SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
BAB II

                                     PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat

  Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah:
  ä   Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud
      atau pikiran yang jelas.
  ä   Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari
      kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu
      atau lebih klausa.
  ä   Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan
      perkataan.
  ä   Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang
      mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara
      naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud
      tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik.
      (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!).


 Berikut ini ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari
 kalimat:
   Menurut Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969
      Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai
      pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa.
   Menurut Bloomfield, 1955
      Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang
      lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal.
   Menurut Hockett, 1985
      Menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen;
      suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain.




                                                                                                1
 Menurut Lado (1968)
     Mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado
     dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat
     adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.
   Menurut Ramlan (1996)
     Mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda
     panjang yang diserta nada akhir turun atau naik.



B. Unsur kalimat
   Subyek
         Disebut juga pokok kalimat.
         Merupakan unsur inti dari kalimat.
          Biasanya berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan.
         Untuk mencari subjek dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya
         “siapa” dan “apa”.
         Contoh :
         Aku sebetulnya seorang artis.
         Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik.

   Predikat
         Merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menerangkan subjek.
         Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat.Untuk mencari predikat dalam kalimat
         dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”.
         Contoh :
         Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku.
         Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.

   Pelengkap
     Seringkali sebuah kalimat harus dilengkapi lagi dengan unsur lain, sehingga terjadilah suatu
     pernyataan yang lebih lengkap.
     Contoh:
     Adik menulis surat.
     Pemerintah membangun pusat kegiatan remaja.




                                                                                               2
 Kata Perangkai
  Unsur ini berfungsi merangkaikan dua unsur subyek, dua unsur predikat, atau dua unsur
  pelengkap di dalam sebuah kalimat.
  Contoh:
  Tujuan dan ambisi mereka berbda jauh dengan getaran jiwaku.
  Kegemaranku ialah menulis dan melukis.

 Kata Penghubung
  Ada kalanya unsur ini terdiri atas suatu kata dan ada pula yang terdiri atas suatu kelompok
  kata; berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi di dalam satu
  kalimat.
  Contoh:
  Pekerjaan itu tida kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.
  Aku tidak puas, dan keadanku jauh dari bahagia.

 Kata Modalitas
  Unsur ini sering juga disebut “kata warna”, berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti
  sebuah kalimat.
  Contoh:
  Aku sebetulnya seorang artis.
  Pekerjan itu memang tidak kusukai.

 Frase
  Bentuknya merupakan sebuah kelompok kata dan sering kali berfungsi sebagai keterangan
  predikat untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya, untuk menyatakan keterangan
  waktu, keterangan sebab, keterangan tempat, dan lain sebagainya.
  Contoh:
  Karena tak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain.
  rapat akan dilanjutkan lagi sehabis makan siang.

 Klausa
  Sama dengan sebuah frase, klausa juga berbentuk sebuah kelompok kata. Bedanya, klausa
  mempunyai unsur-unsur subyek dan predikat, frase tidak.
  Contoh:
  Buku itu tak jadi saya beli karena harganya mahal.
  Sementara hujan masih turun, pekerjaan terpaksa dihentikan.




                                                                                           3
 Bentuk Absolut
       Unsure ini dinamakan bentuk absolute, sebab secara gramatikal tidak punya hubungan
       apa-apa dengan unsur-unsur yang lain di dalam sebuah kalimat.
       Contoh:
       Tidak, orang tuanya bukan seorang penjahat.
       Omong kosong, tanpa uang mana bias membangun.


C. Pola Kalimat
  1. Pola SP ( Subyek – Predikat )
  2. Pola SPO ( Subyek – Predikat – Obyek )
  3. Pola SPK ( Subyek – Predikat – Keterangan )
  4. Pola SPOK ( Subyek – Predikat – Obyek – Keterangan )


  Contoh dalam kalimat:
  Pola SP    : Pak Toha guru
                 S       P
  Pola SPO : Pak Toha guru bahasa Indonesia
                 S       P             O
  Pola SPK : Pak Toha guru di sekolah dasar
                 S        P            K
  Pola SPOK: Pak Toha guru bahasa Indonesia di sekolah dasar
                 S        P                O         K


  Cara menentukan pola SPOK di atas sebagai berikut:
  a)        Siapa yang menjadi guru ? Pak Toha
            Pak Toha sebagai Subjek.
  b)        Apakah pekerjaan Pak Toha ? Guru
            Guru adalah predikat atau jabatan ( pekerjaan Pak Toha )
  c)        Bidang study apa yang diajarkan Pak Toha? Bahasa Indonesia
            Bahasan Indonesia sebagai Objek.
  d)        Di mana Pak Toha mengajar bahasa Indonesia? Di sekolah dasar.
            Sekolah dasar sebagai keterangan tempat.




