SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
SISTEM
PERKEMIHAN
By..Arni Wianti
SISTEM PERKEMIHAN
1. Ginjal/renal
2. Ureter
3. Vesica urinaria
4. Urethra
REVIEW
 Sistem urinarius terdiri dari : ginjal, ureter,
kandung kemih & uretra
 Ginjal terletak di bagian belakang abdomen
atas, di belakang peritoneum, di depan dua iga
terakhir, & tiga otot besar-tranversus
abdominis, kuadratus lomburum, & psoas
mayor
REVIEW
 Terbungkus oleh jaringan ikat tipis yg dikenal
kapsula renalis
 Berat : ± 125-150 gr, pjg : 12-13 cm, diameter :
6 cm, tebal : 2,5 cm
 Disebelah anterior, ginjal dipisahkan dari
kavum abdomen & isinya oleh peritoneum
 Disebelah posterior dilindungi o/ dinding
thorax bawah
REVIEW
 Struktur halus ginjal terdiri atas byk nefron
yg merupakan satuan fungsional ginjal
 Setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman, yg
mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus
proximal, ansa henle, & tubulus distal
 Tubulus proximal : bag yg p1 tubulus yg
b’kelok
REVIEW
 Tubulus distal : tubulus yg kelokan kedua
 Arteri renalis : pembuluh darah yg m’bawa
darah ke ginjal, berasal dari aorta abdominalis
 Vena renalis : pembuluh darah yg keluar dari
ginjal, m’bawa kembali ke vena kava inferior
REVIEW
 Terdapat 2 ureter berupa 2 pipa saluran yg masing2
t’sambung dgn ginjal & dari ginjal berjalan ke
kandung kemih
 Pj 35 – 40 cm, terdiri dari dinding luar yg fibrus, lap
tengah yg berotot & lap mukosa sebelah dalam
 Aparatus Jukstaglomerulus : terdiri dari sekelompok
sel khusus yg letaknya dekat dgn kutub vaskular
masing2 glomerulus yg b’peran penting dlm mengatur
pelepasan renin & mengontrol volume cairan
ekstraseluler (ECF)
 Terdiri dari 3 sel :
o Sel granular : m’produksi & menyimpan renin
o Makula densa : mensekresi renin
o Sel lacis : mensekresi renin
REVIEW
 Kandung kemih bekerja sbg penampung urine
 Bag bawah disebut basis, bag atas disebut fundus
 Dinding kandung kemih terdiri dari :
• Lapisan serus sebelah luar
• Lap berotot
• Lap sub mukosa
• Lap mukosa dari epitel transisionil
 Uretra ialah saluran yg berjalan dari leher kandung
kemih ke lubang keluar
 Dilapisi membran mukosa yg b’sambung dgn
membran yg melapisi kandung kemih
REVIEW
 Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar yg
m’bentuk sfingter uretrae
 Pj pd P:2,5 – 3,5 cm L:17 – 22,5 cm
 Miksi : peristiwa pembuangan urine
 Urine  mengalir melalui ureter ke dalam kandung
kemih. Keinginan u/ miksi disbbkan o/ p+ tekanan di
dalam kandung kemih & tekanan disbbkan o/ isi urine
didlmnya (tjd bila isinya 170 – 230 ml)
 Miksi mrpkan gerak refleks yg ditimbulkan o/
kontraksi otot abdominal yg m+ tekanan di dlm
rongga abdomen
 Kandung kemih dikendalikan o/ saraf pelvis & serabut
saraf simpatis dari plexus hipogastrik
FUNGSI GINJAL
Fungsi Ekskresi
 M’p’tahankan osmolalitas plasma ± 285 mOsmol dgn
m’ubah2 eksresi air
 M’p’tahankan volume ECF (vol cairan ekstravaskuler)
& tek darah dgn m’ubah eksresi Na⁻
 M’p’tahankan konsentrasi plasma masing2 e¯
individu dlm rentang normal
 M’p’tahankan pH plasma ± 7,4 dgn m’keluarkan k>
H & m’bentuk HCO ¯⁺ ₃
 M’sekresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme
protein t’utama : urea, asam urat, kreatinin
 Bekerja sebagai jalur eksresi u/ sebagian besar obat
FUNGSI GINJAL
Fungsi Non Ekskresi
M’sintesis & m’aktifkan hormon :
 Renin : p’aturan tek darah
 Eritropoetin : m’rangsang produksi eritrosit o/ sumsum
tulang
 1,25-dihidroksivitamin D : hidroksilasi akhir vit D mjd₃ ₃
bentuk yg paling kuat
 Prostaglandin : sebagian besar adl vasodilator, bekerja scr
lokal, & melindungi dari kerusakan iskemik ginjal
