Teks tersebut membahas tentang golongan logam alkali IA dan IIA, termasuk litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Logam-logam ini sangat reaktif karena mudah melepaskan elektron, dan membentuk basa kuat. Teks tersebut juga menjelaskan sifat, reaksi kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur-unsur golongan alkali tersebut.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelimpahan 15 unsur kimia utama dalam kerak bumi, dimulai dari golongan IA (hidrogen, litium, sodium, kalium, rubidium, cesium, dan francium) hingga golongan IIIA (boron, aluminium, gallium, indium, dan talium). Unsur-unsur tersebut memiliki kelimpahan yang bervariasi, dengan hidrogen sebagai unsur paling melimpah di alam.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Teks tersebut membahas tentang golongan logam alkali IA dan IIA, termasuk litium, natrium, kalium, rubidium, sesium, dan fransium. Logam-logam ini sangat reaktif karena mudah melepaskan elektron, dan membentuk basa kuat. Teks tersebut juga menjelaskan sifat, reaksi kimia, cara pembuatan, dan kegunaan dari unsur-unsur golongan alkali tersebut.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Titrasi permanganometri digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan sampel dengan mengoksidasi zat tersebut menggunakan larutan kalium permanganat. Prinsipnya adalah reaksi redoks antara ion permanganat dengan bahan baku tertentu dalam suasana asam. Titrasi dilakukan dengan menambahkan larutan KMnO4 secara bertahap hingga terjadi perubahan warna, menunjukkan titik akhir reaksi.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai kelimpahan 15 unsur kimia utama dalam kerak bumi, dimulai dari golongan IA (hidrogen, litium, sodium, kalium, rubidium, cesium, dan francium) hingga golongan IIIA (boron, aluminium, gallium, indium, dan talium). Unsur-unsur tersebut memiliki kelimpahan yang bervariasi, dengan hidrogen sebagai unsur paling melimpah di alam.
Kelarutan dan hasil kali kelarutan (ksp)Thareq Kemal
Dokumen tersebut membahas tentang kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp). Kelarutan adalah jumlah maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu tertentu, sedangkan Ksp adalah hasil kali konsentrasi ion pada larutan jenuh. Dokumen ini juga menjelaskan hubungan antara kelarutan dengan Ksp dan pengaruh ion sejenis terhadap kelarutan suatu zat.
Teks tersebut membahas tentang larutan ideal dan non-ideal. Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi hukum Raoult, di mana tekanan uap parsial suatu komponen sebanding dengan fraksinya. Larutan ideal juga tidak mengalami perubahan entalpi atau volume saat pencampuran. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara tekanan uap, fraksi mol, dan titik didih suatu larutan.
Teori kinetik gas menjelaskan sifat makroskopis gas seperti tekanan, suhu, dan volume dengan mengasumsikan komposisi dan gerak molekul. Teori ini menyatakan bahwa tekanan disebabkan oleh tumbukan antara molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu, bukan tolakan antara molekul diam. Gas ideal adalah gas yang hanya ada secara teoritis dan memenuhi asumsi tertentu seperti ukuran dan jarak antar molekul."
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Laporan praktikum ini membahas percobaan warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks Ni(II) dalam air. Percobaan ini melibatkan penambahan berbagai ligan seperti NH3, etilen diamin, dan dimetil glioksin ke dalam larutan NiSO4 untuk menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan terbentuknya kompleks logam. Hasilnya menunjukkan perubahan warna dari hijau ke biru dan ungu ketika ditambahkan ligan yang berbeda
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi sifat fisik dan kimia, identifikasi, pembuatan, dan kegunaan gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Gas-gas mulia memiliki sifat yang stabil karena memiliki delapan elektron valensi dan titik leleh serta didih yang tinggi. Xenon hexafluorida merupakan senyawa pertama gas mulia yang dibuat. Gas-gas mulia digunakan dalam berbag
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan adalah menentukan kenaikan titik didih larutan gula dan garam, serta penurunan titik beku tiga larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan kenaikan titik didih dan penurun
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Teks tersebut membahas tentang larutan ideal dan non-ideal. Larutan ideal adalah larutan yang memenuhi hukum Raoult, di mana tekanan uap parsial suatu komponen sebanding dengan fraksinya. Larutan ideal juga tidak mengalami perubahan entalpi atau volume saat pencampuran. Teks tersebut juga menjelaskan hubungan antara tekanan uap, fraksi mol, dan titik didih suatu larutan.
