2. Sistem perkemihan merupakan sistem ekskresi utama dan
terdiri dari: 2 ginjal, 2 ureter, kandung kemih, dan uretra.
Sistem perkemihan berperan penting dalam
mempertahankan homeostatis konsentrasi air dan elektrolit
didalam tubuh.
Ginjal menghasilkan urin yang mengandung produk sisa
metabolisme, meliputi nitrogen yang merupakan senyawa
urea dan asam urat, kelebihan ion, serta beberapa obat.
3. Urine terdiri atas air (96%), urea (2%), dan sisanya 2 % terdiri
atas asam urat, kreatinin, amonium, natrium, kalium, klorida,
fosfat, sulfat dan oksalat.
Urine berwarna kuning jernih karena adanya urobilin, suatu
pigmen empedu yang diubah diusus, direabsorpsi, kemudian
diekskresikan oleh ginjal.
BJU 1020 – 1030, PH urine sekitar 6 (normal 4,5-8)
Produksi urine pada orang dewasa sehat 1000-1500 ml urine
per hari
4. Ginjal
Ginjal terletak di dinding abdomen posterior, masing-masing
satu buah disisi kiri dan kanan kolum vertebra, dibelakang
peritoneum dan dibawah diafragma
Tinggi ginjal adalah dari vertebra tarakal ke 12 sampai lumbar
ke 3, dan dilindungi oleh sangkar iga.
Ginjal kanan biasanya sedikit lebih pendek daripada ginjal kiri.
Panjang ginjal 11 cm, lebar 6 cm, tebal 3 cm, berat 150g.
5. Organ yang berbatasan dengan ginjal
Ginjal Kanan
Superior: kelenjar adrenal
kanan
Anterior: lobus kanan hati,
duodenum, dan fleksur
hepatika kolon
Posterior: diafragma dan
otot dinding posterior
abdomen
6. Ginjal kiri
Superior: kelenjar adrenal
kiri
Anterior: limpa, lambung,
pankreas, jejenum, dan
fleksur splenik kolon
Posterior: diafragma dan
otot dinding posterior
abdomen
7. Struktur Makroskopis Ginjal
Tiga area jaringan yang dapat dibedakan saat bagian longitudinal
dilihat dengan mata telanjang.
Kapsul Fibrosa, mengelilingi ginjal.
Korteks, lapisan jaringan yang berwarna coklat kemerahan
tepat berada dibawah kapsul dan diluar piramid.
Medula, lapisan terdalam ginjal yang terdiri atas striasi (garis-
garis) berbentuk kerucut yang pucat (piramid renal).
8.
9. Struktur Mikroskopis Ginjal
Ginjal terdiri atas sekitar 1 juta unit fungsional nefron, dan
sejumlah kecil duktus kolektivus, duktus kolektivus mengangkat
urine melalui piramid ke pelvis renal menyebabkan piramid ini
tampak bergaris-garis.
Tubulus ditunjang oleh sejumlah kecil jaringan ikat, yang berisi
pembuluh darah, pembuluh limfe, serta saraf.
10. Nefron terdiri atas tubulus yang salah satu ujungnya buntu
(tertutup) dan ujung lainnya terhubung dengan tubulus
kolektivus.
Ujung yang buntu melekuk membentuk kapsul glomerular yang
berbentuk cangkir (kapsul bowman), yang hampir membungkus
seluruh kapiler arteri, dinamakan glomerulus.
11. Dibawah kapsul gromerulus
(kapsul bowman), masih
terdapat sisa nefron yang
panjangnya sekitar 3cm dan
terdiri atas:
Tubulus Proksimal
Lengkung medula
( ansa henle)
Tubulus distal
12. Fungsi utama ginjal :
Mengeluarkan sisa nitrogen, toksin, ion dan obat-obatan.
Mengatur jumlah zat-zat kimia dalam tubuh
Mempertahankan keseimbangan antara air dan garam-
garam serta asam dan basa.
Menghasilkan renin, enzim untuk membantu pengaturan
tekanan darah.
Menghasilkan hormon eritripoitin yg menstimulasi
pembentukan sel-sel darah merah di sumsum tulang.
Membantu dalam pembentukan vit.D
13. NO PROSES TERJADI DI HASIL KOMPOSISI
1. FILTRASI
(PENYARINGAN)
GLOMERULUS URINE PRIMER (UP)
/FILTRAT
GLOMERULUS (FG)
= darah tanpa
protein, kaya zat
berguna
2. REABSORPSI
(PENYERAPAN
KEMBALI)
<==
TUBULUS
KONTORTUS
PROKSIMAL (TKP)
URINE SEKUNDER
(US) / FILTRAT
TUBULUS (FT)
Tidak sama UP,
tanpa zat berguna,
ureum +
3. AUGMENTASI/
SEKRESI
(PENYARINGAN)
TUBULUS
KONTORTUS
DISTALIS (TKD)
URINE Ada Ion H,
ion K,
ureum ++, ada
keratin
PROSES PEMBENTUKAN URINE DI GINJAL
14. Filtrasi
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmean yang
terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll,
diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut
filtrate gromerulus.
15. Reabsorpsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar
dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion
bikarbonat
Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di
tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi
kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh
Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan
sisanya dialirkan pada papilla renalis.
16. Sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus
distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan
ke luar.
17.
18.
19.
20. Ureter
Ureter adalah saluran yang
menyalurkan urine dari ginjal ke
kandung kemihh
Panjangnya sekitar 23-30 cm
dengan diameter sekitar 3 mm.
Ureter terhubung dengn pelvis
renal yang berbentuk corong.
21. Ureter terdiri atas 3 lapisan
jaringan
Lapisan luar
Lapisan tengah
Lapisan dalam
STRUKTUR URETER
22. Fungsi ureter
Ureter mendorong urine dari ginjal ke kandung kemih melalui
kontraksi peristaltis lapisan otot polos.
Peristalsis berasal dari suatu pemacu yang ada dikaliks
minor.
Gelombang peristalsis terjadi beberapa kali permenit, dimana
frekuensinya meningkat seiring volume urine yang diproduksi,
dan mengantarkan semburan kecil urine ke kandung kemih.
23. Kandung Kemih
Kandung kemih merupakan penampung (reservoir)
urine.
Kandung kemih berada di rongga pelvis dimana ukuran
serta posisinya bervariasi, bergantung pada volume
urine didalamnya.
Saat mengalami distensi, kandung kemih naik ke rongga
abdomen.
24. Organ yang berbatasan dengan
kandung kemih pada wanita
Anterior – simfisis pubis
Posterior – uterus dan
bagian vagina atas
Superior – usus halus
Inferior – uretra dan otot
yang membentuk dasar
pelvis
25. Organ yang berbatasan dengan
kandung kemih pada lelaki
Anterior – simfisis pubis
Posterior – rektum dan
vesikula seminalis
Superior – usus halus
Inferior – uretra dan kelenjar
prostat
26. Uretra
Uretra adalah saluran yang memanjang dari leher kandung
kemih hingga eksterior, di orifisium uretra eksternal.
Uretra pada pria lebih panjang dari pada wanita.
Uretra pria berhubungan dengan saluran perkemihan dan
reproduksi
Panjang uretra wanita sekitar 4 cm yang memanjang dari
atas ke bawah di belakang simfisis pubis dan terhubung
dengan orifisium uretra eksternal tepat di depan vagina
27. Mikturisi (berkemih)
Kandung kemih bekerja sebagai reservoir urine.
Saat volume urine sekitar 300-400 ml terakumulasi, serat saraf
otonom aferen didinding kemih yang peka terhadap regangan,
terstimulasi.
Mikturisi terjadi saat serat eferen menghantarkan impuls ke kandung
kemih menyebabkan kontraksi otot detrusor dan relaksasi sfingter
uretra internal.
Saat sistem saraf berkembang sempurna, reflek berkemih
terstimulasi, tetapi impuls sensorik juga dihantarkan ke otak dan
muncul keinginan untuk berkemih.
Sistem perkemihan merupakan sistem eskresi utama dan terdiri atas: 2 ginjal (untuk menyekresi urine), 2 ureter (mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih), kandung kemih (tempat urine dikumpulkan dan disimpan sementara), dan uretra (mengalirkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh).
Sistem perkemihan berperan penting dalam mempertahankan homeostatis konsentrasi air dan elektrolit di dalam tubuh
Ginjal menghasilkan urine yang mengandung produk sisa metabolisme, meliputi nitrogen yang merupakan senyawa urea dan asam urat, kelebihan ion, serta beberapa obat
Urine terdiri atas air (96%), urea (2%), dan sisanya 2% terdiri atas asam urat, kreatinin, amonium, natrium, kalium, klorida, fosfat, sulfat dan oksalat
Urine berwarna kuning jernih karena adanya urobilin (suatu pigmen empedu yang diubah di usus, direabsorpsi, kemudian dieksresikan oleh ginjal)
Berat jenis urine antara 1020 – 1030, sedangkan pH urine sekitar 6
Orang dewasa yang sehat mengeluarkan 1000-1500 ml urine per hari
Jumlah urine yang dihasilkan dan berat jenisnya bergantung pada asupan cairan dan jumlah larutan yang diekskresi
Produksi urine berkurang saat tidur dan latihan (aktivitas)
Ginjal terletak di dinding abdomen posterior, masing-masing satu buah disisi kiri dan kanan kolum vertebra, dibelakang peritoneum dan dibawah diafragma
Tinggi ginjal adalah dari vertebra tarakal ke 12 sampai lumbar ke 3, dan dilindungi oleh sangkar iga.
Ginjal kanan biasanya sedikit lebih pendek daripada ginjal kiri, mungkin karena di atas ginjal kanan terdapat ruang yang ditempati hati
Ginjal merupakan organ yang berbentuk kacang, Panjang ginjal 11 cm, lebar 6 cm, tebal 3 cm, berat 150g
Ginjal membentuk urine, yang mengalir melalui ureter ke kandung kemih untuk disimpan sebelum diekskresikan.
