RPP ini merangkum rencana pelaksanaan pembelajaran fisika tentang cahaya dan alat optik khususnya cermin datar untuk siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pekalongan. RPP ini memuat tujuan pembelajaran, alokasi waktu, metode pembelajaran, alat dan bahan ajar, kegiatan pembelajaran, dan penilaian siswa.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
1. LKPD ini membahas percobaan untuk membuktikan Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang untuk ketiga jenis cermin, memverifikasi berlakunya Hukum Snellius.
3. Semakin besar sudut datang, semakin besar pula sudut pantul yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk energi seperti energi listrik, cahaya, panas, dan kimia serta hubungannya dengan usaha dan daya. Peserta didik diharapkan memahami konsep energi kinetik, potensial, dan hukum kekekalan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan dari mata kuliah Fisika Inti yang mencakup: (1) susunan dan sifat inti atom termasuk hipotesa penyusun inti, jari-jari dan kerapatan inti, (2) energi ikat inti dan model-model inti, serta (3) cara mengukur massa inti menggunakan spektrometer massa.
1. LKPD ini membahas percobaan untuk membuktikan Hukum Snellius mengenai pemantulan cahaya pada cermin datar, cekung, dan cembung.
2. Hasil percobaan menunjukkan bahwa besar sudut pantul sama dengan besar sudut datang untuk ketiga jenis cermin, memverifikasi berlakunya Hukum Snellius.
3. Semakin besar sudut datang, semakin besar pula sudut pantul yang dihasilkan.
Dokumen tersebut membahas tentang bentuk-bentuk energi seperti energi listrik, cahaya, panas, dan kimia serta hubungannya dengan usaha dan daya. Peserta didik diharapkan memahami konsep energi kinetik, potensial, dan hukum kekekalan energi serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen ini membahas tentang gerak parabola dan eksperimen yang dirancang untuk menyelidiki pengaruh sudut elevasi terhadap jarak tempuh peluru. Teori gerak parabola dipaparkan dan alat sederhana berupa pelontar peluru dibuat untuk melakukan eksperimen dengan variabel manipulasi sudut elevasi dan variabel respon jarak tempuh serta kecepatan awal peluru.
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep usaha, energi potensial, energi kinetik, dan hukum kekekalan energi mekanik. Dokumen tersebut menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung usaha, energi potensial, dan energi kinetik serta memberikan contoh penerapannya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang materi gelombang bunyi dan gelombang cahaya untuk siswa kelas XII MIA semester 1. Dokumen ini menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, serta rincian pelaksanaan pembelajaran melalui berbagai metode seperti diskusi, demonstrasi, dan percobaan selama 16 pertemuan.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton beserta contoh penerapannya, serta berbagai jenis gaya seperti gaya normal, berat, dan gesekan. Secara khusus dijelaskan rumus dan konsep dasar ketiga hukum Newton tentang gerak, serta hubungan antara gaya, massa dan percepatan.
Tiga hukum Newton menjelaskan tentang gerak benda. Hukum pertama menyatakan bahwa benda akan tetap bergerak atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Hukum kedua menjelaskan hubungan antara gaya dan percepatan. Hukum ketiga menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.
Dokumen tersebut membahas konsep usaha dan energi dalam fisika, termasuk definisi usaha dan energi kinetik serta potensial gravitasi, serta hubungan antara usaha dan perubahan energi berdasarkan hukum konservasi energi mekanik."
Dokumen tersebut membahas tentang hukum fluida statik, termasuk gaya apung, tenggelaman, melayang, dan mengapung benda dalam fluida serta kapilaritas. Beberapa konsep kunci yang dijelaskan adalah besarnya gaya apung sama dengan berat fluida yang dipindahkan, syarat-syarat tenggelaman, melayang, dan mengapung benda.
