SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
KELOMPOK 1
 AGUNG PRAYOGI JULIAN KEVIN
 ANGGA RISKI WIJAYA KOMANG DESI ARYANTI
 ANNISA LIDYA LISOVIA IRAWAN
 A.BAHTIAR DONI LILIAN SANDI
SETYAWATI
 ANDI JULIANTO MARTA DEVI
 IRA MARSELA AMRI VENI ANGGRAINI
 I NYOMAN AGUNG T WINDI SETYAWATI
 IDA BAGUS GANGGA YETI APRILIA
 JEFERSON MARGA S YUNI YULITA
 INDAH KURNIA R ZIKRON ABDILLAH
 Sistem urinary adalah sistem organ
yang memproduksi, menyimpan, dan
mengalirkan urin. Padamanusia,
sistem ini terdiri dari duaginjal dua
ureterureter, kandung kemih, duaotot
sphincter, dan uretra. berupaurin (air
kemih).
Ginjal dilihat dari depan
BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN
 GINJAL/ RENAL
 URETER
 VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH
 URETRA
GINJAL
Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan)
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip
kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring
kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan
air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal
dan penyakitnya disebut nefrologi.
GINJAL
 KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM
ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA
KEDUA SISIVERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT
LANGSUNG PADA DINDING ABDOMEN
 FUNGSI GINJAL
- MENGELUARKAN ZATTOKSIK/ RACUN
- MEMPERTAHANKAN SUASANA
KESEIMBANGAN CAIRAN
- MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM
BASA DARI CAIRANTUBUH.
- MENGELUARKAN SISA METABOLISME
(UREUM, KREATIN DLL)
 Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang
perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri
tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas
(superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut
kelenjar suprarenal).
 Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di
belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen.
Kedua ginjal terletak di sekitar vertebraT12 hingga L3. Ginjal
kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk
memberi tempat untuk hati.
 Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke
sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua
lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.
LAPISAN GINJAL
 SETIAP GINJALTERBUNGKUS SELAPUTTIPIS (KAPSULA
RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS BERWARNA UNGUTUA
 LAPISAN GINJALTERBAGI ATAS :
- LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / SUBSTANTIA
KORTEKALIS)
- LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA
MEDULLARIS)
 Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih
dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut
pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula
dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran
pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat
longgar yang disebut kapsula.
 Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat
berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal
normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai
regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam
tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan
tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang.
Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan
mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil
akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
 Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang
disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan
oleh saluran-saluran (tubulus).
 Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang
disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.
Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.
Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk
filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui
dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan
kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang
mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan
masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring
akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
 Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman.
Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula
Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian
selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada
tubulus konvulasi distal.
 Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu
Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an.
Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran
lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi
tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan
ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk
menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion
mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke
dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui
osmosis.
 Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke
dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
 Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan
arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular,
mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular.
Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya
sintesis dan sekresi renin
 Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus
dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian
dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
NEFRON
 NEFRON MEMBERSIHKAN ZAT DENGAN CARA :
- SEPERLIMA PLASMA DISARING MELALUI MEMBRAN
GLOMERULUS & CAIRANYANGTERBENTU MASUK KE
TUBULUS GINJAL (FILTRASI)
- DALAMTUBULUS, ZATYANG MASIH BERMANFAAT AKAN
DIABSORBSI KEMBALI SEPERTI AIR DAN ELEKTROLIT, DAN
ZATYANGTIDAK DIPERLUKANTIDAK DIREABSORBSI DAN
DIKELUARKAN BERSAMA URINE (REABSORBSI)
- MEKANISME LAIN MELALUI PROSES SEKRESIYAITU ZAT
YANG BERASAL DARI PLASMA DISEKRESIKAN MELALUI
EPITELTUBULUS KEDALAM LUMENTUBULUS (SEKRESI)
 FUNGSI LAIN GINJAL ADALAH MENGELUARKAN HORMON
ERITROPOETIK (PENGHATURAN PEMBENTUKAN SEL DARAH
MERAH) DAN HORMON RENIN (PENGATURANTEKANAN
DARAH DAN KESEIMBANGAN ION Na DALAM PLASMA
DARAH)
URETER
 TERDIRI DARI 2 PIPAYANG MASING-MASING
BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH
 LAPISAN DINDING URETERTERDIRI DARI :
- LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA)
- LAPISANTENGAH (OTOT POLOS)
 LAPISAN DINDING URETERTERJADI GERAKAN
PERISTALTIKTIAP 5 MENIT SEKALIYANG MENDORONG
URINE MELALUI URETER
VESIKA URINARIA
 SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOTYANG MULUS DAN
BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENIYANG
BERUBAH-UBAH JUMLAHNYA KARENA KANDUNG
KEMIH DAPAT MENGEMBANG DAN MENGEMPIS
 PROSES MIKSI
- DISTENSI KANDUNG KEMIH (± 250 CC) → REFLEK
KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH → RELAKSASI
SPINKTER INTERNUS → RELAKSASI SPINKTER
EKSTERNUS → PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH
- KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI
SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT SARAF
SIMPATIS
- PERSARAFANVESIKA URINARIA DIATUR
TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF
OTONOM
KANDUNG KEMIH PRIA
URETRA
 MERUPAKAN SALURAN SEMPITYANG BERPANGKAL
PADA KANDUNG KEMIH
 BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang
menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar
tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang
baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem
seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem
reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Uretra pada wanita
 Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak
di antara klitoris dan pembukaan vagina.
 Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya,
wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis
dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
 Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir
penis.
 Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai
dengan letaknya:
 pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
 pars prostatica, terletak di prostat,Terdapat pembukaan kecil,
dimana terletak muara vas deferens.
 pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar
bulbouretralis.
 pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus
spongiosum penis.
Tahap – tahap Pembentukan Urine
 a. Proses filtrasi
Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena
permukaan aferent lebih besar dari permukaan
aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan
sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah
kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung
oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air,
sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke
seluruh ginjal.
 b. Proses reabsorpsi
Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari
glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion
karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang
dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada
tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian
bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan
ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali
kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya
terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi
fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
 c. Augmentasi (Pengumpulan)

