SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
KONSEP DASAR
 Pandangan tentang manusia
• Manusia pada dasarnya Deterministik, artinya
ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-
pengalaman dini, terutama dalam masa
perkembangan 5 tahun pertama sejak kelahirannya.
“menurut pendekatan psikoanlisa bahwasanya
masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-
konflik masa kanak-kanak yang depresi”
• Manusia pada dasarnya “Irasional” artinya motif-
motif dan konflik-konflik tak sadar merupakan sentral
dari perilaku manusia, dan bersifat irasional.
• Dalam diri manusia terdapat dorongan memuaskan
diri Vs Merusak diri, dorongan untuk mati Vs
Dorongan untuk hidup.
• Pandangan tentang Kepribadian
Tingkatan Kesadaran
1. Kesadaran :
• tingkatan yang memiliki fungsi
mengingat, menyadari, dan
merasakan sesuatu secara sadar
• Kesadaran ini memiliki ruang yang
terbatas dan tampak pada saat
individu menyadari berbagai
stumulus yang ada disekitarnya.
2. Ambang sadar
• Tingkatan kesadaran yang menyimpan ide, ingatan, dan
perasaan yang berfungsi mengantarkan ke tingkat
kesadaran.
• Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapi
merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan
waktu beberapa saat untuk menyadari sesuatu
3. Ketidaksadaran
• Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai
bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap
pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya
yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam
ketidaksadaran.
• Tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh
perasaan dan pikiran yang tersimpan di tingkat
ketidaksadaran ini.
• Biasanya terungkap melalui mimpi, salah ucap, sugesti.
• Struktur Kepribadian
Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id,
ego dan super ego
Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan
sumber dari dari pada segala dorongan instinktif,
khususnya seks dan agresi
Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena
kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia
realita
Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai
kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang
seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal
(apa yang seharusnya saya menjadi).
Dinamika Kepribadian
• Psikoanalisis memandang bahwa
organisme manusia sebagai sistem energi
yang kompleks.
• Energi beresal dari makanan (energi fisik)
yang dapat berubah menjadi energi psikis
• Dinamika kepribadian terdiri dari cara
bagaimana energi psikis itu didistribusikan
dan digunakan oleh id, ego, dan super ego
• Perkembangan Kepribadian
o Kepribadian individu mulai terbentuk pada
tahuan-tahun pertama di masa kanak-kanak.
o Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian
individu telah terbentuk, pada tahun-tahun
berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar
tersebut
o Perkembangan kepribadian berkenaan dengan
bagaimana individu belajar dengan cara-cara
baru dalam mereduksi ketegangan atau
kecemasan dialami dalam kehidupannya.
o Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber
pada empat unsur, yaitu (1) proses
pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik,
dan (4) ancaman.
• Cara ego menghindari ancaman yang
menimbulkan ketegangan atau kecemasan :
mekanisme pertahanan ego.
• Bentuk-bentuk mekanisme perthanan ego
antara lain :
1. Penyangkalan
Adalah pertahanan melawan kecemasan
dengan “menutup mata” terhadap keberadaan
yang mengancam.
2. Proyeksi
Adalah mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang
tidak bisa diterima oleh ego kepada orang lain.
3. Fiksasi
Adalah menjadi individu menjadi “terpaku” pada
tahap-tahap perkembanganya dan perkembangannya
menjadi tergantung pada orang lain yang menjadikan
individu menjadi tidak mandiri misalnya ketika anak
merasa cemas mengerjakan ujian sekolah, maka dia
akan mencoba menggantungkan kerjaan ujiannya
dengan temannya.
4. Regresi
Adalah melangkah mundur ke fase perkembangannya
yang lebih awal yang tuntunanya tidak terlalu besar.
Misalnya ketika anak yang takut untuk bersekolah dia
meregresikan dengan menangis, bersembunyi dll.
5. Rasionalisasi
Adalah menciptkan alasan-alasan yang “baik” guna
menghindarkan ego dari cedera.
6. Sublimasi
Adalah menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi
atau secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan-
dorongannya. Contohnya anak mempunyai dorongan
agresif maka dia akan menyalurkan agresifnya itu ke
dalam aktivitas bersaing di bidang olah raga.
7. Displacement
Adalah mengarahkan energi kepada objek atau orang
lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya
dijangkau. Contohnya seorang mahasiswa marah
dengan dosennya dan ingin memakinya maka dia
akan akan memaki adiknya atau objek lain yang bisa
dijangkaunya.
8. Represi
Adalah melupakan isi kesadaran yang
traumatis atau membangkitkan kecemasan,
mendorong kenyataan yang tidak bisa
diterimanya oleh kesadarannya.
9. Formasi Reaksi
Adalah melakukan tindakan yang berlawanan
dengan hasrat-hasrat tak sadar, jika perasaan
yang lebih dalam menimbulkan ancaman,
maka seseorang menampilkan perilaku yang
berlawanan gunan menyangkal perasaan
yang bisa menimbulkan ancaman itu.
• Perkembangan kepribadian individu dari
sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase-
fase :
1. Fase Oral ( Tahun Pertama Kehidupan)
dimana seorang bayi mengalami kenikmatan
erotik pada kegiatan menghisap.
Tugas Perkembangan Utamanya adalah
memperoleh rasa percaya yakni percaya
kepada orang lain, kepada dunia, dan kepada
diri sendiri.
Kegagalan pada fase ini adalah anak menjadi
penakut, merasa tidak aman, iri, agresif,
benci dan kesepian.
2. Fase Anal ( Usia 1 sampai 3 Tahun)
