SlideShare a Scribd company logo
1 of 39
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN dengan LUPUS
ERITEMATOSUS SISTEMIK
( SLE )
Epidermis tersusun dari beberapa lapisan tipis yang
mengalami tahap diferensiasi pematangan.

Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu :
1)Stratum Korneum
2)Stratum lusidum
3)Stratum Granulosum
4)Stratum Spinosum / Stratum Akantosum
5)Stratum Basal / Germinativum
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
1.Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris )
2.Bagian bawah , retikularis ( stratum
retikularis )







Fungsi proteksi
Fungsi absorpsi
Fungsi ekskresi
Fungsi persepsi
Fungsi pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi)
Fungsi pembentukan vitamin D


SLE (Sistemisc lupus erythematosus) adalah
penyakit radang multisistem yang sebabnya
belum diketahui, dengan perjalanan penyakit
yang mungkin akut atau kronik disertai oleh
terdapatnya berbagai macam autoantibodi
dalam tubuh.



Penyakit Lupus merupakan penyakit kelebihan
kekebalan tubuh. Penyakit lupus terjadi akibat
antibody berlebihan, sehingga tidak berfungsi
menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada
di tubuh, melainkan justru menyerang system
kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri.




Dalam 30 tahun terakhir, Prevalensi pada
berbagai populasi yang berbeda – beda
berpariasi antara 29/100 000 orang sampai
400/100 000 orang.
SLE ditemukan pada berbagai usia, tetapi
paling banyak ditemukan pada 15 – 40 tahun.
Kejadian kasus pada wanita lebih besar
dibandingkan pada Pria berkisar antara 9 : 1.
Penyakit Lupus diklasifikasikan menjadi 3 macam
yaitu :
Dicoid Lupus
Lesi berbentuk lingkaran atau cakram, Lesi ini
timbul dikulit kepala, telinga, wajah, lengan,
punggung dan dada.
Sistemik lupus
penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan
system di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah,
paru-paru, ginjal, hati, otak, dan system saraf
Drug-Induced
penyakit
Lupus
yang
timbul
setelah
ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, sistem kekebalan berfungsi mengendalikan
pertahanan tubuh dalam melawan infeksi. Pada lupus dan penyakit
autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh,
dimana antibodi yang dihasilkan menyerang sel tubuhnya sendiri. Antibodi
ini menyerang sel darah, organ dan jaringan tubuh, sehingga terjadi penyakit
menahun. Mekanisme maupun penyebab dari penyakit autoimun ini belum
sepenuhnya dimengerti.
Penyebab dari lupus tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan
faktor lingkungan dan keturunan ( genetic ).
·
·
·
·
·
·

Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya lupus:
Infeksi
Antibiotik (terutama golongan sulfa dan penisilin)
Sinar ultraviolet
Stres yang berlebihan
Obat-obatan tertentu
Hormon.
 Otot

dan kerangka tubuh
Hampir
semua
penderita
lupus
mengalami nyeri persendian dan
kebanyakan menderita artritis
 Kulit
Pada 50% penderita ditemukan ruam
kupu-kupu pada tulang pipi dan
pangkal hidung
 Ginjal

Sebagian besar penderita menunjukkan
adanya penimbunan protein di dalam selsel ginjal, tetapi hanya 50% yang
menderita nefritis lupus (peradangan
ginjal yang menetap).
 Sistem saraf
Kelainan saraf ditemukan pada 25%
penderita lupus. Yang paling sering
ditemukan adalah disfungsi mental yang
sifatnya ringan, tetapi kelainan bisa
terjadi pada bagian manapun dari otak
serta sistem saraf.


Darah ( hematologi )
Kelainan darah bisa ditemukan pada 85%
penderita lupus. Bisa terbentuk bekuan darah di
dalam vena maupun arteri, yang bisa
menyebabkan stroke dan emboli paru.



Jantung
Peradangan berbagai bagian jantung
bisa
terjadi,
seperti
perikarditis,
endokarditis maupun miokarditis. Nyeri
dada dan aritmia bisa terjadi sebagai
akibat dari keadaan tersebut.


