SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
KEMENTERIAN NASIONAL

                    UNIVERSITAS GADJAH MADA

                          FAKULTAS HUKUM




                          PENULISAN HUKUM

              HAK PINJAM PAKAI TANAH MAGERSARI

                        KERATON YOGYAKARTA



BILAWAL ALHARIRI ANWAR                    10/298962/HK/18419

GINANJAR JULIAN AZIZI                     10/299352/HK/18462

PANDU ARIO BISMO                          10/299647/HK/18492

RIZKY PRATAMA P. KARO KARO                10/299228/HK/18448



                             YOGYAKARTA

                                2012
LATAR BELAKANG

     Yogyakarta terkenal dengan sistem khusus pengelolaan tanah. Bahkan, Undang-Undang No
5 Tahun 1960 (UUPA) seakan tidak kuasa menembus sistem pengelolaan mandiri terhadap tanah
keraton atau yang lebih dikenal dengan "Sultan Ground" .

    Pusat Dokumentasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyebutkan, "Sultan Ground"
merupakan tanah adat peninggalan leluhur yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Sedangkan Sultan Hamengkubuwono X menyebut tanah keraton sebagai tanah-tanah raja dan
keluarga keraton, situs, magersari, serta tanah garapan kosong.

   Tanah keraton terhampar luas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diperkirakan 60% tanah di
DIY adalah tanah milik Keraton. Tanah keraton inipun pemanfaatannya bermacam-macam,
salah satunya untuk tempat tinggal. Masyarakat bisa menggunakan tanah keraton sebagai tempat
tinggal dengan status "magersari".

   Magersari pada awalnya adalah tanah yang ditujukan khusus untuk para abdi dalem, sebagai
tanda jasa atas pengabdiannya terhadap keraton. Namun pada perkembangannya masyarakat bisa
memanfaatkannya dengan alas hak pinjam pakai atas tanah magersari. Masyarakat boleh
memanfaatkan tanah, dengan kesadaran penuh bahwa status tanah itu adalah milik keraton.

   Penduduk setempat yang menempati tanah itu tidak memiliki sertifikat. Mereka hanya
berbekal "Serat Kekancingan" atau surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Panitikismo.
Panitikismo adalah lembaga agraria keraton yang memiliki otoritas mengelola pemanfaatan &
penggunaan tanah keraton untuk berbagai kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

   Dari hal tersebut muncul akibat yang tidak sederhana terkait pertanahan. Masalah tanah yang
merupakan jurisdiksi Badan Pertanahan Nasional (BPN) digantikan oleh lembaga adat
(Panitikismo). Tidak hanya itu hukum positif yang ada seolah-olah dikesampingkan oleh hukum
& kebiasaan adat setempat. Hal ini tentu perlu penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana hukum
dan kebiasaan adat setempat menggantikan hukum positif terkait hak pinjam pakai tanah
magersari di Yogyakarta.
RUMUSAN MASALAH

  Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

  a. Bagaimanakah cara mengajukan hak pinjam pakai tanah magersari?
  b. Apa sajakah hak dan kewajiban penerima hak pinjam pakai tanah magersari?
  c. Dapatkah penerima hak pinjam pakai mengalihkan haknya kepada orang lain?
  d. Dapatkah hak pinjam pakai tanah magersari ditingkatkan menjadi hak milik?

TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan dari penelitian ini adalah :

  1. Mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan hak pinjam pakai tanah magersari
  2. Menyelesaikan tugas Hukum Kekerabatan dan Perjanjian Adat kelas C

MANFAAT PENELITIAN

  Manfaat dari penelitian ini adalah :

  1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi segenap civitas
      akademika mengenai hak pinjam pakai tanah magersari
  2. Dengan diketahuinya prosedur pengajuan hak pinjam pakai tanah magersari, maka
      dikemudian hari pihak yang membutuhkan hak pinjam pakai dapat mengajukan kepada
      keraton.
METODE PENELITIAN

   1. Teknik dan Pengumpulan Data

       a. Studi lapangan (wawancara)

           Wawancara dilakukan dengan 4 narasumber sebagai berikut :

           -   Wiwik (39 tahun) Pengirit di Kantor Panitikismo Keraton Yogyakarta
           -   Wardono Giribawoko (66 tahun) abdi dalem Keraton Yogyakarta
           -   Sumardi (61 tahun) abdi dalem Keraton Yogyakarta
           -   Mulyono (64 tahun) penduduk Kelurahan Kadipaten Kecamatan Keraton

       b. Studi Kepustakaan

   2. Analisis Data

           Data yang didapatkan baik dari studi lapangan maupun kepustakaan, diolah dan
       dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan atau
       menerangkan segala sesuatu yang didapat baik dari wawancara maupun studi
       kepustakaan sehingga dapat ditemukan kebenaran yang konkrit dan ilmiah.


                                 TINJAUAN PUSTAKA

   A. Sejarah Singkat Tanah Keraton

   Propinsi DIY berasal dari wilayah yang meliputi daerah bekas swapraja Kasultanan
Yogyakarta dan Pakualaman. Menurut Boedi Harsono, swapraja adalah suatu wilayah
pemerintahan yang merupakan bagian dari daerah Hindia Belanda, yang kepala wilayahnya
dengan sebutan Sultan, Sunan, Raja atau nama adat yang lain. Berdasarkan perjanjian dengan
Pemerintah Hindia Belanda menyelenggarakan pemerintahan sendiri di wilayah yang
bersangkutan, masing-masing berdasarkan perjanjian tersebut serta adat istiadat daerahnya
masing-masing yang beraneka ragam.
Berdasarkan UU No.3 Tahun 1950 sebagaimana diubah dengan UU No.19 Tahun 1950
dan UU No.9 Tahun 1955 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY mengalami
perubahan dari sebuah daerah swapraja menjadi sebuah daerah yang bersifat istimewa di dalam
teritorial NKRI. Bentuk keistimewaan yang menonjol yang diberikan kepada DIY adalah pada
hukum pertanahan. Aturan di DIY itu terlepas dari aturan pertanahan yang ada seperti UUPA
dan sebagainya. Alasannya adalah di DIY sudah ada dasar hukum yang mapan, yaitu
menggunakan hukum adat.


   Sebagai daerah yang terkenal dengan kerajaannya, DIY hingga sekarang masih mempunyai
tanah bekas swapraja yang tersebar diberbagai wilayah di Yogyakarta. Tanah-tanah tersebut
terbagi di bawah dua kekuasaan, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Puro Pakualaman. Di Propinsi
DIY, Sultan merupakan pemilik tanah yang merupakan tanah Keraton. Rakyat hanya punya hak
sewa atau hak pinjam pakai dan biasa disebut magersari. Jika Sultan menghendaki, sewaktu-
waktu ia dapat mencabutnya kembali.


   Menurut sejarahnya, hukum tanah diatur bersama-sama, baik dengan tanah kas desa, tanah
penduduk, maupun tanah Keraton itu sendiri. Tanah kas desa di DIY merupakan pemberian dari
pihak Keraton Yogyakarta. Karenanya, berbagai permasalahan yang berkaitan dengan tanah kas
desa dapat diselesaikan dengan cara musyawarah sehingga pemanfaatan tanah tersebutdapat
dilakukan secara optimal. Sedangkan Tanah Keraton adalah tanah yang belum diberikan haknya
kepada penduduk maupun kepada pemerintah desa, masih merupakan milik Keraton sehingga
siapapun yang akan menggunakannya harus meminta ijin kepada pihak Keraton.


   Pengaturan tentang tanah merupakan kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan pada pasal 4 ayat (1) UU No.3 tahun 1950, DIY mendapat kewenangan untuk
mengurus beberapa hal dalam rumah tangganya sendiri, salah satu diantara urusan yang menjadi
kewenangan DIY adalah bidang keagrariaan atau pertanahan.
B. Hak Pakai


   Menurut UUPA yang dimaksud hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan atau
memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, yang
memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat
yang berwenang memberikannya. Pemberian hak pinjam pakai tidak boleh disertai syarat-syarat
yang mengandung unsur-unsur pemerasan.