sisanya penyerapan urine
kembali yang terjadi pada
tubulus dan diteruskan ke piala
ginjal selanjutnya diteruskan ke
ureter masuk ke vesika urinaria.
Fungsi homeostasis ginjal
 Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan
komposisi air dalam darah.
 Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan
hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat
bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
 Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah
proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium
pada tubulus konvulasi.
 Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik
darah karena kelebihan atau kekurangan air
akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang
akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari
dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari
mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin,
untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi
perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus
ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan
akan kembali menjadi 98%.
Terima kasih ….

More Related Content

What's hot

Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Gita Kostania
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
Rozyainun
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
Gunk Arie'sti
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Viodeta Viodeta
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Yesi Tika
 

What's hot (20)

Konsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi UrineKonsep kebutuhan eliminasi Urine
Konsep kebutuhan eliminasi Urine
 
Sistem Integumen
Sistem IntegumenSistem Integumen
Sistem Integumen
 
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
Sistem Urinaria (Sistem Perkemihan)
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan EliminasiPemenuhan Kebutuhan Eliminasi
Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi
 
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusiaanatomi fisiologi sistem urinaria manusia
anatomi fisiologi sistem urinaria manusia
 
Presentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumenPresentasi sistem integumen
Presentasi sistem integumen
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Anatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantungAnatomi dan fisiologi jantung
Anatomi dan fisiologi jantung
 
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)Anatomi Fisiologi  Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
Anatomi Fisiologi Sistem Perkemihan (Traktus Urinarius)
 
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.pptPEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGENASI.ppt
 
Keseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolitKeseimbangan cairan dan elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
 
