SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KB
A. Pengertian Program KB
Pengertian Program KeluargaBerencanamenurut UU No 10 tahun 1992
(tentangperkembangankependudukandanpembangunankeluargasejahtera)
adalahupayapeningkatankepeduliandanperansertamasyarakatmelaluipendewasaanusiape
rkawinan (PUP), pengaturankelahiran, pembinaanketahanankeluarga,
peningkatankesejahteraankeluargakecil, bahagiadansejahtera.
Program KB adalahbagian yang terpadu (integral) dalam program
pembangunannasionaldanbertujuanuntukmenciptakankesejahteraanekonomi, spiritual
dansosialbudayapenduduk Indonesia agar dapatdicapaikeseimbangan yang
baikdengankemampuanproduksinasional (Depkes,1999).
Sejakpelita V,
program KB nasionalberubahmenjadigerakan KB nasionalyaitugerakanmasyarakat yang
menghimpundanmengajaksegenappotensimasyarakatuntukberpartisipasiaktifdalammelem
bagakandanmembudayakan NKKBS dalamrangkameningkatkanmutusumberdayamanusia
Indonesia. (Sarwono,1999).
B. Tujuan Program KB
Tujuanumumuntuk lima tahunkedepanmewujudkanvisidanmisi
program KB yaitumembangunkembalidanmelestarikanpondasi yang kokohbagipelaksana
program KB di masamendatanguntukmencapaikeluargaberkualitastahun 2015.
Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah :
1. Meningkatkankesejahteraanibudananaksertamewujudkankeluargakecil yang
bahagiadansejahteramelaluipengendaliankelahirandanpengendalianpertumbuhanpendudu
k Indonesia.
2. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga.
C. Sasaran Program KB
Sasaran program KB dibagimenjadi 2
yaitusasaranlangsungdansasarantidaklangsung, tergantungdaritujuan yang
ingindicapai.SasaranlangsungnyaadalahPasanganUsiaSubur (PUS) yang
bertujuanuntukmenurunkantingkatkelahirandengancarapenggunaankontrasepsisecaraberk
elanjutan. Sedangkansasarantidaklangsungnyaadalahpelaksanadanpengelola KB,
dengantujuanmenurunkantingkatkelahiranmelaluipendekatankebijaksanaankependudukan
terpadudalamrangkamencapaikeluarga yang berkualitas, keluargasejahtera.
D. Ruang Lingkup Program KB
Ruanglingkup program KB meliputi :
1. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE)
2. Konseling
3. Pelayanan Kontrasepsi
4. Pelayanan Infertilitas
5. Pendidikan sex (sex education)
6. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan
7. Konsultasi genetik
8. Tes keganasan
9. Adopsi
E. Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB
Strategipendekatandalam program keluargaberencanaantaralain :
1. Pendekatankemasyarakatan (community approach).
Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian)
yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan.
2. Pendekatankoordinasiaktif (active coordinative approach)
Mengkoordinasikanberbagaipelaksanaan
program KB dan pembangunan keluargasejahterasehinggadapatsalingmenunjangdanme
mpunyaikekuatan yang
sinergikdalammencapaitujuandenganmenerapkankemitraansejajar.
3. Pendekatan integrative (integrative approach)
Memadukanpelaksanaankegiatanpembangunan agar
dapatmendorong dan menggerakkanpotensi yang
dimilikiolehsemuamasyarakatsehinggadapatmenguntungkandanmemberimanfaatpadasem
uapihak.
4. Pendekatankualitas (quality approach)
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan
penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.
5. Pendekatankemandirian (self rellant approach)
Memberikanpeluangkepadasektorpembangunanlainnyadanmasyarakat yang
telahmampuuntuksegeramengambilalihperandantanggungjawabdalampelaksanaan
program KB nasional.
6. Pendekatantigadimensi( three dimension approach)
Strategitigadimensi program KB sebagaipendekatan program KB nasional, dimana
program tersebutatasdasar survey pasanganusiasubur di Indonesia terhadapajakan KIE
yang terbagimenjaditigakelompok, yaitu :
a. 15% PUS langsung merespon “ya” untuk ber-KB
b. 15-55% PUS merespon ragu-ragu“ untuk ber-KB
c. 30 % PUS merespon "tidak“ untuk ber-KB
Strategi tiga dimensi dibagi dalam tiga tahap pengelolaan program KB sebagai berikut :
a. Tahap perluasan jangkauan
Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan lebih kepada sasaran :
1) Coverage wilayah
Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada
penggarapan wilayah potensial, seperti wilayah Jawa, Bali dengan kondisi jumlah
penduduk dan laju pertumbuhan yang besar
2) Coverage khalayak
Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini
pendekatan pelayanan KB didasarkan pada pendekatan klinik
b. Tahap pelembagaan
Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap perluasan
jangkauan. Tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi luar Jawa Bali. Tahap
ini inkator kuantitatif kesertaan ber-KB pada kisaran 45-65 % dengan prioritas pelayanan