   Hak pakai dapat diberikan :

   a. Selama jangka waktu tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang
       tertentu
   b. Dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun

   Apabila tanah yang dimaksudkan adalah tanah yang dikuasai langsung oleh Negara maka hak
pakai hanya dapat dialihkan pada pihak lain dengan izin pejabat yang berwenang. Sedangkan hak
pakai untuk tanah hak milik hanya dapat dialihkan kepada pihak lain, jika hal itu dimungkinkan
dalam perjanjian yang bersangkutan.
PEMBAHASAN

   A. Pengajuan Hak Pinjam Pakai

   Pengelolaan dan pemanfaatan tanah keraton ditujukan untuk sebesar-besarnya kepentingan
pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial, dan kepentingan publik demi kesejahteraan
rakyat. Hal ini tercermin bagaimana keraton merelakan tanah keraton untuk berbagai keperluan
semisal berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM), kantor gubernur DIY (Kepatihan), Gedung
DPRD DIY, dan kantor-kantor bupati/wali kota yang tersebar di lima daerah. Selain itu, rakyat
juga dapat memanfaatkan tanah-tanah keraton tersebut untuk tempat tinggal dengan mengajukan
izin hak pinjam pakai tanah magersari kepada panitikismo.

   Panitikismo atau kantor agraria keraton yang terletak di kelurahan Kadipaten ini bertugas
untuk mengurusi pemanfaatan tanah keraton oleh masyarakat dengan alas hak pinjam pakai.
Menurut Wiwik, pengirit di Panitikismo pengurusan hak pinjam pakai tanah magersari cukup
mudah. Pemohon harus datang sendiri, tidak boleh diwakilkan ke Panitikismo di saat jam kerja
yaitu jam 09.00 WIB-13.00 WIB dan memenuhi syarat administratif tertentu.

   Syarat tersebut adalah identitas dan surat rekomendasi dari pejabat setempat, misalnya kepala
desa atau lurah yang menyatakan bahwa tanah yang ingin diajukan hak pinjam pakai adalah
benar-benar tanah keraton dan tidak dalam sengketa. Apabila yang mengajukan tinggal di kota
rekomendasinya bukan dari lurah/kepala desa melainkan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).

   Namun apabila tanah yang mau dimintakan hak pinjam pakai berbatasan langsung dengan
tanah hak milik yang dimiliki pemohon maka, harus ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak
keraton. Rekomendasi dari BPN lebih terjamin kepastian hukumnya karena benar-benar telah
jelas pembagian antara tanah keraton maupun tanah hak milik. Hal ini sangat berbeda
dibandingkan rekomendasi dari lurah/kepala desa yang seringkali tercampur antara tanah kas
desa dengan tanah keraton. Walaupun demikian rekomendasi dari keduanya tetap dilayani oleh
Panitikismo.

   Luas tanah yang akan dimintakan hak pinjam pakai dibebaskan, akan tetapi keratonlah yang
akan menentukan berapa luas tanah yang akan diberikan. Hal ini semata-mata demi pemerataan,
mengingat yang mengajukan hak pinjam pakai itu banyak maka luas tanah keraton yang ada
dibagi sesuai pemohon.

   Kemudian akan dimintakan ijin kepada ke Pengageng Kawedanan Ageng Wahono Sarto
Kriyo Keraton Yogyakarta, KGPH Hadiwinoto selaku kepala Panitikismo. Pemberian ijin harus
dilakukan oleh KGPH Hadiwinoto sendiri tidak ada wakil/lembaga pengganti. Proses ini
memakan waktu yang cukup lama mengingat KGPH Hadiwinoto sangat sibuk, tidak hanya
mengurusi masalah tanah tetapi juga masalah lainnya. Menurut narasumber, waktu yang
diperlukan tidak bisa ditentukan. Proses pengurusannya ada yang memakan waktu 1 tahun
adapula yang memakan waktu hingga 9 tahun.

   Apabila disetujui maka akan diterbitkan serat kekancingan atau surat penetapan. Surat ini
sebagai tanda bukti hak pinjam pakai. Kekancingan ini dibuat oleh panitikismo dalam bentuk
baku atau sudah ditentukan. Jangka waktu surat ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang.
Dalam hal perpanjangan surat kekancingan, warga disodori formulir dan melengkapi persyaratan
berupa fotokopi surat kekancingan lama, pisungsung tahun terakhir, KTP pemilik kekancingan,
dan persyaratan lainnya. Namun pengajuan tersebut tetap menunggu persetujuan keraton.




   B. Hak & Kewajiban Penerima Hak Pinjam Pakai

   Apabila surat kekancingan sudah diberikan maka penerima berhak untuk
menempati/memakai tanah magersari tersebut. Dalam pemakaiannya memang tidak ada
peraturan yang mengatur, akan tetapi ada norma tidak tertulis bahwa tidak diperbolehkan
menggunakan tanah itu untuk hal yang membahayakan atau mencoreng nama baik keraton.
Dalam penggunaannya ini tidak dilakukan pengawasan oleh pihak keraton, hanya berdasarkan
atas kepercayaan.

   Penerima hak diwajibkan untuk membayar pisungsung atau penanggalan atau pajak kepada
keraton. Besar pisungsung yang diberikan setiap tahun ini berbeda satu sama lain, bergantung
dari perhitungan dengan dasar NJOP. Namun rata-rata sekitar 150 ribu rupiah hingga 200 ribu
rupiah. Apabila terlambat membayar maka panitikismo akan menngirimkan surat pemberitahuan.
Penerima hak yang terlambat membayar tidak dikenai sanksi sama sekali, walaupun dia telat
membayar hingga 20 tahun.

   Apabila penerima hak tidak mau membayar pisungsung maka dia tidak akan bisa
mewariskan atau memindahtangankan hak yang pinjam pakai yang dimilikinya. Hal ini
dikarenakan panitikismo tidak akan mengijinkan hingga kewajiban-kewajibannya lunas
sepenuhnya.


   Penerima hak juga harus bersedia pindah sewaktu-waktu. Didalam surat kekancingan terdapat
klausul bahwa pemegang Magersari dilarang mendirikan bangunan permanen, tanah magersari
tidak bisa diperjual belikan, dan bersedia mengembalikan tanah bila sewaktu-waktu diminta oleh
keraton tanpa kompensasi/ganti rugi. Hal seperti ini pernah terjadi di Jalan Perwakilan terkait
pembangunan Malioboro Mall. Pada saat itu Keraton memberi surat pemberitahuan kepada
penerima hak pinjam pakai. Dengan adanya surat pemberitahuan maka hak pinjam pakainya
dianggap telah hapus dan dia tidak perlu membayar pisungsung lagi kepada keraton. Surat ini
juga sebagai pemberitahuan agar segera pindah. Akan tetapi, jangka waktu pemberitahuan inipun
cukup lama sekitar 5- 10 tahun sebelum tanah magersari itu digunakan.




   C. Pemindahtanganan Hak Pinjam Pakai

   Pemindahtanganan hak pinjam pakai dapat dilakukan dengan 2 cara :

   1. Pemindahtanganan dengan perjanjian/Lier

   Penerima hak pinjam pakai bebas untuk memindahtangankan, istilah memindahtangankan
disebut dengan lier. Yang akan dilierkan ini bukanlah tanah magersari melainkan hak pinjam
pakainya. Proses lier ini antara penerima hak dengan pihak ketiga sendiri, pihak keraton tidak
terlibat. Jangka waktu lier disesuaikan dengan jangka waktu hak pinjam pakai yaitu selama 10
tahun. Penerima hak yang melierkan haknya dikenai pisungsung sebesar 15% dari nilai lier.

   Pisungsung 15% dianggap masih murah, ambil contoh lier tanah magersari seluas hampir 1
hektar kepada toko Atakrip di Jalan Kyai Mojo yang mencapai 1 milyar. Ini artinya pisungsung
yang harus dibayar hanya sebesar 150 juta. Sisanya untuk penerima hak pinjam pakai yang telah
melierkan haknya. Hal ini jelas menguntungkan mengingat biaya pengajuan hak pinjam pakai
hanya sekitar 300 ribu rupiah.

