SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
BAHASA INDONESIA
KEDUDUKAN
BAHASA
FUNGSI
BAHASA
• Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai
budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa
yang bersangkutan
• Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas
pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya
Bahasa Nasional
Bahasa Negara
• Lambang kebanggaan nasional
• Lambang identitas nasional
• Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa
dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya
masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia
• Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya
•Bahasa resmi kenegaraan
•Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
•Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional
serta kepentingan pemerintah
1
CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA ILMIAH
• Cendekia: mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat, seksama,
dan abstrak.
• Lugas dan jelas: ungkapan langsung dengan makna lugas.
• Tidak berbentuk kalimat fragmentaris: kalimat yang belum selesai.
(Keinginan mengungkapkan beberapa gagasan tanpa memperhatikan
kesatuan gagasan).
• Bertolak dari gagasan: penonjolan gagasan, bukan pada penulis (kalimat
pasif lebih tepat)
• Formal dan objektif: kosa kata, bentukan kata, dan struktur kalimat.
• Ringkas dan padat: kehematan penggunaan bahasa.
• Konsisten: ketaatasasan dalam menggunakan istilah, unsur bahasa, tanda
baca, dan tanda-tanda lain
2
MENULIS
TEKNIS/MEKANIS
KETERAMPILAN
BERBAHASA
PRAMENULIS/PENEMUAN/
PERENCANAAN
PENYUSUNAN
KERANGKA KARANGAN
PENULISAN
REVISI
DRAMATISME DIKEMBANGKAN OLEH KENNETH BURKE
CARA YANG MUDAH UNTUK MENGGENERALISASI
IDE ATAU MENGEMBANGKAN IDE
LIMA KUNCI BATASAN DRAMATISME:
ACT
AGENT
AGENCY
PURPOSE
SCENE
: APA YANG TERJADI?
: SIAPA YANG MENGERJAKAN?
: METODE APA YANG DIGUNAKAN?
: APAKAH TUJUAN, MAKSUD, DAN KEHENDAK YANG INGIN DICAPAI?
: DIMANA DAN KAPAN TERJADI?
Kombinasikan dengan
RASIO
Menghubungkan antara batasan yang satu dengan yang lain dengan tujuan untuk
Mengembangkan subpertanyaan.
Contoh:
● Purpose
● Act/Purpose
● Agent/Purpose
● Agency/Purpose
● Scene/Purpose
● Apa tujuan …?
● Bagaimana topik … dihubungkan
dengan tujuan?
● Siapa yang menentukan bahwa topik itu
penting?
● Apakah makna dari penyelesaian tujuan
ini?
● Mengapa tujuan ini dipertimbangkan
sebagai sebagai sesuatu yang penting
dalam topik …?
ACT AGENT AGENC PURPOS SCEN
Y E E
ACT X
AGENT X
AGENCY
PURPOSE
SCENE
X
X
TAGMEMIK DIKEMBANGKAN: RICHARD YOUNG, ALTON BECKER, DAN KENNETH PIKE
Menggunakan 6 topik utama untuk merinci subjek ke dalam bagian-
bagian yang dapat diuji secara individual atau dikombinasikan dengan
pendekatan dan pandangan baru
CONTENT : Bagaimana sebuah masalah serupa atau berbeda dengan masalah
yang
lain?
: Seberapa banyak dan dengan cara apa topik atau masalah dapat
VARIATION
berubah
DISTRIBUTION
tanpa kehilangan ciri-ciri yang esensial?
: Sesering apakah dan pada tempat-tempat yang mana subjek dapat
diobservasi?
: Bagaimanakah Identifikasi perbedaan dan definisi ciri-ciri masalah?
: Bagaimanakah masalah itu telah berubah di masa lalu?
: Bagian-bagian yang berbeda dari masalah dan bagaimanakah
PARTICLE
WAVE
FIELD
masalah itu
berinteraksi sebagai bagian dari keseluruhan?
Menulis tidak hanya menguasai berbagai teknik mengembangkan ide.
HAL PENTING YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN MENULIS ADALAH:
➢Kekuatan internal : observasi dan imajinasi; investigasi dan
penelitian
➢Kepandaian menguasasi dan menyimpan informasi
➢Kepandaian mengekspresikan ide-ide
➢Belajar dari penulis lain yang lebih pengalaman dan ahli
PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAKAIAN EJAAN
• Tandatanya(?),titik(.),titikkoma(;),titikdua(:),tandaseru(!)ditulisrapatdengan
hurufakhirdarikatayangmendahuluinya.
•Setelahtandatanya(?),titik(.),titikkoma(;),titikdua(:),tandaseru(!)harusdiberi
jaraksatuspasidengankataberikutnya.
•Tandapetikganda(“…”),petiktungal(‘…’),kurung(…)ditulisrapatdengankata,
frasa,dankalimatyangdiapit.
•Tandahubung(-),tandapisah( ),garismiring(/),ditulisrapatdenganhurufyang
mendahuluidanmengikutinya.
•Tandaperhitungan:smadengan(=),tambah(+),kurang(-),kali(x),bagi(:),lebih
kecil(<),lebihbesar(>),ditulisdenganjaraksatuspasidenganhurufyang
mendahuluidanyangmengikutinya.
•Penulisanjarakantarkataberspasitungal.
•Tepikanantekstidakharusrata.Olehkarenaitu,katapadaakhirbaristidakharus
dipengal.Jikaterpaksaharusdipengal,tandahubungnyaditulisetelahhuruf
akhir,tanpadisisipispasi,bukandiletakandibawahnya.
•Tidakdiperbolehkanmenambahkanspasiantarkatadalamsatubarisyangbertujuan
meratakantepikananteks.
3
PENULISAN HURUF
1. Huruf Besar atau Huruf Kapital
 Huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi
 Huruf pertama semua kata utama dalam buku, majalah, surat kabar,
dan judul karangan.
