Dokumen tersebut membahas prinsip-prinsip kontrasepsi dan organ reproduksi wanita yang menentukan kesuburan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan berbagai metode kontrasepsi seperti tanpa alat, menggunakan alat, dan sterilisasi. Selanjutnya dibahas tiga organ utama wanita yaitu ovarium, tuba falopi, dan rahim yang mempengaruhi proses reproduksi.
1. 2.1 PERKEMBANGAN KB
Prinsip-prinsip Alat Kontrasepsi
Prinsip-prinsip Alat Kontrasepsi- Kontrasepsi adalah suatu cara yang bertujuan
mencegah terjadinya pembuahan. Kontrasepsi memiliki beberapa metode, antara
lain:
1) Tanpa alat bantu
Kontrasepsi dengan cara tidak melakukan koitus pada masa subur wanita
(hari 12 – 16 siklus haid). Cara ini dikenal dengan nama sistem kalender
atau abstinensi.
2) Menggunakan alat bantu
Pada cara ini, mencegah pertemuan ovum dengan spermatozoa, dapat
dilakukan dengan berbagai alat bantu, misalnya: kondom, spiral, jelly, dan
lain-lain. Kontrasepsi dengan menggunakan alat bantu dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu:
(1) Secara mekanik, yaitu dengan cara mencegah bertemunya sperma dengan
ovum. Pada laki-laki menggunakan kondom, sedangkan pada wanita bisa
menggunakan diafragma, spiral, IUD (Intra Uterine Device)
(2) Secara kimiawi, yaitu dengan menggunakan spermisida senyawa kimia
yang dapat membunuh sel-sel sperma. Misalnya bisa berbentuk jelly,
busa, dan lain-lain.
(3) Secara hormonal, yaitu dengan cara memengaruhi kesuburan wanita,
misalnya dengan KB suntik, susuk dan pil KB. Bahkan kini juga sudah
dikembangkan teknik hormonal (pada laki-laki).
3) Sterilisasi
Sterilisasi dilakukan dengan mengikat/me motong saluran vas deferens
dikenal dengan istilahvasektomi, atau mengikat/memotong tuba fallopii
dikenal dengan istilah tubektomi.
Saat ini, pertumbuhan penduduk mengalami perkembangan pesat. Dengan
lahan hidup yang tetap maka pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat
menimbulkan masalah di berbagai bidang, seperti sandang, pangan, papan,
dan kesehatan. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah melakukan upaya
2. pengaturan kelahiran disebut program keluarga Berencana (KB). Program
KB dapat dilakukan dengan menggunakan alatalat buatan maupun dengan
sistem kalender (tidak melakukan hubungan di saat subur). Selain itu,
terdapat metode KB yang sifatnya permanen, yaitu vasektomi dan
tubektomi. Vasektomi adalah pemotongan vasa deferensia yang kemudian
tiap-tiap ujung potongan diikat. Tubektomi adalah pemotongan oviduk
yang kemudian tiap-tiap ujung potongan diikat. Alat-alat yang
dipergunakan untuk mengatur kelahiran dan cara kerjanya dapat dilihat
pada Tabel 10.1 berikut ini.
Tabel 10.1 Nama dan Mekanisme Kerja Alat KB
Nama Alat Mekanisme Akibat
Pil Pil yang mengandung hormon Hipofisis anterior tidak
ini diminum tiap hari. mengeluarkan FSH dan LH
Suntikan Depoprovera Suntikan progesteron seperti Hipofisis anterior tidak
steroid dilakukan 4 kali mengeluarkan LH dan
setahun. FSH.
Susuk KB Tabung progestin (dibuat dari Hipotisis anterior tidak
progesteron) ditanam di bawah mengeluarkan LH dan
kulit. FSH.
IUD (spiral) Gulungan plastik dimasukkan Mencegah implantansi.
ke dalam uterus.
Spon vagina Spon yang Membunuh sperma yang
diberi sperinicide(pembunuh masuk.
sperma) dimasukkan ke vagina.
Diafragma Cawan plastik di masukkan Menghalangi sperma
pada vagina untuk menutup masuk vagina.
serviks.
3. Karet KB Dipakai untuk menyelu-bungi Mencegah sperma masuk
penis. vagina.
