4. Epidermis tersusun dari beberapa lapisan tipis yang
mengalami tahap diferensiasi pematangan.
Epidermis terdiri dari 5 lapisan yaitu :
1)Stratum Korneum
2)Stratum lusidum
3)Stratum Granulosum
4)Stratum Spinosum / Stratum Akantosum
5)Stratum Basal / Germinativum
5.
6. Dermis terdiri dari 2 lapisan :
1.Bagian atas , papilaris ( stratum papilaris )
2.Bagian bawah , retikularis ( stratum
retikularis )
11.
SLE (Sistemisc lupus erythematosus) adalah
penyakit radang multisistem yang sebabnya
belum diketahui, dengan perjalanan penyakit
yang mungkin akut atau kronik disertai oleh
terdapatnya berbagai macam autoantibodi
dalam tubuh.
Penyakit Lupus merupakan penyakit kelebihan
kekebalan tubuh. Penyakit lupus terjadi akibat
antibody berlebihan, sehingga tidak berfungsi
menyerang virus, kuman atau bakteri yang ada
di tubuh, melainkan justru menyerang system
kekebalan sel dan jaringan tubuh sendiri.
12.
13.
Dalam 30 tahun terakhir, Prevalensi pada
berbagai populasi yang berbeda – beda
berpariasi antara 29/100 000 orang sampai
400/100 000 orang.
SLE ditemukan pada berbagai usia, tetapi
paling banyak ditemukan pada 15 – 40 tahun.
Kejadian kasus pada wanita lebih besar
dibandingkan pada Pria berkisar antara 9 : 1.
14. Penyakit Lupus diklasifikasikan menjadi 3 macam
yaitu :
Dicoid Lupus
Lesi berbentuk lingkaran atau cakram, Lesi ini
timbul dikulit kepala, telinga, wajah, lengan,
punggung dan dada.
Sistemik lupus
penyakit Lupus yang menyerang kebanyakan
system di dalam tubuh, seperti kulit, sendi, darah,
paru-paru, ginjal, hati, otak, dan system saraf
Drug-Induced
penyakit
Lupus
yang
timbul
setelah
15.
16.
17. ETIOLOGI
Dalam keadaan normal, sistem kekebalan berfungsi mengendalikan
pertahanan tubuh dalam melawan infeksi. Pada lupus dan penyakit
autoimun lainnya, sistem pertahanan tubuh ini berbalik melawan tubuh,
dimana antibodi yang dihasilkan menyerang sel tubuhnya sendiri. Antibodi
ini menyerang sel darah, organ dan jaringan tubuh, sehingga terjadi penyakit
menahun. Mekanisme maupun penyebab dari penyakit autoimun ini belum
sepenuhnya dimengerti.
Penyebab dari lupus tidak diketahui, tetapi diduga melibatkan
faktor lingkungan dan keturunan ( genetic ).
·
·
·
·
·
·
Beberapa faktor lingkungan yang dapat memicu timbulnya lupus:
Infeksi
Antibiotik (terutama golongan sulfa dan penisilin)
Sinar ultraviolet
Stres yang berlebihan
Obat-obatan tertentu
Hormon.
18. Otot
dan kerangka tubuh
Hampir
semua
penderita
lupus
mengalami nyeri persendian dan
kebanyakan menderita artritis
Kulit
Pada 50% penderita ditemukan ruam
kupu-kupu pada tulang pipi dan
pangkal hidung
19.
20.
21. Ginjal
Sebagian besar penderita menunjukkan
adanya penimbunan protein di dalam selsel ginjal, tetapi hanya 50% yang
menderita nefritis lupus (peradangan
ginjal yang menetap).
Sistem saraf
Kelainan saraf ditemukan pada 25%
penderita lupus. Yang paling sering
ditemukan adalah disfungsi mental yang
sifatnya ringan, tetapi kelainan bisa
terjadi pada bagian manapun dari otak
serta sistem saraf.
22.
Darah ( hematologi )
Kelainan darah bisa ditemukan pada 85%
penderita lupus. Bisa terbentuk bekuan darah di
dalam vena maupun arteri, yang bisa
menyebabkan stroke dan emboli paru.
Jantung
Peradangan berbagai bagian jantung
bisa
terjadi,
seperti
perikarditis,
endokarditis maupun miokarditis. Nyeri
dada dan aritmia bisa terjadi sebagai
akibat dari keadaan tersebut.
23.
Paru-paru
Pada lupus bisa terjadi pleuritis (peradangan
selaput paru) dan efusi pleura (penimbunan
cairan antara paru dan pembungkusnya).