kontrasepsi dengan metode jangka panjang, dengan memanfaatkan momentum-
momentum besar
c. Tahap pembudayaan program KB
Pada tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi seluruh Indonesia. Sedangkan
tahap coverage khalayak diperluas jangkauan sisa PUS yang menolak, oleh sebab itu
pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra dan Kukesra
Adapun kegiatan / cara operasional pelayanan KB adalah sebagai berikut :
1. Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan
konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui
media cetak, elektronik.
Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan
pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui
pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,
peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS)
2. Pelayanan kontrasepsidanpengayomanpeserta KB
Dikembangkan program reproduksikeluargasejahtera.Para
wanitabaik sebagai calonibuatauibu, merupakananggotakeluarga yang paling
rentanmempunyaipotensi yang besaruntukmendapatkan KIE danpelayanan KB yang
tepatdanbenardalammempertahankanfungsireproduksi.
Reproduksisehatsejahteraadalahsuatukeadaansehatbaikfisk, mental
dan kesejahteraan sosialsecarautuhpadasemuahal yang
berhubungandengansistemdanfungsiserta proses reproduksi. Bukan hanya kondisi yang
bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME,
memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga
dengan lingkungan.
Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan
yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat
sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS.
Pengayoman, melalui program ASKABI (AsuransiKeluarga Berencana Indonesia), tujuan
agar merasaamandanterlindungapabilaterjadikomplikasidankegagalan.
3. Peran serta masyarakat daninstitusipemerintah
PSM ditonjolkan (pendekatanmasyarakat)
sertakerjasamainstitusi pemerintah (DinasKesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas).
4. Pendidikan KB
Melaluijalurpendidikan (sekolah) danpelatihan, baikpetugas KB, bidan, dokter
berupapelatihankonselingdanketerampilan.
F. Dampak Program KB terhadap Pencegahan Kelahiran
1. Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya :
a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam
jangka waktu yang terlalu pendek
b. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang
cuku untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan
kegiatan lainnya
2. Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya :
a. Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan
sehat
b. Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan direncanakan
3. Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya :
a. Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena
setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga
b. Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih
baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak
c. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber
pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata
4. Untuk ayah, memberikan kesempatan kepadanya agar dapat :
a. Memperbaiki kesehatan fisiknya
b. Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih
banyak waktu terluang untuk keluarganya
5. Untuk seluruh keluarga, manfaatnya :
Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan
seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak
untuk memperoleh pendidikan
G. Hak-hak konsumen KB
1. Hak atas informasi
Hak untuk mengetahui segala manfaat dan keterbatasan pilihan metode perencanaan
keluarga.
2. Hak akses.
Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan
kepercayaan, suku, status sosial, status perkawinan dan lokasi.
3. Hak pilihan.
Hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih dan menerapkan
metode KB.
4. Hak keamanan
Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan efektif.
5. Hak privasi
Setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau bebas dari gangguan atau
campur tangan orang lain dalam konseling dan pelayanan KB.
6. Hak kerahasiaan
Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang diberikan akan
dirahasiakan.
7. Hak harkat
Yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh penghargaan dan
perhatian.
8. Hak kenyamanan
Setiap konsumen KB berhak untuk memperoleh kenyamanan dalam pelayanan.
9. Hak berpendapat
Hak untuk menyatakan pendapat secara bebas terhadap pelayanan yang ditawarkan.
10. Hak keberlangsungan
Yaitu hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan metode KB secara lengkap dan
