Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
LEADERSHIP STYLE AND TEACHER PERFORMANCE
1. 37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan situasional
kepala sekolah sebagai variabel bebas (independent) dan kinerja guru sebagai
variabel terikat (dependet).
2. Desain penelitian
Desain penelitian ini yaitu pengaruh antara variabel X dan variabel Y. oleh
karena itu, penelitian ini bersifat korelasi, yaitu penelitian yang menggambarkan
hubungan kedua variabel tersebut.
Hubungan kedua variabel penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gaya Kepemimpinan
Situasional Kepala
Gambar 4. Desain Penelitian
Sekolah (X)
(X)
Keterangan gambar:
Kinerja Guru
(Y)
Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah (X) : Sebagai variabel bebas
Kinerja Guru (Y) : Sebagai variabel terikat
37
2. 38
B. Defenisis Operasional dan Pengukuran Variabel
1. Defenisi operasional
Definisi operasional variabel merupakan batasan-batasan yang dipakai
penulis untuk menghindari adanya interpretasi yang berbeda terhadap variabel
yang diteliti sehingga setiap variabel perlu didefinisikan untuk mendapatkan
kejelasan dan menghindari timbulnya perbedaan penafsiran antara penulis dan
pembaca, maka definisi operasional perlu dirumuskan.
Variabel yang didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini ada
dua yaitu:
a. Gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah adalah tingkat kemampuan
kepala sekolah menerapkan perilaku atau gaya dalam mempengaruhi guru
sesuai dengan situasi. Adapun indikatornya yaitu:
1) Orientasi pada tugas yaitu perilaku kepala sekolah yang cenderung lebih
memperhatikan struktur tugas, pelaksanaan dan penyelesaian tugas yang
dikerjakan bawahannya.
2) Orientasi pada bawahan yaitu perilaku kepala sekolah yang cenderung
menjaga hubungan harmonis diantara dirinya dengan anggota kelompok
atau bawahannya.
3) Wewenang dan tanggung jawab yaitu perilaku kepala sekolah
menerapkan kekuasaan formal dalam menjalankan kepemimpinannya
(mempengaruhi anggota organisasi/bawahan) untuk mencapai tujuan
organisasi.
3. 39
b. Kinerja guru adalah hasil kerja/ tingkat keberhasilan guru dalam menjalankan
tugasnya untuk mencapai tujuan yakni mencerdaskan peserta didik. Adapun
indikatornya yaitu:
1) Kualitas kerja yaitu kemampuan yang dimiliki tenaga pendidik/guru
dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik di sekolah.
2) Kuantitas kerja yaitu kemampuan tenaga pendidik/guru dalam mencapai
target atau hasil kerja atas pekerjaan yang telah dilakukannya sebagai
pendidik disekolah.
3) Motivasi kerja yaitu dorongan atau kemauan guru melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik di sekolah dengan sebaik-baiknya.
4) Disiplin yaitu kesadaran guru melaksanakan tugas dan mentaati aturan-aturan
yang berlaku di sekolah.
5) Kerja sama yaitu kemampuan tenaga pendidik/guru dalam bekerja
bersama-sama dengan orang lain dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaannya sebagai pendidik di sekolah.
2. Pengukuran variabel
Untuk mengukur variabel penelitian ini digunakan skala ordinal, yaitu
adanya perbedaan nilai antara jawaban yang satu dengan yang lainnya. Riduwan
(2009:23) “Skala ordinal ialah skala yang didasarkan pada ranking, diurutkan dari
jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya”.
Sugiyono (2010:93) menyatakan bahwa: “Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial”. Data yang dihimpun adalah data dari jawaban daftar
4. 40
pertanyaan. Adapun daftar pertayaan yang disusun telah ditetapkan oleh peneliti.
Setiap jawaban dari pertanyaan akan diberikan skor numerik (angka) sesuai hasil
penelitian yang diperoleh. Selanjutnya Sugiyono (2010:93-94) mengatakan
bahwa:
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor : 4
2. Setuju/sering/positif diberi skor : 3
3. Tidak setuju/kadang-kadang/negatif diberi skor : 2
4. Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor : 1
C. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk memperoleh data
yang dibutuhkan guna pengolahan dalam menjawab permasalahan yang dikaji
dalam penelitian, maka dibutuhkan suatu populasi sebagai acuan dalam suatu
penelitian.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka populasi dalam penelitian ini
adalah guru tetap yang berstatus pegawai negeri sipil di SMK Negeri 2 Bungoro
Kabupaten Pangkep.