   2. Pewarisan

   Apabila penerima hak pinjam pakai meninggal maka haknya diwariskan ke anak-anaknya.
Dalam praktek proses ini berlangsung secara kontinyu hingga ke derajat yang sulit ditentukan.
Hal ini tentu dapat dimengerti mengingat hak pinjam pakai dapat diperbaharui secara terus
menerus yang menjadi pemutus hanyalah apabila tanah diminta kembali oleh keraton.


   Dalam pewarisan, harus lapor ke panitikismo tentang hal-hal terkait, misal siapa ahli waris
yang ditentukan. Setelah itu akan ada pencatatan dan pembuatan surat kekancingan baru untuk
ahli waris yang digunakan sebagai dasar penetapan.


   Apabila pewaris mempunyai lebih dari satu ahli waris, maka hak pinjam pakai atas tanah
magersarinya bisa dipecah sesuai jumlah ahli waris. Namun, hal ini tentu saja diputus
berdasarkan pertimbangan keraton. Sedangkan apabila pewaris tidak mempunyai ahli waris
maka tanah yang ditempatinya itu harus dikembalikan ke Keraton, untuk diberikan kepada pihak
lain yang membutuhkan.

   Dalam pewarisan kadangkala muncul masalah misalnya pewaris sebenarnya tidak punya ahli
waris. Namun tiba-tiba muncul orang yang berpura-pura sebagai anak ataupun saudara pewaris.
Tujuannya tak lain adalah mendapatkan waris atas hak pinjam pakai pewaris. Hal ini diakui
banyak terjadi dan apabila bentuk kecurangan ini berhasil maka tentu saja akan merugikan pihak
keraton.

   Dalam menyelesaikan masalah seperti ini dan masalah-masalah lain, tidak menggunakan
jalur jukum. Penyelesaian masalah lebih dititikberatkan kepada musyawarah &
pertimbangan/dawuh KGPH Hadiwinoto sebagai pemutus.
D. Peningkatan Ke Hak Milik

   Penerima hak tanah magersari dapat meningkatkan haknya menjadi hak milik. Hal ini
berproses sedikit demi sedikit. Awalnya tanah magersari yang jangka waktunya 10 tahun
ditingkatkan menjadi hak pakai yang jangka waktunya 20 tahun. Dari hak pakai ditingkatkan
menjadi hak guna bangunan (HGB) dengan jangka waktu 25 tahun. Kemudian baru bisa
ditingkatkan menjadi hak milik. Ini artinya untuk menjadikan hak milik diperlukan waktu
minimal 55 tahun.

   Dahulu hal ini jamak dilakukan, tengok saja kawasan pemandian Tamansari dan kawasan
Njeron Benteng sudah banyak bangunan mewah yang merupakan hak milik. Namun hal ini
sudah tidak memungkinkan. Semenjak tahun 2000 peningkatan hak pinjam pakai menjadi hak
milik sudah dihapus. Penerima hak hanya bisa melakukan perpanjangan hak bukan peningkatan.


   Ahli pertanahan sekaligus anggota tim asistensi Rancangan Undang-Undang Keistimewaan
DIY, Suyitno, mengungkapkan, seiring perkembangan zaman, tanah-tanah milik Keraton
Yogyakarta terus menyusut. Hingga saat ini, tanah yang terdaftar sebagai Sultan Ground dan
Paku Alam Ground hanya tinggal sekitar 3.900 hektar atau 1,2 persen dari 318.518 luas DIY.
Hal inilah yang membuat HB X melarang konversi ke hak milik. Sultan khawatir apabila tanah
keraton terus dikonversi menjadi hak milik lama kelamaan tanah keraton akan habis.


   Para narasumber yang kami wawancarai semuanya tidak ada yang meningkatkan tanahnya
menjadi hak milik. Hak atas tanah yang mereka miliki semuanya hanya berupa pinjam pakai
yang jangka waktunya hanya 10 tahun. Walaupun ada dua narasumber (Wardono & Supardi)
yang bisa meningkatkan status haknya ke hal milik, karena memiliki hak pinjam pakai sebelum
tahun 2000 namun hal tersebut tidak mereka lakukan.
KESIMPULAN

 1. Pengajuan hak pinjam pakai memakan waktu yang tidak bisa ditentukan. Panitikismo
    juga tidak berperan sendiri, melainkan dibantu oleh Lurah/Kepala desa & BPN. Dalam
    pengajuan hak hanya KGPH Hadiwinoto yang berwenang untuk menentukan.
 2. Penerima hak berhak mendiami tanah keraton yang dibuktikan dengan serat kekancingan.
    Mereka berkewajiban membayar pisungsung/pajak setiap tahun. Penerima hak harus siap
    pindah sewaktu-waktu apabila Keraton membutuhkan tanah tersebut.
 3. Pemindahtanganan hak dapat dilakukan dengan 2 cara yakni, lier & pewarisan. Dalam
    lier pihak keraton tidak dilibatkan. Lier cukup dilakukan oleh para pihak saja, namun
    pemilik yang melierkan haknya berkewajiban membayar pisungsung. Pemindahtanganan
    hak dengan pewarisan melibatkan ahli waris dengan Panitikismo. Panitikismo akan
    membuat serat kekancingan baru sebagai tanda bukti telah terjadi pewarisan.
 4. Peningkatan hak pinjam pakai ke hak milik adalah suatu proses yang bertahap. Proses ini
    memerlukan waktu setidaknya 55 tahun. Akan tetapi sejak tahun 2000 ketentuan tersebut
    telah ditiadakan demi melindungi aset/tanah Keraton Yogyakarta



SARAN

 1. Pemberian putusan atas pengajuan hak pinjam pakai tanah magersari sebaiknya tidak
    hanya dilakukan oleh KGPH Hadiwinoto. Dibutuhkan perwakilan/lembaga pengganti
    apabila KGPH Hadiwinoto berhalangan. Perwakilan/lembaga pengganti ditujukan agar
    masyarakat diuntungkan karena jangka waktu yang diperlukan akan lebih cepat.
 2. Perlu ada lembaga pengawasan yang bertugas mengawasi penggunaan hak pinjam pakai.
    Hal ini sebagai tindakan preventif dari hal-hal yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Harsono, Boedi, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Penerbit Djambatan, Jakarta

Kurnianto, Harji, “Pendaftaran tanah Sultan Ground dan Pakualam Ground”,
publikasi.umy.ac.id/index.php/hukum/article/view/1885/387, diakses 18 Mei 2012

Kusumoharyono, Umar, ”Eksistensi Tanah Kasultanan Yogyakarta Setelah Berlakunya
Undang- undang Nomor.5 Tahun 1960”, http//www.pustaka_agraria.org, diakses 18 Mei 2012

Santi, Athanasia Dian, 2011, Konstruksi Hukum Pemberian Hak Guna Bangunan Dan Hak
pinjam pakai Diatas Tanah Kraton Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Tesis), Universitas
Gadjah Mada

Tamoluwu, Martinus, “Status Hak Atas Tanah Ciptaan Pemerintah Surakarta”,
http//www.perpustakaan.uns.ac.id, diakses 18 Mei 2012

Yudono, Jodhi, “Yogya dan Ancaman Kisruh Soal Tanah”,
http://nasional.kompas.com/read/2010/12/09/13312515/, diakses 18 Mei 2012