                                                                                       4
D. Kalimat Efektif

  Menurut Gorys Keraf, kalimat yang memenuhi syarat – syarat adalah berikut :
  a.     Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis.
  b.     Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau
         pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis.


  Ciri – ciri kalimat efektif sebagai berikut :
  Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan.
       a) Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit.
       Contoh :
       Tidak efektif: Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin
       menurun.
       Efektif: Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun.


       b) Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan
          gagasan terjamin.
       Contoh :
       Kurang kuat: Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki
       pengembangan bakat – bakat pendukung kebudayaan bangsa disegala lapangan mulai dari
       hal – hal yang tampaknya kecil seperti cara mengatur rumah tangga, cara baergaul dan cara
       memperoleh hiburan sampai meningkatkan kemasalah – masalah besar seperti
       pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan berbagai bentuk kesenian baru,
       pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru.
       Efektif: Pembangunan jelas munuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu,
       pembangunan menghendaki pengembangan bakat – bakat kebudayaan bangsa disegala
       lapangan, mulai dari hal – hal yang nampaknya kecil sampai kemasalah – masalah besar.


       c) Keterangan harus ditempatkan setepat – tepatnya dan seterang – terangnya dalam
          kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang
          dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut
          modifer.




                                                                                               5
-   Squinting modifiers ( keteranga menjuling )
Contoh :
Tidak efektif: Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan.
Efektif : SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan.
-   Dangling modifires ( keterangan tak terkait )
Contoh :
Tidak efektif: Dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya hutang –
hutangnya dapat dilunasi.
Efektif: Karena dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya ia dapat
melunasi semua hutangnya.
-   Misplaced modifiers ( keterangan salah letak )
Contoh:
Tidak Efektif: Dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda –
muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun.
Efektif: Dalam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun, merekapun
tidak mau kalah dengan yang muda – muda.
-   Unidiomatic modifiers ( keterangan yang tidak idiomatis )
Contoh:
Tidak efektif: Kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa agar tidak membingungkan
pembaca.
Efektif: Kalimat tersebut harus disusun sebaik – baiknya agar tidak membingungkan
pembaca.
-   Abrupt modifiers ( keterangan mendadak )
    Contoh :
    Tidak efektif: Kami berkeputusan, karena keluarga kami dan kawan – kawan menasehati
    kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, untuk menginap dirumah penginapan
    penduduk.
    Efektif: Karena keluarga dan kawan – kawan menasehati kami untuk tidak menginap di
    hotel besar itu, kami berkeputusan untuk menginap di rumah penginapan penduduk.




                                                                                         6
-   Related modifiers illogicaly separated ( keterangan yang berkaitan terpisah tak logis )
    Contoh:
    Tidak efektif: Meskipun guru itu masih dlam perawatan dokter kegagalannya
    memberitahukan absennya kepada kepala sekolah tidak diterima, biarpun sebenarnya
    ternyata ia sudah berusaha memberi tahu.
    Efektif: Meskipun guru itu masih dirawat dokter dan sebenarnya sudah berusaha
    memberitahukan absennya kepada kepala sekolah, kegagalannya untuk memberitahu
    tidak dapat diterima.
-   Fragment ( kalimat tak lengkap )
    Contoh:
    Tidak Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat,
    khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar membaca dan
    menulis.
    Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya
    yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar dan menulis.


d) Tanda baca harus dapat digunakan sebaik – baiknya. Kalimat yang efektif harus bersih
    dari kesalahan – kesalahan berikut ini :
    o   Runing on sentences ( fused sentences ) kalimat bertumpukan.
        Contoh:
        Tidak efektif: Kita semua mengemban amanat penderiataan rakyat harus selalu
        mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani.
        Efektif: Kita semua, selaku mengemban amanat penderitaan rakyat, harus selalu
        mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita.
    o   Comma splices ( comma faults ) kesalahan pemakaian koma dalam kalimat.
        Contoh:
        Tidak efektif: Seorang mahasiswa seumpama pendaki gunung, sedang mendaki
        gunung cita – cita.
        Efektif: Seorang mahasiswa, seumpama pendaki gunung sedang mendaki gunung
        cita – cita.