Dimana anak mengalami kenikamatan pertama kali saat buang
air (toilet training)
Tugas yang harus diselesaikan pada tahap ini adalah belajar
mandiri, memiliki kekuatan pribadi dan otonomi, serta belajar
bagaimana mengakui dan menangani perasaan-perasaan negatif.
kegagalan pada fase ini anak menjadi tidak mandiri, dan
tidagresif dan benci.
3. FaseFalik ( usia 3 sampai 5 Tahun)
ini adalah fase ketika kesanggupan-kesanggupan untuk berjalan,
berbicara, berpiir dan mengendalikan otot-otot berjalan pesat.
Anak mengalami kenikmatan pada organ alatalat kelaminnya
(anak mencoba mengeksploaris tubuhnya sendiri)
fase falik adalah periode perkembangan hati nurani (belajar
mengenai moral dari orang tua)
ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH
• Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh
kekacauan dalam berfungsinya individu yang
bersumber pada :
o dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dan
super ego
o proses belajar yang tidak benar pada masa
kanak-kanak.
TUJUAN KONSELING
• Membantu klien untuk membentuk kembali struktur
karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari
menjadi disadari oleh klien.
• Secara spesifik :
a) Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan
kearah perkembangan kesadaran intelektual
b) Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan
menembus konflik yang direpres
c) Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menghadapi situasi yang selama ini ia gagal
mengatasinya.
DESKRIPSI PROSES KONSELING
• Proses konseling difokuskan pada usaha
menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak.
• Pengalaman masa lampau ditata, dianalisis, dan
ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi
kepribadian.
• Menekankan dimensi afektif dalam membuat
pemahaman ketidakdasaran.
• Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih
penting mengasosiasikan antara perasaan dan
ingatan dengan pemahaman diri.
• Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian
hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan
transferensi.
• Aliansi :
sikap klien kepada konselor yang relatif rasional,
realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi
untuk terwujudnya keberhasilan konseling).
• Tranferensi :
- pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya
terhadap orang-orang yang menguasainya yang
ditujukan kpd konselor
- merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting
untuk dianalisis
- membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang
bagaimana dirinya telah salah dalam menerima,
menginterpretasikan, dan merespon pengalamannya
pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
• Peran utama konselor dalam konseling ini adalah
membantu klien dalam mencapai kesadaran diri,
ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih
efektif dalam menghadapi kecemasan melalui
cara-cara yang realistis.
• Konselor membangun hubungan kerja sama
dengan klien dan kemudian melakukan
serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan.
• Konselor memberikan perhatian kepada
resistensi klien
• Fungsinya adalah mempercepat proses
penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam
ketidaksadaran.
TEKNIK KONSELING
• Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan
untuk mengembangkan suasana bebas tekanan.
• Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apa yang
tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya dan
mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku
baru.
• Ada lima teknik dasar dalam konseling
psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis
mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis
transferensi.
1. Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan
penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan
situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh
pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.
2. Interpretasi
- Prosedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi,
resistensi, dan transferensi
- Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan
dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan
transferensi.
Rambu-rambu Interpretasi :
• Interpretasi disajikan pada saat gejala yg
diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal-
hal yg disadari klien.
• Interpretasi dimulai dari permukaan menuju hal-
hal yg dalam (dialami oleh situasi emosional
klien).
• Menetapkan resistensi atau pertahan-an
sebelum menginterpretasikan emo-si atau
konflik.
3. Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan
membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
4. Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan kembali
masa lampaunya dalam konseling
Tujuan :
1) Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman
pengalaman tak sadar dan pengaruh masa lampau
terhadap kehidupan sekarang;
2) Memungkinkan klien menembus konflik masa
lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &
menghambat perkembangan emosinya.
• Analisis Resistensi
Resistensi :
- Perilaku utk mempertahankan kecemasan
- Menghambat pengungkapan pengalaman tak
disadari
- Menghambat jalannya/proses konseling
Analisis Resistensi
teknik membantu klien agar menyadari alasan dibalik
resistensinya : bisa menghilangkannya
KETERBATASAN PENDEKATAN
1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu
merendahkan martabat kemanusiaan.
2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak
dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh
masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah
tanggung jawab individu berkurang.
3. Cenderung meminimalkan rasionalitas.
4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistem
dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi
psikis yang menentukan tingkah laku manusia.