UU No 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN

  1.  Apa yang dinamakan magersari?
  2.  Berapa luas tanah magersari yang dimiliki oleh keraton?
  3.  Bagaimana awal mula/sejarah rakyat boleh memakai tanah magersari?
  4.  Apakah dasar hukum dari pembagian tanah magersari itu (kebiasaan/ketetapan sultan)?
  5.  Adakah kriteria-kriteria tertentu untuk tanah magersari yang bisa dimintakan hak pinjam
      pakai?
  6. Saat ini kira-kira berapa persen /berapa hektar tanah magersari yang telah ditempati oleh
      masyarakat?
  7. Rencana kedepannya hingga berapa persen/berapa hektar tanah magersari yang
      diijinkan untuk dipakai?
  8. Bagaimana cara mengajukan hak pinjam pakai tanah magersari?
  9. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi?
  10. Dasar pertimbangan apa yang dipakai pihak keraton untuk menilai layak tidaknya izin
      pemakaian tanah magersari diberikan?
  11. Siapa/lembaga apa yang berwenang memutuskan pemberian hak pinjam pakai tanah
      magersari? Adakah perwakilan jika orang/pejabat berwenang dalam lembaga
      berhalangan?
  12. Bagaimana mekanisme pemutusannya (musyawarah, survey)?
  13. Dapatkah setiap warga yang mengajukan mendapatkan hak pinjam pakai tanah
      magersari?
  14. Kalau tidak, mengapa?
  15. Adakah batas maksimal luas pemberian hak pinjam pakai tanah magersari untuk tiap
      pemohon?
  16. Adakah larangan-larangan tertentu terhadap hak pinjam pakai tanah magersari oleh
      masyarakat? Kenapa kok dilarang?
  17. Berapa lama jangka waktu pemakaian tanah magersari yang diperbolehkan?
  18. Adakah imbal balik tertentu dari masyarakat penerima hak pinjam pakai terhadap
      keraton?
  19. Apakah ketentuan tentang hak pinjam pakai tanah magersari ini baku, dalam artian
      masyarakat tidak boleh tawar menawar? Kalau tidak bagian mana yang bisa ditawar?
  20. Apa saja hak & kewajiban penerima hak pinjam pakai tanah magersari?
  21. Apa saja hak & kewajiban keraton terhadap penerima hak pinjam pakai?
  22. Bagaimana pengawasan terhadap hak pinjam pakai tanah magersari yang diberikan ke
      masyarakat?
  23. Adakah masyarakat yang keberatan terhadap kebijakan terkait tanah magersari/hak
      pinjam pakai tanah magersari?
24. Sejauh ini adakah sengketa terkait tanah magersari/hak pinjam pakai tanah magersari?
25. Jika ada bagaimanakah mekanisme penyelesaiannya (musyawarah/pengadilan adat)?
26. Bisakah hak pinjam pakai atas tanah magersari ditingkatkan menjadi hak milik?
27. Apabila bisa, dasar pertimbangan apa yang dipakai pihak Keraton & prosedur
    peningkatannya?
28. Kira-kira berapa prosentase hak pinjam pakai tanah magersari yang telah berubah
    menjadi hak milik?
29. Apabila pemohon hak pinjam pakai tanah magersari meninggal bisakah hak pinjam pakai
    yang diperolehnya itu diwariskan?
30. Apabila bisa, pewarisannya secara otomatis atau ada prosedur tertentu yang harus
    dilakukan?
31. Adakah hal-hal yang dilarang dalam pewarisan hak pinjam pakai tanah magersari, (misal
    memecah hak pinjam pakai itu untuk anak-anaknya)?
32. Apabila sewaktu-waktu Keraton membutuhkan tanah magersari tersebut dapatkah
    memintanya kembali? Kalau bisa prosesnya bagaimana?
33. Adakah penggantian atas pencabutan hak tersebut (relokasi/ganti rugi)? Kalau ada
    seberapa besar?
34. Bisakah hak pinjam pakai tanah magersari ini diperjualbelikan/dikontrakkan?
35. Kalau bisa bagaimana prosedurnya?
36. Adakah pajak yang dikenakan oleh pemerintah saat tanah magersari ini dipakai rakyat?
37. Adakah peran serta pejabat-pejabat setempat (RT, RW, Lurah, Kepala Desa) terkait tanah
    magersari? Seperti apa?

More Related Content

What's hot

Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Leks&Co
 
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima TanahContoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanahgatothp
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Idik Saeful Bahri
 
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanGedhe Foundation
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Idik Saeful Bahri
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismIsnaldi Utih
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatNuelimmanuel22
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdMus MN
 
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Ahmad Kahar
 
Materi perlindungan anak
Materi perlindungan anakMateri perlindungan anak
Materi perlindungan anakAzka Sudrajat
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPuspa Bunga
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohonNasria Ika
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaLeks&Co
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi NegaraMuslimin B. Putra
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaArdi Susanto
 

What's hot (20)

Surat gugatan
Surat gugatanSurat gugatan
Surat gugatan
 
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
Dasar - Dasar Hukum Pertanahan (Seri 2)
 
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima TanahContoh Berita Acara Serah Terima Tanah
Contoh Berita Acara Serah Terima Tanah
 
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
Hukum perdata internasional - Asas-asas hukum perdata internasional tentang p...
 
Hak Anak
Hak AnakHak Anak
Hak Anak
 
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan HutanPresentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
Presentasi BPN tentang Penyelesaian Penguasaan Hak Masyarakat di Kawasan Hutan
 
Hukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi NegaraHukum Administrasi Negara
Hukum Administrasi Negara
 
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
Hukum acara perdata - Kompetensi dan tugas badan peradilan di Indonesia (Idik...
 
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realismLatar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
Latar belakang munculnya sociological jurisprudence dan legal realism
 
Ciri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adatCiri dan sifat hukum adat
Ciri dan sifat hukum adat
 
Legal drafting
Legal draftingLegal drafting
Legal drafting
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Buku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmdBuku panduan si prodeskel pmd
Buku panduan si prodeskel pmd
 
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
Contoh Akta Pembagian Hak Bersama (APHB)
 
Materi perlindungan anak
Materi perlindungan anakMateri perlindungan anak
Materi perlindungan anak
 
Pengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power pointPengantar ilmu hukum power point
Pengantar ilmu hukum power point
 
Surat kuasa termohon
Surat kuasa termohonSurat kuasa termohon
Surat kuasa termohon
 
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta KerjaHukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
Hukum Perumahan dan Hukum Rumah Susun Pasca UU Cipta Kerja
 
Obyek Hukum Administrasi Negara
Obyek Hukum Administrasi  NegaraObyek Hukum Administrasi  Negara
Obyek Hukum Administrasi Negara
 
Pembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan DesaPembentukan Peraturan Desa
Pembentukan Peraturan Desa
 

Viewers also liked

Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...Yudhi Aldriand
 
Surat peminjaman tempat mubes
Surat peminjaman tempat mubesSurat peminjaman tempat mubes
Surat peminjaman tempat mubesFitria Andita
 
Surat izin menggunakan tempat
Surat izin menggunakan tempatSurat izin menggunakan tempat
Surat izin menggunakan tempatMuhamad Basuni
 
Surat perjanjian hak pakai tanah
Surat perjanjian hak pakai tanahSurat perjanjian hak pakai tanah
Surat perjanjian hak pakai tanahFahrul Razi
 
Surat permohonan ijin
Surat permohonan ijinSurat permohonan ijin
Surat permohonan ijinGathot Msp
 
10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaruAndika Andika
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanblewly
 
Surat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjkaSurat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjka1Putri
 
4. surat perjanjian sewa menyewa tanah
4. surat perjanjian sewa menyewa tanah4. surat perjanjian sewa menyewa tanah
4. surat perjanjian sewa menyewa tanahAbdillah Syafei
 
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraanAbdillah Syafei
 
Contoh Surat perjanjian jual beli
Contoh Surat perjanjian jual beliContoh Surat perjanjian jual beli
Contoh Surat perjanjian jual beliJohanez Diaz
 
Copy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatCopy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatAnik Zlistya
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriNie Andini
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanWAhyu Chool
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknNina Ruspina
 

Viewers also liked (19)

Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman  pengelolaan  tan...
Peraturan bupati bekasi nomor 12 tahun 2010 tentang pedoman pengelolaan tan...
 
