SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
MAKALAH
PENGERTIAN KALIMAT DAN KLASIFIKASI KALIMAT
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sintaksis
Dosen pengampu: Magfirotul Hamdiah, M.Pd
Oleh kelompok 8:
Ebi pratama NPM:221210460132
Nurhasana NPM:221210460139
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA
FAKULTAS TADRIS UMUM
UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2023
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada suri teladan kita, Nabi
Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran bagi
kita semua, yakni dengan ajaran agama islam.
Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak
pembimbing yakni, Maghfirotul Hamdiah, M.Pd yang telah membimbing serta
mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang
berjudul “Pengertian dan klasifikasi kalimat” dan juga terima kasih yang
sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga terselesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun material, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman
sekalian.
Kraksaan, Mei 2023
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2
2.1. Pengertian kalimat..................................................................................... 8
2.2. Klasifikasi kalimat .................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11
3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 11
3.2. Saran.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Manusia dalam berkomunikasimenggunakandoa carayaitu lisandan
tertulis. Walaupun kitamengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol-
simbol, namun cara yang pagarefektif dalam berkomunikasi Sehari-hari manusia
normal adalah dengan cara lisan maupuntertulis. Hakikatya seseorang menulis
adalah untuk menuangkan gagasan, fakta, sikap,maupun isi pikiran yang ada
dibenaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebuttulis dengan jelas
dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Tujuantulisnya
gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu
dapatbertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah
menulis. Hal inisesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai
bukti autentik yang kuat.Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu
kita memahami terlebiih dahulubagaimana cara penulisan kalimat yang
efektif. Karena sebuah tulisan yang baik tidakterlepas dari sebuah
kalimat yang bangun tulisan tersebut. kalimat yang baik
akanmenghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang baik dan padu akan
menghasilkan sebuahtulisan yang baik serta enak dibaca.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana pengertian kalimat?
1.2.2 Bagaimana klasifikasi kalimat?
1.3 Tujuan masalah
1.3.1 Untuk mendeskripsikan pengertian kalimat
1.3.2 Untuk mendeskripsikan klasifikasi kalimat
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.2. Pengertian kalimat
Menurut Prof. Drs. M. Ramlan kalimat adalah suatu
gramatikal yang dibatasi oleh jeda panjang dan disertai nada akhir naik atau turun.
Kalimat merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, secara aktual
maupun potensial terdiri atas klausa dan mempunyai intonasi di akhir..
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil. Kalimat dapat berwujud lisan
maupun tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan pokok pikiran secara utuh.
Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan nada turun, diberi jeda dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Sedangkan, dalam wujud tulisan suatu kalimat ditulis
dengan huruf latin yang diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca berupa tanda titik, tanda tanya atau tanda seru.
Biasanya dalam suatu kalimat juga terdapat tanda baca berupa koma,
spasi, titik dua dan tanda pisah. Tanda baca yang berada diakhir kalimat (tanda
titik, tanda tanya, dan tanda seru) itu hampir sama dengan intonasi final,
sedangkan tanda baca lain yang berada diantara kalimat itu disebut jeda. Tanda
baca final seperti spasi setelah tanda titik, tanda tanya, tanda seru memberikan
intonasi berupa kesenyapan.Sebuah kalimat yang tersusun sudah pasti memiliki
unsur penyusun kalimat itu sendiri. Unsur pembentuk kalimat terdiri dari subjek
(S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel) dan keterangan (Ket).
Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan
kaidah yang berlaku. Dalam Kamus Linguistik (1993:92) disebutkan pengertian
kalimat sebagai berikut.
1. Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memunyai pola intonasi final,
dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa.
2. Klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan proposisi yang
merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa yang membentuk satuan
yang bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
3. Konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata
menurut pola tertentu dan dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan.
3
A. Chaer (2015:163) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis
yang dibangun oleh konstituen dasar dan intonasi final. Samsuri (1982:54) dalam
bukunya yang berjudul Tata Kalimat Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa
kalimat ialah untai berstruktur dari kata-kata.
2.3 Klasifikasi kalimat
Kalimat dapat diklasifikasikan dalam empat klasifikasi, yakni jenis
kalimat berdasarkan peran subjek dan predikat, jenis kalimat berdasarkan jumlah
klausa, jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksis, dan jenis kalimat berdasarkan
cara penyampaian (Prihantini, 2015).
Berikut adalah pengklasifikasian jenis-jenis kalimat.
A. Jenis Kalimat Berdasarkan Peran Subjek dan Predikat
Pengklasifikasian jenis kalimat berdasarkan subjek dan predikat dibagi dalam dua
jenis, yakni kalimat aktif dan kalimat pasif.
1. Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya berperan sebagai
pelaku (agentif) atau yang melakukan tindakan. Ciri kalimat aktif diantaranya:
a. Kalimat aktif mengandung kata kerja aktif yang ditandai dengan awalan men-,
memper-, imbuhan gabungan men-i, men-kan, memper-i dan memper-kan.
