1. Pelaksanaan program Keluarga Berencana sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial budaya, baik dari pemberi pelayanan maupun masyarakat sebagai sasaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
1.
2. MODUL 4
TINGKAH LAKU SAKIT,
FAKTOR SOSIAL BUDAYA MEMPENGARUHI KESEHATAN
Oleh:
Drs. Maswardi, M.Kes
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
Pusdiklatnakes, Badan PPSDM Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
III
Setelah mempelajari materi kegiatan belajar 3 ini Anda
dapat menjelaskan tentang faktor sosial budaya yang
mempengaruhi Keluarga Berencana.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan bela-
jar 3 ini, diharapkan mahasiswa mam-
pu menjelaskan tentang:
1. Menjelaskan faktor sosial
budaya yang mempengaruhi
program keluarga berencana
dari pemberi pelayanan KB.
2. Menjelaskan faktor sosial
budaya yang mempengaruhi
program keluarga berencana
dari masyarakat sebagai sasaran
KB.
Saudara, materi yang akan saudara
pelajari pada kegiatan belajar 3 adalah
tentang : Makanan sebagai fenome-
na sosial budaya, Peranan makanan,
Larangan atau pantangan terhadap
makanan, Klasifikasi larangan makanan.
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Uraian Materi
A. Pendahuluan
Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) menekankan
pada aspek keluarga kecil melalui pengaturan kelahiran. Paradigma baru
keluarga berencana sekarang adalah “ Keluarga berkualitas tahun 2015”.
Keluarga berkualitas ditandai antara lain : keluarga yang maju, mandiri
dan mampu merencanakan dan mengatur proses reproduksinya, sejahtera
lahir dan bathin, serta sanggup mengahadapi tantangan masa depan. Misi
menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai
upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga.
Gambar 29. NKKBS dengan dua anak
Permasalahan yang timbul dalam keluarga berencana merupakan
masalah perubahan sosial budaya, sehingga perlu adanya pendekatan sosial
budaya dalam usaha menyukseskan keluarga berencana. Keberhasilan KB tidak
saja dengan perbaikan teknik kontrasepsi, tetapi harus disertai perubahan
perilaku masyarakat. Perawat harusa mengetahui faktor sosial budaya yang
mempengaruhi KB, baik faktor pendorong maupun faktor penghambat.
Faktor sosial budaya ini dapat dilihat dari segi masyarakat sebagai
sasaran dan dari segi pemberi pelayanan.
5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
3
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
B. Faktor sosial Budaya Pemberi Pelayanan KB
1. Lokasi klinik
Lokasi klinik atau tempat pelayanan dapat mempengaruhi program
KB. Lokasi klinik yang bagaimana yang diharapkan? Untuk memudahkan
pelayanan perlu dipertimbangkan lokasi yang strategis, kelancaran alat
transportasi, dan dekat keramaian.
2. Petugas KB
Faktor jenis kelamin, umur, dan status perkawinan petugas KB
mempengaruhi keberhasilan program KB. Mengapa demikian? Petugas
kesehatan adalah role mode di masyarakat. Masyarakat cenderung akan
meniru perilaku petugas kesehatan.
3. Waktu pelayanan
Masyarakat sudah menyadari pentingnya KB dan mau mengikuti
program KB, tetapi tidak mempunyai waktu untu mendatangi klinik KB,
dapat menyebabkan mereka gagal mengikuti KB. Solusinya? Waktu
pelayanan KB sebaiknya disesuaikan dengan keinginan masyarakat dan
bukan berdasarkan keinginan petugas.
4. Gejala sampingan
Efek samping yang timbul dari pemakaian alat kontrasepsi, dapat
mengurangi keinginan masyarakat untuk menggunakan alat kontrasepsi.
Apa saja efek samping pemakaian alat kontrasepsi? Efek samping yang
terjadi dapat berupa pendarahan, pusing, kegemukan, dan flek-flek hitam
pada wajah. Banyak kasus drop out KB karena efek samping pemakaian
alat kontrasepsi.
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
4
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
5. Pengetahuan tentang metode kontrasepsi
Masyarakat mengenal cara-cara menjarangkan kehamilan secara
tradisional. Di berbagai daerah dikenal berbagai cara untuk menjarangkan
kehamilan, seperti : (a) Memperpanjang masa menyusui anak, (b) minum
jamu tertentu, (c) Melakukan Coitus Interuptus, dan (d) Pemijatan oleh
dukun terhadap Ibu yang baru melahirkan (35 hari setelah melahirkan).
Dengan mengetahui cara-cara penjarangan kehamilan secara tradisional
ini, akan memudahkan petugas menentukan jenis alat kontrasepsi yang
dapat diterima masyarakat.
6. Komunikasi petugas dengan masyarakat
Kurangnya komunikasi dan penyuluhan yang disampaikan petugas
kesehatan kepada masyarakat menyebabkan kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang KB sehingga mereka tidak tertarik untuk mengikuti KB.
7. Biaya pelayanan KB
Pada masyarakat yang taraf ekonomi rendah cenderung tidak
mau mengikuti KB karena tidak mempunyai biaya atau mahalnya biaya
pelayanan.