Ppt sistem sensori
Ppt sistem sensoriPpt sistem sensori
Ppt sistem sensori
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 
Kebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasiKebutuhan oksigenasi
Kebutuhan oksigenasi
 
Pathways ggk
Pathways ggkPathways ggk
Pathways ggk
 
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
Anatomi dan fisiologi sistem endokrin
 
Sistem limfatik
Sistem limfatikSistem limfatik
Sistem limfatik
 
Konsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatanKonsep dasar proses keperawatan
Konsep dasar proses keperawatan
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 

Viewers also liked

Sistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointSistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power point
Fatimah Zahra
 
Anatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinariaAnatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinaria
ShiAddung
 
Sistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmbSistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmb
arniwianti
 
Power point pemeriksaan perkemihan
Power point pemeriksaan perkemihanPower point pemeriksaan perkemihan
Power point pemeriksaan perkemihan
AFif RvGs
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Christian Paomey
 
Sistemperkemihandanreproduksi
SistemperkemihandanreproduksiSistemperkemihandanreproduksi
Sistemperkemihandanreproduksi
Eka Syahputra
 
Chapter 3.2 sistem urinari manusia revised 2010-nota pelajar
Chapter 3.2 sistem urinari manusia   revised 2010-nota pelajarChapter 3.2 sistem urinari manusia   revised 2010-nota pelajar
Chapter 3.2 sistem urinari manusia revised 2010-nota pelajar
Mohd Faizal Hashim
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Ismail Musthofa
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Ahmad Haerudin
 

Viewers also liked (20)

Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem PerkemihanAnatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
Anatomi dan Fisiologi Sistem Perkemihan
 
Sistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power pointSistem perkemihan power point
Sistem perkemihan power point
 
Anatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinariaAnatomi sistem urinaria
Anatomi sistem urinaria
 
Sistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmbSistem perkemihan kmb
Sistem perkemihan kmb
 
Power point pemeriksaan perkemihan
Power point pemeriksaan perkemihanPower point pemeriksaan perkemihan
Power point pemeriksaan perkemihan
 
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihanPemeriksaan fisik sistem perkemihan
Pemeriksaan fisik sistem perkemihan
 
SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA SISTEM URINARIA
SISTEM URINARIA
 
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis asDr.adam trauma urologi dan pelvis as
Dr.adam trauma urologi dan pelvis as
 
Sistemperkemihandanreproduksi
SistemperkemihandanreproduksiSistemperkemihandanreproduksi
Sistemperkemihandanreproduksi
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Sistem pencernaan (ade welni, naning)
Sistem pencernaan (ade welni, naning)Sistem pencernaan (ade welni, naning)
Sistem pencernaan (ade welni, naning)
 
Chapter 3.2 sistem urinari manusia revised 2010-nota pelajar
Chapter 3.2 sistem urinari manusia   revised 2010-nota pelajarChapter 3.2 sistem urinari manusia   revised 2010-nota pelajar
Chapter 3.2 sistem urinari manusia revised 2010-nota pelajar
 
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomyTractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
Tractus digestivus. SEMESTER 2 kd 2 anatomy
 
Sistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester vSistem perkemihan semester v
Sistem perkemihan semester v
 
Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan Pengkajian sist. perkemihan
Pengkajian sist. perkemihan
 
FISIOLOGI GINJAL
FISIOLOGI GINJALFISIOLOGI GINJAL
FISIOLOGI GINJAL
 
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
Fisika Modern (Teori Wien, Efek Fotolistrik, Efek Compton)
 
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaanAnatomi dan fisiologi sist. pencernaan
Anatomi dan fisiologi sist. pencernaan
 
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
Sistem perkemihan (jenuarista, rischa)
 
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem PencernaanAnatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
Anatomi Fisiologi dan Organ Aksesoris Sistem Pencernaan
 

Similar to ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

Similar to ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN (20)