Terdapat tiga proses yang terlibat dalam pembentukan urine:
Filtrasi
Reabsorpsi
Ekskresi
Komposisi urine menunjukkan pertukaran zat antara nefron dan darah di kapiler renal
Produk sisa metabolisme protein diekskresikan, kadar elektrolit dikontrol dan pH (keseimbangan asam basa) dipertahankan dengan ekskresi ion hidrogen
Filtrasi
Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein.
Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmean yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
Reabsopsi
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat
Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh
Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
Sekresi
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Filtrasi terjadi di dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul bowman
Air dan molekul kecil lainnya melalui dinding semipermeabel ini, walaupun sebagian akan direabsorpsi kemudian
Sel darah, protein plasma, dan molekul besar lainnya terlalu besar untuk difiltrasi (disaring), oleh karena itu tetap berada di kapiler
Filtrasi di glomerulus memiliki komposisi yang sangat serupa dengan plasma, kecuali protein plasma
Filtrasi dibantu oleh perbedaan antara tekanan darah di glomerulus dan tekanan filtrat di kapsul bowman
Reabsorpsi selektif proses perubahan komposisi dan volume filtrat glomerulus saat melalui tubulus kontortus, Ansa Henle, dan tubulus kolektivus. Proses ini memungkinkan reabsorpsi konstituen filtrat dalam darah yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit serta pH darah.
Transpor aktif berlangsung di sisi karier membran epitelium, menggunakan energi kimia untuk mengangkut substansi melawan gradien konsentrasinya
Aliran darah ginjal dilindungi oleh mekanisme yang disebut otoregulasi, yakni aliran darah ginjal dipertahankan pada tekanan konstan selama rentang tekanan darah sistolik (dari 80-200 mmHg). Otoregulasi bekerja dengan bebas tanpa dikendalikan saraf sehingga jika saraf yang mempersarafi pembuluh darah ginjal terganggu, otoregulasi tetap berlanjut. Oleh karena itu, sama dengan sifat pembuluh darah ginjal, dapat distimulasi oleh perubahan tekanan darah di arteri renalis atau oleh fluktuasi kadar metabolist tertentu, misal prostaglandin
Pada kondisi syk berat, saat tekanan sistolik turun di bawah 80 mmHg, otoregulasi gagal dan aliran darah ginjal dan tekanan hidrostatik menurun, sehingga mengganggu filtrasi di dalam nefron
Ureter saluran yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kemih
Ureter terhubungan dengan pelvis renal yang berbentuk corong. Bagian bawah ureter terhubung dengan rongga abdomen di belakang peritoneum yang berada di depan otot psoas menuju rongga pelvis, dan terletak di obliq di dinding posterior kandung kemih
Karena susunan ini, saat urine terakumulasi dan tekanan kandung kemih meningkat, ureter tertekan dan pintunya tersumbat. Hal ini mencegah refluks urine ke ureter (menuju ginjal) ketika kandung kemih terisi dan saat berkemih (mikturisi), serta saat tekanan meningkat karena kontraksi otot kandung kemih
Lapisan luar jaringan fibrosa yang bersambung dengan kapsul fibrosa ginjal
Lapisan tengah lapisan otot yang terdiri atas serat otot polos yang menyatu dan membentuk unit fungsional yang berbentuk spiral mengitariureter, sebagian berputar searah jarum jam dan sebagian lagi berputar berlawanan arah dengan jarum jam serta lapisan longitudinal luar tambahan
Lapisan dalam mukosa, yang terdiri atas epitelium transisional
Kandung kemih dapat melebar (distensi), tetapi saat terisi 300-400 ml urine akan muncul keinginan untuk berkemih
Kapasitasi totalnya jarang melebihi dari 600 ml
Kandung kemih tampak menyerupai buah pir, tetapi menjadi semakin oval saat terisi urine
Permukaan posterior disebut basal
Kandung kemih terhubungan dengan uretra di bagian bawahnya (leher kandung kemih)
Merupakan saluran pembuangan urine yg langsung keluar dari tubuh.
Orifisium uretra eksternal dikontrol oleh sfingter uretra eksternal, yang dikendalikan otot voluntir
Kontrol pengeluaran urine terjadi karena adanya sfingter kedua yaitu sfingter eksterna yg dapat dikontrol oleh kesadaran kita.
Kandung kemih bekerja sebagai reservoir urine.
Saat volume urine sekitar 300-400 ml terakumulasi, serat saraf otonom aferen didinding kemih yang peka terhadap regangan, terstimulasi.
Mikturisi terjadi saat serat eferen menghantarkan impuls ke kandung kemih menyebabkan kontraksi otot detrusor dan relaksasi sfingter uretra internal.
Saat sistem saraf berkembang sempurna, reflek berkemih terstimulasi, tetapi impuls sensorik juga dihantarkan ke otak dan muncul keinginan untuk berkemih.
Dengan belajar dan upaya sadar, kontraksi sfingter uretra eksternal dan otot dasar pelvis (panggul) akan menghambat berkemih untuk waktu yang terbatas