Gambar 30. Macam-macam Alat Kontrasepsi
7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
5
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
C. Faktor Sosial Budaya Masyarakat Sebagai Sasaran
Keberhasilan program Keluarga Berencana perlu
mengidentifikasi masalah sosial budaya dari segi pemberi pelayanan.
Apa saja masalah sosial budaya yang mempengaruhi keluarga
berencana dari pemberi pelayanan? Nah, ikutilah paparan berikut :
1. Usia Perkawinan Rendah
Tingginya angka kelahiran dipengaruhi oleh usia wanita waktu
menikah. Apa artinya? Semakin muda seseorang wanita memasuki jejanga
perkawinan, semakin panjang masa produktif, berarti semakin panjang
kesempatan untuk melahirkan.
Apa faktor yang menyebabkan terjadinya perkawinan usia muda? Ada
beberapa faktor penyebab perkawinan usia muda, yaitu :
(a) Keluarga takut anaknya akan menjadi perawan tua. Apa maksudnya?
Anggapan di masyarakat bahwa seorang wanita yang sudah berumur
lanjut belum menikah, maka sulit menemukan jodohnya. Dan hal ini
cenderung mendorong orang tua untuk cepat-cepat menikahkan
anaknya.
(b) Orang tua khawatir atau takut anaknya hamil di luar perkawinan. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dari pergaulan bebas. Orang
tua cenderung menikahkan anaknya di usia muda.
(c) Meningkatkan status sosial anak perkawinan. Menikah dengan orang
yang lebih tinggi derajat dan kedudukannya dapat meningkatkan
status sosial anak.
2. Adat perkawinan poligami
Perkawinan poligami tentunya akan menghambat program KB. Apa alasan
poligami? Alasan yang sering digunakan adalah karena tidak mempunyai
anak dari jenis kelamin tertentu (laki-laki ataupun perempuan). Dengan
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
6
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
alasan ini seseorang cenderung menikah lagi.
3. Perceraian
Angka perceraian yang tinggi mengakibatkan fertilitas yang tinggi karena
adanya penekanan sosial yang kuat dari pasangan baru untuk mempunyai
anak dalam tahun pertama perkawinan. Hal ini tentunya memberikan
pengaruh yang negatif terhadap program keluarga berencana. Angka
perceraian di berbagai daerqah masih tinggi. Ada anggapan seorang laki-
laki yang berkali-kali kawin dianggap mampu dalam ekonominya. Seorang
janda yang dalam waktu singkat dapat menikah lagi mendapat predikat
janda laris. Anggapan seperti in I mampu mempengaruhi keberhasilan KB.
4. Nilai anak
Sebagian masyarakat dan keluarga sangat mengharapkan
kehadiran anak yang banyak. Nilai anak bagi mereka adalah : (a) Anak
dapat memberikan kebahagiaan kepada orang tua, (b) Anak sebagai
jaminan di hari tua dan membantu ekonomi keluarga, (c) Anak memberikan
keuntungan ekonomi dan rasa aman bagi keluarganya, (d) Adanya
pandangan banyak anak banyak rezeki.
9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
7
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
1. Pelaksanaan program Keluarga Berencana sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial budaya. Untuk keberhasilan program ini terutama dalam
usaha memotivasi masyarakat dan memperhatikan aspek-aspek budaya.
2. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi KB dan pemberi pelayanan
adalah : (a) Lokasi klinik, (b) Petugas KB, (c) Waktu pelayanan, (d) Gejala
sampingan kontrasepsi, (e) Pengetahuan tentang metode kontrasepsi, (f)
Komunikasi petugas dengan masyarakat, dan (g) Biaya pelayanan.
3. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi KB dari masyarakat sebagai
sasaran adalah : (a) Usia perkawinan, (b) Adat perkawinan poligami, (c)
Perceraian, (d) Nilai anak bagi masyarakat.