Paru-paru
Pada lupus bisa terjadi pleuritis (peradangan
selaput paru) dan efusi pleura (penimbunan
cairan antara paru dan pembungkusnya).
Akibat dari keadaan tersebut sering timbul
nyeri dada dan sesak nafas.

Gejala dari penyakit lupus:
 - demam
 - lelah
 - merasa tidak enak badan
 - penurunan berat badan
 - ruam kupu-kupu pada kulit
Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi
kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi
yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan
oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal
( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya
terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya
matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti
hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan
beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan
seperti kecambah alfa turut terlibat dalam penyakit SLEakibat senyawa kimia atau obat-obatan.
Pada
SLE,
peningkatan
produksi
autoantibodi
diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang
abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan
kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang
selanjutnya terangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut
berulang kembali.











Pemeriksaan darah/ hematologi
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi antinuklear,
yang terdapat pada hampir semua penderita lupus.
Pemeriksaan serum : anemia sedang hingga berat, trombositopenia,
leukositosis atau leukopenia
Tes antibody / Tesimunologi
Hb ( N : Pr. 10-12, Lk.11-14 )
X- Ray Dada menunjukkan pleuritis atau pericarditis dan pemeriksaan
dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura
Tes Urine, Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein
Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis
sel darah
Biopsi ginjal
Pemeriksaan saraf
Penatalaksanaan Keperawatan
Terapi terdiri dari terapi suportif yaitu diit tinggi kalori tinggi protein
dan pemberian vitamin
Beberapa prinsip dasar tindakan pencegahan eksaserbasi pada
SLE,yaitu:
 Monitoring teratur
 Penghematan energi dengan istirahat terjadwal dan tidur cukup
 Fotoproteksi dengan menghindari kontak sinar matahari atau dengan
pemberian sun screen lotion untuk mengurangi kontak dengan sinar
matahari




Penatalaksanaan Medis
 Tes Diagnostik
 Terapi






Vaskulitis (radang pembuluh)
Pericarditis
Myocarditis
Anemia hemolitik
Intravaskular thrombosis
Penderita SLE sebenarnya bisa hidup dengan normal
asalkan mampu mencegah atau melindungi diri dari
penyebab atau pemicu SLE. Hal-hal yang bisa dilakukan
antara lain:
Hindari sinar matahari berlebih. Jika keluar rumah pada
siang hari biasakan untuk pakai payung atau topi. Pakaian
yang dianjurkan adalah pakaian lengan panjang.
Cukup istirahat dan hindari kegiatan yang terlalu sibuk
Makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Hindari infeksi misalnya infeksi dari tato atau infeksi
lainnya.
Bagi remaja perempuan sangat dianjurkan untuk tidak
mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon
estrogen.
I. Pengkajian
Identitas Klien
Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama alamat,tanggal
masuk, tanggal pengkajian, nama penanggung jawab.
Keluhan utama
Merupakan keluhan yang dirasakan klien atau alasan sehingga
klien dirawat , pada lupus klien mengeluh nyeri, demam, lelah, merasa
tidak enak badan , penurunan berat badan, ruam kulit, mual dan
muntah, sensitive terhadap sinar matahari sehingga kulit ruam.
Riwayat kesehatan
oRiwayat kesehatan sekarang
Apakah keluhan klien pada saat melakukan pengkajian, biasa
berupa tanda dan gejala dari penyakit SLE seperti demam, lelah,
merasa tidak enak badan ,penurunan berat badan, nyeri pada dada,
ruam kulit, mual dan muntah ( anoreksia ), pembengkakan dan nyeri
persendian, kaku, nyeri otot dan efek gejala tersebut terhadap gaya
hidup serta citra diri pasien.


Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien mempunyai riwayat menderita penyakit infeksi,
riwayat pemakaian antibiotic (terutama golongan sulfa dan
penisilin), riwayat pemakaian lama obat ( hidralazin, prokainamid
dan beta-bloker ) dan riwayat stres yang berlebihan.



Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi
menular, dan penyakit keturunan, penyakit kelainan darah dan
penyakit seperti yg di alami klien.
Riwayat psikososial
 Kondisi psikologis pasien
 Kecemasan
 Respon pasien terhadap penyakit yang dialaminya
 Klien sering depresi




Keadaan umum :
Biasanya pada klien dengan SLE mengalami demam, lelah dan letih,
suhu  umumnya terjadi peningkatan suhu tubuh, Tekanan Darah akan
meningkat terutama bila terdapat masalah pada ginjal.



Sistem Persyarafan
Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang,



Sistem Kardiovaskuler
Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi
pleura. Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis
menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku,
jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral
tangan.










Sistem Pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura
Sistem Musculoskeletal
Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika
bergerak, rasa kaku pada pagi hari
Sistem Vaskuler
Inflamasi pada arteriole yang menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta
permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan
berlanjut nekrosis.
Sistem Integument
Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu
yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat
mengenai mukosa pipi atau palatum durum. Ruam eritematous, plak
eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.
Sistem Sensori
Pada mata, konjungtiva anemis
Sistem Perkemihan
Edema dan hematuria
Data

1.

Masalah
keperawatan

etiologi

Data Subjektif

Nyeri

Inflamasi dan
kerusakan
jaringan

-Klien mengatakan dada terasa nyeri.
-Klien mengatakan nyeri pada persendian
-Klien mengatakan nyeri otot
Data Objetif
-Nyeri pada otot
-Wajah meringis kesakitan.
-Gelisah.
-Perubahan nadi dan TD.
-Leukosit > 10.000
no

Data

Masalah
keperawatan

Etiologi

2.

Data Subjektif

Intoleransi
aktivitas

Penurunan
rentang gerak,
kelemahan otot,
rasa nyeri pada
saat bergerak,
keterbatasan
daya tahan fisik

-Klien mengatakan badan terasa letih dan lelah
-Klien mengatakan nyeri pada otot, persendian
dan rasa kaku pada pagi hari
-Klien mengatakan terasa nyeri ketika bergerak
-Klien mengatakan dada terasa nyeri.
Data Objektif
-Terdapat pembengkakan sendi
-Perubahan nadi dan TD.
-Nyeri pada sendi
-Konjungtiva anemis
-Aktivitas klien di bantu
-Kekuatan otot 4
No

Data

Masalah
keperawatan

Data Subjektif
Gangguan
•Klien mengatakan kulit (leher, Integritas kulit
hidung dan pipi/ muka)
memerah/ ruam kupu-kupu
•Klien mengatakan bila terkena
matahari lansung kulit jadi/
mudah memerah
 
Data Objektif
•Terdapat ruam pada kulit
(leher, hidung dan pipi/ muka)
•Terdapat lesi akut berupa ruam
eritematous, plak eritematous
pada kulit kepala, muka atau
leher.
•Kulit sensitive terhadap sinar
matahari
•Perubahan barier kulit
•Turgor kulit jelek

etiologi

Perubahan fungsi
barier kulit,
perubahan dan
ketergantungan
fisik serta
psikologis yang
diakibatkan
penyakit kronik.
no

Data

Masalah
keperawatan

Etiologi

4

Data Subjektif

Gangguan citra
tubuh ( body
image )

Perubahan dan
ketergantungan
fisik serta
psikologis yang
diakibatkan
penyakit kronik

•Klien mengatakan malu
dengan keadaanya
•Klien mengatakan wajah
tampak jelek ( ruam dan plak
pada pipi )
•Klien mengatakan tidak
percaya diri dengan
penampilannya
Data Objektif
•Terdapat lesi akut berupa
ruam eritematous, plak
eritematous pada kulit kepala,
muka atau leher
•Klien kurang percaya diri
•Klien tidak mau bersosialisasi
1.
2.

3.
4.

Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan
dengan imflamasi dan kerusakan jaringan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
Penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa
nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya
tahan fisik
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
Perubahan fungsi barier kulit
Gangguan citra tubuh ( body image )
berhubungan dengan perubahan dan
ketergantungan fisik serta psikologis yang
diakibatkan penyakit kronik
Wassalam…..!!!!!

Terima kasih….