pelayanan yang berkesinambungan selama diperlukan.
11. Hak ganti rugi
Hak untuk mendapatkan ganti rugi apabila terjadi pelanggaran terhadap hak konsumen.
H. Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB Di Indonesia
1. Metode Kontrasepsi Sederhana
Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa
alat dan metode kontrasepsi dengan alat.
Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus
Interuptus, metode Kalender, Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu Basal Badan,
dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik.
Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, dan
spermisida.
2. Metode Kontrasepsi Hormonal
Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi
(mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi
progesteron saja.
Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan
kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant.
3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung
hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon.
4. Metode Kontrasepsi Mantap
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan
Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip
metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah
pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan Vasektomi
yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak
diejakulasikan.
5. Metode Kontrasepsi Darurat
Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR.
I. Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi
Jenis
Kontrasepsi
Kondisi Penyimpanan Masa
Kedaluwarsa
1. Pil Simpan di tempat kering, dan
jauhkan dari sinar matahari langsung
5 tahun
2. Kondom Simpan di tempat kering, yaitu suhu
> 40°C dan jauhkan dari sinar
matahari langsung, bahan kimia, dan
bahan yang mudah rusak
3-5 tahun
3. AKDR Lindungi dari kelembabab, sinar
matahari langsung, suhu 15-30°C
7 tahun
4. Implant Simpan di tempat kering, suhu >
30°C
5 tahun
5. Suntik KB Simpan pada suhu 15-30°C posisi
vials tegak lurus menghadap ke atas,
jauhkan dari sinar matahari langsung
5 tahun
J. Penapisan Calon Akseptor KB
1. Penapisan metode kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant)
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih
2. Menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca salin
3. Perdarahan/perdarahan bercak antara haid
setelah senggama
4. Ikterus pada kulit atau sklera mata
5. Nyeri kepala hebat atau gangguan visual
6. Nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau
tungkai bengkak (oedem)
7. Tekanan darah di atas 160 mmHg (sistolik) atau
90 mmHg (diastolik)
8. Massa atau benjolan pada payudara
9. Sedang minum obat-obatan epilepsi
2. Penapisan metode kontrasepsi AKDR
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih
2. Klien (atau pasangan) mempunyai pasangan
seks lain
3. Infeksi Menular Seksual (IMS)
4. Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik
5. Haid banyak (> 1-2 pembalut tiap 4 jam)
6. Haid lama (> 8 hari)
7. Dismenorhoe berat yang membutuhkan
analgetika dan/atau istirahat baring
8. Perdarahan/perdarahan bercak antara haid atau
setelah senggama
9. Gejala penyakit jantung valvular atau kongenital
3. Penapisan metode kontrasepsi mantap
a. Tubektomi
No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat
Jalan
Fasilitas Rujukan
1. Keadaan umum (anamnesi
dan pemeriksaan fisik
K U baik, tidak ada
tanda penyakit
jantung, paru,
ginjal
DM tidak terkontrol,
riwayat gangguan
pembekuan darah,
ada tanda penyakit
jantung, paru atau
ginjal
2. Keadaan emosi Tenang Cemas, takut
3. Tekanan darah < 160/100 mmHg ≥ 160/100 mmHg
4. Berat badan 35-85 kg > 85 kg ; < 35 kg
5. Riwayat operasi
abdomen/panggul
Bekas SC (tanpa
perlekatan)
Op abdomen
lainnya, perlekatan
atau terdapat
kelainan pada px
panggul
6. Riwayat radang
panggul,kehamilan ektopik,
Apendiksitis
Pemeriksaan
dalam normal
Pemeriksaan dalam
ada kelainan
7. Anemia Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr %
b. Vasektomi
No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat
Jalan
Fasilitas Rujukan
1. Keadaan umum
(anamnesi dan
pemeriksaan fisik
K U baik, tidak ada
tanda penyakit
jantung, paru,
ginjal
DM tidak terkontrol,
riwayat gangguan
pembekuan darah,
ada tanda penyakit
jantung, paru atau
ginjal
2. Keadaan emosi Tenang Cemas, takut
3. Tekanan darah < 160/100 mmHg ≥ 160/100 mmHg
4. Infeksi atau
kelainan
scrotum/inguinal
Normal Tanda-tanda infeksi
atau ada kelainan
7. Anemia Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr %
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/program-kb-di-
indonesia.html#ixzz2B59KvX2m

