1. Laporan ini membahas tentang reaksi eksoterm dan endoterm melalui serangkaian percobaan.
2. Percobaan pertama menunjukkan reaksi endoterm antara larutan H2SO4 dan magnesium.
3. Percobaan kedua menunjukkan reaksi eksoterm antara Ba(OH)2 dan NaOH yang menyebabkan suhu menurun.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. (REAKSI EKSOTERM DAN ENDOTERM)
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NASYA NURRACHMA
XI IIA2
SMA NEGERI 1 SINGKAWANG
TAHUN AJARAN 2010/2011
2. KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas terselesainya
laporan KIMIA yang berjudul “Reaksi Eksoterm dan Endoterm”. Saya juga mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Wiwin sebagai guru pembimbing pelajaran KIMIA di SMA Negeri 1
Singkawang. Saya berharap dengan adanya laporan ini dapat membantu proses belajar mengajar
antar guru dan siswa. Di dalam laporan ini saya menjelaskan kembali hasil dari praktikum yang telah
kami lakukan dan kesimpulannya. Saya tahu laporan ini jauh dari sempurna, maka dari itu saya
mohon maaf atas kekurangan yang terdapat di dalam laporan yang telah saya tulis.
Terimakasih.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Singkawang, September 2010
Penulis
3. Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Tujuan :
Untuk mengetahui dan mengenal reaksi eksoterm dan endoterm
Tinjauan Pustaka :
Eksoterm Endoterm
1. Kalor dilepaskan dari system ke lingkungan 1. Kalor deterima dari lingkungan ke system
2. Suhu system menurun 2. Suhu system meningkat
Suhu lingkungan meningkat Suhu lingkungan menurun
3. Entalpi berkurang (ΔH = - ) 3. Entalpi bertambah (ΔH = + )
ΔH = Hp – HR ( - ) Hp ˃ HR
HR ˃ Hp
4. Diagram tingkat energi 4. Diagram tingkat energi
4. Alat :
1. Rak Tabung Reaksi 4. Termometer 7. Kertas Aluminium
2. Tabung Reaksi 5. Spatula
3. Beker Gelas 6. Pengaduk
Bahan :
1. H2SO4 3. Ba(OH)2 5. CaCO3 7. Akuades
2. Pita Magnesium 4. NaOH 6. BaOH2
Cara Kerja :
1. Masukkan ± 3 cm larutan H2SO4 ke dalam sebuah tabung reaksi, kemudian
tambahkan potongan pita magnesium sepanjang 4 cm. Amati perubahan yang terjadi
dan rasakan perubahan suhu tabung reaksi.
2. Masukkan Kristal Ba(OH)2 sebanyak 2 spatula ke dalam tabung reaksi. Tambahkan
Kristal ammonium klorida (NaOH) sebanyak 2 spatula. Aduk campuran itu kemudian
tutuplah dengan kertas aluminium. Pegang tabung itu dan rasakan suhunya. Biarkan
sebentar, buka tabung dan cium gas yang timbul. Catat pengamatan Anda.
Catatan : Perhatikan cara mencium/membaui gas (Dengan mengibaskan telapak tangan
dilubang tabung reaksi yang didekatkan ke hidung atau tidak dengan langsung menghirup bau
tersebut).
3. a. Masukkan 3 cm serbuk Kalsium Karbonat (CaCO3) ke dalam tabung reaksi. Ukur
suhunya menggunakan termometer.
b. Tambahkan 15 mL akuades dan Ukur suhunya.
c. Catat pengamatan yang diperoleh.
4. a. Masukkan 3 cm serbuk Ba(OH)2 ke dalam tabung reaksi. Ukur suhunya
menggunakan termometer.
b. Tambahkan 15 mL akuades dan Ukur kebali suhunya.
c. Catat pengamatan yang diperoleh.