More Related Content

What's hot

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brTeye Onti
 
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxKUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxMERYMARLINA1
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitusSofiaNofianti
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjalf' yagami
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsWarnet Raha
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamansiakadurban
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatanpjj_kemenkes
 
Sap perawatan kaki
Sap perawatan kakiSap perawatan kaki
Sap perawatan kakiNovia Astuti
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajalpjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarSeptian Muna Barakati
 

What's hot (20)

Askep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen brAskep pasien colic abdomen br
Askep pasien colic abdomen br
 
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docxKUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
KUMPULAN SDKI SLKI SIKI TERBARU.docx
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
Askep batu ginjal
Askep batu ginjalAskep batu ginjal
Askep batu ginjal
 
Askep oma omk
Askep oma omkAskep oma omk
Askep oma omk
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNAAskep ispa AKPER PEMKAB MUNA
Askep ispa AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aidsMakalah asuhan hiv aids
Makalah asuhan hiv aids
 
Lp sinusitis
Lp sinusitisLp sinusitis
Lp sinusitis
 
Makalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyamanMakalah Aman dan nyaman
Makalah Aman dan nyaman
 
Evaluasi keperawatan
 Evaluasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawatan
 
Sap perawatan kaki
Sap perawatan kakiSap perawatan kaki
Sap perawatan kaki
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
Asuhan Keperawatan pada Klien Amputasi (Laporan Pendahuluan)
 
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakarAsuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
Asuhan keperawatan pada pasien dengan luka bakar
 
DHF
DHFDHF
DHF
 

Viewers also liked

Viewers also liked (11)

Terapi psikologis untuk penyandang epilepsi lupus
Terapi psikologis untuk penyandang epilepsi lupusTerapi psikologis untuk penyandang epilepsi lupus
Terapi psikologis untuk penyandang epilepsi lupus
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Tuberkulosis tulang
Tuberkulosis tulangTuberkulosis tulang
Tuberkulosis tulang
 
Askep spondilitis tb
Askep spondilitis tbAskep spondilitis tb
Askep spondilitis tb
 
Spondilitis Tuberkulosis
Spondilitis TuberkulosisSpondilitis Tuberkulosis
Spondilitis Tuberkulosis
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Systemic Lupus Erythematosus
Systemic Lupus ErythematosusSystemic Lupus Erythematosus
Systemic Lupus Erythematosus
 
Systemic Lupus Erythematosus
Systemic Lupus ErythematosusSystemic Lupus Erythematosus
Systemic Lupus Erythematosus
 
Dermatitis
DermatitisDermatitis
Dermatitis
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Dermatitis.ppt
Dermatitis.pptDermatitis.ppt
Dermatitis.ppt
 

Similar to Askep sle (20)

PJBL SLE
PJBL SLEPJBL SLE
PJBL SLE
 
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdfSlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
SlideUs.Org-Ppt SLE (Sistemik Lupus Eritematosus).pdf
 
Lupus mat
Lupus matLupus mat
Lupus mat
 
Autoimunitas power point
Autoimunitas power pointAutoimunitas power point
Autoimunitas power point
 
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
KMB SLE (Sistemik Lupus Eritematosus)
 
SLE
SLESLE
SLE
 
Sle dan stefen jhonson sindrome
Sle dan stefen jhonson sindromeSle dan stefen jhonson sindrome
Sle dan stefen jhonson sindrome
 
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
 
Lupus persentasi
Lupus persentasiLupus persentasi
Lupus persentasi
 
ASKEP LUPUS
ASKEP LUPUSASKEP LUPUS
ASKEP LUPUS
 
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
Apa yang perlu dokter ketahui mengenai Lupus ?
 
Ppt sle trisula
Ppt sle trisulaPpt sle trisula
Ppt sle trisula
 
leaflet-lupus.docx
leaflet-lupus.docxleaflet-lupus.docx
leaflet-lupus.docx
 
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
MAKALAH IMUNOLOGI "LUPUS"
 
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
Askep anak acute nonlymphoid (myelogenous) leukemia (anll atau aml)
 
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.docASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
ASKEP_SLE_DAN_HIPERSENSITIFITAS.doc
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
Askep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitisAskep anak dengan ensefalitis
Askep anak dengan ensefalitis
 
Systemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosusSystemic lupus erythematosus
Systemic lupus erythematosus
 

