SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
TEORI KLASIK

• TIDAK MENYUKAI CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM PENGATURAN
JALANNYA RODA
PEREKONOMIAN

( INTERAKSI

antara SUPPLY & DEMAND → MEKANISME PASAR)
• DUA PRINSIP POKOK YANG MELANDASI TEORI KLASIK
• HUKUM PASAR SAY “SUPPLY CREATES ITS OWN DEMAND”
(Pengamatan pada Ekonomi BARTER)
• TEORI KUANTITAS UANG/ PERSAMAAN PERTUKARAN
MV = PT
JML UANG BEREDAR

BESARAN SECARA NOMINAL
HUKUM PASAR SAY
“SUPPLY CREATES ITS OWN DEMAND” → PEREKONOMIAN “BARTER”
• Setiap kali produk tercipta dan dibawa ke pasar, tercipta pendapatan riil bagi
pemilik faktor produksi dengan sekaligus akan menimbulkan permintaan akan
produk lain yang nilainya” sama besar”.
• Pengangguran sumber-daya tidak akan terjadi, kalaupun terjadi, sifatnya
hanya sementara (selalu dalam kondisi “full employment “).
• Dalam ekonomi yang menggunakan uang, kelebihan permintaan atau
penawaran produk akan diimbangi dengan terjadinya kelebihan penawaran
dan permintaan uang.
• * Kelebihan permintaan produk karena kelebihan jumlah uang yg beredar.
• * Kelebihan penawaran produk sejalan dengan kelebihan permintaan uang.
TEORI KUANTITAS UANG
↓
(PERSAMAAN PERTUKARAN)
MV = PT

MV = Banyaknya jumlah uang beredar yg dipergunakan dalam melancarkan
jalannya transaksi dagang di pasar yg besarnya secara nominal = PT
M = jumlah uang beredar → variabel eksogen
V = kecepatan peredaran uang untuk transaksi
P = harga rata-rata atau angka indeks harga produk
T = volume transaksi, tergantung pada pendapatan riil
•Perubahan jumlah uang beredar menyebabkan perubahan harga (P) secara
langsung dan proporsional.
•Disisi lain, harga (P) secara luwes akan mendorong jumlah uang beredar selalu
sama dengan jumlah uang yang diminta .
PENJABARAN TEORI KLASIK
PASAR TENAGA KERJA

PASAR PRODUKSI

PASAR UANG
STRUKTUR EKONOMI VERSI TEORI KLASIK
YS

YS
A

YFE

YFE

III

II
0

TKFE

TK

0

P1

P2

M1 V

M2V
P

U

E
I

U2

IV

U1
O

TKFE

TK

0

P1

P2

P
PENJELASAN GRAFIK STRUKTUR EKONOMI
VERSI TEORI KLASIK
I.

Interaksi antara kurva penawaran tenaga kerja (TKS) dan kurva permintaan
tenaga kerja (TKD) akan menghasilkan jumlah tenaga kerja dan upah riil
pada kondisi kesempatan kerja penuh (full employment), TKFE dan

II. Menggunakan fungsi produksi agregat
, akan dapat
dicari output “maksimal“ pada kesempatan kerja penuh :YFE
III. Harga (P) dapat dicari setelah diperoleh YFE melalui teori kuantitas uang
MV=PT. (Perhatikan luas segiempat OP, AYFE). Luas segiempat tersebut
adalah P1YFE atau M1V= P1YFE. Apabila jumlah uang beredar bertambah dari
M1 menjadi M2 , maka P1 juga naik menjadi P2, karena V dan YFE adalah
konstan.
IV. Upah nominal (U) dapat dicari setelah P dan

diketahui melalui rumus :
SIFAT DIKOTOMI PADA STRUKTUR EKONOMI KLASIK
•PERUBAHAN JUMLAH UANG BEREDAR DARI M1 → M2 MENGAKIBATKAN
PERUBAHAN HARGA P dari P1 → P2 dengan Upah Nominal U1 → U2
→ U dan P adalah variabel moneter (nominal)
•PADA GRAFIK I DAN II perubahan jumlah uang beredar M1 → M2 tidak merubah
YFE dan
YFE dan

. =================== YFE adalah output maksimal
=================== adalah variabel riil.

