1. PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM
ALAT-ALAT PENDIDIKAN
Disusun guna memenuhi tugas terstruktur
Mata kuliah: Ilmu Pendidikan
Dosen pengampu: Fauzi, M.Ag.
Di susun Oleh :
Nama: Hasan Afandi
Nim: 1123302039
Jurusan/smtr/prodi: tarbiyah/III/PBA1
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PURWOKERTO
2012
2. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat
fundamental. Untuk pemenuhan pendidikan bagi warga negaranya, pemerintah
Indonesia terus berusaha meningkatkan mutu dan sarana pendidikan yang ada.
Dengan adanya ini , diharapkan kesejahteraan masyarakat akan semakin
meningkat. Di dalam Undang Undang RI 1945 dinyatakan secara tegas bahwa,
setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.1
Mendidik itu dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu bentuk atau corak dan
isi. Yang dimaksud dengan isi ialah segala sesuatu yang mencakup tujuan atau
rencana yang hendaj dicapai oleh si pendidik. Yang dimaksud dengan bentuk
atau corak disini ialah segala usaha atau perbauatan yang dilakukan oleh si
pendidik tarhadap anak anak dalam usaha mendidik anak anak. Jadi bentuk atau
corak itu mengenai tingkah laku si pendidik terhadap anak didiknya, seperti
melarang, member anjuran, member perintah, menasehati, dan menghukum.
1
RI. UUD,Bab XIII pasal 31 ayat (1)
3. A. Pengertian alat-alat pendidikan
Alat-alat pendidikan yaitu uasah-usaha atau perbuatan-perbuatan si
pengajar/pendidik yang bertujuan untuk mendidik para murid-muridnya.2
Adapun definisi-definisi yang pernah dikemukakan tentang alat
pendidikan adalah sebagai berikut:
• Roestiyah NK, dkk, “media pendidikan adalah alat, metode, dan
teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas
komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
• Imam Barnadib, “alat pendidikan ialah suatu tindakan atau perbuatan
atau situasi atau benda yang sengaja di adakan untuk mencapai suatu
tujuan pendidikan”
• Ahmad. D. Marimba mendefinisikan alat pendidikan sebagai “segala
sesuatu atau apa yang dipergunakan dalam mencapai tujuan.”
Dari definisi yang di kemukakan oleh para ahli pendidikantersebut, dapat
ditarik kesimpulan bahwa alat pendidikan adalah “segala sesuatu atau alat
atau media pendidikan yang meliputi segala yang digunakan untuk mencapai
tujuan.”
Alat-alat pendidikan yang secara langsung dipergunakan dalam
penyampaian materi pendidikan, hendaknya alat-alat pendidikan yang dapat
melibatkan indera siswa.3
Lebih jelas lagi dalam memilih alat-alat pendidikan manakah yang baik
dan sesuai , haruslah mempelajari empat syarat berikut:
a. Tujuan apakah yamg akan dicapai dengan alat itu,
b. Siapa(pendidik) yang menggunakan alat itu,
c. Anak (si terdidik) yang mana yang dikenai alat itu,
2
Ngalim purwanto, ilmu pendidikan teoritis dan praktis,(Bandung: Remaja Resda Karya Ofset,2011) cet, 20,
hlm. 176.
3
Binti maunah, ilmu pendidikan (Yogyakarta: teras, 2009), cet. 1 , hlm:58.
4. d. Bagaimana menggunakan alat itu,
B. Macam-macam alat alat pendidikan
Adapun alat-alat pendidikan yang sangat penting yang akan di bicarakan
dalam bab ini
a. Pembiasaan dan pengawasan
b. Perintah dan larangan
c. Gajaran dan hukuman
a. Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang sangat penting,
terutama bagi anak anak yang masaih kecil. Anak kecil belum menginsafi
apa yang dikatakan baik ataupun yang buruk. Oleh karena itu sebagai
pemula dan sebagai pangkal pendidikan.
Pembiasaan yang baik penting artinya bagi pembentukan watak anak
danjuga akan terus berpengaruh kepada anak itu sampai hari tuanya.
Syarat-syarat peembiasaaan:
- Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat
- Pembiasaan hendaklah terus menerus dijalankan secara teratur
sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis
- Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap teguh dan tegas
terhadap penirian yang telah diambilnya
- Pembiasaan yang mula-mulanya mekanistis harus makin menjadi
pembiasaan yang disertai kata hati anak itu sendiri
5. b. Pengawasan
Pengawasan ini perlu sekali untuk menjaga bilamana ada bahaya-
bahaya yang merugikan anak anak baik jasmaninya maupum rohaninya.