Surat peminjaman tempat mubes
Surat peminjaman tempat mubesSurat peminjaman tempat mubes
Surat peminjaman tempat mubes
 
Surat izin menggunakan tempat
Surat izin menggunakan tempatSurat izin menggunakan tempat
Surat izin menggunakan tempat
 
Surat perjanjian hak pakai tanah
Surat perjanjian hak pakai tanahSurat perjanjian hak pakai tanah
Surat perjanjian hak pakai tanah
 
Surat permohonan ijin
Surat permohonan ijinSurat permohonan ijin
Surat permohonan ijin
 
10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru10 contoh surat pernyataan terbaru
10 contoh surat pernyataan terbaru
 
Surat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaanSurat permohonan dan permintaan
Surat permohonan dan permintaan
 
ilyas
ilyasilyas
ilyas
 
Surat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjkaSurat permohonan sewa tanah pjka
Surat permohonan sewa tanah pjka
 
Surat
SuratSurat
Surat
 
4. surat perjanjian sewa menyewa tanah
4. surat perjanjian sewa menyewa tanah4. surat perjanjian sewa menyewa tanah
4. surat perjanjian sewa menyewa tanah
 
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
3. surat perjanjian sewa menyewa kendaraan
 
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 
Contoh Surat perjanjian jual beli
Contoh Surat perjanjian jual beliContoh Surat perjanjian jual beli
Contoh Surat perjanjian jual beli
 
Copy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempatCopy of permohonan izin tempat
Copy of permohonan izin tempat
 
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiriProposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
Proposal permohonan perlengkapan olahraga karang taruna bhakti mandiri
 
Contoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataanContoh surat pernyataan
Contoh surat pernyataan
 
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pknTugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
Tugas 4 evaluasi pembelajaran pkn
 
pedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelaipedoman slptt kedelai
pedoman slptt kedelai
 

Similar to Hak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton Yogyakarta

Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...224100501
 
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahHak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahrahmat_tiflen
 
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanGeopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanNovya Ulfa
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanahSyaifOer
 
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...pidmilkejatisulsel
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...224100501
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatfakultashukumuiba
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adaternidiswan
 
Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)
Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)
Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)Fenti Anita Sari
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiasitirahmadalimunte
 
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptxtanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptxMuktiAliBerutu
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaAyu Ana Inayah
 
bahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdf
bahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdfbahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdf
bahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdfDanilGargono
 
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Sylvester Saragih
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaRahmanzie Share
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaRizki Gumilar
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointAndhika Pratama
 

Similar to Hak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton Yogyakarta (20)

Sengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adatSengketa jual beli tanah adat
Sengketa jual beli tanah adat
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (6...
 
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanahHak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
Hak hak atas tanah dan sistem konversi atas tanah
 
LAND RIGHT
LAND RIGHTLAND RIGHT
LAND RIGHT
 
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | KewarganegaraanGeopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
Geopolitik Indonesia dan Contoh Kasus PT Freeport Indonesia | Kewarganegaraan
 
Hak atas tanah
Hak atas tanahHak atas tanah
Hak atas tanah
 
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
Permen ATR KBPN Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pendaftaran Tanah Kasultanan dan T...
 
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
Makalah Pendaftaran Tanah_PPT FH UII_Dosen Pengampu Ricco Survival Yubaidi (9...
 
Jurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adatJurnal penelitian masyarakat adat
Jurnal penelitian masyarakat adat
 
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat AdatJurnal penelitian Masyarakat Adat
Jurnal penelitian Masyarakat Adat
 
Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)
Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)
Uts Hukum Bumi da Bangunan (Agraria Fenti Anita Sari)
 
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesiaMAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
MAKALAH SENGKETA TANAH. Hukum perdata indonesia
 
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptxtanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
tanah ulayat oleh Dr Edy Ikhwan.pptx
 
Masalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesiaMasalah pertanahan di indonesia
Masalah pertanahan di indonesia
 
bahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdf
bahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdfbahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdf
bahan-ajar-sejarah-hk-agraria.pdf
 
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
Uu tambang dan perburuhan m ateri 4
 
Hukum Agraria
Hukum AgrariaHukum Agraria
Hukum Agraria
 
Makalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesiaMakalah hukum agraria di indonesia
Makalah hukum agraria di indonesia
 
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di IndonesiaHak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
Hak WNA Terhadap Penguasaan Tanah di Indonesia
 
Hak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpointHak milik atas tanah powerpoint
Hak milik atas tanah powerpoint
 

More from Bilawal Alhariri Anwar (13)

Leasing Merpati & TALG
Leasing Merpati & TALGLeasing Merpati & TALG
Leasing Merpati & TALG
 
Putusan Pailit PT Telkomsel
Putusan Pailit PT TelkomselPutusan Pailit PT Telkomsel
Putusan Pailit PT Telkomsel
 
IPO Garuda Indonesia
IPO Garuda IndonesiaIPO Garuda Indonesia
IPO Garuda Indonesia
 
Hukum Surat Berharga
Hukum Surat BerhargaHukum Surat Berharga
Hukum Surat Berharga
 
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of CreditEkspor Impor Dengan Letter of Credit
Ekspor Impor Dengan Letter of Credit
 
Analisis Teknikal Saham 2
Analisis Teknikal Saham 2Analisis Teknikal Saham 2
Analisis Teknikal Saham 2
 
Analisis Teknikal Saham 1
Analisis Teknikal Saham 1Analisis Teknikal Saham 1
Analisis Teknikal Saham 1
 
Seminar Saham
Seminar SahamSeminar Saham
Seminar Saham
 
Hukum Perikatan
Hukum PerikatanHukum Perikatan
Hukum Perikatan
 
Berinvestasi Saham Online
Berinvestasi Saham OnlineBerinvestasi Saham Online
Berinvestasi Saham Online
 
Asas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum PidanaAsas Asas Hukum Pidana
Asas Asas Hukum Pidana
 
Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian Uang
Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian UangPembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian Uang
Pembuktian Terbalik Pada Tindak Pidana Pencucian Uang
 
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre YogyakartaPelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
Pelestarian Orang Utan Secara Exsitu di Wildlife Rescue Centre Yogyakarta
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfwalidumar
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdfaksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
aksi nyata - aksi nyata refleksi diri dalam menyikapi murid.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 