•Perubahan pada variabel moneter hanya berakibat pada pasar uang (sektor
moneter), sedangkan sektor riil tidak ikut berubah.
↓
DIKOTOMI
PERUBAHAN PENAWARAN TENAGA KERJA
YS

YS

<
<

Y FE
’

YFE

>

Y’FE

>

YFE

II

>

III
MV

0

0

P’

P

P

>
>

TK

>

E’

>
TKFE TK’
FE

I

>

U

>

<
<

E

U1

0

IV

P’ P

P
PENJELASAN
(Meningkatnya Penawaran TK)
•Meningkatnya Penawaran TK maka kurva TKS bergeser kekanan menjadi TKs‘
oUpah riil
turun menjadi
---- (I)
oOutput meningkat dan YFE menjadi Y’FE --- (II)
•Meningkatnya output YFE → Y’FE dengan jumlah uang beredar/ permintaan
sama mengakibatkan harga turun dari P menjadi P’ --- (III)
•Turunnya harga P menjadi P’, maka garis dan titik 0 akan berputar ke kanan,
dan mengakibatkan turunnya upah nominal U dari U menjadi U1 (IV)
•Turunnya U menjadi U1 dengan proporsi yg lebih besar daripada turunnya harga
dari P menjadi P1 agar
turun menjadi
•Penambahan jumlah penduduk → meningkatnya penawaran tenaga kerja
(TKs) mengganggu keseimbangan → terjadi keseimbangan baru E’ kesempatan
kerja penuh tetap akan tercapai
STRUKTUR EKONOMI KLASIK
(Peningkatan produktivitas/ Permintaan TK)
Ys

>

Ys2

Ys1

>

Ys
Ys2

>
>

Ys1

MV
TK

0

P2

P1

P

>

>

O

>

U2

>
TKD

TK2 TK

0

>

U1

>

TK1

>

>

0

TKD’

>

TKS

P2

P1

P
PENJELASAN
Peningkatan Produktivitas/ Permintaan Tenaga Kerja
•Peningkatan produktivitas/ permintaan TK
•Peningkatan Tenaga Kerja, TKD → TKD‘ --- (I)
•Peningkatan produktivitas (output) : YS1 → YS2 --- (II)
•Peningkatan produk/ penawaran komoditi bertambah, tetapi jumlah uang
beredar tetap.
•Harga turun : P1 → P2 --- (III)
•Upah riil

meningkat :

→

--- (IV)

•U dapat meningkat/ atau tidak, karena harga turun P → P1
•Upah riil

meningkat → kesejahteraan buruh meningkat, dengan “asumsi”,

tambahan penduduk/ TK tidak menyerap seluruh peningkatan “output”
PENYEMPURNAAN TEORI KLASIK
• Pendekatan Saldo Kas Cambridge
•Fungsi uang bukan hanya sebagai alat tukar
•Fungsi uang sebagai penimbun kekayaan
MD = k PY
MD = permintaan saldo kas (tunai)
P = tingkat harga rata-rata
Y = pendapatan nasional riil
K = faktor proporsionalitas
•Pasar Modal
S = S(i)
I = I(i)
S=I

“Loanable Funds Theory”
S = Pemasukan dana di pasar modal
I = permintaan dana di pasar tersebut
PERMINTAAN DAN PENAWARAN DANA
i
S
S1

i0
i1
I
0

S0 = I0 S1 = I1

I, S

P

P1

2. Apabila investasi (I) tidak bertambah,
maka akan menurunkan tingkat bunga
i o → i1

3. Output pada kesempatan kerja penuh
YFE adalah maksimum, permintaan
agregat tanpa diikuti peningkatan
penawaran, hingga akan menaikan
harga :
P → P1