 Singkatan nama gelar dan sapaan, huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti.
2. Huruf Miring
 Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, yang dikutip dalam
karangan.
 Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok
kata.
 Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah
disesuaikan ejaannya.
4
PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
2. Kata Turunan/Jadian
Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata
dasarnya.
Awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mendahului
atau mengikutinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Kalau bentuk dasar berupa kata gabung dan sekaligus mendapat
awalan dan akhiran, maka kata itu ditulis serangkai.
Catatan:
Kalau salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi,
maka gabungan kata itu ditulis serangkai.
3. Kata Ulang
Bentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda
hubung.
5
6
4. Gabungan Kata
Kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan
salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di
antara unsur yang bersangkutan.
Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai.
5. Kata Depan
 Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam kata yang sudah dianggap sebagai satu kesatuan.
6. Partikel
Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada
kelompok kata yang sudah dianggap padu
7
7. Angka dan Lambang Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Lazim
digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka Romawi (I, II,
III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)).
Angka digunakan untuk menyatakan (1) ukuran panjang, berat, dan isi,
(2) satuan waktu, dan (3) nilai uang.
Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan seperti berikut.
Contoh: 11 sebelas, 2/3 dua pertiga, 112 seratus dua belas, 1/10
sepersepuluh
Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Contoh: bab III = bab ke-3 = bab ketiga; abad XX = abad ke-20 = abad
kedua puluh
Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan
cara berikut . Contoh: tahun 60-an = tahun enam puluhan
Di dalam dokumen resmi, seperti akta atau kuitansi, bilangan perlu
ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.
PENGGUNAAN KATA DAN ASAS PENGGUNAAN
KATA
1. Penggunaan Kata
a. Kata Asli dan Kata Serapan
a) Adopsi: penyerapan yang dilakukan secara utuh tanpa melakukan
perubahan atau penyesuaian.
b) Adaptasi: penyerapan yang disesuaikan dengan kaidah yang
berlaku, baik kaidah bunyi maupun kaidah penulisan.
b. Kata Baku dan Tidak Baku
a) Kata baku: kata yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai
acuan atau model sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan.
b)Kata tidak baku: kata yang tidak mengikuti kaidah yang telah
ditentukan.
8
2. Asas Penggunaan Kata
a. Asas Kecermatan
Cermat memiliki ciri-ciri antara lain (1) tidak mubazir, (2) tidak rancu,
dan (3)bersifat idiomatis.
b. Asas Ketepatan
Penggunaan kata secara tepat banyak berkaitan dengan makna
dan/atau perilaku sintaksisnya.
c. Asas Keserasian
Asas keserasian (kecocokan) berkaitan dengan faktor-faktor
pragmatik (dengan siapa, kapan, dan dimana)
9
KALIMAT EFEKTIF
a. Gramatikal: penyusunannya mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan.
Pengguna bahasa memiliki kepekaan intuitif struktur sintaksis, bentuk
kata, dan ketepatan diksi.
b. Bernalar atau logis: proposisi atau informasi kalimat dapat diterima oleh
akal atau nalar. Syaratnya: gagasan yang disampaikan masuk akal,
hubungan antargagasan dalam kalimat masuk akal, hubungan gagasan
pokok dan gagasan penjelas masuk akal.
c. Efisien: kalimat yang padat isi bukan padat kata. Kalimat itu hanya
menggunakan kata sesedikit mungkin tetapi dapat menyampaikan
informasi secara tepat dan jelas.
d. Jelas: kalimat yang proposisinya mudah dipahami oleh pembaca.Jika
kalimat itu masih menimbulkan banyak tafsir maka dinamakan kalimat
ambigius.
10
PENGEMBANGAN PARAGRAF
a. Kesatuan: hubungan ide pokok dan ide penjelas merupakan satu
kesatuan atau keutuhan. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide
pokok dan beberapa ide penjelas yang mendukung ide pokok.
Berdasarkan letak ide pokok, paragraf dapat dipilah menjadi paragraf
induktif dan paragraf deduktif.
b. Kelengkapan: sejumlah ide penjelas yang pendukung ide pokok secara
lengkap dan ditata secara sistematis.Berdasarkan Pengurutan ide
penjelas, paragraf dapat dikembangkan dengan cara alamiah dan logis.
•
•
Cara alamiah: waktu (kronologis) dan ruang (sudut pandang)
Cara logis: klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus,
dikenal-takdikenal, mudah-sulit, pokok-rincian.
Ide penjelas dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian kongkrit, bandingan,
uraian, definisi, fakta,analog, alasan, dsb.
11
c. Kekohesifan dan Kekoherensian: Kalimat-kalimat dalam paragraf saling