More Related Content

What's hot

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
mncgita
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
elmakrufi
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
coryditapratiwi
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
varizalamir
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Ai Nurhasanah
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
Naeya Hasbi
 
Pengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianPengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadian
masnasikin
 

What's hot (20)

Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & millerTeori stimulus respon hull, dollard & miller
Teori stimulus respon hull, dollard & miller
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
Teori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islamTeori Psikoanalisa islam
Teori Psikoanalisa islam
 
Psikologi kognitif
Psikologi kognitifPsikologi kognitif
Psikologi kognitif
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Ppt teori humanistik
Ppt teori humanistikPpt teori humanistik
Ppt teori humanistik
 
Psikologi individual
Psikologi individualPsikologi individual
Psikologi individual
 
Pengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadianPengantar teori kepribadian
Pengantar teori kepribadian
 
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESIPSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
PSIKOLOGI SOSIAL - PERILAKU AGRESI
 
Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow Teori Abraham Maslow
Teori Abraham Maslow
 
Pendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling BehavioristikPendekatan Konseling Behavioristik
Pendekatan Konseling Behavioristik
 
Psikologi Kognitif
Psikologi KognitifPsikologi Kognitif
Psikologi Kognitif
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 

Viewers also liked

Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
misbakhulfirdaus
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
masnasikin
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis
Fikri Muqaffa
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
ibnujabe
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
artventure ipkt
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
misbakhulfirdaus
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
rina_nurjanah96
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
misbakhulfirdaus
 

Viewers also liked (20)

Pendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioralPendekatan konseling behavioral
Pendekatan konseling behavioral
 
Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)Psikoanalisis (freud)
Psikoanalisis (freud)
 
Pendekatan Psikoanalisis
Pendekatan PsikoanalisisPendekatan Psikoanalisis
Pendekatan Psikoanalisis
 
Pendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisisPendekatan psikoanalisis
Pendekatan psikoanalisis
 
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar SosialPpt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
Ppt Psikoanalisa dan Teori Belajar Sosial
 
Ppt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisisPpt pendekatan psikoanalisis
Ppt pendekatan psikoanalisis
 
Teori Sigmund Freud
Teori Sigmund FreudTeori Sigmund Freud
Teori Sigmund Freud
 
Sigmund freud full
Sigmund freud fullSigmund freud full
Sigmund freud full
 
Psikoanalisa
PsikoanalisaPsikoanalisa
Psikoanalisa
 
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori PsikoanalitikPSV 3107 - Teori Psikoanalitik
PSV 3107 - Teori Psikoanalitik
 
Teori psikoanalisis
Teori psikoanalisisTeori psikoanalisis
Teori psikoanalisis
 
Pendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristikPendekatan konseling behavioristik
Pendekatan konseling behavioristik
 
Ppt bk
Ppt bkPpt bk
Ppt bk
 
Lay konseling kelompok
Lay konseling kelompokLay konseling kelompok
Lay konseling kelompok
 
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistikPeta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
Peta kognitif pendekatan konseling eksistensial humanistik
 
psikoanalisis
psikoanalisispsikoanalisis
psikoanalisis
 
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldertContoh kasus dan analisis kasus aldert
Contoh kasus dan analisis kasus aldert
 