Contoh:
Alex memotong kayu.
Husen menyirami bunga.
Rangga memperkerjakan lima karyawan.
b. Imbuhan kata kerja dalam kalimat aktif memiliki oposisi dengan imbuhan kata
kerja pasif yang berupa di-, diper, di-i, di-kan, diper-i, dan diper-kan. Oposisi
berarti pertentangan yang memperlihatkan perbedaan arti.
Contoh:
Husen menangkap ikan. Imbuhan men- pada kata kerja aktif.
Ikan ditangkap oleh Husen. Imbuhan di- pada kata kerja pasif sebagai oposisi.
Thariq memperluas lapangan bola. Imbuhan memper- pada kata kerja aktif.
Lapangan bola diperluas oleh Thariq. Imbuhan diper- pada kata kerja pasif
sebagai oposisi.
4
c. Kalimat aktif memiliki predikat kata kerja berimbuhan ber- namun bentuk
kalimat seperti ini tidak memiliki oposisi bentuk pasif.
Contoh:
Ical bermain tenis.
Uni bertemu kakaknya.
2. Kalimat pasif
Kalimat pasif adalah suatu kalimat yang subjeknya berperan sebagai
penderita dari suatu tindakan.Ciri kalimat Pasif
a. Kalimat pasif mengandung kata kerja pasif berimbuhan di-, diper-, di-i, di-kan,
diper-i, dan diperkan. didikan diberi dan diberikan yang berfungsi sebagai oposisi
imbuhan kata kerja aktif. Oposisi berarti pertentangan yang memperlihatkan
perbedaan arti.
Contoh
Buku ditulis oleh Fahri.
(Kata kerja pasif berimbuhan di-).
Fahri menulis buku.
(Kata kerja aktif berimbuhan men- sebagai oposisi).
Pengajian dihadiri oleh semua warga.
(Kata kerja pasif berimbuhan di-i).
Semua warga menghadiri pengajian.
(Kata kerja aktif berimbuhan men-i sebagai oposisi).
b. Unsur subjek (S) dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi unsur objek (O)
dalam kalimat aktif.
Contoh
Kalimat pasif:
Jeruk (S) diperas (P) oleh ibu (O).
Kalimat aktif:
Ibu (S) memeras (P) jeruk (O).
c. Beberapa bentuk kalimat pasif tidak memiliki oposisi dalam bentuk kalimat
aktif.
Contoh
Telinganya kemasukan air.
5
Pernikahan Rangga terdokumentasikan dengan baik.
B. Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa.
Pada klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah klausa, kalimat dibagi menjadi dua
yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
1. Kalimat Tunggal (Simpleks)
Kalimat tunggal atau simpleks adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa
atau satu struktur
predikat (Prihantini, 2015), (Sasangka, 2015: 44). Kalimat tunggal pada umumnya
mengandung unsur wajib seperti subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Adapun
unsur tak wajib pada kalimat tunggal yaitu keterangan.
Contoh
Yaya minum.
Hamish makan nasi goreng tadi malam.
Menurut (Hardini, 2009: 7–8) ciri kalimat tunggal dapat dikenali dari beberapa hal
berikut.
a. Kalimat tunggal berbentuk kalimat dasar murni.
b. Kalimat tunggal berwujud kalimat dasar yang dapat diperluas dengan berbagai
keterangan.
c. Kalimat tunggal berbentuk kalimat dasar yang dapat berubah susunannya.
2. Kalimat Majemuk (Kompleks)
Kalimat majemuk atau kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua
klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Berdasarkan hubungan semantik
antarklausa, kalimat majemuk dibagi menjadi dua yaitu kalimat majemuk setara
dan kalimat majemuk bertingkat.
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau
lebih, yang hubungan antarklausanya bersifat koordinatif.
Berdasarkan arti koordinator (konjungsi) kalimat majemuk setara dibagi menjadi
tiga jenis, yakni kalimat majemuk setara hubungan penjumlahan, kalimat
majemuk setara hubungan perlawanan, dan kalimat majemuk setara hubungan
pemilihan.
1) Kalimat majemuk setara hubungan penjumlahan
6
Kalimat majemuk setara hubungan penjumlahan adalah kalimat yang
menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, atau
proses. Jenis kalimat ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, kemudian, lalu,
sedangkan, padahal, atau baik maupun.
Contoh
Saied meminum dan memakan hidangan di atas meja.
Dia membeli peralatan tulis, serta menyiapkan perlengkapan sekolah.
2) Kalimat majemuk setara hubungan perlawanan
Kalimat majemuk setara hubungan perlawanan adalah kalimat yang
menyatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam klausa pertama berlawanan atau
tidak sama dengan apa yang dinyatakan kan pada klausa kedua. Jenis kalimat ini
ditandai dengan konjungsi tetapi, tetapi juga, atau jangankan. Sedangkan dalam
hubungan perlawanan yang menyatakan penguatan dapat menggunakan konjungsi
tidak atau bukan saja, tidak atau bukan hanya, atau tidak atau bukan sekedar pada
klausa pertama, lalu diikuti dengan konjungsi tetapi/melainkan juga pada klausa
kedua.
Contoh :
Husen telah menyelesaikan soal, tetapi pengawas belum mengizinkan untuk
meninggalkan tempat.
3) Kalimat majemuk setara hubungan pemilihan
Kalimat majemuk setara hubungan pemilihan adalah kalimat yang
menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan atau lebih, yang dinyatakan oleh
klausa-klausa yang terhubung oleh koordinator (konjungsi). Kalimat ini ditandai
dengan konjungsi atau.
Contoh:
Alex bingung harus memilih untuk tetap tinggal bersama orang tua atau dia harus
tinggal dengan Istrinya.
b. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih
yang hubungan antarklausa hanya bersifat subordinatif. Jenis kalimat ini terdiri
atas induk kalimat dan anak kalimat.
1) Induk kalimat (klausa utama)
7
Induk kalimat (klausa utama) adalah klausa dalam kalimat majemuk
bertingkat yang sekurangkurangnya terdiri atas objek dan predikat serta memiliki
potensi untuk menjadi kalimat sendiri.
Contoh:
Andi memanjat (induk kalimat) saat teman lainnya mencari galah (anak kalimat).
2) Anak kalimat (klausa bawahan)
Anak kalimat (klausa bawahan) adalah klausa yang tidak berdiri tidak
dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap dan selalu terikat dengan induk
kalimat.
Contoh:
Sejak jembatan itu rusak, (anak kalimat) warga harus melewati jalan tikus (induk
kalimat).
C. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk Sintaktis
Pada klasifikasi kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya kalimat dapat
dibedakan menjadi empat jenis yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat
tanya, dan kalimat seru.
1. Kalimat Berita (Deklaratif)
Kalimat Berita atau kalimat deklaratif adalah kalimat yang digunakan untuk
membuat pernyataan dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
Contoh:
Warga mengantri solar di SPBU karena kurangnya masukan dari pusat.
Siswa merayakan hari guru di sekolahnya masing-masing.
Berdasarkan tujuannya, kalimat berita dapat dibagi dalam kalimat berita untuk
menyatakan pemberitahuan, menyatakan laporan, pengharapan, permohonan,
perkenalan, dan undangan (Hardini, 2009: 30).
2. Kalimat Perintah (Imperatif)
Kalimat perintah atau kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi
perintah, suruhan, atau permintaan. Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda
seru (!) di akhir kalimat.
Contoh:
Tolong tutup kembali pintunya!
8
Terdapat beberapa jenis kalimat perintah atau imperatif, yakni kalimat imperatif
halus, imperatif permintaan, imperatif ajakan, imperatif harapan, imperatif
larangan, dan imperatif pembiaran.
Berikut adalah penjelasan dari enam jenis kalimat perintah.
a. Kalimat perintah (imperatif) halus.
Kalimat perintah halus digunakan untuk mengungkapkan perintah secara halus.
Untuk menghaluskan kalimat perintah, maka kata perintah dapat diubah menjadi
bentuk pasif (berawalan di-) atau ditambahkan partikel -lah. Selain itu, dapat pula
ditambahkan kata seperti tolong, coba, dan silakan.
Contoh:
Dibuka saja jendelanya agar ruangannya sejuk!
Makanlah nasi yang sudah disiapkan oleh ibu!
Tolong hapus papannya!
Coba kalian pelajari lagi materi hari ini!
Silakan Anda mengisi formulir yang ada di atas meja.
b. Kalimat perintah (imperatif) permintaan
Kalimat perintah permintaan digunakan untuk mengungkapkan permintaan yang
ditandai oleh kata minta dan mohon.
Contoh:
Minta keringanannya, Pak!
Mohon buang sampah di tempatnya!
c. Kalimat perintah (imperatif) ajakan
Kalimat perintah ajakan digunakan untuk mengungkapkan ajakan yang ditandai
oleh kata ayo(-lah) dan mari(-lah).
Contoh:
Ayo, berangkat!
Marilah kita bekerja dengan sungguh-sungguh!
d. Kalimat perintah (imperatif) harapan
Kalimat perintah harapan digunakan untuk mengungkapkan yang ditandai oleh
kata harap dan hendaknya.
Contoh
Harap mengembalikan LCD di tempatnya!
9
Hendaknya dia pulang lebih awal!
e. Kalimat perintah (imperatif) larangan
Kalimat perintah larangan digunakan untuk mengungkapkan larangan yang
ditandai oleh kata jangan(-lah).
Contoh
Jangan menggunakan ruang ini!
Janganlah menuliskan nama orang dengan huruf kecil!
f. Kalimat perintah (imperatif) pembiaran
Kalimat perintah pembiaran digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang
dibiarkan terjadi.
Jenis kalimat ini ditandai dengan kata biar(-lah) dan biarkan(-lah).
Contoh
Biar saya yang membeli beras!
Biarlah dia membawa keranjang itu!
Biarkan mereka pergi!
Biarkanlah adik memilih untuk kuliah di kampus mana.
3. Kalimat Tanya (Interogatif)
Kalimat tanya atau interogatif adalah kalimat yang diawali dengan kata tanya dan
diakhiri oleh tanda tanya (?). Kata tanya yang digunakan dalam kalimat interogatif
yakni 5W+2H what (apa), who(siapa), where (di mana), when (kapan), why
(mengapa), how (bagaimana), dan how much (berapa). Selain itu, ada juga
kalimat interogatif yang ditandai dengan penambahan partikel -kah.
Contoh
Apa yang ada di dalam kotak itu?
Siapa yang memakai tas baru?
Di mana kamu membeli buku?
Kapan dia menaruh pisang di atas meja?
Mengapa kamu melakukan ini padanya?
Bagaimana orang itu membuat meja?
Berapa orang yang akan kamu undang?
Bukankah dia yang membantumu kemarin?
Sudahkah mereka menyiram bunga?
10
4. Kalimat Seru (Eksklamatif)
Kalimat seru atau eksklamatif adalah kalimat yang biasa digunakan untuk
menyatakan perasaan kagum atau heran. Kalimat ini ditandai dengan tanda seru
(!) pada akhir kalimat dan adanya kata alangkah, betapa, atau bukan main.
Contoh
Alangkah bahagianya dia ketika mengetahui anaknya menjadi mahasiswa!
Betapa murahnya pakaian di toko ini!
Bukan main pidatonya, semua peserta sampai berdiri dan tepuk tangan!
D. Jenis Kalimat Berdasarkan Cara Penyampaian
Terdapat dua jenis kalimat berdasarkan cara penyampaiannya, yakni kalimat
langsung dan kalimat tidak langsung. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut
tentang dua jenis kalimat tersebut.
1. Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari
sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang ujaran dari
sumber tersebut.
Contoh
"Kamu harus mandi pagi ini!" kata ibu.
Ulfa berujar "Kita harus membangun rumah."
2. Kalimat tidak langsung
Kalimat tidak langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau
kejadian dari sumber lain yang diubah susunannya oleh penutur, tidak secara
langsung menirukan atau mengucapkan dari sumber tersebut.
Contoh
Ibu berkata bahwa kamu harus mandi pagi ini.
Ulfa berujar bahwa kita harus membangun rumah.
11
BAB III
KESIMPULAN
3.1 PENUTUP
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil. Kalimat dapat berwujud lisan
maupun tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan pokok pikiran secara
utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan nada turun, diberi jeda
dan diakhiri dengan intonasi akhir. Kalimat dapat diklasifikasikan dalam
empat klasifikasi, yakni jenis kalimat berdasarkan peran subjek dan predikat,
jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa, jenis kalimat berdasarkan bentuk
sintaksis, dan jenis kalimat berdasarkan cara penyampaian
3.2. SARAN
Adapun sejumlah hal yang perlu kami sampaikan sebagai saran dalam
makalah ini yaitu utamakan bahasa Indonesia . Dan kami sebagai penulis
tetap mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi mewujudkan
makalah berikutnya agar lebih sempurna
12
DAFTAR PUSTAKA
RUMILAH, Siti. Sintaksis pengantar kemahiran berbahasa Indonesia. 2021.
TARMINI, Wini; SULISTYAWATI, Rr. Sintaksis bahasa indonesia. Jakarta:
UHAMKA, 2019.
Prihatini,A.(2015).Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta: B Fiest.
Sasangka, S.S.T.W. (2015). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: kalimat. Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