                                                                                              7
e) Kalimat efektif hendaknya bersih juga dari :
        o   Kontamisani ( kerancuan )
            Contoh:
            Tidak efektif: Di sekolah itu para siswa diajarkan berbagai macam ketrampilan.
            Efektif : Disekolah itu kepada siswa diajarkan bermacam – macam ketrampilan.
        o   Pleonasme dan trutologi ( penambahan yang tidak perlu)
            Contoh :
            Tidak efektif: Pada zaman dulu kala, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang
            ratu yang sangat arif lagi bijaksana.
            Efektif: Pada zaman dahulu, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang ratu yang
            arif.
        o   Hiperkorek ( membetulkan apa yang sudah betuk sehingga salah )
            Contoh :
            Tidak efektif: Semua ijazahnya dilaminasi Supaya awet.
            Efektif: Semua ijazahnya dilamisai supaya awet.


 Kalimat efektif mewujudkan koheresi yang baik dan kompak.
   Koheresi adalah pertautan antara unsur – unsur yang mebangun kalimat dan alinea. Tiap
   kata atau frase dalam kalimat harus berhubungan kedalam maupun keluar. Untuk menjaga
   koheresi itu, hendaknya penulis :
       Kritis terhadap     pemakaian kata ganti dalam kalimat. Ada kemungkinan bahwa
        pemakaian kata ganti tersebut menyebabkan kalimat tidak efektif.
       Kritis terhdap pemakaian kata depan, adakalanya terpakai kata depan yang sebenarnya
        tidak diperlukan atau sebaliknya, terhapus kata depan yang sebenarnya harus dipakai.
       Memanfaatkan kata – kata peralihan atau transisi untuk mengeksplisitkan dan
        memperjelas hubungan gagasan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam
        alinea, antara alinea yang satu dengan yang lain dalam paragraf.


 Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat.
   Harkat berarti daya, tenaga, kekuatan, bila penulis ingin agar komunikasinya sampai dan
   mengesam. Kalimat yang ditulis harus berharkat dan bertenaga.




                                                                                               8
Cara – cara untuk mengharkatkan kalimat antara lain:

     Bagian kalimat yang hendaknya dipentingkan atau diutamakan diletakkan pada awal
       kalimat, dalam hal ini dapat terwujud ialah INVERSI pada awal kalimat atau prolepsi
       atau gabungan inversi dan prolepsis.
         Inversi : Predikat diletakkan didepan subjek
       Contoh:
       Biasa : Penyakit AIDS merajalela dikalangan orang barat.
       Berharkat: Dikalangan orang barat penyakit AIDS merajalela.

         Prolepsis : keterangan atau objek diletakkan didepan subjek . prolepsis keterangan
            lebih banyak terjadi pada prolepsis objek.
            Contoh:
            Biasa : Ayah suka makan sate ; bakso tidak
            Berharkat: Sate, ayah suka ; bakso tidak

         Gabungan inversi dan prolepsis
     Bila penulisan menyebutkan serangkaian hal ( peristiwa ) hendaknya diperhatikan dan
       diusahakan agar urutan hal (peristiwa) itu logis, kronologis dan berklimaks.
     Kata kunci diulang.
     Kata atau frase yang hendak dipentingkan dapat ditambah partikel pementing lah, pun,
       dan kah.
     Serangkaian hal yang disebutkan dapat menjadi lebih kuat dengan pararelisme.


 Kalimat efektif memperhatikan pararelisme.
   Pararelisme ( kesejajaran ) adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur –
   unsur yang sama fungsinya. Jika sebuah pikirannya dinyatakan dengan frase, maka pikiran –
   pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan frase.
   Jika satu gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk Me- di- dan
   sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan kata benda verbal
   atau kata kerja bentuk me- di- dan sebagainya.




                                                                                          9
Upaya – upaya untuk berhemat kata antara lain:
     Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan.
     Menghindari pemakaian superordinat dan hiponim bersama – sama.
     Menjatukan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.
     Menghindari penguraian kata yang tidak perlu.
     Menghilangkan kata – kata pembalut seperti, fakta, faktor, unsur yang sebenarnya tidak
        perlu.
     Menghilangkan pleonasme.