Terapi rasional emotif
Terapi rasional emotifTerapi rasional emotif
Terapi rasional emotif
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
pendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektikpendekatan konseling eklektik
pendekatan konseling eklektik
 

Similar to Pendekatan Konseling Psikoanalisis

Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
faisunufir
 
Psikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamilPsikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamil
Shamil Damai
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
monichaSihombing
 
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannyaPeringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Nor Azmi Sabri
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamid
nim_nang
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Rozaidi Yusof
 

Similar to Pendekatan Konseling Psikoanalisis (20)

Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisaPendekatan psikoanalisa
Pendekatan psikoanalisa
 
Teori Konseling PPK
Teori Konseling PPKTeori Konseling PPK
Teori Konseling PPK
 
Psikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamilPsikoanalisis shamil
Psikoanalisis shamil
 
KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta DidikPertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
Pertemuan 11 12 Perkembangan Peserta Didik
 
Emotional Intelligence Infographics by Slidesgo.pptx
Emotional Intelligence Infographics by Slidesgo.pptxEmotional Intelligence Infographics by Slidesgo.pptx
Emotional Intelligence Infographics by Slidesgo.pptx
 
Psikologi
PsikologiPsikologi
Psikologi
 
teori-teori konseling
teori-teori konselingteori-teori konseling
teori-teori konseling
 
Perbandingan Teori Psikoanalitik & Teori Psikososial
Perbandingan Teori Psikoanalitik & Teori PsikososialPerbandingan Teori Psikoanalitik & Teori Psikososial
Perbandingan Teori Psikoanalitik & Teori Psikososial
 
Esq
EsqEsq
Esq
 
Psikoanalisis
PsikoanalisisPsikoanalisis
Psikoanalisis
 
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannyaPeringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
Peringkat perkembangan kanak-kanak dant teori-teori perkembangannya
 
Ppt pak chamid
Ppt pak chamidPpt pak chamid
Ppt pak chamid
 
Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1Pendekatan terapi m3.1
Pendekatan terapi m3.1
 
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
Pringkat pringkatperkembangankanak-kanakdanteori-teoriperkembanganyangberkait...
 
Peran psikologi terhadap pendidikan
Peran psikologi terhadap pendidikanPeran psikologi terhadap pendidikan
Peran psikologi terhadap pendidikan
 
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajarKecerdasan emosional sebagai hasil belajar
Kecerdasan emosional sebagai hasil belajar
 
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourselfBig 5 Personality : Learn How to know yourself
Big 5 Personality : Learn How to know yourself
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
N1. (kopsak)
N1. (kopsak)N1. (kopsak)
N1. (kopsak)
 

Recently uploaded

GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
UZAIRBINIBRAHIMMoe
 

Recently uploaded (8)

BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.pptBAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
BAB I Probabilitas konsep peluang kejadian.ppt
 
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.pptPemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
Pemahaman Dasar Ekonometrika pendahuluan.ppt
 
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan""PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
"PPT K1_pengantar komunikasi pendidikan"
 
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
tahapan pengembangan guru profesional, alur dan kebijakan pengembangan profes...
 
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
Makalah kelompok 8 administrasi.pdf. pengelolaan administrasi persuratan dan ...
 
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssssGAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
GAYA HIDUP SIHAT ssssssssssssssssssssssssssssssssssssssss
 
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan EditTeknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
Teknologi Pangan Kelas 3 SD, Mentahan Edit
 
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipanPpt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
Ppt kel.8 administrasi pengelolaan administrasi persuratan dan pengarsipan
 