Dokumen tersebut membahas tentang pesawat sederhana yang terdiri atas tuas, katrol, bidang miring, dan roda gigi. Pesawat sederhana merupakan alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Tuas dibedakan menjadi tiga jenis yaitu tuas jenis I, II, dan III. Sedangkan katrol dibedakan menjadi katrol tetap, bergerak, dan sistem katrol. Bidang miring digunakan untuk memind
1. Dokumen tersebut berisi tentang perancangan penilaian kompetensi sikap dan pengetahuan dalam pembelajaran fisika tentang gerak parabola. Ini meliputi instrumen penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan penilaian melalui jurnal. 2. Ada juga instrumen penilaian pengetahuan melalui soal pilihan ganda dan essay yang mencakup konsep gerak parabola. 3. Penilaian dilakukan untuk men
Modul ini membahas tentang konsep usaha, energi, dan daya. Modul ini menjelaskan tentang pengertian usaha oleh gaya tetap, energi kinetik, energi potensial, dan energi mekanik pada suatu benda. Selain itu, modul ini juga menjelaskan tentang kaitan antara usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan nonkonservatif dengan perubahan energi suatu sistem. Modul ini juga membahas cara memudahkan melakukan usaha dengan mengg
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pemantulan cahaya, jenis-jenis pemantulan cahaya, dan sifat pemantulan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul, dan cermin datar membentuk bayangan yang tegak, berlawanan arah, dan ukurannya sama dengan benda. Cermin cekung dapat menumpukan cahaya p
Dokumen tersebut membahas tentang medan magnet, induksi magnetik, hukum Biot-Savart, dan gaya Lorentz. Medan magnet dihasilkan oleh magnet atau arus listrik dalam konduktor. Induksi magnetik adalah kekuatan medan magnet akibat arus listrik. Hukum Biot-Savart menjelaskan induksi magnet di sekitar kawat berarus. Gaya Lorentz terjadi pada muatan atau arus listrik dalam medan magnet.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep usaha, energi potensial, energi kinetik, dan hukum kekekalan energi mekanik. Dokumen tersebut menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung usaha, energi potensial, dan energi kinetik serta memberikan contoh penerapannya.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang materi gelombang bunyi dan gelombang cahaya untuk siswa kelas XII MIA semester 1. Dokumen ini menjelaskan kompetensi inti dan kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, serta rincian pelaksanaan pembelajaran melalui berbagai metode seperti diskusi, demonstrasi, dan percobaan selama 16 pertemuan.
Makalah ini membahas osilator harmonik dan pembahasan mencakup definisi osilator harmonik, jenis osilator linier dan non linier, osilator harmonik sederhana, energi osilator harmonik sederhana, dan aplikasi osilator harmonik dalam kehidupan sehari-hari.
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN IIIikasaputri
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum Newton beserta contoh penerapannya, serta berbagai jenis gaya seperti gaya normal, berat, dan gesekan. Secara khusus dijelaskan rumus dan konsep dasar ketiga hukum Newton tentang gerak, serta hubungan antara gaya, massa dan percepatan.
Tiga hukum Newton menjelaskan tentang gerak benda. Hukum pertama menyatakan bahwa benda akan tetap bergerak atau diam jika tidak ada gaya yang bekerja padanya. Hukum kedua menjelaskan hubungan antara gaya dan percepatan. Hukum ketiga menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.
Dokumen tersebut membahas konsep usaha dan energi dalam fisika, termasuk definisi usaha dan energi kinetik serta potensial gravitasi, serta hubungan antara usaha dan perubahan energi berdasarkan hukum konservasi energi mekanik."
Dokumen tersebut membahas tentang hukum fluida statik, termasuk gaya apung, tenggelaman, melayang, dan mengapung benda dalam fluida serta kapilaritas. Beberapa konsep kunci yang dijelaskan adalah besarnya gaya apung sama dengan berat fluida yang dipindahkan, syarat-syarat tenggelaman, melayang, dan mengapung benda.
