Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan orang dewasa adalah proses belajar sistematik dan berkelanjutan oleh orang dewasa untuk membuat perubahan dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Unsur-unsur pendidikan orang dewasa meliputi keinginan belajar, pengertian tugas, hukum asosiasi, dan pengembangan kemampuan seperti menilai, pemecahan masalah, dan membentuk kebiasaan.
1. Us
A. Pendidikan Orang Dewasa
a. Definisi Pendidikan Orang Dewasa menurut UNESCO
Keseluruhan proses pendidikan yang diorganisasikan, apa pun isi,
tingkatan, metodenya, baik formal atau tidak, yang melanjutkan maupun
menggantikan pendidikan semula di sekolah, akademi dan universitas serta latihan
kerja, yang membuat orang yang dianggap dewasa oleh masyarakat
mengembangkan kemampuannya, memperkaya pengetahuannya, meningkatkan
kualifikasi teknis atau profesionalnya, dan mengakibatkan perubahan pada sikap
dan perilakunya dalam perspektif rangkap perkembangan pribadi secara utuh dan
partisipasi dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya yang seimbang dan
bebas.
b. Definisi Pendidikan Orang Dewasa menurut Bryson
Adalah semua aktivitas pendidikan yangdilakukan oleh orang dewasa
dalam kehidupan sehari-hari yang hanya menggunakan sebagian waktu dan
tenaganya untuk mendapatkan tambahan intelektual.
c. Definisi Pendidikan Orang Dewasa menurut Reeves, et al.
Adalah suat usaha yang ditujukan untuk pengembangan diri yang dilakukan
oleh individu tanpa paksaan legal, tanpa usaha menjadikan bidang utama
kegiatannya.
Secara umum pendidikan orang dewasa adalah suatu proses dimana orang-
orang yang sudah memiliki peran sosial sebagai orang dewasa melakukan aktifitas
belajar yang sistematik dan berkelanjutan dengan tujuan untuk membuat perubahan
dalam pengetahuan, sikap, nilai-nilai dan keterampilan.
B. Unsur Hukum Belajar
a. Keinginan Belajar
Keinginan belajar dapat timbul karena rasa tertarik yang mendalam
terhadap suatu objek, atau mungkin dapat disebabkan oleh adanya kebutuhan
terhadap sesuatu objek, atau mungkin dapat disebabkan oleh adanya kebutuhan
terhadap suat pengetahuan atau ketrampilan tertentu, atau dapat tumbuh dari
dorongan atau motivasi dari orang lain.
2. b. Pengertian Terhadap Tugas
Peserta didik harus memperoleh pengertian yang jelas tentng apa yang
harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ia harus
mengetahui apa yang dibaca, apa yang perlu dicatat, apa yang perlu dipelajari, apa
yang perlu dilatihkan, apa yang perlu didiskusikan, apa yang perlu diteliti, apa
yang perludipraktikkan, dan apa yang perlu dilakukan agar dipelajarinya.
c. Hukum Asosiasi
Ciri penting hukum asosiasi adalah bahwa ide atau pengalaman baru akan
menimbulkan emosi, jika dihubungkan dengan ide atau pengalaman nyata
sebelumnya. Hal ini akan sangat berguna untuk meningkatkan semangat.
d. Minat, keuletan dan intensitas
Minat , keuletan, atau kegigihan dan intensitas sangat berpengaruh dalam
meningkatkan keberhasilan belajar, dan hal ini telah diterapkan baik orang dewasa
maupun anak, karena dengan minat yang tinggi memberikan perhatian yang besar
terhadap apa yang dikerjakan. Sehingga hanya memerlukan sedikit usaha yang
dilakukan secara sadar dalam menjalani proses belajar.
e. Ketetapan hati
Ketetapan hati sangat menentukan, apakah seseorang akan tetap melanjutkan
aktivitasnya atau tidak sama sekali. Sedangkan prasangka, kecurigaan, dan
ketertutupan semuanya akan menghambat proses belajar yang efektif.
f. Pengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan
Suatu keberhasilan bahkan kegagalan dalam pendidikan orang dewasa, situasi
tersebut dimana orang dewasa mampu menilai pekerjaannya sendiri dengan
menggunakan kriteria yang khusus untuk pekerjaan itu. Sehingga dalam
pendidikan orang dewasa akan memperoleh kemajuan dalam proses belajarnya.