Hak Pinjam Pakai Tanah Magersari Keraton Yogyakarta

  • 1. KEMENTERIAN NASIONAL UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS HUKUM PENULISAN HUKUM HAK PINJAM PAKAI TANAH MAGERSARI KERATON YOGYAKARTA BILAWAL ALHARIRI ANWAR 10/298962/HK/18419 GINANJAR JULIAN AZIZI 10/299352/HK/18462 PANDU ARIO BISMO 10/299647/HK/18492 RIZKY PRATAMA P. KARO KARO 10/299228/HK/18448 YOGYAKARTA 2012
  • 2. LATAR BELAKANG Yogyakarta terkenal dengan sistem khusus pengelolaan tanah. Bahkan, Undang-Undang No 5 Tahun 1960 (UUPA) seakan tidak kuasa menembus sistem pengelolaan mandiri terhadap tanah keraton atau yang lebih dikenal dengan "Sultan Ground" . Pusat Dokumentasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyebutkan, "Sultan Ground" merupakan tanah adat peninggalan leluhur yang dimiliki oleh Keraton Yogyakarta Hadiningrat. Sedangkan Sultan Hamengkubuwono X menyebut tanah keraton sebagai tanah-tanah raja dan keluarga keraton, situs, magersari, serta tanah garapan kosong. Tanah keraton terhampar luas di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diperkirakan 60% tanah di DIY adalah tanah milik Keraton. Tanah keraton inipun pemanfaatannya bermacam-macam, salah satunya untuk tempat tinggal. Masyarakat bisa menggunakan tanah keraton sebagai tempat tinggal dengan status "magersari". Magersari pada awalnya adalah tanah yang ditujukan khusus untuk para abdi dalem, sebagai tanda jasa atas pengabdiannya terhadap keraton. Namun pada perkembangannya masyarakat bisa memanfaatkannya dengan alas hak pinjam pakai atas tanah magersari. Masyarakat boleh memanfaatkan tanah, dengan kesadaran penuh bahwa status tanah itu adalah milik keraton. Penduduk setempat yang menempati tanah itu tidak memiliki sertifikat. Mereka hanya berbekal "Serat Kekancingan" atau surat ketetapan yang dikeluarkan oleh Panitikismo. Panitikismo adalah lembaga agraria keraton yang memiliki otoritas mengelola pemanfaatan & penggunaan tanah keraton untuk berbagai kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Dari hal tersebut muncul akibat yang tidak sederhana terkait pertanahan. Masalah tanah yang merupakan jurisdiksi Badan Pertanahan Nasional (BPN) digantikan oleh lembaga adat (Panitikismo). Tidak hanya itu hukum positif yang ada seolah-olah dikesampingkan oleh hukum & kebiasaan adat setempat. Hal ini tentu perlu penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana hukum dan kebiasaan adat setempat menggantikan hukum positif terkait hak pinjam pakai tanah magersari di Yogyakarta.
  • 3. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : a. Bagaimanakah cara mengajukan hak pinjam pakai tanah magersari? b. Apa sajakah hak dan kewajiban penerima hak pinjam pakai tanah magersari? c. Dapatkah penerima hak pinjam pakai mengalihkan haknya kepada orang lain? d. Dapatkah hak pinjam pakai tanah magersari ditingkatkan menjadi hak milik? TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan hak pinjam pakai tanah magersari 2. Menyelesaikan tugas Hukum Kekerabatan dan Perjanjian Adat kelas C MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi bagi segenap civitas akademika mengenai hak pinjam pakai tanah magersari 2. Dengan diketahuinya prosedur pengajuan hak pinjam pakai tanah magersari, maka dikemudian hari pihak yang membutuhkan hak pinjam pakai dapat mengajukan kepada keraton.
  • 4. METODE PENELITIAN 1. Teknik dan Pengumpulan Data a. Studi lapangan (wawancara) Wawancara dilakukan dengan 4 narasumber sebagai berikut : - Wiwik (39 tahun) Pengirit di Kantor Panitikismo Keraton Yogyakarta - Wardono Giribawoko (66 tahun) abdi dalem Keraton Yogyakarta - Sumardi (61 tahun) abdi dalem Keraton Yogyakarta - Mulyono (64 tahun) penduduk Kelurahan Kadipaten Kecamatan Keraton b. Studi Kepustakaan 2. Analisis Data Data yang didapatkan baik dari studi lapangan maupun kepustakaan, diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan atau menerangkan segala sesuatu yang didapat baik dari wawancara maupun studi kepustakaan sehingga dapat ditemukan kebenaran yang konkrit dan ilmiah. TINJAUAN PUSTAKA A. Sejarah Singkat Tanah Keraton Propinsi DIY berasal dari wilayah yang meliputi daerah bekas swapraja Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman. Menurut Boedi Harsono, swapraja adalah suatu wilayah pemerintahan yang merupakan bagian dari daerah Hindia Belanda, yang kepala wilayahnya dengan sebutan Sultan, Sunan, Raja atau nama adat yang lain. Berdasarkan perjanjian dengan Pemerintah Hindia Belanda menyelenggarakan pemerintahan sendiri di wilayah yang bersangkutan, masing-masing berdasarkan perjanjian tersebut serta adat istiadat daerahnya masing-masing yang beraneka ragam.
  • 5. Berdasarkan UU No.3 Tahun 1950 sebagaimana diubah dengan UU No.19 Tahun 1950 dan UU No.9 Tahun 1955 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY mengalami perubahan dari sebuah daerah swapraja menjadi sebuah daerah yang bersifat istimewa di dalam teritorial NKRI. Bentuk keistimewaan yang menonjol yang diberikan kepada DIY adalah pada hukum pertanahan. Aturan di DIY itu terlepas dari aturan pertanahan yang ada seperti UUPA dan sebagainya. Alasannya adalah di DIY sudah ada dasar hukum yang mapan, yaitu menggunakan hukum adat. Sebagai daerah yang terkenal dengan kerajaannya, DIY hingga sekarang masih mempunyai tanah bekas swapraja yang tersebar diberbagai wilayah di Yogyakarta. Tanah-tanah tersebut terbagi di bawah dua kekuasaan, yaitu Kasultanan Yogyakarta dan Puro Pakualaman. Di Propinsi DIY, Sultan merupakan pemilik tanah yang merupakan tanah Keraton. Rakyat hanya punya hak sewa atau hak pinjam pakai dan biasa disebut magersari. Jika Sultan menghendaki, sewaktu- waktu ia dapat mencabutnya kembali. Menurut sejarahnya, hukum tanah diatur bersama-sama, baik dengan tanah kas desa, tanah penduduk, maupun tanah Keraton itu sendiri. Tanah kas desa di DIY merupakan pemberian dari pihak Keraton Yogyakarta. Karenanya, berbagai permasalahan yang berkaitan dengan tanah kas desa dapat diselesaikan dengan cara musyawarah sehingga pemanfaatan tanah tersebutdapat dilakukan secara optimal. Sedangkan Tanah Keraton adalah tanah yang belum diberikan haknya kepada penduduk maupun kepada pemerintah desa, masih merupakan milik Keraton sehingga siapapun yang akan menggunakannya harus meminta ijin kepada pihak Keraton. Pengaturan tentang tanah merupakan kewenangan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan pada pasal 4 ayat (1) UU No.3 tahun 1950, DIY mendapat kewenangan untuk mengurus beberapa hal dalam rumah tangganya sendiri, salah satu diantara urusan yang menjadi kewenangan DIY adalah bidang keagrariaan atau pertanahan.
  • 6. B. Hak Pakai Menurut UUPA yang dimaksud hak pakai adalah hak untuk menggunakan dan atau memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh negara atau tanah milik orang lain, yang memberi wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang memberikannya. Pemberian hak pinjam pakai tidak boleh disertai syarat-syarat yang mengandung unsur-unsur pemerasan. Hak pakai dapat diberikan : a. Selama jangka waktu tertentu atau selama tanahnya dipergunakan untuk keperluan yang tertentu b. Dengan cuma-cuma, dengan pembayaran atau pemberian jasa berupa apapun Apabila tanah yang dimaksudkan adalah tanah yang dikuasai langsung oleh Negara maka hak pakai hanya dapat dialihkan pada pihak lain dengan izin pejabat yang berwenang. Sedangkan hak pakai untuk tanah hak milik hanya dapat dialihkan kepada pihak lain, jika hal itu dimungkinkan dalam perjanjian yang bersangkutan.