terkait. Kekohesifan berhubungan dengan ide-ide bawahan yang mendukung
ide pokok. Kekoherensian berhubungan dengan penataan atau penyusunan
ide bawahan untuk mendukung ide pokok.
Jalinan antaride dan antarkalimat dapat dilakukan dengan menggunakan
penanda hubung, baik yang eksplisit (tersurat) maupun implisit (tersirat).
Penanda hubung: penanda hubungan gramatikal, logis, dan leksikal.
Penanda hubung gramatikal: pengacuan, penggantian, dan penghilangan.
Penanda hubung logis: hubungan penambahan, penjelasan, penyimpulan,
kausalitas, pengontrasan, penegasan, dll.
Penanda hubung leksikal: pengulangan atau pernyataan kembali sesuatu
yang telah disebutkan.
12
PERENCANAAN PENULISAN MAKALAH ILMIAH
1. Pemilihan Topik
1.Sumber Topik: buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman, pendapat,
sikap-perilaku, kebiasaan, atau kejadian sehari-hari di masyarakat dll.
2. Kriteria Pemilihan Topik:
1. Topik ada manfaatnya, baik praktis maupun teoretis dan layak dibahas.
2. Topik menarik sesuai dengan minat penulis.
3. Topik dipahami dan dikuasai penulis.
4. Bahan referensi masih dalam jangkauan untuk diperoleh.
3. Strategi Penemuan Topik:
1. Ramu pendapat (brainstorming).
2. Perenungan atau meditasi
3. Pengembangan Formula Jurnalistik
4. Pertanyaan Klasik.
5. Pemecahan Masalah
13
Saran-Saran:
a) Penulis hendaknya selalu berupaya untuk menambah pengetahun dan
pengalaman.
b) Penulis harus rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekitarnya.
c) Penulis rajin mengembangkan daya imajinasinya dan kreativitasnya.
d) Penulis harus berlatih untuk mengemukakan pendapat dan
mempertahankannya dan memperluas cakrawala.
1.4 Teknik Membatasi Topik
Tidak ada batasan khusus yang menjadi acuan, tetapi penulis harus dapat
memperkirakan sendiri cakupan topik yang akan dibahas dalam sebuah makalah.
5. Teknik Merinci Topik
Perincian topik akan lebih mudah jika disusun terlebih dahulu dalam bentuk kerangka
karangan
1. Jenis-Jenis Kerangka Makalah
1. Pola Urutan Alamiah
2. Pola Urutan Logis
14
PENGUMPULAN BAHAN PENULISAN
A. Cara Memanfaatkan Bahan dari Sumber Pustaka
a. Menentukan Bahan
Melalui penentuan topik dan subtopik
b. Memanfaatkan Kartu Katalog
1. Katalog Pengarang
2. Katalog Judul
3. Katalog Subjek
c. Menelaah Bahan Pustaka secara Langsung
1. Teknik Daftar Isi
2. Teknik Indeks
15
B. Cara Memanfatkan Bahan dari Sumber Nonpustaka
a. Wawancara
b. Observasi
c. Angket
A. Cara Mendokumentasikan Bahan
a. Model Buku Harian
b. Model Kartu
c. Model Komputer
CARA PENULISAN ISI ATAU BAHAN:
a. Bentuk Kutipan
b. Bentuk Parafrase
c. Bentuk Rangkuman atau Ringkasan
d. Bentuk Ulasan atau Evaluasi
16
CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN
A. Cara Merujuk
1. Perujukan dilakukan dngan menggunakan nama akhir dan tahun di antara
tanda kurung.
2. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama
akhir kedua penulis tersebut.
3. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan
cara menulis nama penulis pertama dari para penulis tersebut diikuti
dengan dkk.
4. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan
adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan,
atau nama koran.
5. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan
nama penulis aslinya.
6. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda
pemisahnya. 17
CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG
A. Kutipan Kurang dari 40 Kata
1. Ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks
utama dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara
faktor sosial
ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:123).
2. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu
dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:
Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor
sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
18
Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’)
Contoh:
Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak
‘campur tangan’ pimpinan perusahaan, semakin rendah tingkat partisipasi
di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).
Kutipan 40 Kata atau Lebih
1. Ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahuluinya.
2. Ditulis 1,2 cm sdari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi
tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990:176) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared
when behaviors were studied in this manner. Futhermore, the behaviors were
never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies
were clearly premature in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2
cm dari tepi kiri garis teks kutipan.
19
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesiasamsaharsam
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Danumuhammadrizki
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnyaSimon Patabang
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Ifen Anas
 
Keterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbuka
Keterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbukaKeterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbuka
Keterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbukamarutisag21
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxWahid148954
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHHanik Hidayah
 
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Tiv Sam
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTian Sarwoyo
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Aldon Samosir
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiahtaufiq99
 

Similar to MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx (20)

Bahasa indonesia
Bahasa indonesiaBahasa indonesia
Bahasa indonesia
 
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
Makalah pemilihan kata (diksi) kelompok 1
 
5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya5 kalimat efektif dan contohnya
5 kalimat efektif dan contohnya
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Makalah kalimat
Makalah   kalimatMakalah   kalimat
Makalah kalimat
 
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
Makalah kalimat-111206204412-phpapp02(2)
 
Keterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbuka
Keterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbukaKeterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbuka
Keterampilan Menulis di semester 7 univesitar terbuka
 
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docxCARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
CARA EFEKTIF MEMBUAT PROPOSAL.docx
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Kalimat efektihh
Kalimat efektihhKalimat efektihh
Kalimat efektihh
 
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAHPENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
PENULISAN EJAAN DAN ISTILAH BAHASA INDONESIA YANG SANTUN DAN SESUAI KAIDAH
 
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)Bahasa melayu komunikatif (wacana)
Bahasa melayu komunikatif (wacana)
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
Bab 3-modul-bahasa-keimluan-edt1
 
Makalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiffMakalah kalimat efektiff
Makalah kalimat efektiff
 
Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3Ppt kelompok 3
Ppt kelompok 3
 
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan BerbahasaMATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
MATERI 1 - Menulis dan Keterampilan Berbahasa
 
Metlit gayabahasa
Metlit gayabahasaMetlit gayabahasa
Metlit gayabahasa
 
Kalimat Efektif
Kalimat EfektifKalimat Efektif
Kalimat Efektif
 
Hanna sofiah
Hanna sofiahHanna sofiah
Hanna sofiah
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