5. 41
Tabel 1. Keadaan Populasi Penelitian
No. Golongan Jumlah Pegawai
1.
IV b
6
2.
IV a
18
3.
III d
2
4.
III c
3
5.
III b
17
6.
III a
14
Jumlah 60
Sumber : SMK Negeri 2 Bungoro Tahun 2012.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2007:91):
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.
Dengan berpedoman pada tabel penentuan jumlah sampel menurut
Sugioyono (2007:99), maka diperoleh sampel sebesar 51 dengan taraf kesalahan
5%. Adapun teknik penentuan sampel digunakan adalah sampling insidental.
Sugiyono (2007:96) menyatakan bahwa:
sampling insidental merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.
6. 42
D. Teknik pengumpulan data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Observasi
Teknik ini digunakan untuk mengamati secara langsung mengenai
permasalahan yang diteliti yakni pengaruh gaya kepemimpinan situasional
kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 2 Bungoro
Kabupaten Pangkep. Berbagai hasil pengamatan yang diperoleh dijadikan
pelengkap data yang diperoleh dari angket.
2. Angket
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan penyebaran angket yang berisi
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang akan diberikan kepada responden
terpilih untuk memberikan respon terhadap pertanyaan yang diajukan
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah
terhadap kinerja guru pada SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep.
3. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data-data atau
keterangan-keterangan tertulis yang berhubungan dengan objek penelitian.
4. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada guru
yang ada di SMK Negeri 2 Bungoro. Teknik ini merupakan pelengkap dari
angket yang disebarkan.
7. 43
E. Teknik analisis data
Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang diajukan mengenai
gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMK
Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep, maka teknik analisis data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif dan
analisis statistik inferensial. Untuk analisis data digunakan perangkat lunak
komputer dengan program IBM SPSS statistics 19 for windows.
1. Analisis deskriptif
Penggunaan statistik deskriptif dengan maksud mendeskripsikan kedua
variabel dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi dan persentase.
a. Persentase
푁 =
푓푥
푁
× 100%
Keterangan:
N = Jumlah kejadian
fx = Frekuensi individu (Bungin, 2008: 172)
Untuk mengetahui seberapa besar penerapan gaya kepemimpinan
situasional kepala sekolah dan kinerja guru, maka digunakan perhitungan yang
dikemukakan oleh Arikunto (2006:246) bahwa:
Kondisi variabel penelitian adalah skor yang dicapai dibagi dengan skor
yang diharapkan, dengan kriteria pengukuran 76% - 100% dikategorikan
baik, 56% - 75% dikategorilan cukup baik, 40% - 55% dikategorikan
kurang baik, dan kurang dari 40% dikategorikan tidak baik.
8. 44
2. Analisis statistik inferensial
a) Uji normalitas dan homogenitas data
Untuk mengetahui kenormalan suatu data tentang gaya kepemimpinan
situasional kepala sekolah (variabel X) dan kinerja guru (variabel Y) yang telah
dikumpulkan, maka dilakukan suatu uji normalitas data. Dalam uji normalitas data
digunakan rumus chi kuadrat oleh Sugiyono (2010:172) yaitu:
푋2 =
(퐹표 − Fh ) 2
퐹ℎ
Dimana:
X2 : Chi Kuadrat
FO : Frekuensi yang diobservasi
Fh : Frekuensi yang diharapkan
Untuk mempermudah dalam menganalisis data, digunakan IBM SPSS
statistics 19 for windows yakni Chi Square dengan langkah langkah berikut:
Buka program IBM SPSS statistics 19 for windows dan masukkan data
penelitian
Klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs Chi Square
pada menu sehingga kotak Chi Square Test muncul.
Masukkan variabel gaya kepemimpinan situasional dan variabel kinerja
guru pada kotak Test Variable List. Secara default Get From Data pada
kotak Expected Value akan terpilih.
Klik OK. (Trihendradi, 2011:115)
9. 45
Selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas data menggunakan IBM
SPSS statistics 19 for windows (Kolmogorov-Smirnov) dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Buka program IBM SPSS statistics 19 for windows dan masukkan data
penelitian.
Klik Analyze Nonparametric Test Legacy Dialog 1- Sample K-S
pada menu sehingga kotak dialog One Sample Kolmonogorov-Smirnov
muncul.
Masukkan variabel penelitian (variabel gaya kepemimpinan situasional
dan variabel kinerja guru) pada kotak Test Variable List. Pilih Normal dan
Uniform pada kotak Test Distribution.
Klik OK.
