Metode pemelajaran unit, karya wisata, debate, dan role playing semuanya merupakan metode aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman melalui pengalaman nyata atau diskusi kelompok.
IDMPO : SITUS TARUHAN BOLA ONLINE TERPERCAYA & BANYAK BONUS KEMENANGAN DI BAY...
Metode pemelajaran unit
1. METODE PEMELAJARAN UNIT
Pemelajaran unit lebih dikenal dengan istilah “UNIT TEACHING”
merupakan pengajaran yang mengarahkan kegiatan perserta didik pada
pemecahan suatu masalah yang dirumuskan dahulu secara bersama –
sama.
Bisa juga didefinisikan sebagai suatu cara penyajian pelajaran
yang gertitik tolak dari suatu masalah kemudian dibahas dari berbagai
segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan
dan bermakna.
TEORI YANG MENDUKUNG METODE PEMELAJARAN UNIT
Menurut TAREDJA,DDK (1980)
Metode pemelajaran unit adalah suatu cara pemelajaran
dimana siswa dan guru mengarahkan segala kegiatan pada
pemecahan suatu masalah yang dipelajari melalui berbagai segi
yang berhubungan, sehingga pemecahannya secara keseluruhan
dan bermakna.
Menurut SUMANTRI dan PERMANA (1998 / 1999)
1. Keterpaduan antara dua atau lebih masalah, konsep,
keterampilan, tugas, atau ide – ide lain dalam satu bidang studi
2. Keterpaduan beberapa topik atau sub tema dalam berbagai
bidang studi
3. Lintas bidang studi yaitu pemecahan masalah yang melibatkan
pengetahuan atau konsep keterampilan dan sikap yang
tumpang tindih dari beberapa bidang studi
2. LANGKAH –LANGKAH MENGAJAR METODE UNIT TEACHING
A. Kegiatan persiapan
B. Kegiatan pelaksanaan
C. Kegiatan penutup
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE PEGAJARAN UNIT
KELEBIHANNYA
1. Membantu peserta didik lebih berfikir komprehensif
2. Memperluaskan wawasan pererta didik dalam ilmu
pengetahuan dengan keanekaragaman sumber informasi
3. Memperhatikan karakteristik peserta didik secara khusus
4. Menciptakan iklim demoktratis dalam belajar dimana peserta
didik dapat ikut menentukan rencana bersama guru tengtang
topik yang akan di bahas
5. Pengajaran unit disesuaikan dengan tingkat perkembangan,
minat, dan bakat peserta didik sehinga pengajaran akan lebih
bermakna
KELEMAHANNYA
1. Sulit menentukan topik yang sesuai dengan minat, bakat dan
perkembangan anak
2. Memerlukan kecakapan khusus dalam melaksanakan
pengajaran unit
3. Memerlukan biaya yang cukup besar
4. Memerlukan waktu yang cukup lama
3. 5. Kemungkinan pemecahan masalah yang kabur dan dangkal
karena ditinjau dari berbagai disiplin ilmu dan tidak semua
disiplin ilmu dapat dikuasi peserta didik dengan baik
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad ,H.sabri (2007). Strategi belajar mengajar dan micro
teaching duatum teaching . Jakarta.
METODE KARYA WISATA
Metode Karya Wisata adalah metode yang mengajak siswa
langsung pada objek dan memperluaskan wawasan objek yang akan
dipelajari sesuai dengan bidangnya. Dengan kata lain mengunjungi
suatu tempat yang nantinya akan menunjang pengetahuan,
memperkaya pemahaman anak terkait dengan bahan materi yang
mereka pelajari.
Contoh pelajaran IPA mengenai pohon- pohon yang ada dihutan
tropism maka untuk meningkatkan pemahaman anak, guru dapat
melakukan karya wisata dengan membawa anak kekawasan
arborentum atau hutan lindung yang ada didaerah hutan tropis dan
member tugas untuk siswa dengan mencatat nama-nama pohon yang
ada dikawasan itu dan hal-hal yang berkaitan dengan materi sehingga
anak tau langsung dalam hal materi tentang pohon-pohon yang ada di
hutan tropis.