  • 7. PEMBAHASAN A. Pengajuan Hak Pinjam Pakai Pengelolaan dan pemanfaatan tanah keraton ditujukan untuk sebesar-besarnya kepentingan pengembangan kebudayaan, kepentingan sosial, dan kepentingan publik demi kesejahteraan rakyat. Hal ini tercermin bagaimana keraton merelakan tanah keraton untuk berbagai keperluan semisal berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM), kantor gubernur DIY (Kepatihan), Gedung DPRD DIY, dan kantor-kantor bupati/wali kota yang tersebar di lima daerah. Selain itu, rakyat juga dapat memanfaatkan tanah-tanah keraton tersebut untuk tempat tinggal dengan mengajukan izin hak pinjam pakai tanah magersari kepada panitikismo. Panitikismo atau kantor agraria keraton yang terletak di kelurahan Kadipaten ini bertugas untuk mengurusi pemanfaatan tanah keraton oleh masyarakat dengan alas hak pinjam pakai. Menurut Wiwik, pengirit di Panitikismo pengurusan hak pinjam pakai tanah magersari cukup mudah. Pemohon harus datang sendiri, tidak boleh diwakilkan ke Panitikismo di saat jam kerja yaitu jam 09.00 WIB-13.00 WIB dan memenuhi syarat administratif tertentu. Syarat tersebut adalah identitas dan surat rekomendasi dari pejabat setempat, misalnya kepala desa atau lurah yang menyatakan bahwa tanah yang ingin diajukan hak pinjam pakai adalah benar-benar tanah keraton dan tidak dalam sengketa. Apabila yang mengajukan tinggal di kota rekomendasinya bukan dari lurah/kepala desa melainkan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun apabila tanah yang mau dimintakan hak pinjam pakai berbatasan langsung dengan tanah hak milik yang dimiliki pemohon maka, harus ada persetujuan terlebih dahulu dari pihak keraton. Rekomendasi dari BPN lebih terjamin kepastian hukumnya karena benar-benar telah jelas pembagian antara tanah keraton maupun tanah hak milik. Hal ini sangat berbeda dibandingkan rekomendasi dari lurah/kepala desa yang seringkali tercampur antara tanah kas desa dengan tanah keraton. Walaupun demikian rekomendasi dari keduanya tetap dilayani oleh Panitikismo. Luas tanah yang akan dimintakan hak pinjam pakai dibebaskan, akan tetapi keratonlah yang akan menentukan berapa luas tanah yang akan diberikan. Hal ini semata-mata demi pemerataan,
  • 8. mengingat yang mengajukan hak pinjam pakai itu banyak maka luas tanah keraton yang ada dibagi sesuai pemohon. Kemudian akan dimintakan ijin kepada ke Pengageng Kawedanan Ageng Wahono Sarto Kriyo Keraton Yogyakarta, KGPH Hadiwinoto selaku kepala Panitikismo. Pemberian ijin harus dilakukan oleh KGPH Hadiwinoto sendiri tidak ada wakil/lembaga pengganti. Proses ini memakan waktu yang cukup lama mengingat KGPH Hadiwinoto sangat sibuk, tidak hanya mengurusi masalah tanah tetapi juga masalah lainnya. Menurut narasumber, waktu yang diperlukan tidak bisa ditentukan. Proses pengurusannya ada yang memakan waktu 1 tahun adapula yang memakan waktu hingga 9 tahun. Apabila disetujui maka akan diterbitkan serat kekancingan atau surat penetapan. Surat ini sebagai tanda bukti hak pinjam pakai. Kekancingan ini dibuat oleh panitikismo dalam bentuk baku atau sudah ditentukan. Jangka waktu surat ini adalah 10 tahun dan dapat diperpanjang. Dalam hal perpanjangan surat kekancingan, warga disodori formulir dan melengkapi persyaratan berupa fotokopi surat kekancingan lama, pisungsung tahun terakhir, KTP pemilik kekancingan, dan persyaratan lainnya. Namun pengajuan tersebut tetap menunggu persetujuan keraton. B. Hak & Kewajiban Penerima Hak Pinjam Pakai Apabila surat kekancingan sudah diberikan maka penerima berhak untuk menempati/memakai tanah magersari tersebut. Dalam pemakaiannya memang tidak ada peraturan yang mengatur, akan tetapi ada norma tidak tertulis bahwa tidak diperbolehkan menggunakan tanah itu untuk hal yang membahayakan atau mencoreng nama baik keraton. Dalam penggunaannya ini tidak dilakukan pengawasan oleh pihak keraton, hanya berdasarkan atas kepercayaan. Penerima hak diwajibkan untuk membayar pisungsung atau penanggalan atau pajak kepada keraton. Besar pisungsung yang diberikan setiap tahun ini berbeda satu sama lain, bergantung dari perhitungan dengan dasar NJOP. Namun rata-rata sekitar 150 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah. Apabila terlambat membayar maka panitikismo akan menngirimkan surat pemberitahuan.
  • 9. Penerima hak yang terlambat membayar tidak dikenai sanksi sama sekali, walaupun dia telat membayar hingga 20 tahun. Apabila penerima hak tidak mau membayar pisungsung maka dia tidak akan bisa mewariskan atau memindahtangankan hak yang pinjam pakai yang dimilikinya. Hal ini dikarenakan panitikismo tidak akan mengijinkan hingga kewajiban-kewajibannya lunas sepenuhnya. Penerima hak juga harus bersedia pindah sewaktu-waktu. Didalam surat kekancingan terdapat klausul bahwa pemegang Magersari dilarang mendirikan bangunan permanen, tanah magersari tidak bisa diperjual belikan, dan bersedia mengembalikan tanah bila sewaktu-waktu diminta oleh keraton tanpa kompensasi/ganti rugi. Hal seperti ini pernah terjadi di Jalan Perwakilan terkait pembangunan Malioboro Mall. Pada saat itu Keraton memberi surat pemberitahuan kepada penerima hak pinjam pakai. Dengan adanya surat pemberitahuan maka hak pinjam pakainya dianggap telah hapus dan dia tidak perlu membayar pisungsung lagi kepada keraton. Surat ini juga sebagai pemberitahuan agar segera pindah. Akan tetapi, jangka waktu pemberitahuan inipun cukup lama sekitar 5- 10 tahun sebelum tanah magersari itu digunakan. C. Pemindahtanganan Hak Pinjam Pakai Pemindahtanganan hak pinjam pakai dapat dilakukan dengan 2 cara : 1. Pemindahtanganan dengan perjanjian/Lier Penerima hak pinjam pakai bebas untuk memindahtangankan, istilah memindahtangankan disebut dengan lier. Yang akan dilierkan ini bukanlah tanah magersari melainkan hak pinjam pakainya. Proses lier ini antara penerima hak dengan pihak ketiga sendiri, pihak keraton tidak terlibat. Jangka waktu lier disesuaikan dengan jangka waktu hak pinjam pakai yaitu selama 10 tahun. Penerima hak yang melierkan haknya dikenai pisungsung sebesar 15% dari nilai lier. Pisungsung 15% dianggap masih murah, ambil contoh lier tanah magersari seluas hampir 1 hektar kepada toko Atakrip di Jalan Kyai Mojo yang mencapai 1 milyar. Ini artinya pisungsung yang harus dibayar hanya sebesar 150 juta. Sisanya untuk penerima hak pinjam pakai yang telah
  • 10. melierkan haknya. Hal ini jelas menguntungkan mengingat biaya pengajuan hak pinjam pakai hanya sekitar 300 ribu rupiah. 2. Pewarisan Apabila penerima hak pinjam pakai meninggal maka haknya diwariskan ke anak-anaknya. Dalam praktek proses ini berlangsung secara kontinyu hingga ke derajat yang sulit ditentukan. Hal ini tentu dapat dimengerti mengingat hak pinjam pakai dapat diperbaharui secara terus menerus yang menjadi pemutus hanyalah apabila tanah diminta kembali oleh keraton. Dalam pewarisan, harus lapor ke panitikismo tentang hal-hal terkait, misal siapa ahli waris yang ditentukan. Setelah itu akan ada pencatatan dan pembuatan surat kekancingan baru untuk ahli waris yang digunakan sebagai dasar penetapan. Apabila pewaris mempunyai lebih dari satu ahli waris, maka hak pinjam pakai atas tanah magersarinya bisa dipecah sesuai jumlah ahli waris. Namun, hal ini tentu saja diputus berdasarkan pertimbangan keraton. Sedangkan apabila pewaris tidak mempunyai ahli waris maka tanah yang ditempatinya itu harus dikembalikan ke Keraton, untuk diberikan kepada pihak lain yang membutuhkan. Dalam pewarisan kadangkala muncul masalah misalnya pewaris sebenarnya tidak punya ahli waris. Namun tiba-tiba muncul orang yang berpura-pura sebagai anak ataupun saudara pewaris. Tujuannya tak lain adalah mendapatkan waris atas hak pinjam pakai pewaris. Hal ini diakui banyak terjadi dan apabila bentuk kecurangan ini berhasil maka tentu saja akan merugikan pihak keraton. Dalam menyelesaikan masalah seperti ini dan masalah-masalah lain, tidak menggunakan jalur jukum. Penyelesaian masalah lebih dititikberatkan kepada musyawarah & pertimbangan/dawuh KGPH Hadiwinoto sebagai pemutus.