Teori kinetik gas menjelaskan sifat makroskopis gas seperti tekanan, suhu, dan volume dengan mengasumsikan komposisi dan gerak molekul. Teori ini menyatakan bahwa tekanan disebabkan oleh tumbukan antara molekul yang bergerak dengan kecepatan tertentu, bukan tolakan antara molekul diam. Gas ideal adalah gas yang hanya ada secara teoritis dan memenuhi asumsi tertentu seperti ukuran dan jarak antar molekul."
Logam alkali adalah unsur golongan satu yang membentuk basa kuat ketika bereaksi dengan air. Sifat fisiknya beraturan dari atas ke bawah periode, sementara sifat kimianya meliputi kecenderungan melepas elektron yang semakin besar dari atas ke bawah. Reaksinya dengan air, hidrogen, oksigen, dan halogen menghasilkan produk yang bersifat ionik dan larut dalam air.
Laporan praktikum ini membahas percobaan warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks Ni(II) dalam air. Percobaan ini melibatkan penambahan berbagai ligan seperti NH3, etilen diamin, dan dimetil glioksin ke dalam larutan NiSO4 untuk menghasilkan perubahan warna yang menunjukkan terbentuknya kompleks logam. Hasilnya menunjukkan perubahan warna dari hijau ke biru dan ungu ketika ditambahkan ligan yang berbeda
Dokumen tersebut membahas tentang gas mulia, meliputi sifat fisik dan kimia, identifikasi, pembuatan, dan kegunaan gas mulia seperti helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon. Gas-gas mulia memiliki sifat yang stabil karena memiliki delapan elektron valensi dan titik leleh serta didih yang tinggi. Xenon hexafluorida merupakan senyawa pertama gas mulia yang dibuat. Gas-gas mulia digunakan dalam berbag
Mengetahui sifat-sifat larutan garam yang terhidrolisis
yang terdiri dari dasar teori yang interaktif mudah dipahami, alar, bahan dan langkah kerja. hasil pengamatan berupa Identifikasi sifat, reaksi, serta pengukuran pH larutan.
pembahasan umum dan khusus
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan adalah menentukan kenaikan titik didih larutan gula dan garam, serta penurunan titik beku tiga larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan kenaikan titik didih dan penurun
Titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar asam askorbat (vitamin C) dalam sampel. Larutan standar Na2S2O3 distandarisasi terlebih dahulu menggunakan larutan KIO3 sebelum digunakan untuk menitrasi sampel vitamin C. Hasil analisis menunjukkan kadar asam askorbat dalam sampel tablet vitamin C adalah 61,6%.
Dokumen tersebut merangkum hasil percobaan dekomposisi larutan H2O2, KI, dan H2O untuk menghasilkan gas O2. Percobaan menunjukkan bahwa semakin banyak H2O2 dan KI yang ditambahkan, gas O2 yang dihasilkan dan kecepatan reaksi akan semakin besar. Konsep penggunaan gas O2 hasil reaksi untuk menggerakkan piston mobil juga dibahas untuk meningkatkan efisiensi.