Dokumen tersebut membahas tentang pesawat sederhana yang terdiri atas tuas, katrol, bidang miring, dan roda gigi. Pesawat sederhana merupakan alat yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Tuas dibedakan menjadi tiga jenis yaitu tuas jenis I, II, dan III. Sedangkan katrol dibedakan menjadi katrol tetap, bergerak, dan sistem katrol. Bidang miring digunakan untuk memind
1. Dokumen tersebut berisi tentang perancangan penilaian kompetensi sikap dan pengetahuan dalam pembelajaran fisika tentang gerak parabola. Ini meliputi instrumen penilaian sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian antar peserta didik, dan penilaian melalui jurnal. 2. Ada juga instrumen penilaian pengetahuan melalui soal pilihan ganda dan essay yang mencakup konsep gerak parabola. 3. Penilaian dilakukan untuk men
Modul ini membahas tentang konsep usaha, energi, dan daya. Modul ini menjelaskan tentang pengertian usaha oleh gaya tetap, energi kinetik, energi potensial, dan energi mekanik pada suatu benda. Selain itu, modul ini juga menjelaskan tentang kaitan antara usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif dan nonkonservatif dengan perubahan energi suatu sistem. Modul ini juga membahas cara memudahkan melakukan usaha dengan mengg
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pemantulan cahaya, jenis-jenis pemantulan cahaya, dan sifat pemantulan pada cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Hukum pemantulan cahaya menyatakan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul, dan cermin datar membentuk bayangan yang tegak, berlawanan arah, dan ukurannya sama dengan benda. Cermin cekung dapat menumpukan cahaya p
Dokumen tersebut membahas tentang sifat cahaya dan bagaimana cahaya berinteraksi dengan berbagai benda optik seperti cermin dan lensa. Cahaya dapat memantul, dibiaskan, dan dipantulkan sempurna, yang menghasilkan berbagai jenis bayangan. Berbagai benda optik seperti cermin cekung, cembung, dan lensa memiliki sifat yang berbeda dalam memanipulasi cahaya dan membentuk bayangan.
Kelompok 4 terdiri dari 6 anggota dengan Achmad Rifaie sebagai ketua. Mereka akan mempelajari tentang cahaya, termasuk pemantulan, pembiasan, dan dispersi cahaya. Cahaya dapat dipantulkan, dibiaskan, dipisahkan menurut panjang gelombangnya. Jenis bayangan pada cermin datar dan cembung/cekungnya dijelaskan beserta rumus yang menghubungkan ukuran bayangan dan jaraknya.
Siswa mempelajari prinsip kerja alat-alat optik seperti lensa dan pembiasan cahaya. Mereka dapat memahami hukum-hukum pembiasan cahaya dan menjelaskan fenomena seperti pembiasan cahaya di lensa dan terjadinya pelangi.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum pemantulan cahaya. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa cahaya dapat bersifat gelombang maupun partikel, dan pemantulan cahaya memungkinkan manusia untuk melihat.
Dokumen tersebut membahas hukum pemantulan dan pembiasan cahaya pada cermin dan lensa. Hukum pemantulan menyatakan sudut datang sama dengan sudut pantul, sedangkan hukum pembiasan menyatakan arah pembiasan tergantung pada kepadatan medium. Cermin dan lensa dibedakan menjadi cekung, cembung, dan datar, dengan sifat-sifat pemantulan dan pembiasan cahaya yang berbeda pada setiap jenisnya.
RPP KURIKULUM 2013 IPA SMP KELAS 7 SEMESTER-1sajidintuban
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pengukuran sebagai bagian dari pengamatan pada pelajaran IPA kelas VII semester 1. RPP ini menjelaskan kompetensi inti dan dasar, indikator, tujuan, materi, metode, sumber belajar, dan kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. Penilaian dilakukan dengan pengamatan sikap dan tes kinerja dalam pengamatan.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran fisika tentang cahaya untuk siswa kelas 8 SMP. RPP ini menjelaskan standar kompetensi, indikator, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang meliputi pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup untuk tiga pertemuan. Materi pembelajaran meliputi sifat-sifat cahaya, pemantul
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang sifat-sifat cahaya melalui kegiatan eksperimen kelompok. Siswa akan belajar tentang pengertian cahaya, sifat-sifat cahaya seperti merambat lurus, menembus benda bening, dapat dipantulkan dan dibiaskan, serta menguji hipotesis melalui percobaan. Materi akan disampaikan melalui diskusi kelompok dan presentasi hasil eksperimen, di
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang pembelajaran optika khususnya tentang pemantulan pada cermin lengkung. Materi ajar meliputi konsep optika geometri, bentuk-bentuk cermin, hukum pemantulan, dan sinar istimewa pada cermin lengkung. Peserta didik diajak untuk memahami konsep-konsep tersebut melalui diskusi kelompok, percobaan, dan presentasi hasil untuk membuktikan berlakunya huk
Laporan percobaan ini mendeskripsikan percobaan pembiasan cahaya pada lensa cembung untuk menentukan fokus lensa dan sifat-sifat bayangan. Percobaan mengukur jarak bayangan pada berbagai jarak benda dan lensa, lalu menganalisis data menggunakan rumus optika untuk menghitung fokus lensa dan memeriksa kesesuaian hasil pengukuran dan perhitungan. Kesimpulannya, fokus lensa diperoleh 10 cm dan hasil
Rpp kesebangunan dua segitiga nurwaningsihnurwa ningsih
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang alat optik seperti mata, cermin, lensa, kaca pembesar, mikroskop dan teleskop. RPP ini menjelaskan bagian-bagian dan fungsi mata serta cara kerja berbagai alat optik tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar optika seperti pemantulan dan pembiasan cahaya.