Materi 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.pptMateri 6 Perkemihan 1.ppt
Materi 6 Perkemihan 1.ppt
 
anatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinariaanatomi sistema urinaria
anatomi sistema urinaria
 
anfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.pptanfis-perkemihan.ppt
anfis-perkemihan.ppt
 
anatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.pptanatomi-ginjal.ppt
anatomi-ginjal.ppt
 
Bab 2
Bab 2Bab 2
Bab 2
 
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptxSISTEM PERKEMIHAN.pptx
SISTEM PERKEMIHAN.pptx
 
5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf5.SISTEM URINARIA.pdf
5.SISTEM URINARIA.pdf
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan3. anfis-perkemihan
3. anfis-perkemihan
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Sistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptxSistem Urinaria.pptx
Sistem Urinaria.pptx
 
Apek
ApekApek
Apek
 
sistem perkemihan
sistem perkemihansistem perkemihan
sistem perkemihan
 
FISIOLOGI_GINJALpptx.pptx
FISIOLOGI_GINJALpptx.pptxFISIOLOGI_GINJALpptx.pptx
FISIOLOGI_GINJALpptx.pptx
 
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJALANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
 
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewanSistem ekskresi pada manusia dan hewan
Sistem ekskresi pada manusia dan hewan
 

