Dokumen ini membahas tentang perencanaan yang meliputi rencana konsultasi, tes diagnostik, rujukan, pendidikan kesehatan, dan follow up untuk menjaga kesejahteraan pasien dan mencapai tujuan perawatan. Perencanaan akan dilanjutkan jika hasil pemeriksaan menunjukkan kelainan, dan dihentikan jika tidak ada kelainan.
Malnutrisi didefinisikan sebagai kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi atau nutrisi seseorang. Kondisi yang termasuk dalam kelompok gizi kurang adalah kondisi stunting atau tinggi badan pendek menurut umur, wasting atau berat badan rendah menurut tinggi badan, serta underweight atau berat badan rendah menurut usia. Sementara itu, yang termasuk ke dalam kelompok gizi lebih adalah overweight dan obesitas. Ada juga malnutrisi yang terkait dengan mikronutrien, seperti defisiensi atau kelebihan mikronutrien. Penyebab malnutrisi secara umum adalah ketidakseimbangan antara asupan dengan kebutuhan nutrisi tubuh. Di negara maju, malnutrisi biasanya disebabkan oleh pola diet yang buruk, penyakit kronis, gangguan pencernaan, gangguan mental, hingga alkoholisme. Sementara itu, di negara berkembang, seringkali asupan makan yang kurang merupakan penyebab utama malnutrisi. Angka kemiskinan yang tinggi, serta rendahnya kesadaran dan pengetahuan mengenai diet yang seimbang merupakan faktor penting dalam terjadinya malnutrisi di negara berkembang.
Pada kasus malnutrisi akut berat, lakukan pemeriksaan untuk mendeteksi adanya komplikasi medis dan keadaan nafsu makan pasien. Pasien yang memiliki nafsu makan dan tingkat kesadaran baik dapat dirawat jalan. Pasien yang memiliki komplikasi medis, edema berat, atau nafsu makan yang buruk akan memerlukan rawat inap. Penatalaksanaan malnutrisi yang paling penting adalah modifikasi diet dan pemberian suplemen. Tujuan terapi pada malnutrisi adalah agar pasien dapat memiliki tingkat kesehatan optimal, mencegah perburukan status gizi dan metabolik, serta untuk memastikan asupan yang memadai. Pasien yang memiliki nafsu makan dan tingkat kesadaran baik dapat dirawat jalan. Pasien yang memiliki komplikasi medis, edema berat, atau nafsu makan yang buruk akan memerlukan rawat inap.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Â
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. 1. Ayu Lasari
2. Latifah Nurjuwita
3. Nova Harkesta
4. Nur ‘ Asna
5. Nurul Wulandari
6. Vitha Evriliana
2. Plan/planning/perencanaan yaitu membuat
rencana tindakan saat itu atau yang akan
datang ini untuk mengusahakan mencapai
kondisi pasien sebaik mungkin atau
menjaga/mempertahankan
kesejahteraannya.
3. Proses ini termasuk kriteria tujuan tertentu
dari kebutuhan pasien yang harus dicapai
dalam batas waktu tertentu, tindakan yang
diambil harus membantu pasien mencapai
kemajuan dalam kesehatan dan atau proses
persalinannya dan harus mendukung rencana
dokter bila itu dalam manajemen kolaborasi
atau rujukan.
5. 1. Beritahu hasil pemeriksaan
2. Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan
perkerjaan yang terlalu berat
3. Anjurkan kepada ibu untuk makan makanan
yang mengandung zat besi dan makan
dilakukan lebih sering dalam jumlah lebih
sedikit
4. Anjurkan kepada ibu untuk tidak melakukan
perjalanan jauh
6. 5. Anjurkan kepada ibu untuk melakukan konsumsi
vitamin setiap hari 1 tablet
6. Anjurkan kepada ibu untuk minum obat zat besi
dan asam sulfat.
7. Anjurkan kepada ibu untuk olahraga ringan di
pagi hari sebelum melakukan aktivitas
8. Anjurkan kepada ibu untuk periksa laboratorium
untuk mengetahui apakah Hbnya sudah naik
atau belum
9. Anjurkan kepada ibu untuk kontrol ulang 2
minggu lagi
8. 1. Perencanaan meliputi Rencana konsultasi,
Rencana tes diagnostic/laboratorium,
Rencana rujukan (bila diperlukan), Rencana
pemberian pendidikan kesehatan /konseling,
Rencana follow up, apakah itu merupakan
tahap perencanaan atau bukan? (cyntia)
9. ï‚¡ Ya, tapi jika dari hasil pemeriksaan klien tidak
terdapat kelainan maka tahap k3 dan
seterusnya tidak di lanjutkan, namun
sebaliknya jika dari hasil pemeriksaan klien
terdapat kelainan maka tahap k3 dan
selanjutnya bisa di lanjutkan
10. ï‚¡ Ya, tapi jika dari hasil pemeriksaan klien tidak
terdapat kelainan maka tahap k3 dan
seterusnya tidak di lanjutkan, namun
sebaliknya jika dari hasil pemeriksaan klien
terdapat kelainan maka tahap k3 dan
selanjutnya bisa di lanjutkan