 Degradasi hormon polipeptida : insulin, glukagon,
parathormon, prolaktin, growth hormon, ADH & hormon GI
(gastrin)
FISIOLOGI DASAR GINJAL
Ultrafiltrasi Glomerulus
 P’bentukan urine dimulai dgn proses filtrasi
glomerulus plasma
 1/5 plasma dialirkan mlli glomerulus ke kapsula
bowman : Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)
 Ultrafiltrasi glomerulus : proses filtrasi glomerulus
 Sel darah, protein t’tahan o/ seleksi ukuran : ciri khas
dari sawar membran filtrasi glomerular
 Sel yg lebih kecil lgsg tersaring
FISIOLOGI DASAR GINJAL
Reabsorpsi & Sekresi Tubulus
 3 zat yg difiltrasi : elektrolit, non elektrolit, air
 Elektrolit : Na , K , Ca , Mg , HCO , Cl , HPO ¯⁺ ⁺ ⁺⁺ ⁺⁺ ₃⁺ ⁻ ₄
 Non elektrolit : glukosa, asam amino & metabolit yg
mrpkan produk akhir dr proses metabolisme protein :
urea, asam urat & kreatinin
 Reabsorpsi : pengambilan kembali zat2 yg masih
diperlukan o/ tubuh
 Proses ini melalui mekanisme transpor aktif & pasif
FISIOLOGI DASAR GINJAL
Pengaturan Keseimbangan Air
 Intake yg banyak  urine encer
 Intake yg kurang  urine pekat
 Osmolalitas (konsentrasi osmotik) : jumlah partikel yg
terlarut dlm suatu larutan. Osmolalitas urine N 300-
1100 mOsm/kg
 Osmolaritas : konsentrasi dinyatakan per 1 L larutan
 Pengaturan eksresi air & pemekatan urine
dilaksanakan di tubulus dgn memodifikasi jumlah air
yg direabsorpsi yg b’hub dgn reabsorpsi elektrolit
 Hormon yg b’peran ADH
FISIOLOGI DASAR GINJAL
Otoregulasi Tekanan Darah
 Renin disekresikan o/ sel jukstaglomeruler ketika TD
m↓
 Renin  angiotensin I  angiotensin II
 Angiotensin II mrpkan vasokonstriktor yg sangat kuat
 TD m↑
FISIOLOGI DASAR GINJAL
Klirens Ginjal
 Evaluasi kondisi ginjal dlm melakukan f/ ekskresinya
 Yg sering digunakan yaitu klirens kreatinin 
mrpkan produk limbah endogen dari otot skeletal yg
diekskresikan mlli filtrasi glomerulus & tdk
direabsorpsi or disekresikan o/ tubulus ginjal
FISIOLOGI DASAR GINJAL
Penyimpanan & Eliminasi Urine
 Urine yg t’bentuk o/ ginjal diangkut dr pelvis ginjal
mlli ureter & ke dlm kandung kemih
 Miksi tjd apabila kandung kemih berisi 400 ml urine
 Eliminasi urine dikendalikan o/ kontraksi sfingter
uretra eksterna  melemas & musculus detrusor (otot
polos kandung kemih ) b’kontraksi  m’dorong urine
keluar
KOMPOSISI URINE NORMAL
 Jumlah urine ± 2-3 liter/hari, tapi berbeda tgtg jumlah
cairan yg dimasukkan
 Warna : bening oranye pucat tanpa endapan, bau :
tajam, pH : asam 6, BJ : ± 1010 – 1025
 Terdiri dari air, urea & NaCl
 Ureum : hasil akhir metabolisme protein
 Asam Urat :
 Kreatinin : hasil buangan kreatin dalam otot. Produk
lain mencakup benda purin, oxalat, fosfat, sulfat &
urat
 Elektrolit : Na, Cl, dieksresikan untuk mengimbangi
jumlah yg masuk
GLOSSARIUM
Sering berkemih
 Gejala urinasi yg tjd lebih sering dari normal bila
dibandingkan dgn pola yg lazim dimiliki o/ ssorg
 Tjd akibat b’bagai keadaan yi infeksi, peny traktus
urinarius, kelainan metabolik, hipertensi & p’gunaan
obat diuretik
Urgensi
 Keinginan kuat u/ berkemih
 Disbbkan o/ kelainan inflamasi pd kandung kemih,
prostat, uretra; infeksi bakterial yg akut or prostatitis
kronis pd laki2, or uretrotrigononitis (inflamasi uretra
& trigonum vesica urinaria) posterior yg kronis pd
wanita
GLOSSARIUM
Rasa panas saat berkemih
 Terlihat pd klien dgn iritasi uretra or infeksi kandung
kemih
 Tjd saat berkemih : uretritis
 Selama or sesudah berkemih : sistitis
Disuria
 Sakit & sulit pd saat berkemih
Hesistancy
 Kelambatan yg abnormal or kesulitan u/ memulai urinasi
 Adanya kompresi uretra, neurogenik kandung kemih,
obstruksi saluran keluar
Nocturia
 Urinasi yg b’lebihan pd malam hari