More Related Content

Similar to KAK KB.docx

Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiAsih Astuti
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanMuh Saleh
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Muh Saleh
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsCut Ampon Lambiheue
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dianYonazira
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencanapjj_kemenkes
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdNova Ci Necis
 

Similar to KAK KB.docx (20)

Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
Makalah pandangan islam tentang kb AKBID PARAMATA RAHA KAB. MUNA
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Makalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kbMakalah pandangan islam tentang kb
Makalah pandangan islam tentang kb
 
Home visit fix
Home visit fixHome visit fix
Home visit fix
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
Contoh proposal kebidanan pak hasariy AKBID PARAMATA RAHA
 
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksiProgram pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
Program pemerintah dalam penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
 
Makalah pola hidup sehat dan bersih
Makalah pola hidup sehat  dan bersihMakalah pola hidup sehat  dan bersih
Makalah pola hidup sehat dan bersih
 
Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA
Proposal kebidanan AKBID PARAMATA RAHA
 
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang KesehatanPetunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
Petunjuk Teknis Bangun Mandar Bidang Kesehatan
 
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
Juknis Bangunmandar Sehat Tahun 2015
 
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGsPeran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
Peran Promosi Kesehatan Dalam Pencapaian MDGs
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
 
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga BerencanaFaktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
Faktor Sosial Budaya Mempengaruhi Keluarga Berencana
 
Fioni Mk Kkp Gizi.docx
Fioni Mk Kkp Gizi.docxFioni Mk Kkp Gizi.docx
Fioni Mk Kkp Gizi.docx
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
KEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docxKEL 2 KESPRO.docx
KEL 2 KESPRO.docx
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) &...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