YFE

MV

1. Penambahan jumlah uang beredar,
meningkatkan jumlah uang yang
dipinjamkan/ ditawarkan
S → S1

M1V
P

4. Kenaikan harga (P → P1) proporsional
DIKOTOMI DALAM MODEL KLASIK
• PERUBAHAN DALAM SEKTOR RIIL AKAN MEMBAWA PENGARUH PADA SEKTOR
MONETER, TETAPI PERUBAHAN PADA SEKTOR MONETER “TIDAK” AKAN MEMBAWA
PENGARUH PADA SEKTOR RIIL
SEKTOR RIIL : 7 VARIABEL

SEKTOR MONETER : 3 VARIABEL

Pasar TK :

Pasar Uang :

MD = MS
Fungsi Produksi :
Pasar Modal : S = S (i)
I = I (i)
S=I
PERANGKAP LIKUIDITAS
(LIQUIDITY TRAP)
•Sebagai kecaman atas teori klasik yang tidak memperhatikan adanya
permintaan uang untuk “spekulasi” yang merupakan fungsi suku bunga.
•Pada kondisi dimana suku bunga” sangat rendah” dan tidak akan” turun” lagi
→ orang lebih suka/ memilih uang tunai daripada obligasi.
i

i

I
S

ik

A

Permintaan uang
(S, I)

B

i

~

0
S, I
0
S, I
•Kesenjangan antara S dan I → dibawah FE
•Permintaan uang menjadi sangat
•I kekanan
besar → tidak terhingga
Tidak akan terjadi
S kekiri
CONTOH SOAL
Diketahui :
a.Jumlah uang beredar = 1008
b.0,02 TKD = 23 –
c.YS = 30 TK – 0,04 TK2
d.Kecepatan uang beredar V = 5
e.0,05 TKS =

-12,5

Hitung
Upah Nominal “U”
jawab

* Dalam keseimbangan

TKD = TKS

* TKD = TKS = 1150 – 1000 = 150 orang
* YS = 30 TK – O,O4 TK2 = 30 x 150 – 0,04 (150)2
= 4500 – 900 = 3600 Satuan produk
* MV = PY → 1,008 x 5 = P x 3600 → P = I, 4
*

→

U = 20 x 1,4 = 28

satuan uang

More Related Content

What's hot

Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Yesica Adicondro
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatHaidar Bashofi
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5Yesica Adicondro
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatRizki Prisandi
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranMuhammad Rafi Kambara
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Nimas Putri
 
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelBAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelAnggi Indrianti
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsMuhammad Rafi Kambara
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIBiyah Djauhar
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroDissa MeLina
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatHaidar Bashofi
 

What's hot (19)

Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
 
Permintaan agregat
Permintaan agregatPermintaan agregat
Permintaan agregat
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
April ekonomi
April ekonomiApril ekonomi
April ekonomi
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
 
ekonomi mikro sesi 2 sadono
ekonomi mikro sesi 2 sadonoekonomi mikro sesi 2 sadono
ekonomi mikro sesi 2 sadono
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 
Slide zie
Slide zieSlide zie
Slide zie
 
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan PengangguranPenawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
Penawaran Agregat dan Tradeoff Jangka Pendek antara Inflasi dan Pengangguran
 
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
Ekonomi Teknik (Analisa IS-LM)
 
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabelBAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
BAB. 4 Model produksi dengan dua faktor produksi variabel
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMIANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
ANALISIS KESEIMBANGAN EKONOMI
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregatPermintaan dan penawaran agregat
Permintaan dan penawaran agregat
 

Similar to TEORI KLASIK

MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13Maria Kalista
 
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi MikroZulfikarRamadhan9
 
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi MikroZulfikarRamadhan9
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptsayifullahsayifullah
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatHaidar Bashofi
 
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptxTEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptxSenLord
 
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfEkomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfDandaTPC
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxtrendaardianti
 
Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada model statis)
Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada  model statis)Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada  model statis)
Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada model statis)Hendra Hadiwijaya
 
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxPPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxtrendaardianti
 
KESEIMBANGAN PADA MODEL STATIS
KESEIMBANGAN PADA MODEL STATISKESEIMBANGAN PADA MODEL STATIS
KESEIMBANGAN PADA MODEL STATISHendra Hadiwijaya
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroImo Priyanto
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxDindaSyahdaini
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Annisa Khoerunnisya
 