Pendekatan Konseling Psikoanalisis

  • 1.
  • 2. KONSEP DASAR  Pandangan tentang manusia • Manusia pada dasarnya Deterministik, artinya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman- pengalaman dini, terutama dalam masa perkembangan 5 tahun pertama sejak kelahirannya. “menurut pendekatan psikoanlisa bahwasanya masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik- konflik masa kanak-kanak yang depresi” • Manusia pada dasarnya “Irasional” artinya motif- motif dan konflik-konflik tak sadar merupakan sentral dari perilaku manusia, dan bersifat irasional. • Dalam diri manusia terdapat dorongan memuaskan diri Vs Merusak diri, dorongan untuk mati Vs Dorongan untuk hidup.
  • 3. • Pandangan tentang Kepribadian Tingkatan Kesadaran 1. Kesadaran : • tingkatan yang memiliki fungsi mengingat, menyadari, dan merasakan sesuatu secara sadar • Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas dan tampak pada saat individu menyadari berbagai stumulus yang ada disekitarnya.
  • 4. 2. Ambang sadar • Tingkatan kesadaran yang menyimpan ide, ingatan, dan perasaan yang berfungsi mengantarkan ke tingkat kesadaran. • Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapi merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyadari sesuatu 3. Ketidaksadaran • Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam ketidaksadaran. • Tingkah laku manusia sebagian besar didorong oleh perasaan dan pikiran yang tersimpan di tingkat ketidaksadaran ini. • Biasanya terungkap melalui mimpi, salah ucap, sugesti.
  • 5. • Struktur Kepribadian Kepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu id, ego dan super ego Id adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi Ego merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan dengan dunia realita Super Ego merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharusnya saya menjadi).
  • 6. Dinamika Kepribadian • Psikoanalisis memandang bahwa organisme manusia sebagai sistem energi yang kompleks. • Energi beresal dari makanan (energi fisik) yang dapat berubah menjadi energi psikis • Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis itu didistribusikan dan digunakan oleh id, ego, dan super ego
  • 7. • Perkembangan Kepribadian o Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-tahun pertama di masa kanak-kanak. o Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar tersebut o Perkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimana individu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksi ketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya. o Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan (4) ancaman.
  • 8. • Cara ego menghindari ancaman yang menimbulkan ketegangan atau kecemasan : mekanisme pertahanan ego. • Bentuk-bentuk mekanisme perthanan ego antara lain : 1. Penyangkalan Adalah pertahanan melawan kecemasan dengan “menutup mata” terhadap keberadaan yang mengancam. 2. Proyeksi Adalah mengalamatkan sifat-sifat tertentu yang tidak bisa diterima oleh ego kepada orang lain.
  • 9. 3. Fiksasi Adalah menjadi individu menjadi “terpaku” pada tahap-tahap perkembanganya dan perkembangannya menjadi tergantung pada orang lain yang menjadikan individu menjadi tidak mandiri misalnya ketika anak merasa cemas mengerjakan ujian sekolah, maka dia akan mencoba menggantungkan kerjaan ujiannya dengan temannya. 4. Regresi Adalah melangkah mundur ke fase perkembangannya yang lebih awal yang tuntunanya tidak terlalu besar. Misalnya ketika anak yang takut untuk bersekolah dia meregresikan dengan menangis, bersembunyi dll.
  • 10. 5. Rasionalisasi Adalah menciptkan alasan-alasan yang “baik” guna menghindarkan ego dari cedera. 6. Sublimasi Adalah menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi atau secara sosial lebih dapat diterima bagi dorongan- dorongannya. Contohnya anak mempunyai dorongan agresif maka dia akan menyalurkan agresifnya itu ke dalam aktivitas bersaing di bidang olah raga. 7. Displacement Adalah mengarahkan energi kepada objek atau orang lain apabila objek asal atau orang yang sesungguhnya dijangkau. Contohnya seorang mahasiswa marah dengan dosennya dan ingin memakinya maka dia akan akan memaki adiknya atau objek lain yang bisa dijangkaunya.
  • 11. 8. Represi Adalah melupakan isi kesadaran yang traumatis atau membangkitkan kecemasan, mendorong kenyataan yang tidak bisa diterimanya oleh kesadarannya. 9. Formasi Reaksi Adalah melakukan tindakan yang berlawanan dengan hasrat-hasrat tak sadar, jika perasaan yang lebih dalam menimbulkan ancaman, maka seseorang menampilkan perilaku yang berlawanan gunan menyangkal perasaan yang bisa menimbulkan ancaman itu.
  • 12. • Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga dewasa terjadi dalam fase- fase : 1. Fase Oral ( Tahun Pertama Kehidupan) dimana seorang bayi mengalami kenikmatan erotik pada kegiatan menghisap. Tugas Perkembangan Utamanya adalah memperoleh rasa percaya yakni percaya kepada orang lain, kepada dunia, dan kepada diri sendiri. Kegagalan pada fase ini adalah anak menjadi penakut, merasa tidak aman, iri, agresif, benci dan kesepian.