1. Laporan ini membahas tentang reaksi eksoterm dan endoterm melalui serangkaian percobaan.
2. Percobaan pertama menunjukkan reaksi endoterm antara larutan H2SO4 dan magnesium.
3. Percobaan kedua menunjukkan reaksi eksoterm antara Ba(OH)2 dan NaOH yang menyebabkan suhu menurun.
Laporan praktikum kimia organik I mengenai percobaan reaksi pengenalan hidrokarbon. Percobaan meliputi pembuatan alkana dari aldehid melalui reduksi Clemensen, uji bromine untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam reaksi, uji Bayers untuk mengetes kereaktifan hidrokarbon terhadap oksidator, dan uji asam sulfat untuk membedakan alkana dan sikloalkana. Hasilnya menunjukkan terbentuknya alkana, terb
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat koligatif larutan, yaitu penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan. Dokumen tersebut menjelaskan cara mengukur perubahan titik beku dan titik didih melalui percobaan, serta rumus yang digunakan beserta contoh soalnya.
Percobaan yang dilakukan membandingkan sifat-sifat senyawa karbon seperti minyak, alkana, dan benzena. Hasilnya menunjukkan perbedaan reaksi tergantung jenis ikatan kimia seperti jenuh atau tidaknya ikatan karbon. Misalnya, alkana bersifat jenuh sehingga kurang bereaksi dibanding senyawa lain.
1. Kelompok 5 melakukan percobaan untuk menguji hukum kekekalan massa dan hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa kimia. Mereka mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi serta mengamati hasil reaksi berbagai larutan.
2. Dari hasilnya, ditemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap, membuktikan kebenaran hukum kekekalan massa. Jumlah mol zat yang bereak
Dokumen tersebut merupakan pedoman praktikum kimia dasar II untuk mahasiswa jurusan kimia yang membahas tentang pembuatan larutan, reaksi netralisasi, dan menentukan hasil kali kelarutan garam karbonat. Secara ringkas, dokumen tersebut memberikan instruksi mendetail mengenai cara-cara praktikum untuk mahasiswa dalam mempelajari konsep-konsep kimia dasar.
Dokumen ini membahasikan hukum Hess dalam kimia melalui tiga tindak balas kimia yang melibatkan natrium karbonat, asid hidroklorik dan natrium hidrogen karbonat. Ia menjelaskan prosedur eksperimen untuk mengukur haba tindak balas bagi ketiga-tiga tindak balas tersebut dan menggunakan prinsip penjumlahan haba malar Hukum Hess untuk menentukan haba tindak balas ketiga secara tidak langsung.
pengaruh katalisator terhadap laju reaksiPutri Yusril
Dokumen tersebut membahas percobaan untuk mengetahui pengaruh katalisator terhadap laju reaksi dekomposisi H2O2. Larutan H2O2 ditambahkan FeCl3 menghasilkan gelembung gas paling banyak karena FeCl3 berperan sebagai katalisator dengan mempercepat laju reaksi. Katalisator bekerja dengan menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat unsur halogen seperti klor, brom dan iod serta cara pembuatannya. Juga membahas tentang ion kompleks dan sifat khas unsur transisi seperti besi dan mangan melalui serangkaian percobaan.
Dede Dwika Firmansah_22035146 tugas ppt pertemuan 12.pdfDedeDwika
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas rencana bisnis untuk memanfaatkan sampah pantai menjadi cendramata.
2. Produk yang dihasilkan akan memiliki nilai estetika dan fungsional seperti kontak sampah daur ulang dan pot bunga.
3. Rencana pemasaran akan menargetkan pasar milenial melalui media sosial dan penjualan daring.
Pancasila merupakan sistem filsafat Indonesia yang terdiri dari lima sila yang saling terkait. Pancasila memberikan panduan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dengan mendasarkan pada nilai-nilai seperti ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Pancasila menghadapi tantangan dari paham-paham seperti kapitalisme dan komunisme yang berlawanan dengan nilai-nilai Pancas
Dokumen tersebut merangkum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi kimia, yaitu konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan katalis. Konsentrasi dan suhu berhubungan searah dengan laju reaksi, semakin besar konsentrasi dan suhu maka semakin cepat laju reaksi. Luas permukaan dan penggunaan katalis dapat mempercepat laju reaksi karena dapat memaksimalkan kontak antara zat-z
Dokumen tersebut membahas tentang Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Terdapat beberapa poin penting yang diangkat, yaitu dinamika Pancasila dalam sejarah, tantangan yang dihadapi sebagai ideologi, hakikat, dan peran Pancasila. Dokumen ini juga membahas faktor yang mendorong keterbukaan ideologi Pancasila serta pentingnya Pancasila bagi mahasiswa.