MATKUL BAHASA INDONESIA 1.pptx

  • 1.
  • 2. BAHASA INDONESIA KEDUDUKAN BAHASA FUNGSI BAHASA • Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dihubungkan dengan bahasa yang bersangkutan • Fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa yang dirumuskan sebagai tugas pemakaian bahasa itu di dalam kedudukan yang diberikan kepadanya Bahasa Nasional Bahasa Negara • Lambang kebanggaan nasional • Lambang identitas nasional • Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan kebangsaan Indonesia • Alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya •Bahasa resmi kenegaraan •Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan •Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah 1
  • 3. CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA ILMIAH • Cendekia: mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat, seksama, dan abstrak. • Lugas dan jelas: ungkapan langsung dengan makna lugas. • Tidak berbentuk kalimat fragmentaris: kalimat yang belum selesai. (Keinginan mengungkapkan beberapa gagasan tanpa memperhatikan kesatuan gagasan). • Bertolak dari gagasan: penonjolan gagasan, bukan pada penulis (kalimat pasif lebih tepat) • Formal dan objektif: kosa kata, bentukan kata, dan struktur kalimat. • Ringkas dan padat: kehematan penggunaan bahasa. • Konsisten: ketaatasasan dalam menggunakan istilah, unsur bahasa, tanda baca, dan tanda-tanda lain 2
  • 5. DRAMATISME DIKEMBANGKAN OLEH KENNETH BURKE CARA YANG MUDAH UNTUK MENGGENERALISASI IDE ATAU MENGEMBANGKAN IDE LIMA KUNCI BATASAN DRAMATISME: ACT AGENT AGENCY PURPOSE SCENE : APA YANG TERJADI? : SIAPA YANG MENGERJAKAN? : METODE APA YANG DIGUNAKAN? : APAKAH TUJUAN, MAKSUD, DAN KEHENDAK YANG INGIN DICAPAI? : DIMANA DAN KAPAN TERJADI? Kombinasikan dengan RASIO Menghubungkan antara batasan yang satu dengan yang lain dengan tujuan untuk Mengembangkan subpertanyaan.
  • 6. Contoh: ● Purpose ● Act/Purpose ● Agent/Purpose ● Agency/Purpose ● Scene/Purpose ● Apa tujuan …? ● Bagaimana topik … dihubungkan dengan tujuan? ● Siapa yang menentukan bahwa topik itu penting? ● Apakah makna dari penyelesaian tujuan ini? ● Mengapa tujuan ini dipertimbangkan sebagai sebagai sesuatu yang penting dalam topik …? ACT AGENT AGENC PURPOS SCEN Y E E ACT X AGENT X AGENCY PURPOSE SCENE X X
  • 7. TAGMEMIK DIKEMBANGKAN: RICHARD YOUNG, ALTON BECKER, DAN KENNETH PIKE Menggunakan 6 topik utama untuk merinci subjek ke dalam bagian- bagian yang dapat diuji secara individual atau dikombinasikan dengan pendekatan dan pandangan baru CONTENT : Bagaimana sebuah masalah serupa atau berbeda dengan masalah yang lain? : Seberapa banyak dan dengan cara apa topik atau masalah dapat VARIATION berubah DISTRIBUTION tanpa kehilangan ciri-ciri yang esensial? : Sesering apakah dan pada tempat-tempat yang mana subjek dapat diobservasi? : Bagaimanakah Identifikasi perbedaan dan definisi ciri-ciri masalah? : Bagaimanakah masalah itu telah berubah di masa lalu? : Bagian-bagian yang berbeda dari masalah dan bagaimanakah PARTICLE WAVE FIELD masalah itu berinteraksi sebagai bagian dari keseluruhan?
  • 8. Menulis tidak hanya menguasai berbagai teknik mengembangkan ide. HAL PENTING YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN MENULIS ADALAH: ➢Kekuatan internal : observasi dan imajinasi; investigasi dan penelitian ➢Kepandaian menguasasi dan menyimpan informasi ➢Kepandaian mengekspresikan ide-ide ➢Belajar dari penulis lain yang lebih pengalaman dan ahli