Tanpa pengawasan berarti membiarkan anak berbuat sekehendaknya,
karena anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.
Anak yang dibiarkan tumbuh sendiri menurutalamnya, akan menjadi
manusia yang hidup menurut nafsunya, kemungkinan besar anak itu
menjadi tidak patuh dan tidak dapat mengetahui kearah mana tujuan hidup
yang sebenarnya.
Pendapat para ahli didk sekarang umumnya sependapat bahwa
pengawasan adalah alat pendidikan yang penting dan harus dilaksanakan,
biarpun berangsur-angsur anak itu diberi kebebasan.
Dalam hal ini, harus ada perbandingan antara pengawasan dan
kebebasan. Tujuan mendidik adalah membentuk anak supaya akhirnya
dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sendiri atas perbuatannya.
c. Perintah
Perintah dalam hal ini adalah peraturan-peraturan umum yng harus
ditaati oleh anak-anak. Tiap tiap perintah dalam pendidikan mengandung
norma-norma kesusilaan, jadi bersifat member arah atau mengandung
tujuan kearah perbuatan susila.
6. Kita dapat mengatakan bahwa dalam berbagai hal, dalam pendidikan
contoh atau teladan dari si pendidik merupakan alat pendidikan yang
sangat penting. Kita telah mengetahui kalau manusia sejak kecil telah
mempunyai dorongan meniru dan suka mengidentifikasi dari terhadap
perbuatan dan tingkah laku orang lain, treutama pada orang tua atau
gurunya.
Syarat syarat perintah adalah sebagai berikut:
• Perintah hendaklah terang dan singkat
• Disesuaikan dengan keadaan dan umur anak
• Mengubah suatu perintah itu jadi suatu permintaan
• Konsekuen terhadap apa yang telah diperntahkannya
• Bersifat mengajak dalam kebaikan
d. Larangan
Larangan adalah perintah dari suatu orang kepada orang lain supaya
tidak melakukan perbuatan tidak baik, yang merugikan atau yang
membahayakan dirinya.4
Namun, jika anak selalu dilarang dalam segala perbuatan dan
permainannya sejak kecil, dapat terhambat perkembangan jasmani dan
rohaninya, misalnya keras kepala, pemalu, pemurung, tidak mempunyai
rasa tanggung jawab.
Syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan larangan:
• Harus diberikan secara singkat
4
Ngalim purwanto, ilmu pendidikan teoritis dan praktis,(Bandung: Remaja Resda Karya Ofset,2011) cet, 20,
hlm. 181
7. • Jika mungkin, larangan diberi penjelasan
• Jangan terlalu sering melawan
e. Ganjaran
Ganjaran adalah sebagai alat alat untuk mendidik supaya anak dapat
merasa senang karena perbuatannya atau pekerjaannya mendapat
penghargaan.
Pendidik bermaksud juga supaya dengan ganjaran anak itu dapat
menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau mempertinggi prestasi
yang telah dicapainya. Jadi ganjaran iti bertujuan untuk membentuk kata
hati dan kemauan yang lebih baik dan lebih keras pd anak itu.
Contoh macam perbuatan atau sikap pendidik yang dapat merupakan
ganjaran dari si pendidik:
• Guru mengangguk angguk tanda senang
• Memberikan pujian
• Pekerjaan dapat juga menjadi ganjaran
• Ganjaran untuk seluruh kelas sering sangat perlu, dapat juga berupa
bernyanyi nyanyi atau pergi berwisata.
f. Hukuman
8. Hukunman adalah penderitaan yang ditimbulkan dengan sengaja oleh
seseorang sesudah terjadi pelanggaran, kejahatan atau kesalahan dan
bertujuan untuk kearah perbaikan.
Masalah hokum merupakan masalah etis yang menyangkut soal buruk
dan baik. Sedangkan pandangan manusia tentang baik buruknya itu
berbeda beda dan berubah ubah. Dalam proses pendidikan akibat hukuman
itu jauh lebih besar dari pada akibat yang ditimbulkan oleh ganjaran.5
Menghukum suatu perbuatan yang tidak bebas, tidak dapat dilakukan
dengan sewenang wenang, hukuman bukanlah soal perseoarangan,
melainkan merupakan soal kemasyarakatan. Menghukum adalah perbuatan
yang selalu mendapat pengawsan baik oleh undang-undang dan peraturan
maupun oleh masyarakat atau badan-badan kemasyarakatan yang memang
bertugas untuk itu.