 Kalimat efektif didukung variasi.
   Yang dimaksud dengan variasi kalimat disini ialah variasi kalimat – kalimat yang membangun
   paragraf atau alinea.


 Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD.
   Pemakaian huruf kapital.
   Huruf kapital digunakan sebagai :
    #   Huruf pertama pada awal kalimat
    #   Huruf pertama petikan langsung.
    #   Huruf pertama dalam ungkapan yang bnerhubungan dengan kitab suci, nama tuhan,
        termasuk kata gantinya.
    #   Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama
        orang.




                                                                                          10
BAB III
                                      PENUTUP




A. KESIMPULAN
  Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan
  pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras
  lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin
  kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan
  tanda seru (!).




                                                                                             11
B. SARAN
   Kalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang ingin
   berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai mahasiswa dan
   pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja ataupun tidak
   mahasiswa setiap hari bergelut dengan kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis
   dan karya sastra lainya harus mempunyai pengetahuan yang matang tentang penggunaan
   kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bisa dimengerti oleh penulis dan pembaca.




                                                                                             12
DAFTAR PUSTAKA

Dwipayana, Gatot. dkk. 2002. Intisari Bahasa Indonesia: Graha Cipta Pustaka, Bandung.
Keraf, Gorys.1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa: Nusa Indah, Flores, NTT.
Razak, Abdul.1985. Kalimat Efektif, struktur Gaya dan Variasi: PT Gramedia, Jakarta.




                                                                                           13

More Related Content

What's hot

Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimatIbnu Khoiry
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafPutri Sanuria
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Suciati Yunus
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individutaufiq99
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIAA-ttiitudEd Kuu
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulIbnu Khoiry
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahMila Urmila
 
Paragraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaParagraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaLia Destiani
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaAi Roudatul
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualUwes Chaeruman
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaRizzty Mennelz
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karanganbusitisahara
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuPutriAgilya
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalAgus Martha
 

What's hot (20)

Bab tentang kalimat
Bab tentang kalimatBab tentang kalimat
Bab tentang kalimat
 
Makalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragrafMakalah bahasa indonesia paragraf
Makalah bahasa indonesia paragraf
 
Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"Makalah bahas indonesia "kalimat"
Makalah bahas indonesia "kalimat"
 
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksisKesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis
 
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
Paragraf (Powerpoint tentang paragraf)
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Makalah individu
Makalah individuMakalah individu
Makalah individu
 
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIATATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
TATA KALIMAT BAHASA INDONESIA
 
Bab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judulBab tentang tema, topik dan judul
Bab tentang tema, topik dan judul
 
Ppt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasilaPpt filsafat pancasila
Ppt filsafat pancasila
 
Kalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalahKalimat efektif makalah
Kalimat efektif makalah
 
Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"Makalah "Kesetaraan Gender"
Makalah "Kesetaraan Gender"
 
Paragraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannyaParagraf dan pengembangannya
Paragraf dan pengembangannya
 
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang WacanaContoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
Contoh Soal Bahas Indonesia tentang Wacana
 
Contoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel KonseptualContoh Artikel Konseptual
Contoh Artikel Konseptual
 
Pengembangan Paragraf
Pengembangan ParagrafPengembangan Paragraf
Pengembangan Paragraf
 
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa IndonesiaMakalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
Makalah Fonologi dan Morfologi dalam Bahasa Indonesia
 
9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan9. penalaran dalam karangan
9. penalaran dalam karangan
 
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmuKumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
Kumpulan pertanyaan & jawaban mata kuliah filsafat ilmu
 
Kelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnalKelemahan dan kelebihan jurnal
Kelemahan dan kelebihan jurnal
 

Similar to Makalah kalimat

Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Muhamad Putraauliansyah
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxWahid148954
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaRifka Marwani
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaYuan Dae
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaOki16
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxZukét Printing
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfZukét Printing
 
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxMATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxSandraSaputri
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATRiski Eka
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifSeptian Muna Barakati
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifzazinul ummah
 

Similar to Makalah kalimat (20)

Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Pengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektifPengertian kalimat efektif
Pengertian kalimat efektif
 