More Related Content

Similar to Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf

(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohmantaufiq99
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaRifka Marwani
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemukdwikar92
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATsyoretta
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfZukét Printing
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxZukét Printing
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Vania Aqil
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAHSharon Alfa Marlina
 
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxMedhitaBimaArifanda
 

Similar to Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf (20)

KELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdfKELOMPOK 5.pdf
KELOMPOK 5.pdf
 
Majas.pdf
Majas.pdfMajas.pdf
Majas.pdf
 
Majas.docx
Majas.docxMajas.docx
Majas.docx
 
(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman(1584202164) m. taufiqurrohman
(1584202164) m. taufiqurrohman
 
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa IndonesiaKalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Indonesia
 
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan MajemukMakalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
Makalah Hubungan Kalimat Tunggal dan Majemuk
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
Makalah pembentukan kata dan kalimat SMA NEGERI 1 RAHA
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
Makalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimatMakalah pembentukan kata dan kalimat
Makalah pembentukan kata dan kalimat
 
KAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMATKAIDAH KALIMAT
KAIDAH KALIMAT
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdfJenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata .pdf
 
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docxJenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
Jenis Kata dan Klasifikasi Kata.docx
 
Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
Analisis Puisi Sebutir Debu Karya Kahlil Gibran
 
Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018Buku penghubung 2018
Buku penghubung 2018
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAHMAKALAH BAHASA INDONESIA  RAGAM ILMIAH
MAKALAH BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 
Makalah semantik
Makalah semantikMakalah semantik
Makalah semantik
 
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptxKALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
KALIMAT DAN KALIMAT EFEKTIF.pptx
 
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa IndonesiaMakalah Sintaksis Bahasa Indonesia
Makalah Sintaksis Bahasa Indonesia
 
Kalimat efektif
Kalimat efektifKalimat efektif
Kalimat efektif
 

More from Zukét Printing

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfZukét Printing
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfZukét Printing
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfZukét Printing
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfZukét Printing
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfZukét Printing
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxZukét Printing
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfZukét Printing
 

More from Zukét Printing (20)

ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptxASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
ASURANSI SYARIAH. ppt.pptx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdfPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.pdf
 