  • 13. 2. Fase Anal ( Usia 1 sampai 3 Tahun) Dimana anak mengalami kenikamatan pertama kali saat buang air (toilet training) Tugas yang harus diselesaikan pada tahap ini adalah belajar mandiri, memiliki kekuatan pribadi dan otonomi, serta belajar bagaimana mengakui dan menangani perasaan-perasaan negatif. kegagalan pada fase ini anak menjadi tidak mandiri, dan tidagresif dan benci. 3. FaseFalik ( usia 3 sampai 5 Tahun) ini adalah fase ketika kesanggupan-kesanggupan untuk berjalan, berbicara, berpiir dan mengendalikan otot-otot berjalan pesat. Anak mengalami kenikmatan pada organ alatalat kelaminnya (anak mencoba mengeksploaris tubuhnya sendiri) fase falik adalah periode perkembangan hati nurani (belajar mengenai moral dari orang tua)
  • 14. ASUMSI TINGKAH LAKU BERMASALAH • Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh kekacauan dalam berfungsinya individu yang bersumber pada : o dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dan super ego o proses belajar yang tidak benar pada masa kanak-kanak.
  • 15. TUJUAN KONSELING • Membantu klien untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak disadari menjadi disadari oleh klien. • Secara spesifik : a) Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan kearah perkembangan kesadaran intelektual b) Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan menembus konflik yang direpres c) Memberikan kesempatan kepada klien untuk menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
  • 16. DESKRIPSI PROSES KONSELING • Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. • Pengalaman masa lampau ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi kepribadian. • Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran. • Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan ingatan dengan pemahaman diri.
  • 17. • Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan transferensi. • Aliansi : sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan konseling). • Tranferensi : - pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya yang ditujukan kpd konselor - merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis - membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
  • 18. • Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapai kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi kecemasan melalui cara-cara yang realistis. • Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan serangkaian kegiatan mendengarkan dan menafsirkan. • Konselor memberikan perhatian kepada resistensi klien • Fungsinya adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam ketidaksadaran.
  • 19. TEKNIK KONSELING • Teknik-teknik konseling psikoanalisis diarahkan untuk mengembangkan suasana bebas tekanan. • Dalam suasana bebas itu klien menelusuri apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah lakunya dan mengarahkan diri untuk membangun tingkah laku baru. • Ada lima teknik dasar dalam konseling psikoanalisis, yaitu : (1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5) analisis transferensi.
  • 20. 1. Asosiasi Bebas Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatik di masa lampau : klien memperoleh pengetahuan dan evaluasi diri sendiri. 2. Interpretasi - Prosedur dasar yang digunakan dalam analisis mimpi, resistensi, dan transferensi - Penjelasan makna tingkah laku yang dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi bebas, resistensi, dan transferensi.
  • 21. Rambu-rambu Interpretasi : • Interpretasi disajikan pada saat gejala yg diinterpretasikan berhubungan erat dengan hal- hal yg disadari klien. • Interpretasi dimulai dari permukaan menuju hal- hal yg dalam (dialami oleh situasi emosional klien). • Menetapkan resistensi atau pertahan-an sebelum menginterpretasikan emo-si atau konflik.
  • 22. 3. Analisis Mimpi Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan. 4. Analisis Transferensi Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan kembali masa lampaunya dalam konseling Tujuan : 1) Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman pengalaman tak sadar dan pengaruh masa lampau terhadap kehidupan sekarang; 2) Memungkinkan klien menembus konflik masa lampau yang diperta-hankan hingga sekarang & menghambat perkembangan emosinya.
  • 23. • Analisis Resistensi Resistensi : - Perilaku utk mempertahankan kecemasan - Menghambat pengungkapan pengalaman tak disadari - Menghambat jalannya/proses konseling Analisis Resistensi teknik membantu klien agar menyadari alasan dibalik resistensinya : bisa menghilangkannya
  • 24. KETERBATASAN PENDEKATAN 1. Pandangan yang terlalu determistik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan. 2. Terlalu banyak menekankan kepada masa kanak-kanak dan menganggap kehidupan seolah-olah ditentukan oleh masa lalu. Hal ini memberikan gambaran seolah-olah tanggung jawab individu berkurang. 3. Cenderung meminimalkan rasionalitas. 4. Data penelitian empiris kurang banyak mendukung sistem dan konsep psikoanalisis, seperti konsep tentang energi psikis yang menentukan tingkah laku manusia.