KAK KB.docx

  • 1. KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KB A. Pengertian Program KB Pengertian Program KeluargaBerencanamenurut UU No 10 tahun 1992 (tentangperkembangankependudukandanpembangunankeluargasejahtera) adalahupayapeningkatankepeduliandanperansertamasyarakatmelaluipendewasaanusiape rkawinan (PUP), pengaturankelahiran, pembinaanketahanankeluarga, peningkatankesejahteraankeluargakecil, bahagiadansejahtera. Program KB adalahbagian yang terpadu (integral) dalam program pembangunannasionaldanbertujuanuntukmenciptakankesejahteraanekonomi, spiritual dansosialbudayapenduduk Indonesia agar dapatdicapaikeseimbangan yang baikdengankemampuanproduksinasional (Depkes,1999). Sejakpelita V, program KB nasionalberubahmenjadigerakan KB nasionalyaitugerakanmasyarakat yang menghimpundanmengajaksegenappotensimasyarakatuntukberpartisipasiaktifdalammelem bagakandanmembudayakan NKKBS dalamrangkameningkatkanmutusumberdayamanusia Indonesia. (Sarwono,1999). B. Tujuan Program KB Tujuanumumuntuk lima tahunkedepanmewujudkanvisidanmisi program KB yaitumembangunkembalidanmelestarikanpondasi yang kokohbagipelaksana program KB di masamendatanguntukmencapaikeluargaberkualitastahun 2015. Sedangkan tujuan program KB secara filosofis adalah : 1. Meningkatkankesejahteraanibudananaksertamewujudkankeluargakecil yang bahagiadansejahteramelaluipengendaliankelahirandanpengendalianpertumbuhanpendudu k Indonesia. 2. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. C. Sasaran Program KB Sasaran program KB dibagimenjadi 2 yaitusasaranlangsungdansasarantidaklangsung, tergantungdaritujuan yang ingindicapai.SasaranlangsungnyaadalahPasanganUsiaSubur (PUS) yang bertujuanuntukmenurunkantingkatkelahirandengancarapenggunaankontrasepsisecaraberk elanjutan. Sedangkansasarantidaklangsungnyaadalahpelaksanadanpengelola KB, dengantujuanmenurunkantingkatkelahiranmelaluipendekatankebijaksanaankependudukan terpadudalamrangkamencapaikeluarga yang berkualitas, keluargasejahtera. D. Ruang Lingkup Program KB Ruanglingkup program KB meliputi : 1. Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) 2. Konseling 3. Pelayanan Kontrasepsi 4. Pelayanan Infertilitas
  • 2. 5. Pendidikan sex (sex education) 6. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan 7. Konsultasi genetik 8. Tes keganasan 9. Adopsi E. Strategi Pendekatan dan Cara Operasional Program Pelayanan KB Strategipendekatandalam program keluargaberencanaantaralain : 1. Pendekatankemasyarakatan (community approach). Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan. 2. Pendekatankoordinasiaktif (active coordinative approach) Mengkoordinasikanberbagaipelaksanaan program KB dan pembangunan keluargasejahterasehinggadapatsalingmenunjangdanme mpunyaikekuatan yang sinergikdalammencapaitujuandenganmenerapkankemitraansejajar. 3. Pendekatan integrative (integrative approach) Memadukanpelaksanaankegiatanpembangunan agar dapatmendorong dan menggerakkanpotensi yang dimilikiolehsemuamasyarakatsehinggadapatmenguntungkandanmemberimanfaatpadasem uapihak. 4. Pendekatankualitas (quality approach) Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi. 5. Pendekatankemandirian (self rellant approach) Memberikanpeluangkepadasektorpembangunanlainnyadanmasyarakat yang telahmampuuntuksegeramengambilalihperandantanggungjawabdalampelaksanaan program KB nasional. 6. Pendekatantigadimensi( three dimension approach) Strategitigadimensi program KB sebagaipendekatan program KB nasional, dimana program tersebutatasdasar survey pasanganusiasubur di Indonesia terhadapajakan KIE yang terbagimenjaditigakelompok, yaitu : a. 15% PUS langsung merespon “ya” untuk ber-KB b. 15-55% PUS merespon ragu-ragu“ untuk ber-KB c. 30 % PUS merespon "tidak“ untuk ber-KB Strategi tiga dimensi dibagi dalam tiga tahap pengelolaan program KB sebagai berikut : a. Tahap perluasan jangkauan Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan lebih kepada sasaran : 1) Coverage wilayah Penggarapan wilayah adalah penggarapan program KB lebih diutamakan pada penggarapan wilayah potensial, seperti wilayah Jawa, Bali dengan kondisi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan yang besar 2) Coverage khalayak Mengarah kepada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini pendekatan pelayanan KB didasarkan pada pendekatan klinik