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
Kalimatdalambahasaindonesia 121030110438-phpapp02
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
Kalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesiaKalimat dalam bahasa indonesia
Kalimat dalam bahasa indonesia
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Diksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasaDiksi dan gaya bahasa
Diksi dan gaya bahasa
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docxPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.docx
 
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdfPengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf
 
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptxMATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx
 
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMATBahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
 
KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektifPresentasi bahasa indonesia kalimat efektif
Presentasi bahasa indonesia kalimat efektif
 

More from University of Andalas (20)

Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori KomunikasiTradisi Tradisi Teori Komunikasi
Tradisi Tradisi Teori Komunikasi
 
Teori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku KomunikasiTeori Teori Pelaku Komunikasi
Teori Teori Pelaku Komunikasi
 
Positivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs FenomenologisPositivistik vs Fenomenologis
Positivistik vs Fenomenologis
 
Tradisi Sosiopsikologis
Tradisi SosiopsikologisTradisi Sosiopsikologis
Tradisi Sosiopsikologis
 
Teori tentang Hubungan
Teori  tentang HubunganTeori  tentang Hubungan
Teori tentang Hubungan
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Komunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori IlmiahKomunikasi dan Teori Ilmiah
Komunikasi dan Teori Ilmiah
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
Partai Politik
Partai PolitikPartai Politik
Partai Politik
 
Konsep Politik
Konsep PolitikKonsep Politik
Konsep Politik
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Kelompok Kepentingan
Kelompok KepentinganKelompok Kepentingan
Kelompok Kepentingan
 
Industrialisasi Media
Industrialisasi MediaIndustrialisasi Media
Industrialisasi Media
 
Fins Membela Kebebasan
Fins Membela KebebasanFins Membela Kebebasan
Fins Membela Kebebasan
 
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi PolitikPartisipasi Politik & Sosialisasi Politik
Partisipasi Politik & Sosialisasi Politik
 
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan KekuasaanKonsep Masyarakat dan Kekuasaan
Konsep Masyarakat dan Kekuasaan
 
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan IndonesiaBahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
Bahan Kegagalan Tak Terduga Kepemimpinan Indonesia
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 