Akibat dari hukuman:
• Menimbulkan perasaan dendampada si terhukum karena bersifat
sewenang-wenang dan tanpa bertanggung jawab
• Menjadikan anak menjadai pandai menyembunyikan pelanggaran
• Mengakibatkan si pelanggar menjadi kehilangan perasaan salah
• Memperkuet si pelanggar untuk menjalankaan kebaikan
William Stern, membedakan 3 macam hukuman:
a. Hukuman assosiatif
5
ibid, halaman 187
9. Biasanya untuk menyingkirkan perasaan tidak enak(hukum) itu,
biasanya orang atau anak menjauhi perbuatan yang tidak baik atau
yang dilarang
b. Hukuman logis
Biasanya digunakan terhadap anak anak yang agak besar, anak
mengerti bahwa hukuman itu adalah akibat yang logis dari
pekerjaan atau perbuatan yang tidak baik. Anak mengetahui akibat
dari kesalahan yang diperbuatnya.
c. Hukuman normative
Adalah hukuman yang bermaksud memperbaiki oral anak. Hukuman
ini sangat erat hubungannya dalam pembentukan watak anak tersebut.
Syarat hukuman:
• Dapat dipertanggung jawabkan
• Hukuman bersifat memperbaiki
• Hukuman tidak boleh bersifat ancaman
• Jangan menghukum pada saat kita marah
• Janganlah melakukan hukuman badan
• Hukuman harus diberikan dengan sadar dan harus dipertimbangkan
• Tidak boleh merusak hubungan antara pendidik dan anak didiknya
Namun Al Nahwawi membagi alat-alat pendidikan itu menjadi 3. Yaitu:6
1. Gedung sekolah
6
Binti maunah, ilmu pendidikan (Yogyakarta: teras, 2009), cet. 1 , hlm: 63
10. Keadaan fisik sekolah sering kali menjadio perhatian dan bahan
pertimbangan pelajar yang hendak memasuki suatu sekolah. Sekolah
dipandang sarana meraih prestasi, tidak mengherankan apabila tujuan
menuntut ilmu menyimpang menjadi mencari sekolah namun ini tidak
berarti gedung sekolah tidak penting.
2. Perpustakaan
Salah satu jalan keluar untuk mengatasi kebutuhan terhadap buku
baik dari anak yang menuntut ilmu maupun siapa saja yang ingin
meningkatkan perbendaharaan ilmu pengetahuannya, so perlulah didirikan
perpustakaan.
3. Alat peraga
Alat peraga yaitu alat alat pelajaran secara penginderaan yang
tampak dan dapat diamati. Alat peraga sangat diperlukan sekali di dalam
memberikan pembelajarandan memahami pelajaran dengan jelas.
Alat peraga bukanlah pengganti pelajaran lisan atau tulisan namun
alat alat peraga sebagai pelengkap dari pembantu agar pelajaran dapat
tahan lama dalam ingatan anak dan mudah untuk diproduksi pada suatu
ketika diperlukan.
Adapun fungsi dari alat peraga:
a. Membantu dan mempermudah para guru dalam mencapai tujuan
instruksional secara efektif dan efisien
11. b. Mempermudah para siswa menangkap materi pelajaran,
memperkaya pengalaman belajarserta membantu memperluas
cakrawala pengetahuan mereka.
c. Menstimulasi perkembangan pribadi serta profesi para guru dalam
usahanya mempertinggi mutu pengajaran di sekolah.
KESIMPULAN
Jadi alat alat pendidikan itu adalah usaha usaha atau perbuatan perbuata
si pendidik yang di tujukan untuk melaksanakan tugas mendidik itu..
Alat alat pendidikan itu ada 6, yaitu.:
- Pembiaaan
- Pengawasan
- Peritah
- Larangan
- Ganjaran
- Dan hukuman
Namun Al Nahwawi membagi alat-alat pendidikan itu menjadi 3. Yaitu:
a. Gedung sekolah
b. Perpustakaan
c. Alat peraga
12. Daftar Pustaka
Purwanto, M. Ngalim. 2011. Ilmu pendidikan teoritis dan praktis, Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Maunah Binti. 2009. Ilmu pendidikan, Yogyakarta: Penerbit TERAS
RI. UUD 1945. Bab XIII pasal 31 ayat (1)