Pembelajaran materi bilangan bulat untuk siswa kelas 7 SMP dilakukan menggunakan model ASSURE yang meliputi: (1) menentukan karakteristik siswa dan tujuan pembelajaran, (2) menyajikan materi melalui video dan demonstrasi, (3) membagi siswa menjadi kelompok untuk mengerjakan latihan, (4) menilai hasil belajar siswa berdasarkan portofolio dan penyelesaian soal.
Model pembelajaran bilangan bulat menggunakan ASSURE terdiri dari 6 tahapan yaitu menentukan tujuan pembelajaran, menyajikan materi dengan media dan metode yang tepat, memberikan kegiatan belajar siswa, menilai hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
LKS ini membahas tentang optika dan alat-alat optik seperti lup, teropong, dan mikroskop. Terdapat soal-soal untuk menguji pemahaman siswa tentang prinsip kerja dan perhitungan perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh alat-alat tersebut. Juga terdapat praktikum sederhana menggunakan lup untuk mengamati sifat-sifat bayangan.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan LKPD berbasis virtual laboratorium dalam pembelajaran fisika. LKPD ini dirancang untuk membantu siswa memahami materi fisika secara teori dan praktik melalui langkah-langkah saintifik."
Dokumen tersebut berisi soal ujian tengah semester mata pelajaran fisika untuk kelas X di SMAN 1 Sragi. Soal ujian terdiri dari pilihan ganda dan tugas hitung-hitungan yang berkaitan dengan besaran vektor, kecepatan, gaya, dan notasi ilmiah.
Dokumen tersebut berisi soal ujian tengah semester mata pelajaran Biologi kelas X IPS yang mencakup materi tentang taksonomi, ekologi, dan keanekaragaman hayati. Soal-soal terdiri dari pilihan ganda dan esai yang menguji pemahaman siswa terhadap konsep-konsep dasar biologi.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal untuk penilaian tengah semester mata pelajaran fisika kelas X yang terdiri dari 25 soal pilihan ganda dan uraian. Soal-soal tersebut mencakup kompetensi dasar mengenai pengukuran besaran fisika, penjumlahan vektor sebidang, dan notasi ilmiah.
1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas VIII tentang teks diskusi.
2. Materi ajar meliputi struktur dan fitur teks diskusi dan eksposisi serta langkah menyusun teks diskusi.
3. Pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan untuk membedakan dan menulis teks diskusi.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur, senyawa, dan campuran dalam pelajaran IPA kelas 7 SMP. Secara singkat, dibahas tentang pengertian unsur sebagai zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi, perkembangan penamaan dan lambang unsur, pengelompokkan unsur menjadi logam, non logam dan metaloid, serta contoh-contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang karakteristik zat khususnya perubahan fisika. Materi akan diajarkan melalui observasi dan diskusi serta model pembelajaran kooperatif. Siswa akan belajar untuk mengidentifikasi ciri perubahan fisika dan kimia serta melakukan percobaan terkait perubahan materi berdasarkan sifat fisika.
Bencana alam dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur, kematian, dan penderitaan masyarakat. Untuk meminimalkan dampak bencana, perlu dilakukan kesiapsiagaan, mitigasi, dan tanggap darurat selama terjadi bencana serta rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Dokumen tersebut membahas tentang suhu, kalor, dan perpindahan kalor. Secara singkat, dokumen menjelaskan konsep suhu dan kalor serta cara mengukur suhu dengan termometer. Selanjutnya dibahas mengenai jenis-jenis perpindahan kalor melalui konduksi, konveksi, dan radiasi beserta rumus-rumus yang terkait.