Makalah kalimat

  • 1. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kalimat Arti kalimat secara leksikal atau arti kamus bahasa Indonesia adalah: ä Kalimat adalah susunan kata atau kelompok kata yang teratur dan mengandung maksud atau pikiran yang jelas. ä Kalimat adalah satuan bahasa yang berdiri sendiri dan tidak merupakan bagian dari kesatuan yang lebih besar yang lain yang diakhhiri dengan intonasi final, terdiri atas satu atau lebih klausa. ä Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran, perasaan dan perkataan. ä Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Berikut ini ada beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli mengenai arti dari kalimat:  Menurut Cook, 1971; Elson dan Picket, 1969 Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa.  Menurut Bloomfield, 1955 Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal.  Menurut Hockett, 1985 Menyatakan bahwa kalimat adalah suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain. 1
  • 2.  Menurut Lado (1968) Mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.  Menurut Ramlan (1996) Mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang diserta nada akhir turun atau naik. B. Unsur kalimat  Subyek Disebut juga pokok kalimat. Merupakan unsur inti dari kalimat. Biasanya berupa kata benda atau kata lain yang dibendakan. Untuk mencari subjek dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “siapa” dan “apa”. Contoh : Aku sebetulnya seorang artis. Sukses yang kuperoleh di bidang lain, tidak lain karena nasib baik.  Predikat Merupakan unsur inti pada kalimat yang berfungsi untuk menerangkan subjek. Biasanya berupa kata kerja atau kata sifat.Untuk mencari predikat dalam kalimat dapat diajukan pertanyaan dengan kata tanya “mengapa” dan “bagaimana”. Contoh : Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku. Pekerjaan itu tidak kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.  Pelengkap Seringkali sebuah kalimat harus dilengkapi lagi dengan unsur lain, sehingga terjadilah suatu pernyataan yang lebih lengkap. Contoh: Adik menulis surat. Pemerintah membangun pusat kegiatan remaja. 2
  • 3.  Kata Perangkai Unsur ini berfungsi merangkaikan dua unsur subyek, dua unsur predikat, atau dua unsur pelengkap di dalam sebuah kalimat. Contoh: Tujuan dan ambisi mereka berbda jauh dengan getaran jiwaku. Kegemaranku ialah menulis dan melukis.  Kata Penghubung Ada kalanya unsur ini terdiri atas suatu kata dan ada pula yang terdiri atas suatu kelompok kata; berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi di dalam satu kalimat. Contoh: Pekerjaan itu tida kusukai, tapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya. Aku tidak puas, dan keadanku jauh dari bahagia.  Kata Modalitas Unsur ini sering juga disebut “kata warna”, berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat. Contoh: Aku sebetulnya seorang artis. Pekerjan itu memang tidak kusukai.  Frase Bentuknya merupakan sebuah kelompok kata dan sering kali berfungsi sebagai keterangan predikat untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya, untuk menyatakan keterangan waktu, keterangan sebab, keterangan tempat, dan lain sebagainya. Contoh: Karena tak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain. rapat akan dilanjutkan lagi sehabis makan siang.  Klausa Sama dengan sebuah frase, klausa juga berbentuk sebuah kelompok kata. Bedanya, klausa mempunyai unsur-unsur subyek dan predikat, frase tidak. Contoh: Buku itu tak jadi saya beli karena harganya mahal. Sementara hujan masih turun, pekerjaan terpaksa dihentikan. 3
  • 4.  Bentuk Absolut Unsure ini dinamakan bentuk absolute, sebab secara gramatikal tidak punya hubungan apa-apa dengan unsur-unsur yang lain di dalam sebuah kalimat. Contoh: Tidak, orang tuanya bukan seorang penjahat. Omong kosong, tanpa uang mana bias membangun. C. Pola Kalimat 1. Pola SP ( Subyek – Predikat ) 2. Pola SPO ( Subyek – Predikat – Obyek ) 3. Pola SPK ( Subyek – Predikat – Keterangan ) 4. Pola SPOK ( Subyek – Predikat – Obyek – Keterangan ) Contoh dalam kalimat: Pola SP : Pak Toha guru S P Pola SPO : Pak Toha guru bahasa Indonesia S P O Pola SPK : Pak Toha guru di sekolah dasar S P K Pola SPOK: Pak Toha guru bahasa Indonesia di sekolah dasar S P O K Cara menentukan pola SPOK di atas sebagai berikut: a) Siapa yang menjadi guru ? Pak Toha Pak Toha sebagai Subjek. b) Apakah pekerjaan Pak Toha ? Guru Guru adalah predikat atau jabatan ( pekerjaan Pak Toha ) c) Bidang study apa yang diajarkan Pak Toha? Bahasa Indonesia Bahasan Indonesia sebagai Objek. d) Di mana Pak Toha mengajar bahasa Indonesia? Di sekolah dasar. Sekolah dasar sebagai keterangan tempat. 4