4. TEORI YANG MENDUKUNG METODE KARYA WISATA
Menurut Roestiyah ( 2001)
Karya wisata bukan hanya sekedar rekreasi, tetapi untuk
belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat
kenyataannya, dengan karna itu teknik karya wisata ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu
tempat atau objek tertentu di luar sekolah.
Menurut checep ( 2008)
Metode karya wisata atau widya wisata adalah cara
penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran
diluar kelas.
Menurut mulyasa (2005)
Metode field trip atau karya wisata merupakan suatu
perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk
memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman
langsung dan merupakan bagian intergral dari kurikulum sekolah.
LANGKAH- LANGKAH PELAKSANAAN METODE KARYA WISATA
1. Persiapan
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Pembuatan laporan
5. DAN KELEMAHAN METODE KARYA WISATA
KELEBIHANNYA
1. Siswa dapat mengamati dan mempelajari objek secara
langsung
2. Karya wisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang
memamfaatkan lingkungan nyata dalam pemelajaran
3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreaktivitas anak
4. Siswa dapat pula memperoleh imformasi langsung dari
pengolola hutan lindung terkait dengan objek yang siswa
amati dan pelajari
5. Siswa memperoleh pengalaman yang nyata mengenai objek
studi dalam kegiatan karya wisata
KELEMAHANNYA
1. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang
2. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas
dari pada tujuan utama,sedangkan unsur studinya terabaikan
3. Memperlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap
gerak- gerik anak didik di lapangan
4. Perlu dana yang cukup agar terlaksananya karya wisata
5. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan dan
mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi
permasalahan
6. MODEL PEMBELAJARAN DEBATE
Model Pembelajaran Debate merupakan salah satu metode
pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan
siswa, pada dasarnya Model Pembelajaran Debate ini merupakan
pembelajaran koopreratif, dimana harus melibatkan materi ajar yang
memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka
belajar materi dan bekerja saling tergantung untuk menyelesaikan
tugas. Dalam model pembelajaran debate siswa juga dilatih bagaimana
mengeluarkan pendapat seperti dalam model pembelajaran think pair
and share,perbedaannya adalah dalam model pembelajaran debate
situasi pembelajaran disengaja dibuat dua kelompok, siswa dilatih
mengutarakan pendapat/ pemikiran dan bagaimana mempertahankan
pendapat dengan alasan-alasan yang logis dan dapat dipertangung
jawabkan dan siswa belajar bagaimana menghargai adanya perbedaan
pendapat
TEORI YANG MENDUKUNG MODEL PEMELAJARAN DEBATE
Menurut Davidson dan Warsham ( dalam isjoni , 2011 : 28)
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan
pembelajaran ini beraktivitas yang menginteraksikan
keterampilan soaial.
7. Menurut Slavin ( dalam isjoni, 2011 : 15 )
Menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu
model pembelajaran dimana siswa belajar dan kerja sama dalam
kelompok .