  • 3. b. Tahap pelembagaan Tahap ini untuk mengantisipasi keberhasilan pada tahap potensi yaitu tahap perluasan jangkauan. Tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi luar Jawa Bali. Tahap ini inkator kuantitatif kesertaan ber-KB pada kisaran 45-65 % dengan prioritas pelayanan kontrasepsi dengan metode jangka panjang, dengan memanfaatkan momentum- momentum besar c. Tahap pembudayaan program KB Pada tahap coverage wilayah diperluas jangkauan propinsi seluruh Indonesia. Sedangkan tahap coverage khalayak diperluas jangkauan sisa PUS yang menolak, oleh sebab itu pendekatan program KB dilengkapi dengan pendekatan Takesra dan Kukesra Adapun kegiatan / cara operasional pelayanan KB adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak, elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) 2. Pelayanan kontrasepsidanpengayomanpeserta KB Dikembangkan program reproduksikeluargasejahtera.Para wanitabaik sebagai calonibuatauibu, merupakananggotakeluarga yang paling rentanmempunyaipotensi yang besaruntukmendapatkan KIE danpelayanan KB yang tepatdanbenardalammempertahankanfungsireproduksi. Reproduksisehatsejahteraadalahsuatukeadaansehatbaikfisk, mental dan kesejahteraan sosialsecarautuhpadasemuahal yang berhubungandengansistemdanfungsiserta proses reproduksi. Bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material, bertaqwa kepada Tuhan YME, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antara keluarga dengan lingkungan. Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (AsuransiKeluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasaamandanterlindungapabilaterjadikomplikasidankegagalan. 3. Peran serta masyarakat daninstitusipemerintah PSM ditonjolkan (pendekatanmasyarakat) sertakerjasamainstitusi pemerintah (DinasKesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas). 4. Pendidikan KB Melaluijalurpendidikan (sekolah) danpelatihan, baikpetugas KB, bidan, dokter berupapelatihankonselingdanketerampilan. F. Dampak Program KB terhadap Pencegahan Kelahiran
  • 4. 1. Untuk Ibu, dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran maka manfaatnya : a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek b. Peningkatan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cuku untuk mengasuh anak, beristirahat dan menikmati waktu luang serta melakukan kegiatan lainnya 2. Untuk anak-anak yang dilahirkan, manfaatnya : a. Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam keadaan sehat b. Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan direncanakan 3. Untuk anak-anak yang lain, manfaatnya : a. Memberi kesempatan kepada anak agar perkembangan fisiknya lebih baik karena setiap anak memperoleh makanan yang cukup dari sumber yang tersedia dalam keluarga b. Perkembangan mental dan sosialnya lebih sempurna karena pemeliharaan yang lebih baik dan lebih banyak waktu yang dapat diberikan oleh ibu untuk setiap anak c. Perencanaan kesempatan pendidikan yang lebih baik karena sumber-sumber pendapatan keluarga tidak habis untuk mempertahankan hidup semata-mata 4. Untuk ayah, memberikan kesempatan kepadanya agar dapat : a. Memperbaiki kesehatan fisiknya b. Memperbaiki kesehatan mental dan sosial karena kecemasan berkurang serta lebih banyak waktu terluang untuk keluarganya 5. Untuk seluruh keluarga, manfaatnya : Kesehatan fisik, mental dan sosial setiap anggota keluarga tergantung dari kesehatan seluruh keluarga. Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan yang lebih banyak untuk memperoleh pendidikan G. Hak-hak konsumen KB 1. Hak atas informasi Hak untuk mengetahui segala manfaat dan keterbatasan pilihan metode perencanaan keluarga. 2. Hak akses. Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan kepercayaan, suku, status sosial, status perkawinan dan lokasi. 3. Hak pilihan. Hak untuk memutuskan secara bebas tanpa paksaan dalam memilih dan menerapkan metode KB. 4. Hak keamanan Yaitu hak untuk memperoleh pelayanan yang aman dan efektif. 5. Hak privasi Setiap konsumen KB berhak untuk mendapatkan privasi atau bebas dari gangguan atau campur tangan orang lain dalam konseling dan pelayanan KB. 6. Hak kerahasiaan Hak untuk mendapatkan jaminan bahwa informasi pribadi yang diberikan akan dirahasiakan.