 Menunjukkan p↓ kemampuan ginjal u/ memekatkan urine,
gagal jantung, DM, pengosongan kandung kemih yg tak
tuntas
GLOSSARIUM
Inkontinensia Urine
 Pengeluaran urine di luar kehendak
 Tjd karena cedera pada sfingter urinarius eksterna,
kelainan neurogenik, gejala urgensi hebat
Stress Inkontinensia
 Pengeluaran urine yg t’putus2 akibat tekanan or
regangan mendadak
 Tjd akibat kelemahan pd mekanisme sfingter
Enuresis
 Pengeluaran urine di luar kehendak pd saat tidur
 Mrpkan kondisi fisiologik s.d usia 3 thn, ssdah itu
mrpkan ggn fungsional or kelainan simptomatik pd
kelainan obstruktif traktus urinarius bawah
GLOSSARIUM
Poliuria
 Pengeluaran urine dgn jumlah yg besar pd waktu ttt
 Disebabkan o/ diabetes, GGK, p’gunaan diuretik,
asupan yg b’lebih
Oligouria
 Pengeluaran urine dgn jumlah yg sedikit antara 100-
500 ml/24 jam
 Disfungsi renal yg memerlukan tindakan medis segera
 Tjd akibat keadaan syok, trauma, transfusi darah yg
inkompatibel, intoksikasi
Anuria
 Tidak adanya urine dlm kandung kemih < 100 ml/24
jam
 Anuria absolute : tak adanya urine sama sekali
GLOSSARIUM
Hematuria
 Adanya sel darah merah dlm urine
 Menunjukkan adanya Ca traktus urinarius,
glomerulonefritis
 Disbbkan o/ kelainan sistemik, trauma, neoplasma
Proteinuria
 Jumlah protein yg abnormal dlm urine
 Terlihat pd semua bentuk peny ginjal baik akut &
kronis
PENGKAJIAN
 Keluhan utama
• Nyeri pd urogenital, daerah pinggang
• Perubahan pd eliminasi urine
• Gejala gastrointestinal : mual, muntah, diare, nyeri
abdomen
 Riwayat kesehatan
• Riwayat kesehatan masa lalu
• Riwayat kesehatan saat ini
 Pengkajian Fisik
• Pasien terlentang, pemeriksa meletakkan salah satu
tangannya di belakang pinggang pasien dgn jari2
tangan yg tdk mengenai iga bag bawah. Tangan yg
lain (telapak tangan m’hadap ke bawah) ditempatkan
di sebelah anterior ginjal dgn jari2 tangan tepat di
atas umbilikus
PENGKAJIAN
 Pengkajian Fisik
• Pasien diminta u/ menarik nafas dalam & tangan
pemeriksa yg berada di sebelah anterior ditekan ke
depan
• Auskultasi kuadran atas abdomen dilakukan u/
m’deteksi bruit (suara vaskuler yg dpt menunjukkan
stenosis pembuluh arteri renal)
• Pemeriksaan rektal pada pasien laki2, kelenjar
prostat harus dipalpasi dgn ujung2 jari tangan
• Daerah inguinal diperiksa u/ menemukan p’besaran
nodus limfatikus, hernia inguinalis, hernia femoral.
Pada wanita dilakukan px vulva, uretra & vagina
EVALUASI DIAGNOSTIK
 Px urine
• Warna & kejernihan urine
• Bau
• pH & BJ urine
• Tes u/ protein, glukosa, benda keton
• Px mikroskopik u/ adanya sel darah merah, pus, kristal &
bakteri
 Pengumpulan sampel urine
• Pengumpulan urine 24 jam
• Px urine midstream
 Px radiologi
• USG ginjal
• X-Ray
• MRI
• BNO
• BNO IVP
EVALUASI DIAGNOSTIK
 Px radiologi
• Sistoskopi
• CT-scan
• Endoskopi ginjal
• KUB (kidney, ureter, bladder)
• Pielogram retrograd (pelvis & ureter), arteriogram
(sirkulasi)
 Biopsi ginjal
TUJUAN
 M’buat / m’p’tahankan keseimbangan cairan &
elektrolit
 Mencegah komplikasi
 M’berikan dukungan emosi u/ pasien or orang dekat
 M’berikan informasi ttg penyakit / prognosis &
kebutuhan cairan
DX KEPERAWATAN
 Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume
cairan aktif
 Kelebihan volume cairan b.d mekanisme pengaturan
melemah
 Nyeri b.d infeksi, edema, obstruksi
EXAMPLE
Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume
cairan aktif
Tujuan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24
jam, input & output seimbang
Rencana
 Kaji cairan
 Pantau TTV
 Pantau input – output
 Pantau kenyamanan lingkungan ex. Linen, suhu
 Anjurkan klien untuk banyak minum
 Kolaborasi pemberian cairan parenteral
Sistem perkemihan kmb