Dokumen ini membahas tiga sistem biologis utama pada hewan yaitu sistem pencernaan untuk mencerna makanan, sistem pernapasan untuk menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida, serta sistem peredaran darah untuk mengangkut zat hara dan oksigen ke seluruh tubuh.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
3. Tujuan Pratikum
Percobaan ini bertujuan untuk
mengetahui/melihat bagaimana pengaruh
kosentrasi dan volume terhadap keaadaan
kesetimbangan.
4. Teori Dasar
● Kesetimbangan Kimia merupakan keaadaan yang stabil tetapi peka
terhadap perubahan.
● Azas le chetelier
“Apabila pada suatu sistem kesetimbangan akan bergeser kearah
sedemikian rupa, sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil mungkin”
● Kesetimbangan kimia
Merupakan kesetimbangan dinamis, sebab selain berlangsung
perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi, dan sebaliknya hasil reaksi menjadi
pereaksi.
5. ● 4 Faktor yang mempengaruhi kesetimbangan:
1 . Perubahan kosentrasi
2. Perubahan Volume
3. Perubahan Tekanan
4. Perubahan Suhu
• Keseimbangan kimia menjelaskan kedaan dimana laju reaksi
mayu dan laju reaksi balik sama besar. Sarta konsentrasi reaktan
dan produc hatap tidak berubah Seiring bayalannya waktu.
6. NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Tabung reaksi 5
2 Labu erlemeyer 4
3 Gelas ukur 10
4 Rak tabung reaksi 1
5 Pipet tetes 1
6 Gelas piala 5
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 Larutan FeCl 0,1 M
2 Larutan KCNS 0,1 M
3 Larutan KI 0,2 M
4 Larutan CHI
5 Larutan Amoniak 5 M
6 Kristal NaH
7 Kristal BaSO
8 Aquades
9 Es
Alat dan Bahan
7. PROSEDUR KERJA
A. Pengaruh Perubahan Kosentrasi
1. Sistem Fe(III)dan Triosianat dalam air
Tabung reaksi
(+) 20 ml air suling
(+) 4 tetes larutan FeCl 0,1M
aduk larutan hingga tidk berubah
Ditambahkan air suling jika warna terlalu gelap
ambil empat tabung reaksi
tabung 1
Pembanding
tabung 2
(+) 2 tetes larutan FeCl3
tabung 3
(+) 2 tetes KCNS 0,1 M
Tabung 4
(+) sebutir kecil kristal NaH3PO4
Buat data dari percobaa
Bandingkan data itu dengan tabel
2. Sistem Cu(II) dan iodida dalam air
Tabung reaksi
ditambahkan 2ml larutan Kl 0,2 m
ditambah kan larutam CuSO4 0,2 M.
Larutan tidak boleh dikocok
Tabung 1
pembanding
Tabung 2
Ditambahkan 2 ml larutan CHCL3
Kocok larutan CHCl3
Amati perubahan selama mengocok
Tabung 3
+ 1 ml larutan amonia
Kocok larutan
Amati
8. B, Pengaruh perubahan suhu
1. Sistem Kesetimbangan ion Pb+2 dan CI dalam
air
Tabung reaksi
dilarutkan 0,5 gram kristal PbCI2
dengan 5 ml air.