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docxPengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
Pengertian Huruf Muqathaah, Macam-Macam Huruf Muqathaah.docx
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdfMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.pdf
 
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxMenyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docx
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdfManajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
Manajemen Perpustakaan Sekolah.pdf
 
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docxManajemen Perpustakaan Sekolah.docx
Manajemen Perpustakaan Sekolah.docx
 
Fiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdfFiqih Muamalah.pdf
Fiqih Muamalah.pdf
 
Fiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docxFiqih Muamalah.docx
Fiqih Muamalah.docx
 
Fiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdfFiqih Janaiz.pdf
Fiqih Janaiz.pdf
 
Fiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.docFiqih Janaiz.doc
Fiqih Janaiz.doc
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdfHukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
Hukum Korporasi Dana Pensiun.pdf
 
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docxHukum Korporasi Dana Pensiun.docx
Hukum Korporasi Dana Pensiun.docx
 
Integral.docx
Integral.docxIntegral.docx
Integral.docx
 
Integral.pdf
Integral.pdfIntegral.pdf
Integral.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdfGejala-Gejala Campuran.pdf
Gejala-Gejala Campuran.pdf
 
Gejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docxGejala-Gejala Campuran.docx
Gejala-Gejala Campuran.docx
 
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdfKaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
Kaidah - Kaidah Bahasa dalam Ushul Fiqih.pdf
 