  • 9. PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMAKAIAN EJAAN • Tandatanya(?),titik(.),titikkoma(;),titikdua(:),tandaseru(!)ditulisrapatdengan hurufakhirdarikatayangmendahuluinya. •Setelahtandatanya(?),titik(.),titikkoma(;),titikdua(:),tandaseru(!)harusdiberi jaraksatuspasidengankataberikutnya. •Tandapetikganda(“…”),petiktungal(‘…’),kurung(…)ditulisrapatdengankata, frasa,dankalimatyangdiapit. •Tandahubung(-),tandapisah( ),garismiring(/),ditulisrapatdenganhurufyang mendahuluidanmengikutinya. •Tandaperhitungan:smadengan(=),tambah(+),kurang(-),kali(x),bagi(:),lebih kecil(<),lebihbesar(>),ditulisdenganjaraksatuspasidenganhurufyang mendahuluidanyangmengikutinya. •Penulisanjarakantarkataberspasitungal. •Tepikanantekstidakharusrata.Olehkarenaitu,katapadaakhirbaristidakharus dipengal.Jikaterpaksaharusdipengal,tandahubungnyaditulisetelahhuruf akhir,tanpadisisipispasi,bukandiletakandibawahnya. •Tidakdiperbolehkanmenambahkanspasiantarkatadalamsatubarisyangbertujuan meratakantepikananteks. 3
  • 10. PENULISAN HURUF 1. Huruf Besar atau Huruf Kapital  Huruf pertama nama badan resmi, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi  Huruf pertama semua kata utama dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.  Singkatan nama gelar dan sapaan, huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai sebagai kata ganti. 2. Huruf Miring  Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar, yang dikutip dalam karangan.  Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.  Menuliskan istilah ilmiah atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. 4
  • 11. PENULISAN KATA 1. Kata Dasar Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan 2. Kata Turunan/Jadian Imbuhan (awalan, sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Awalan atau akhiran ditulis dengan kata yang langsung mendahului atau mengikutinya kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata. Kalau bentuk dasar berupa kata gabung dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, maka kata itu ditulis serangkai. Catatan: Kalau salah satu unsur kata hanya dipakai dalam kombinasi, maka gabungan kata itu ditulis serangkai. 3. Kata Ulang Bentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung. 5
  • 12. 6 4. Gabungan Kata Kata majemuk, termasuk istilah khusus, bagian-bagiannya ditulis terpisah. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai. 5. Kata Depan  Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di dalam kata yang sudah dianggap sebagai satu kesatuan. 6. Partikel Partikel lah, kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya, kecuali pada kelompok kata yang sudah dianggap padu
  • 13. 7 7. Angka dan Lambang Bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Lazim digunakan angka Arab (0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9) dan angka Romawi (I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1.000)). Angka digunakan untuk menyatakan (1) ukuran panjang, berat, dan isi, (2) satuan waktu, dan (3) nilai uang. Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan seperti berikut. Contoh: 11 sebelas, 2/3 dua pertiga, 112 seratus dua belas, 1/10 sepersepuluh Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut. Contoh: bab III = bab ke-3 = bab ketiga; abad XX = abad ke-20 = abad kedua puluh Penulisan kata bilangan yang mendapat akhiran -an dilakukan dengan cara berikut . Contoh: tahun 60-an = tahun enam puluhan Di dalam dokumen resmi, seperti akta atau kuitansi, bilangan perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.