Similar to TEORI KLASIK (20)

MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13
MATERI PENGANTAR EKONOMI MIKRO KELOMPOK 13
 
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
 
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi MikroKumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
Kumpulan Tugas teori pengantar Ekonomi Mikro
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
2 MEKANISME PASAR.pptx
2 MEKANISME PASAR.pptx2 MEKANISME PASAR.pptx
2 MEKANISME PASAR.pptx
 
Keseimbangan is lm
Keseimbangan is lmKeseimbangan is lm
Keseimbangan is lm
 
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.pptBuilding ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
Building ISLM Model, presented by Prof Mankiw 6Mankiw10.ppt
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregatSep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
Sep 204 slide_minggu_ke_-_12_-_penawaran_agregat
 
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptxTEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx
TEORI KEYNES PASAR TENAGA KERJA_4 (1).pptx
 
Keseimbangan pasar
Keseimbangan pasarKeseimbangan pasar
Keseimbangan pasar
 
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdfEkomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
Ekomakro 8 PPt Danda_2210223037.pdf
 
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptxTUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
TUGAS AKHIR PPT ILMU EKONOMI MIKRO KELOMPOK 8.pptx
 
Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada model statis)
Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada  model statis)Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada  model statis)
Persentasi ekonomi makro (keseimbangan pada model statis)
 
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptxPPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
PPT Ekonomi Mikro Kelompok 8 buku Dr.Sigit Sardjono.pptx
 
Persentasi ekonomi makro
Persentasi ekonomi makroPersentasi ekonomi makro
Persentasi ekonomi makro
 
KESEIMBANGAN PADA MODEL STATIS
KESEIMBANGAN PADA MODEL STATISKESEIMBANGAN PADA MODEL STATIS
KESEIMBANGAN PADA MODEL STATIS
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptxPPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
PPT Kel. 4 Permintaan Agegat II.pptx
 
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
Mikroekonomi bab1+2 klmpok1_akuntansi1
 

More from Selfia Dewi

Sim sistem informasi manufaktur
Sim sistem informasi manufakturSim sistem informasi manufaktur
Sim sistem informasi manufakturSelfia Dewi
 
Sim sistem informasi eksekutif
Sim sistem informasi eksekutif Sim sistem informasi eksekutif
Sim sistem informasi eksekutif Selfia Dewi
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSelfia Dewi
 
Sim aplikasi web
Sim aplikasi webSim aplikasi web
Sim aplikasi webSelfia Dewi
 
Sim sistem penunjang kebutuhan
Sim sistem penunjang kebutuhanSim sistem penunjang kebutuhan
Sim sistem penunjang kebutuhanSelfia Dewi
 
Sim marketing informasi system
Sim marketing informasi systemSim marketing informasi system
Sim marketing informasi systemSelfia Dewi
 
Sim keamanan sistem informasi
Sim keamanan sistem informasiSim keamanan sistem informasi
Sim keamanan sistem informasiSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...Selfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methodsAkuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methodsSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungAkuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifoAkuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifoSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikAkuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoSelfia Dewi
 
Msdm bab v tunjangan dan pelayanan
Msdm bab v tunjangan dan pelayananMsdm bab v tunjangan dan pelayanan
Msdm bab v tunjangan dan pelayananSelfia Dewi
 
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuanganMsdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuanganSelfia Dewi
 
Msdm bab iii perencanaan kompensasi rev
Msdm bab iii perencanaan kompensasi revMsdm bab iii perencanaan kompensasi rev
Msdm bab iii perencanaan kompensasi revSelfia Dewi
 
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenSelfia Dewi
 
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biayaAkuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biayaSelfia Dewi
 

More from Selfia Dewi (20)

Sim sistem informasi manufaktur
Sim sistem informasi manufakturSim sistem informasi manufaktur
Sim sistem informasi manufaktur
 
Sim sistem informasi eksekutif
Sim sistem informasi eksekutif Sim sistem informasi eksekutif
Sim sistem informasi eksekutif
 