Berdasarkan waktu penggunaan alat kontrasepsi dan teknik penggunaannya,
kontrasepsi dibedakan atas dua metode, yaitu permanen dan nonpermanen.
a) Metode Kontrasepsi Permanen
Metode ini disebut juga kontrasepsi menetap, yaitu membuat kemampuan
untuk hamil sulit atau tidak dapat dikembalikan. Usaha kontrasepsinya
dilakukan dengan cara operasi baik pada wanita maupun pria. Pada wanita
dikenal dengan MOW (metode operasi wanita) disebut juga tubektomi.
Pada pria dikenal dengan MOP (metode operasi pria) disebut juga
vasektomi.
b) Metode Kontrasepsi Nonpermanen
Metode ini disebut juga kontrasepsi tidak menetap, yaitu suatu metode
kontrasepsi yang tidak menutup kemungkinan untuk dapat hamil kembali.
Metode ini dilakukan dengan berbagai cara.
1) Tanpa alat/obat, yaitu dengan memperpanjang masa menyusui,
pantang berkala (sistem kalender), atau dengan senggama terputus
(coitus interruptus)
2) Dengan menggunakan alat/obat, misalnya menggunakan pil, susuk,
kondom, suntikan, diafragma, tablet busa, dan AKDR/IUD (Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim/Intra Urine/Device).
2.2 Kualitas 3 ORGAN KEWANITAAN, Penentu Kesuburan
Ada Banyak faktor mempengaruhi kesuburan wanita. Tak hanya makanan,
usia, dan tingkat stres, tapi juga kesehatan organ reproduksi. Mengabaikan
faktor-faktor itu bisa mempersulit proses kehamilan.
Agar bisa merencanakan kehamilan dengan lancar, kenali tiga organ
kewanitaan yang sangat menentukan keberhasilan proses pembuahan. Jika
mengalami masalah kesuburan, tiga organ ini pula yang biasanya menjadi
sasaran pemeriksaan medis.
4. Ovarium (Indung Telur)
Secara sederhana bisa dianggap sebagai 'Pabrik' Sel Telur. yaitu tempat
diproduksinya Sel Telur. Ini merupakan tempat sel-sel telur berovulasi sebelum
terjadi pembuahan. Ovulasi adalah saat terlepasnya sel telur dari indung telur
dalam rahim perempuan. Ovulasi normal Sering ditandai dengan menstruasi yang
teratur.
Jika siklus haid Anda 20 hingga 45 hari, maka Anda termasuk yang teratur
berovulasi. Pemeriksaan ovarium juga bisa dilakukan melalui tes darah yang
dilakukan selama tiga hari saat haid.
Selain itu Pemeriksaan Indung Telur juga bisa lewat USG, CT-Scan, dan
Pemeriksaan Radiologis Lain
Tuba Falllopi (Fallopian Tube / Saluran Indung Telur)
secara sederhana berfungsi sebagai 'jalan'. Setelah Sel Telur berhasil dibuahi
Sperma, hasil pembuahan akan berjalan melewati tuba falopi, menuju rahim.
Bagian ini juga penentu kesuburan wanita. Banyak penyakit yang terdapat tuba
fallopi salah satunya adalah endometriosis. Jika terjadi masalah kesuburan bagian
ini juga akan diperiksa oleh dokter.
5. Pemeriksaan bisa menggunakan sinar X atau disebut hysterosalpingogram (HSG).
Selain itu juga bisa dilakukan Tes Patensi Tuba, lewat Laparaskopi. Jika
ditemukan masalah maka ada beberapa prosedur yang dilakukan untuk
membersihkan saluran tuba fallopi.
Uterus (Rahim)
Setelah sel telur dibuahi sperma, hasil pembuahan akan menempel di rahim,
dan melanjutkan pertumbuhan selama 9 bulan kedepan. Kelainan pada uterus atau
rahim seperti septum, mioma dan tumor bisa menimbulkan kesulitan kehamilan.
Meskipun tidak semua kelainan menyebabkan kesulitan tetapi jika Anda pernah
mengalami keguguran, dokter Anda biasanya akan melakukan pemeriksaan uterus
bisa dengan USG, maupun dengan menggunakan HSG. Jika ada masalah serius
akan diatasi dengan mempertimbangkan hasil pemeriksaan tersebut
2.3 SISTEM REPRODUKSI
Dalam mempelajari sistem reproduksi hal yang harus Anda kuasai adalah :
1) Struktur dalam dan luar sistem reproduksi pria dan wanita.
2) Kelenjar dan hormon yang terlibat
3) Gametogenesis
4) Siklus Menstruasi dan kehamilan
5) Teknik yang mendukung program keluarga berencana
Mari kita pelajari konsep-konsepnya.