  • 14. PENGGUNAAN KATA DAN ASAS PENGGUNAAN KATA 1. Penggunaan Kata a. Kata Asli dan Kata Serapan a) Adopsi: penyerapan yang dilakukan secara utuh tanpa melakukan perubahan atau penyesuaian. b) Adaptasi: penyerapan yang disesuaikan dengan kaidah yang berlaku, baik kaidah bunyi maupun kaidah penulisan. b. Kata Baku dan Tidak Baku a) Kata baku: kata yang diterima oleh masyarakat bahasa sebagai acuan atau model sesuai dengan kaidah yang telah ditentukan. b)Kata tidak baku: kata yang tidak mengikuti kaidah yang telah ditentukan. 8
  • 15. 2. Asas Penggunaan Kata a. Asas Kecermatan Cermat memiliki ciri-ciri antara lain (1) tidak mubazir, (2) tidak rancu, dan (3)bersifat idiomatis. b. Asas Ketepatan Penggunaan kata secara tepat banyak berkaitan dengan makna dan/atau perilaku sintaksisnya. c. Asas Keserasian Asas keserasian (kecocokan) berkaitan dengan faktor-faktor pragmatik (dengan siapa, kapan, dan dimana) 9
  • 16. KALIMAT EFEKTIF a. Gramatikal: penyusunannya mengikuti kaidah bahasa yang bersangkutan. Pengguna bahasa memiliki kepekaan intuitif struktur sintaksis, bentuk kata, dan ketepatan diksi. b. Bernalar atau logis: proposisi atau informasi kalimat dapat diterima oleh akal atau nalar. Syaratnya: gagasan yang disampaikan masuk akal, hubungan antargagasan dalam kalimat masuk akal, hubungan gagasan pokok dan gagasan penjelas masuk akal. c. Efisien: kalimat yang padat isi bukan padat kata. Kalimat itu hanya menggunakan kata sesedikit mungkin tetapi dapat menyampaikan informasi secara tepat dan jelas. d. Jelas: kalimat yang proposisinya mudah dipahami oleh pembaca.Jika kalimat itu masih menimbulkan banyak tafsir maka dinamakan kalimat ambigius. 10
  • 17. PENGEMBANGAN PARAGRAF a. Kesatuan: hubungan ide pokok dan ide penjelas merupakan satu kesatuan atau keutuhan. Dalam satu paragraf hanya ada satu ide pokok dan beberapa ide penjelas yang mendukung ide pokok. Berdasarkan letak ide pokok, paragraf dapat dipilah menjadi paragraf induktif dan paragraf deduktif. b. Kelengkapan: sejumlah ide penjelas yang pendukung ide pokok secara lengkap dan ditata secara sistematis.Berdasarkan Pengurutan ide penjelas, paragraf dapat dikembangkan dengan cara alamiah dan logis. • • Cara alamiah: waktu (kronologis) dan ruang (sudut pandang) Cara logis: klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, dikenal-takdikenal, mudah-sulit, pokok-rincian. Ide penjelas dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian kongkrit, bandingan, uraian, definisi, fakta,analog, alasan, dsb. 11
  • 18. c. Kekohesifan dan Kekoherensian: Kalimat-kalimat dalam paragraf saling terkait. Kekohesifan berhubungan dengan ide-ide bawahan yang mendukung ide pokok. Kekoherensian berhubungan dengan penataan atau penyusunan ide bawahan untuk mendukung ide pokok. Jalinan antaride dan antarkalimat dapat dilakukan dengan menggunakan penanda hubung, baik yang eksplisit (tersurat) maupun implisit (tersirat). Penanda hubung: penanda hubungan gramatikal, logis, dan leksikal. Penanda hubung gramatikal: pengacuan, penggantian, dan penghilangan. Penanda hubung logis: hubungan penambahan, penjelasan, penyimpulan, kausalitas, pengontrasan, penegasan, dll. Penanda hubung leksikal: pengulangan atau pernyataan kembali sesuatu yang telah disebutkan. 12