C. Penetapan tujuan dari Pendidikan Orang Dewasa
Pendidikan orang dewasa memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pendidikan dari suatu negara pada intinya yaitu untuk mencerdaskan
masyarkat, meningkatkan kreativitas, mempertinggi budi pekerti , sedangkan dalam
tujuan khususnya pendidikan orang dewasa memiliki beberapa tipe seperti
pengetahuan, keterampilan, minat dan kebiasaan.
D. Mengembangkan sikap, idealisme, dan minat
3. a. Sikap
Istilah sikap adalah perasaan seseorang terhadap orang lain, ide, lembaga,
fakta dan lainnya.Program pendidikan pada umumnya mengembangkan sikap
fositif terhadap hal yang baik menurut norma yang berlaku di
masyarakat.Sebaliknya,mencoba mengembangkan sikap negative terhadap
tindakan amoral,pelanggaran hukum,kekejaman,ketidak jujuran,hipokrip,dan
prilaku anti social lainnya.sikap tidak dapat di ajarkan secara langsung seperti
fakta,namun biasanya diajarkan secara tidak langsung melalui contoh,bacaan,dan
kegiatan yang baik. Hukum akibat mungkin dapat di terapkan dalam
mengembangkan sikap ini.
b. Idealisme
Idealisme adalah suatu standar kesempurnaan yang di terima oleh individu
atau kelompok.Idealissme cendrung bersipat subjektif,tetapi nyata dan sangat
penting dalam pendidikan ananak-anak maupun orang dewasa.Prinsip utama dalam
mengajarkan idealism adalah bahwa peserta didik harus mengetahui idealisme
melalui bacaan,diskusi,pengamatan,dan bimbingan.Idealisme yang sangat perlu di
tanamkan pada generasi muda Indonesia adalah kejujuran,kedisiplinan,etos
kerja,dan kebersihan yang dirasa masih belum diresapi sepenuhnya.
c. Minat
Minat merupakan keinginan yang datang dari hati nurani untuk ikut serta
dalam kegiatan belajar. Makin besar minatnya makinbesar semangat dan semakin
besar hasil kerjanya. Minat yang permanen merupakan hasil yang paling bernilai
dalam semua pendidikan . saran berikut ini akan sangatmembantu dalam
mengembangkan minat sementara maupun minat permanen.
Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus untuk
menyukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain.
Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui
jalan pikirannya sendiritentang subyek yang dipelajari , kegiatan yang dilakukan
akan membantu mereka secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari atau
membantu masyarakat secara keseluruhan.
Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang berhubungan dengan
topic yang dipelajari dan harus mempunyai pengertian yang jelasmengenai
hubungan antara topic dengan pengetahuan utama tersebut.
4. Pengetahuan yang terkaittersebut harus dibiarkan berkembang selama kursus.
E. Mengembangkan kemampuan
a. Mengembangkan Kemampuan menilai atau Mempertimbangkan
Dalam mengembangkan kemampua atau mempertimbangkan, tahap berikut
ini sebaiknya digunakan (morgan,etal,1976)
pilih situasi tertentu yang akan dinilai dan dianalisis.
persiapkan peserta didik atau pelajar.
tentukan criteria dan standarnya,beribobot pada masing-masing kriteria.
peserta didik harus menggunakan criteria tersebut terhadap jumlah kasus dan
beritahukan cara menilainya.
instruktur maupun peserta didik harus selalu ingat bahwa latihan dalam
menilai atau mempertimbangkan tampa pengertian dan penerapan perinsip
adalah sia-sia.
minta peserta didik berlatih membuat penilaian,dibawah bimbingan
instruktur,samapi ia mampu membuat penilaian dengan baik.
b. Mengembangkan kemampuan manipulatif atau psikomotor.