1) Struktur dalam dan luar sistem reproduksi pria dan wanita.
Pada prinsipya organ reproduksi manusia dibagi menjadi 2 bagian yaitu
organ dalam dan luar. Pada pria organ luarnya meliputi penis dan skrotum
sedangkan pada wanita meliputi Labium dan klitoris.
Kita pelajari dari Alat reproduksi laki-laki terlebih dahulu.
Perhatikan gambar di bawah ini!
6. Organ dalam pada Pria meliputi kelenjar dan saluran kelamin. Kelenjar
yang terlibat dalam sistem reproduksi adalah hipofisis, testis dan kelenjar
tambahan (prostat, cowper, vesika seminalis). Konsep yang penting dalam
sistem reproduksi adalah fisiologisnya yang dapat menghasilkan sel
kelamin. Pembentukan sel kelamin disebut dengangametogenesis.
Gametogenesis pada laki-laki disebut dengan spermatogenesis. Proses ini
diawali dengan hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis yaitu hormon LH
dan FSH.
LH dan FSH dihasilkan oleh hipofisis anterior dengan fungsi yang berbeda
namun keduannya mendukung dalam spermatogenesis. LH akan
merangsang sel Leydig yang berada di ruang interstitial tubulus
siminiferus untuk menghasilkan testosteron.Testosteron ini berfungsi
dalam mempengaruhi perkembangan sifat-sifat seks sekunder pria,
memberikan feedback negatif melalui pituitari dan hipotalamus sehingga
mengakibatkan penurunan sekresi luteinizing hormone (LH) dan menjaga
fungsi kelenjar prostat dan vesikel seminalis serta merangsang
spermatogenesis
FSH dihasilkan juga oleh kelenjar hipofisis anterior, hormon ini
berpengaruh terhadap sel-sel sertoli yang terletak di dalam tubulus
siminiferus yang berfungsi untuk memberi nutrien bagi sperma yang
7. sedang berkembang yang sangat mendukung spermatogenesis dari
penyediaan bahan makanan bagi sperma. dan pelepasan sel sperma yang
telah matur. Perhatikan gambar di bawah ini baik-baik untuk mempelajari
fungsi FSH dan LH.
Saluran kelamin dimulai dari epididimis dan vas deferens yang berlanjut ke
Vesika seminalis kemudian ke uretra dan ureter. epididimis dan vas deferens
merupakan saluran yang sama, hanya saj dibedakan berdasarkan posisinya
terhadap testis. saluran yang menempel pada bagian testis disebut dengan
epididimis sedangkan saluran lanjutan yang tidak menempel pada testis disebut
dengan vas deferens.
Saluran berikutnya adalah vesika seminalis. Dilihat dari katanya vesika berarti
kantung, sedangkan seminalis dari kata semen. Jadi arti kata dari vesika seminalis
adalah kantung semen. Semen sendiri dalam kaitannya dengan sistem reproduksi
didefinisikan sebagai cairan yang telah berisi spermatozoa dengan dilengkapi
kondisi yang sesuai untuk kehidupan spermatozoa. Hal ini berarti cairan semen
merupakan tempat yang mendukung kehidupan
8. spermatozoa.Dua vesikulaseminalis berkontribusi menghasilkan sekitar 60% dari
volume air mani. Cairan dari vesikula seminalis itutebal, kekuningan,
dan basa. Cairan ini berisilendir,gula fruktosa (yang menyediakan sebagian besar
energi sperma), enzim coagulating, asam askorbat, dan regulator lokal
bernama prostaglandin.
Dalam perjalanannya, sperma diberi cairan (semen) yang dihasilkan oleh kelenjar
prostat dan kantung mani (vesika seminalis). Selain sebagai penghantar sperma,
cairan ini juga berfungsi mempertahankan kondisi asam basa agar sperma bisa
melawan keasaman vagina, serta sebagai sumber energi bagi pergerakan dan
kehidupan sperma. Kelenjar prostat mengeluarkanproduk-produknya langsung
ke uretra melalui beberapa saluran kecil . Cairan ini tipis dan seperti susu;
mengandung enzim antikoagulan dan sitrat (gizi untuk sperma). Kelenjar prostat
menjadi sumber beberapa masalah medis umum pria atas usia 40. Pembesaran
prostat (non kanker) terjadi pada lebih dari separuh dari semu