Sim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusiaSim sistem informasi sumber daya manusia
Sim sistem informasi sumber daya manusia
 
Sim aplikasi web
Sim aplikasi webSim aplikasi web
Sim aplikasi web
 
Sim sistem penunjang kebutuhan
Sim sistem penunjang kebutuhanSim sistem penunjang kebutuhan
Sim sistem penunjang kebutuhan
 
Sim marketing informasi system
Sim marketing informasi systemSim marketing informasi system
Sim marketing informasi system
 
Sim keamanan sistem informasi
Sim keamanan sistem informasiSim keamanan sistem informasi
Sim keamanan sistem informasi
 
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
Akuntansi biaya bab 14 . menghitung harga pokok produksi berdasarkan activity...
 
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methodsAkuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
Akuntansi biaya bab 13 . menghitung biaya semi variabel least cost methods
 
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendahAkuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
Akuntansi biaya bab 12 . menghitung biaya semi variabel tertinggi terendah
 
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsungAkuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
Akuntansi biaya bab 10 . menghitung biaya tenaga kerja langsung
 
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifoAkuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
Akuntansi biaya bab 9 . menghitung biaya bahan baku metode lifo
 
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrikAkuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
Akuntansi biaya bab 7 pembebanan biaya overhead pabrik
 
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifoAkuntansi biaya  bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
Akuntansi biaya bab 8 . menghitung biaya bahan baku metode fifo
 
Msdm bab v tunjangan dan pelayanan
Msdm bab v tunjangan dan pelayananMsdm bab v tunjangan dan pelayanan
Msdm bab v tunjangan dan pelayanan
 
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuanganMsdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
Msdm bab iv pembayaran kinerja dan insentif keuangan
 
Msdm bab iii perencanaan kompensasi rev
Msdm bab iii perencanaan kompensasi revMsdm bab iii perencanaan kompensasi rev
Msdm bab iii perencanaan kompensasi rev
 
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemenAkuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
Akuntanis biaya bab 4 metode harga pokok proses diolah 2 departemen
 
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemenAkuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
Akuntansi biaya bab 3 metode harga pokok proses 1 departemen
 
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biayaAkuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
Akuntansi biaya bab 1.konsep dan terminologi biaya
 