  • 5. D. Kalimat Efektif Menurut Gorys Keraf, kalimat yang memenuhi syarat – syarat adalah berikut : a. Secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau penulis. b. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Ciri – ciri kalimat efektif sebagai berikut :  Kalimat efektif mengandung kesatuan gagasan. a) Subyek dan atau predikat kalimat eksplisit. Contoh : Tidak efektif: Berhubungan itu mengemukakannya juga minat baca kaum remaja makin menurun. Efektif: Sehubungan dengan itu, dikemukakannya juga minat baca kaum remaja menurun. b) Subyek dan predikat kalimat hendaknya tidak terpisah terlalu jauh agar kesatuan gagasan terjamin. Contoh : Kurang kuat: Pembangunan jelas menuju zaman keemasan yang baru, menghendaki pengembangan bakat – bakat pendukung kebudayaan bangsa disegala lapangan mulai dari hal – hal yang tampaknya kecil seperti cara mengatur rumah tangga, cara baergaul dan cara memperoleh hiburan sampai meningkatkan kemasalah – masalah besar seperti pembangunan kota, memproduksi pangan, menciptakan berbagai bentuk kesenian baru, pendeknya segala soal yang membina kebudayaan baru. Efektif: Pembangunan jelas munuju zaman keemasan yang baru. Oleh karena itu, pembangunan menghendaki pengembangan bakat – bakat kebudayaan bangsa disegala lapangan, mulai dari hal – hal yang nampaknya kecil sampai kemasalah – masalah besar. c) Keterangan harus ditempatkan setepat – tepatnya dan seterang – terangnya dalam kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut modifer. 5
  • 6. - Squinting modifiers ( keteranga menjuling ) Contoh : Tidak efektif: Tahun ini SPP mahasiswa baru saja dinaikkan. Efektif : SPP mahasiswa tahun ini baru saja dinaikkan. - Dangling modifires ( keterangan tak terkait ) Contoh : Tidak efektif: Dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya hutang – hutangnya dapat dilunasi. Efektif: Karena dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya ia dapat melunasi semua hutangnya. - Misplaced modifiers ( keterangan salah letak ) Contoh: Tidak Efektif: Dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda – muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun. Efektif: Dalam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda – muda. - Unidiomatic modifiers ( keterangan yang tidak idiomatis ) Contoh: Tidak efektif: Kalimat tersebut harus disusun sedemikian rupa agar tidak membingungkan pembaca. Efektif: Kalimat tersebut harus disusun sebaik – baiknya agar tidak membingungkan pembaca. - Abrupt modifiers ( keterangan mendadak ) Contoh : Tidak efektif: Kami berkeputusan, karena keluarga kami dan kawan – kawan menasehati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, untuk menginap dirumah penginapan penduduk. Efektif: Karena keluarga dan kawan – kawan menasehati kami untuk tidak menginap di hotel besar itu, kami berkeputusan untuk menginap di rumah penginapan penduduk. 6
  • 7. - Related modifiers illogicaly separated ( keterangan yang berkaitan terpisah tak logis ) Contoh: Tidak efektif: Meskipun guru itu masih dlam perawatan dokter kegagalannya memberitahukan absennya kepada kepala sekolah tidak diterima, biarpun sebenarnya ternyata ia sudah berusaha memberi tahu. Efektif: Meskipun guru itu masih dirawat dokter dan sebenarnya sudah berusaha memberitahukan absennya kepada kepala sekolah, kegagalannya untuk memberitahu tidak dapat diterima. - Fragment ( kalimat tak lengkap ) Contoh: Tidak Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar membaca dan menulis. Efektif: Penyusunan buku pelajaran ini bertujuan membantu masyarakat, khususnya yang berada di pedesaan agar mendapat kesempatan belajar dan menulis. d) Tanda baca harus dapat digunakan sebaik – baiknya. Kalimat yang efektif harus bersih dari kesalahan – kesalahan berikut ini : o Runing on sentences ( fused sentences ) kalimat bertumpukan. Contoh: Tidak efektif: Kita semua mengemban amanat penderiataan rakyat harus selalu mengupayakan kesejahteraan bangsa kita, baik jasmani maupun rohani. Efektif: Kita semua, selaku mengemban amanat penderitaan rakyat, harus selalu mengupayakan kesejahteraan rohani dan jasmani bangsa kita. o Comma splices ( comma faults ) kesalahan pemakaian koma dalam kalimat. Contoh: Tidak efektif: Seorang mahasiswa seumpama pendaki gunung, sedang mendaki gunung cita – cita. Efektif: Seorang mahasiswa, seumpama pendaki gunung sedang mendaki gunung cita – cita. 7