More Related Content

What's hot

What's hot (18)

anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusiaanatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretraFisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
Fisiologi ureter, vesika urinaria, dan uretra
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
Sistem traktus urinarius
Sistem traktus urinariusSistem traktus urinarius
Sistem traktus urinarius
 
Sistem urinaria
Sistem urinariaSistem urinaria
Sistem urinaria
 
Modul 2 kb 5
Modul 2 kb 5Modul 2 kb 5
Modul 2 kb 5
 
Anatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinariusAnatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinarius
 
Sistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointSistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power point
 
Anfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budionoAnfis perkemihan budiono
Anfis perkemihan budiono
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinaria
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA
Makalah sistem urinaria AKPER PEMKAB MUNA
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alviPemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
Pemenuhan kebutuhan eliminasi alvi
 
Anatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem UrinariaAnatomi Sistem Urinaria
Anatomi Sistem Urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 

Similar to Sistem perkemihan kmb (20)

Sistitis
SistitisSistitis
Sistitis
 
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptxFisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
Fisiologi Ginjal dan saluran kemih.pptx
 
Patologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjalPatologi gagal ginjal
Patologi gagal ginjal
 
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
 
1. REVIEW ANFIS PERKEMIHAN_2023.pdf
1. REVIEW ANFIS PERKEMIHAN_2023.pdf1. REVIEW ANFIS PERKEMIHAN_2023.pdf
1. REVIEW ANFIS PERKEMIHAN_2023.pdf
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
 
10. SISTEM URINARIA.pptx
10. SISTEM URINARIA.pptx10. SISTEM URINARIA.pptx
10. SISTEM URINARIA.pptx
 
anfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.pptanfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.ppt
 
Eliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.pptEliminasi Urine.ppt
Eliminasi Urine.ppt
 