More from Yesi Tika

Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluargaRuang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluargaYesi Tika
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaYesi Tika
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaYesi Tika
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisYesi Tika
 
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)Yesi Tika
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Yesi Tika
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaYesi Tika
 
Asuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakAsuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakYesi Tika
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusYesi Tika
 
Asuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedikAsuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedikYesi Tika
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunYesi Tika
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikYesi Tika
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerYesi Tika
 

More from Yesi Tika (13)

Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluargaRuang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
Ruang lingkup keperawatan jiwa dan keluarga
 
Konsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansiaKonsep keperawatan lansia
Konsep keperawatan lansia
 
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budayaKomunikasi dalam konteks sosial dan budaya
Komunikasi dalam konteks sosial dan budaya
 
Konsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritisKonsep berfikir kritis
Konsep berfikir kritis
 
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
Asuhan keperawatan periferal arterial disease (pad)
 
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
Asuhan keperawatan ulkus peptikum.....
 
Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Asuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarakAsuhan keperawatan katarak
Asuhan keperawatan katarak
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
 
Asuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedikAsuhan keperawatan bedah orthopedik
Asuhan keperawatan bedah orthopedik
 
Anatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imunAnatomi Sistem imun
Anatomi Sistem imun
 
Anatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem SensorikAnatomi Sistem Sensorik
Anatomi Sistem Sensorik
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem KardiovaskulerAnatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
 

