan Belajar I
1. B
2. B
3. C
4. E
5. A
6. D
7. C
8. B
9. C
10. A