5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf
 
Anatomi urinari
Anatomi urinariAnatomi urinari
Anatomi urinari
 
Sistem urinari
Sistem urinariSistem urinari
Sistem urinari
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
Pengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinariaPengertian sistem urinaria
Pengertian sistem urinaria
 
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptxSISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJALANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
 
Makalah ginjal
Makalah ginjalMakalah ginjal
Makalah ginjal
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
PPT Ngajar Perkemihan.pptx
PPT Ngajar Perkemihan.pptxPPT Ngajar Perkemihan.pptx
PPT Ngajar Perkemihan.pptx
 

More from arniwianti

Askep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhirAskep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhirarniwianti
 
Askep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atasAskep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atasarniwianti
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenarniwianti
 
Pp.....anfis dan pengkajian umum
Pp.....anfis dan pengkajian umumPp.....anfis dan pengkajian umum
Pp.....anfis dan pengkajian umumarniwianti
 
Pp.... infeksi sist integumen
Pp.... infeksi sist integumenPp.... infeksi sist integumen
Pp.... infeksi sist integumenarniwianti
 
Hidup bugar diatas 45 tahun
Hidup bugar diatas 45 tahunHidup bugar diatas 45 tahun
Hidup bugar diatas 45 tahunarniwianti
 

More from arniwianti (6)

Askep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhirAskep pencernaan akhir
Askep pencernaan akhir
 
Askep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atasAskep pencernaan bagian atas
Askep pencernaan bagian atas
 
Pp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumenPp.....anfis sistem integumen
Pp.....anfis sistem integumen
 
Pp.....anfis dan pengkajian umum
Pp.....anfis dan pengkajian umumPp.....anfis dan pengkajian umum
Pp.....anfis dan pengkajian umum
 
Pp.... infeksi sist integumen
Pp.... infeksi sist integumenPp.... infeksi sist integumen
Pp.... infeksi sist integumen
 
Hidup bugar diatas 45 tahun
Hidup bugar diatas 45 tahunHidup bugar diatas 45 tahun
Hidup bugar diatas 45 tahun
 

Recently uploaded

362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptxAzwarArifkiSurg
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 

Recently uploaded (20)

362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
362259940-Kista-Duktus-Tiroglosus-ppt.pptx
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 