Recently uploaded

Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN

  • 1.
  • 2. KELOMPOK 1  AGUNG PRAYOGI JULIAN KEVIN  ANGGA RISKI WIJAYA KOMANG DESI ARYANTI  ANNISA LIDYA LISOVIA IRAWAN  A.BAHTIAR DONI LILIAN SANDI SETYAWATI  ANDI JULIANTO MARTA DEVI  IRA MARSELA AMRI VENI ANGGRAINI  I NYOMAN AGUNG T WINDI SETYAWATI  IDA BAGUS GANGGA YETI APRILIA  JEFERSON MARGA S YUNI YULITA  INDAH KURNIA R ZIKRON ABDILLAH
  • 3.  Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Padamanusia, sistem ini terdiri dari duaginjal dua ureterureter, kandung kemih, duaotot sphincter, dan uretra. berupaurin (air kemih).
  • 4.
  • 5.
  • 7. BAGIAN-BAGIAN SISTEM PERKEMIHAN  GINJAL/ RENAL  URETER  VESICA URINARIA/ KANDUNG KEMIH  URETRA
  • 8. GINJAL Ginjal dilihat dari belakang (tulang rusuk dihilangkan) Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
  • 9. GINJAL  KEDUDUKAN GINJAL DI BELAKANG DARI KAVUM ABDOMINALIS DI BELAKANG PERITONEUM PADA KEDUA SISIVERTEBRA LUMBALIS III MELEKAT LANGSUNG PADA DINDING ABDOMEN  FUNGSI GINJAL - MENGELUARKAN ZATTOKSIK/ RACUN - MEMPERTAHANKAN SUASANA KESEIMBANGAN CAIRAN - MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM BASA DARI CAIRANTUBUH. - MENGELUARKAN SISA METABOLISME (UREUM, KREATIN DLL)
  • 10.  Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).  Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebraT12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.  Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
  • 11. LAPISAN GINJAL  SETIAP GINJALTERBUNGKUS SELAPUTTIPIS (KAPSULA RENALIS) BERUPA JARINGAN FIBRUS BERWARNA UNGUTUA  LAPISAN GINJALTERBAGI ATAS : - LAPISAN LUAR (YAITU LAPISAN KORTEKS / SUBSTANTIA KORTEKALIS) - LAPISAN DALAM (YAITU MEDULLA (SUBSTANTIA MEDULLARIS)
  • 12.  Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.  Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
  • 13.  Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).  Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
  • 14.  Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.  Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
  • 15.
  • 16.
  • 17.  Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari: tubulus penghubung tubulus kolektivus kortikal tubulus kloektivus medularis  Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin  Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
  • 19.
  • 20.  NEFRON MEMBERSIHKAN ZAT DENGAN CARA : - SEPERLIMA PLASMA DISARING MELALUI MEMBRAN GLOMERULUS & CAIRANYANGTERBENTU MASUK KE TUBULUS GINJAL (FILTRASI) - DALAMTUBULUS, ZATYANG MASIH BERMANFAAT AKAN DIABSORBSI KEMBALI SEPERTI AIR DAN ELEKTROLIT, DAN ZATYANGTIDAK DIPERLUKANTIDAK DIREABSORBSI DAN DIKELUARKAN BERSAMA URINE (REABSORBSI) - MEKANISME LAIN MELALUI PROSES SEKRESIYAITU ZAT YANG BERASAL DARI PLASMA DISEKRESIKAN MELALUI EPITELTUBULUS KEDALAM LUMENTUBULUS (SEKRESI)  FUNGSI LAIN GINJAL ADALAH MENGELUARKAN HORMON ERITROPOETIK (PENGHATURAN PEMBENTUKAN SEL DARAH MERAH) DAN HORMON RENIN (PENGATURANTEKANAN DARAH DAN KESEIMBANGAN ION Na DALAM PLASMA DARAH)
  • 21. URETER  TERDIRI DARI 2 PIPAYANG MASING-MASING BERSAMBUNG DARI GINJAL KE KANDUNG KEMIH  LAPISAN DINDING URETERTERDIRI DARI : - LAPISAN LUAR (JARINGAN IKAT/ FIBROSA) - LAPISANTENGAH (OTOT POLOS)  LAPISAN DINDING URETERTERJADI GERAKAN PERISTALTIKTIAP 5 MENIT SEKALIYANG MENDORONG URINE MELALUI URETER
  • 22.
  • 23. VESIKA URINARIA  SEBUAH KANTUNG DENGAN OTOTYANG MULUS DAN BERFUNGSI SEBAGAI PENAMPUNG AIR SENIYANG BERUBAH-UBAH JUMLAHNYA KARENA KANDUNG KEMIH DAPAT MENGEMBANG DAN MENGEMPIS  PROSES MIKSI - DISTENSI KANDUNG KEMIH (± 250 CC) → REFLEK KONTRAKSI DINDING KANDUNG KEMIH → RELAKSASI SPINKTER INTERNUS → RELAKSASI SPINKTER EKSTERNUS → PENGOSONGAN KANDUNG KEMIH - KONTRAKSI KANDUNG KEMIH DAN RELAKSASAI SPINKTER DIHANTARAKAN MELALUI SERABUT SARAF SIMPATIS - PERSARAFANVESIKA URINARIA DIATUR TORAKOLUMBAL & KRANIAL DARI SISTEM SARAF OTONOM
  • 25. URETRA  MERUPAKAN SALURAN SEMPITYANG BERPANGKAL PADA KANDUNG KEMIH  BERFUNGSI MENYALURKAN AIR KEMIH KELUAR Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
  • 26. Uretra pada wanita  Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.  Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih. Uretra pada pria  Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.  Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:  pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.  pars prostatica, terletak di prostat,Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.  pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.  pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
  • 27.
  • 28.
  • 29. Tahap – tahap Pembentukan Urine  a. Proses filtrasi Terjadi di glomerolus, proses ini terjadi karena permukaan aferent lebih besar dari permukaan aferent maka terjadi penyerapan darah, sedangkan sebagian yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein, cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowman yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke seluruh ginjal.
  • 30.  b. Proses reabsorpsi Terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa, sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion karbonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadi pada tubulus atas. Sedangkan pada tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan dan sodium dan ion karbonat, bila diperlukan akan diserap kembali kedalam tubulus bagian bawah, penyerapannya terjadi secara aktif dikienal dengan reabsorpsi fakultatif dan sisanya dialirkan pada papila renalis.
  • 31.  c. Augmentasi (Pengumpulan)  sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi pada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria.
  • 32. Fungsi homeostasis ginjal  Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.  Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.  Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
  • 33.  Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.