  • 8. e) Kalimat efektif hendaknya bersih juga dari : o Kontamisani ( kerancuan ) Contoh: Tidak efektif: Di sekolah itu para siswa diajarkan berbagai macam ketrampilan. Efektif : Disekolah itu kepada siswa diajarkan bermacam – macam ketrampilan. o Pleonasme dan trutologi ( penambahan yang tidak perlu) Contoh : Tidak efektif: Pada zaman dulu kala, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang ratu yang sangat arif lagi bijaksana. Efektif: Pada zaman dahulu, dalam sebuah kerajaan memerintah seorang ratu yang arif. o Hiperkorek ( membetulkan apa yang sudah betuk sehingga salah ) Contoh : Tidak efektif: Semua ijazahnya dilaminasi Supaya awet. Efektif: Semua ijazahnya dilamisai supaya awet.  Kalimat efektif mewujudkan koheresi yang baik dan kompak. Koheresi adalah pertautan antara unsur – unsur yang mebangun kalimat dan alinea. Tiap kata atau frase dalam kalimat harus berhubungan kedalam maupun keluar. Untuk menjaga koheresi itu, hendaknya penulis :  Kritis terhadap pemakaian kata ganti dalam kalimat. Ada kemungkinan bahwa pemakaian kata ganti tersebut menyebabkan kalimat tidak efektif.  Kritis terhdap pemakaian kata depan, adakalanya terpakai kata depan yang sebenarnya tidak diperlukan atau sebaliknya, terhapus kata depan yang sebenarnya harus dipakai.  Memanfaatkan kata – kata peralihan atau transisi untuk mengeksplisitkan dan memperjelas hubungan gagasan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lain dalam alinea, antara alinea yang satu dengan yang lain dalam paragraf.  Kalimat efektif merupakan komunikasi yang berharkat. Harkat berarti daya, tenaga, kekuatan, bila penulis ingin agar komunikasinya sampai dan mengesam. Kalimat yang ditulis harus berharkat dan bertenaga. 8
  • 9. Cara – cara untuk mengharkatkan kalimat antara lain:  Bagian kalimat yang hendaknya dipentingkan atau diutamakan diletakkan pada awal kalimat, dalam hal ini dapat terwujud ialah INVERSI pada awal kalimat atau prolepsi atau gabungan inversi dan prolepsis.  Inversi : Predikat diletakkan didepan subjek Contoh: Biasa : Penyakit AIDS merajalela dikalangan orang barat. Berharkat: Dikalangan orang barat penyakit AIDS merajalela.  Prolepsis : keterangan atau objek diletakkan didepan subjek . prolepsis keterangan lebih banyak terjadi pada prolepsis objek. Contoh: Biasa : Ayah suka makan sate ; bakso tidak Berharkat: Sate, ayah suka ; bakso tidak  Gabungan inversi dan prolepsis  Bila penulisan menyebutkan serangkaian hal ( peristiwa ) hendaknya diperhatikan dan diusahakan agar urutan hal (peristiwa) itu logis, kronologis dan berklimaks.  Kata kunci diulang.  Kata atau frase yang hendak dipentingkan dapat ditambah partikel pementing lah, pun, dan kah.  Serangkaian hal yang disebutkan dapat menjadi lebih kuat dengan pararelisme.  Kalimat efektif memperhatikan pararelisme. Pararelisme ( kesejajaran ) adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur – unsur yang sama fungsinya. Jika sebuah pikirannya dinyatakan dengan frase, maka pikiran – pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan frase. Jika satu gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk Me- di- dan sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk me- di- dan sebagainya. 9
  • 10. Upaya – upaya untuk berhemat kata antara lain:  Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan.  Menghindari pemakaian superordinat dan hiponim bersama – sama.  Menjatukan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.  Menghindari penguraian kata yang tidak perlu.  Menghilangkan kata – kata pembalut seperti, fakta, faktor, unsur yang sebenarnya tidak perlu.  Menghilangkan pleonasme.  Kalimat efektif didukung variasi. Yang dimaksud dengan variasi kalimat disini ialah variasi kalimat – kalimat yang membangun paragraf atau alinea.  Kalimat efektif dibantu pemakaian EYD. Pemakaian huruf kapital. Huruf kapital digunakan sebagai : # Huruf pertama pada awal kalimat # Huruf pertama petikan langsung. # Huruf pertama dalam ungkapan yang bnerhubungan dengan kitab suci, nama tuhan, termasuk kata gantinya. # Huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang. 10
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). 11
  • 12. B. SARAN Kalimat merupakan hal yang pokok untuk kita ketahui sebagai manusia yang ingin berkomunikasi dan membutuhkan orang lain umumnya dan juga sebagai mahasiswa dan pelajar umumnya, karena baik langsung maupun tidak langsung, baik disengaja ataupun tidak mahasiswa setiap hari bergelut dengan kalimat. Misalnya saja apabila kita membuat karya tulis dan karya sastra lainya harus mempunyai pengetahuan yang matang tentang penggunaan kalimat yang baik, benar dan berbobot serta bisa dimengerti oleh penulis dan pembaca. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Dwipayana, Gatot. dkk. 2002. Intisari Bahasa Indonesia: Graha Cipta Pustaka, Bandung. Keraf, Gorys.1994. Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa: Nusa Indah, Flores, NTT. Razak, Abdul.1985. Kalimat Efektif, struktur Gaya dan Variasi: PT Gramedia, Jakarta. 13