Rangkuman
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
8
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Faktor sosial budaya Keluarga Berencana dapat dilihat dari :
a. Pemberi pelayanan
b. Masyarakat sebagai sasaran
c. Persepsi masyarakat
d. Pemberi pelayanan dan masyarakat sebagai sasaran
2. Keberhasilan program Keluarga Berencana sangat ditentukan oleh, kecuali
:
a. Perbaikan teknik kontrasepsi
b. Adat perkawinan poligami
c. Memotivasi masyarakat untuk perubahan perilaku
d. Faktor sosial budaya
3. Adat perkawinan poligami masih sering kita jumpai di masyarakat dengan
alasan :
a. Tidak mempunyai anak
b. Tidak mempunyai anak jenis kelamin tertentu
c. a dan b benar
d. Simbol kemampuan ekonomi
Tes Formatif
11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
9
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
4. Yang bukan alasan umur perkawinan muda adalah :
a. Pandangan banyak anak banyak rezeki
b. Meningkatkan status sosial anak
c. Orang tua takut anaknya jadi perawan tua
d. Takut hamil di luar pernikahan
5. Angka perceraian tinggi mengakibatkan :
a. Pengaruh negatif terhadap KB
b. Fertilitas tinggi
c. Peningkatan status janda dan duda
d. Semua pernyataan benar
6. Pandangan di bawah ini memberikan pengaruh negatif terhadap keluarga
berencana, kecuali :
a. Anak membantu ekonomi keluarga
b. Banyak anak banyak rezeki
c. Keluarga kecil yang berkualitas
d. Anak jaminan bagi orang tua di hari tuanya
7. Pertimbangan pemilihan lokasi klinik Keluarga Berencana antara lain,
kecuali :
a. Bentuk klinik
b. Di pusat keramaian
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
10
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
c. Dekat transportasi
d. Pertimbangan sosial budaya masyarakat
8. Yang bukan cara-cara tradisional untuk menjarangkan kehamilan adalah :
a. Senggama terputus
b. Suntikan
c. Pemijatan yang dilakukan dukun terhadap ibu
d. Memperpanjang masa menyusui
9. Faktor sosial budaya yang mempengaruhi Keluarga Berencana dari
masyarakat sebagai sasaran adalah, kecuali :
a. Perceraian
b. Umur perkawinan muda
c. Biaya pelayanan KB
d. Nilai anak
10. Yang bukan faktor sosial budaya yang mempengaruhi KB dari pemberi
pelayanan adalah :
a. Waktu pelayanan
b. Nilai anak
c. Gejala sampingan kontrasepsi
d. Komunikasi antara petugas dan masyarakat
13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
11
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat dan jelas !
1. Jelaskan mengapa usia perkawinan rendah mempengaruhi keberhasilan
Keluarga Berencana !
2. Jelaskan mengapa perceraian tinggi memberikan pengaruh negatif
terhadap Keluarga Berencana !
3. Gejala sampingan kotrasepsi berpengaruh terhadap Keluarga Berencana .
mengapa ? jelaskan !
4. Lokasi klinik KB berpengaruh terhadap keberhasilan KB. Lokai klinik
bagaimana yang diharapkan ?
Tugas Mandiri
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
12
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Umpan Balik
Pedoman Penilaian Tes Formatif
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban tes formatif 3 yang ada
pada bagian akhir dari buku modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar dengan
menggunakan rumus di bawah ini, untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda pada
materi kegiatan belajar 3 ini.
Rumus :
Tingkat penguasaan = jlh jawaban benar X 100%
10
Arti nilai tingkat penguasaan.
90%-100% = Sangat baik
80% - 89% = Baik
70% - 79% = Cukup
<70% = Kurang
15. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
13
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Pedoman Penilaian Tugas Mandiri
Soal nomor 1 diberi skor 40
Soal nomor 2 diberi skor 30
Soal nomor 3 diberi skor 30
Total skor adalah : 100
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, berarti Anda telah
menguasai materi kegiatan 3 ini dengan baik. Namun, bila nilai tingkat penguasaan masih
kurang dari 80%, pelajarilah kembali materi kegiatan belajar 3, terutama hal-hal yang
belum Anda pahami dengan baik. Apabila Anda kesulitan diskusikan dengan teman-
teman atau hubungi dosen pembimbing atau fasilitator yang mengajar mata kuliah ini.
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
14
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif
Selamat Anda telah berhasil menyelesaikan materi pembelajaran yang diuraikan
pada Modul 4 yang berjudul “Tingkah Laku Sakit, Faktor Sosial Budaya yang
Mempengaruhi Kesehatan”. Sebagai tindak lanjut dari penyelesaian Modul 2 ini, Anda
haruslah mengerjakan Tugas Akhir Mandiri (TAM) dan Tes Akhir Modul (TAM). Tujuannya
adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan Anda terhadap keseluruhan
materi pembelajaran yang telah Anda pelajari.
Secara garis besar, materi pembelajaran yang diuraikan pada Modul 4 ini telah
membahas tentang tingkah laku sakit, faktor sosial budaya yang mempengaruhi gizi, dan
faktor sosial budaya yang mempengaruhi Keluarga Berencana (KB). Pada setiap Kegiatan
Belajar, Anda telah mengerjakan soal-soal tes formatif dan tugas mandiri. Pengalaman
Anda mengerjakan soal-soal tes formatif dan tugas mandiri akan membantu mengerjakan
TAM.
Soal-soal TAM ada pada panitia penyelenggara pendidikan jarak jauh atau dosen
pembimbing mata kuliah. Oleh karena itu, mintalah kesempatan agar Anda diberikan
waktu untuk mengerjakannya. Selamat mengerjakan TAM dan sukses tentunya. Apabila
Anda telah berhasil mengerjakan TAM minimal 80% benar, maka Anda dikatakan telah
menguasai materi pembelajaran yang diuraikan di dalam Modul.
Seandainya jawaban Anda belum mencapai 80% benar, Anda pelajari ulang
Modul 4 ini. Setelah itu mintalah kesempatan untuk mengerjakan TAM yang kedua kali.
Semoga Anda berhasil dan dapat melanjutkan kegiatan pembelajaran selanjutnya untuk
modul yang lain.
Selamat Belajar, semoga berhasil!
Penutup