Pengertian Kalimat dan Klasifikasi Kalimat.pdf

  • 1. MAKALAH PENGERTIAN KALIMAT DAN KLASIFIKASI KALIMAT Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah sintaksis Dosen pengampu: Magfirotul Hamdiah, M.Pd Oleh kelompok 8: Ebi pratama NPM:221210460132 Nurhasana NPM:221210460139 PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INDONESIA FAKULTAS TADRIS UMUM UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG KRAKSAAN-PROBOLINGGO 2023
  • 2. ii KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada suri teladan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran bagi kita semua, yakni dengan ajaran agama islam. Tidak lupa juga kami ucapkan banyak terima kasih kepada bapak pembimbing yakni, Maghfirotul Hamdiah, M.Pd yang telah membimbing serta mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang berjudul “Pengertian dan klasifikasi kalimat” dan juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami sehingga terselesaikan makalah ini. Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik secara moril maupun material, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman sekalian. Kraksaan, Mei 2023 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah..................................................................................... 1 1.3. Tujuan ....................................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 2 2.1. Pengertian kalimat..................................................................................... 8 2.2. Klasifikasi kalimat .................................................................................... 9 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11 3.1. Kesimpulan ............................................................................................... 11 3.2. Saran.......................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Manusia dalam berkomunikasimenggunakandoa carayaitu lisandan tertulis. Walaupun kitamengenal cara-cara lain seperti isyarat, gerak, dan simbol- simbol, namun cara yang pagarefektif dalam berkomunikasi Sehari-hari manusia normal adalah dengan cara lisan maupuntertulis. Hakikatya seseorang menulis adalah untuk menuangkan gagasan, fakta, sikap,maupun isi pikiran yang ada dibenaknya. Gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebuttulis dengan jelas dan utuh sehingga pembaca dapat memahaminya dengan jelas. Tujuantulisnya gagasan, fakta, sikap, maupun isi pikiran tersebut juga agar gagasan itu dapatbertahan bertahan lama dan mempunyai bukti otentik, bahwa kita pernah menulis. Hal inisesuai dengan kelebihan dari bahasa tertulis yaitu mempunyai bukti autentik yang kuat.Untuk dapat membuat sebuah tulisan yang menarik, perlu kita memahami terlebiih dahulubagaimana cara penulisan kalimat yang efektif. Karena sebuah tulisan yang baik tidakterlepas dari sebuah kalimat yang bangun tulisan tersebut. kalimat yang baik akanmenghasilkan paragraf yang baik, pargraf yang baik dan padu akan menghasilkan sebuahtulisan yang baik serta enak dibaca. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Bagaimana pengertian kalimat? 1.2.2 Bagaimana klasifikasi kalimat? 1.3 Tujuan masalah 1.3.1 Untuk mendeskripsikan pengertian kalimat 1.3.2 Untuk mendeskripsikan klasifikasi kalimat
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.2. Pengertian kalimat Menurut Prof. Drs. M. Ramlan kalimat adalah suatu gramatikal yang dibatasi oleh jeda panjang dan disertai nada akhir naik atau turun. Kalimat merupakan satuan bahasa yang dapat berdiri sendiri, secara aktual maupun potensial terdiri atas klausa dan mempunyai intonasi di akhir.. Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil. Kalimat dapat berwujud lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan pokok pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan nada turun, diberi jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan, dalam wujud tulisan suatu kalimat ditulis dengan huruf latin yang diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca berupa tanda titik, tanda tanya atau tanda seru. Biasanya dalam suatu kalimat juga terdapat tanda baca berupa koma, spasi, titik dua dan tanda pisah. Tanda baca yang berada diakhir kalimat (tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru) itu hampir sama dengan intonasi final, sedangkan tanda baca lain yang berada diantara kalimat itu disebut jeda. Tanda baca final seperti spasi setelah tanda titik, tanda tanya, tanda seru memberikan intonasi berupa kesenyapan.Sebuah kalimat yang tersusun sudah pasti memiliki unsur penyusun kalimat itu sendiri. Unsur pembentuk kalimat terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (Pel) dan keterangan (Ket). Kalimat umumnya berwujud rentetan kata yang disusun sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam Kamus Linguistik (1993:92) disebutkan pengertian kalimat sebagai berikut. 1. Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, memunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa. 2. Klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa yang membentuk satuan yang bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya. 3. Konstruksi gramatikal yang terdiri atas satu atau lebih klausa yang ditata menurut pola tertentu dan dapat berdiri sendiri sebagai satu satuan.
  • 6. 3 A. Chaer (2015:163) menyatakan bahwa kalimat adalah satuan sintaksis yang dibangun oleh konstituen dasar dan intonasi final. Samsuri (1982:54) dalam bukunya yang berjudul Tata Kalimat Bahasa Indonesia mengemukakan bahwa kalimat ialah untai berstruktur dari kata-kata. 2.3 Klasifikasi kalimat Kalimat dapat diklasifikasikan dalam empat klasifikasi, yakni jenis kalimat berdasarkan peran subjek dan predikat, jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa, jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksis, dan jenis kalimat berdasarkan cara penyampaian (Prihantini, 2015). Berikut adalah pengklasifikasian jenis-jenis kalimat. A. Jenis Kalimat Berdasarkan Peran Subjek dan Predikat Pengklasifikasian jenis kalimat berdasarkan subjek dan predikat dibagi dalam dua jenis, yakni kalimat aktif dan kalimat pasif. 1. Kalimat Aktif Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya berperan sebagai pelaku (agentif) atau yang melakukan tindakan. Ciri kalimat aktif diantaranya: a. Kalimat aktif mengandung kata kerja aktif yang ditandai dengan awalan men-, memper-, imbuhan gabungan men-i, men-kan, memper-i dan memper-kan. Contoh: Alex memotong kayu. Husen menyirami bunga. Rangga memperkerjakan lima karyawan. b. Imbuhan kata kerja dalam kalimat aktif memiliki oposisi dengan imbuhan kata kerja pasif yang berupa di-, diper, di-i, di-kan, diper-i, dan diper-kan. Oposisi berarti pertentangan yang memperlihatkan perbedaan arti. Contoh: Husen menangkap ikan. Imbuhan men- pada kata kerja aktif. Ikan ditangkap oleh Husen. Imbuhan di- pada kata kerja pasif sebagai oposisi. Thariq memperluas lapangan bola. Imbuhan memper- pada kata kerja aktif. Lapangan bola diperluas oleh Thariq. Imbuhan diper- pada kata kerja pasif sebagai oposisi.