Teknik yang baik telah dikebangkan oleh guru perdaganagan dan indutri
untuk mengembangkan kemampuan manipulatif. Walaupun metode ini sangat baik
untuk mengajar kemampuan manipulative,namun tidak seharusnya digunakan
sebagai metode umum untuk semua pengajaran sebagai mana banyak orang
mencobanya.
c. Mengembangkan kemampuan memencahkan masalah
Menurut pendapat pidarta(1988) langkah pemecahan ,masalah sebagai
penyempurnaan finch(1982) dan Cunningham(1982) sebagai
berikut:(1).mengidentifikasi masalah,(2).mengumpulkan informasi/data yang
relevan dengan masalah,(3).membuat alternatif pemecahan ,(4).menjelaskan
konsekoensi setiap alternatif ,dan(5).memilih alternatif yang terbaik.
Dari pendapat tentang langkah pemecahan masalah tersebut ,walaupun
istilanya berbeda-beda secara umum dapat disimpulkan bahwa langka yang harus
ada dalam setiap pemecahan masalah adalah sebagai berikut:
Pengenalan problema.
Buat daftar kemungkinan pemecahan masalah atau hipotesisnya
5. Kumpulkan semua fakta yang tersedia yang dapat mendukung setiap atau semua
pemecahan masalah tentative.
Organisasikan dan pertimbangkan semua fakta yang mendukung dan yang tidak
mendukung pemecahan tentative tersebut
Tetapkan kesimpulan tentative
Cek kesimpulan tentative yang telah di tetapkan
Perbaiki semua kelemahan sesuai dengan temuan tersebut di atas
Generalisasikan kesimpulan jika semua sudah setuju.
F. Mendiskusikan isu kontroversial
Isu kontroversial perlu didiskusikan dalam suasana demokratis yang dapat
mendorong orang memutuskan isu krusial melalui proses diskusi terbuka dan dengan
menggunakan argumentasi bebas.
Tahapan berikut ini di sarankan untuk dilaksanakan dalam mendiskusikan isu
controversial.
Tentukan isu atau problem secara jelas,beberapa perbedaan pendapat di sebabkan
oleh perbedaan definisi.
Bagi isu tersebut menjadi beberapa sigmen
Buat daftar kemungkinan pemecahan yang di usulka oleh anggota.
Kumpulkan dan catat informasi tentang isu tersebut.
Susun informasi secara berurutan dan tampa distori.
Nilai informasi tersebut.cari kesalahan,bias,prsangka,dan ketidak konsistenan.
Setiap kemungkinan pemecahan.
Susunan kesimpulan apabiala informasi menunjangnya.atau biarkan isu tetap
terbuka.
G. Membentuk kebiasaan
Membentuk dan mengakhiri kebiasaan adalah salah satu hasil pendidikan
orang dewasa yang merupakan pengalaman baru bagi peserta didik jika setiap orang
dewasa telah terbiasa membentuk dan mengakhiri kebiasaan sejak dilahirkan.adapun
aturan umum yang tertulis dibawah ini dapat membantu bagaimana membentuk
kebiasan baru yang baik dan meninggalkan kebiasaan lama yang jelek ( morgan et
al.,1976).
6. 1. Temukan konsep kebiasan baru yang ingin dikembangkan sejelas mungkin.
2. Mulailah kebiasan baru dengan kemauan yang kuat.
3. Jangan biarkan pengecualian terjadi sampai kebiasan baru tersebut benar-benar
berakar
4. Latihlah kebiasan baru itu pada setiap kesempatan,walau pun dalam keadaan
sibuk,carilah kesempatan untuk berlatih.
5. Latihlah dengan selang waktu yang agak lama akan lebih baik dari pada latihan
secara intensip dalam waktu yang relative singkat.
6. Latihan hendaknya dilakukan sesempurna mungkin
7. Situasi dan kondisi hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga menyenangkan.
8. Pembentukan kebiasan baru hendaknya sebagai hasil dari dorongan dirinya
sendiri,bukan dari orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Suprijanto.2007.Pendidikan Orang Dewasa.Jakarta: SinarGrafika Offset
http://nur-alqalbi.blogspot.com/2012/11/pendidikan-orang-dewasa_934.html
http://raesa1022234gmail.blogspot.com/2012/01/prinsip-pendidikan-orang.html