Kocok hingga sempurna
panaskan tabung reaksi dalam penangas
air
Dinginkan tabung reaksi selama
Dengan tabung reaksi selama 30 menit
Amati
2. Sistem kesetimbangan Ion Fe (II) dan CNS
Tabung reaksi
+larutan masukkan 5 ml larutan
KCNS 0,1 M FeCl3 0,1 M dan 5 ml
Tabung reaksi
Panaskan sampai
Berubah warna
Tabung 2
Tidak dipanasajan
Bandingkan warna berubag tabung 1
dengan tabung yan tidak dipanaskan
Tabung 1 didinginkan dalam gelas kimia berisi air es
Amati
9. LEMBAR KERJA A1
1. Warna FeCI mula mula :Kuning
Warna KCNS mula mula :Bening
2. Reaksi Kesetimbangan diatas:
= FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → FeSCN+
3. Bila pada sistem kesetimbangan diatas ditambahkan larutan Fecl3
kesetimbangan akan bergeser kearah kanan dan apabila
ditambahkan larutan KCNS kesetimbangan akan bergeser adalah
kerah kiri
4. komponen yng terdapat sistem kestimbangan
= FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → FeSCN+
HASIL PENGAMATAN
10. No Penambaha
n
Warna Setelah Dicampurkan
1 - Jingga coklat muda Jingga coklat muda
2 FeCl3 Lebih tua dari tab 1 Lebih tua dari tab 1
3 KSCN Lebih muda dari tab 1 Lebih muda dari tab 1
4 NaH2PO4 Lebih muda dari tab 1 Lebih muda dari tab 1
11. Lembar Kerja Percoobaan A2
1. Warna larutan kl mula mula : Bening
Warna CuSO4 mula mula : Biru Bening
Warna CHcI3 mula mula : Bening
2. Reaksi Kesetimbangan dari :
=CuSO4(aq) + KI(aq) KSO4(aq)+ CuI(aq)
3. Bila pada sistem kesetimbangan diatas ditambahkan larutan CuSO4 kesetimbangan akan
bergeser kearah kanan dan bila ditambahkan larutan amonia kesetimbangan akan
bergeser kearah kiri
4. Komponen yang terdapat dalam sistem kesetimbangan
= CuSO4(aq) + KI(aq) KSO4(aq)+ CuI(aq)
12. Lembar Kerja Percoobaan B
1. Warna kristal Pbcl :Putih
2. Warna Endapan : Putih
3. Tinggi endapan sebelum dipanaskan: 4 cm
4.Tinggi endapan setelah dipanaskan : 3,5 cm
5. Reaksi Kesetimbangan dari :
= PbCl2 + H20 Pbo +2HCI
13. Lembar Kerja Percoobaan B2
1. Warna larutan sebelum dipanaskan : Merah hati kehitam hitaman
2. Warna larutan setelah dipanaskan. Agar memudar setelah larutan dipanskan
maka kesetimbangan akan bergeser ke arah: kanan
3. Warna larutan setlah didnginkna merah darah setelah larutan didinginkan
maka ketetimbangan akan bergeser ke kiri.
14. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama kosentrasi sitem Fe(III)
Pertama yaitu Perubahan konsentrasi pada sistem Fe (III) dan Trosionat dalam air.
Kami melakukan percobaan dengan perlakuan yang berbeda- beda dan ada 4 tabung
reaksi yang dapat membedakan perlakuan tersebut. Pertama terdapat campuran 4
tetes FeCI dan 4 tetes Na2P04 di dalam tabung reaki yang berisi air suling 20 ml.
Setelah itu dibagi ke masing-ma- sing tabung reaksi. Tabung 1 sebagai pembanding.
Tabung 2 ditambah 2 Fetes larutan FeCl3 dan hasil yang didapat warna lebih tua dari
tabung 1. Tabung 3 ditambah sebutir kristal Na2H2P04, dan hasil yang di dapat adalah
berwarna lebih muda daupada tabung 1. Dan tabing 4. sebutir PbCl, lebih muda dari
tabung 1.