Akibat dari keadaan tersebut sering timbul
nyeri dada dan sesak nafas.
Gejala dari penyakit lupus:
- demam
- lelah
- merasa tidak enak badan
- penurunan berat badan
- ruam kupu-kupu pada kulit
24. Penyakit SLE terjadi akibat terganggunya regulasi
kekebalan yang menyebabkan peningkatan autoantibodi
yang berlebihan. Gangguan imunoregulasi ini ditimbulkan
oleh kombinasi antara faktor-faktor genetik, hormonal
( sebagaimana terbukti oleh awitan penyakit yang biasanya
terjadi selama usia reproduktif) dan lingkungan (cahaya
matahari, luka bakar termal). Obat-obat tertentu seperti
hidralazin, prokainamid, isoniazid, klorpromazin dan
beberapa preparat antikonvulsan di samping makanan
seperti kecambah alfa turut terlibat dalam penyakit SLEakibat senyawa kimia atau obat-obatan.
Pada
SLE,
peningkatan
produksi
autoantibodi
diperkirakan terjadi akibat fungsi sel T-supresor yang
abnormal sehingga timbul penumpukan kompleks imun dan
kerusakan jaringan. Inflamasi akan menstimulasi antigen yang
selanjutnya terangsang antibodi tambahan dan siklus tersebut
berulang kembali.
25.
26.
Pemeriksaan darah/ hematologi
Pemeriksaan darah bisa menunjukkan adanya antibodi antinuklear,
yang terdapat pada hampir semua penderita lupus.
Pemeriksaan serum : anemia sedang hingga berat, trombositopenia,
leukositosis atau leukopenia
Tes antibody / Tesimunologi
Hb ( N : Pr. 10-12, Lk.11-14 )
X- Ray Dada menunjukkan pleuritis atau pericarditis dan pemeriksaan
dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya gesekan pleura
Tes Urine, Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein
Hitung jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis
sel darah
Biopsi ginjal
Pemeriksaan saraf
27. Penatalaksanaan Keperawatan
Terapi terdiri dari terapi suportif yaitu diit tinggi kalori tinggi protein
dan pemberian vitamin
Beberapa prinsip dasar tindakan pencegahan eksaserbasi pada
SLE,yaitu:
Monitoring teratur
Penghematan energi dengan istirahat terjadwal dan tidur cukup
Fotoproteksi dengan menghindari kontak sinar matahari atau dengan
pemberian sun screen lotion untuk mengurangi kontak dengan sinar
matahari
Penatalaksanaan Medis
Tes Diagnostik
Terapi
29. Penderita SLE sebenarnya bisa hidup dengan normal
asalkan mampu mencegah atau melindungi diri dari
penyebab atau pemicu SLE. Hal-hal yang bisa dilakukan
antara lain:
Hindari sinar matahari berlebih. Jika keluar rumah pada
siang hari biasakan untuk pakai payung atau topi. Pakaian
yang dianjurkan adalah pakaian lengan panjang.
Cukup istirahat dan hindari kegiatan yang terlalu sibuk
Makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur.
Hindari infeksi misalnya infeksi dari tato atau infeksi
lainnya.
Bagi remaja perempuan sangat dianjurkan untuk tidak
mengonsumsi obat-obatan yang mengandung hormon
estrogen.
30. I. Pengkajian
Identitas Klien
Meliputi nama, umur jenis kelamin, agama alamat,tanggal
masuk, tanggal pengkajian, nama penanggung jawab.
Keluhan utama
Merupakan keluhan yang dirasakan klien atau alasan sehingga
klien dirawat , pada lupus klien mengeluh nyeri, demam, lelah, merasa
tidak enak badan , penurunan berat badan, ruam kulit, mual dan
muntah, sensitive terhadap sinar matahari sehingga kulit ruam.
Riwayat kesehatan
oRiwayat kesehatan sekarang
Apakah keluhan klien pada saat melakukan pengkajian, biasa
berupa tanda dan gejala dari penyakit SLE seperti demam, lelah,
merasa tidak enak badan ,penurunan berat badan, nyeri pada dada,
ruam kulit, mual dan muntah ( anoreksia ), pembengkakan dan nyeri
persendian, kaku, nyeri otot dan efek gejala tersebut terhadap gaya
hidup serta citra diri pasien.
31.