Recently uploaded

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

TEORI KLASIK

  • 1. TEORI KLASIK • TIDAK MENYUKAI CAMPUR TANGAN PEMERINTAH DALAM PENGATURAN JALANNYA RODA PEREKONOMIAN ( INTERAKSI antara SUPPLY & DEMAND → MEKANISME PASAR) • DUA PRINSIP POKOK YANG MELANDASI TEORI KLASIK • HUKUM PASAR SAY “SUPPLY CREATES ITS OWN DEMAND” (Pengamatan pada Ekonomi BARTER) • TEORI KUANTITAS UANG/ PERSAMAAN PERTUKARAN MV = PT JML UANG BEREDAR BESARAN SECARA NOMINAL
  • 2. HUKUM PASAR SAY “SUPPLY CREATES ITS OWN DEMAND” → PEREKONOMIAN “BARTER” • Setiap kali produk tercipta dan dibawa ke pasar, tercipta pendapatan riil bagi pemilik faktor produksi dengan sekaligus akan menimbulkan permintaan akan produk lain yang nilainya” sama besar”. • Pengangguran sumber-daya tidak akan terjadi, kalaupun terjadi, sifatnya hanya sementara (selalu dalam kondisi “full employment “). • Dalam ekonomi yang menggunakan uang, kelebihan permintaan atau penawaran produk akan diimbangi dengan terjadinya kelebihan penawaran dan permintaan uang. • * Kelebihan permintaan produk karena kelebihan jumlah uang yg beredar. • * Kelebihan penawaran produk sejalan dengan kelebihan permintaan uang.
  • 3. TEORI KUANTITAS UANG ↓ (PERSAMAAN PERTUKARAN) MV = PT MV = Banyaknya jumlah uang beredar yg dipergunakan dalam melancarkan jalannya transaksi dagang di pasar yg besarnya secara nominal = PT M = jumlah uang beredar → variabel eksogen V = kecepatan peredaran uang untuk transaksi P = harga rata-rata atau angka indeks harga produk T = volume transaksi, tergantung pada pendapatan riil •Perubahan jumlah uang beredar menyebabkan perubahan harga (P) secara langsung dan proporsional. •Disisi lain, harga (P) secara luwes akan mendorong jumlah uang beredar selalu sama dengan jumlah uang yang diminta .
  • 4. PENJABARAN TEORI KLASIK PASAR TENAGA KERJA PASAR PRODUKSI PASAR UANG
  • 5. STRUKTUR EKONOMI VERSI TEORI KLASIK YS YS A YFE YFE III II 0 TKFE TK 0 P1 P2 M1 V M2V P U E I U2 IV U1 O TKFE TK 0 P1 P2 P
  • 6. PENJELASAN GRAFIK STRUKTUR EKONOMI VERSI TEORI KLASIK I. Interaksi antara kurva penawaran tenaga kerja (TKS) dan kurva permintaan tenaga kerja (TKD) akan menghasilkan jumlah tenaga kerja dan upah riil pada kondisi kesempatan kerja penuh (full employment), TKFE dan II. Menggunakan fungsi produksi agregat , akan dapat dicari output “maksimal“ pada kesempatan kerja penuh :YFE III. Harga (P) dapat dicari setelah diperoleh YFE melalui teori kuantitas uang MV=PT. (Perhatikan luas segiempat OP, AYFE). Luas segiempat tersebut adalah P1YFE atau M1V= P1YFE. Apabila jumlah uang beredar bertambah dari M1 menjadi M2 , maka P1 juga naik menjadi P2, karena V dan YFE adalah konstan. IV. Upah nominal (U) dapat dicari setelah P dan diketahui melalui rumus :
  • 7. SIFAT DIKOTOMI PADA STRUKTUR EKONOMI KLASIK •PERUBAHAN JUMLAH UANG BEREDAR DARI M1 → M2 MENGAKIBATKAN PERUBAHAN HARGA P dari P1 → P2 dengan Upah Nominal U1 → U2 → U dan P adalah variabel moneter (nominal) •PADA GRAFIK I DAN II perubahan jumlah uang beredar M1 → M2 tidak merubah YFE dan YFE dan . =================== YFE adalah output maksimal =================== adalah variabel riil. •Perubahan pada variabel moneter hanya berakibat pada pasar uang (sektor moneter), sedangkan sektor riil tidak ikut berubah. ↓ DIKOTOMI
  • 8. PERUBAHAN PENAWARAN TENAGA KERJA YS YS < < Y FE ’ YFE > Y’FE > YFE II > III MV 0 0 P’ P P > > TK > E’ > TKFE TK’ FE I > U > < < E U1 0 IV P’ P P