Sistem perkemihan kmb

  • 2. SISTEM PERKEMIHAN 1. Ginjal/renal 2. Ureter 3. Vesica urinaria 4. Urethra
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. REVIEW  Sistem urinarius terdiri dari : ginjal, ureter, kandung kemih & uretra  Ginjal terletak di bagian belakang abdomen atas, di belakang peritoneum, di depan dua iga terakhir, & tiga otot besar-tranversus abdominis, kuadratus lomburum, & psoas mayor
  • 7. REVIEW  Terbungkus oleh jaringan ikat tipis yg dikenal kapsula renalis  Berat : ± 125-150 gr, pjg : 12-13 cm, diameter : 6 cm, tebal : 2,5 cm  Disebelah anterior, ginjal dipisahkan dari kavum abdomen & isinya oleh peritoneum  Disebelah posterior dilindungi o/ dinding thorax bawah
  • 8.
  • 9.
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13.
  • 14.
  • 15. REVIEW  Struktur halus ginjal terdiri atas byk nefron yg merupakan satuan fungsional ginjal  Setiap nefron terdiri dari kapsula Bowman, yg mengitari rumbai kapiler glomerulus, tubulus proximal, ansa henle, & tubulus distal  Tubulus proximal : bag yg p1 tubulus yg b’kelok
  • 16. REVIEW  Tubulus distal : tubulus yg kelokan kedua  Arteri renalis : pembuluh darah yg m’bawa darah ke ginjal, berasal dari aorta abdominalis  Vena renalis : pembuluh darah yg keluar dari ginjal, m’bawa kembali ke vena kava inferior
  • 17. REVIEW  Terdapat 2 ureter berupa 2 pipa saluran yg masing2 t’sambung dgn ginjal & dari ginjal berjalan ke kandung kemih  Pj 35 – 40 cm, terdiri dari dinding luar yg fibrus, lap tengah yg berotot & lap mukosa sebelah dalam  Aparatus Jukstaglomerulus : terdiri dari sekelompok sel khusus yg letaknya dekat dgn kutub vaskular masing2 glomerulus yg b’peran penting dlm mengatur pelepasan renin & mengontrol volume cairan ekstraseluler (ECF)  Terdiri dari 3 sel : o Sel granular : m’produksi & menyimpan renin o Makula densa : mensekresi renin o Sel lacis : mensekresi renin
  • 18. REVIEW  Kandung kemih bekerja sbg penampung urine  Bag bawah disebut basis, bag atas disebut fundus  Dinding kandung kemih terdiri dari : • Lapisan serus sebelah luar • Lap berotot • Lap sub mukosa • Lap mukosa dari epitel transisionil  Uretra ialah saluran yg berjalan dari leher kandung kemih ke lubang keluar  Dilapisi membran mukosa yg b’sambung dgn membran yg melapisi kandung kemih
  • 19. REVIEW  Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar yg m’bentuk sfingter uretrae  Pj pd P:2,5 – 3,5 cm L:17 – 22,5 cm  Miksi : peristiwa pembuangan urine  Urine  mengalir melalui ureter ke dalam kandung kemih. Keinginan u/ miksi disbbkan o/ p+ tekanan di dalam kandung kemih & tekanan disbbkan o/ isi urine didlmnya (tjd bila isinya 170 – 230 ml)  Miksi mrpkan gerak refleks yg ditimbulkan o/ kontraksi otot abdominal yg m+ tekanan di dlm rongga abdomen  Kandung kemih dikendalikan o/ saraf pelvis & serabut saraf simpatis dari plexus hipogastrik
  • 20. FUNGSI GINJAL Fungsi Ekskresi  M’p’tahankan osmolalitas plasma ± 285 mOsmol dgn m’ubah2 eksresi air  M’p’tahankan volume ECF (vol cairan ekstravaskuler) & tek darah dgn m’ubah eksresi Na⁻  M’p’tahankan konsentrasi plasma masing2 e¯ individu dlm rentang normal  M’p’tahankan pH plasma ± 7,4 dgn m’keluarkan k> H & m’bentuk HCO ¯⁺ ₃  M’sekresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein t’utama : urea, asam urat, kreatinin  Bekerja sebagai jalur eksresi u/ sebagian besar obat
  • 21. FUNGSI GINJAL Fungsi Non Ekskresi M’sintesis & m’aktifkan hormon :  Renin : p’aturan tek darah  Eritropoetin : m’rangsang produksi eritrosit o/ sumsum tulang  1,25-dihidroksivitamin D : hidroksilasi akhir vit D mjd₃ ₃ bentuk yg paling kuat  Prostaglandin : sebagian besar adl vasodilator, bekerja scr lokal, & melindungi dari kerusakan iskemik ginjal  Degradasi hormon polipeptida : insulin, glukagon, parathormon, prolaktin, growth hormon, ADH & hormon GI (gastrin)