  • 11. D. Peningkatan Ke Hak Milik Penerima hak tanah magersari dapat meningkatkan haknya menjadi hak milik. Hal ini berproses sedikit demi sedikit. Awalnya tanah magersari yang jangka waktunya 10 tahun ditingkatkan menjadi hak pakai yang jangka waktunya 20 tahun. Dari hak pakai ditingkatkan menjadi hak guna bangunan (HGB) dengan jangka waktu 25 tahun. Kemudian baru bisa ditingkatkan menjadi hak milik. Ini artinya untuk menjadikan hak milik diperlukan waktu minimal 55 tahun. Dahulu hal ini jamak dilakukan, tengok saja kawasan pemandian Tamansari dan kawasan Njeron Benteng sudah banyak bangunan mewah yang merupakan hak milik. Namun hal ini sudah tidak memungkinkan. Semenjak tahun 2000 peningkatan hak pinjam pakai menjadi hak milik sudah dihapus. Penerima hak hanya bisa melakukan perpanjangan hak bukan peningkatan. Ahli pertanahan sekaligus anggota tim asistensi Rancangan Undang-Undang Keistimewaan DIY, Suyitno, mengungkapkan, seiring perkembangan zaman, tanah-tanah milik Keraton Yogyakarta terus menyusut. Hingga saat ini, tanah yang terdaftar sebagai Sultan Ground dan Paku Alam Ground hanya tinggal sekitar 3.900 hektar atau 1,2 persen dari 318.518 luas DIY. Hal inilah yang membuat HB X melarang konversi ke hak milik. Sultan khawatir apabila tanah keraton terus dikonversi menjadi hak milik lama kelamaan tanah keraton akan habis. Para narasumber yang kami wawancarai semuanya tidak ada yang meningkatkan tanahnya menjadi hak milik. Hak atas tanah yang mereka miliki semuanya hanya berupa pinjam pakai yang jangka waktunya hanya 10 tahun. Walaupun ada dua narasumber (Wardono & Supardi) yang bisa meningkatkan status haknya ke hal milik, karena memiliki hak pinjam pakai sebelum tahun 2000 namun hal tersebut tidak mereka lakukan.
  • 12. KESIMPULAN 1. Pengajuan hak pinjam pakai memakan waktu yang tidak bisa ditentukan. Panitikismo juga tidak berperan sendiri, melainkan dibantu oleh Lurah/Kepala desa & BPN. Dalam pengajuan hak hanya KGPH Hadiwinoto yang berwenang untuk menentukan. 2. Penerima hak berhak mendiami tanah keraton yang dibuktikan dengan serat kekancingan. Mereka berkewajiban membayar pisungsung/pajak setiap tahun. Penerima hak harus siap pindah sewaktu-waktu apabila Keraton membutuhkan tanah tersebut. 3. Pemindahtanganan hak dapat dilakukan dengan 2 cara yakni, lier & pewarisan. Dalam lier pihak keraton tidak dilibatkan. Lier cukup dilakukan oleh para pihak saja, namun pemilik yang melierkan haknya berkewajiban membayar pisungsung. Pemindahtanganan hak dengan pewarisan melibatkan ahli waris dengan Panitikismo. Panitikismo akan membuat serat kekancingan baru sebagai tanda bukti telah terjadi pewarisan. 4. Peningkatan hak pinjam pakai ke hak milik adalah suatu proses yang bertahap. Proses ini memerlukan waktu setidaknya 55 tahun. Akan tetapi sejak tahun 2000 ketentuan tersebut telah ditiadakan demi melindungi aset/tanah Keraton Yogyakarta SARAN 1. Pemberian putusan atas pengajuan hak pinjam pakai tanah magersari sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh KGPH Hadiwinoto. Dibutuhkan perwakilan/lembaga pengganti apabila KGPH Hadiwinoto berhalangan. Perwakilan/lembaga pengganti ditujukan agar masyarakat diuntungkan karena jangka waktu yang diperlukan akan lebih cepat. 2. Perlu ada lembaga pengawasan yang bertugas mengawasi penggunaan hak pinjam pakai. Hal ini sebagai tindakan preventif dari hal-hal yang tidak diinginkan.
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Harsono, Boedi, 2008, Hukum Agraria Indonesia, Penerbit Djambatan, Jakarta Kurnianto, Harji, “Pendaftaran tanah Sultan Ground dan Pakualam Ground”, publikasi.umy.ac.id/index.php/hukum/article/view/1885/387, diakses 18 Mei 2012 Kusumoharyono, Umar, ”Eksistensi Tanah Kasultanan Yogyakarta Setelah Berlakunya Undang- undang Nomor.5 Tahun 1960”, http//www.pustaka_agraria.org, diakses 18 Mei 2012 Santi, Athanasia Dian, 2011, Konstruksi Hukum Pemberian Hak Guna Bangunan Dan Hak pinjam pakai Diatas Tanah Kraton Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Tesis), Universitas Gadjah Mada Tamoluwu, Martinus, “Status Hak Atas Tanah Ciptaan Pemerintah Surakarta”, http//www.perpustakaan.uns.ac.id, diakses 18 Mei 2012 Yudono, Jodhi, “Yogya dan Ancaman Kisruh Soal Tanah”, http://nasional.kompas.com/read/2010/12/09/13312515/, diakses 18 Mei 2012 UU No 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
  • 14. LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN 1. Apa yang dinamakan magersari? 2. Berapa luas tanah magersari yang dimiliki oleh keraton? 3. Bagaimana awal mula/sejarah rakyat boleh memakai tanah magersari? 4. Apakah dasar hukum dari pembagian tanah magersari itu (kebiasaan/ketetapan sultan)? 5. Adakah kriteria-kriteria tertentu untuk tanah magersari yang bisa dimintakan hak pinjam pakai? 6. Saat ini kira-kira berapa persen /berapa hektar tanah magersari yang telah ditempati oleh masyarakat? 7. Rencana kedepannya hingga berapa persen/berapa hektar tanah magersari yang diijinkan untuk dipakai? 8. Bagaimana cara mengajukan hak pinjam pakai tanah magersari? 9. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi? 10. Dasar pertimbangan apa yang dipakai pihak keraton untuk menilai layak tidaknya izin pemakaian tanah magersari diberikan? 11. Siapa/lembaga apa yang berwenang memutuskan pemberian hak pinjam pakai tanah magersari? Adakah perwakilan jika orang/pejabat berwenang dalam lembaga berhalangan? 12. Bagaimana mekanisme pemutusannya (musyawarah, survey)? 13. Dapatkah setiap warga yang mengajukan mendapatkan hak pinjam pakai tanah magersari? 14. Kalau tidak, mengapa? 15. Adakah batas maksimal luas pemberian hak pinjam pakai tanah magersari untuk tiap pemohon? 16. Adakah larangan-larangan tertentu terhadap hak pinjam pakai tanah magersari oleh masyarakat? Kenapa kok dilarang? 17. Berapa lama jangka waktu pemakaian tanah magersari yang diperbolehkan? 18. Adakah imbal balik tertentu dari masyarakat penerima hak pinjam pakai terhadap keraton? 19. Apakah ketentuan tentang hak pinjam pakai tanah magersari ini baku, dalam artian masyarakat tidak boleh tawar menawar? Kalau tidak bagian mana yang bisa ditawar? 20. Apa saja hak & kewajiban penerima hak pinjam pakai tanah magersari? 21. Apa saja hak & kewajiban keraton terhadap penerima hak pinjam pakai? 22. Bagaimana pengawasan terhadap hak pinjam pakai tanah magersari yang diberikan ke masyarakat? 23. Adakah masyarakat yang keberatan terhadap kebijakan terkait tanah magersari/hak pinjam pakai tanah magersari?
  • 15. 24. Sejauh ini adakah sengketa terkait tanah magersari/hak pinjam pakai tanah magersari? 25. Jika ada bagaimanakah mekanisme penyelesaiannya (musyawarah/pengadilan adat)? 26. Bisakah hak pinjam pakai atas tanah magersari ditingkatkan menjadi hak milik? 27. Apabila bisa, dasar pertimbangan apa yang dipakai pihak Keraton & prosedur peningkatannya? 28. Kira-kira berapa prosentase hak pinjam pakai tanah magersari yang telah berubah menjadi hak milik? 29. Apabila pemohon hak pinjam pakai tanah magersari meninggal bisakah hak pinjam pakai yang diperolehnya itu diwariskan? 30. Apabila bisa, pewarisannya secara otomatis atau ada prosedur tertentu yang harus dilakukan? 31. Adakah hal-hal yang dilarang dalam pewarisan hak pinjam pakai tanah magersari, (misal memecah hak pinjam pakai itu untuk anak-anaknya)? 32. Apabila sewaktu-waktu Keraton membutuhkan tanah magersari tersebut dapatkah memintanya kembali? Kalau bisa prosesnya bagaimana? 33. Adakah penggantian atas pencabutan hak tersebut (relokasi/ganti rugi)? Kalau ada seberapa besar? 34. Bisakah hak pinjam pakai tanah magersari ini diperjualbelikan/dikontrakkan? 35. Kalau bisa bagaimana prosedurnya? 36. Adakah pajak yang dikenakan oleh pemerintah saat tanah magersari ini dipakai rakyat? 37. Adakah peran serta pejabat-pejabat setempat (RT, RW, Lurah, Kepala Desa) terkait tanah magersari? Seperti apa?