Dokumen ini membahas tentang penyakit sistemik lupus eritematosus (SLE) atau lupus, yang merupakan penyakit autoimun multisistem yang ditandai dengan adanya autoantibodi dan disregulasi sistem imun yang menyebabkan kerusakan pada beberapa organ tubuh. Dibahas pula gejala, faktor risiko, patofisiologi, diagnosis, pengobatan, dan asuhan keperawatan untuk penyakit lupus.
Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) atau Lupus Eritematosus Sistemik (LES
1.
2. Anggota Kelompok :
Amalia Riski Wulandari
Ariandita Cahyaning Atias
Deviana Ma’rifa
Yosi Dwianti
3. PENGERTIAN SLE
Systemic Lupus Erytematosus (SLE) atau Lupus
Eritematosus Sistemik (LES) adalah penyakit radang
atau inflamasi multisistem yang penyebabnya
diduga karena adanya perubahan sistem imun
(Albar, 2003)
4.
SLE adalah penyakit autoimun sistemik yang
ditandai dengan adanya autoantibodi terhadap
autoantigen, pembentukan kompleks imun, dan
disregulasi sistem imun, menyebabkan kerusakan
pada beberapa organ tubuh
6. Tanda dan Gelaja
Kulit yang mudah gosong akibat sinar
matahari
sering merasa lemah, kelelahan yang
berlebihan, demam dan pegal-pegal
Pada kulit, akan muncul ruam merah yang
membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu.
Kadang disebut (butterfly rash)
8. Luka di mulut dan lidah seperti sariawan (oral
ulcers)
Nyeri pada sendi-sendi. Sendi berwarna
kemerahan dan bengkak. Gejala ini dijumpai
pada 90 % odapus.
9.
Gejala pada paru-paru dan jantung berupa
selaput pembungkusnya terisi cairan.
Gangguan pada ginjal yaitu terdapatnya
protein di dalam urine.
Gangguan pada otak atau sistem saraf mulai dari
depresi, kejang, stroke, dan lain-lain.
Kelainan pada sistem darah.
11. Patofisiologi
SLE terjadi akibat terganggunya regulasi
kekebalan yang menyebabkan peningkatan
autoantibodi yang berlebihan.
Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi
diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor
yang abnormal sehingga timbul penumpukan
kompleks imun dan kerusakan jaringan.
12. Pencegahan
Hal yang harus dilakukan penderita lupus (odipus)
agar penyakit lupusnya tidak kambuh adalah :
1. Menghindari stress
2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar
matahari
3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
4. menghindari pemakaian obat tertentu.
13.
Tujuan pengobatan Lupus adalah :
1. Mengurangi peradangan pada jaringan tubuh
yang terkena.
2. Menekan ketidaknormalan sistem kekebalan
tubuh.
Pengobatan
14.
Pada pengobatan Lupus digunakan dua kategori obat :
Kortikosteroid. Golongan ini berfungsi untuk mencegah
peradangan dan merupakan pengatur kekebalan tubuh
Nonkortikosteroid. Kegunaan obat ini adalah untuk
mengatasi keluhan nyeri dan bengkak pada sendi dan
otot, (Stephanie, 2007).
16. Asuhan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
Nyeri berhubungan dengan inflamasi dan kerusakan
jaringan.
Keletihan berhubungan dengan peningkatan aktivitas
penyakit, rasa nyeri, depresi.
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri
pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik.
17.
Gangguan citra tubuh berhubungqan dengan
perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis
yang diakibatkan penyakit kronik.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
perubahan fungsi barier kulit, penumpukan
kompleks imun.