5. Hasil Pengamatan :
Percobaan 1 :
Suhu Sebelum Reaksi Sesudah Reaksi
2,9º 5,4º
Reaksi yang ditimbulkan : 1. Pita magnesium yang dimasukkan ke dalam larutan H2SO4
mengeluarkan gelembung dan buih-buih putih seperti asap dan
air mendidih.
2. Mengeluarkan uap.
3. Menimbulkan bau.
4. Terasa panas.
Percobaan 2 :
Reaksi yang ditimbulkan : 1. Suhu berubah menjadi dingin.
2. Di tepi-tepi dinding tabung reaksi terdapat gelembung-
gelembung kecil seperti uap.
3. Menimbulkan bau yang tak sedap.
Percobaan 3 :
Bahan Suhu
CaCO3 3,2º
CaCO3 + Akuades 3,0º
Reaksi Yang ditimbulkan : 1. Suhu menurun
2. Akuades yang semulanya putih bening berubah warna
menjadi putih keruh.
3. CaCO3 tidak larut dalam akuades atau mengendap.
6. Percobaan 4 :
Bahan Suhu
Ba(OH)2 3,0º
Ba(OH)2 + Akuades 2,85º
Reaksi yang ditimbulkan : 1. Warna berubah menjadi putih pekat.
2. Larutan Ba(OH)2 mengendap.
3. Suhu menurun dan menjadi dingin.
4. Tidak menimbulkan bau.
Pembahasan :
Percobaan 1 :
Hasil yang didapatkan dari percobaan 1 mengacu kepada reaksi endoterm. Karena
dari teori yang kita pelajari bahwa reaksi endoterm memiliki ciri yang salah satunya adalah
suhu sistem meningkat & suhu lingkungan menurun. Pada percobaan 1 kita dapatkan bahwa
suhu sistemnya mengalami peningkatan. Dan juga pada percobaan ini kalor diterima dari
lingkungan ke system yang menyebabkan suhunya menjadi panas.
(ΔH = +) (Hp ˃H )
R
Percobaan 2 :
Dilihat dari reaksi yang ditimbulkan pada percobaan 2 ini, dapat dikatakan reaksi
eksoterm karena kalor dilepaskan dari system ke lingkungan yang mana suhu di dalam
tabung reaksi pun terasa menjadi dingin.
(ΔH = -) (HR ˃Hp)
Percobaan 3 :
Percobaan 3 ini menunjukkan adanya reaksi eksoterm karena adanya penurunan suhu
pada system/zat tersebut.
(ΔH = -) (HR ˃Hp)
7. Percobaan 4 :
Pada percobaan 4 juga menunjukkan terjadinya reaksi eksoterm karena suhu
system/zat tersebut mengalami penurunan.
(ΔH = -) (HR ˃Hp)
Kesimpulan :
Dengan melakukan praktek seperti ini kita bisa melihat dan membuktikan salah satu
contoh terjadinya reaksi eksoterm dan endoterm. Dan kita juga sudah mendapatkan hasil dari
masing-masing percobaan. Setelah percobaan kita lakukan satu persatu, maka kita bisa
membedakan reaksi eksoterm dan endoterm. Yang dimana bahwa apabila reaksi eksoterm
maka kalor dilepaskan dari system ke lingkungan dan sebaliknya. Hal ini sudah kita dapatkan
pada hasil percobaan tersebut. Dan juga banyak hal lain apabila kita ingin membuktikan
apakah reaksi eksoterm atau reaksi endoterm. Ini, dapat dilihat pada tinjauan pustaka di atas.
Lampiran :
8. Daftar Pustaka
Buku Kimia SMA kelas XI (Michael Purba)
Buku Ringkasan Materi Dan Latihan Soal “TUNTAS”
9. PENUTUP
Demikianlah laporan hasil dari praktikum yang telah kami lakukan. Apabila di
laporan ini terdapat kesalahan mohon dimaklumi karena saya hanya manusia biasa yang
tidak sempurna. Semoga laporan yang saya buat ini bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Singkawang, September 2010
Penulis