Adapun kriteria pengujian yaitu:
Jika nilai Asymp Sig. > 0,05, maka Ho diterima. Sedangkan
Jika nilai Asymp Sig. < 0,05, maka Hi diterima.
Hipotesis:
Ho = sampel berdistribusi normal
Hi = sampel tidak berdistribusi normal (Trihendradi, 2011:127)
b) Analisis regresi sederhana
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya
kepemimpinan situasional kepala sekolah terhadap kinerja guru pada SMK Negeri
2 Bungoro Kabupaten Pangkep.
10. 46
Menurut Sugiyono (2010:188) rumus analisis regresi sederhana adalah
sebagai berikut :
Y = a + b (X)
Keterangan :
Y = Subjek/ nilai variabel kinerja guru.
X = Subjek/ nilai variabel gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah.
a = Harga konstanta.
b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka
peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
pengaruh nilai variabel independen.
Untuk keperluan regresi linear sederhana digunakan Uji-F melalui tabel
Anova. Sugiyono (2010:192), rumus signifikansi adalah sebagai berikut:
퐹
ℎ =
푅2 ∕ 푘
(1 −푅2 )∕(푛−푘−1)
Dimana:
R = Koefisien korelasi ganda
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah anggota sampel
Hipotesis yang diterima adalah:
Ho : b = 0, melawan Hi : b ≠ 0
11. 47
Kriteria pengujian adalah bilamana Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf
signifikan 5 %, maka Ho ditolak yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan
situasional kepala sekolah tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru,
begitupula sebaliknya apabila Fhitung lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikan 5
%, maka Hi diterima yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan situasional
kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru.
Untuk mempermudah analisis data penelitian berdasarkan rumus di atas,
maka digunakan program IBM SPSS statistics 19 for windows dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Buka aplikasi program IBM SPSS statistics 19 for windows dan masukkan
data hasil penelitian.
Klik Analyze Regression Linear pada menu sehingga kotak dialog
Linear Regression muncul.
Masukkan variabel gaya kepemimpinan situasional (X) pada kotak
Independent(s) dan variabel kinerja guru pada kotak Dependent.
Klik tombol Statistics maka kotak dialog Linear Regression: Statistics
muncul. Pilih Estimates, Model fit, (terpilih secara default) dan Durbin-
Watson.
Klik tombol Continue sehingga akan kembali pada kotak dialog Linear
Regression.
Penetapan tingkat kepercayaan Uji F dapat anda lakukan dengan klik
Options. Masukkan nilai tingkat kepercayaan pada kotak Entry.
12. 48
Klik tombol Continue sehingga kembali pada kotak dialog Linear
Regression.
Klik OK. (Trihendradi, 2011:167)
c) Uji Korelasi produk moment
Uji korelasi person digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan yang
signifikan antara variabel gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah dan
kinerja guru pada SMK Negeri 2 Bungoro Kabupaten Pangkep. Uji korelasi
product menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:183) yaitu:
푟푥푦 =
푛Σ푥푖 푦푖 − (Σ푥푖 )(Σ푦푖 )
2(Σ푥푖 ) 2 }{푛Σ푦푖
√{푛Σ푥푖
2 − (Σ푦푖 ) 2 }
Setelah nilai r diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan hasil penelitian,
dengan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan tabel korelasi pada taraf signifikan
5%. Dengan ketentuan, rhitung rtabel, berarti ada hubungan yang signifikan
begitupun sebaliknya.
Untuk mengetahui besarnya hubungan dengan koefisien determinasi 0,05
dan untuk tingkat kepercayaan 95% antara kedua variabel, maka digunakan
patokan interpretasi nilai r Menurut Young (Trihendrardi, 2011:156) sebagai
berikut:
0,7 – 1,00 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan
yang tinggi.
0,4 – 0,7 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang
subtansial.
0,2 – 0,4 baik positif maupun negatif, menunjukkan derajat hubungan yang
rendah.
< 0,2 baik positif maupun negatif, hubungan dapat diabaikan.
13. 49
Untuk mempermudah menganalisis data berdasarkan rumus di atas, maka
pengujian korelasi product moment menggunakan program IBM SPSS statistics
19 for windows dengan langka-langkah sebagai berikut:
Buka program IBM SPSS statistics 19 for windows dan masukkan data
hasil penelitian.
Klik Analyze Correlate Bivariate pada menu sehingga kotak
Bivariate Correlations muncul.
Masukkan variabel gaya kepemimpinan situasional kepala sekolah (X) dan
variabel kinerja guru (Y) pada kotak Variables, pilih Person pada
Correlation Coefficients.
Klik OK. (Trihendradi, 2011:157)