  • 5. 7. Hak harkat Yaitu hak untuk mendapatkan pelayanan secara manusiawi, penuh penghargaan dan perhatian. 8. Hak kenyamanan Setiap konsumen KB berhak untuk memperoleh kenyamanan dalam pelayanan. 9. Hak berpendapat Hak untuk menyatakan pendapat secara bebas terhadap pelayanan yang ditawarkan. 10. Hak keberlangsungan Yaitu hak untuk mendapatkan jaminan ketersediaan metode KB secara lengkap dan pelayanan yang berkesinambungan selama diperlukan. 11. Hak ganti rugi Hak untuk mendapatkan ganti rugi apabila terjadi pelanggaran terhadap hak konsumen. H. Macam Metode Kontrasepsi yang Ada Dalam Program KB Di Indonesia 1. Metode Kontrasepsi Sederhana Metode kontrasepsi sederhana ini terdiri dari 2 yaitu metode kontrasepsi sederhana tanpa alat dan metode kontrasepsi dengan alat. Metode kontrasepsi tanpa alat antara lain : Metode Amenorhoe Laktasi (MAL), Coitus Interuptus, metode Kalender, Metode Lendir Serviks (MOB), Metode Suhu Basal Badan, dan Simptotermal yaitu perpaduan antara suhu basal dan lendir servik. Sedangkan metode kontrasepsi sederhana dengan alat yaitu kondom, diafragma, dan spermisida. 2. Metode Kontrasepsi Hormonal Metode kontrasepsi hormonal pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu kombinasi (mengandung hormon progesteron dan estrogen sintetik) dan yang hanya berisi progesteron saja. Kontrasepsi hormonal kombinasi terdapat pada pil dan suntikan/injeksi. Sedangkan kontrasepsi hormon yang berisi progesteron terdapat pada pil, suntik dan implant. 3. Metode Kontrasepsi dengan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang mengandung hormon (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung hormon. 4. Metode Kontrasepsi Mantap Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita (MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan Vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga cairan sperma tidak diejakulasikan. 5. Metode Kontrasepsi Darurat Metode kontrasepsi yang dipakai dalam kondisi darurat ada 2 macam yaitu pil dan AKDR. I. Cara Penyimpanan Alat Kontrasepsi Jenis Kontrasepsi Kondisi Penyimpanan Masa Kedaluwarsa
  • 6. 1. Pil Simpan di tempat kering, dan jauhkan dari sinar matahari langsung 5 tahun 2. Kondom Simpan di tempat kering, yaitu suhu > 40°C dan jauhkan dari sinar matahari langsung, bahan kimia, dan bahan yang mudah rusak 3-5 tahun 3. AKDR Lindungi dari kelembabab, sinar matahari langsung, suhu 15-30°C 7 tahun 4. Implant Simpan di tempat kering, suhu > 30°C 5 tahun 5. Suntik KB Simpan pada suhu 15-30°C posisi vials tegak lurus menghadap ke atas, jauhkan dari sinar matahari langsung 5 tahun J. Penapisan Calon Akseptor KB 1. Penapisan metode kontrasepsi hormonal (pil, suntik, implant) No Pertanyaan Ya Tidak 1. Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih 2. Menyusui dan kurang dari 6 minggu pasca salin 3. Perdarahan/perdarahan bercak antara haid setelah senggama 4. Ikterus pada kulit atau sklera mata 5. Nyeri kepala hebat atau gangguan visual 6. Nyeri hebat pada betis, paha atau dada, atau tungkai bengkak (oedem) 7. Tekanan darah di atas 160 mmHg (sistolik) atau 90 mmHg (diastolik) 8. Massa atau benjolan pada payudara 9. Sedang minum obat-obatan epilepsi 2. Penapisan metode kontrasepsi AKDR No Pertanyaan Ya Tidak 1. Hari pertama haid terakhir 7 hari atau lebih 2. Klien (atau pasangan) mempunyai pasangan seks lain 3. Infeksi Menular Seksual (IMS) 4. Penyakit radang panggul atau kehamilan ektopik 5. Haid banyak (> 1-2 pembalut tiap 4 jam) 6. Haid lama (> 8 hari) 7. Dismenorhoe berat yang membutuhkan analgetika dan/atau istirahat baring 8. Perdarahan/perdarahan bercak antara haid atau
  • 7. setelah senggama 9. Gejala penyakit jantung valvular atau kongenital 3. Penapisan metode kontrasepsi mantap a. Tubektomi No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan 1. Keadaan umum (anamnesi dan pemeriksaan fisik K U baik, tidak ada tanda penyakit jantung, paru, ginjal DM tidak terkontrol, riwayat gangguan pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal 2. Keadaan emosi Tenang Cemas, takut 3. Tekanan darah < 160/100 mmHg ≥ 160/100 mmHg 4. Berat badan 35-85 kg > 85 kg ; < 35 kg 5. Riwayat operasi abdomen/panggul Bekas SC (tanpa perlekatan) Op abdomen lainnya, perlekatan atau terdapat kelainan pada px panggul 6. Riwayat radang panggul,kehamilan ektopik, Apendiksitis Pemeriksaan dalam normal Pemeriksaan dalam ada kelainan 7. Anemia Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr % b. Vasektomi No. Keadaan Klien Fasilitas Rawat Jalan Fasilitas Rujukan 1. Keadaan umum (anamnesi dan pemeriksaan fisik K U baik, tidak ada tanda penyakit jantung, paru, ginjal DM tidak terkontrol, riwayat gangguan pembekuan darah, ada tanda penyakit jantung, paru atau ginjal 2. Keadaan emosi Tenang Cemas, takut 3. Tekanan darah < 160/100 mmHg ≥ 160/100 mmHg 4. Infeksi atau kelainan scrotum/inguinal Normal Tanda-tanda infeksi atau ada kelainan 7. Anemia Hb ≥ 8 gr% Hb < 8 gr % Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/program-kb-di- indonesia.html#ixzz2B59KvX2m