Riwayat kesehatan dahulu
Apakah klien mempunyai riwayat menderita penyakit infeksi,
riwayat pemakaian antibiotic (terutama golongan sulfa dan
penisilin), riwayat pemakaian lama obat ( hidralazin, prokainamid
dan beta-bloker ) dan riwayat stres yang berlebihan.
Riwayat kesehatan keluarga
Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit infeksi
menular, dan penyakit keturunan, penyakit kelainan darah dan
penyakit seperti yg di alami klien.
Riwayat psikososial
Kondisi psikologis pasien
Kecemasan
Respon pasien terhadap penyakit yang dialaminya
Klien sering depresi
32.
Keadaan umum :
Biasanya pada klien dengan SLE mengalami demam, lelah dan letih,
suhu umumnya terjadi peningkatan suhu tubuh, Tekanan Darah akan
meningkat terutama bila terdapat masalah pada ginjal.
Sistem Persyarafan
Sering terjadi depresi dan psikosis, juga serangan kejang-kejang,
Sistem Kardiovaskuler
Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi
pleura. Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis
menunjukkan gangguan vaskuler terjadi di ujung jari tangan, siku,
jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral
tangan.
33.
Sistem Pernafasan
Pleuritis atau efusi pleura
Sistem Musculoskeletal
Pembengkakan sendi, nyeri tekan dan rasa nyeri ketika
bergerak, rasa kaku pada pagi hari
Sistem Vaskuler
Inflamasi pada arteriole yang menimbulkan lesi papuler,
eritematous dan purpura di ujung jari kaki, tangan, siku serta
permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan dan
berlanjut nekrosis.
Sistem Integument
Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu
yang melintang pangkal hidung serta pipi. Ulkus oral dapat
mengenai mukosa pipi atau palatum durum. Ruam eritematous, plak
eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.
Sistem Sensori
Pada mata, konjungtiva anemis
Sistem Perkemihan
Edema dan hematuria
35. no
Data
Masalah
keperawatan
Etiologi
2.
Data Subjektif
Intoleransi
aktivitas
Penurunan
rentang gerak,
kelemahan otot,
rasa nyeri pada
saat bergerak,
keterbatasan
daya tahan fisik
-Klien mengatakan badan terasa letih dan lelah
-Klien mengatakan nyeri pada otot, persendian
dan rasa kaku pada pagi hari
-Klien mengatakan terasa nyeri ketika bergerak
-Klien mengatakan dada terasa nyeri.
Data Objektif
-Terdapat pembengkakan sendi
-Perubahan nadi dan TD.
-Nyeri pada sendi
-Konjungtiva anemis
-Aktivitas klien di bantu
-Kekuatan otot 4
36. No
Data
Masalah
keperawatan
Data Subjektif
Gangguan
•Klien mengatakan kulit (leher, Integritas kulit
hidung dan pipi/ muka)
memerah/ ruam kupu-kupu
•Klien mengatakan bila terkena
matahari lansung kulit jadi/
mudah memerah
Data Objektif
•Terdapat ruam pada kulit
(leher, hidung dan pipi/ muka)
•Terdapat lesi akut berupa ruam
eritematous, plak eritematous
pada kulit kepala, muka atau
leher.
•Kulit sensitive terhadap sinar
matahari
•Perubahan barier kulit
•Turgor kulit jelek
etiologi
Perubahan fungsi
barier kulit,
perubahan dan
ketergantungan
fisik serta
psikologis yang
diakibatkan
penyakit kronik.
37. no
Data
Masalah
keperawatan
Etiologi
4
Data Subjektif
Gangguan citra
tubuh ( body
image )
Perubahan dan
ketergantungan
fisik serta
psikologis yang
diakibatkan
penyakit kronik
•Klien mengatakan malu
dengan keadaanya
•Klien mengatakan wajah
tampak jelek ( ruam dan plak
pada pipi )
•Klien mengatakan tidak
percaya diri dengan
penampilannya
Data Objektif
•Terdapat lesi akut berupa
ruam eritematous, plak
eritematous pada kulit kepala,
muka atau leher
•Klien kurang percaya diri
•Klien tidak mau bersosialisasi
38. 1.
2.
3.
4.
Gangguan rasa nyaman ; nyeri berhubungan
dengan imflamasi dan kerusakan jaringan
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
Penurunan rentang gerak, kelemahan otot, rasa
nyeri pada saat bergerak, keterbatasan daya
tahan fisik
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
Perubahan fungsi barier kulit
Gangguan citra tubuh ( body image )
berhubungan dengan perubahan dan
ketergantungan fisik serta psikologis yang
diakibatkan penyakit kronik