Dokumen tersebut berisi soal-soal tentang gerak parabola, yaitu gerak benda yang dilempar atau ditembak dengan kecepatan awal tertentu pada sudut tertentu di bawah pengaruh gravitasi. Soal-soal tersebut meliputi gerak parabola peluru, bola, dan partikel yang dilempar atau ditembak dari permukaan datar dengan berbagai sudut dan kecepatan awal. Soal-soal tersebut meminta menghitung besaran-besaran seperti
Dokumen tersebut membahas tentang gerak parabola dan gerak melingkar dengan menggunakan vektor. Gerak parabola merupakan hasil kombinasi dari gerak lurus beraturan pada sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan pada sumbu y. Sedangkan gerak melingkar adalah gerak benda yang berputar terhadap sumbu rotasi. Dokumen ini juga menjelaskan konsep posisi sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut dalam gerak melingkar.
Gerak parabola adalah lintasan melengkung yang dilalui oleh benda yang dilempar atau ditembakkan dengan kecepatan awal tertentu dan sudut tertentu. Lintasan ini merupakan hasil perpaduan gerak lurus beraturan pada sumbu x dan gerak lurus berubah beraturan yang diperlambat oleh gravitasi pada sumbu y. Benda akan mencapai ketinggian maksimum dan jarak horizontal maksimum sebelum jatuh kembali ke tanah.
Dokumen tersebut membahas tentang gerak melingkar (rotasi) yang meliputi definisi, persamaan, dan contoh soalnya. Gerak melingkar adalah gerak dengan lintasan berbentuk lingkaran yang dapat dijelaskan dengan koordinat polar, kecepatan sudut, percepatan sentripetal, dan gaya sentripetal. Ada dua jenis gerak melingkar yaitu gerak melingkar beraturan dan berubah beraturan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
CAHAYA DAN ALAT OPTIK
FISIKA SMP KELAS VIII
Oleh :
NAMA : AJENG RIZKI RAHMAWATI
NIM : 4201412026
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
2. Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Pekalongan
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VIII / Semester 2
Materi Ajar : Cahaya dan Alat Optik
Sub Materi : Cermin Datar
Alokasi Waktu : 20 menit
A. STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk
teknologi sehari-hari
B. KOMPETENSI DASAR
6.3 Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan
lensa
C. INDIKATOR
1. Melukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan oleh cermin datar
2. Menghitung jumlah bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar
3. Menghitung tinggi cermin agar dapat mellihat seluruh bayangan
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pembentukan bayangan pada cermin dengan kritis.
2. Siswa dapat melukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan oleh lensa
dengan teliti.
E. Materi
1. Cermin Datar
F. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif
Model Pendekatan : Inquiry
Metode Pembelajaran : Eksperimen, Diskusi, Ceramah
3. G. Alat dan Bahan Mengajar
1. Alat Percobaan
2 buah cermin datar
Plester perekat
Busur derajat
Jarum pentul
2. Lembar Kerja Siswa
H. Sumber Belajar
1. Buku IPA SMP kelas VIII
I. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa
Guru Mengondisikan kelas dan pembiasaan
Mengecek kehadiran/ presensi peserta didik
Guru bertanya “apakah kalian tadi pagi sebelum
berangkat ke sekolah bercermin?”
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menyampaikan indikator yang ingin dicapai
3 menit
Kegiatan Inti Guru membagi kelas menjadi 4 kelompok, setiap
kelompok terdiri dari 5 orang
Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) ke setiap
kelompok
Guru membimbing peserta didik dalam diskusi
Guru mempersilahkan perwakilan dari kelompok
masing-masing untuk menjawab hasil diskusinya
Guru mengkondisikan kelas agar peserta didik kembali
ke tempat duduk semula
Guru memberikan materi tentang cermin datar
Guru membagikan soal yang akan dikerjakan secara
individu
15 menit
4. Penutup Guru bersama siswa membuat rangkuman hasil
pembelajaran
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan
do’a.
2 menit
J. PENILAIAN
Metode Penilaian Bentuk Instrumen
Afektif Lembar pengamatan Sikap dan Rubrik
Kognitif Lembar Kerja Siswa dan Tes Uraian
Pekalongan, 4 Juni 2015
Mengetahui,
Kepala SMP Negeri 1 Pekalongan Guru Mata Pelajaran IPA
Mohamad Ariyanto, S.Pd Ajeng Rizki Rahmawati
NIP. 196108171984031010 NIM.4201412026
5. Lampiran 1
Cermin Datar
Pernahkah kamu bercermin? Pada cermin kamu dapat melihat bayangan dirimu dan bayangan
benda-benda lainnya. Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena
permukaannya bersifat rata dan bening. Bagaimana bayangan pada cermin datar terbentuk?
Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar datang tegak lurus
terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar terlihat bahwa bayangan
pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar-sinar pantulnya. Ketika bercermin, kamu
dapat melihat bayangan kamu seolah-olah ada di belakang cermin. Namun sebenarnya,
bayanganmu tidak ada di belakang cermin. Bayangan yang seperti ini dinamakan bayangan
maya.
Perhatikan kembali ketika kamu sedang bercermin. Ternyata arah bayangan yang dibentuk
oleh cermin berkebalikan dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, tangan kananmu yang
sedang memegang sisir menjadi tangan kiri pada bayangan, dan sebaliknya. Dapatkah kamu
menjelaskan mengapa terjadi demikian?
Lukisan bayangan pada cermin datar
Lukisan bayangan pada cermin datar dapat dilihat pada gambar berikut.
6. Untuk melukis bayangan digunakan aturan hukum pemantulan.
Sifat bayangan:
a. maya/semu/virtuil
b. tegak
c. sama besar
Panjang Cermin Minimum
Agar seluruh bayangan terlihat pada cermin datar, maka panjang cermin (ρ) adalah setengah
dari tinggi benda (ho)
dengan :
7. ρ= panjang cermin (m)
ho = tinggi benda (m)
Tinggi cermin yang diperlukan untuk melihat seluruh bayangan anak adalah setengah tinggi
anak tersebut.
Dua Buah Cermin Datar yang Membentuk Sudut
Jumlah bayangan yang dihasilkan kedua cermin dihitung dengan rumus:
dengan :
n = jumlah bayangan
α = sudut antara kedua cermin datar (o)
8. Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa
(LKS)
PERCOBAAN CERMIN DATAR
Kelompok :
Anggota :
Permasalahan
Bagaimana kamu dapat memperbanyak bayangan sebuah benda ?
Alat dan Bahan
1. 2 buah cermin datar
2. Plester perekat
3. Busur derajat
4. Jarum pentul
Langkah Kerja
1. Letakkan dua buah cermin datar secara berdampingan dan lengketkan keduanya
dengan plester perekat sehingga kedua cermin itu dapat dibuka dan ditutup. Tandai
kedua cermin itu dengan R dan L seperti yang ditunjukkan pada gambar.
2. Letakkan cermin-cermin itu berdiri pada selembar kertas, dan dengan menggunakan
9. busur derajat, buat kedua cermin itu sampai membentuk sudut 300. Tandai posisi
cermin R pada kertas.
3. Bagaimakah jika jarum pentol dan tempatkan di depan cermin R?
4. Berapakah jumlah bayangan jarum pentul yang kamu lihat pada cermin R dan L ?
Jangan kamu pindahkan penjepit kertas itu.
Berapakah jumlah bayangan pada saat kamu membuka cermin secara perlahan sampai
90
0
dan kemudian 120
0
Buat sebuah tabel data untuk mencatat jumlah bayangan yang dapat kamu lihat di
cermin R dan L pada posisi 30
0
, 90
0
, dan 120
0
.
Data Pengamatan
Sudut antara 2 cermin
Jumlah bayangan
R L
30
90
120
Analisis
Susunan cermin tersebut menciptakan suatu bayangan dari sebuah
lingkaran utuh yang terbagi menjadi beberapa petak. Berapa banyak petak
yang kamu amati dengan sudut 30
0
, 90
0
, dan 120
0
? Dan tentukan rumus untuk
mencari jumlah bayangan dengan menggunakan cermin datar ! Diskusikan
dengan kelompok kalian !