Askep sle

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN dengan LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK ( SLE )
  • 2.
  • 3.
  • 4. Epidermis tersusun dari beberapa lapisan tipis yang mengalami tahap diferensiasi pematangan. Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu : 1)Stratum Korneum 2)Stratum lusidum 3)Stratum Granulosum 4)Stratum Spinosum / Stratum Akantosum 5)Stratum Basal / Germinativum
  • 5.
  • 6. Dermis terdiri dari 2 lapisan : 1.Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris ) 2.Bagian bawah , retikularis ( stratum retikularis )
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10.       Fungsi proteksi Fungsi absorpsi Fungsi ekskresi Fungsi persepsi Fungsi pengaturan suhu tubuh (termoregulasi) Fungsi pembentukan vitamin D
  • 11.  SLE (Sistemisc lupus erythematosus) adalah penyakit radang multisistem yang sebabnya belum diketahui, dengan perjalanan penyakit yang mungkin akut atau kronik disertai oleh terdapatnya berbagai macam autoantibodi dalam tubuh.  Penyakit Lupus merupakan penyakit kelebihan kekebalan tubuh. Penyakit lupus terjadi akibat antibody berlebihan, sehingga tidak berfungsi menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada di tubuh, melainkan justru menyerang system kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri.
  • 12.
  • 13.   Dalam 30 tahun terakhir, Prevalensi pada berbagai populasi yang berbeda – beda berpariasi antara 29/100 000 orang sampai 400/100 000 orang. SLE ditemukan pada berbagai usia, tetapi paling banyak ditemukan pada 15 – 40 tahun. Kejadian kasus pada wanita lebih besar dibandingkan pada Pria berkisar antara 9 : 1.
  • 14. Penyakit Lupus diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu : Dicoid Lupus Lesi berbentuk lingkaran atau cakram, Lesi ini timbul dikulit kepala, telinga, wajah, lengan, punggung dan dada. Sistemik lupus penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan system di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah, paru-paru, ginjal, hati, otak, dan system saraf Drug-Induced penyakit Lupus yang timbul setelah
  • 15.
  • 16.
  • 17. ETIOLOGI Dalam keadaan normal, sistem kekebalan berfungsi mengendalikan pertahanan tubuh dalam melawan infeksi. Pada lupus dan penyakit autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh, dimana antibodi yang dihasilkan menyerang sel tubuhnya sendiri. Antibodi ini menyerang sel darah, organ dan jaringan tubuh, sehingga terjadi penyakit menahun. Mekanisme maupun penyebab dari penyakit autoimun ini belum sepenuhnya dimengerti. Penyebab dari lupus tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan faktor lingkungan dan keturunan ( genetic ). · · · · · · Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya lupus: Infeksi Antibiotik (terutama golongan sulfa dan penisilin) Sinar ultraviolet Stres yang berlebihan Obat-obatan tertentu Hormon.
  • 18.  Otot dan kerangka tubuh Hampir semua penderita lupus mengalami nyeri persendian dan kebanyakan menderita artritis  Kulit Pada 50% penderita ditemukan ruam kupu-kupu pada tulang pipi dan pangkal hidung
  • 19.
  • 20.
  • 21.  Ginjal Sebagian besar penderita menunjukkan adanya penimbunan protein di dalam selsel ginjal, tetapi hanya 50% yang menderita nefritis lupus (peradangan ginjal yang menetap).  Sistem saraf Kelainan saraf ditemukan pada 25% penderita lupus. Yang paling sering ditemukan adalah disfungsi mental yang sifatnya ringan, tetapi kelainan bisa terjadi pada bagian manapun dari otak serta sistem saraf.
  • 22.  Darah ( hematologi ) Kelainan darah bisa ditemukan pada 85% penderita lupus. Bisa terbentuk bekuan darah di dalam vena maupun arteri, yang bisa menyebabkan stroke dan emboli paru.  Jantung Peradangan berbagai bagian jantung bisa terjadi, seperti perikarditis, endokarditis maupun miokarditis. Nyeri dada dan aritmia bisa terjadi sebagai akibat dari keadaan tersebut.
  • 23.  Paru-paru Pada lupus bisa terjadi pleuritis (peradangan selaput paru) dan efusi pleura (penimbunan cairan antara paru dan pembungkusnya). Akibat dari keadaan tersebut sering timbul nyeri dada dan sesak nafas. Gejala dari penyakit lupus:  - demam  - lelah  - merasa tidak enak badan  - penurunan berat badan  - ruam kupu-kupu pada kulit
  • 24. Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal ( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan seperti kecambah alfa turut terlibat dalam penyakit SLEakibat senyawa kimia atau obat-obatan. Pada SLE, peningkatan produksi autoantibodi diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang selanjutnya terangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut berulang kembali.
  • 25.
  • 26.          Pemeriksaan darah/ hematologi Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi antinuklear, yang terdapat pada hampir semua penderita lupus. Pemeriksaan serum : anemia sedang hingga berat, trombositopenia, leukositosis atau leukopenia Tes antibody / Tesimunologi Hb ( N : Pr. 10-12, Lk.11-14 ) X- Ray Dada menunjukkan pleuritis atau pericarditis dan pemeriksaan dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura Tes Urine, Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis sel darah Biopsi ginjal Pemeriksaan saraf
  • 27. Penatalaksanaan Keperawatan Terapi terdiri dari terapi suportif yaitu diit tinggi kalori tinggi protein dan pemberian vitamin Beberapa prinsip dasar tindakan pencegahan eksaserbasi pada SLE,yaitu:  Monitoring teratur  Penghematan energi dengan istirahat terjadwal dan tidur cukup  Fotoproteksi dengan menghindari kontak sinar matahari atau dengan pemberian sun screen lotion untuk mengurangi kontak dengan sinar matahari   Penatalaksanaan Medis  Tes Diagnostik  Terapi