  • 19. PERENCANAAN PENULISAN MAKALAH ILMIAH 1. Pemilihan Topik 1.Sumber Topik: buku referensi, majalah, jurnal, surat kabar, pengalaman, pendapat, sikap-perilaku, kebiasaan, atau kejadian sehari-hari di masyarakat dll. 2. Kriteria Pemilihan Topik: 1. Topik ada manfaatnya, baik praktis maupun teoretis dan layak dibahas. 2. Topik menarik sesuai dengan minat penulis. 3. Topik dipahami dan dikuasai penulis. 4. Bahan referensi masih dalam jangkauan untuk diperoleh. 3. Strategi Penemuan Topik: 1. Ramu pendapat (brainstorming). 2. Perenungan atau meditasi 3. Pengembangan Formula Jurnalistik 4. Pertanyaan Klasik. 5. Pemecahan Masalah 13
  • 20. Saran-Saran: a) Penulis hendaknya selalu berupaya untuk menambah pengetahun dan pengalaman. b) Penulis harus rajin mengamati sesuatu yang terjadi di sekitarnya. c) Penulis rajin mengembangkan daya imajinasinya dan kreativitasnya. d) Penulis harus berlatih untuk mengemukakan pendapat dan mempertahankannya dan memperluas cakrawala. 1.4 Teknik Membatasi Topik Tidak ada batasan khusus yang menjadi acuan, tetapi penulis harus dapat memperkirakan sendiri cakupan topik yang akan dibahas dalam sebuah makalah. 5. Teknik Merinci Topik Perincian topik akan lebih mudah jika disusun terlebih dahulu dalam bentuk kerangka karangan 1. Jenis-Jenis Kerangka Makalah 1. Pola Urutan Alamiah 2. Pola Urutan Logis 14
  • 21. PENGUMPULAN BAHAN PENULISAN A. Cara Memanfaatkan Bahan dari Sumber Pustaka a. Menentukan Bahan Melalui penentuan topik dan subtopik b. Memanfaatkan Kartu Katalog 1. Katalog Pengarang 2. Katalog Judul 3. Katalog Subjek c. Menelaah Bahan Pustaka secara Langsung 1. Teknik Daftar Isi 2. Teknik Indeks 15
  • 22. B. Cara Memanfatkan Bahan dari Sumber Nonpustaka a. Wawancara b. Observasi c. Angket A. Cara Mendokumentasikan Bahan a. Model Buku Harian b. Model Kartu c. Model Komputer CARA PENULISAN ISI ATAU BAHAN: a. Bentuk Kutipan b. Bentuk Parafrase c. Bentuk Rangkuman atau Ringkasan d. Bentuk Ulasan atau Evaluasi 16
  • 23. CARA MERUJUK DAN MENULIS DAFTAR RUJUKAN A. Cara Merujuk 1. Perujukan dilakukan dngan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. 2. Jika ada dua penulis, perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. 3. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama penulis pertama dari para penulis tersebut diikuti dengan dkk. 4. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. 5. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. 6. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya. 17
  • 24. CARA MERUJUK KUTIPAN LANGSUNG A. Kutipan Kurang dari 40 Kata 1. Ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama dan diikuti nama penulis, tahun, dan nomor halaman. Contoh: Kesimpulan penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990:123). 2. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh: Soebroto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. 18
  • 25. Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (‘…’) Contoh: Kesimpulan penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan, semakin rendah tingkat partisipasi di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101). Kutipan 40 Kata atau Lebih 1. Ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahuluinya. 2. Ditulis 1,2 cm sdari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. Contoh: Smith (1990:176) menarik kesimpulan sebagai berikut. The ‘placebo effect’, which had been verified in previous studies, disappeared when behaviors were studied in this manner. Futhermore, the behaviors were never exhibited again, even when real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature in attributing the results to a placebo effect. Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai 1,2 cm dari tepi kiri garis teks kutipan. 19