Jawab :
10. Lampiran 3
Lembar Pengamatan Afektif
No. Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor NAKritis Bekerja Sama Teliti
4 3 2 4 3 2 4 3 2
1
2
3
4
Pedoman Penilaian :
Skor 4 = Memenuhi semua kriteria
Skor 3 = Memenuhi 2 kriteria
Skor 2 = Memenuhi 1 kriteria
Rubrik Penilaian Perilaku
No Aspek yang dinilai Kriteria
1 Kritis Siswa aktif bertanya ketika kegiatan belajar mengajar
Siswa mencari referensi untuk memecahkan masalah
Siswa bertukar pikiran dengan siswa lain
2 Bekerja sama Siswa aktif dalam diskusi kelompok
Siswa mengungkapkan pendapatnya
Siswa bersama-sama mengerjakan tugas kelompok
3 Teliti Siswa mengerjakan soal dengan tepat
Siswa tidak ceroboh dalam diskusi
Siswa memperhatikan jalannya kegiatan beajar mengajar
𝑵𝑨 =
𝒔𝒌𝒐𝒓
𝟏𝟐
× 𝟏𝟎𝟎%
11. Lampiran 5
Kisi-kisi Latihan Soal
Kompetensi dasar Materi Indikator Soal
6.3 Menyelidiki sifat-sifat
cahaya dan hubungannya
dengan berbagai bentuk
cermin dan lensa
Cermin Datar 1. Menghitung jarak bayangan, jarak
benda ke bayangan, perbesaran, dan sifat
bayangan.
2. Menghitung jumlah bayangan yang
dibentuk oleh dua cermin dengan sudut
terntentu.
3. Menjelaskan perbedaan perambatan
bunyi di udara, zat cair, dan zat padat.
4. Menghitung ketinggian cermin agar
dapat melihat bayangan secara penuh.
Pedoman Penskoran
1. Lembar Diskusi Siswa
Jika siswa menjawab dengan tepat skor 10
Jika siswa menjawab dengan tidak tepat skor 5
Jika siswa tidak menjawab skor 0
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 =
𝒔𝒌𝒐𝒓
𝟑𝟎
× 𝟏𝟎𝟎%
2. Tes Tertulis
Jika siswa menjawab dengan tepat skor 2
Jika siswa menjawab tidak tepat skor 1
Jika siswa tidak menjawab skor 0
𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 𝑨𝒌𝒉𝒊𝒓 =
𝒔𝒌𝒐𝒓
𝟏𝟎
× 𝟏𝟎𝟎%
12. Latihan Soal
1. Sebuah benda berada 200 cm di depan sebuah cermin datar. Tentukan:
a) jarak bayangan
b) jarak benda dengan bayangan
c) perbesaran bayangan
d) sifat bayangan
2. Dua buah cermin disusun hingga membentuk sudut 60°.
Tentukan jumlah bayangan benda yang terbentuk oleh susunan cermin tersebut!
3. Seorang anak memiliki tinggi 160 cm. Berapakah ketinggian cermin datar yang
diperlukan agar anak tadi dapat melihat bayangan seluruh tubuhnya?
13. Latihan Soal
1. Sebuah benda berada 200 cm di depan sebuah cermin datar. Tentukan:
a) jarak bayangan
b) jarak benda dengan bayangan
c) perbesaran bayangan
d) sifat bayangan
2. Dua buah cermin disusun hingga membentuk sudut 60°.
Tentukan jumlah bayangan benda yang terbentuk oleh susunan cermin tersebut!
3. Seorang anak memiliki tinggi 160 cm. Berapakah ketinggian cermin datar yang
diperlukan agar anak tadi dapat melihat bayangan seluruh tubuhnya?
14. SILABUS SMP Kelas VII Semester 2 Materi Cahaya dan Alat Optik
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
BelajarTeknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
6.3 Menyelidiki
sifat-sifat
cahaya
dan
hubungan
nya
dengan
berbagai
bentuk
cermin
dan lensa
Cahaya dan
Alat Optik
Melakukan pengamatan
tentang jalannya sinar
untuk menentukan sifat
perambatan cahaya.
Melakukan percobaan
tentang pemantulan
cahaya dan pembiasan
cahaya
Menggali informasi dari
nara sumber untuk
mengenal sifatsifat
bayangan pada cermin
dan lensa
Menjelaskan hukum
pemantulan yang
diperoleh melalui
percobaan
Menjelaskan hukum
pembiasan yang
diperoleh berdasarkan
percobaan
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-
sifatbayangan pada
cermin datar
Mendeskripsikan proses
pembentukan dan sifat-
sifatbayangan pada
cermin datar
Penugasan
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes tulis
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
Tes uraian
Bagaimanakah bunyi
hukum pemantulan
cahaya ?
Bagaimanakah bunyi
hukum pembiasan
cahaya?
Lukiskan pembentukan
bayangan pada cermin
datar
6x40’ Buku siswa,
buku
referensi,