  • 22. FISIOLOGI DASAR GINJAL Ultrafiltrasi Glomerulus  P’bentukan urine dimulai dgn proses filtrasi glomerulus plasma  1/5 plasma dialirkan mlli glomerulus ke kapsula bowman : Laju Filtrasi Glomerulus (GFR)  Ultrafiltrasi glomerulus : proses filtrasi glomerulus  Sel darah, protein t’tahan o/ seleksi ukuran : ciri khas dari sawar membran filtrasi glomerular  Sel yg lebih kecil lgsg tersaring
  • 23. FISIOLOGI DASAR GINJAL Reabsorpsi & Sekresi Tubulus  3 zat yg difiltrasi : elektrolit, non elektrolit, air  Elektrolit : Na , K , Ca , Mg , HCO , Cl , HPO ¯⁺ ⁺ ⁺⁺ ⁺⁺ ₃⁺ ⁻ ₄  Non elektrolit : glukosa, asam amino & metabolit yg mrpkan produk akhir dr proses metabolisme protein : urea, asam urat & kreatinin  Reabsorpsi : pengambilan kembali zat2 yg masih diperlukan o/ tubuh  Proses ini melalui mekanisme transpor aktif & pasif
  • 24. FISIOLOGI DASAR GINJAL Pengaturan Keseimbangan Air  Intake yg banyak  urine encer  Intake yg kurang  urine pekat  Osmolalitas (konsentrasi osmotik) : jumlah partikel yg terlarut dlm suatu larutan. Osmolalitas urine N 300- 1100 mOsm/kg  Osmolaritas : konsentrasi dinyatakan per 1 L larutan  Pengaturan eksresi air & pemekatan urine dilaksanakan di tubulus dgn memodifikasi jumlah air yg direabsorpsi yg b’hub dgn reabsorpsi elektrolit  Hormon yg b’peran ADH
  • 25. FISIOLOGI DASAR GINJAL Otoregulasi Tekanan Darah  Renin disekresikan o/ sel jukstaglomeruler ketika TD m↓  Renin  angiotensin I  angiotensin II  Angiotensin II mrpkan vasokonstriktor yg sangat kuat  TD m↑
  • 26. FISIOLOGI DASAR GINJAL Klirens Ginjal  Evaluasi kondisi ginjal dlm melakukan f/ ekskresinya  Yg sering digunakan yaitu klirens kreatinin  mrpkan produk limbah endogen dari otot skeletal yg diekskresikan mlli filtrasi glomerulus & tdk direabsorpsi or disekresikan o/ tubulus ginjal
  • 27. FISIOLOGI DASAR GINJAL Penyimpanan & Eliminasi Urine  Urine yg t’bentuk o/ ginjal diangkut dr pelvis ginjal mlli ureter & ke dlm kandung kemih  Miksi tjd apabila kandung kemih berisi 400 ml urine  Eliminasi urine dikendalikan o/ kontraksi sfingter uretra eksterna  melemas & musculus detrusor (otot polos kandung kemih ) b’kontraksi  m’dorong urine keluar
  • 28. KOMPOSISI URINE NORMAL  Jumlah urine ± 2-3 liter/hari, tapi berbeda tgtg jumlah cairan yg dimasukkan  Warna : bening oranye pucat tanpa endapan, bau : tajam, pH : asam 6, BJ : ± 1010 – 1025  Terdiri dari air, urea & NaCl  Ureum : hasil akhir metabolisme protein  Asam Urat :  Kreatinin : hasil buangan kreatin dalam otot. Produk lain mencakup benda purin, oxalat, fosfat, sulfat & urat  Elektrolit : Na, Cl, dieksresikan untuk mengimbangi jumlah yg masuk
  • 29. GLOSSARIUM Sering berkemih  Gejala urinasi yg tjd lebih sering dari normal bila dibandingkan dgn pola yg lazim dimiliki o/ ssorg  Tjd akibat b’bagai keadaan yi infeksi, peny traktus urinarius, kelainan metabolik, hipertensi & p’gunaan obat diuretik Urgensi  Keinginan kuat u/ berkemih  Disbbkan o/ kelainan inflamasi pd kandung kemih, prostat, uretra; infeksi bakterial yg akut or prostatitis kronis pd laki2, or uretrotrigononitis (inflamasi uretra & trigonum vesica urinaria) posterior yg kronis pd wanita
  • 30. GLOSSARIUM Rasa panas saat berkemih  Terlihat pd klien dgn iritasi uretra or infeksi kandung kemih  Tjd saat berkemih : uretritis  Selama or sesudah berkemih : sistitis Disuria  Sakit & sulit pd saat berkemih Hesistancy  Kelambatan yg abnormal or kesulitan u/ memulai urinasi  Adanya kompresi uretra, neurogenik kandung kemih, obstruksi saluran keluar Nocturia  Urinasi yg b’lebihan pd malam hari  Menunjukkan p↓ kemampuan ginjal u/ memekatkan urine, gagal jantung, DM, pengosongan kandung kemih yg tak tuntas