  • 29. Penderita SLE sebenarnya bisa hidup dengan normal asalkan mampu mencegah atau melindungi diri dari penyebab atau pemicu SLE. Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain: Hindari sinar matahari berlebih. Jika keluar rumah pada siang hari biasakan untuk pakai payung atau topi. Pakaian yang dianjurkan adalah pakaian lengan panjang. Cukup istirahat dan hindari kegiatan yang terlalu sibuk Makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur. Hindari infeksi misalnya infeksi dari tato atau infeksi lainnya. Bagi remaja perempuan sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon estrogen.
  • 30. I. Pengkajian Identitas Klien Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama alamat,tanggal masuk, tanggal pengkajian, nama penanggung jawab. Keluhan utama Merupakan keluhan yang dirasakan klien atau alasan sehingga klien dirawat , pada lupus klien mengeluh nyeri, demam, lelah, merasa tidak enak badan , penurunan berat badan, ruam kulit, mual dan muntah, sensitive terhadap sinar matahari sehingga kulit ruam. Riwayat kesehatan oRiwayat kesehatan sekarang Apakah keluhan klien pada saat melakukan pengkajian, biasa berupa tanda dan gejala dari penyakit SLE seperti demam, lelah, merasa tidak enak badan ,penurunan berat badan, nyeri pada dada, ruam kulit, mual dan muntah ( anoreksia ), pembengkakan dan nyeri persendian, kaku, nyeri otot dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.
  • 31.  Riwayat kesehatan dahulu Apakah klien mempunyai riwayat menderita penyakit infeksi, riwayat pemakaian antibiotic (terutama golongan sulfa dan penisilin), riwayat pemakaian lama obat ( hidralazin, prokainamid dan beta-bloker ) dan riwayat stres yang berlebihan.  Riwayat kesehatan keluarga Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi menular, dan penyakit keturunan, penyakit kelainan darah dan penyakit seperti yg di alami klien. Riwayat psikososial  Kondisi psikologis pasien  Kecemasan  Respon pasien terhadap penyakit yang dialaminya  Klien sering depresi 
  • 32.  Keadaan umum : Biasanya pada klien dengan SLE mengalami demam, lelah dan letih, suhu  umumnya terjadi peningkatan suhu tubuh, Tekanan Darah akan meningkat terutama bila terdapat masalah pada ginjal.  Sistem Persyarafan Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang,  Sistem Kardiovaskuler Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura. Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan.
  • 33.       Sistem Pernafasan Pleuritis atau efusi pleura Sistem Musculoskeletal Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika bergerak, rasa kaku pada pagi hari Sistem Vaskuler Inflamasi pada arteriole yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan berlanjut nekrosis. Sistem Integument Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum. Ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher. Sistem Sensori Pada mata, konjungtiva anemis Sistem Perkemihan Edema dan hematuria
  • 34. Data 1. Masalah keperawatan etiologi Data Subjektif Nyeri Inflamasi dan kerusakan jaringan -Klien mengatakan dada terasa nyeri. -Klien mengatakan nyeri pada persendian -Klien mengatakan nyeri otot Data Objetif -Nyeri pada otot -Wajah meringis kesakitan. -Gelisah. -Perubahan nadi dan TD. -Leukosit > 10.000
  • 35. no Data Masalah keperawatan Etiologi 2. Data Subjektif Intoleransi aktivitas Penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik -Klien mengatakan badan terasa letih dan lelah -Klien mengatakan nyeri pada otot, persendian dan rasa kaku pada pagi hari -Klien mengatakan terasa nyeri ketika bergerak -Klien mengatakan dada terasa nyeri. Data Objektif -Terdapat pembengkakan sendi -Perubahan nadi dan TD. -Nyeri pada sendi -Konjungtiva anemis -Aktivitas klien di bantu -Kekuatan otot 4
  • 36. No Data Masalah keperawatan Data Subjektif Gangguan •Klien mengatakan kulit (leher, Integritas kulit hidung dan pipi/ muka) memerah/ ruam kupu-kupu •Klien mengatakan bila terkena matahari lansung kulit jadi/ mudah memerah   Data Objektif •Terdapat ruam pada kulit (leher, hidung dan pipi/ muka) •Terdapat lesi akut berupa ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher. •Kulit sensitive terhadap sinar matahari •Perubahan barier kulit •Turgor kulit jelek etiologi Perubahan fungsi barier kulit, perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik.
  • 37. no Data Masalah keperawatan Etiologi 4 Data Subjektif Gangguan citra tubuh ( body image ) Perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik •Klien mengatakan malu dengan keadaanya •Klien mengatakan wajah tampak jelek ( ruam dan plak pada pipi ) •Klien mengatakan tidak percaya diri dengan penampilannya Data Objektif •Terdapat lesi akut berupa ruam eritematous, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher •Klien kurang percaya diri •Klien tidak mau bersosialisasi
  • 38. 1. 2. 3. 4. Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan dengan imflamasi dan kerusakan jaringan Intoleransi aktivitas berhubungan dengan Penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya tahan fisik Gangguan integritas kulit berhubungan dengan Perubahan fungsi barier kulit Gangguan citra tubuh ( body image ) berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan fisik serta psikologis yang diakibatkan penyakit kronik