Pada percobaan 1 dapat direaksikan menjadi:
FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → Fe(CNS) 3 (ag) + 3 KCI(aq)
15. Percobaan kedua yatu perubahan konsentrasi pada sistem Cu (11) dan lodida dalam air.
Pada percobaan ini sama dengan percobaan pertama. Tetapi hanya menggunakan 3
tabung reaksi untuk membedakan perlakuaanya. Pertama terdapat 2ml larutan K1 0.2M dan
4 ml lantan CuSO4 0.2M. dan di diamhan beberapa menit. Untuk membandingkan reaksi
tersebut dibagi menjadi 3 taking reaksi. Tabung 1 untuk pembanding. Tabung 2 ditambah
2ml larutan CHCl3 dan hasil yang didapat adalah warnanya berubah menjadi pink. Tabung
3 yang berisi 1 ml ammoniak (NH2) 3M, dan Hasilnya adalah biru tua. Fungsi CHCl3 untuk
mengurangi jumlah I2 dan warna iondine (12) adalah abu-abu metalik dan fungsi ammonia
(NH3) adalah untuk mengurangi Cu, warna cu yaitu jingga kemerah merahan.
Pada percobaan 2 dapat direaksikan menjadi:
CuSO4 (aq) +3 KI (aq) → KOS4 (ag) + CUI(aq)
16. • Percobaan ketiga yaitu pengaruh perubahan suhu pada kesetimbangan Ion Pb 2+ dan Cl dalam air.
Pada percobaan ini membandingkan kristal yang dipanashan dan didinginkan. 0.5 gram kristal PbCI2 dan
5ml aquades lalu dihomogenkan dan berubah menjadi putih. Lalu dipanaskan menggunakan spiritus sampai
serbuk mengendap dan berubah menjadi bening. Kemudian didinginkan ke dalam gelas yang berisi air es
relama 30 menit .
Terjadi kenaikan dan endapan tersebut lalu dapat direaksikan menjadi :
PbCl2 + H20 Pbo +2HCI
Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi pengendapan apabila reaksi tersebut menghasilkan endapan. Jadi
hubungan suhu dan tinggi endapan yaitu pengaruh. Suhu mengalami kenaikan.
• Percobaan keempat yaitu pengaruh perubahan suhu pada sistem kesetimbangan ion Fe (III) dan CNS .
Pada percobaan ini diberi perlakuan yang berbeda dan menggunakan 2 buah tabung reaksi. 5 ml FeCl3 0,1 M dan 5
ml larutan KCNS 0,1 M. lalu dibagi 2 ke masing-masing tabung reaksi. Tabung 1 Sebagai pembanding yang memiliki
warna merah kecoklatan pekat dan tabung 2 dipanaskan hingga mengalami perubahan warna. berubah menjadi warna
merah coklat terang
Percobaan ini dapat dreakikan menjadi:
FeCl3 + 3 KNS Fe(CNS)3 73KCI
17. KESIMPULAN
1. Keseimbangan kimia menjelaskan kedaan dimana laju
reaksi mayu dan loyu reaksi balik ama basar. Sarta
konsentrasi reaktan dan produc hatap tidak berubah
Seiring bayalannya waktu.
2. Azas la Chaleler yaitu konsentrasi salah satu diperbesar
maka kesetimbangan bergerer ketonan/ produk bila
kosentrasi pereaksi diparbecil maka kesetimbangan
bergeser
18. 3. Ada beberapa Yang mempengaruhi kesetimbangan
kimia, Seperti konsentrasi / pada parubahan tekanan
dan volume, perubahan suhu.
4 . Reaksi yang tercipta dalam pratikum kali ini yaitu:
1. FeCl (aq) +3 KCNS (aq) → Fe(CNS) 3 (aq) + 3 KCI(aq)
2. CuSO4 (aq) +3 KI (aq) → KOS4 (ag) + CUI(aq)
3. PbCl2 + H20 Pbo +2HCI
4. FeCl3 + 3 KNS Fe(CNS)3 73KCI