Menurut wildyatini (2006 : 4)
Mentakan bahwa pembelajaran kooperatif Adalah hasil
belajar siswa meningkat dapat menerima berbagai keragaman
dari temannya serta pengembngan keterampilan sosial
LANGKAH- LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN DEBATE
1. Guru membagi siswa menjadi dua kelompok debat,
2. Guru memberikan tugas untuk membaca materi yang akan
diperdebatkan oleh kedua kelompok
3. Setelah selesai membaca materi guru menunjuk salah satu angota
kelompok pro untuk berbicara saat itu kemudian setelah selesai di
tngapi oleh klompok kontrak,demikian seterusnya sampai
sebahagian siswa bisa mengemukakan pendapatnya
4. Inti/ide-ide dari setiap pendapat atau pembicaraan ditulis di
papan pendapat sesuai pendapat sejumlah ide yang diharapkan
5. Guru menambahkan konsep/ide yang belum terungkapkan
6. Dari data-data yang di ungkapkan tersebut mengajak siswa
membuat kesimpulan/rangkuman yang mengacu pada topik yang
ingin di capai
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN DEBATE
8. KELEBIHANNYA
1. Memacu siswa aktif dalam pembelajaran
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara
baik
3. Melatih siswa untuk mengumgkapkan pendapat disertai alasan
4. Mengajar siswa cara menghargai pendapat orang lain
5. Tidak membutuhkan banyak media
KEKURANGANNYA
1. Tidak bisa digunakan untuk semua mata pelajaran ( mata
pelajaran tertentu saj)
2. Pembelajaran kurang menarik,karena hanya adu pendapat dan
mengunakan banyak media
3. Membutuhkan waktu yang cukup lama karena siswa harus
memahami materi terlebih dahulu sebelum melakukan debat
4. Siswa menjadi takut dan tertekan karena harus bisa
berkomunikasi secara langsung untuk mengungkapkan
pendapatnya
MODEL ROYE PLEYING
Model pembelajaran Roye Pleying atau bermain peran adalah
sejenis permainan gerakan yang didalamnya adas tujuan, aturan dan
sekaligus melibatkan unsur senang, dalam roye pleying murid
dikondisikan pada situasi tertentu diluar kelas,Model Pembelajaran
Roye Pleying adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pengajaran
melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
siswa,pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa
9. dengan memerankan sebagai tokoh hidup atau benda mati. Pada
metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan
emosional dan pengamatan indra ke dalam suatu situasi masalah yang
secara nyata dihadapi. Murid diperlukan sebagai subjek pembelajaran
secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa ( bertanya dan
menjawab) bersama teman-teman pada situasi tertentu
TEORI YANG MENDUKUNG MODEL PEMBELAJARAN ROYE PLEYING
Menurut Usman ( 2000 : 4 )
Menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan suatu
proses pembelajaran yang mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai
tujuan tertentu
Menurut sudjana ( 1989 : 30)
Yang termasuk dalam komponen pembelajaran adalah
tujuan, bahan metode dan alat serta penilaian .metode mengajar
yang digunakan guru hampir tidak ada yang sia-sia karena
metode tersebut mendatangkan hasil dalam waktu dekat atau
waktu yang lama
Menurut muhaimin dan wajib ( 1993)
Tujuan diadakan metode ini adalah menjadikan proses dan
hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan
10. menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan
ketentuuan ajaran , menimbulkan gairah belajar bagi anak didik
LANGKAH- LANGKAH PEMBELAJARAN MODEL ROYE PLEYING
1. Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan
2. Menjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu
beberapa hari sebelum pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
3. Guru membentuk kelompok siswa yang angotanya lima orang
4. Member penyelasan tentang kopetensi yang ingin dicapai
5. Memangil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakukan
skenario yang sudah dipersiapkan
6. Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati
skenario yang sudah diperagakan
7. Setelah sesuai ditampilkan masing-masing siswa diberikan lembar
kerja untuk menbahas/member penilaian atas penampilan
masing-masing kelompok
8. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL ROYE PLEYING
KELEBIHANNYA
1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan
siswa, disamping merupakan pengalaman yang menyenangkan
yang sulit untuk dilupakan
11. 2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas
menjadi dinamis dan penuh antusias
3. Membangkitkan gairah dan semagat optimisme dalam diri
siswa serta menumbuhkan sara kebersamaan
4. Siswa dapat terjun langsung untuk memerankan sesuatu yang
akan di bahas dalam proses belajar
KELEMAHANNYA
1. Bermain peran memakan waktu yang banyak
2. Siswa sering mengalami kesulitan untuk memerankan peran
secara baik khususnya jika mereka tidak diarahkan atau tidak
ditugasi dengan baik , siswa perlu mengenal baik apa yang
akan diperankannya
3. Bermain peran tidak akan berjalan dengan baik jika suasana
kelas tidak mendukung
4. Tidak semua materi pelajaran disajikan melalui metode ini.