  • 31. GLOSSARIUM Inkontinensia Urine  Pengeluaran urine di luar kehendak  Tjd karena cedera pada sfingter urinarius eksterna, kelainan neurogenik, gejala urgensi hebat Stress Inkontinensia  Pengeluaran urine yg t’putus2 akibat tekanan or regangan mendadak  Tjd akibat kelemahan pd mekanisme sfingter Enuresis  Pengeluaran urine di luar kehendak pd saat tidur  Mrpkan kondisi fisiologik s.d usia 3 thn, ssdah itu mrpkan ggn fungsional or kelainan simptomatik pd kelainan obstruktif traktus urinarius bawah
  • 32. GLOSSARIUM Poliuria  Pengeluaran urine dgn jumlah yg besar pd waktu ttt  Disebabkan o/ diabetes, GGK, p’gunaan diuretik, asupan yg b’lebih Oligouria  Pengeluaran urine dgn jumlah yg sedikit antara 100- 500 ml/24 jam  Disfungsi renal yg memerlukan tindakan medis segera  Tjd akibat keadaan syok, trauma, transfusi darah yg inkompatibel, intoksikasi Anuria  Tidak adanya urine dlm kandung kemih < 100 ml/24 jam  Anuria absolute : tak adanya urine sama sekali
  • 33. GLOSSARIUM Hematuria  Adanya sel darah merah dlm urine  Menunjukkan adanya Ca traktus urinarius, glomerulonefritis  Disbbkan o/ kelainan sistemik, trauma, neoplasma Proteinuria  Jumlah protein yg abnormal dlm urine  Terlihat pd semua bentuk peny ginjal baik akut & kronis
  • 34. PENGKAJIAN  Keluhan utama • Nyeri pd urogenital, daerah pinggang • Perubahan pd eliminasi urine • Gejala gastrointestinal : mual, muntah, diare, nyeri abdomen  Riwayat kesehatan • Riwayat kesehatan masa lalu • Riwayat kesehatan saat ini  Pengkajian Fisik • Pasien terlentang, pemeriksa meletakkan salah satu tangannya di belakang pinggang pasien dgn jari2 tangan yg tdk mengenai iga bag bawah. Tangan yg lain (telapak tangan m’hadap ke bawah) ditempatkan di sebelah anterior ginjal dgn jari2 tangan tepat di atas umbilikus
  • 35. PENGKAJIAN  Pengkajian Fisik • Pasien diminta u/ menarik nafas dalam & tangan pemeriksa yg berada di sebelah anterior ditekan ke depan • Auskultasi kuadran atas abdomen dilakukan u/ m’deteksi bruit (suara vaskuler yg dpt menunjukkan stenosis pembuluh arteri renal) • Pemeriksaan rektal pada pasien laki2, kelenjar prostat harus dipalpasi dgn ujung2 jari tangan • Daerah inguinal diperiksa u/ menemukan p’besaran nodus limfatikus, hernia inguinalis, hernia femoral. Pada wanita dilakukan px vulva, uretra & vagina
  • 36. EVALUASI DIAGNOSTIK  Px urine • Warna & kejernihan urine • Bau • pH & BJ urine • Tes u/ protein, glukosa, benda keton • Px mikroskopik u/ adanya sel darah merah, pus, kristal & bakteri  Pengumpulan sampel urine • Pengumpulan urine 24 jam • Px urine midstream  Px radiologi • USG ginjal • X-Ray • MRI • BNO • BNO IVP
  • 37. EVALUASI DIAGNOSTIK  Px radiologi • Sistoskopi • CT-scan • Endoskopi ginjal • KUB (kidney, ureter, bladder) • Pielogram retrograd (pelvis & ureter), arteriogram (sirkulasi)  Biopsi ginjal
  • 38. TUJUAN  M’buat / m’p’tahankan keseimbangan cairan & elektrolit  Mencegah komplikasi  M’berikan dukungan emosi u/ pasien or orang dekat  M’berikan informasi ttg penyakit / prognosis & kebutuhan cairan
  • 39. DX KEPERAWATAN  Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif  Kelebihan volume cairan b.d mekanisme pengaturan melemah  Nyeri b.d infeksi, edema, obstruksi
  • 40. EXAMPLE Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume cairan aktif Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 3x24 jam, input & output seimbang Rencana  Kaji cairan  Pantau TTV  Pantau input – output  Pantau kenyamanan lingkungan ex. Linen, suhu  Anjurkan klien untuk banyak minum  Kolaborasi pemberian cairan parenteral