  • 7. 4 c. Kalimat aktif memiliki predikat kata kerja berimbuhan ber- namun bentuk kalimat seperti ini tidak memiliki oposisi bentuk pasif. Contoh: Ical bermain tenis. Uni bertemu kakaknya. 2. Kalimat pasif Kalimat pasif adalah suatu kalimat yang subjeknya berperan sebagai penderita dari suatu tindakan.Ciri kalimat Pasif a. Kalimat pasif mengandung kata kerja pasif berimbuhan di-, diper-, di-i, di-kan, diper-i, dan diperkan. didikan diberi dan diberikan yang berfungsi sebagai oposisi imbuhan kata kerja aktif. Oposisi berarti pertentangan yang memperlihatkan perbedaan arti. Contoh Buku ditulis oleh Fahri. (Kata kerja pasif berimbuhan di-). Fahri menulis buku. (Kata kerja aktif berimbuhan men- sebagai oposisi). Pengajian dihadiri oleh semua warga. (Kata kerja pasif berimbuhan di-i). Semua warga menghadiri pengajian. (Kata kerja aktif berimbuhan men-i sebagai oposisi). b. Unsur subjek (S) dalam kalimat pasif dapat berubah menjadi unsur objek (O) dalam kalimat aktif. Contoh Kalimat pasif: Jeruk (S) diperas (P) oleh ibu (O). Kalimat aktif: Ibu (S) memeras (P) jeruk (O). c. Beberapa bentuk kalimat pasif tidak memiliki oposisi dalam bentuk kalimat aktif. Contoh Telinganya kemasukan air.
  • 8. 5 Pernikahan Rangga terdokumentasikan dengan baik. B. Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa. Pada klasifikasi kalimat berdasarkan jumlah klausa, kalimat dibagi menjadi dua yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk. 1. Kalimat Tunggal (Simpleks) Kalimat tunggal atau simpleks adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu struktur predikat (Prihantini, 2015), (Sasangka, 2015: 44). Kalimat tunggal pada umumnya mengandung unsur wajib seperti subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Adapun unsur tak wajib pada kalimat tunggal yaitu keterangan. Contoh Yaya minum. Hamish makan nasi goreng tadi malam. Menurut (Hardini, 2009: 7–8) ciri kalimat tunggal dapat dikenali dari beberapa hal berikut. a. Kalimat tunggal berbentuk kalimat dasar murni. b. Kalimat tunggal berwujud kalimat dasar yang dapat diperluas dengan berbagai keterangan. c. Kalimat tunggal berbentuk kalimat dasar yang dapat berubah susunannya. 2. Kalimat Majemuk (Kompleks) Kalimat majemuk atau kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang dipadukan menjadi satu. Berdasarkan hubungan semantik antarklausa, kalimat majemuk dibagi menjadi dua yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. a. Kalimat majemuk setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih, yang hubungan antarklausanya bersifat koordinatif. Berdasarkan arti koordinator (konjungsi) kalimat majemuk setara dibagi menjadi tiga jenis, yakni kalimat majemuk setara hubungan penjumlahan, kalimat majemuk setara hubungan perlawanan, dan kalimat majemuk setara hubungan pemilihan. 1) Kalimat majemuk setara hubungan penjumlahan
  • 9. 6 Kalimat majemuk setara hubungan penjumlahan adalah kalimat yang menyatakan penjumlahan atau gabungan kegiatan, keadaan, peristiwa, atau proses. Jenis kalimat ini ditandai dengan konjungsi dan, serta, kemudian, lalu, sedangkan, padahal, atau baik maupun. Contoh Saied meminum dan memakan hidangan di atas meja. Dia membeli peralatan tulis, serta menyiapkan perlengkapan sekolah. 2) Kalimat majemuk setara hubungan perlawanan Kalimat majemuk setara hubungan perlawanan adalah kalimat yang menyatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam klausa pertama berlawanan atau tidak sama dengan apa yang dinyatakan kan pada klausa kedua. Jenis kalimat ini ditandai dengan konjungsi tetapi, tetapi juga, atau jangankan. Sedangkan dalam hubungan perlawanan yang menyatakan penguatan dapat menggunakan konjungsi tidak atau bukan saja, tidak atau bukan hanya, atau tidak atau bukan sekedar pada klausa pertama, lalu diikuti dengan konjungsi tetapi/melainkan juga pada klausa kedua. Contoh : Husen telah menyelesaikan soal, tetapi pengawas belum mengizinkan untuk meninggalkan tempat. 3) Kalimat majemuk setara hubungan pemilihan Kalimat majemuk setara hubungan pemilihan adalah kalimat yang menyatakan pilihan di antara dua kemungkinan atau lebih, yang dinyatakan oleh klausa-klausa yang terhubung oleh koordinator (konjungsi). Kalimat ini ditandai dengan konjungsi atau. Contoh: Alex bingung harus memilih untuk tetap tinggal bersama orang tua atau dia harus tinggal dengan Istrinya. b. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat yaitu kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih yang hubungan antarklausa hanya bersifat subordinatif. Jenis kalimat ini terdiri atas induk kalimat dan anak kalimat. 1) Induk kalimat (klausa utama)