  • 9. PENJELASAN (Meningkatnya Penawaran TK) •Meningkatnya Penawaran TK maka kurva TKS bergeser kekanan menjadi TKs‘ oUpah riil turun menjadi ---- (I) oOutput meningkat dan YFE menjadi Y’FE --- (II) •Meningkatnya output YFE → Y’FE dengan jumlah uang beredar/ permintaan sama mengakibatkan harga turun dari P menjadi P’ --- (III) •Turunnya harga P menjadi P’, maka garis dan titik 0 akan berputar ke kanan, dan mengakibatkan turunnya upah nominal U dari U menjadi U1 (IV) •Turunnya U menjadi U1 dengan proporsi yg lebih besar daripada turunnya harga dari P menjadi P1 agar turun menjadi •Penambahan jumlah penduduk → meningkatnya penawaran tenaga kerja (TKs) mengganggu keseimbangan → terjadi keseimbangan baru E’ kesempatan kerja penuh tetap akan tercapai
  • 10. STRUKTUR EKONOMI KLASIK (Peningkatan produktivitas/ Permintaan TK) Ys > Ys2 Ys1 > Ys Ys2 > > Ys1 MV TK 0 P2 P1 P > > O > U2 > TKD TK2 TK 0 > U1 > TK1 > > 0 TKD’ > TKS P2 P1 P
  • 11. PENJELASAN Peningkatan Produktivitas/ Permintaan Tenaga Kerja •Peningkatan produktivitas/ permintaan TK •Peningkatan Tenaga Kerja, TKD → TKD‘ --- (I) •Peningkatan produktivitas (output) : YS1 → YS2 --- (II) •Peningkatan produk/ penawaran komoditi bertambah, tetapi jumlah uang beredar tetap. •Harga turun : P1 → P2 --- (III) •Upah riil meningkat : → --- (IV) •U dapat meningkat/ atau tidak, karena harga turun P → P1 •Upah riil meningkat → kesejahteraan buruh meningkat, dengan “asumsi”, tambahan penduduk/ TK tidak menyerap seluruh peningkatan “output”
  • 12. PENYEMPURNAAN TEORI KLASIK • Pendekatan Saldo Kas Cambridge •Fungsi uang bukan hanya sebagai alat tukar •Fungsi uang sebagai penimbun kekayaan MD = k PY MD = permintaan saldo kas (tunai) P = tingkat harga rata-rata Y = pendapatan nasional riil K = faktor proporsionalitas •Pasar Modal S = S(i) I = I(i) S=I “Loanable Funds Theory” S = Pemasukan dana di pasar modal I = permintaan dana di pasar tersebut
  • 13. PERMINTAAN DAN PENAWARAN DANA i S S1 i0 i1 I 0 S0 = I0 S1 = I1 I, S P P1 2. Apabila investasi (I) tidak bertambah, maka akan menurunkan tingkat bunga i o → i1 3. Output pada kesempatan kerja penuh YFE adalah maksimum, permintaan agregat tanpa diikuti peningkatan penawaran, hingga akan menaikan harga : P → P1 YFE MV 1. Penambahan jumlah uang beredar, meningkatkan jumlah uang yang dipinjamkan/ ditawarkan S → S1 M1V P 4. Kenaikan harga (P → P1) proporsional
  • 14. DIKOTOMI DALAM MODEL KLASIK • PERUBAHAN DALAM SEKTOR RIIL AKAN MEMBAWA PENGARUH PADA SEKTOR MONETER, TETAPI PERUBAHAN PADA SEKTOR MONETER “TIDAK” AKAN MEMBAWA PENGARUH PADA SEKTOR RIIL SEKTOR RIIL : 7 VARIABEL SEKTOR MONETER : 3 VARIABEL Pasar TK : Pasar Uang : MD = MS Fungsi Produksi : Pasar Modal : S = S (i) I = I (i) S=I
  • 15. PERANGKAP LIKUIDITAS (LIQUIDITY TRAP) •Sebagai kecaman atas teori klasik yang tidak memperhatikan adanya permintaan uang untuk “spekulasi” yang merupakan fungsi suku bunga. •Pada kondisi dimana suku bunga” sangat rendah” dan tidak akan” turun” lagi → orang lebih suka/ memilih uang tunai daripada obligasi. i i I S ik A Permintaan uang (S, I) B i ~ 0 S, I 0 S, I •Kesenjangan antara S dan I → dibawah FE •Permintaan uang menjadi sangat •I kekanan besar → tidak terhingga Tidak akan terjadi S kekiri
  • 16. CONTOH SOAL Diketahui : a.Jumlah uang beredar = 1008 b.0,02 TKD = 23 – c.YS = 30 TK – 0,04 TK2 d.Kecepatan uang beredar V = 5 e.0,05 TKS = -12,5 Hitung Upah Nominal “U”
  • 17. jawab * Dalam keseimbangan TKD = TKS * TKD = TKS = 1150 – 1000 = 150 orang * YS = 30 TK – O,O4 TK2 = 30 x 150 – 0,04 (150)2 = 4500 – 900 = 3600 Satuan produk * MV = PY → 1,008 x 5 = P x 3600 → P = I, 4 * → U = 20 x 1,4 = 28 satuan uang