  • 10. 7 Induk kalimat (klausa utama) adalah klausa dalam kalimat majemuk bertingkat yang sekurangkurangnya terdiri atas objek dan predikat serta memiliki potensi untuk menjadi kalimat sendiri. Contoh: Andi memanjat (induk kalimat) saat teman lainnya mencari galah (anak kalimat). 2) Anak kalimat (klausa bawahan) Anak kalimat (klausa bawahan) adalah klausa yang tidak berdiri tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat lengkap dan selalu terikat dengan induk kalimat. Contoh: Sejak jembatan itu rusak, (anak kalimat) warga harus melewati jalan tikus (induk kalimat). C. Jenis Kalimat Berdasarkan Bentuk Sintaktis Pada klasifikasi kalimat berdasarkan bentuk sintaksisnya kalimat dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu kalimat berita, kalimat perintah, kalimat tanya, dan kalimat seru. 1. Kalimat Berita (Deklaratif) Kalimat Berita atau kalimat deklaratif adalah kalimat yang digunakan untuk membuat pernyataan dan diakhiri dengan tanda baca titik (.). Contoh: Warga mengantri solar di SPBU karena kurangnya masukan dari pusat. Siswa merayakan hari guru di sekolahnya masing-masing. Berdasarkan tujuannya, kalimat berita dapat dibagi dalam kalimat berita untuk menyatakan pemberitahuan, menyatakan laporan, pengharapan, permohonan, perkenalan, dan undangan (Hardini, 2009: 30). 2. Kalimat Perintah (Imperatif) Kalimat perintah atau kalimat imperatif adalah kalimat yang berisi perintah, suruhan, atau permintaan. Kalimat ini biasanya ditandai dengan tanda seru (!) di akhir kalimat. Contoh: Tolong tutup kembali pintunya!
  • 11. 8 Terdapat beberapa jenis kalimat perintah atau imperatif, yakni kalimat imperatif halus, imperatif permintaan, imperatif ajakan, imperatif harapan, imperatif larangan, dan imperatif pembiaran. Berikut adalah penjelasan dari enam jenis kalimat perintah. a. Kalimat perintah (imperatif) halus. Kalimat perintah halus digunakan untuk mengungkapkan perintah secara halus. Untuk menghaluskan kalimat perintah, maka kata perintah dapat diubah menjadi bentuk pasif (berawalan di-) atau ditambahkan partikel -lah. Selain itu, dapat pula ditambahkan kata seperti tolong, coba, dan silakan. Contoh: Dibuka saja jendelanya agar ruangannya sejuk! Makanlah nasi yang sudah disiapkan oleh ibu! Tolong hapus papannya! Coba kalian pelajari lagi materi hari ini! Silakan Anda mengisi formulir yang ada di atas meja. b. Kalimat perintah (imperatif) permintaan Kalimat perintah permintaan digunakan untuk mengungkapkan permintaan yang ditandai oleh kata minta dan mohon. Contoh: Minta keringanannya, Pak! Mohon buang sampah di tempatnya! c. Kalimat perintah (imperatif) ajakan Kalimat perintah ajakan digunakan untuk mengungkapkan ajakan yang ditandai oleh kata ayo(-lah) dan mari(-lah). Contoh: Ayo, berangkat! Marilah kita bekerja dengan sungguh-sungguh! d. Kalimat perintah (imperatif) harapan Kalimat perintah harapan digunakan untuk mengungkapkan yang ditandai oleh kata harap dan hendaknya. Contoh Harap mengembalikan LCD di tempatnya!
  • 12. 9 Hendaknya dia pulang lebih awal! e. Kalimat perintah (imperatif) larangan Kalimat perintah larangan digunakan untuk mengungkapkan larangan yang ditandai oleh kata jangan(-lah). Contoh Jangan menggunakan ruang ini! Janganlah menuliskan nama orang dengan huruf kecil! f. Kalimat perintah (imperatif) pembiaran Kalimat perintah pembiaran digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang dibiarkan terjadi. Jenis kalimat ini ditandai dengan kata biar(-lah) dan biarkan(-lah). Contoh Biar saya yang membeli beras! Biarlah dia membawa keranjang itu! Biarkan mereka pergi! Biarkanlah adik memilih untuk kuliah di kampus mana. 3. Kalimat Tanya (Interogatif) Kalimat tanya atau interogatif adalah kalimat yang diawali dengan kata tanya dan diakhiri oleh tanda tanya (?). Kata tanya yang digunakan dalam kalimat interogatif yakni 5W+2H what (apa), who(siapa), where (di mana), when (kapan), why (mengapa), how (bagaimana), dan how much (berapa). Selain itu, ada juga kalimat interogatif yang ditandai dengan penambahan partikel -kah. Contoh Apa yang ada di dalam kotak itu? Siapa yang memakai tas baru? Di mana kamu membeli buku? Kapan dia menaruh pisang di atas meja? Mengapa kamu melakukan ini padanya? Bagaimana orang itu membuat meja? Berapa orang yang akan kamu undang? Bukankah dia yang membantumu kemarin? Sudahkah mereka menyiram bunga?
  • 13. 10 4. Kalimat Seru (Eksklamatif) Kalimat seru atau eksklamatif adalah kalimat yang biasa digunakan untuk menyatakan perasaan kagum atau heran. Kalimat ini ditandai dengan tanda seru (!) pada akhir kalimat dan adanya kata alangkah, betapa, atau bukan main. Contoh Alangkah bahagianya dia ketika mengetahui anaknya menjadi mahasiswa! Betapa murahnya pakaian di toko ini! Bukan main pidatonya, semua peserta sampai berdiri dan tepuk tangan! D. Jenis Kalimat Berdasarkan Cara Penyampaian Terdapat dua jenis kalimat berdasarkan cara penyampaiannya, yakni kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang dua jenis kalimat tersebut. 1. Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain dengan langsung menirukan, mengutip, atau mengulang ujaran dari sumber tersebut. Contoh "Kamu harus mandi pagi ini!" kata ibu. Ulfa berujar "Kita harus membangun rumah." 2. Kalimat tidak langsung Kalimat tidak langsung adalah kalimat berita yang memuat peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang diubah susunannya oleh penutur, tidak secara langsung menirukan atau mengucapkan dari sumber tersebut. Contoh Ibu berkata bahwa kamu harus mandi pagi ini. Ulfa berujar bahwa kita harus membangun rumah.
  • 14. 11 BAB III KESIMPULAN 3.1 PENUTUP Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil. Kalimat dapat berwujud lisan maupun tulisan yang bertujuan untuk mengungkapkan pokok pikiran secara utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan nada turun, diberi jeda dan diakhiri dengan intonasi akhir. Kalimat dapat diklasifikasikan dalam empat klasifikasi, yakni jenis kalimat berdasarkan peran subjek dan predikat, jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa, jenis kalimat berdasarkan bentuk sintaksis, dan jenis kalimat berdasarkan cara penyampaian 3.2. SARAN Adapun sejumlah hal yang perlu kami sampaikan sebagai saran dalam makalah ini yaitu utamakan bahasa Indonesia . Dan kami sebagai penulis tetap mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi mewujudkan makalah berikutnya agar lebih sempurna
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA RUMILAH, Siti. Sintaksis pengantar kemahiran berbahasa Indonesia. 2021. TARMINI, Wini; SULISTYAWATI, Rr. Sintaksis bahasa indonesia. Jakarta: UHAMKA, 2019. Prihatini,A.(2015).Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta: B Fiest. Sasangka, S.S.T.W. (2015). Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: kalimat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.